Anda di halaman 1dari 15

Judul

“ Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara”

Di susun oleh:

Fatawa imam Al muftin : (17121013)


Fajar irawan : (171210)
Dessandi putra mendrofa : (171210)

UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS TEKNIK
PRODI SISTEM INFORMASI
BATAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunianya
pula, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang individu dan keluarga. Yang insya allah
tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata pelajaran kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari
beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah
ditentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudahmudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

ii
Daftar isi

Daftar isi:
Judul..........................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................................................iv

PENDAHULUAN..................................................................................................................................iv

A. Latar Belakang............................................................................................................................iv

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................iv

C. Tujuan Makalah..........................................................................................................................iv

BAB II......................................................................................................................................................1

PEMBAHASAN......................................................................................................................................1

A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara.....................................................................................1

B. Perumusan-Perumusan Pancasila................................................................................................3

C. Pengertian Ideologi......................................................................................................................4

D. Pengertian Ideologi Pancasila......................................................................................................5

E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa................................................6

BAB III..................................................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinyabangsa dan negara Indonesia
yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan olehk erasnya masalah kehidupan
berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang
kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan negara akan dihadapi dengan makin maraknya
budaya asing yang masuk ke dalam negara indonesia, makin banyaknya terorisme,
komunisme dan fundalisme yang makin membahayakan bagi negeri ini. Mempelajari
Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri
dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas
bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat
menjelaskan Pentingnya Pancasila sebagai Indeologi yang membangun kesejahteraan bangsa.
Oleh sebab itu kita warga negara indonesia jangan pernah lupa untuk megaplikasikan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Pancasila Sebagai Dasaar Negara ?
2. Perumusan-Perumusan Pancasila ?
3. Pengertian Ideologi Pancasila?
4. Ideologi Pancasila dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya Pancasila
sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara dengan adanya makalah
ini dapat di harapkan kepada para pembaca untuk mengaplikasikannya ke dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik, menjadi pengetahuan yang umum bagi kita sebagai
warga negara bangsa Indonesia dan sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai Tugas
Pertama Pendidikan Pancasi

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum

(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas kerokhanian

tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih lanjut ke dalam

empat pokok pikiran, meliputi :

1) Suasana kebatinan dari UUD 1945.

2) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis

maupun tidak tertulis)

3) Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,

penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya

sebagai berikut : “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”

4) Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika

masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai

pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi

dan di arahkan atas kerohanian negara.

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana di tegaskan oleh

Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 :

“ maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undangundang

dasar Negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada

(garis dari penulis) : Ketuhanan Yang Maha Esa . . . . . . . dan seterus nya” Presiden

v
soekarno dalam uraian “Pancasila Sebagai Dasar Negara” mengartikan dasar Negara itu

sebagai Weltanshauung, demikian beliau berkata : “ saudara mengerti dan mengetahui,

bahwa pancasila adalah saya anggap sebagai dasar dari pada Negara Republik Indonesia,

atau dengan Bahasa jerman : satu Weltanscahauung di atas mana kita meletakkan Negara

Republik Indonesia”

Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah ideologi

dasar bagi negara Indonesia. Pancasila ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti

lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa

dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima keutamaan penyusun Pancasila adalah

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4

Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Pemahaman kembali sejarah lahirnya

Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang penting dalam memahami Pancasila

sebagai sebuah ideologi.

Pada tanggal 1 Juni dan 1 Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua tanggal

yang memiliki nilai sejarah yang sangat berharga bagi berkembangnya Pancasila sebagai

ideologi Negara RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal terbentuknya

Pancasila, bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah pencetus maupun

pencipta Pancasila, ia hanyalah membantu mengingat kembali ideologi yang sudah lama

berkembang di kehidupan masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu kala. Fakta ini memiliki

bahwa Pancasila terbentuk jauh dari sebelum 1 Juni 1945.

vi
B. Perumusan-Perumusan Pancasila

Lahirnya Pancasila adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritsu

Zunbi Tyoosakai” atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang

diucapkan pada sidangnya yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Sidang itu dipimpin

oleh ketuanya Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat yang atas permintaan beliau agar badan

itu merumuskan dasar-dasar dan tujuan filosofis dari negara yang akan merdeka itu.

Pada bagian pidato itu disebutkan :

“saudara-saudara, apakah prinsip ke lima? saya telah mengemukakan 4 prinsip, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia.

2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.

3. Mufakat, atau Demokrasi.

4. Kesejahteraan sosial.

Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Susunan rumusan Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila

(lebih dikenal dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II. Rumus

Pancasila II ini atau lebih dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta tanggal 22 Juni

1945, baik mengenai kalimatnya sangat berbeda dengan Rumus Pancasila pertama atau biasa

di sebut dengan Pancasila Bung Karno tanggal 1 Juni 1945. Pada rumus Pancasila pertama,

Ke-Tuhanan yang berada pada sila kelima, sedangkan pada Rumus Pancasila kedua setelah

pancasila pertama, ke-Tuhanan ada pada sila pertama, ditambah dengan anak kalimat dalam

piagam jakarta–dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Kemudian pada Rumus Pancasila I, kebangsaan Indonesia yang berada pada sila pertama,

vii
kalimatnya sangat berubah sekali menjadi Persatuan Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan

tempatnya pun berubah yaitu pada sila ketiga.

Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri kemanusiaan,

yang berada pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi Kemanusiaan yang adil dan

beradab. Selanjutnya pada Rumus Pancasila I, Mufakat atau Demokrasi, yang berbeda pada

sila ketiga, redaksinya berubah sama sekali pada Rumus Pancasila II, yaitu menjadi

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

dan menempati sila keempat. Dan juga pada Rumus Pancasila I, kesejahteraan sosial yang

berada pada sila keempat, baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini, tentunya

mempunyai pengertian yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I.

Pada isi piagam Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak kalimat “

dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Landasan Hukum

Pancasila sebagai Ideologi Nasional Indonesia.

C. Pengertian Ideologi.

Pertama kali idiologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada tahun

1796. Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu,

“idéo” yang mengacu kepada gagasan dan “logie” yang mengacu kepada logos, kata dalam

bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy 8 | Pendidikan Pancasila

menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian

tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan.

Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli :

1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan

gagasangagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa

atau suaturas tertentu.

viii
2. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar

yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual

maupun sosial, termasuk kehidupan negara.

3. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de

Tracytahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu

perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

4. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : Ideologi secara fungsional :

seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara

D. Pengertian Ideologi Pancasila.

Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang terumus di

dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or content of thinking

characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku atau hasil pemikiran yang

menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau satu kelas). Pancasila sebagai suatu

Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka.

Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan

mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila

adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran

seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari nilai-

nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.

Makna dari Ideologi Pancasila, yaitu :

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak dicapai

menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara. 9 | Pendidikan Pancasila

ix
2. Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh

dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia.

Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam

kehidupan bernegara di Indonesia. Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki kebijakan

tanpa berlandaskan pancasila maka secara otomatis aturan tersebut tidak berlaku. Pada fungsi

Ideologi Pancasila, Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila digunakan sebagai ideologi

nasional bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan

sebagai ideologi negara memiliki peranan atau fungsi yaitu :

1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.

3. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang

terkandung dalam pancasila.

4. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.

5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahtera ialah aman sentosa dan makmur, menurut

Wikipedia sejahtera merupakan kondisi yang baik, situasi manusia dimana orangorangnya dalam

keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Sejahtera memiliki kunci, di dalam islam kunci

kesejahteraan penduduk itu adalah iman dan takwa.

Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan, sedangkan kesejahteraan berdasarkan

kemaksiatan merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara. Kesejahteraan masyarakat

yang akan selalu menjadi prioritas, lantas terpinggirkan oleh mengedepankan politik

kekuasaan. Menurut Kaelan (2006), reformasi yang berjalan dengan bergulir ini tidak di

dasarkan pada core philosophy bangsa Indonesia, sehingga dapat berakibat pada krisis yang

x
berkepanjangan berupa konflik kekerasan, terorisme, konflik etnis, ras, suku, golongan dan

agama di negeri ini.

Dengan demikian peran ideologi pancasila dalam membangun kesejahteraan bangsa adalah :

1. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat luas,

arahan nyata di dalam masyarakat luas akan menjunjung harga diri, harkat dan

martabat sebagai bangsa yang besar yang sejahtera dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang penuh kedamaian.

2. Pancasila mempunyai tujuan dan nilai luhur yang mempunyai ciri masyarakat yang

beradab, bermutu, demokratis dan berbudaya.

3. Pancasila yang berfalsafah dasar, yaitu peningkatan tujuan reformasi mewujudkan

masyarakat yang sejahtera melalui pemerintah yang berwibawa, bebas KKN dan

melaksanakan demokrasi di segala bidang, menjunjung tinggi supremasi hukum dan

melaksanakan otonomi daerah.

4. Ideologi pancasila sebagai alat pemersatu, yaitu khususnya untuk pemacu upaya

pemberdayaan masyarakat mendiri, profesional, sejahtera dan berbudaya.

5. Pancasila sesungguhnya telah diarahkan sebagai landasan untuk membangun

masyarakat yang sejahtera.

6. Pancasila di jadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan dalam berpikir dan bertindak

dalam menentukan suatu gagasan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila mencangkup pengertian tentang

ide, gagasan, konsep dan pengertian yang mendasar tentang kehidupan yang di cita-citakan

oleh bangsa Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat sehingga

pengertian dan pengamalannya harus meliputi semua nilai yang terkandung didalamnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut :

xi
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengandung nilai spiritual, memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua masyarakat yang memeluk

agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk

berkembang di Indonesia.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung nilai persamaan

derajat maupun hak dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati,

keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong. 11

| Pendidikan Pancasila

c. Sila Persatuan Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistic

mengandung nilai persatuan bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan

faktor pengkait yang menjamin keutuhanan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

Nilai ini mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di

atas kepentingan pribadi atau golongan.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan atau Perwakilan. Menunjukan bahwa kedaulatan berada

ditangan rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang nyata (real)

dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara dan bangsa dengan

mempertahankan penghargaan atas kepentingan pribadi dan golongan,

musyawarah untuk mufakat, kebenaran, dan keadilan.

e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mengandung nilai

keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak

orang lain, gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan dan

kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

xii
Sikap Positif Pancasila di dalam Kehidupan Bermasyarakat. Sikap positif dapat

diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai

Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada

dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari. Walaupun kenyataannya

melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia harus tetap berusaha

melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-masing

a. Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

b. Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

c. Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”.

d. Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan Perwakilan”.

e. Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.

Pancasila juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real.

Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama dalam

kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus

dimulai dari setiap kepribadian warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang

secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga

kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

B. Saran

Sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam

pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara

karena pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang

masuk ke negara kita. Kita harus menyeleksi dan tidak menerima begitu saja pengaruh yang

masuk kedalam negara kita karena tidak semuanya sesuai dengan kepribadian bangsa kita

yaitu PANCASILA.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Al-Marsudi,2003: Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 Dalam Perakdima, Jakarta -

Refarmasi.

H, Subandi, 2003.Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa. Notonogoro, Pancasila Secara Ilmiah

Populer, Jakarta - Rajawali Pers.

Paulus,1993: Wahana, Filsafat Pancasila, Yogyakarta - Kanisius.

xv

Anda mungkin juga menyukai