Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayah
serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Yang berjudul “ PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA”.Serta sholawat dan salam marilah kita sanjungkan ke hadirat
nabi besar Muhammad saw ,yang telah membawa kita dari zaman ke bodohan menuju zaman
yang berpendidikan yang disinari iman dan islam dan serta syafaat nya lah yang kita harapkan
nantinya.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami atas bantuannya dalam
proses pembuat makalah ini.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman
teman yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyempurnaan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, kami berharap makalah yang telah kami susun ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.nantinya dan sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami berharap adanya kritik
dan saran dari bapak pembimbing atau dari teman-teman yang membaca demi kesempurnaan
karya selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Akhir kata kata dari kami penyusun makalah,semoga makalah ini dapat berguna bagi
siapa saja yang memperlukannya dimasa sekarang dan yang akan datang.

Medan,24 Otober 2019

i
DAFTAR I

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR I...................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Lahirnya Pancasila Sebagai Ideologi Negara...................................................................................2
B. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara................................................................................2
C. Nilai yang terdapat dalam pancasila sebagai dasar ideologi negara.................................................3
1. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka................................................................................................3
2. Nilai-nilai Ideologi Terbuka............................................................................................................4
3. Pandangan terhadap pancasila sebagai dasar ideologi negara..........................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki  sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri
kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan
bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan
kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan  kuat pula. Tanpa itu, maka
bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan
digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan
Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan  pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari
untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk
itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-
nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses lahirnya pancasila Sebagai ideologi negara ?


2. Apa pengertian pancasila sebagai ideologi negara ?
3. Nilai yang terdapat dalam pancasila sebagai dasar ideologi negara ?
4. Apa Pandangan terhadap pancasila sebagai dasar ideologi negara ?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui proses lahirnya pancasila sebagai ideologi negara


2. Untuk mengetahui pengertian pancasila sebagai ideologi negara
3. Untuk mengetahui nilai yang terdapat dalam pancasila sebagai ideologi negara
4. Untuk mengetahui pandangan terhadap pancasila sebagai ideologi Negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lahirnya Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Kelahiran Pancasila sebagai ideologi negara adalah judul pidato yang disampaikan


oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Indonesia: “Persiapan untuk
Investigation Agency Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato ini konsep
dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali diusulkan oleh Sukarno sebagai negara
Indonesia merdeka, pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno dengan suara bulat
tanpa judul baru dan mendapat gelar “Lahirnya Pancasila” oleh mantan ketua BPUPK Dr.
Radjiman Wedyodiningrat di kata pengantar untuk sebuah buku yang berisi pidato
kemudian direkam oleh BPUPK.

Ideologi berasal dari kata yang berarti cita-cita IDEO, ide, memahami konsep dasar,
cita-cita dan logi berarti: pengetahuan, ilmu pengetahuan dan pemahaman. Dalam istilah
sehari-hari, artinya disamakan ide dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita yang masih ingin dicapai. Hubungan manusia dan cita-cita disebut ideologi. Ideologi
berisi seperangkat nilai-nilai, di mana nilai-nilai adalah cita-cita atau tugas manusia dan
bertindak untuk mencapai nilai-nilai ini. Ideologi yang awalnya berisi satu set ide-ide dan
cita-cita berevolusi mengenai luas menetapkan nilai-nilai atau ide yang dimiliki oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi garis hidup.

B. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila ialah sebagai dasar negara sering juga disebut dengan dasar falsafah negara
(dasar filsafat negara atau philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara
(staatsidee). Dalam hal tersebut Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan Negara. Seperti dimaksud dalam bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea IV(4)
yang secara jelas menyatakan , ialah kurang lebih sebagai berikut :

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab,
Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”

2
Norma hukum pokok serta disebut pokok kaidah fundamental daripada suatu negara
itu dalam hukum mempunyai hakikat serta kedudukan yang tetap, kuat, dan tidak berubah
bagi negara yang dibentuk. Dengan kata lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah.
Fungsi serta kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal
tersebut penting sekali dikarenakan UUD harus bersumber serta berada di bawah pokok
kaidah negara yang fundamental itu.

C. Nilai yang terdapat dalam pancasila sebagai dasar ideologi negara

Sebagai sebuah ideologi, didalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang bersumber


dari kehidupan masyarakat dan budaya yang telah tumbuh didalam masyarkat serta
pandangan hidup yang dipegang teguh. Dengan begitu telah memenuhi syarat disebut sebagai
suatu ideologi terbuka. Ramlan Surbakti (1999) mengatakan, ada dua fungsi utama ideologi
didalam masyarkat, yakni sebagai tujuan maupun gagasan yang ingin diraih bersama dalam
kehidupan bermasyarakat, menjadikannya pemersatu kemajemukan dan juga sebagai
pedoman dalam menyelesaikan konflik yang timbul di dalam masyarakat. (baca juga: Faktor
Penyebab Konflik Sosial dan Cara Mengatasinya). Berikut adalah penjelasan dari Nilai-nilai
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka :

1. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka merupakan cerminan nilai-nilai dalam berbagai segi kehidupan,


termasuk kehidupan politik bangsa Indonesia, yakni menjadi nilai pokok dan digunakan
sebagai pedoman di dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa juga bernegara.
Sebuah ideologi, dalam hal ini Pancasila yang menjadi sebuah pedoman dalam sebuah
kehidupan yang menyeluruh harusah memiliki sebuah sifat yang terbuka juga fleksibel tidak
kaku atau pun tertutup dalam segala jenis perubahan yangterjadi seiring perkembangan
jaman, seperti penjelasan berikut.
Dimensi realita, yakni nilai mendasar yang mencerminkan realitas kehidupan
masyarakat dimana ideologi tersebut tercipta dan mengakar dalam pikiran serta prilaku
masyarakat.Dimensi Idealisme, merupakan suatu ideologi yang ada dalam nilai dasar yang
mampu memberikan harapan serta cita-cita pada masyarakat untuk sebuah kehidupan yang
lebih baik.Dimensi Fleksibelitas, merupakan sesuatu ideologi yang dapat mempengaruhi dan
sekaligus bersinergi dengan setiap perubahan jaman serta keadaan hidup
masyrakatnya.Dimensi Normalitas, merupakan ideolgi atau nilai-nilai yang memiliki sifat
yang mengikat dengan norma-norma maupun aturan yang wajib ditaati serta dipatuhi dan
bersifat positif. (baca juga: Macam macam Norma dan Penjelasannya)

2. Nilai-nilai Ideologi Terbuka

3
Salah satu faktor yang menjadi pendorong sebuah gagasan tentang keterbukaan
ideologi Pancasila, adanya sebuah kenyataan mengenai pembangunan dan kehidupan
masyarakat yang berkembang seiring pergantian jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila
dalam penerapannya sebagai pola pikir yang dinamis dan terkonsep, dikenal dengan adanya
tiga tingkatan nilai-nilai didalamnya diantaranya sebagai berikut:

Nilai dasar, merupakan sebuah nilai yang mendasar yang relatif tetap dan tidak
berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila. Nilai instrumen, ialah nilai
dasar yang diuraikan secara lebih dinamis seperti dalam UUD 1945, maupun perundang-
undangan lainnya yang perlu diuraikan maknanya supaya lebih dipahami oleh masyarakat.
9baca juga: Manfaat UUD Republik Indonesia tahun 1945 bagi warga negara serta bangsa
dan negara)Nilai praktis, merupakan perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam perwujudannya nilai
praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar
sesama. Moerdiono menyatakan ada beberapa faktor yang mendorong pemikiran Pancasila
menjadi sebuah ideologi yang terbuka, diantaranya.Dalam proses pembangunan nasional
berencana, dinamika masyarakat kita berkembang amat cepat.

Kenyataan terpuruknya ideologi tertutup seperti marxismeleninisme atau


komunisme.Pengalaman sejarah politik di Indonesia yang pernah dipengaruhi komunisme
menjadi sangat penting. Karena pengaruh tersebut Pancasila menjadi semacam dogma yang
kaku. Tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.(baca juga: 15 Manfaat Organisasi dalam
Masyarakat)Istilah Pancasila yang menjadi satu-satunya asas telah dihapus berdasarkan
ketetapan MPR tahun 1999, dan hal tersebut dapat diartikan sebagai pengembalian fungsi
pokok pancasila sebagai dasar negara. Dalam kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa, Pancasila haruslah menjadi jiwa bangsa Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

3. Pandangan terhadap pancasila sebagai dasar ideologi negara

Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah
suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-

4
nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata
lain Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di segala
bidang.

Tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap warga negara Indonesia harus dilandasi
dari semua sila Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak dapat dilepas-
pisahkan dari yang satu dengan yang lain.

Pancasila yang harus dihayati dan dijadikan pandangan hidup bangsa dan negara
adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian
jiwa beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa berkebangsaan (sila
ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadaan sosial
(sila kelima).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena
Ideologi    merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang
kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.
 Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap
bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.
 Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan  mampu untuk membawa
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang.  Ideologi juga diharapkan
mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus
berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan
keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada
ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud
dengan benar

6
DAFTAR PUSTAKA

https://aseft63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kelas-8/pancasila-sebagai-
ideologi-dan-dasar-dasar-negara
Buku paket Pendidikan Pancasila A.T. Soegito, dkk.

Al Marsudi Subandi H. 2003. Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi.


Jakarta : Rajawali Pers.Setiady Elly M,
Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Wahana,
Paulus. 1993. Filsafat Pancasila.
Kanisius. Yogyakarta. hal 20Suwarno, P.J., 1993,Pancasila Budaya Bangsa Indonesia,
Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai