Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat.
Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang manajemen dan informasi,
terkhususnya dalam bidang pengelolaan data dengan menggunakan komputer
sebagai media. Komputer ialah alat yang sangat dibutuhkan oleh tiap organisasi
dan instansi dikarenakan kapabilitasnya sebagai media yang dapat mengolah data
secara efektif serta efisien dan mengemukakan informasi dengan tepat dan akurat.
Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka semakin dibutuhkan juga
suatu sistem informasi untuk memudahkan kita untuk menyimpan dan mengelola
data lalu dapat mempermudah penyelesaian masalah yang berhubungan dengan
administratif yang biasa terjadi pada organisasi atau instansi. Pengertian sistem
informasi yaitu adalah tatanan yang berupa suatu sistem dan data yang mana data
tadi memiliki banyak informasi di sana, lalu sesudah diolah maka terciptalah
informasi baru yang mana setelah itu bisa digunakan untuk pedoman dalam
pengambilan keputusan. Saat ini ada beberapa instansi milik pemerintah maupun
pribadi yang tidak memiliki fasilitas di bidang sistem informasi, khususnya sistem
yang berisi informasi inventaris yang bermanfaat pada pengelolaan aset/barang.
Situasi ini sangatlah tidak efektif yang membuat munculnya kebutuhan terhadap
fasilitas yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Inventaris aset atau barang merupakan suatu tatanan yang saling berkaitan
dimana terdapat proses pendaftaran, pencatatan dan penyusunan aset yang milik
suatu instansi dan aset instansi atau perusahaan tersebut (Annisa, Ugiarto, &
Rosmasari, 2017). Namun, kehadirannya tidak banyak dapat banyak perhatian,
serta fungsi dari inventarisasi aset tidak bisa dikatakan sudah terealisasi. Padahal,
inventaris aset yang diolah dan digunakan secara tepat dapat menghasilkan
keuntungan yang signifikan bagi instansi atau perusahaan itu dalam jangka
panjang.
MAN 1 Pekanbaru adalah salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang banyak
peminatnya di Pekanbaru, Provinsi Riau. Dalam dunia Pendidikan, MAN 1
Pekanbaru sudah banyak memperoleh alumni yang berbakat dan terampil dengan
adanya program jurusan terkhusus di sekolah tersebut. Madrasah Aliyah Negeri 1
(MAN 1) didirikan pada tahun 1978.
Di kalangan masyarakat sekolah tersebut telah mendapatkan reputasi
sebagai salah satu dari beberapa sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
dengan kualitas yang terjamin dan juga fasilitas maupun akses yang lengkap.
Dengan terus berkembangnya kemajuan teknologi, proses pertukaran informasi
pun sekarang sudah dapat dilakukan dengan cepat dan jarak bukanlah lagi hal
yang menghalang. Dalam bidang pendidikan, internet dapat mempermudah
sekaligus memajukan kualitas proses pembelajaran.
Sistem informasi berbasiskan web telah dikombinasikan dari teknologi dan
informasi yang beracukan pada situs web yang dihadirkannya fitur dan desain
yang sesuai pada kebutuhan dalam peng-inputan data tertentu yang memiliki
tujuan untuk memudahkan dan meningkatkan kecepatan olahan data walau orang
tersebut adalah pemula sekalipun. Sistem informasi berbasis web sangatlah
dibutuhkan pada pengembangan kemajuan dalam suatu organisasi, salah satunya
institusi bidang Pendidikan.
Inventaris adalah kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pendataan
barang kepunyaan suatu perusahaan atau organisasi pada suatu waktu tertentu.
Pada proses inventaris, terdapatnya perubahan kuantitas barang yang keluar
masuk yang akan mempengaruhi kuantitas barang tersebut. Dalam inventaris,
proses yang terjadi ialah terdapatnya proses diterimanya barang, pencatatan
barang, Web Inventaris Sekolahan barang, pengembalian barang, penghapusan
barang dan laporan inventaris.
Masalah yang akan muncul jika adanya pendataan inventarisnya masih
menggunakan cara manual yang dalam kata lain yaitu redudensi data. Hal ini
akan menyebabkan data menjadi tidak sesuai karena belum memiliki tempat
penyimpanan data yang jauh dari kata relevan. Selain itu, pada tingkat keamanan
data terbilang sangat rendah yang menyebabkan data dapat dimanipulasi oleh
orang lain. Seandainya data dengan ketidaksengajaan rusak ataupun hilang,
kurang efisien saat mencari data karena jika datanya tersebut banyak admin
diharuskan mencari data karena jika di sitem tersebut terdaopat banyak data
banyak admin yang harus mencari data dengan memeriksa satu persatu dengan
teliti pada data tersebut. Jika ada seseorang atau pihak tertentu yang
menginingkan pinjaman barang, admin tentunya tidak bisa mengetahui jumlah
stok yang ada maupun yang statusnya sedang dipinjam.
Maka dari ini diperlukan sebuah sistem berupa inventaris barang bagian
umum MAN 1 Pekanbaru supaya siswa, guru ataupun karyawan dengan
mudahnya memperoleh informasi yang dibuat berdasarkan SOP yang berlaku di
MAN 1 Pekanbaru. Oleh karena itu, kami merancang dan membangun sistem
yang dirancang dengan teknologi berbasis web terintegrasi pada database dengan
digunakannya script program PHP, management system databse dengan MySQL,
web server menggunakan Xampp, Framework menggunakan Codelgniter, dan
untuk mencetak laporan ke PDF menggunakan R & OS. Sedangkan pada desain
web dengan menggunakan Macromedia Flash, untuk merancang use case diagram
beserta perangkat lainnya dengan mengguanakan Visio Drawing.
Hal ini membuat penulis terdorong untuk membuat penulisan skripsi dengan
judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INVENTARIS BERBASIS
WEB PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKANBARU”

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, yang menjadi inti
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem
yang dapat mengelompokkan data inventaris agar data yang didapat disusun
secara sistematis.

1.3 Tujuan
Dalam pelaksanaan skripsi ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
a. Membangun sistem informasi manajemen inventaris berbasis web
pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.
b. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam tugas akhir mengenai
penerapan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.
c. Menghasilkan peluang yang berharga bagi mahasiswa dalam
meningkatkan potensi skill.
d. Pemahaman cara kerja dan konsep dari sistem inventaris pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.

1.4 Manfaat

a. Dapat memudahkan pekerjaan staf biro umum di rektorat MAN 1


Pekanbaru dalam mengelola data inventaris sehingga data yang
dikelola dapat lebih cepat, tepat dan akurat.
b. Terpenuhinya syarat kelulusan dalam menempuh materi mata kuliah
skripsi di IT-PLN pada Jurusan Teknik Informatika Program Strata
Satu (S1).

1.5 Ruang Lingkup masalah

Ruang Lingkup dalam pelaksanaan skripsi ini tertuju pada Sistem hanya
digunakan pada bagian Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri atas beberapa inti masalah yang akan dibahas
pada uraian yang diurutkan ke beberapa bagian dibawah ini :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memiliki isi gambaran secara umum dari skripsi ini terdapat pada
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup masalah,
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan dasar-dasar teori yang akan diapakai sebagai landasan dalam
pembuatan sistem
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menuliskan struktur pemikiran dengan alur berbentuk diagram yang
adalah Langkah kegiatan penelitian. Bab ini dimulai dengan identifikasikan
masalah, mengumpulkan data, menganalisis kebutuhan, merancang, alat dari
penelitian yang akan digunakan lokasi dan waktu pada penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab berikut ini menuliskan proses Analisa penelitian, pembahasan algoritma
dan pengujian sistem yang akan diimplementasikan, dan juag menuliskan
proses analisis yang dilakukan penulis untuk memperoleh hasil dari
penelitian
BAB V PENUTUP
Bab ini menuliskan hasil penelitian yang dilakuakn oleh penulis dan
kesimpulan ang diperoleh setelah penelitian dilakukan, dan juga menuliskan
saran penelitiaan yang berguna untuk mengembangkan algoritma atau
sistem yang akan dibuat pada masa yang akan datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan

Bab ini berisikan jurnal-jurnal terkait dengan sumber penelitian yang sudah
lebih terdahulu ada. Topik penelitian Sistem Informasi Manajemen Inventaris
sebagai berikut:

Penelitian pertama yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen


Persediaan Barang SMKN1 BATUSANGKAR” (Thomson Mary et al.) Survey
dalam pengelolaan persediaan barang di SMKN1 Batusangkar bersifat manual.
Sistem inventaris SMKN 1 Batusangkar terdapat barang tidak habis pakai yang
terdiri dari BOS, beasiswa, lulusan, sekolah dan lainnya. Akibatnya, barang
didaftarkan secara manual dan tidak ada sistem informasi yang digunakan, yang
mempersulit pengelolaan yang tepat, mengurangi efisiensi pencatatan data
penerimaan dan penerimaan barang, dan mempersulit pelaporan kepada kepala
sekolah.

Penelitian kedua yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM


INFORMASI PENGELOLAAN BARANG BERBASIS WEB DI SMAN 24
KABUPATEN TANGERANG” (Sukisno, 2019) didapat dari penelitian ini,
pengelolaan barang baik pengeluaran maupun penyimpanan barang, seperti
komputer bekas, masih dilakukan dengan langkah kerja yang memakai
spreadsheet. Hal ini juga dapat menyebabkan data yang ada terpisah dari barang
masuk dan barang keluar, sehingga sulit bagi petugas administrasi untuk
memasukkan atau mencari data dari barang. Masalah lainnya yang dihadapi staf
tata usaha dalam mengelola barang inventaris yaitu pendaftaran nama di Web
Inventaris Sekolah, keterbatasan yang dimiliki Web Inventaris Sekolah, Web
Laporan Inventaris Sekolah dilakukan secara manual. dan dengan catatan reguler,
menyebabkan hilangnya data di web catatan inventaris sekolah. barang karena
masih menggunakan Buku Web Inventaris Sekolah.

Penelitian ketiga dengan judul “SISTEM INFORMASI BARANG


BERBASIS WEB DI SMP NEGERI 1 BUER”, pada penelitian ini pendataan
barang yang dilaksanakan kurang efisien. Setiap item sekolah yang didata tidak
ada, tidak ada proses inventarisasi sekolah berbasis web, pengembalian masih
menggunakan sistem book entry manual, dan membuat laporan tahunan dengan
cara mengcopy data Manual, sehingga pendaftaran bisa memakan waktu lama,
hal ini ketika web inventaris sekolah memproses pendataan dan pengembalian
aset secara tidak efisien dan efisien.

Penelitian keempat berjudul “SISTEM INVENTARIS PADA SMP FII


Sabilillah” Pada penelitian ini sistem inventaris di SMP FII Sabilillah masih
menggunakan metode pencatatan manual. Bagian inventaris SMP Fii Sabilillah
terdiri dari jika dipakai tidak habis maupun barang yang bisa habis dipakai dan
biasa digunakan oleh staf, guru, dan siswa. Pengumpulan data akan lebih efisien
ketika menggunakan sistem inventarisasi yang dapat mengubah dari input jadi
output yang dapat digunakan oleh pengguna.

Penelitian kelima berjudul “PERANCANGAN SISTEM INVENTORY


INVENTORY BERBASIS WEB MOBILE” Pada penelitian ini, sistem
inventory pada STMIK ProVision di bidang IT masih menggunakan Microsoft
Excel. Tidak dapat mengelola data persediaan secara maksimal karena banyaknya
data barang. Sehingga, mencari data inventaris satu per satu, dan buth waktu
untuk menampilkan hasil data inventaris, yang membuat pencarian data barang
menjadi sangat lambat.Dalam pendataan kargo di STMIK ProVisi menggunakan
sistem opname.
Penelitian keenam dengan judul “SISTEM INFORMASI WEB-IN
PADA BIDAN BINA HUSADA SERANG” pada penelitian di Institut
Kebidanan Bina Husada Serang menggunakan pendaftaran manual di register.
Fenomena ini sering terjadi dalam pembelajaran dikarenakan sering terjadinya
ketidaksamaan antara persediaan buku dan kondisi lapangannya, sehingga
menyebabkan penyediaan bahan ajar, pelatihan menjadi tertunda.

Penelitian ketujuh yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM


INFORMASI BARANG DAN MANAJEMEN ASET SMK N 7 PADANG”
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan aset dan pengelolaan
persediaan selalu dilakukan dengan cara yang sama. Secara manual, khususnya
akuntan harus memiliki pengalaman yang kurang dalam pengelolaan data dan
pelaporan persediaan yang optimal. . Hal ini membuat agen kewalahan dalam
mengelola barang dan mengecek data ketersediaan, memasukkan data dan
melakukan pemesanan, sulit mendeteksi kesalahan data, sulit mencari data yang
diinginkan, dan keterlambatan pengiriman. . juga harus mencari file yang sudah
ada.

Penelitian kedelapan berjudul “SISTEM INFORMASI WEB


KOMODITAS DALAM PENATAUSAHAAN NEGARA” Dalam penelitian
ini pengelolaan data persediaan masih bersifat konvensional yaitu entri data
persediaan. Gudang dilakukan masih di atas kertas dan media penyimpanan data
disimpan dalam arsip. Oleh karena itu, diperlukan sistem komputer untuk
memenuhi kebutuhan pegawai Kejaksaan dalam menjalankan aktivitasnya.

Penelitian kesembilan berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM


INFORMASI BARANG PADA PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG” pada
penelitian ini, permasalahan yang dihadapi selama penelitian pada saat importasi
dan deklarasi barang inventaris Gudang juga berlangsung lama, serta sering
terjadi ketidaksesuaian dan duplikat data. Dalam pengolahan data dan
penyimpanan data persediaan barang terpakai maupun barang tidak barubaru
selalu dilakukan dengan cara mencatat dan mengimportnya menggunakan
Microsoft Excel.
Penelitian kesepuluh yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI TOKO ASET KOMPUTER SMPN 11 KOTA BENGKULU”
pada penelitian ini penyajian data persediaan masih manual, khusus akan terjadi
redundansi data. Ini adalah tampilan data yang salah karena tidak memiliki lokasi
penyimpanan data terkait. Tingkat keamanan data sangat rendah sehingga dapat
dimanipulasi oleh orang lain. Terkadang data bisa hilang atau rusak, pencarian
data tidak efisien karena jika data banyak, admin harus mencari setiap data satu
per satu.

2.1.1 Matriks Penelitian

Tabel 2.1 Rangkuman Jurnal

No. Judul Penulis Tahun Permasalaha Solusi


n
1. “Sistem Tiara Sy, Penanganan Membuat
Informasi Nurmi, inventaris di sistem
Pengelolaa Thomson SMKN 1 informasi
n Mary Batusangkar manajemen
Inventaris masih persediaan di
Barang di menggunakan SMKN 1
SMKN 1 cara yang Batusangkar
Batusangk masih
ar manual.
Sehingga
tidak
menghemat
waktu untuk
menanganiny
a dengan baik
karena proses
registrasi
barang masih
terbilang
manual.
2 “Perancan Mohamma 2019 Pengelolaan Merancang
gan d Adam barang baik sistem
Sistem Setioardi, impor informasi pada
Informasi Sukisno maupun pengelolaan
Pengelolaa penyimpanan inventaris
n Barang dilakukan di barang di
Inventaris SMA Negeri SMAN 24
Berbasis 24 Kabupaten Kabupaten
Web di Tangerang Tangerang
SMAN 24 dengan
Kabupate komputer,
n alur kerja
Tangeran menggunakan
g” spreadsheet.
3 “Sistem Novi 2019 Barang- Membuat Web
Informasi Oktaviani, I barang SMP sistem
Inventaris Made Negeri 1 Buer informasi
Barang Widiarta, tidak persediaan
Berbasis Nurlaily memiliki barang dengan
Web pada kode aset, digunakannya
SMP tidak ada data bahasa
Negeri 1 yang pemrograman
Buer “ dikumpulkan PHP dengan
dari proses MySQL
pembelian sebagai
dan inventaris program basis
sekolah,bekas datanya.
masih dengan
sistem
pendaftaran
yang
bermetode
manual pada
pembukuan.
4 “Sistem Edi 2020 Di SMP Fii Membuat
Inventaris Susanto, Sabilillah sistem web lalu
pada SMP Nur sistem menghasilkan
Fii Rubianti, informasinya laporan
Sabilillah Tanti selalu persediaan,
Berbasis Nurcaini menggunakan laporan
Web” registrasi penarikan
yaitu untuk barang yang
membuat data sudah masuk,
inventaris laporan
selalu persediaan,
sederhana laporan
penarikan
barang, laporan
barang yang
sudah rusak.
5 “Perancan Yuniati 2016 Sistem Membuat
gan Rakhel, persediaan sistem
Sistem Arief masih inventaris
Informasi Hidayat, menggunakan mobile
Inventaris Victor G. Microsoft berbasis web
Berbasis Utomo Excel untuk di STMIK
Web pengolahan ProVisi
Mobile” datanya. Semarang
6 “Sistem Diki 2018 Pengolahan Membuat
Informasi Susandi, data barang di sistem
Inventaris Sukisno Akademi persediaan
Berbasis Bidan Bina barang
Web di Husada yang berbasiskan
Akademi terdapat di web yang
Kebidana Serang masih dapat
n Bina menggunakan mendukung
Husada pencatatan proses
Serang” manual persediaan
dalam barang
inventarisasi.
7 “Perancan Fitra Sani, 2014 Pengelolaan Pengelolaan
gan Drs. H. manajemen sistem
Sistem Dharma asset dan informasi
Informasi Liza Said, inventaris dengan
Manajeme MT, Drs. menggunakan menggunakan
n Aset dan Denny manual yaitu komputerisasi
Inventaris Kurniadi, melalui pengolahan
SMK N 7 M.Kom pembukuan data di SMK N
Padang” 7 Padang
8 “Sistem Syukri Ali, 2016 Penginputan Merancang
Informa Arisand data sistem
si Data y inventaris inventaris pada
Barang Ambarit terus Kejaksaan
Inventa a dilakukan tinggi Ternate
ris diatas kertas
Berbasis dan media
Web penyimpanan
pada data yang
Kejaksa disimpan
an dalam arsip
Negeri”
9 “Implemen Nurul 2020 Pengelolaan Adanya sistem
tasi Huda, data masih nventaris
Sistem Rahayu dikatakan berbasis web
Informa Amalia manual dan mobile
si yang bisa
Barang dilakukan
pada dengan baik
PT.PLN serta teratur
(Persero
)
Palemb
ang
10 “Perancan Nadiza 2019 Pendataan Membangun
gan Lediwar dan laporan sistem
Sistem a, inventaris informasi
Informa Muham menggunakan inventaris
si mad sistem secara berbasis
Inventa Rivaldi manual website yang
ris meminimalisisr
Barang kesalahan
Laborat dalam
orium perhitungan
Komput dan pendataan
er
SMPN
11 Kota
Bengkul
u”

2.2 Landasan Teori


Landasan teori menjelaskan tentang teori dan materi yang sudah memiliki
kaitan penelitian yang akan dilakukan penulis. Berikut ini akan dijelaskan
landasan teori pada penulisan dibawah ini:

2.2.1 Sistem Informasi


Sistem informasi adalah komponen yang berupa orang, prosedur, data,
dan teknologi yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk mendukung
keberhasilan dari tiap organisasi (dalam mencapai tujuannya). Sistem
informasi ini merupakan sistem yang berisikan SPD (data processing system),
dengan jaringan komunikasi yang akan dipakai dalam pendataan sistem dalam
organisasi Bagian pemrosesan informasi berikut ini meliputi pengumpulan
data (data collection), pengolahan data yang sudah disimpan, dan penyebaran
informasi. (Cahyon, 2017).
2.2.2 Model Pengembangan Sistem
Dalam merancang sistem informasi manajemen persediaan barang
dengan berbasiskan web ini, penulis akan memakai metode yang dinamakan
Waterfall. Metode Waterfall adalah model metode rancangan sistem yang
mana fase antar fase dijalankan secara berurutan. Langkah akan diselesaikan
satu per satu terlebih dahulu dalam metode Waterfall ini. Metode Waterfall
terdiri dari tahapan yang berupa analisis, desain, penerapan,pengujian, dan
pemeliharaan (Ian, 2011).
Modelnya linier karena proses berlangsung secara berurutan dari awal
hingga akhir. Pola ini melibatkan penyelesaian lengkap dari satu tahap
sebelum pindah ke yang berikutnya. Hasilnya harus didokumentasikan
sepenuhnya. Umumnya kerangka waterfall disajikan seperti sebagai berikut:

Gambar 2.1 Metode Waterfall


Keterangan:
1. Buat rencana
Melibatkan studi keperluan dan kebutuhan pengguna, baik studi kelayakan
teknologi serta perencanaan perekayasaan perangkat lunak. Bisa juga dapat
dikatakan definisi kebutuhan sistem.
2. Analis
Pada tahap ini dilaksanakan untuk menganalisis perancangan sistem yang
berkaitan dengan keperluan dan kebutuhan sistem dan mengumpulkan data
yang diminta dan setiap masalah yang dihadapi oleh pengguna. Teknik
pengumpulan data dilakukan oleh penulis melalui staf inventaris di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.
3. Desain
Pada tahap ini, perancangan memberikan deskripsi dan langkah berupa proses
pengembangan sistem. Langkah ini dapat ditentukannya bagaimana arsitektur
sistem ini diimplementasikan. Teknik merancang dari penulis menggunakan
desain pemodelan Unified Modeling Language (UML), khususnya
menggunakan Activity dan Use Case Diagram.
4. Implementasi
Pada langkah implementasi atau penerapan sistem ini, sistem
diimplementasikan berdasarkan apa yang sudah disusun pada tahap
penyusunan sistem sebelumnya, dimana seluruh rancangan diterjemahkan ke
kode program. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan PHP pada
website dan untuk database menggunakan MySQL.
5. Pemeliharaan
Mulai operasikan sistem dan lakukan perbaikan kecil jika perlu. Jika sistem
kehabisan waktu, kembali ke langkah pertama yaitu perencanaan.

2.2.3 Pengertian Inventaris


Persediaan adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh suatu badan usaha
sebagai aset dalam badan usaha tersebut. Persediaan adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan barang. Sistem informasi manajemen persediaan
adalah suatu sistem yang dirancang khusus berdasarkan kebutuhan untuk
bekerja dengan akurasi dan presisi dari proses persediaan.

2.2.4 Database Management System (DBMS)


Dasarnya, database adalah kumpulan banyaknya data, disimpan dalam
file, yang dapat digunakan sebagai file tunggal atau beberapa banyak file.
Dalam sistem informasi, database adalah kumpulan data terstruktur yang
memungkinkan pemrosesan yang mudah sehingga informasi dapat dihasilkan.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah jenis perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk mengelola basis data, mulai dari definisi basis
data, pengelolaan data, hingga pengaturan siapa yang mengakses dan
menggunakannya.
Sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) model dari sistem
manajemen basis data.

2.2.4.1 Tabel
Data disimpan dalam database dan dipisahkan dalam tabel-tabel. Tiap
tabel mempunyai informasi yang mirip, disusun teratur yang terdiri dari
baris dan kolom. Setiap baris dinamai record. Setiap record mempunyai
informasi yang dipisahkan dalam field.

2.2.4.2 Tipe Data


Tipe data yang hanya bisa disimpan oleh basis data dibedakan
menjadi:
1) Tipe data numerik
2) Tipe data character
3) Tipe data Boolean
4) Tipe data tunggal

2.2.4.3 Field Kunci


Setiap baris dalam tabel harus memiliki id yang membedakan baris,
sehingga informasi dapat dengan mudah diambil dari tabel. Pengidentifikasi
baris dalam tabel disebut bidang kunci. Bidang kunci umumnya adalah
kolom yang isinya tidak sama dari baris ke baris.

2.2.5 UML (Unified Modeling Language)


UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa berbasis
gambar untuk memvisualisasikan, menentukan, memngembangkan, dan
mendokumentasikan sistem pembangunan perangkat lunak berbasis OO
(Object Oriented). Pendekatan analisis dan desain menggunakan paradigma
OO diperkenalkan dari pertengahan 1970-an hingga akhir 1980-an karena
pada saat ini aplikasi perangkat lunak telah tumbuh dan mulai menjadi
kompleks. Banyak metode yang menggunakan metode OO mulai diuji dan
diterapkan antara tahun 1989 dan 1994.
2.2.5.1 Pengenalan UML
UML sebagai bahasa yang menyediakan kosakata dan urutan
penyusunan dalam "Ms Word" untuk tujuan komunikasi. Bahasa model
merupakan bahasa yang memiliki kosa kata dan konsep penulisan
urutan/aturan dan representasi fisik dari suatu sistem. UML tidak hanya
adalah bahasa program visual tetapi dapat dikaitkan dengan bahasa
pemrograman, seperti PHP, Java, C++, Visual Basic, atau bahkan
terhubung dengan database berorientasi objek. Demikian pula,
dokumentasi dapat dilakukan sebagai; persyaratan, arsitektur, desain,
kode sumber, rencana proyek, pengujian dan prototipe.
Tabel 2.2 Use Case Diagram
No Simbol Keterangan
1 Use case
Use case yang sesuai dengan kebutuhan
actor, mengartikan “apa” yang dilakukan
sistem, tidak “bagaimana” cara jalannya
sistem tersebut
2 Actor
Actor, mendefinisikan sebuah peran tetapi
bukan jabatan

3 Annotation
Berguna dalam menerangkan model dengan
UML, lalu dideklarasikan dengan note
4 Association
Ujung dari garis yang merupakan panah
menggambarkan siapa yang akan
meminta adanya interaksi
5 Titik awal
6 Titik akhir

7 Activity

8 Pilihan untuk pengambilan keputusan

9 Aliran data pada activity diagram

2.2.5.2 Usecase Diagram


Use case adalah susunan kelompok yang terakhir dan membentuk
sistem yang tertata dan aktor dapat melakukannya. Use case berguna
pembentukan perilaku benda dalam sebuah model. Use case dapat
dideskripsikan dengan bentuk elips dan dihubungkan dengan garis yang
solid, dan biasanya berisikan nama.

2.2.5.3 Activity Diagram


Activity mendeskripsikan aliran yang berbeda dari peran dalam
sistem yang nantinya dirancang, bagaimanakah tiap alirannya dimulai,
keputusan yang akan dibuat, dan seperti apa berakhirnya. Diagram ini dapat
mendeskripsikan proses paralel yang bisa terjadi dalam sebagian eksekusi.
Grafik aktivitas merupakan grafik keadaan yang dikhususkan dimana
mayoritas keadaan merupakan perilaku dan mayoritas transisi terpicu pada
penyelesaian kondisi I (tahap internal). Oleh sebab itu, diagram ini kurang
akurat menggambarkan karakter sistem internal (dan interaksi antar
subsistem), melainkan mendeskripsikan proses dan jalur operasional dari
tingkat teratas. Sebuah operasi dapat dilakukan oleh beberapa use case.
Aktivitas penggambaran bagaimana proses bekerja, sedangkan use case
mendeskripsikan cara aktor memakai sistem untuk melakukan operasi.
Tabel 2.3 Activity Diagram

2.2.5.4 Sequence Diagram


Sequence diagram mendeskripsikan hubungan diantara objek
disekitar didalam sistem (pengguna layer dll.) sebagai kabar yang
direpresentasikan dari waktu ke waktu. Sequence diagram tersusun oleh
vertikal atau waktu dan horizontal atau objek terkait. Sequence diagram
seringkali dipakai untuk mendeskripsikan suatu rentetan Langkah
selanjutnya didapatkan dalam tanggapan suatu peristiwa untuk ebcapai
yujuan tertentu. berdasarkan apa saja yang membuat aktivitas terpicu,
perubahan dan tahapan apa yang terjadi secara output dan internal apa yang
dikeluarkan. Setiap aspek, termasuk aktor,yang memiliki garis hidup yang
vertikal. Pesan direpresentasikan sebagai dua titik yang dihubungkan
dengan panah dari objek ke objek. Tahap desain selanjutnya, pesan akan
diletakkan ke dalam aktivitas/metode kelompok. Bagian pemicu
memperlihatkan lamanya tahapan itu berlangsung, sebelum itu biasanya
akan menerima pesan. Khusus objek dengan property tertentu, keadaan
UML mengartikan simbol khusus pada objek yang terbatas, pengontrol, dan
entitas persisten.
Gambar 2.2 Sequence Diagram

2.2.5.5 Class Diagram


Class merupakan spesialisasi yang ketika dipakai, membuat objek dan
merupakan pusat desain dan pengembangan berbasis orientasi objek. Class
menjelaskan kondisi (properti) dari sesuatu yang berupa sistem, serta
menyediakan menu untuk menguasai keadaan. Class Diagram
mendeskripsikan kerangka dan gambaran kelas, paket, dan objek serta
berkaitannya, seperti wadah, warisan, perkumpulan, dan banyak lagi.
Class mempunyai tiga cakupan inti :
1. Nama (dan stereotipe)
2. Atribut
3. Metode
Metode dan Atribut bisa miliki salah satu sifat berikut :
- Private, tidak bisa dipanggil dari luar class
- Protected, hanya bisa diperoleh dari class yang bersangkutan saja
dan anak akan diwariskan
- Public, bisa dipanggil dari siapa saja.

2.2.6 PHP
Ketika dibuat pada tahun 1995 oleh Rasmus Lercroft, PHP yaitu bahasa
skrip minimalis atu sederhana yang biasa digunakan untuk memunculkan
akses bahasa HTML di halaman web. Kerangkanya yang minimalis PHP
dapat dengan mudah dipahami oleh pemula dalam persoalan pemrograman,
bahkan mereka yang tidak sekalipun memiliki pelatihan TI. Inilah yang
membuat PHP begitu terkenal pada kaum para pengembang web. Membuat
program di PHP itu mudah, menyediakan Text Editor minimalis untuk menulis
program, Sepert Visual Studio Code dan Dreamweaver.
2.2.6.1 Kelebihan PHP
1. PHP dapat dipahami dan cepat dijalankan
2. PHP dapat dijalankan di browser yang berbeda atau operasi yang
berbeda
3. PHP dapat dijalankan pada sistem operasi seperti UNIX,
Windows, dan Machintosh
4. PHP merupakan Bahasa yang berbasis Serve-side yang paling
terkenal sekarang.

2.2.7 Object-oriented Programming dengan PHP


Pemrograman berorientasi objek (juga dikenal sebagai OOP/OO)
bukanlah tren di dunia program. OOP sudah tercipta selama lebih dari 2
dekade. Bahasa OOP bukanlah bahasa atau teknologi baru, melainkan hanya
sebuah model yang mendukung OOP, kita sekarang sudah dapat menggunakan
OOP ini dalam bahasa manapun yang kita kenal. OOP adalah metode
sempurna untuk sistem atau aplikasi berskala besar. Alasannya adalah OOP
dapat mungkin terjadinya kode untuk digunakan lagi (reusable), aplikasi lebih
mudah dikelola, aplikasi memiliki kecenderungan yang rendah antar modul
dan tentu saja alur program mudah dipelajari karena dalam OOP, elemen
program seperti objek dunia asli
2.2.8 CodeIgniter
Ini adalah framework atau kerangka kerja PHP yang awalnya
dikembangkan Rick Ellis, pendiri sekaligus CEO EllisLab.com, perusahaan
yang menciptakan codeigniter. Saat ini, CodeIgniter adalah komunitas yang
dikembangkan dan didistribusikan di seluruh penjuru dunia dengan lisensi free
alias gratis.
Codeigniter merupakan framework open source dengan model (Model,
View, Controller) untuk membangun halaman web dinamis memakai PHP.
Codeigniter mempermudah dan mempercepat pembuatan aplikasi web
daripada membuatnya dari awal. Codeigniter dikeluarkan pada 28 Februari
2006.

2.2.9 R & OS atau EZPDF


EZPDF adalah kelas PHP yang dikembangkan oleh R&OS Ltd. Dirancang
untuk memberikan alternatif non-komersial, bebas modul untuk menghasilkan
PDF secara dinamis dengan PHP.

2.2.10 Xampp
Xampp adalah kata singkatan dari X (empat sistem operasi), Apache,
MySQL, PHP, Perl. Xampp merupakan alat yang memberikan paket software
atau perangkat lunak. Paket ini termasuk Apache (server web), MySQL
(database), PHP (server-side scripting), Perl, server FTP, phpMyAdmin dan
banyak perpustakaan backend lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode atau cara yang dipakai untuk merancang system ini adalah metode
waterfall. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap kumpul data,
perancangan system, penerapan system, pengujian system dan perawatan dan
pemeliharaan system. Pada bab tiga, penulis akan menjelaskan tentang proses
tahap kumpul data, desain, dan analisis yang diperlukan sistem, seperti desain
Unified Modeling Language (UML) termasuk flowchart (DFD), use case dan
diagram aktivitas, tampilan dan desain database. pola. Pertama, cara kumpul data
yang dilakukan penulis merupakan observasi dan wawancara. penelitian
kepustakaan, dan penelitian kepustakaan. Kedua, analisa kebutuhan yang
menginterpretasikan analisis data input, output, dan kebutuhan processing.
Ketiga, desain sistem menampilkan dan menginterpretasikan use case diagram
lalu activity diagram. Keempat, hasil perancangan database menjelaskan
hubungan antara tabel dengan struktur tabel. Kelima, tunjukkan serta jelaskan
desain antarmuka atau antarmuka sistem

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru, Riau
Waktu : 8 Maret 2022 – 7 Mei 2022

3.2 Desain Penelitian


- Flowchart sistem yang berjalan
Gambar 3.1 Desain Penelitian

- Flowchart sistem yang diusulkan


Gambar 3.2 Flowchart

3.3 Metode Pengumpulan Data


a. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah metode kumpul data berdasarkan media seperti
jurnal atau buku untuk sumber referensi, penelitian, panduan dalam penulisan,
dan untuk membantu memecahkan masalah yang belum ditemukan dalam
penelitian. Studi kesusastraan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dasar
tentang subjek penelitian guna memantapkan pemahaman tentang penelitian
yang dilakukan. Tinjauan pustaka akan dibuat untuk mengumpulkan data
sebagai dasar banding penelitian sejenis sebelumnya berjudul yang sama dan
studi kasus lain. Data dasar perbandingan, dikumpulkan dengan menelusuri
internet menggunakan teknologi Google dan Google Scholar, dengan membaca
makalah dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

b. Wawancara
Wawancara suatu cara agar data dengan mudah terkumpul dengan
mengadakan pertemuan secara empat mata dengan narasumber dan meliputi
sejumlah pertanyaan untuk memperoleh informasi yang behubungan dengan
inventaris kantor. Sementara observasi adalah operasi yang dilakukan secara
langsung menuju kemana sistem akan dijalankan. Pengamatan tersebut
bertujuan memperoleh informasi secara rill dan lengkap tentang sistem yang
dibangun. Penanggung jawab sumber daya dalam hal ini adalah pegawai
bagian infrastruktur MAN 1 Pekanbaru yang pernah menjabat sebagai
pengelola inventaris. Proses wawancara serta observasi dilakukan sebanyak 2
(dua) kali, yaitu pada 20 Juli 2022 dan 21 Juli 2022. Dalam wawancara
dengan Kepala Bagian Inventory Management pada tanggal 20 Juli 2022
dijelaskan bahwa pengelolaan inventory MAN 1 Pekanbaru masih manual,
dimana pendataan yang digunakan dengan buku inventory dan pada saat
melakukan laporan inventory tahunan selalu menggunakan Microsoft Excel.
Pengguna memberikan laporan persediaan sebagai contoh, memuat jenis-jenis
persediaan peralatan dan mesin serta bangunan. Berdasarkan penjelasan
Petugas Sensus bahwa setiap bulan bersifat multi guna dan peralatan yang
dikandungnya merupakan milik sub wilayah yang seringkali dipinjam oleh
instansi lain dan juga masyarakat yang bertujuan untuk menyelenggarakan
pengumpulan data web. Peralatan sekolah dan catatan inventaris tidak dicatat
secara akurat. , yang mengarah pada peminjaman aset yang tidak terkendali.
Kemudian pada tanggal 21 Juli 2022, penulis melanjutkan untuk
mendokumentasikan laporan dan juga mengajukan izin untuk melaksanakan
kegiatan dan tugas terakhir dari universitas. Berdasarkan observasi dan
wawancara dengan petugas persediaan di MAN 1 Pekanbaru diharapkan
mampu merealisasikan membangun sistem informasi persediaan pada tugas
akhir universitas ini.

3.4 Perancangan Sistem


Perancangan system merupakan hal yang paling penting saat membuat
sebuah sistem terutama sistem persediaan desktop yang dibuat oleh penulis ini.
Penyusunan sistem ini melibatkan banyak langkah yaitu menggunakan
perancangan UML (Unified Modeling Language) meliputi DFD (Data Flow
Diagram), business diagram dan use case diagram, pembentukan interface,
perancangan database dan layout. Penjelasan dari hasil perancangan sistem adalah
sebagai berikut.
3.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan diagram yang mewakili sistem yang ada atau sistem baru
yang dirancang dan dibuat secara secara logis tanpa memperhitungkan
lingkungan fisik data yang ditransfer.
3.4.1.1 Diagram Konteks
Merupakan suatu diagram dengan kegunaan sebagai penjelas cakupan
ruang sistem ke entitas eksternal. Tingkat atas dari DFD ialah diagram
konteks yang menjelaskan semua input suatu sistem atau output dari suatu
sistem, menggambarkan yang keseluruhan sistem yang ada. Diagram
Konteks dari rancangan sistem manajemen Web Inventaris Sekolahan
multifungsi berbasis web dengan entitas yang eksternal yakni Web
Inventaris Sekolah dan admin yang berhubungan dengan sistem tersebut
dapat dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Diagram Konteks

Dalam sistem ini terdiri dari data 2 aktor yaitu :

a. Administrator memiliki Full Control atas sistem. Disisi


lain, admin dapat mengelola data administrasi, tag komoditas, data
inventaris tanah, data inventaris mesin dan peralatan, data
konstruksi dan inventaris, data inventaris jaringan irigasi,
manajemen laporan, manajemen data multi fungsi, manajemen
data web inventaris sekolah, dan catatan web inventaris.Web
Inventaris Sekolah yang mempunyai akses sisi Web Inventaris
Sekolah yaitu mengatur profil Web Inventaris Sekolah, melakukan
pendaftaran akun Web Inventaris Sekolah, melakukan Web
Inventaris Sekolahan multifungsi.
3.4.1.2 DFD Level 1
Pada level 1, DFD menjelaskan sistem secara terperinci dan
mendalam. Entitas terkait termasuk administrator dan situs web inventaris
sekolah, yang masing-masing memiliki akses. DFD Level 1 juga
menjelaskan proses yang terjadi, seperti proses transaksi, penggunaan data
kunci, dan laporan. DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 3.4
Info admin Info Web
Inventaris
Data admin Data Sekolah
Data Web
Inventaris
Web Inventaris Sekolah
Sekolah
Info Web 1.0
Inventaris Sekolah Data user Master User Data Web
Web
Inventaris
Inventaris
Admin Sekolah
Sekolah
Data user Data Web
Inventaris
Sekolah
user Web
Info admin Info Web
Inventaris
Data admin Data Sekolah
Data Web
Inventaris
Web Inventaris Sekolah
Sekolah
Info Web 1.0
Inventaris Sekolah Data user Master User Data Web
Web
Inventaris
Inventaris
Admin Sekolah
Sekolah
Data user Data Web
Inventaris
Sekolah
user Web
Inventaris
Sekolah

Inventaris_
mesin Data inventaris mesin
Data inventaris
mesin

Inventaris Data Data Inventaris_


_ inventaris inventaris jalan jalan
Data
inventaris
Data
Data Barang,Data Inventaris Sekolah inventaris jalan
Data Inventaris Peralatan dan Mesin,Data Inventaris
Data Inventaris Jalan, Irigasi dan Jaringan.Data Serba Guna Data Web Inventaris 2.0 Info Inventaris Sekolah,Info Inventaris Peralatan dan Mesin
Sekolah,Data Web Inventaris Sekolahan Master Info Inventaris ,Info Inventaris Jalan, Irigasi dan Jaringan
Data Info Serba Guna,Info Web Inventaris Sekolah
Info Barang,Info Inventaris Sekolah
Info Inventaris Peralatan dan Mesin,Info Inventaris
Info Inventaris Jalan, Irigasi dan Jaringan,Info Serba Guna Data barang
Info Web Inventaris Sekolah,Info Web Inventaris Sekolahan
Data Inventaris Sekolah
Inventaris_ Data Inventaris
tanah Sekolah
Data barang
Data barang

Data
Data barang

Data

Data Web
Inventaris
Sekolah

Data Web
Info Web Inventaris
Inventaris 3.0 Sekolahan
Info Antrian Web Inventaris
Sekolahan Transaksi
Sekolahan Info Riwayat Web
Web Inventaris
Data Web Data Web Inventaris Sekolahan
Sekolahan
Inventaris Inventaris
Sekolahan Sekolahan

Data Web Inventaris Sekolahan


Web Inventaris Sekolahan

Data Web Inventaris Sekolahan

Data Inventaris Data barang


Sekolah
Data inventaris Data Web
Inventaris
Data inventaris mesin Sekolah
Laporan Web Inventaris Sekolahan Laporan 4.0
Web Inventaris Sekolah Laporan Inventaris Laporan
Sekolah
Laporan Inventaris Peralatan dan Mesin
Laporan Inventaris dan Bangunan Laporan
Inventaris Jalan, Irigasi dan Jaringan

Gambar 3.4 DFD Level 1

3.4.2 Use Case Diagram

Merupakan susunan yang menerangkan komunikasi aktor yang


menggunakan sistem serta menerangkan peran yang bisa dikerjakan oleh aktor
yang menjelaskan secara ringkas agar mereka bisa mereka memahaminya.
Aktor-aktor yang dimaksud adalah staf sarana prasarana Kantor Madrasah
aliyah 1 Pekanbaru dan Web Inventarisasi Sekolah. Kasus penggunaan
diagram sisi admin adalah manajemen data administrasi, manajemen tag
barang dagangan, manajemen data inventaris sekolah, manajemen data
inventaris mesin dan peralatan, manajemen inventaris, manajemen data
inventaris konstruksi, jalan dan jaringan irigasi, manajemen laporan, umum-
manajemen data tujuan, manajemen data web inventaris sekolah, manajemen
catatan inventaris sekolah. Peta Inventaris Sekolah Kasus penggunaan
berdampingan Manajemen Catatan Web Inventaris Sekolah, Pendaftaran Akun
Web Inventaris Sekolah, Inventaris Sekolah Lead All-in-one Web Inventaris
Sekolah . Berikut desain Use Case diagram bisa dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Use Case Diagram


3.4.3 Perancangan Basis Data

Merupakan kumpulan data dalam komputer dan diproses atau


dikendalikan untuk memperoleh informasi. Perancangan basis data tersebut
dimaksudkan agar mempermudah simpanan, modifikasi, dan pembacaan data.
Penjelasan susunan relasi dan struktur tabel sebagai berikut.

a. Relasi Antar Tabel


Hubungan Antar tabel dimaksudkan untuk mengamati penggabungan
tabel dengan tujuan mengetahui table yang akan terhubung. Dengan adanya
hubungan tabel-tabel, diharap sebagai factor pembantu dalam pembangunan
program dari table sebelumnya, yang saling berkaitansatu sama lain.
Kaitan table-tabel disajikan pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Relasi Antar Tabel


b. Struktur Tabel
Dalam struktur table tersebut, database akan disimpan lalu
didefinisikan, termasuk kerangka penyimpanan, format, dan titik akses
data. Dalam kerangka tabel, perubahan struktur data yang akan disimpan
juga dilakukan melalui definisi struktur setiap file data. Di bawah ini adalah
penjelasan dari struktur masing-masing tabel.
1. Struktur Tabel User
Merupakan susunan dengan tujuan menyimpan data pengguna
dari admin. Kerangka tabel user disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Struktur Tabel User

Kolom Type Keterangan


id_user Int(5) Primary key
username Varchar(25)
password Varchar(50)
nama_lengkap Varchar(100)
email Varchar(100)
no_telp Varchar(50)
level Varchar(15)

2. Struktur Tabel Barang


Merupakan pendefenisian tabel-tabel yang dapat berguna
dalam penyimpanan data label dari barang tersebut. Kerangka
tabel barang disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Struktur Tabel Barang

Kolom Type Keterangan


kode_barang Varchar(15) Primary key
Kategori Varchar(50)
nama_barang Varchar(50)

3.5 Jadwal Penelitian


1. Studi Pustaka :
2. Wawancara dan pengumpulan data :
3. Analisis dan perancangan :
4. Implementasi dan pengujian :
5. Laporan hasil penelitian :

3.6 Perancangan Antarmuka

Rancangan antarmuka dimaksudkan untuk mendeskripsikan rancangan


muka pada sistem ini yang dipedomankan pada studi tugas akhir ini ada pada
halaman user dalam sistem. Dalam sistem ini, perancangan interface sistem
terbagi menjadi dua, antarmuka administrasi dan juga antarmuka web inventaris
sekolah. Rancang antarmuka adalah sebagai berikut.

a. Halaman Login Admin

Merupakan halaman perdana yang bisa diakses seluruh pengguna.


Didalam halaman ini, administrator harus meng-input username dan password
untuk mengakses sistem tersebut. Mengenai Web Inventarisasi Sekolah, jika
belum terdapat akun disana maka harus membuat akun terlebih dahulu
sebelumnya, jika telah mempunyai akun untuk Inventaris Sekolah harus
meng-input password dan username untuk masuk ke sistem. Rancangan
halaman login berikut dapat terlihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Mockup Login Admin
b. Halaman dashboard admin
Merupakan halaman selanjutnya setelah berhasil login dari halaman
admin. Menu utama ada di sebelah kiri, halaman web inventaris sekolah ada di
atas, sedangkan di sebelah kanan adalah daftar inventaris sekolah dan bagan
web. Berikut adalah desain halaman dashboard admin bisa terlihat pada
Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Mockup Dashboard Admin


c. Halaman menambah user
Tambah halaman user adalah penampilan untuk opsi menambahkan data
pengguna lagi. Berikut adalah desain halaman user yang dapat bisa terlihat
pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Mockup Menambah User


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pada tahapan kali ini memungkinkan untuk menilai apakah sistem yang
akan dirancang telah bekerja dengan sesuai keinginan pengguna. Hasil
perwujudan ini merupakan sistem yang siap untuk diuji. Selanjutnya ini adalah
bentuk perwujudan sistem informasi manajemen persediaan barang berbasis web
di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.

1) Halaman Login

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login

2) Halaman Jenis Barang


Gambar 4.2 Menu Admin Merek

3) Halaman Barang

Gambar 4.3 Tampilan Daftar Barang

4) Halaman Kategori
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Kategori

5) Halaman Pengguna

Gambar 4.5 Halaman Daftar Pengguna

6) Halaman Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.6 Daftar Transaksi Barang Masuk


7) Halaman Transaksi Barang Keluar

Gambar 4.7 Halaman Transaksi Barang Keluar

8) Halaman Laporan Barang Masuk

Gambar 4.8.1 Halaman Daftar Laporan Barang Masuk


Gambar 4.8.2 Hasil Cetak Laporan Barang Masuk

9) Halaman Laporan Barang Keluar

Gambar 4.9.1 Halaman Daftar Barang Keluar

Gambar 4.9.2 Hasil Cetak Laporan Barang Keluar

4.2 Pengujian Sistem


Dalam pengembangan sistem ini penulis melaksanakan uji sistem dengan
Black Box dan Usability, berikut rangkaian pengujian yang nantinya akan
digunakan.

4.2.1 Pengujian Black Box


Pengujian black box adalah menganalisis hasil yang dijalankan dari data
pengujian dan memverifikasi fungsionalitas software. Penulis menggunakan
pengujian pada Black Box karena ini lebih mengedepankan untuk kebutuhan
fungsional sistem, sampai dimungkinkannya pengguna untuk dapat
ditentukannya keadaan input yang nanti dilakukan untuk kebutuhan nilai guna
dari kapasitas suatu program. Pengujian ini dilakukan secara langsung sebagai
penguji menguji halaman web dengan browser, kemudian mengambil input
dan memeriksa apakah output sesuai dengan yang apa yang diinginkan. Berikut
ini adalah penjelasan dari hasil uji Black Box yang dilaksanakan oleh penulis.

Tabel 4.1 Proses Login


No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. User mencari Laman login tampil Berhasil
localhost/inventari
s pada tab
pencarian
2. User meng-input Berhasil masuk ke Berhasil
username,
laman home
password,
dan hak
akses
dengan
benar lalu
klik tombol
login
3. Jika user Memunculkan Berhasil
notifikasi error lalu
memasukkan
otomatis kembali ke
username yang laman login
salah, lalu
menekan tombol
login
4. Jika meng-input Memunculkan Berhasil
password yang notifikasi error lalu
salah, kemudian kembali ke laman
menekan tombol login
login
5. Jika meng-input Memunculkan Berhasil
hak akses yang notifikasi error lalu
salah, lalu kembali ke laman
menekan tombol
login
login
Tabel 4.2 Proses Register

No Alur Hasil yang Hasil


diinginkan
1. Memunculkan laman Berhasil
Admin menekan tombol
register pada laman register
Admin
2. Jika meng-input data Memunculkan Berhasil
register notifikasi error
(username) yang dan kembali ke
laman
telah ada lalu
register
menekan tombol
register
3. Meng-input data Pendaftaran Berhasil
register dalam kondisi sukses dan
benar , kemudian otomatis kembali
menekan tombol ke laman login
register sebelumnya.

Tabel 4.3 Olah Data Admin


No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin menekan dan Menampilkan laman Berhasil
beralih ke menu data
manajemen
admin
user (admin)
2. Menekan tombol tanda Menampilkan laman Berhasil
tambah form
penambahan data
admin
3. Meng-input data-data Menampilkan Berhasil
admin dengan benar pesan data
lalu menekan tombol sukses disimpan
tanda simpan dan otomatis
kembali ke laman
data
admin
4. Menekan tombol ubah Menampilkan laman Berhasil
form untuk
mengubah data
lengkap admin
5. Mengubah data admin Memunculkan Berhasil
notifikasi data yang
dalam kondisi yang
berhasil diubah dan
benar lalu menekan
otomatis kembali ke
tombol simpan
laman data admin
6. Menekan tombol hapus Memunculkan Berhasil
notifikasi hapus
data dari dua
pilihan yaitu “OK”
yang berarti hapus
data dan “Cancel”
yang artinya batal
untuk
hapus data
Tabel 4.4 Mengelola Data Web Inventaris Sekolah
No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin menekan menu Memunculkan Berhasil
manajemen laman data
Web Inventaris
Sekolah
2. Menekan tombol ubah Memunculkan Berhasil
laman form
Untuk mengubah
data Web Inventaris
Sekolah
3. Memunculkan Berhasil
Meng-input data-data
notifikasi jika data
admin dengan benar
berhasil diubah
lalu menekan tombol
dan otomatis
tanda simpan
kembali ke laman
data Web
Inventaris
Sekolah
4. Menekan tombol hapus Memunculkan Berhasil
notifikasi hapus
data dari dua
pilihan yaitu
“OK” yang
berarti hapus
data dan
“Cancel” yang
artinya batal
untuk hapus data

No Alur Hasil yang Hasil


diinginkan
Tabel 4.5 Mengolah Data Label Barang
1. Menekan laman menu Menampilkan laman Berhasil
data
data (label data barang)
label barang
2. Menekan tombol tanda membuka laman Berhasil
tambah form untuk
menambah label
barang
3. Meng-input data dari Data berhasil Berhasil
label barang dengan disimpan lalu
benar lalu menekan kembali ke
tombol tanda simpan laman data
label barang
4. Jika memasukkan kode memunculkan Berhasil
barang yang sudah ada notifikasi jika
lalu menekan tombol kode barang
tanda simpan sudah ada dan
kembali
otomatis ke
halaman data
label barang
5. Menekan tombol tanda Menampilkan Berhasil
ubah halaman form
Untuk mengubah
data barang
6. Mengubah data label Muncul notifikasi Berhasil
barang dengan benar Data karena berhasil
dan menekan tombol diubah lalu kembali
tanda simpan
7. Menekan tombol tanda Membuka laman cetak Berhasil
cetak
label barang
8. Menekan tombol hapus Menampilkan Berhasil
pilihan hapus data
(terdapat dua yaitu
OK berarti hapus
data dan Cancel
yang artinya batal
untuk
hapus data)

Tabel 4.6 Mengelola Data Inventaris Sekolah

No Alur Hasil yang diinginkan Hasil


1. Admin menekan menu Memunculkan laman Berhasil
data
data (Inventaris
Sekolah) Inventaris Sekolah
2. Menekan tombol tanda Memunculkan Berhasil
tambah halaman form
penambahan
Inventaris Sekolah
3. Meng-input data Data tersimpan dan Berhasil
inventaris dengan benar kembali ke laman
lalu menekan data
tombol simpan Inventaris Sekolah
4. Jika meng-input data Memunculkan Berhasil
Inventaris Sekolah notifikasi jika
yang telah ada lalu kode barang
menekan tombol sudah ada dan
simpan kembali ke
halaman data
Inventaris Sekolah
5. Menekan tombol tanda Memunculkan laman Berhasil
ubah form
Untuk mengubah data
Inventaris Sekolah
6. Mengubah data Data berhasil diubah Berhasil
inventaris dengan benar dan
lalu menekan tombol
kembali ke
tanda simpan
halaman data
Inventaris
Sekolah
7. Menekan tombol tanda Menampilkan pilihan Berhasil
hapus hapus
data (dari dua
pilihan yaitu OK
yang berarti hapus
data dan
Cancel artinya batal
untuk
hapus data)

Tabel 4.7 Mengolah data peralatan lainnya


No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin menekan menu Memunculkan Berhasil
manajemen data laman data
(inventaris peralatan) inventaris
peralatan
2. Menekan tombol tanda Menampilkan Berhasil
tambah laman form
penambahan
inventaris
peralatan
3. Meng-input data Data berhasil Berhasil
inventaris peralatan tersimpan dan
dengan kondisi benar kembali ke
laman data
inventaris
peralatan

4. Jika meng-input data Memunculkan Berhasil


inventaris peralatan notifikasi kode
(kode barang) yang barang yang
telah ada lalu menekan sudah ada dan
tombol tanda simpan kembali ke
laman data
inventaris
peralatan

5. Menekan tombol tanda Menampilkan Berhasil


ubah halaman form
mengubah
data
inventaris
peralatan
6. Mengubah data Data berhasil Berhasil
inventaris peralatan diubah lalu
dengan kondisi yang kembali ke
benar lalu menekan laman data
tombol tanda simpan inventaris
peralatan

7. Menekan tombol tanda Memunculkan Berhasil


hapus
notifikasi hapus
data (terdapat
dua pilihan yaitu
OK yang berarti
hapus data dan
Cancel artinya
batal untuk
hapus data)
Tabel 4.8 Mengelola Data Inventaris dan Bangunan
No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin memilih dan Memunculkan laman Berhasil
menekan menu data
manajemen
inventaris
data
dan bangunan
2. Menekan tombol tanda Memunculkan laman Berhasil
tambah form
tambah inventaris
dan bangunan
3. Menginput data Data berhasil Berhasil
inventaris dan disimpan dan
bangunan dengan kembali ke laman
kondisi yang benar lalu data inventaris
menekan tombol dan
simpan bangunan
4. Jika memasukkan data Menampilkan Berhasil
inventaris dan pesan kode
bangunan (kode barang yang telah
barang) yang telah ada ada dan kembali
lalu menekan tombol ke laman data
tandasimpan inventaris dan
bangunan
5. Menekan tombol tanda Memunculkan laman Berhasil
ubah form
ubah data inventaris
dan bangunan
6. Mengubah data Data berhasil Berhasil
inventaris dan diubah lalu
bangunan dengan kembali ke
kondisi yang benar lalu laman data
menekan tombol tanda inventaris dan
simpan bangunan
7. Menekan tombol tanda Memunculkan Berhasil
hapus
pesan hapus data
(dari dua pilihan
yaitu OK yang
berarti hapus data
dan Cancel berarti
batal untuk
hapus data)
No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
Tabel 4.9 Mengolah Data dari Inventaris

1. Admin memilih dan Menampilkan laman Berhasil


menekan menu data
manajemen
inventaris jalan,
data (inventaris
irigasi, dan
jalan, irigasi, dan
jaringan
jaringan)
2. Menekan tombol Memunculkan laman Berhasil
tandatambah form
penambahan
inventaris
jalan,jaringan
dan irigasi
3. Meng-input data Data berhasil Berhasil
inventaris jalan, irigasi, disimpan lalu
dan jaringan dengan kembali ke laman
kondisi yang benar lalu data inventaris
menekan tombol tanda jalan, irigasi, dan
simpan jaringan
4. Jika meng-input data Memunculkan Berhasil
inventaris jalan, irigasi, notifikasi kode
dan jaringan (kode barang yang telah
barang) yang telah ada ada dan kembali ke
lalu menekan tombol laman data
tanda simpan inventaris jalan,
irigasi, dan
jaringan
5. Menekan tombol tanda Memunculkan laman Berhasil
ubah form
ubah data
inventaris jalan,
irigasi, dan
jaringan
6. Mengubah data Data berhasil Berhasil
inventaris jalan, irigasi, diubah lalu
dan jaringan dengan kembali ke laman
kondisi yang benar lalu data inventaris
menekan tombol tanda jalan, irigasi, dan
simpan jaringan
7. Menekan tombol hapus Memunculkan Berhasil
pesan hapus data
(dari dua pilihan
yaitu OK yang
berarti hapus data
dan Cancel berarti
batal untuk
hapus data)

Tabel 4.10 Pengolahan Data


No Alur Hasil yang diinginkanHasil
1. Admin memilih dan Memunculkan laman Berhasil
menekan menu data
manajemen
transaksi (data )
2. Menekan tombol tanda Menampilkan laman Berhasil
ubah form
pengubahan data
3. Mengubah data Data berhasil diubah Berhasil
dengan lalu
kondisi yang benar lalu kembali ke laman
menekan tombol tanda data
simpan

Tabel 4.11 Mengolah isi Web Inventaris


No. Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin memilih menu Memunculkan Berhasil
dan menekan menu laman data
manajemen
Web Inventaris
transaksi (data Web Sekolahan
Inventaris Sekolahan )
2. Menekan tombol tanda Memunculkan Berhasil
ubah
laman detail
transaksi Web
Inventaris
Sekolahan

3. Mengubah data Web Data berhasil Berhasil


Inventaris Sekolahan diubah dan
dengan mengubah kembali ke
status bayar lalu laman data
menekan tombol tanda Web Inventaris
simpan Sekolahan
4. Mencetak nota Web Memunculkan Berhasil
Inventaris Sekolahan
laman cetak nota
pada detail transaksi
Web Inventaris
Web Inventaris
Sekolahan
Sekolahan lalu
menekan tombol tanda
cetak
5. Menekan tombol tanda Menampilkan Berhasil
hapus
pesan hapus data
(dari dua pilihan
yaitu OK berarti
hapus data dan
Cancel berarti
batal untuk
hapus data)

Tabel 4.12 Mengelola Laporan


No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Admin memilih dan Memunculkan Berhasil
menekan menu laporan laman
laporan
2. Mengisi form laporan Menampilkan Berhasil
Web Inventaris laman cetak
Sekolahan
laporan Web
lalu menekan tombol Inventaris
proses Sekolahan
3. Menekan tombol Data berhasil diubah Berhasil
lalu
proses laporan
kembali ke
Inventaris Sekolah
laman data Web
Inventaris
Sekolahan
4. Menekan tombol Memunculkan laman Berhasil
proses laporan cetak
Inventaris Sekolah
laporan Inventaris
Sekolah
5. Menekan tombol Memunculkan Berhasil
proses laporan laman cetak
inventaris peralatan laporan inventaris
peralatan

6. Menekan tombol Memunculkan Berhasil


proses laporan laman cetak laporan
inventaris dan inventaris
bangunan dan bangunan
7. Menekan tombol Memunculkan laman Berhasil
cetak
proses laporan
laporan
inventaris jalan, irigasi,
inventaris jalan,
dan jaringan
irigasi, dan
jaringan
Tabel 4.13 Mengelola Web Inventaris Sekolahan (Web
Inventaris Sekolah)

Alur Hasil yang diinginkanHasil

1. Web Inventaris Sekolah Memunculkan laman Berhasil


memilih dan menekan form
menu
Web Inventaris
Web Inventaris Sekolahan
Sekolahan
2. Mengisi form Web Data berhasil Berhasil
Inventaris disimpan lalu
Sekolahan dengan menampilkan
kondisi yang benar halaman detail
lalu transaksi Web
Inventaris Sekolahan
menekan tombol proses
3. Jika memasukkan data Memunculkan Berhasil
Web Inventaris notifikasi
Sekolahan
sudah dipinjam dan
(tanggal mulai) yang
kembali ke laman
sudah ada lalu
Web Inventaris
menekan tombol proses
Sekolahan

Tabel 4.14 Mengolah Profil Web Inventaris Sekolah


No Alur Hasil yang Hasil
diinginkan
1. Web Inventaris Sekolah Memunculkan laman Berhasil
memilih dan menekan profil
menu manajemen akun
Web Inventaris
(profil)
Sekolah
2. Mengubah data Web Data berhasil disimpan Berhasil
Inventaris Sekolah lalu
dengan
Memunculkan laman
kondisi yang benar
profil Web Inventaris
lalu menekan ubah
Sekolah
profil

Dari hasil uji Black Box yang telah dilaksanakan sebelumnya, bisa diringkas
bahwa fungsionalitas yang berhasil didapat dari sistem informasi inventaris adalah
fungsi pengolahan data inventaris serta fungsi manajemen web tujuan umum
sekolah inventaris berjalan dengan teratur.

4.2.2 Usability Testing


Merupakan cara untuk bisa mendeteksi bisakah pengguna memakai
sistem tersebut dengan mudah, seberapa baik sistem bisa mencapai tujuan
penggunanya, dan apakah pengguna puas, puas dengan sistem yang pakai atau
tidak. Tahap uji usability meliputi demoing sistem kemudian memberikan
kuisioner kepada petugas inventaris dan website inventaris sekolah tentang
seberapa mudah dan relevan kinerja sistem terhadap pelanggan, kebutuhan
Petugas Sensus dan website Inventarisasi Sekolah. Skala perubahan dalam
penelitian ini mengarah pada skala Likert (skala Likert), setiap skala memakai
skala dari 1 sampai 5 jenis jawaban, setiap jawaban diberi skor (nilai) atau
bobot, yaitu jumlah skor dari 1 sampai 5, dirinci di bawah ini.
1. Jawaban SB (Sangat Baik) nilai skala 5
2. Jawaban B (Baik) mendapat nilai skala 4-4.9
3. Jawaban C (Cukup) mendapat nilai skala 3-3.9
4. Jawaban TB (Tidak Baik) mendapat nilai skala 2-2.9
5. Jawaban STB (Sangat Tidak Baik) mendapat nilai skala 1-1.9
Uji usability dilakukan pada 2 dealer persediaan Madrasah aliyah Negeri
1 Pekanbaru untuk menguji sistem pendataan persediaan barang. Untuk
pengujian sistem pada web inventaris sekolah dilakukan pada 6 situs inventaris
sekolah serbaguna. Rangkuman hasil kuesioner disajikan pada Tabel 4.15 dan
4.16.

Tabel Nilai :

PK T KS CS S SS

Nilai 1 2 3 4 5

Keterangan :
PK : Pertanyaan Kuisioner CS : Cukup Setuju

TS : Tidak Setuju S : Setuju


K : Kurang Setuju SS : Sangat Setuju
Kriteria Nilai :
Usefulness : Nilai guna sistem.
Ease of Use : Tingkat Kemudahan penggunaan sistem

Ease of Learning : Kelancaran pengguna dalam memahami sistem.


Satisfaction : Nilai Kepuasan pengguna

Tabel 4.15 Pengujian Usability Untuk Petugas Inventaris MAN 1


Pekanbaru

Penilaian
No Variabel Jumlah
1 2 3 4 5
Usefulness

1 Keefektifan sistem dalam 0 0 0 0 2 5


pendataan barang
Sistem mempermudah
2 petugas inventaris 0 0 0 0 2
5
dalam meng-input data
kesediaan yang
sebelumnya telah ada
dan yang nantinya
akan masuk
Sistem mepermudah
3 petugas inventaris 0 0 0 0 2 5
untuk mengeluarkan hasil
laporan inventaris
Keterbantuan petugas
4 0 0 0 0 2
inventaris dalam 5
pendataan Web
Inventaris Sekolahan
serbaguna
Efisiensi sistem bagi
5 petugas inventaris 0 0 0 0 2 5
dalam mencetak laporan
Web Inventaris Sekolah
Mengurangi kesalahan
input pada sitem yang
6 0 0 0 0 2 5
mengakibatkan kesalahan
pendataan
Web Inventaris Sekolahan
Harapan positif sudah
7 memenuhi pada sistem ini 0 0 0 0 2 5
petugas inventaris
Madrasah aliyah negeri 1
pekanbaru
Ease of Use
8 Kemudahan dalam 0 0 0 0 2 5
penggunaan sistem

9 Sistem tidak 0 0 0 0 2 5
memerlukan banyak
langkah

10 Sistem bisa dugunakan 0 0 0 0 2 5


berkali kali
Ease of Learning

11 Semua yang 0 0 0 0 2 5
menggunakan dapat
mudah memahami
sistem

12 Penyampaian informasi 0 0 0 0 2 5
dalam sistem yang
tidak sulit dipahami
Satisfaction

13 Kepuasan petugas 0 0 0 0 2 5
inventaris pada
sistem
14 Sistem 0 0 0 0 2 5
berkecenderungan
pada petugas
inventaris
Rata-rata Jumlah 5

Tabel 4.16 Uji Usability Untuk Web Inventaris Sekolah Serbaguna


Penilaian
No Variabel Jumlah
1 2 3 4 5
Usefulness
Sistem mampu
1 meningkatkan 0 0 0 0 6 5
keefektifan dalam Web
Inventaris Sekolahan
Sistem memudahkan
2 Web Inventaris 0 0 0 0 6 5
Sekolah dalam
meng-input data
Web Inventaris
Sekolahan
Sistem memudahkan
3 Web Inventaris 0 0 0 0 6 5
Sekolah dalam
Memperlihatkan jadwal
pada Web Inventaris
Sekolahan
Sistem sudah sesuai
4 dengan harapan 0 0 0 0 6 5
Web Inventaris Sekolah
Ease of Use

5 Sstem tidak sulit 0 0 0 2 4 4.6


digunakan
Sistem tidak mmerlukan
6 banyak langkah 0 0 0 1 5 4.8

7 Sistem dapat digunakan 0 0 0 3 3 4.5


secara berkelanjutan
tanpa sedikitpun
kesulitan
Ease of Learning
Petugas Inventaris
8 Sekolah tidak 0 0 0 1 5 4.8
membutuhkan waktu
lama dalam memahami
sistem

9 Penyampaian informasi 0 0 0 0 6 5
tidak rumit
Satisfaction
Web Inventaris Sekolah
10 puas dengan sistem 0 0 0 0 6 5
informasi
inventaris
Sistem ini penting bagi
11 Web Inventaris Sekolah 0 0 0 0 6 5
serbaguna
Rata rata Jumlah 4.8
Dari tabel uji kegunaan tersebut tadi, skor uji kegunaan rata-rata peminjam tujuan
umum adalah 4,8 yang berarti sistem sangat baik dan staf inventaris bisa menggunakan sistem
dengan cepat.

Dari pengukuran usability yang dilakukan pada Inventory Agent dan Comprehensive
Inventory Web for Schools didapatkan rata-rata hasil (5.0 + 4.8) = 4.9, artinya dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan uji usability Sistem Informasi Manajemen Inventory
Madrasah aliyah Negeri 1 Pekanbaru sudah baik dan mudah. untuk digunakan dan dipelajari
siswa. sekretaris inventaris aktor dan web inventaris sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analisis penyusunan, penerapan serta pengujian sistem, dapat disimpulkan bahwa
disusun dan diwujudkannya sistem telah bisa mempermudah dalam pengolahan data seperti
inventaris oleh petugas inventaris di madrasah aliyah negeri 1 pekanbaru. Sistem ini dapat juga
mempermudah orang lain yang juga berkeinginan untuk melakukan transaksi barang masuk dan
barang keluar dan juga mempermudah petugas inventaris melakukan pengelolaan data inventaris
madrasah aliyah negeri 1 pekanbaru .

5.2 Saran
Dari hasil pengujian yang telah dilaksanakan oleh penulis, sistem ini pastinya masih
banyak ketidaksempurnaan sehingga penulis memberi saran untuk terus memperbaiki sistem
yang telah dibangun. Untuk perbaikan yang akan mendatang, maka penulis lebih menyarankan
untuk membuat aplikasi yang berhubungan dengan peminjaman gedung berbasis mobile agar
lebih bisa mempermudah sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai