Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MAKALAH

Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti perkuliahan pancasila

Dosen Pengampu : Dr.,Sukma Erni, M.Pd.

Disusun Oleh:
Muhammad Aryo Ramadhan
Nim ( )

Cindy Alia Tasya


Nim ( 12210322309 )

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya, Yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya serta kekuatan iman, islam, dan
juga ihsan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pancasila sebagai dasar negara”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.

Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis supaya diterima oleh Allah SWT sebagai sebuah kebaikan. Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945............................................3
B. Penjabaran pancasila dalam batang tubuh UUD 1945..........................................5
C. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijalan negara di
bidang POLEKSOSBUD-HANKAM.....................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11


A.Kesimpulan.............................................................................................................11
B.Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat


pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam memorandum DPR-GR
9 juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang
telah dimurnikan dan didapatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi
dasar negara Republik Indonesia.

Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke -4 Pembukaan UUD 1945.


Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara Indonesia
bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, meskipun
sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah penting dan
bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 telah ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI yang telah dianggap sebagai penjelmaan kehendak
seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa


negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa negara
harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh
perundang-undang.

1
Maka dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan bagi para
pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945
2. Penjabaran pancasila dalam batang tubuh UUD 1945
3. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijalan negara di bidang
POLEKSOSBUD-HANKAM

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945
2. Untuk mengetahui Penjabaran pancasila dalam batang tubuh UUD
1945
3. Untuk mengetahui Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijalan
negara di bidang POLEKSOSBUD-HANKAM

D. Manfaat Penulisan
Agar pembaca mampu memahami Pancasila sebagai dasar negara
dan menjalankan setiap sila-sila Pancasila dengan baik dan benar, dan
nantinya para pembaca mampu menjadi warga negara yang baik dan
benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan pancasila dengan penbukaan UUD 1945


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Artinya, Pancasila dijadikan
landasan atau pijakan yang memberikan kekuatan untuk berdirinya suatu negara.
Pancasila sebagai dasar negara punya hubungan erat dengan Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945.

Seluruh penyelenggaraan pemerintahan Indonesia harus berdasarkan


Pancasila, karena Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum. Dilansir
laman Kementerian Pertahanan RI, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk seluruh unsur-unsurnya,
yaitu pemerintah, wilayah, dan rakyat.

Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila adalah hasil


kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh PPKI.
Itulah kenapa Pancasila harus dihormati dan dijunjung tinggi oleh seluruh
masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan hukum dasar


tertulis yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. UUD 1945 sendiri
merupakan sumber hukum tertinggi yang melandasi seluruh produk hukum di
Indonesia.

Produk-produk hukum seperti peraturan presiden dan kebijakan pemerintah


lainnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan UUD 1945. Jadi, UUD
1945 bersifat mengikat karena di situlah letak norma dan aturan yang wajib ditaati
oleh seluruh rakyat. Seperti yang diketahui, UUD 1945 terdiri dari beberapa
bagian, salah satunya adalah Pembukaan. Pembukaan UUD 1945 berisi 4 pokok
pikiran yang juga menjabarkan isi dari Pancasila.

3
4 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 yang Berkaitan dengan
Pancasila:

1. Persatuan (penjabaran sila ke-3 Pancasila) Pokok pikiran pertama


menekankan bahwa negara dan masyarakat Indonesia wajib
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi/golongan.

2. Keadilan sosial (penjabaran sila ke-5 Pancasila) Berisi cita-cita negara


dalam mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.

3. Kedaulatan rakyat (penjabaran sila ke-4 Pancasila) Berkaitan dengan


dasar politik negara, yaitu kedaulatan ada di tangan rakyat.

4. Ketuhanan Yang Maha Esa (penjabaran sila ke-1 Pancasila) serta


Kemanusiaan yang adil dan beradab (penjabaran sila ke-2 Pancasila)
Pemerintah dan penyelenggara negara lain wajib memiliki budi pekerti
kemanusiaan yang luhur, termasuk bertakwa kepada Tuhan YME dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 Sesuai dalam Pembukaan


UUD 1945, Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 memiliki
hubungan timbal balik, yaitu secara formal dan material. Berikut penjelasannya
berdasarkan laman Gunadarma:

1. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal


a. Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, terutama pada alinea 4 yang merupakan inti dari Pembukaan
UUD 1945.

4
b. Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaedah Negara yang
Fundamental dan punya 2 kedudukan, yaitu sebagai dasar tertib hukum
Indonesia sekaligus sebagai tertib hukum tertinggi.

c. Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945 memiliki fungsi dan


kedudukan yang berbeda dengan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945
dengan Pancasila sebagai intinya, nyatanya tidak bergantung pada batang
tubuh UUD 1945, tapi justru menjadi sumbernya.

d. Pancasila sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental juga menjadi


dasar kelangsungan hidup negara Indonesia.

e. Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945 yang memiliki


kedudukan kuat, tetap, tidak dapat diubah-ubah, dan melekat pada
kehidupan negara Republik Indonesia.

2. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Material


a. Berdasarkan kronologi sejarahnya, materi Pancasila dirumuskan terlebih
dulu sebagai dasar negara dalam rapat BPUPKI. Setelah itu, baru disusul
dengan Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945
adalah tertib hukum tertinggi di Indonesia, sedangkan Pancasila
merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.

b. Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental


dengan Pancasila sebagai inti sarinya.

B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945

Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang


meliputi suasana kebatinan, cita- cita hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia.

5
Pokok- pokok Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok
pikiran yang meliputi suasana kebatinan, cita- cita hukum dan cita-cita moral
bangsa Indonesia

Hubungan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dengan
batang tubuh UUD NRI tahun 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal
mengandung pengertian Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya pokok-pokok pikiran
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam
batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi
telah menjadi hukum positif.

Sesuai dengan Penjelasan UUD NRI tahun 1945, Pembukaan mengandung empat
pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat
pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut.

1) Pokok pikiran pertama berintikan ‘Persatuan’, yaitu; “negara melindungi


segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar
atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”.

2) Pokok pikiran kedua berintikan ‘Keadilan sosial’, yaitu; “negara hendak


mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.

3) Pokok pikiran ketiga berintikan ‘Kedaulatan rakyat’, yaitu; “negara yang


berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”.

4) Pokok pikiran keempat berintikan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, yaitu; “negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab’.

6
Pokok pikiran pertama menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan
diterima dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu negara yang melindungi
bangsa Indonesia seluruhnya. Negara, menurut pokok pikiran pertama ini,
mengatasi paham golongan dan segala paham perorangan. Demikian pentingnya
pokok pikiran ini maka persatuan merupakan dasar negara yang utama. Oleh
karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau perorangan.

Pokok pikiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD NRI
tahun 1945 yang menegaskan tujuan atau suatu cita-cita yang hendak dicapai.
Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan dan aturan-aturan yang harus
dilaksanakan dalam Undang-Undang Dasar sehingga tujuan atau cita-cita dapat
dicapai dengan berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu persatuan. Hal ini
menunjukkan bahwa pokok pikiran keadilan sosial merupakan tujuan negara yang
didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pokok pikiran ketiga mengandung konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa


sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas
kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan. Menurut Bakry (2010: 209),
aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. Kedaulatan rakyat dalam
pokok pikiran ini merupakan sistem negara yang menegaskan Pokok pikiran
ketiga mengandung konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa sistem negara
yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan
rakyat dan permusyawaratan perwakilan. Menurut Bakry (2010: 209), aliran ini
sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. Kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran
ini merupakan sistem negara yang menegaskan

Pokok pikiran keempat menuntut konsekuensi logis, yaitu Undang-Undang


Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan

7
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Pokok pikiran ini juga
mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan pokok pikiran
kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga mengandung maksud menjunjung
tinggi hak asasi manusia yang luhur dan berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur.
Pokok pikiran keempat Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan asas moral
bangsa dan negara (Bakry, 2010: 210).

Pancasila ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun 1945:

1. Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara

a. Pasal 1 ayat (3): Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang
dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan
kebenaran dan keadilan, dan tidak ada kekuasaan yang tidak
dipertanggungjawabkan (akuntabel). Berdasarkan prinsip negara hukum,
penyelenggara negara tidak saja bertindak sesuai dengan hukum tertulis dalam
menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban dan keamanan, namun juga
bermuara pada upaya mencapai kesejahteraan umum, kecerdasan kehidupan
bangsa, dan perlindungan terhadap segenap bangsa Indonesia.

b. Pasal 3 Ayat (1): Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan


menetapkan Undang- Undang Dasar; Ayat (2): Majelis Permusyawaratan Rakyat
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden; Ayat (3): Majelis Permusyawaratan
Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang- Undang Dasar.

2. Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara,


agama, pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

a. Pasal 26 Ayat (2): Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.

8
Orang asing yang menetap di wilayah Indonesia mempunyai status hukum sebagai
penduduk Indonesia. Sebagai penduduk, maka pada diri orang asing itu melekat
hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
(berdasarkan prinsip yuridiksi teritorial) sekaligus tidak boleh bertentangan
dengan ketentuan hukum internasional yang berlaku umum (general international
law).

b. Pasal 27 Ayat (3): Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.

Pasal 27 ayat (3) tersebut bermaksud untuk memperteguh konsep yang dianut
bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yaitu bahwa upaya
pembelaan negara bukan monopoli TNI, namun juga merupakan hak sekaligus
kewajiban setiap warga negara.

c. Pasal 29 Ayat (2): Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk


memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.

Pasal 29 ayat (2) tersebut menunjukkan bahwa negara menjamin salah satu hak
manusia yang paling Pasal 29 ayat (2) tersebut menunjukkan bahwa negara
menjamin salah satu hak manusia yang paling

d. Pasal 31 Ayat (2): Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan

pemerintah wajib membiayainya.

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang


meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan ketentuan tersebut, pendidikan dasar menjadi wajib dan bagi siapa
pun yang tidak melaksanakan kewajibannya akan dikenakan sanksi. Sementara
itu, pemerintah wajib membiayai kewajiban setiap warga negara dalam

9
mendapatkan pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga negara
mempunyai pendidikan minimum yang memungkinkannya untuk berpartisipasi
dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa. Ketentuan ini juga mengakomodasi
nilai-nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius
dan tujuan sistem pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.

e. Pasal 33 Ayat (1): Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.

Asas kekeluargaan dan prinsip perekonomian nasional dimaksudkan sebagai


rambu-rambu yang sangat penting dalam upaya mewujudkan demokrasi ekonomi
di Indonesia. Dasar pertimbangan kepentingannya tiada lain adalah seluruh
sumber Asas kekeluargaan dan prinsip perekonomian nasional dimaksudkan
sebagai rambu-rambu yang sangat penting dalam upaya mewujudkan demokrasi
ekonomi di Indonesia. Dasar pertimbangan kepentingannya tiada lain adalah
seluruh sumber

f. Pasal 34 Ayat (2): Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.

Dari ketentuan pasal 34 ayat (2) tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa sistem
jaminan sosial merupakan bagian upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara
kesejahteraan (welfare state) sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila,
harus memahami apa arti dari Pancasila itu sendiri, seperti kata Ir.
Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Maka dari itu
Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara
Republik Indoneesia. Pancasila telah melekat dan mendarah daging pada
masyarakat Indonesia. Maka masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila
sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan Pancasila sebagai perjuangan
utama oleh masyarakat bangsa Indonesia.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Saran kami dalam makalah ini adalah untuk menambah lagi
wawasan bagi para pembaca agar kita sebagai bangsa Indonesia mampu
manjunjung tinggi dan mengamalkan setiap sila-sila pancasila.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai
Pustaka.
http://satujam.com/pancasila-dan-lambangnya/
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di
SD/ MI). Yogyakarta: Samudra Biru.
Gesmi, Irwan & Yun Hendri.2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia.
text-id.123dok.com/document/6qme1kk4z-penjabaran-pancasila-dalam-batang-
tubuh-uud-nri-tahun-1945-materi-ajar-mata-kuliah-pendidikan-pancasila.html

12

Anda mungkin juga menyukai