Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PANCASILA

PENERAPAN HUBUNGAN PANCASILA DENGAN


PEMBUKAAN UUD ‘45

OLEH:

IHSANUL ISRA’ ALFIANSYAH (210301067)


DWI PUTRI MAULIDA (210301070)
ELLISA PUTRI VERONICA (210301073)
MUHAMMAD DHANI DZIIBAN MU’AFII (210301075)
MOCHAMAD HASANI ABDULLAH (210301081)

PEMBIMBING: SRI UCHTIAWATI

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

GRESIK

2021
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 Later belakang..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1 Pokok Pemikiran Pembukaan UUD yang berhubugan dengan Pancasila.................5
2.2 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945...............................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
Daftar Pustaka....................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar
konstitusi negara Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya
dapat diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang
bentuknya tertulis

Menurut Winarmo dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila


(2016) karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 pada Alinea ke empat. Walaupun tidak
disebutkan secara eksplisit.

Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty, Pembukaan


UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta peraturan hukum
tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum dasar tertulis dan hukum
dasar tidak tertulis

Antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945, khususnya bagian


pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah
rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.

Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur


pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai
norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Melansir dari bukau Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai


(2020) karya Ardhamo Prakoso, Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945 berarti Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat
tergantikan.
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan
UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal. Artinya Pancasila
dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif.
Pancasila mempunyai kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan
Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi.

Selain itu Pancasila dan pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan
material, artinya UU 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana
seluruh unsur dari pokok kaidahnya bersumber dari pancasula. Maka dapat
dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pokok Pemikiran Pembukaan UUD yang berhubugan dengan Pancasila


1. Persatuan (penjabaran sila ke-3 Pancasila)
Pokok pikiran pertama menekankan bahwa negara dan masyarakat
Indonesia wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi/golongan
2. Ketuhanan Yang Maha Esa (penjabaran sila ke-1 Pancasila) serta
Kemanusiaan yang adil dan beradab (penjabaran sila ke-2 Pancasila)
Pemerintah serta penyelenggara negara lain wajib memiliki budi
pekerti kemanusiaan yang luhur, termasuk bertakwa kepada Tuhan YME
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Kedaulatan rakyat (penjabaran sila ke-4 Pancasila)
Berhubungan dengan dasar politik negara, yaitu kedaulatan ada di
tangan rakyat
4. Keadilan social (penjabaran sila ke-5 Pancasila)
Berisi cita-cita negara dalam mewujudkan keadilan social dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.

2.2 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945


Sesuai dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila sudah ditetapkan sebagai
dasar filsafat negara republik Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan
pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan timbal balik, yaituu secara formal dan
material. Berikut penjelasan berdasarkan laman GUNADARMA:

1. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal


 Rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, terutama pada alinea 4 yang merupakan
inti dari pembukaan UUD 1945
 Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental dan punya 2 kedudukan , yaitu sebagai dasar tertib
hukum Indonesia sekaligus sebagai tertib hukum tertinggi
 Selain sebagai mukagimmah, pembukaan UUD 1945 memiliki
fungsi dan kedudukan yang berbeda dengan pasal
pasalnya.Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila sebagai
intinya,nyatanya tidak bergantung pada batang tubuh UUD
1945,tapi justru menjadi sumbernya .
 Pancasila sebagai pokok kaedah negara yang foundamental juga
menjadi dasar kelangsungan hidup negara Indonesia
 Pancasila adalah inti dari pembukaan UUD 1945 yang memiliki
kedudukan kuat, tetap, tidak dapat diubah ubah, dan melekat
dalam kehidupan negara Republik Indonesia
2. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 secara material
 Berdasarkan kronologis sejarahnya , materi Pancasila
dirumuskan terlebih dahulu sebagai dasar negara dalam rapat
BPUPKI.Setelah itu barus disusun dengan pembukaan UUD
1945.Dengan demikian , pembukaan UUD 1945 adalah tertib
hukum tertinggi diindonesia,sedangkan Pancasila merupakan
sumber dari tertib hukum itu sendiri
 Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah negara yang
foundamental dengan Pancasila sebagai intisarinya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum, pembentukan
peraturan perundang-undangan harus dilaksanakan secara terpadu, terencana dan
berkelanjutan  dalam sistem hukum nasional untuk menjamin perlindungan hak
kewajiban setiap warga negara.

Pancasila sebagai dasar mengatur pemerintahan negara dan dasar untuk


mengatur penyelenggaraan negara harus dapat diinternalisasi dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan. Dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan, Pancasila merupakan landasan filosofis yaitu pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum.

Negara hukum berkembang sangat dinamis, mengikuti perkembangan


politik, ekonomi dan sosial Perkembangan negara hukum Indonesia mengarah
pada penguatan unsur negara hukum. Pengembangan negara hukum Indonesia
pada masa yang akan datang adalah negara hukum yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain, ketuhanan yang maha Esa, keserasian
hubungan antara pemerintah dan rakyat berdasarkan asas kerukunan, hubungan
fungsional yang proporsional antara kekuasaan-kekuasaan negara, prinsip
musyawarah mufakat dan peradilan menjadi sarana mewujudkan keseimbangan
antara hak dan kewajiban.

Pengembangan negara hukum Indonesia pada masa yang akan datang harus
lebih bersifat substansial, yaitu menjamin terwujudnya negara berdasar atas
hukum dan perlindungan hak asasi manusia, menjamin terwujudnya kehidupan
kenegaraan yang demokratis, mempercepat terwujudnya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia dan menjamin terwujudnya pemerintahan yang layak.
Dalam konteks pengembangan negara hukum yang demokratis perlu dilakukan
penataan kelembagaan negara agar mampu mewujudkan tujuan
bernegara,berdemokrasi dan hukum.
Daftar Pustaka

https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr

https://fh.umj.ac.id/internalisasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-pembentukan-
peraturan-perundang-undangan/

Anda mungkin juga menyukai