NPM: 1717500058
UUD 1945
Pengantar
Dalam proses reformasi hukum dewasa ini, banyak yang melontarkam ide-ide untuk
melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen adalah suatu prosedur
penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus mengubah UUD-nya itu sendiri.
Ide tentang amandemen didasarkan pada suatu kenyataan sejarah, bahwa penerapan
pasal-pasal UUD memiliki sifat “multi interpretable” atau memiliki makna ganda, yang
mengakibatkan sentralisasi kekuasaan, terutama terhadap presiden. Oleh karena itu, bagi
bangsa Indonesia proses reformasi yerhadap UUD 1945 adalah merupakan suatu keharusan.
Pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap system pemerintahan di atur dalam
undang undang dasar. Bagi mereka yang memandang Negara dai sudut kekuasaan dan
menganggapnya sebagai suatu organisasi kekuasaan,maka undang undang dasar dapat di
padang sebagai lembaga atau sekumpulan asas yang menetapkan kekuasaan tersebut di bagi
antara badan legislative,eksekutif,dan yudikatif.Dalam penjelasan undang undang dasar 1945
di sebutkan bahwa undang undang dasar 1945 bersifat singkat dan supe. Undang undang
dasar1945 hanya memuat 37 pasal,adapun pasal pasal lain hanya memuat aturan peralihan
dan aturan tambahan. Hal ini mengandung makna:
Berdasarkan pengertian tersebut ,maka sifat sifat undang undang dasar 1945 adalah
sebaga berikut:
Oleh karena itu justu dalam pembukaan itulah secara formal yuridis pancalila
di tetapkan sebagai dasar filsafat NKRI. Maka hubungan antara Pembukaan UUD
1945 adalah bersifat timbale balik sebagai berikut :
1. Rumusan pancasila sebagai dasar NKRI adalah seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 Alenia 4
2. Pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah
Negara yang fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua
macam kedudukan yaitu :
Sebagai dasarnya
Sebagai tertib hukum tertinggi
Undang-Undang Dasar
Pada prinsipnya, mekanisme dan dasar dari setiap sistem pemerintahan diatur dalam
Undang-Undang Dasar. Undang-Undang Dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau
sekumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan tersebut dibagi antara Badan
Legislatif, Eksekutif dan Badaan Yudikatif.
Undang-Undang Dasar menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini
bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain. Undang-Undang Dasar merekam
hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara.
Konstitusi
Kata konstitusi memiliki arti lebih luas dari pada pengertian Undang-Undang Dasar,
karena pengertian Undang-Undang Dasar hanya meliputi kostitusi tertulis saja, dan selain itu
masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercangkup dalam Undang-Undang Dasar.
Tapi dalam praktek ketatanegaran negara Republik Indonesia pengertian konstitusi adalah
sama dengan Undang-Undang Dasar.