Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 5

PANCASILA DALAM
KONTEKS
KETATANEGARAAN
Gilbert Prananta Salmon --------- C031211016
Muh. Rafli Ramadhan ------------ C031211017
Heriyanti ------------------------ C031211024
Anggota Hastuti -------------------------- C031211025
Tazkia Ramdhiny Rais ------------ C031211026
kelompok 5 Falda Salsabilah ----------------- C031211027
Sabriannisa ---------------------- C031211028
Risky Darwis --------------------- M031211030
Putra Awaludding ---------------- M031211035
Pancasila dalam Konteks
Ketatanegaraan
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang nilai-nilainya
diambil dari bangsa Indonesia sendiri.
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia ialah
pelimpahan atau pembagian kekuasaan lembaga tinggi negara, hak,
kewajiban, keadilan sosial dan lain-lainnya diatur dalam undang-
undang dasar negara.
Kedudukan Pancasila dalam
Ketatanegaraan Indonesia
Pada hakikatnya Pancasila merupakan landasan spiritual dan
asas dalam segala aspek penyelenggaraan negara, termasuk
penyusunan tatanan hukum Indonesia.

Kedudukan Pancasila, yang tercantum dalam Pembukaan UUD


1945, adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia,
sesuai dengan pernyataan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun II No. 7 dapat ditarik
kesimpulan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah sumber hukum
positif Indonesia. Karena itu, semua peraturan perundang-
undangan Indonesia harus didasarkan pada Pembukaan UUD
1945 yang memuat dasar falsafah bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan sumber nilai dan norma dalam segala


aspek penyelenggaraan negara, termasuk sumber ketertiban
hukum Indonesia, sehingga Pancasila adalah sumber nilai
moral dan hukum, norma, dan sumber aturan di Indonesia.
Oleh karena itu, Pancasila merupakan sumber hukum atau adat
negara baik tertulis maupun tidak tertulis.
Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945
Hubungan antara Pancasila Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam
dengan Pembukaan UUD penyelenggaraan negara, serta sebagai
1945 merupakan hubungan norma positif. Pancasila memiliki
kedudukan yang kuat dan tidak dapat
yang sifatnya formal.
diubah. Sedangkan Pembukaan UUD
1945 berkedudukan sebagai tertib
hukum tertinggi.

Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki


hubungan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum
negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya
bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila
juga merupakan tertib hukum Indonesia.
1. Hubungan Secara Formal
Dicantumkannya Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki arti
Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif.
Hubungannya secara lengkap terlihat pada:
• Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea 4.
• Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Negara yang fundamental. Kedudukannya
terhadap tertib hukum Indonesia ada dua, yakni sebagai dasarnya sekaligus sebagai tertib hukum
tertinggi.
• Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda
dengan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila sebagai intinya tidak tergantung
pada batang tubuh UUD 1945, namun justru sebagai sumbernya.
• Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental. Juga menjadi dasar kelangsungan hidup negara Indonesia.
• Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat
diubah, dan melekat pada kehidupan negara Republik Indonesia
2. Hubungan Secara Material

Jika dirunut berdasarkan kronologi sejarah perumusan Pancasila, materi yang


dibahas terlebih dahulu oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) adalah Pancasila sebagai dasar negara. Baru kemudian
membahas Pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi di
Indonesia. Sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib hukum itu
sendiri.
Artinya secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Inti sari dari pokok kaidah negara fundamental
tidak lain adalah Pancasila.
Apa Itu UUD
1945?UUD 1945 adalah sebagai berikut:
Jika dilihat dari strukturnya pengertian

• UUD 1945
• PEMBUKAAN
Pembukaan UUD 1945 adalah bagian terpenting (dasar) dari UUD 1945 yang
disepakati oleh MPR 1999 yang tidak dapat diubah sama sekali. Dikatakan
sebagai bagian terpenting sebab di sanalah tertuang norma dan nilai
fundamental negara (staatsfundamental norm), tujuan bangsa dan tujuan
bangsa inilah merupakan hasil kontrak kenegaraan antara rakyat dan negara.
• Terdiri dari 4 ALINEA
• Terdapat rumusan sila-sila dari Pancasila
• Dan pasal – pasal
Terdiri dari Bab I s.d. Bab XVI (20 Bab) Pasal 1 s.d. Pasal 37 (72 Pasal), ditambah 3
Pasal Aturan Peralihan 2 Pasal Aturan Tambahan UUD 1945
• Dirancang oleh BPUPKI
Badan Penyelidik Pengusaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritsu Zyunbi Tjoosakai, sebuah organisasi yang dibentuk
oleh pemerintah kolonial Jepang untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia.
• Ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945
• Disiarkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No.7
Tanggal 15 Februari 1946 (naskah “Penjelasan” telah dihapuskan
berdasarkan amandemen keempat UUD 1945).
Pengertian Undang-
Undang-Undang
Undang
adalah aturan yang mengatur hidup berdampingan dalam
bentuk suatu bangsa untuk mencapai tujuannya. UU sebagai seperangkat
prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak-hak nasional, dan hubungan
antara keduanya. Dalam masyarakat modern saat ini, hukum memiliki makna
yang semakin kompleks karena pemahaman tentang hukum tidak benar-benar
statis. Undang-undang/Keputusan (atau disingkat UU) adalah ketentuan
perundang-undangan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
persetujuan Presiden.
Sifat Undang-Undang Dasar

Karena sifatnya tertulis maka


• Rumusannya jelas
• Bersifat mengikat
• Merupakan peraturan positif
paling tinggi
Dinamika Pelaksanaan Pancasila dalam
Ketatanegaraan Republik Indonesia
Undang-Undang Dasar 1945

Sebagai hukum, maka UUD 1945 adalah mengikat


pemerintah, lembaga negara dan lembaga masyarakat, juga
mengikat setiap warga negara Indonesia dimana saja dan
setiap penduduk yang berada di wilayah Indonesia
dilaksanakan dan ditaati. UUD bukanlah hukum biasa,
melainkan hukum dasar yang semua tindakan dan perbuatan
pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan pada
ketentuan-ketentuan UUD 1945. Dalam kedudukan demikian,
UUD dalam kerangka tata urutan atau tata tingkat norma
hukum yang berlaku, merupakan hukum yang menempati
kedudukan tinggi. Dalam hubungan ini, UUD juga berfungsi
sebagai alat kontrol atau alat mengecek norma hukum yang
lebih rendah
Semangat para penyelenggara negara dalm
menyelenggarakan UUD 1945 sangat penting, oleh karena itu
setiap penyelenggara negara, selain mengetahui teks UUD
1945, juga harus menghayati semangat UUD 1945. Dengan
semangat penyelenggara yang baik, pelaksanaan dari aturan-
aturan pokok yang tertera dalam UUD 1945 akan baik dan
sesuai dengan maksud ketentuannya.Pada awal
kemerdekaan UUD 1945 tidak dilaksanakan dengan baik
karena kondisi Indonesia dalam suasana mempertahankan
kemerdekaan. Akibat dari kondisi yang menimbulkan,
pemerintah tidak stabil seiring pergantian kabinet. Terjadinya
pemberontakan PKI Madiun, karena keadaan genting maka
kabinet kembali ke presidensil lagi, diadakannya Konferensi
Meja Bundar (KMB) sehingga Indonesia harus menerima
berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS).
Konstitusi RIS

Hasil dari KMB pada 27 Desember 1945 mengharuskan pada Indonesia untuk
menerima berdirinya negara RIS. Secara otomatis UUD yang digunakan pun
berganti, dan yang digunakan adalah Konstitusi RIS. Pada masa ini seluruh
wilayah Indonesia tunduk pada Konstitusi RIS. Sedangkan UUD 1945 hanya
berlaku untuk negara bagian Indonesia yang meliputi sebagian jawa dan
sumatra dengan ibukota Yogyakarta. Sistem pemerintahannya adalah
Parlementer yang berdasarkan Demokrasi Liberal.

Negara Federasi RIS tidak berlangsung lama.berkat kesadaran para pemimpin


kita maka pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS kembali lagi menjadi NKRI dengan
Undang-Undang yang lain yang disebut Undang-Undang Dasar Sementara
1950
Undang-Undang Dasar Sementara

Sistem pemerintahan yang digunakan adalah


parlementer. Berlaku demokrasi liberal dan telah
berhasil melaksanakan pemilu dan membentuk
badan konstituante.
Akibat dari sistem pemeritahan ini membuat
pemerintahan tidak stabil.
Pada waktu itu beruntung rakyat indonesia
mempunyai rasa persatuan dan kesatuan yang
tinggi, terbukti dengan banyaknya negara bagian
RIS yang melebur kembali pada negara Republik
Indonesia.
Kenyataan ini yang membuat RIS dan Republik
Indonesia untuk mengadakan perundingan dan
menghasilkan kesepakatan untuk membuat negara
kesatuan.
Kasus
Kasus Sengketa Tanah Matoa Tahun 2021
Sengketa ini berawal dari masa perjanjian kerjasama yang
terhitung habis pada 18 Maret 2021 dan gugatan tentang pelanggaran
kerjasama yang dilayangkan oleh PT Saranagraha Adisentosa ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Maret 2021. Jika merujuk dari
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/KMK.01/1994 tanggal 20
September 1994 yang mengatur kerja sama menggunakan format
bangun, operasi dan serahkan atau BOT. Dalam amandemen tersebut,
disebutkan bahwa kerjasama berlangsung pada 18 Maret 1996 hingga 18
Maret 2021 dan akan diperpanjang selama 5 tahun sejak berakhirnya
perjanjian yang dimaksud.

Perjanjian kerjasama tersebut dinilai telah habis dan tidak adanya


izin dari Menteri Keuangan menurut Dispenau menjadi alasan bagi PT
Saranagraha untuk berhenti memanfaatkan lahan Matoa. Selain itu,
lahan ini juga disebutkan akan digunakan untuk keperluan pertahan
negara. Hingga kini penertiban aset Barang Milik Negara (BMN)
merupakan langkah lanjutan dari kasus sengketa ini telah dilakukan oleh
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Kasus Suap Jaksa Pinangki

Jaksa Pinangki Sirna Malasari adalah tersangka dalam kasus


penyuapan uang 500.000 dolar AS, sekitar Rp7,3 miliar dari
buronan Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra.
Jaksa Pinangki yang berusaha memulangkan Djoko Tjandra tanpa
harus dipidana menjalani sidang perdananya pada Rabu 23
September 2020 di Ruang Sidang Kusumahatmaja, Gedung
Pengadilan Tipikor Jakarta. Di sana, terbongkar 'action plan' yang
ditawarkan pada tersangka kasus Bank Bali itu
Pada periode Juli 2020, beredar foto pertemuan antara jaksa
dengan Djoko Tjandra. Jaksa tersebut diduga adalah Pinangki yang
pada saat itu diketahui menjabat sebagai Kepala Sub Bagian
Pemantauan dan Evaluasi II pada Biro Perencanaan Jaksa Agung
Muda Pembinaan.
Atas kasus ini, Jaksa Pinangki resmi dijatuhi sanksi disiplin
dibebastugaskan dari jabatan struktural, karena terbukti
melanggar disiplin dan kode etik perilaku jaksa.
Pada tanggal 29 Juli 2020, Pinangki Sirna Malasari akhirnya dicopot
dari jabatan sebagai Kepala Subbagian Pemantauan dan Evaluasi II
pada Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai