Anda di halaman 1dari 2

2.1.

5 Stereo Kimia Asam Amino


Semua asam amino yang didapat dari hasil hidrolisa protein, kecuali glisin, mempunyai sifat
aktif optik yaitu dapat memutar bidang polarisasi cahaya bila diperiksa dengan polarimeter.
Sifat optik aktif disebabkan oleh atom karbon yang asimetris, yaitu atom karbon yang
mengikat empat gugus yang berlainan. Jumlah bentuk stereo isomer yang mungkin terjadi
sama dengan 2n dimana n adalah jumlah atom karbon yang asimetris. Secara stereo struktur
asam amino dapat dilukiskan sebagai berikut :

Semua asam amino yang umum terdapat dalam protein kecuali glisin, mempunyai satu atom
karbon asimetris, sedangkan tronina dan isoleusin masing-masing mempunyai dua atom
asimetris.

H
|
H — CH — COOH CH3 — C — COOH CH3 — CH2 — CH — CH —
COOH
| | | |
NH2 NH2 CH3 NH2

Glisin Alanin Isoleusin


2.2 Pengertian Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang berarti "yang paling utama".
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam
amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki
fungsi penuh secara biologi.

DAFTAR PUSTAKA
Tri Rini Nuringtyas. 2012. Asam Amino dan Protein.
http://hasanlombok811.blogspot.com/2012/03/makalah-biokimia-asam-amino-dan-
protein.html
Diakses pada tanggal 21 November 2021 pukul 19.08 WITA
Nursa’id Fitria. 2013. Asam Amino, Peptida, dan Protein.
https://www.slideshare.net/fitriasaid/asam-amino-peptida-protein
Diakses pada tanggal 21 November 2021 pukul 19.33 WITA

Anda mungkin juga menyukai