Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Dosen Pengampu: SRI HARTATIK, S.E.,M.Pd

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh :

SAMUEL WAANG

NIM : 1714015

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


POLITEKNIK SAINT PAUL SORONG
2021
KATAPENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan hikmah,

hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Pancasila

Sebagai Dasar Negara” ini dapat terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada Ibu SRI

HARTATIK, S.E.,M.Pd yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk

mata kuliah Pancasila ini.

Dalam makalahini kami akanmembahasmasalah mengenai “PancasilaSebagaiDasar

Negara” karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu Pancasila dan kami juga

akanmembahas lebih detil tentang Hubungan Pancasiladengan Pembukaan UUDNRI

Tahun1945 dan juga Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD1945. Kami menyadari

sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari

pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Sorong,15 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTARISI

KATAPENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTARISI.................................................................................................................................ii
BABI..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1. LATARBELAKANG.........................................................................................................1
1.2. TUJUANPEMBUATANMAKALAH..................................................................................1
BABII.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................2
2.1. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN PANCASILA..........................................2
2.1.1 HUBUNGAN SECARA FORMAL…………………………………………...2
2.1.2 HUBUNGAN SECARA MATERIAL…………………………………….….3
2.2. PENJABARAN PANCASILA DALAM BATANG TUBUH UUD NRI TAHUN
1945…………………………………………………………………………………3

2.3. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA..……………………………………6


BABIII........................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1.KESIMPULAN..................................................................................................................8
DAFTARPUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan
dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia
merdeka. Para pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian
merumuskan menjadi sebuah pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila
yang notabenya merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-tengah
masyarakat Indonesia menjadikan tetap lestari hingga saat ini. Oleh karena itu,
Pancasila dalam Undang-Undang Dasar 1945 dimasukkan dandiberi posisinya sebagai
struktur tertinggi dalam NRI mengingat Pancasila merupakan dasar Negara yang
sangat vital untuk bangsa ini. Nilai-nilai pada Pancasila juga dimasukkan ke dalam
batang tubuh UUD 1945 sebagai pengarah agar tidak melenceng dari tujuan dan
keinginan bangsa ini. Pembukaan UUD 1945 juga mencantumkan Pancasila sebagai
cita-cita bangsa ini dan sebagai ideologi yang paling dibutuhkan untuk negara dan
bangsa Indonesia.

1.2 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pancasila yang diberikan oleh ibu dosen TRI HARJANTI, S.Pd.,M.Pd. Adapun
tujuanpembuatan makalah ini secara rincinya yaitu:
1. Menjelaskan Pancasila sebagai Dasar Negara bagi Indonesia
2. Menjelaskan penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945
3. Mengetahui pentingnya Pancasila untuk bangsa Indonesia.

1
BABII

PEMBAHASAN

2.1. HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN PANCASILA

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bersama-sama dengan Undang-undang


Dasar 1945 ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukan
UUD 1945, pada hakikatnya terdapat dalam alinea ke-IV. Sebab segala aspek
penyelenggaraan Negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan
UUD alinea ke-IV.
Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis Pancasila
ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Maka hubungan
antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai
berikut:

2.1.1 Hubungan Secara Formal

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD


1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hokum positif.
Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas
sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religious dan asas-asas
kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat disimpulkan
sebagai berikut:

• Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah


seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV.
• Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan
Pokok Kaidah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia
mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
(a) Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan
faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia
(b) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum
tertinggi.
• Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi,
selain sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang
hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-pasalnya. Karena
pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak tergantung
pada Batang Tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.

• Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat, sifat,


kedudukan dan fungsi pokok sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental,
yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelansungan hidup Negara Republik
Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
• Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada
kelansungan hidup Negara Republik Indonesia.

2.2.2 Hubungan Secara Material

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang


bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-
tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945.
Setelah pada siding pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan
dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang
disusun oleh Panitia Sembilan, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD
1945.

Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945


adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun terib hukum Indonesia
bersumberkan pada Pancasila, atau dengan kata lain Pancasila sebagai sumber
tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia menjadi sumber nilai,
sumber materi, sumber bentuk dan sumber sifat.

2.2. PENJABARAN PANCASILA DALAM BATANG TUBUH UUD NKRI


TAHUN 1945
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang
meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa
Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dar pandangan hidup dan dasar
negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila
itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI
tahun 1945.
Hubungan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal
mengandung pengertian Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan
UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh,
maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi
hukum positif.
Sesuai dengan penjelasan UUD NRI tahun 1945, pembukaan mengandung 4
pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat
pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi


segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
B. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.”
C. Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan”
D. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab”.

Pokok pikiran pertama menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan


diterima dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu negara yang melindungi
bangsa Indonesia seluruhnya. Negara, menurut pokok pikiran pertama ini,
mengatasi paham golongan dan segala paham perorangan. Demikian pentingnya
pokok pikiran ini maka persatuan merupakan dasar negara yang utama. Oleh
karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau perorangan.
Pokok pikiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD NRI tahun
1945 yang menegaskan suatu tujuan atau suatu cita-cita yang hendak dicapai.
Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan dan aturan-aturan yang harus
dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau cita-cita dapat dicapai dengan
berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu persatuan. Hal ini menunjukkan
bahwa pokok pikiran keadilan sosial merupakan tujuan negara yang didasarkan
pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang
sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pokok pikiran ketiga mengandung konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa
sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan
rakyat dan permusyawaratan perwakilan. Menurut Bakry (2010: 209), aliran
sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran
ini merupakan sistem negara yang menegaskan kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pokok pikiran keempat menuntut konsekuensi logis, yaitu UUD harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran ini juga
mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan pokok pikiran
kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga mengandung maksud menjunjung
tinggi
1. Pasal-pasal yang terkait aturan pemerintahan negara dan kelembagaan negara
2. Pasal-pasal yang mengatur hubungan antara negara dan penduduknya yang
meliputi warga negara, agama, pertahanan negara, pendidikan, dan
kesejahteraan social.
3. Pasal-pasal yang berisi materi lain berupa aturan mengenai bendera negara,
bahasa negara, lambang negara, lagu kebangsaan, peerubahan UUD, aturan
peralihan, dan aturan tambahan.
Berdasarkan hasil amandemen dan pengelompokan keseluruhan Batang
Tubuh UUD NRI Tahun 1945, berikut disampaikan beberapa contoh
penjabaran Pancasila kedalam batang tubuh melalaui pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945.

1) Sistem pemerintahan negara dan kelembagaan negara


a. Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang
dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan
keadilan dan kebenaran dan tidak ada kekuasaan yang tidak
dipertanggungjawabkan.
b. Pasal 3
ayat (1) : MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD
ayat (2) : MPR melantik Prisiden dan / atau Wakil Presiden
ayat (3) : MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD

2) Hubungan antara negara dan penduduknya yang meliputi warga negara, agama,
pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
a. Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
b. Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
c. Pasal 29 ayat (2) : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
d. Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
e. Pasal 33 ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
f. Pasal 34 ayat (2) : negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan.

3) Materi lain berupa aturan bendera negara, bahasa negara, lambang negara, dan lagu
kebangsaan.
a. Pasal 35 Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih
b. Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
c. Pasal 36A Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika
d. Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya

2.2 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau
lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament, tujuan
yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan mencapai tujuan
Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila menetukan bahwa
Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia,
persatuan, rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara.
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada
Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya,
pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam
membentuk Negara.
Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno 7 dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945,
yang isinya untuk menjadikan pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara
atau filosophische gromdslag bagi Negara Indonesia merdeka.
Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota siding.

Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai
berikut:

1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.

3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.

4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan


5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk
mewajibkan perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk
memelihara budi pekerti luhur.

Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat


menyuruh. Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik
berdasarkan realita kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi
negara itu, yang selanjutnyaakan mendorong perilaku warga negara, rakyat
maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas. Pancasila juga merupakan
ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-sila pancasila hanyalah
terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
BABIII

PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Pancasila merupakan dasar negara yang sangat penting untuk Indonesia. Pancasila
dijadikan sebagai dasar Negara karena Pancasila merupakan cita-cita bangsa yang
diingin kan oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kemakmuran
Indonesia.Nilai-nilai Pancasila dimasukkan ke dalam UUD 1945 agar konstitusi
Indonesia sesuai dengan ideology bangsa & Negara Indonesia. Pancasila juga dijelaskan
dalam Pembukaan UUD 1945 yang secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai
dasar filsafat negara RI.

Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengan dung pokok-pokok pikiran yang
meliputi suasana kebatinan, cita-cita hokum dan cita-cita moral bangsa Indonesia.
Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam
batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun 1945. Dengan dijabarkannya pokok-
pokok pikiran Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang bersumberdari Pancasila kedalam
batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah
menjadi hukum positif.
DAFTARPUSTAKA

10ZAHID AHMAD 1814170001 MAKALAH PEND. PANCASILA

Kaelan. 2016.PendidikanPancasila.Yogyakarta:PARADIGMA

SCRIB,Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara,

arbaini,Syahrial.2003.PendidikanPancasiladiPeguruanTinggi.Jakarta:Ghalia

Anda mungkin juga menyukai