Anda di halaman 1dari 9

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI

Ilmu Hadits Semester I-B


Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu : Zulkarnain M.Pd
Kelompok VIII
Tri Hildayana (0406212059)
Khairun Nisak (0406212018)
Winda Musfiah

FAKULTAS USULUDDIN DAN STUDI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan segala
kesempurnaannya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke haribaan junjungan kita, pemimpin
umat hingga akhir zaman, Rasulullah S.A.W.
Apa yang kami tulis dalam makalah ini adalah hal yang berkaitan dengan Pancasila
dalam Konteks Ketatanegaraan RI.
Kami sadari dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, maka
dari itu kami dari tim penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Hanya kepada Allah kami memohon, semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat
bagi pembaca, khususnya bagi kami.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tanjung Morawa, 24 September 2021

Pemakalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMABAHSAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Ketatanegaraan Republik Indonesia.......................................................2
B. Sistem Ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila...................................................2
C. Hubungan UUD dengan Batang Tubuh UUD............................................................3
D. Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia...........................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
A. Kesimpulan....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dlm ilmu ke
negaran populer disebut sebagai dasar filsafat negara. Dalam kedudukan ini pancasila
merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara,
termasuk dalam sumber-sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga pancasila merupakan
sumber nilai, norma, baik moral dan hukum Indonesia.
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, pada
hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek
penyenglenggaraan negara termasuk dalam penyusunan tertib negara di indonesia. Maka
kedudukan Pancasila sesuai dengan pembukaaan UUD 1945 adalah sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia, sesuai dengan yang tercantum dalam penjelasaan tentang
pembukaan UUD yang termuat dalam berita Republik Indonesia tahun II no.7, hal ini dapat
disimpilkan bahwa pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari Pancasila dalam konteks Ketatanegaraan RI

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa maksud dari Pancasila dalam konteks Ketatanegaraan RI

3
BAB II
PEMABAHSAN

A. Pengertian Ketatanegaraan Republik Indonesia


Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, tata negara adalah seperangkat prinsip
dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan sebagainya yang
menjadi dasar peraturan suatu negara. Menurut hukumnya, tatanegara adalah suatu kekuasaan
sentral yang mengatur kehidupan Bernegara yang menyangkut sifat, bentuk tugas negara dan
pemerintahan nya serta hak dan kewajiban para warga terhadap pemerintah atau sebaliknya

B. Sistem Ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila


Sistem konstitusi (hukum dasar) Republik Indonesia, selain tersusun dalam hukum
dasar yang tertulis yaitu UUD 1945, juga mengakui hukum dasar yang tidak tertulis. Perlu
diperhatikan bahwa kaidah " Hukum ketatanegaraan tidak hanya terdapat juga pada berbagai
peraturan ketatanegaraan lainnya seperti dalam Tap. MPR, UU, dan sebagainya.
Dalam sistem ketatanegaraan dapat diketahui melalui kebiasaan ketatanegaraan
(convention) ,hal ini mengacu padapengertian konstitusi .Konstitusi mengandung dua hal
yaitu konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis ,menyangkut konstitusi disampaikan
tentang sumber hukum melalui ilmu hukum yang membedakan dalam arti material dan dalam
arti formal

Sumber hukum dalam arti material adalah sumber hukum yang menentukan isi dan
subtansimhukum sedangkan sumber hukum dalam arti formaladalah hukum yang dikenaldari
bentuknya ,karena bentuknya itu menyebabkan hukum berlaku umum, contoh dari hukum
formal adalah undang –undang dalam arti luas, hukum adat, hukum kebiasaan,dan dll.

Selain alasan alasan tersebut kehadiran konvensi dalam sistem ketatatnegaraan RI di dorong
oleh :

1. konvensi dalam sistem ketatanegaraan sub sistem konstitusi yang selalu ada disetiap
negara

2. Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat.

Undang-undang diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang
tertulis ataupun tidak tertulis. Undang-Undang Dasar adalah kumpulan aturan yang ketentuan
dalam suatu kodifikasi mengenai hal-hal mendasar atau pokok ketatanegaraan suatu Negara
diberikan sifat kekal dan luhur, sedangkan untuk merubahnya diperlukan cara yang istimewa

2
serta lebih berat kalau dibandingkan dengan pembuatan atau perubahan peraturan perundang-
udangan.
UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas; (1) pembukaan yang terdiri
atas 4 alinia; (2) Batang tubuh yang berisi Pasal 1 sampai Pasal 37, terdiri dari 16 BAB, 3
peraturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan (3) penjelasan UUD 1945 yang terbagi dalam
penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Sehingga dengan demikian, baik Pembukaan UUD, batang tubuh dan penjelasan UUD
1945 merupakan satu kesatuan yang utuh yang merupakan bagian satu sama lainnya tidak
dapat dipisahkan.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar
Negara dan garis besar hukum penyelenggaraan Negara (TAP MPR No.III/MPR/2000). UUD
1945 sebagai hukum dasar tertulis, artinya UUD 1945 mengikat pemerintah, setiap lemabga
Negara, lembaga masyarakat, dan seluruh warga engara Indonesia dimanapun mereka berada,
dan setiap penduduk yang berdomisili di wilayah NKRI.

C. Hubungan UUD dengan Batang Tubuh UUD

Sistematika UUD 1945 yang terdiri dari :


1. Pembukaan
2. Batang Tubuh
3. Penjelasan
Dari sistematika diatas, jelas Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan Lebih
tinggi dibanding Batang tubuh, alasannya dalam Pembukaan terdapat :
1. Dasar Negara (Pancasila)
2. Fungsi Dan Tujuan Bangsa Indonesia
3. Bentuk Negara Indonesia (Republik)
Oleh karena begitu pentingnya pembukaan UUD maka pembukaan tidak bisa diubah,
mengubah sama saja membubarkan negara, sedangkan Batang tubuh bisa diubah
(diamandeman).
Dalam sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 1945 memenuhi kedudukan sebagai
pokok kaidah negara yang fundamental, alasan:
1. Dibuat oleh pendiri negara (PPKI)
2. Pernyataan lahirnya sebagai bangsa yang mandiri

3
3. Memuat asas rohani (Pancasila), asas politik negara (republik berkedaulatan rakyat),
dan tujuan negara (jadi negara adil makmur)
4. Memuat ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD

Sedangkan Batang Tubuh nisa dirubah asal syarat terpenuhi : Diusulkan ≥ 2/3 anggota
MPR, Putusan disetujui ≥ 2/3 anggota yang hadir, Kenyataan Batang tubuh UUD 45,
sekarang sudah diamandemen 4 x , yaitu : Amandemen I (14-21 Okt 1999), Amandemen II
( 7-8 Agust 2000), Amandemen III (1-9 Nov 2001), Amandemen IV (1-11 Agust 2002).
Atas dasar paparan diatas, maka dalam hubungannya dengan Batang Tubuh UUD 1945,
menempatkan pembukaan UUD 1945 Alinea IV pada kedudukan yang amat penting. Bahkan
boleh dikatakan bahwa sebenarnya hanya alinea IV Pembukaan UUD 1945 inilah yang
menjadi inti sari Pembukaan dalam arti yang sebenarnya. Hal ini sebagaimana termuat dalam
penjelasan resmi Pembukaan dalam Berita Acara Republik Indonesia Tahun II no. 7 yang
hampir keseluruhanya mengenai bagian keempat Pembukaan UUD 1945.

D. Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia


7 kunci pokok sistem ketatanegaraan Indonesia:
1. Negara
2. Sistem konstitusi
3. Presiden penyelenggara pemerintahantertinggi
4. Menteri Negara sebagai pembantupresiden
5. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas
6. Negara hukum berdasarkan Pancasilabukan berdasarkan kekuasaan
7. Kekuasaan pemerintah Negara

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa bangsa indonesia mempunyai dua hukum dasar yaitu tertulis (UUD ) dan tidak
tertulis (konvensi ).
Sifat UUD 1945 yaitu :
1. Karena sifat nya tertulis maka rumus nya jelas ,merupakan hukum positif yang
mengikat bagi pemerintah sebagai penyenglenggara negara maupun bagi setiap
warga negara
2. Bersifat singkat dan supel ,membuat aturan aturan pokok yangbsetiap kaliharus
dikembangkangkan sesuai dengan perkembangan
3. Memuat norma norma ,aturan –aturan serta ketentuan yang dapat dan harus di
laksaknakan secara konstitusi
4. Merupakan peraturan positif paling tinggi selain menjadi alat kontrol bagi peraturan
yang lebih rendah dalam tertib hukum negara
Sifat konvensi yaitu :
1. Merupakan kebiasaan berulangkali dan terpelihara dalam praktek
penyenglengggaraan negara
2. Tidak bertentangan dengan UUD
3. Diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebgai aturan –aturan dasar
yang tidak terdapat dalam UUD.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/77605201/Pancasila-Dalam-Konteks-Ketatanegaraan-Republik-
Indonesia
https://repository.unikom.ac.id/36759/1/%28Pertemuan%20VI%29%20PANCASILA
%20DALAM%20KONTEKS%20KETATANEGARAAN%20INDONESIA.doc

Anda mungkin juga menyukai