Anda di halaman 1dari 5

Physical Education 2016 Publishing

Journal work physics practicum https://zoel.faris.hida/07/12/2018

Tetes Minyak Milikan


Zoel faris hida1, winda Setya, M,Sc2

1 Sekolah Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A. H. Nasution No. 105 Bandung 40164, Indonesia
2 Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, Jl. A. H. Nasution No. 105 Bandung 40164, Indonesia a

E-mail: zoelfarishida20@gmail.com
E-mail: suratwindasetya@uinsgd.ac.id

UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Physical Education 2016

Abstrak
Telah dilakukan percobaan Tetes Minyak Milikan. Tujuan percobaan tetes minyak milikan ini adalah untuk menentukan
besar jari-jari tetesan minyak dan untuk membuktikan bahwa muatan listrik terkuantisasi secara diskrit. Percobaan ini
dilakukan dengan prinsip minyak yang disemprotkan pada celah antara 2 plat logam. Cahaya diatur agar ruang pengamat
yang dilihat dari mikroskop mendapatkan cahaya. Kemudian tegangan input yang akan digunakan diatur. Setelah itu
ditentukan tetesan minyak yang akan menjadi objek uji dan dicatat waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik dari batas
bawah sampai garis batas atas. Lalu Switch pembalik digerakkan kearah atas untuk mengatur medan listrik. Lalu dicatat
waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik dari batas atas sampai garis batas bawah. Variasi tegangan yang digunakan dalam
percobaan ini yaitu 238volt, 248 volt dan 300 volt, 327 volt, 261 volt. Pengamatan gerak butiran diulang sebanyak 5 kali
untuk masing-masing tegangan pada keadaan naik dan turun. Dari perhitungan diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa jari-
jari tetesan minyak rata-rata pada variasi tegangan 238volt, 248 volt dan 300 volt, 327 volt, 261 volt berturut-turut sebesar
1,78 x 10-6m, 1,93 x 10-6m dan 2,3 x 10-6m. Jumlah muatan tiap butiran rata-rata pada variasi tegangan 100volt, 200 volt
dan 300 volt berturut-turut adalah 9,69, 8,99, 1,04 muatan.

Keywords : — tetes minyak milikan, muatan butiran minyak, medan listrik..

yang gemerlap, dan laju jatuhnya setiap tetesan dapat


1. Pendahuluan ditentukan [2].
Misalkan sebuah tetesan bermassa m dan bermuatan
Tetes Minyak Millikan. Selama periode 1909 s.d. 1913, negatif q. Jika tidak ada medan listrik di antara kedua plat,
Robert Millikan melakukan sejumlah percobaan yang sangat maka terdapat dua gaya yang bekerja pada tetesan minyak
yaitu gaya gravitasi mg yang arahnya ke bawah dan
baik untuk mengukur nilai e, besar muatan elementer pada
gaya dorong viskositas Fd yang arahnya ke atas. Gaya angkat
electron, dan menunjukkan nilai alami dari muatan tersebut. sebanding dengan kelajuan jatuhnya tetesan. Ketika tetesan
Peralatan yang digunakan terdiri dari dua plat logam sejajar. mencapai kelajuan terminal v, maka kedua gaya tersebut
seimbang satu sama lain, sehingga
[1].
mg = Fd
Tetesan minyak dari atomizer dilewatkan melalui sebuah
lubang kecil pada plat bagian atas. Millikan menggunakan
sinar-x untuk mengionisasi udara di dalam chamber , Selanjutnya, andaikan baterei yang dihubungkan ke plat
sehingga elektron yang dilepaskan dapat mengikuti tetesan menghasilkan medan listrik di antara kedua plat sedemikian
minyak, dan memberinya muatan negatif. Seberkas cahaya sehingga plat pada bagian atas memiliki potensial listrik
horizontal diarahkan untuk melihat tetesan minyak yang yang lebih tinggi. Dalam hal ini, gaya ketiga qE (gaya listrik)
diamati melalui teropong yang sumbu panjangnya sejajar bekerja pula pada tetesan yang bermuatan. Oleh karena q
dengan arah berkas cahaya tersebut. Jika tetesan minyak negative dan E mengarah ke bawah, maka arah gaya listrik
diamati dengan cara seperti ini akan terlihat seperti bintang tersebut adalah ke atas. Jika gaya ini cukup besar, maka
tetesan minyak akan bergerak ke atas dan gaya dorong

https://zoel.faris/21/10/2018 1 © Physical Education 2016 Publishing


Physical Education 2016 Publishing l

F’d bekerja ke arah bawah. Ketika gaya listrik qE yang dibutuhkan butiran minyak untuk naik dari batas atas sampai
arahnya ke atas seimbang dengan jumlah gaya gravitasi dan bawah.
gaya dorong ke bawah F’d , maka tetesan minyak akan
mencapai kelajuan terminal yang baru v’ dengan arah ke Variasi tegangan yang digunakan dalam percobaan ini
atas. [3] yaitu 238volt, 248 volt dan 300 volt, 327 volt, 261 volt.
Misalkan sebuah tetesan bermassa m dan bermuatan Pengamatan gerak butiran diulangi sebanyak 5 kali yakni 5
negatif q. Jika tidak ada medan listrik di antara kedua plat, kali gerakan naik dan 5 gerakan kali turun untuk masing-
maka terdapat dua gaya yang bekerja pada tetesan minyak masing tegangan. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan
yaitu gaya gravitasi mg yang arahnya ke bawah dan kecepatan gerak turun (jatuh) tetes minyak, kecepatan gerak
gaya dorong viskositas Fd yang arahnya ke atas. Gaya angkat naik tetes minyak, jari-jari butiran minyak, dan muatan tiap
sebanding dengan kelajuan jatuhnya tetesan. Ketika tetesan butiran tetes minyak.
mencapai kelajuan terminal v, maka kedua gaya tersebut
seimbang satu sama lain, sehingga
mg = Fd

Selanjutnya, andaikan baterei yang dihubungkan ke plat


menghasilkan medan listrik di antara kedua plat sedemikian
sehingga plat pada bagian atas memiliki potensial listrik
yang lebih tinggi. Dalam hal ini, gaya ketiga qE (gaya listrik)
bekerja pula pada tetesan yang bermuatan. Oleh karena q
negative dan E mengarah ke bawah, maka arah gaya listrik
tersebut adalah ke atas. Jika gaya ini cukup besar, maka
tetesan minyak akan bergerak ke atas dan gaya dorong
F’d bekerja ke arah bawah. Ketika gaya listrik qE yang
arahnya ke atas seimbang dengan jumlah gaya gravitasi dan
gaya dorong ke bawah F’d , maka tetesan minyak akan
mencapai kelajuan terminal yang baru v’ dengan arah ke atas
[4].

2. Metode Experimen
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan adalah
Milikan oil Apparatus yang berfungsi untuk mengetahui hasil
tetesan minyak dan untuk diatur tegangan sumbernya,
sprayer untuk menyemprotkan parafin ke milikan oil
apparatus, minyak parafin adalah minyak yang digunakan
dalam percobaan ini, mikroskop untuk melihat hasil tetesan
minyak, sumber cahaya untuk member cahaya agar bisa
terlihat tetesan minyaknya dan stopwatch untuk mengukur
waktu yang dibutuhkan tetesan minyak untuk mencapai jari-
jari atas dan jari-jari bawah.

Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu alat dan bahan


yang meliputi milikan oil aparatus, sprayer, minyak parafin, Gambar1. Flowchart percobaan
mikroskop, sumber cahaya(lampu) dan stopwatch disiapkan.
Sumber cahaya pada mikroskop diatur sehingga butiran 3. Landasan Teori
minyak dapat terlihat. Kemudian tegangan input diatur sesuai
variasi yang akan digunakan. Lalu cairan minyak parafin
Pada tahun 1910, R.A. Millikan berhasil menunjukkan
dimasukkan ke lubang penyemprotan dengan kuantisasi jumlah terkecil muatan listrik dengan
menggunakan sprayer. Setelah itu, butiran minyak menggunakan minyak yang dikenal dengan metode
ditetapkan sebagai objek pengamatan dengan menggunakan tetesan. Dia mengamati tetesan minyak yang
mikoskop. Kemudian dicatat waktu tempuh butiran tetes dipengaruhi medan listrik pada pelat vertikal kapasitor
minyak dari garis batas bawah sampai atas. Untuk keadaan dengan jarak pelat d, dan menentukan muatan tetesan q
kedua switch pembalik digerakkan ke atas. Pada kondisi ini dengan jari-jari tetesan r dan medan listrik E = U/d.
tetes minyak akan bergerak turun. Lalu dicatat waktu yang Dalam eksperimennya, dia menemukan bahwa muatan

2
Physical Education 2016 Publishing l

q sebagai kelipatan integral dari e muatan elementer,


yaitu q = n.e [1].
Besar muatan satu elektron merupakan muatan
terkecil yang diketahui yakni 1.062 𝑥10−19C, dan
tandanya negatif. Karena sifatnya fundamental, diberi
simbol e dan sering disebut sebagai muatan elementer.
Karena sebuah benda tidak dapat menerima dan
mengeluarkan sebagian dari elektron, muatan total pada
semua benda harus merupakan kelipatan bilangan bulat Gambar3. Gaya pada Tetesan Minyak saat Dialiri Listrik
darimuatan ini. Muatan listrik dengan demikian dapat Jika gaya ini sangat kuat, tetesan minyak tersebut akan
terkuantisasi (hanya ada dalam jumlah diskrit: 1e, bergerak ke atas dan FD’ bergerak ke bawah. Saat gaya
2e,3e, dan seterusnya) [3]. listrik ke atas qE sebanding dengan jumlah gaya berat
gravitasi mg dan Fd’, butiran minyak tersebut akan mencapai
Lebih mudah apabila diasumsikan bahwa setiap butir
kecepatan terminal yang baru (v’) ke atas [1]
tetesan minyak memiliki sebuah massa m dan membawa
sebuah muatan q yang muatan tersebut adalah muatan Setiap fluida mempunyai kekentalan yang
negatif. Apabila tidak ada medan listrik yang beroperasi di menimbulkan gesekan pada benda yang bergerak di
antara pelat logam. Terdapat dua gaya yang bekerja pada
dalamnya. Untuk benda berbentuk bola yang bergerak
muatan tersebut, yakni gaya berat gravitasi mg yang bergerak
ke bawah (ada pula gaya apung di atas butiran minyak
dengan kecepatan v dalam fluida yang kekentalannya
dikarenakan udara yang mengelilingi tetesan minyak , Stokes telah menentukan besarnya gaya gesek
tersebut. Gaya ini bisa digantikan dengan gaya berat gravitasi dengan persamaan berikut :
mg di bawah, sehingga gaya apung ini tidak termasuk dalam
analisis). Selain gaya berat gravitasi, terdapat pula gaya
viskositas Fd yang bergerak ke atas. 𝐹𝑠 = −6𝜋𝑟𝑣 (1)

Dimana  adalah kekentalan fluida dan r


adalah jari-jari benda berbentuk bola, v adalah
kecepatan gerak benda dalam fluida serta Fs adalah
gaya gesekan [5].
Sebuah tetesan minyak berjari-jari r0 bergerak dengan
kecepatan –v1 memenuhi hukum stokes di dalam
medium yang memiliki koefisien viskositas η. Gaya
yang dibutuhkan oleh tetesan minyak ketika bergerak
ke atas,
Gambar2. Gaya butiran minyak

Sekarang, apabila baterai dihubungkan dengan kedua plat 𝐹1 = −6𝜋ηr0 v1 (2)


dan terdapat medan listrik di antara pelatpelat tersebut,
dengan pelat atas memiliki potensial yang lebih besar Tetesan minyak yang bergerak dalam pengaruh medan
daripada plat yang di bawah. Pada kasus ini, muncul gaya listrik E, memenuhi hukum Stokes,
ketiga yaitu gaya qE yang bertindak sebagai muatan tetesan
𝐹2 = −6𝜋ηr0 v2 (3)
minyak. Karena q bermuatan negatif dan E secara langsng
mengarah ke bawah, gaya listrik qE ini secara langsung ke
atas seperti pada gambar 3 di bawah ini.
Resultan kedua gaya pada persamaan (2) dan
persamaan (3) sama dengan q0E yaitu,
4.

3
Physical Education 2016 Publishing l

𝑞0 𝑈 Berdasarkan hasil dari pengolahan dan perhitungan


𝐸0 = 𝑑
= 𝐹1 − 𝐹2 = 6𝜋ηr0 d(v1 + v2 ) (4)
data maka dapat diperolah hasil percobaann ini, yaitu
Atau
6𝜋ηr0 d(v1 +v2 ) Pengu U (volt) T (s) X(mm)
𝑞0 = (5)
𝑈 kuran
Ke-
Medan listrik adalah sebuah medan vektor, yang merupakan
distribusi vektor-vektor, di mana setiap titik dalam ruangan
1 238 12,93 1
di sekitar suatu objek bermuatan, seperti batang bermuatan, 2 248 15,2 1
memiliki sebuah vektor (nilai dan arah). Ada dasarnya, 3 300 18,86 1
medan listrik dapat didefinisikan pada suatu titik di dekat 4 327 20,4 1
objek permuatan tersebut. Terdapat Muatan q0 yang disebut 5 261 12,24 1
muatan uji di titik P, kemudian gaya elektrostatik F pada
muatan tersebut diukur, hingga akhirnya E (medan listrik) Tabel 1. Hasil pengolahan data
dapat didefinisikan sebagai berikut Berdasarkan turunan-turunan rumus dan
𝐹 menghasilkan rumus pada persamaan kecepatan. Sehingga,
E= semakin besar waktu untuk menempuh suatu jarak,
𝑞𝑜
kecepatannya akan semakin kecil. Sedangkan pada
Maka, magnitude medan listrik E di titik P adalah , dan arah persamaan, kecepatan sebanding dengan besar tegangan.
E adalah sama dengan arah F yang bekerja ada muatan Karena waktu berbanding terbalik dengan kecepatan, maka
positif. Satuan internasional untuk medan listrik adalah waktu berbanding terbalik pula dengan tegangan. Sehingga,
Newton per Coloumb [7] semakin besar tegangan, waktu tempuh akan semakin kecil

Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya Percobaan tetes minyak milikan yang bertujuan
tertentu yang disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair untuk menentukan jari-jari tetesan minyak dan menentukan
maupun gas, dan pada intinya merupakan gesekan antara nilai muatan butiran minyak. Ketika minyak disemprotkan,
lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu laisan- maka butiran – butiran minyak bergerak menumbuk partikel
lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada cahaya sehingga elektron pada butiran minyak tersebut
memiliki energi yang didapatkan dari foton pada cahaya
zat cair, viskositas terutama disebabkan oleh gaya kohesi
tersebut. Butiran – butiran minyak akan bergerak turun
antar molekul. Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan
karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, kemudian setelah
antar molekul diberi medan butiran minyak akan bergerak naik, karena
Fluida yang berbeda memiliki viskositas (kekentalan) yang gaya dari luar berupa medan listrik tersebut cukup kuat
sehingga nilainya lebih besar dari gaya gravitasi bumi yang
berbeda pula. Viskositas zat yang berbeda dapat dinyatakan
arahnya ke bawah. Pada percobaan kali ini, kita mengamati
dengan μ (eta) yang disebut sebagai koefisien viskositas.
butiran minyak dengan menggunakan mikroskop. Sifat
Satu lapisan tipis fluida diletakkan diantara dua lempeng bayangan yang terbentuk pada lensa okuler mikroskop yaitu
yang rata. Satu lempeng diam, dan satu lempeng bergerak nyata, terbalik, diperbesar. Ketika butiran minyak naik,
dengan laju konstan. Fluida yang langsung bersentuhan sebenarnya butiran minyak sedang bergerak turun dan begitu
dengan lempeng akan ditahan pada permukaan oleh gaya. juga sebaliknya, ketika butiran minyak bergerak turun
George Gabriel Stokes adalah seorang profesional yang sebenarnya itu geraknya adalah naik. Jadi ketika naik
menekuni tentang semua yang berkenaan dengan fluida. dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dan ketika turun dipengaruhi
Stokes selalu meneliti segala peristiwa yang merupakan oleh medan listrik. Pada saat gerakan butiran minyak naik itu
viskositas. Dari penelitiannya, George Stokes ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, gaya stokes dan gaya
menemukan suatu persamaan yang menyatakan besarnya Archimedes. Gaya stokes dan gaya Archimedes arah gayanya
suatu gesek pada sebuah fluida dan persamaan tersebut berlawanan dengan arah gerak butiran minyak sehingga
dirumuskan sebagai gaya-gaya tersebut menghambat gerak butiran. Saat gerakan
turun butiran minyak dipengaruhi gaya listrik, gaya gravitasi
F= 6𝜋𝜇𝑟𝑣 bumi, gaya stokes dan gaya Archimedes. Gaya listrik yang
arahnya
Di mana F adalah Gaya Stokes, μ adalah koefisian viskositas,
r adalah jari-jari bola atau benda dalam fluida, dan v adalah ke atas searah dengan gaya Archimedes tetapi
berlawanan dengan gaya stokes dan gaya gravitasi, resultan
kecepatan bola dalam fluida [8].
gaya yang dialam butiran minyak tersebut menyebabkan
gerak butiran ke bawah membutuhkan waktu lebih cepat.
4.Hasil dan Pembahasan
Adanya gerakan yang lebih cepat ini dikarenakan ada gaya
listrik sangat besar sehinga menyebabkan gerak turunnya

4
Physical Education 2016 Publishing l

butiran lebih cepat. Gaya listrik yang dialami butiran minyak Institut Teknologi Bandung. Halaman 155-162.
menunjukkan butiran minyak memiliki muatan. Pada saat
butiran masuk ke dalam ruang antara kedua pelat butiran
[3] Alonso m. Finn.1992. “ Fisika Universitas”. Jakarta;
minyak juga bergesekan dengan fluida (udara) dan cahaya
lampu yang membantu dalam proses ionisasi butiran minyak. Erlangga
Kemudian didapatkan butiran minyak bermuatan positif dan
bermuatan negatif. Dalam percobaan ini yang dijadikan [4] I Giancolli, Douglas, 2001. “ Fisika Jilid 2 : Edisi
objek pengamatan adalah butiran minyak bermuatan negatif kelima “. Jakarta : Erlangga.
sehingga saat diberi medan listrik butiran minyak bermuatan
negatif tersebut bergerak ke pelat yang bermuatan positif [5] VSerway, Raymond. ”Physics for Scientist and
(arah atas). Berdasarkan kenaikan tegangan pada sumber,
semakin besar beda tegangan semakin besar medan listrik Engineers.” Thomson Brooks. USA(2004)
yang mempengaruhi gerak butiran minyak. Sehingga gaya
listrik yang dialami butiran lebih besar dan menyebabkan [6] Tipler,Paul A.2001.”Fisika untuk Sains dan
gerak butiran minyak semakin cepat Teknik.”Jakarta:Erlangga
Setelah percobaan selesai dilakukan maka
didapatkan hasil perhitungan jari jari tetesan minyak dan [7] Dugdale, R.H, 1986. “ Mekanika Fluida”. Jakarta ;
jumlah muatan tiap butiran rata-rata. Dari perhitungan Erlangga
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa jari-jari tetesan
minyak rata-rata pada variasi tegangan 238volt, 248 volt dan [8] Soedojo, Peter, 1992. “ Azaz azaz Ilmu Fisika-
300 volt, 327 volt, 261 volt berturutturut sebesar 1,78 x 10- Optika”. Yogyakarta ; Universitas Gajah Mada..
6m, 1,93 x 10-6m dan 2,3 x 10-6m.. Jadi semakin besar
tegangan sumber nya maka jari-jari tetesan minyak dan
jumlah muatan tiap butiran waktu semakin kecil nilainya.

6. Kesimpulan

dapat disimpulkan bahwa jari-jari tetesan minyak rata-rata


pada variasi tegangan 100volt, 200 volt dan 300 volt
berturut-turut sebesar 1,78 x 10-6m, 1,93 x 10-6m dan 2,3 x
10-6m. Jumlah muatan tiap butiran rata-rata pada variasi
tegangan 100volt, 200 volt dan 300 volt berturut-turut adalah
9,69, 8,99, 1,04 muatan. 7. Ucapan Terima Kasaih

Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah


fismod, yaitu ibu winda Setya, M,Sc dan Asisten
Laboratorium yang telah membimbing saya dalam
perkuliahan dan sampai pada pembauatan jurnal ini.

Terima kasih juga kepada rekan saya dalam


praktikum fismod ini yaitu : widi dan rezki ,yang telah
bekerja sama dengan baik selama praktikum di laboratorium
maupun di dalam kelas.

8. References

[1] Beise, Athur.2000.”Fisika Modern.”Jakarta:Erlangga

[2] Viridi, Sparisoma. 2010. Fisika Dasar. Bandung:

Anda mungkin juga menyukai