Anda di halaman 1dari 14

EKSPERIMEN TETES MINYAK MILIKAN

Oleh :

Kelompok 5

Nama : Extian Yustisia Martia S.

NIM : K2320033

Kelas :C

Mata Kuliah : Listrik dan Magnet

Dosen Pengampu : Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si.

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 202
Laporan Sementara Eksperimen Tetes Minyak Milikan

Identitas Laporan

Kelompok 5

Azza Arba Nurul Ummah K2320018

Extian Yustisia Martia Siswanto K2320033

Kusnul Khotimah K2320047

Ridha Dwi Kurniawati K2320063


Kelas :C
Program studi : Pendidikan Fisika
Judul eksperimen : Tetes Minyak Milikan
Tanggal eksperimen : 19 Maret 2021
A. Judul
Eksperimen Tetes Minyak Milikan
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui massa tetes minyak.
2. Untuk mengetahui besar muatan pada tetes minyak.
3. Untuk mengetahui besar Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari grafik 10 muatan.
C. Teori Dasar

Eksperimen tetesan minyak milikan dianggap sebagai kontribusi kepada Fisika untuk
abad 20-an. Eksperimen tersebut bermanfaat untuk mendirikan dan menunjukkan
kuantisasi muatan litrik, keberadaan satuan dasar muatan, dan juga mengukur satuan
muatan tersebut dengan tepat. Seperti yang dikatakan Gullstrand pada pidato hadiah
nobelnya, ia mengatakan “Tujuan Milikan dalah untuk membuktikan bahwa litrik itu
benar-benar memiliki struktur atom yang seperti pada bukti teoritis bahwa itu memang
ada.” Dengan metoe investigasi yang brilian dan sangat tepat, teknik eksperimen
Milikan berhasil.

Milikan melakukan eksperimen tersebut dengan yang dia ukur e, besarnya muatan
elementer pada sebuah elektron, dan mendemonstrasikan sifat terkuantisasi dari muatan

1
ini. Peralatannya, digambarkan dalam gambar berikut, yang berisi dua pelat logam
paralel.

Tetesan minyak dari alat penyemprot dibiarkan melewati lubang kecil di pelat atas.
Millikan menggunakan sinar-x untuk mengionisasi udara di dalam ruangan sehingga
elektron yang dibebaskan akan menempel pada minyak yang turun, memberi mereka
muatan negatif. Sinar lampu yang diarahkan secara horizontal digunakan untuk
menerangi tetesan minyak, yang dilihat melalui teleskop yang sumbu panjangnya tegak
lurus terhadap berkas cahaya. Jika dilihat dengan cara ini, tetesan muncul sebagai
bintang yang bersinar dengan latar belakang gelap dan kecepatan penurunan individu
jatuh bisa ditentukan.

Apabila diasumsikan bahwa setiap butir tetesan minyak memiliki sebuah massa m dan
membawa sebuah muatan q yang muatan tersebut adalah muatan negatif. Apabila tidak
ada medan listrik yang beroperasi di antara pelat logam. Terdapat dua gaya yang bekerja
pada muatan tersebut, yakni gaya berat gravitasi mg yang bergerak ke bawah (ada pula
gaya apung di atas butiran minyak dikarenakan udara yang mengelilingi tetesan minyak
tersebut. Gaya ini bisa digantikan dengan gaya berat gravitasi mg di bawah, sehingga
gaya apung ini tidak termasuk dalam analisis). Selain gaya berat gravitasi, terdapat pula
gaya viskositas Fd yang bergerak ke atas. Gaya-gaya tersebut digambarkan seperti ada
gambar di bawah ini.

2
Gaya viskositas besarnya sama dengan kecepatan tetesan minyak.Saat tetesan minyak
tersebut mencapai kecepatan terminalnya (v), dua gaya (gaya viskositas dan gaya berat
gravitasi) tersebut akan senilai satu sama lain atau gaya viskositas sebanding dengan
kecepatan jatuh ketika penurunan mencapai kecepatan terminalnya vT dan kedua gaya
menyeimbangkan satu sama lain membentuk persamaan (1) seperti di bawah ini :

m x g = Fd

Sekarang, apabila baterai dihubungkan dengan kedua plat dan terdapat medan listrik
di antara pelat-pelat tersebut, dengan pelat atas memiliki potensial yang lebih besar
daripada plat yang di bawah. Pada kasus ini, muncul gaya ketiga yaitu gaya qE yang
bertindak sebagai muatan tetesan minyak. Karena q bermuatan negatif dan E secara
langsng mengarah ke bawah, gaya listrik qE ini secara langsung ke atas seperti pada
gambar di bawah ini.

Jika gaya ini sangat kuat, tetesan minyak tersebut akan bergerak ke atas dan FD’
bergerak ke bawah. Saat gaya listrik ke atas qE sebanding dengan jumlah gaya berat
gravitasi mg dan Fd’, butiran minyak tersebut akan mencapai kecepatan terminal yang
baru (v’) ke atas. Dengan medan listrik yang menyala, butiran minyak bergerak
perlahan ke atas, sekitar ratusan sentimeter per sekon. Setelah merekam ribuan tetes,
Millikan dan asistennya menemukan semua tetesannya, dengan presisi 1%, memiliki
muatan yang besarnya sama dengan muatan dasar e, dan dirumuskan sebagai

q=nxe n= 0, -1, -2, -3, …

Di mana e=1,6 x 10−19C

3
Dari uraian di atas, dapat diperjelas bahwa pada tetes minyak milikan akan
dipengaruhi beberapagaya yang digunakan untuk menentukan muatan elektron (a). Gaya
gaya yang mempengaruhinya adalah gaya gravitasi, gaya archimedes, gaya listrik dan
gaya stokes. Gaya gravitasi mempengaruhi tetes minyak bergerak ke bawah. Gaya
gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang mempunyai massa. Gaya
gravitasi mengarah ke pusat bumi dan planet-planet mengorbit mengelilingi matahari.

Tetes minyak milikan ini juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes, gaya Archimedes
adalah gaya apung atau gayaangkat ke atas yang terjadi pada semua benda yang berada
dalam fluida.

Gaya listrik adalah termasuk dalam gaya yang mempengaruhi tetes minyak milikan.
Tetes minyak mengalami gaya listrik dikarenakan tetes minyak berada dalam medan
listrik antara plat konduktor yang diberi tegangan. Suatu muatan apabila diletakkan
didekat tongkat bermuatan maka akan timbul gaya elektrostatik yang bekerja pada
muatan. Pada medan listrik akan bekerja sebuah gaya listrik yang sebanding dengan kuat
medan dan muatan partikel :

Eq= Fe

Gaya stokes, gaya ini berhubungan dengan gaya viskositas, dimana gerak tetes
minyak akan dihambat oleh gaya stokes yang disebabkan nilai viskositas fluida.
Hambatan gerak pada fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang
melekat pada permukaan benda dengan bagian fluida disebelahnya

Dan menurut stokes, gaya gesek adalah :

Fs = kVf

Gaya gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut secara matematis dapat dituliskan :

Fg = Moil g

Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi

Fd = 6πrηv

Gaya Archimedes adalah gaya dengan arah keatas

Fa = Ml g

4
Dan dari gaya-gaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan jari jari butiran minyak,
yang secara matematis seperti berikut :

9 ηv
r=
√ 2 ρg

Lalu didapatkan juga persamaan untuk menentukan muatan tiap butiran, yang secara
matematis dituliskan. :

q = (Vm +Vg)………………….(8)

Massa tetesan dapat ditentukan menggunakan persamaan

4
m= π r 3 ρ
3

Jari-jari, pada gilirannya, dapat ditentukan jika massa jenis dan viskositas udara
diketahui, menggunakan persamaan:

9 ηv
r=
√ 2 ρg

9 η v0
r=
√ 2( ρ−ρ0 )g

Menggabungkan keduanya, kita mendapatkan persamaan:

3
9 η v0
4
m= πρ
3 (√ 2( ρ−ρ0 ) g )
Dengan memasukkan massa jenis oli, massa jenis udara dan viskositas udara, persamaan
ini disederhanakan menjadi sebagai berikut:

3
m=3,32477 x 10 −9
(v )
2
0

Dengan mempertimbangkan kecepatan terminal v0, massa dapat dengan mudah


dihitung.Jika tetesan berhenti bergerak, gaya listrik dan gravitasi diseimbangkan:

F e =F g

qE=mg

5
V
* E=
d

V
q =mg
d

Sehingga, muatan pada elektron dapat ditentukan dengan menggunakan:

mgd
q=
V

D. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Internet
3. Software Milikan Oil Drop
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan laptop dengan koneksi internet.
2. Menginstal software Milikan Oil Drop.
3. Membuka software Milikan Oil Drop.
4. Mengatur bar Medium menjadi“Oil Droplets”.
5. Mengatur bar Experiment menjadi“Real value of e”.
6. Mengatur bar Select Unknown value of e menjadi“Non aktif”.
7. Memastikan stopwatch pada angka 0.
8. Memastikan tombol power berwarna hitam (belum menyala).
9. Meneteskanminyak milikan dengan mengeklik tombol“new droplet”.
10. Mengubah“time speed” menjadi 20x agar gerak tetes tidak terlalu pelan.
11. Mengamati minyak yang bergerak turun.
12. Menekantombolpower hingaberwarnahijau.
13. Menambah power sedikit demi sedikit supaya minyak naik.
14. Menentukan 10 strip lintasan untuk menghitung waktu.
15. Memencet tombol “start” pada stopwatch.
16. Memencet tombol “stop” pada stopwatch tepat melintas 10 strip.
17. Mencatat waktu stopwatch dalam tabel pengamatan.
18. Menekan tombol “reset” pada stopwatch.
19. Mengulangi mengambil data waktu untuk tetes yang sama kemudian lakukan
langkah 10-13 (satu tetes diambil tiga data pengamatan).

6
20. Menunggu tetes terus bergerak dengan mengubah “time speed” menjadi 20x sampai
tetes tidak bergerak naik ataupun turun lagi.
21. Melihat tegangan yang tertera, itu merupakan voltase penghenti (Vo).
22. Mencatat Vo ke dalam tabel pengamatan.
23. Mengambil data untuk tetes yang berbeda sampai sepuluh data dengan melakukan
langkah nomor 7-22.
24. Menganalisis hasil pengamatan.
F. Data HasilPercobaan

Voltage
Kecepatan rata- Partikel
Waktu [sekon]
Percobaan rata [m/s] Diam
D
ke- [Volt]
t rata-
t1 t2 t3
rata
1 138,00 112,20 118,80 123,00 8,130 x 10−6 464,00
2 141,20 143,60 144,80 143,20 6,983 x 10−6 800,00
3 180,00 180,60 180,60 180,40 5,543 x 10−6 550,00
4 243,00 243,60 239,20 241,93 4,150 x 10−6 268,00
5 127,20 128,20 123,40 126,27 6,596 x 10−6 439,00
6 126,00 148,80 181,00 151,60 4,150 x 10−6 535,00
7 187,00 135,20 131,00 151,07 6,619 x 10−6 379,00
8 167,40 147,80 142,60 152,60 6,553 x 10−6 89,00
9 162,20 159,60 149,60 157,13 6,364 x 10−6 454,00
10 128,80 156,40 133,40 139,53 7,167 x 10−6 396,00

G. Analisis Data

Persamaan untuk menentukan massa tetes minyak

3
−9 2
m=3,32477 × 10 . ( v 0 )
 Percobaan ke-1
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 8,130 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .2,31812 ×10−8
m=7,70722 ×10−17 kg
 Percobaan ke-2

7
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 6,983 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,84528 ×10−8
m=6,13513 ×10−17 kg
 Percobaan ke-3
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 5,543 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,30502 ×10−8
m=4,33890× 10−17 kg
 Percobaan ke-4
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 4,150 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .8,45419 ×10−9
m=2,81082 ×10−17 kg
 Percobaan ke-5
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 6,596 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,69403 ×10−8
m=5,63236 ×10−17 kg
 Percobaan ke-6
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 4,150 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .8,45419 ×10−9
m=2,81082 ×10−17 kg
 Percobaan ke-7
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 6,619 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,7029 ×10−8
m=5,66175 ×10−17 kg
 Percobaan ke-8
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 6,553 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,67749 ×10−8
m=5,57727 ×10−17 kg
 Percobaan ke-9

8
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 6,364 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,60544 × 10−8
m=5,33772 ×10−17 kg
 Percobaan ke-10
3
−9 −6 2
m=3,32477 × 10 . ( 7,167 x 10 )
m=3,32477 × 10−9 .1,9187 ×10−8
m=6,37924 × 10−17 kg
Persamaan untuk besar muatan pada tetes minyak
mgd
q=
V
 Percobaan ke-1
7,70722×10−17 . 10 . 2,5× 10−3 19,26805× 10−19 −21
q= = =4,153 ×10 C
464 464
 Percobaan ke-2
6,13513× 10−17 .10 . 2,5 ×10−3 15,33783 ×10−19 −21
q= = =1,917 ×10 C
800 800
 Percobaan ke-3
4,33890 ×10−17 . 10 .2,5 ×10−3 10,84725 ×10−19 −21
q= = =1,972 ×10 C
550 550
 Percobaan ke-4
2,81082× 10−17 . 10 . 2,5× 10−3 7,02705× 10−19 −21
q= = =2,622× 10 C
268 268

 Percobaan ke-5
−17 −3 −19
5,63236× 10 .10 . 2,5 ×10 14,0809× 10 −21
q= = =3,207 ×10 C
439 439
 Percobaan ke-6
2,81082× 10−17 . 10 . 2,5× 10−3 7,02705× 10−19 −21
q= = =1,313× 10 C
535 535
 Percobaan ke-7
5,66175× 10−17 .10 . 2,5× 10−3 14,15438× 10−19 −21
q= = =3,735 ×10 C
379 379
 Percobaan ke-8

9
5,57727× 10−17 .10 . 2,5 ×10−3 13,94318 ×10−19 −21
q= = =1,567 ×10 C
89 89
 Percobaan ke-9
5,33772×10−17 . 10 . 2,5× 10−3 13,3443× 10−19 −21
q= = =2,939× 10 C
454 454
 Percobaan ke-10
6,37924 ×10−17 . 10 .2,5 ×10−3 15,57825 ×10−19 −21
q= = =3,934 × 10 C
396 396

x y
q1 4,153x10-21
q2 1,917x10-21
q3 1,972x10-21
q4 2,622x10-21
q5 3,207x10-21
q6 1,313x10-21
q7 3,735x10-21
q8 1,567x10-21
q9 2,939x10-21
q10 3,934x10-21

Grafik Hubungan q dengan Data Percobaan

H. Penutup

10
1. Kesimpulan
a. Kecepatan naik dan kecepatan turun tetes minyak milikan berpengaruh
terhadap penentuan nilai muatan tetes dimana pada keduanya bekerja interaksi
gaya stokes, percepatan grafitasi dari bumi (gaya berat), gaya
arcimedes(dari fluida minyak), dan gaya listrik.
b. Pengaruh pemberian muatan yaitu semakin tinggi muatan, maka tegangan naik
atau V up tetes minyak akan semakin cepat, begitupun sebaliknya. Jika semakin
kecil, maka akan melambat.

2. Saran
Sebelum memulai eksperimen sebaiknya benar-benar memahami terlebih
dahulu konsepnya. Kamudian aplikasi dan sinyal nya harus di cek apakah sudah
siyap. Kemudian praktikum tetes milikan selanjutnya sebaiknya berhati-hati pada
saat penyemprotan minyaknya, karena hal tersebut yang menentukan bagus tidaknya
hasil eksperimen. Mata dan tangan harus jeli dan tanggap pada saat merubah posisi –
ke + atau sebaliknya sehingga tidak kehilangan pengawasan terhadap 1 tetes minyak
yang teramati.

Daftar Pustaka

Serway dan Jewett. 1996. “Ninth Edition Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics”. h.764-765

Aini, Annisa Nurul dkk. “Tetes Minyak Milikan”. PRAKTIKUM FISIKA MODERN/1114-
094/1-5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Pertiwi, Puji Kumala, dkk. 2015. “Tetes Minyak Milikan” dalam JURNAL SAINS DAN
SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print). Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Franklin, Allan. 1997. “Millikan’s Oil-Drop Experiments”. University of Colorado Boulder,


CO 80309. 1 / Vol. 2, No. 1.

11
Lampiran

Percobaan ke-1 Percobaan ke-6

Percobaan ke-2 Percobaan ke-7

Percobaan ke-3 Percobaan k-8

12
Percobaan ke-4 Percobaan ke-9

Percobaan ke-5 Percobaan ke-10

Surakarta, 19 Maret 2021

Mahasiswa

Kelompok 5 Kelas C

13

Anda mungkin juga menyukai