Anda di halaman 1dari 12

EKSPERIMEN TETES MINYAK MILIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Eksperimen Fisika 1


Dosen Pengampu : Ifa Rifatul Mahmudah., S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : Siti Maryam


NPM : 202153074
Kelas : Eksperimen Fisika 1 C

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022
I. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan muatan elektron dari muatan ion tetes minyak

II. ALAT DAN BAHAN


1. Aparatus Tetes Minyak Milikan
2. Minyak
3. Power Supply
4. Stopwatch

III. DASAR TEORI


Tetes minyak milLkan atau yang disebut disebut dengan percobaan oil-drop
merupakan suatu percobaan yang dirancang untuk mengukur suatu muatan Iistrik
elektrone Percobaan tetes minyak milikan pertama kali dilakukan oleh Robert A
Mllikan yang mana percobaan tersebut dengan melakukan kesetimbangan gaya-gaya
antara gaya gravitasi dan gaya IistrLk pada suatu tetesan kecil dari bahan minyak
yang berada diantara dua buah pelat elektroda. Apabila besarnya medan Irstrik yang
digunakan pada percobaan tetes minyak millkan dLketahui: maka dengan mudah
akan didapatkan muatan dart tetesan minyak yang dljatuhkan pada set alat tetes
mmyak millkan_ Percobaan tetes minyak millkan dapat dlartikan sebagai percobaan
yang menunjukkan bahwa muatan elektron sebenarnya bersifat yaitu gaya yang
menyebabkan tetesan minyak ke bawah menuju ke pusat gravitasi bumi akan
dihambat dan diperlambat oleh suatu gaya Stokes atau yang disebut dengan gaya
penghambat. Percobaan ini dilakukan dengan mensetimbangkan gayagaya antara
gaya gravitasi dan gaya Iistrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada dlantara
dua buah pelat konduktor Pada dasarnya, percobaan yang dilakukan oleh Robert A
Milikan menghastlkan suatu nilai yang menyatakan besamya muatan elektron yang
ada pada suatu tetesan miayak yang di analisa.

Gambar.1 Apparatus tetes minyak milikan


Viskositas dalam ilmu fisika menjelaskan mengenai tingkat kekentalan suatu
zat fluida. Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan suatu fluida yang
dirubah balk dengan suatu tekanan :maupun tegangan_ Konsep dari viskositas
berhubungan dengan tingkat kebebasan suatu fluida dapat bergerak. Artinya, dengan
menggunakan nulda dengan nilal viskosltas yang Iebül besar dari pada fluida lain:
maya flulda dengan nllai viskositas Iebih besar akan sulit mengalami pergerakan
daripada suatu fluida dengan nllai viskositas yang lehih kecil_ Viskositas akan
memiILki hubungan dengan teorema gaya gesekan Stokes_ Yang mana, nilai suatu
kekentalan zat dapat dilakukan analisa dengan menjatuhkan suatu benda padat
kedalam cairan nulda tergebut Apablla kita menggunakan benda padat berupa hola
pejal, maka nilai viskositas suatu zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan (I).

Percobaan tetes minyak millkan akan dipengaruhi oleh gaya-gaya pada setiap
tetes mmyak yang dijatuhkan_ Gayagaya tersebut terdiri dari gaya Stokes, gaya
berat, gaya apung atau yang dlsebut dengan gaya Achimedes dan y ang terakhlr yaitu
gaya Irstllk Gaya Stokes merupakan suatu gaya yang terjadi pada suatu material yang
bergerak pada guatu fluida. Gaya Stokes memlliki arah yang berlawanan dari arall
gerak partikel di suatu fluida. Gaya Stakes menyebabl-an partikel tergebut
mengalami perlambatan, sehingga pat-tikel akan diperlambat hingga memillki
percepatan noL Setelah memlliki percepatan yang bemilai nol: maka partikel tersebut
akan mencapai kecepatannya yang konstan. Kecepatan konstan ini disebut dengan
kecepatan terminal.

Gambar.2 gaya – gaya yang bekerja pada partikel negatif di medan listrik
Gaya Selanjutnya yang mempengaruhi tetes mmyak milikan yaltu gaya berat.
Gaya Herat merupakan gaya yang arahnya menuju kepusat massa bumi Gaya berat
dipengaruhi oleh besarnya massa zat dan percepatan gravitasi Gaya berat
menyebabkan suatu zat dapat jatuh dart suatu ketinggian. Apablla tidak memillki
kecepatan horizontal: maka arah dari gaya berat searah dengan laju zat yang
dlanalisa.
Gaya yang ketiga yaitu gaya apung atau yang biasa disebut dengm gaya
Achimedeg. Gaya ini tefjadi käfenä admya perbedaan massa jenis antara partikel
dengan fluida_ Gaya Achimedes arahnya berlawanan dengan gaya berat atau bisa
dikatakan menjauhi pusat massa bumi. Hal ini menyebabkan pat-tikel pada fluida
yang berbeda akan memiliki berat yang terukus berbeda-beda Nilamya tersebut
tentunya akan bergantung pada massa jenis fluida yang ada.
Gaya yang terakhir yaitu gaya IistrLk_ Gaya Irstllk terjadi ketLka guatu
material yang memillki muatan berada pada medan Iistrik. Gaya listilk mem11Lki
hubu:ngan yang erat dengan hukum Coulomb Arah dari gaya Iistrik tergantung pada
muatan partikel dan muatan pada medan IIStrik. Apabila memiILki muatan yang
sama: arahnya akan berlawanan menjauhl sumber medan IistrLk_ Kemudian apabila
muatannya berbeda: akan berlaku sebaliknya yaitu mendekati sumber medan Iistrik_
Adapun seluruh gaya-gaya yang hekerja pada percobaan tetes minyak millkan dapat
dillhat pada gambar I.
Pada percobaan Tetes Minyak Milikan ini ada manfaat yang dapat diambil
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hal-hal yang berkaitan dengan
kelistrikan dan kemagnetan. Contoh aplikasinya adalah penerangan lampu dan TV
yang berfungsi sebagai media informasi. Salah satu contoh perinsip kerja aplikasinya
yaitu pada penerangan lampu. Saat dihidupkan arus listrik mengalir akibatnya
electron bebas bergerak dari kutub negative ke positif. Elektron disepanjang filamen
secara konstan akan menabrak atom. Energinya akan memanaskan atom
Percobaan ini menggunakan prinsip adanya gaya listrik yang menyebabkan
suatu butiran minyak dapat di pengaruhi oleh suatu medan listrik. Ketika minyak
disemprotkan dengan menggunakan sprayer maka ketika butiran minyak masuk ke
dalam Milikan Oil Apparatus maka minyak akan terpolarisasi. Polarisasi ini dapat
diakibatkan oleh dua sebab, yang pertama yaitu karena butir minyak bergesekan
dengan pipa logam pada Milikan Oil Appartus sehingga elektron dari bahan
ferromagnetik berpindak menuju butir sehingga menyebabkan minyak terpolarisasi
yang condong ke muatan negatif. Sebab kedua adalah butir minyak menerima
elektron yang dilepaskan oleh udara yang terionisasi oleh sinar-X, sehingga butir
minyak terpolarisasi dan condong untuk bermuatan negatif akibat jumlah elektron
yang lebih banyak. Juga terbukti bahwa beberapa bintik minyak bermuatan listrik,
karena efek gesekan. Bintik-bintik itu dapat pula memperoleh muatan jika udara
dalam aparatus tersebut diionisasi oleh sinar X atau oleh secuil benda Radioaktif
beberapa electron atau ion lalu bertumbukan dengan bintik-bintik minyak itu (4).
Pada percobaan tetes minyak milikan terdapat gaya-gaya yang bekerja di
dalamnya. Pada tetes minyak milikan akan dipengaruhi beberapa gaya yang
digunakan untuk menentukan muatan elektron Gaya gaya yang mempengaruhinya
adalah gaya gravitasi, gaya archimedes, gaya listrik dan gaya stokes. Gaya-gaya yang
bekerja pada tetes minyak: jika tetes diam dan medan listrik antara dua pelat
diterapkan maka gaya yang bekerja adalah gaya gravitasi dan gaya listrik. Jika tetes
minyak jatuh dan medan listrik dihilangkan maka gaya yang bekerja adalah gaya
gravitasi dan gaya gesekan udara yang diberikan oleh persamaan Stokes.
Pada percobaan Tetes Minyak Milikan gaya-gaya yang terjadi terbagi
menjadi dua keadaan.
1. Keadaan yang pertama yaitu keadaan dimana tidak terdapat medan listrik yang
mempengaruhi gerak tetes minyak. Gaya-gaya yang terjadi: gaya berat benda,
gaya stokes yang berlawanan arah dengan gaya gravitasi, gaya archimedes yang
arahnya juga berlawanan dengan gaya berat benda.
2. Keadaan kedua yaitu ketika terdapat medan listrik, maka gaya-gaya yang terjadi
pada tetes minyak milikan tersebut. Gaya yang terjadi: gaya berat benda yang
arahnya menuju pusat massa bumi, gaya couloumb yang diterima oleh tetes
minyak lebih besar dibandingkan dengan gaya gravitasi ditambah gaya
stokesnya yang berlawanan arah dengan gaya berat benda
Rumus dalam mencari q percobaan adalah :

q=
6 π ηd
V √ 9 η v1
2 g ( ρ m− ρ u )
(v 1 +v 2 )

a. 𝑞 adalah muatan
b. 𝜂 adalah viskositas udara
c. d adalah jarak antara plat positif dan negatif yang ada di dalam tabung
d. g adalah nilai percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
e. V adalah tegangan pada saat tetesan diam (gaya-gaya seimbang) yang
diperoleh dari data eksperimen
f. 𝜌𝑚 adalah massa jenis minyak (sesuaikan dengan jenis minyak yang
digunakan pada eksperimen)
g. 𝜌𝑢 adalah massa jenis udara
h. 𝑣1 adalah kecepatan terminal pada saat tetesan belum dipengaruhi medan
listrik (gerak tetesan ke bawah). Nilai 𝑣1 dihitung menggunakan persamaan 𝑣1
= 𝑠/𝑡1, dimana 𝑠 dan 𝑡1 diperoleh dari hasil pengamatan. Besaran 𝑠 adalah
jarak dua skala yang merupakan skala awal akhir pengamatan gerak tetesan)
dan besaran 𝑡1 adalah waktu untuk menempuk jarak 𝑠.
i. 𝑣2 adalah kecepatan terminal pada saat tetesan dipengaruhi medan listrik
(gerak tetesan ke atas). Nilai 𝑣2 dihitung menggunakan persamaan 𝑣2 = 𝑠/𝑡2,
dimana 𝑠 dan 𝑡2 diperoleh dari hasil pengamatan. Besaran 𝑠 adalah jarak dua
skala yang merupakan skala awal akhir pengamatan gerak tetesan) dan besaran
𝑡2 adalah waktu untuk menempuk jarak 𝑠.
IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Akses simulai melalui link berikut https://vlab.amrita.edu/?
sub=1&brch=195&sim=357&cnt=4
2. Klik tombol START
3. Pilih jenis minyak yang akan digunakan
4. Pilih tetesan yang akan diamati
Catatan: pada saat tombol start sudah ditekan, atomizer akan menyemprotkan
tetesan-tetesan minyak yang berbeda. Setiap tetesan memiliki ukuran yang berbeda
dari yang paling kecil sampai paling besar.

Gambar 4.1 Mikro skala


Dalam satu rangkaian eksperimen, tetesan yang diamati harus tetesan yang sama
dan tidak boleh diganti. Misal: apabila tetesan yang dipilih yang paling besar,
pengamatn selanjutnya amati tetesan yang paling besar.
5. Tentukan skala pengamatan yang akan digunakan!
Catatan: misal pada Gambar 4.1, skala yang tersedia dari skala awal 0 sampai skala
akhir 0,5 cm sehingga jarak pengamatannya (s) adalah 0,5 cm. Penentuan skala
awal tidak mutlak (boleh memilih skala awal dan akhir manapun) asalkan konsisten
untuk setiap pengukuran berikutnya. Catat nilai 𝑠 tersebut pada Tabel Pengamatan.
6. Reset stopwatch kemudian tekan start apabila tetesan yang akan diamati sudah
bergerak dan sampai pada skala awal pengamatan. Klik stop apabila tetesan sudah
mencapai jarak s yang sebelumnya telah ditentukan.
7. Catat nilai waktu (𝑡1) yang terukur pada stopwatch ke dalam Tabel Pengamatan.
8. Klik tombol ON pada sumber tegangan dan ubah nilai tegangan sehingga tetesan
dalam keadaan diam (gaya-gaya yang bekerja seimbang). Apabila sudah diam, catat
nilai tegangan (V) pada Tabel Pengamatan.
9. Reset stopwatch lalu klik tombol ON pada sinar-X sehingga tetesan dapat bergerak
ke atas. Catatlah nilai t2 (waktu untuk menempuh jarak 𝑠) yang teramati pada
stopwatch.
10. Lakukan pengukuran ulang sebanyak 5 atau 10 kali pengulangan seperti langkah 1-
9 dengan menggunakan tetesan yang sama.

V. DATA PENGAMATAN
Jarak antar plat (d) = 0,016 m
Massa jenis minyak Olive Oil ( ρm ) = 950 kg/m3
Massa jenis udara ( ρu ¿ = 1,2 kg/m3
Koefisien kekentalan udara (η) = 1,983 x 10-5
Percepatan grafitasi (g) = 9,8 m/s2
Tegangan = 5500 v

Tabel 5.1. Tabel Hasil Pengamatan

Percobaan Jarak pengamatan lintasan Waktu t1 (𝑠) Waktu t2(𝑠)


ke- tetesan/ s (m)
VI. PENGOLAHAN DATA
1 0,005 00:02.64 00:01.57
2 0,005 00:03.67 00:01.51
3 0,005 00:03.56 00:01.79
4 0,005 00:02.57 00:02.09
5 0,005 00:02.57 00:02.18
1. Mencari Nilai q percobaan
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh beberapa data yang memuat komponen-
komponen untuk mencari nilai q percobaan. Dalam mencari nilai q percobaan digunakan
rumus persamaan berikut ini:

q=
V √
6 π ηd 9 η v1
(v +v )
2 g ( ρ m− ρ u ) 1 2
a. Percobaan ke-1
Jarak antar plat (d) = 0,016 m=1,6 x 10−2 m
Massa jenis minyak Olive Oil (ρ m ) = 950 kg /m3
Massa jenis udara ( ρu ¿ = 1,2 kg /m 3
Koefisien kekentalan udara (η) = 1,983 x 10−5
Percepatan grafitasi (g) = 9,8 m/s 2
Tegangan = 5500 v
Jarak (s) = 0,5 cm=0,005m
Waktu ke-1 (t 1 ¿ = 2,064 s
Waktu ke-2 (t 2 ¿ = 1,057 s

 Mencari nilai v1 dan v 2


s 0,005 m
v1 = = =0,0024 m/ s=2,4 x 10−3 m/ s
t 1 2,064 s
s 0,005m −3
v 2= = =0,0047 m/s=4,7 x 10 m/ s
t 2 1,057 s
 Mencari nilai q percobaan

q=
6 π ηd 9
V √ η v1
2 g ( ρm− ρu )
(v 1 +v 2 )


6 ( 3,14 ) ( 1,983 x 10 ) ( 1,6 x 10 ) 9 ( 1,983 x 10 ) ( 2,4 x 10 )
−5 −2 −5 −3
−3 −3
q= (2,4 x 10 + 4,7 x 10 )
5,5 x 103 2 ( 9,8 ) ( 950−1,2 )
q=(1,09 x 10−9 )(4,80 x 10−6)(7,1 x 10−3)
−17
q=3,71 x 10 C
 Jadi, nilai q pada percobaan ke-1 adalah 3,71 x 10−17 C
b. Percobaan ke-2
Jarak (s) = 0,5 cm=0,005m
Waktu ke-1 (t 1 ¿ = 2,067 s
Waktu ke-2 (t 2 ¿ = 1,051 s

 Mencari nilai v1 dan v 2


s 0,005 m
v1 = = =0,0024 m/ s=2,4 x 10−3 m/ s
t 1 2,067 s
s 0,005m
v 2= = =0,0047 m/s=4,8 x 10−3 m/s
t 2 1,051 s
 Mencari nilai q percobaan

q=
6 π ηd 9
V √ η v1
(v +v )
2 g ( ρm− ρu ) 1 2
q=

−9
5,5 x 10
3

−6

6 ( 3,14 ) ( 1,983 x 10−5 ) ( 1,6 x 10−2 ) 9 ( 1,983 x 10−5 ) ( 2,4 x 10−3 )

−3
2 ( 9,8 ) ( 950−1,2 )
−3 −3
(2,4 x 10 + 4,8 x 10 )

q=(1,09 x 10 )(4,80 x 10 )(7,2 x 10 )


−17
q=3,77 x 10 C
 Jadi, nilai q pada percobaan ke-2 adalah 3,77 x 10−17 C

c. Percobaan ke-3
Jarak (s) = 0,5 cm=0,005m
Waktu ke-1 (t 1 ¿ = 2,056 s
Waktu ke-2 (t 2 ¿ = 1,079 s

 Mencari nilai v1 dan v 2


s 0,005 m −3
v1 = = =0,0024 m/ s=2,4 x 10 m/ s
t 1 2,056 s
s 0,005m
v 2= = =0,0047 m/s=4,6 x 10−3 m/s
t 2 1,079 s
 Mencari nilai q percobaan

q=
6 π ηd 9
V √ η v1
2 g ( ρm− ρu )
(v 1 +v 2 )


6 ( 3,14 ) ( 1,983 x 10 ) ( 1,6 x 10 ) 9 ( 1,983 x 10 ) ( 2,4 x 10 )
−5 −2 −5 −3
q= (2,4 x 10−3+ 4,6 x 10−3)
5,5 x 10
3
2 ( 9,8 ) ( 950−1,2 )
−9 −6 −3
q=(1,09 x 10 )(4,80 x 10 )(7,0 x 10 )
q=3,66 x 10−17 C
 Jadi, nilai q pada percobaan ke-3 adalah 3,66 x 10−17 C
d. Percobaan ke-4
Jarak (s) = 0,5 cm=0,005m
Waktu ke-1 (t 1 ¿ = 2,057 s
Waktu ke-2 (t 2 ¿ = 2,009 s

 Mencari nilai v1 dan v 2


s 0,005 m −3
v1 = = =0,0024 m/ s=2,4 x 10 m/ s
t 1 2,057 s
s 0,005m −3
v 2= = =0,0025 m/s=2,5 x 10 m/ s
t 2 2,009 s
 Mencari nilai q percobaan
q=
6 π ηd
V √ 9 η v1
2 g ( ρm− ρu )
(v 1 +v 2 )


6 ( 3,14 ) ( 1,983 x 10 ) ( 1,6 x 10 ) 9 ( 1,983 x 10 ) ( 2,4 x 10 )
−5 −2 −5 −3
q= (2,4 x 10−3+ 2,5 x 10−3 )
5,5 x 10
3
2 ( 9,8 ) ( 950−1,2 )
q=(1,09 x 10−9 )(4,80 x 10−6)( 4,9 x 10−3)
−17
q=2,56 x 10 C
 Jadi, nilai q pada percobaan ke-4 adalah 2,56 x 10−17 C
e. Percobaan ke-5
Jarak (s) = 0,5 cm=0,005m
Waktu ke-1 (t 1 ¿ = 2,057 s
Waktu ke-2 (t 2 ¿ = 2,018 s

 Mencari nilai v1 dan v 2


s 0,005 m
v1 = = =0,0024 m/ s=2,4 x 10−3 m/ s
t 1 2,057 s
s 0,005m −3
v 2= = =0,0025 m/s=2,5 x 10 m/ s
t 2 2,018 s
 Mencari nilai q percobaan

q=
6 π ηd 9
V √ η v1
2 g ( ρm− ρu )
(v 1 +v 2 )


6 ( 3,14 ) ( 1,983 x 10 ) ( 1,6 x 10 ) 9 ( 1,983 x 10 ) ( 2,4 x 10 )
−5 −2 −5 −3
−3 −3
q= (2,4 x 10 + 2,5 x 10 )
5,5 x 103
2 ( 9,8 ) ( 950−1,2 )
q=( 1,09 x 10−9 ) ( 4,80 x 10−6 )( 4,9 x 10−3 )=25,4 x 10−18
−17
q=2,56 x 10 C
 Jadi, nilai q pada percobaan ke-5 adalah 2,56 x 10−17 C
2. Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran ∆ q menggunakan persamaan berikut:


2
( q¿¿ 1−q )
∆ q= ∑ ¿
n−1
 Menghitung q
5

∑ qi
(3,71 x 10−17 )+(3,77 x 10−17)+(3,66 x 10−17 )+(2,56 x 10−17)+(2,56 x 10−17 )
i=1
q= =
5 5
−17 −19
q=3,25 x 10 C=0,033 x 10 C
 Menghitung ∆ q
∆ q= ∑

( q¿¿ 1−q )2
n−1
¿

√ √ √
−17 −17 2 −17 −17 2 −17 −17 2
(3,71 x 10 −3,25 x 10 ) (3,77 x 10 −3,25 x 10 ) (3,66 x 10 −3,25 x 10 )
∆ q= + + +
5−1 5−1 5−1

∆ q=
√(0,46 x 10−17)2
4
+
4 √ +
4
+
√ 4
+
4√
(0,52 x 10−17 )2 (0,41 x 10−17 )2 (−0,69 x 10−17 )2 (−0,69 x 10−17)2

∆ q=¿ )
−18
∆ q=13,85 x 10
−19
∆ q=1,4 x 10 C
 Jadi, nilai ∆ q adalah 1,4 x 10−19 C

VII. ANALISIS DATA


1. Perbandingan nilai elektron yang diperoleh dari hasil eksperimen dengan nilai
muatan elektron teori adalah sebagai berikut :

ralat =
| q percobaan−qteori
qteori |
x 100 %

| |
−19 −19
1,4 x 10 −1,6 x 10
ralat = −19
x 100 %=1,25 % dari hasil ( ∆ q )
1,6 x 10

| |
−19 −19
0,033 x 10 −1,6 x 10
ralat = x 100 %=98 % dari hasil ( q )
1,6 x 10−19
2. Penyebab perbedaan nilai muatan secara eksperimen dan teori terdapat pada
perbedaan pengambilan sumber data nilai viskositas pembulatan pangkat pada
pengambilan nilainya dan juga kesalah dalam pengambilan data eksperimen.
3. Kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi selama pengukuran :
a) Kesalahan umum, yakni kesalahan yang terjadi karena kekeliruan pengamat.
Dalam praktikum ini kesalahan umum yang terjadi salah satunya kesalahan
dalam memasang alat sehingga alat yang digunakan tidak bekerja dengan baik
yang akhirnya memengaruhi keakuratan data percobaan.
b) Kesalahan sistematis, yakni kesalahan yang terjadi karena alat ukur dan
pengaruh lingkungan. Misalnya dalam mengambil angka penting sebuah hasil
bilangan desimal berpangkat, jika ada 1 atau 2 angka lebih diambil dan tidak
sesuai dalam peraturan angka penting maka hasil dari perhitungan tersebut
akan berbeda dan sedikit jauh dari hasil yang sebenarnya.
c) Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang kita tidak ketahui secara pasti
penyebabnya, namun berpengaruh besar terhadap data hasil percobaan.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam menentukan muatan elektron dari muatan
ion tetes minyak dilakukan sebanyak 5 kali percobaan dimana di setiap percobaan tersebut
memfokuskan pada pengamatan waktu, tegangan dan jara anttar plat serta pada molekul
minyak yang digunakannya. Dari hasil kelima percobaan tersebut didaptakan hasil
−19 −17 −19
∆ q=1,4 x 10 C dan q=3,25 x 10 C=0,033 x 10 C .Jika nilai ralat dihitung dari
hasil nilai ∆ q tersebut didapatkan ralat sebesar 1,25 % sedangkan jika ralat diambil dari
nilai ( q ) di dapatkan nilai ralat 98 % . Dari perbedaan hasil persentase atau hasil ralat
tersebut yang mendekati nilai q teori yaitu dari hasil perhitungn ralat pada nilai ∆ q.
Perbedaan nilai q teori dengan nilai q percobaandiakibatkan karena adanya kesalahan
pengambilan data, pengambilan sumber nilai viskositas dan perbedaan waktu dalam
pengambilan data.

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Tipler, R. Modern Physics. New York : W. H. Freeman and Company and Systems,
2008.

2. Salabila, Safira. Apa yang kamu ketahui tentang tetes minyak milikan? Dictio.
[Online] 2021. [Cited: 10 3, 2022.] https://www.dictio.id/t/apa-yang-kamu-ketahui-
tentang-tetes-minyak-milikan/160331.

3. Millikan’s Oil-Drop Experiments. Franklin, Allan. 1-14, s.l. : The Chemical


Educator, 1997, Vol. II.

4. Serway, Raymond A. dan Jewett. Physics for Scientist and Engineers with Modern
Physics. USA : s.n., 2010.

5. Mohammad Istajarul Alim.dkk. Tetes Minyak Milikan. Laporan Praktikum Fisika


Modern. 2017

6.The Gallopers. Apa yang kamu ketahui tenteng tetes miyak milikan?. (online) 2021.

Anda mungkin juga menyukai