Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDAHULUAN

EKSPERIMEN FISIKA 1A

PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN

Oleh:
NAMA : HERMAWATI
NIM : 191810201004
KELAS : FISIKA EKSPERIMEN 1 A

KELOMPOK : A1

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
TUGAS PENDAHULUAN EKSPERIMEN TETES MILIKAN

1. Jelaskan sejarah eksperimen tetes minyak milikan !


Jawab :
Robert A. Milikan melakukan percobaan tetes minyak milikan pada tahun 1913.
Percobaan tetes minyak milikan juga dikenal dengan istilah oil-drop. Percobaan tetes minyak
milikan yang diteliti oleh Milikan tersebut kemudian dianalisis dan didapatkan nilai muatan
elektron. Percobaan tetes minyak milikan tersebut menggunakan minyak parafin yang
kemudian disemprotkan kedalam ruang antar plat kapasitor dan mengamati gerakan pada tetes
minyak dengan menggunakan mikroskop. Pada percobaan tersebut juga dipengaruhi oleh
beberapa gaya seperti gaya gravitasi, gaya listrik, gaya Archimedes dan gaya Stokes.
Robert milikan melakukan percobaan tetes minyak milikan dengan penggunaan
beberapa konsep dasar diantaranaya viskositas. Viskositas terjadi pada fludia ketika fluida
mengalir dengan kecepatan yang berbeda misal pada pipa. Perbedaan kecepatan terjadi
dimana kecepatan di dekat permukaan yang bergerak lebih cepat dari pada dengan jauh.
Viskositas diperngaruhi oleh koefisien viskositas suatu zat (η), luas permukaan bergerak (A)
serta panjang tempuh bergerak (x).
Pada prinsipnya perangkat Millikan terdiri dari dua buah pelat logam yang disusun
horizontal. Butiran-butiran minyak disemprotkan melalui lubang kecil di antara kedua pelat.
Mikroskop dan berkas cahaya diatur sedemikan rupa sehingga cahaya yang dipantulkan oleh
butiran minyak akan diterima oleh mikroskop. Butiran-butiran minyak ini berupa kabut, ada
yang bergerak keatas karena ringan, dan ada yang bergerak ke bawah karena gaya beratnya
besar. Jika pelat bagian atas diberi potensial positif dan pelat bagian bawah diberi potensial
negatif maka di antara kedua pelat tersebut akan timbul medan listrik E yang homogen. Di
antara butiran minyak tersebut dipilih yang bermuatan negatif. Dengan mengatur beda
potensial antara kedua pelatharus diatur, sehingga butiran minyak yang dipilih tersebut tetap
dalam keadaan diam. Pada keadaan ini berlaku kesetimbangan gaya antara gaya berat, gaya
apung (Archimedes), dan gaya listrik.

2. Jelaskan peran konstanta muatan elektron dalam ilmu fisika.


Jawab :
Peran konstanta elektron dalam ilmu fisika sangat penting. Dalam banyak fenomena fisika,
seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal, elektron memainkan peran yang sangat
penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat akan menghasilkan medan
magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh medan magnetik
eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun memancarkan energi
dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri dari proton dan
neutron, membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya
tarik Coulomb antara elektron dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom.
Pertukaran ataupun perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama
terjadinya ikatan kimia.

3. Apa yang dimaksud dengan sifat diskrit/kuantisasi muatan ?


Jawab :
Sifat dikrit muatan merupakan gaya kebawah pada tets minyak millikan atau percepatan ke
bawah akan melambat pleh gaya stikes. Hal tersebut terjadi apabila minyak milikan jatuh ke
udara kemudian mengalami percepatan ke bawah akibat gravitasi sedangkan pada saat
bersamaan gerak tetes milikam dihambat oleh gaya stokes. Kecepatan tetes milikam tersebut
akan meningkat sampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya berat ke bawah sama dengan
gaya stokes ke atas.

4. Tetes minyak dalam eksperimen ini cenderung berbentuk bulat, jelaskan mengapa dan apa
pengaruhnya terhadap gerak tetes minyak tersebut.
Jawab :
Tetesan minyak cenderung berbentuk bulat karena adanya gaya tarik-menarik yang disebut
tegangan permukaan, dimana menyebabkan molekul-molekul air saling tarik menarik sekuat
mungkin untuk membentuk kelompok-kelompok. Pengelompokan yang sangat kuat antara
jumlah partikel adalah pada saat mereka membentuk sebuah bola. Sebab, diantara semua
bentuk yang mungkin, seperti kubus, piramida, kerucut, dan bentuk tak beraturan lain. Bentuk
bulat atau bola memiliki luas sebelah luar atau permukaan paling kecil. Bentuk bulat tersebut
nantinya dapat mempermudah gerak tetes minyak.
5. Jelaskan mekanisme pemberian muatan pada tetes minyak dalam eksperimen ini !
Jawab :
Mekanisme pemberian muatan pada tetes minyak dalam eksperimen ini dilakukan dengan cara
menyemprotkan tetes-tetes kecil menggunakan atomizer. Dengan menggunakan teleskop
khusus, tetes-tetes kecil tersebut dapat teramati dengan baik. Terdapat 2 buah plat pada bagian
atas dan bawah chamber yang dihubungkan dengan sumber daya DC. Udara pada bagian
dalam chamber terionisasi oleh sinar-X. Ketika tetes-tetes minyak bergerak di dalam chamber
maka, elektron terakumulasi pada permukaan tetes-tetes minyak sehingga bermuatan negatif.
Arah dan kecepatan gerak tetes-tetes minyak dapat diatur dan dikendalikan dengan
memberikan tegangan yang sesuai pada plat. Millikan mengamati tetestetes minyak tersebut
dan melakukan variasi tegangan serta mencatat pengaruhnya. Setelah melakukan terhadap
tetes minyak yang cukup banyak, Millikan menyimpulkan bahwa tetes minyak hanya
mempunyai muatan dengan nilai tetap tertentu.

6. Secara eksperimental, jelaskan bagaimana cara mengukur/menghitung kecepatan terminal


(baik kecepatan terminal ke bawah maupun ke atas) !
Jawab :
Untuk menghitung kecepatan termal kita dapat menggunakan Hukum Stokes, yang
menyatakan bahwa ketika sebuah benda berbentuk bulat dengan jari-jari r bergerak dalam
fluida dengan viskositas η pada kecepatan v dalam kondisi aliran laminar, maka gaya viskos
F pada benda F ≈ 6𝜋𝑟𝜂𝑣2. Gaya ini selalu berlawanan terhadap arah gerak benda dan
menyebabkan tercapainya kecepatan terminal pada tetes yang diamati.

7. Turunkan rumus yang menjelaskan hubungan antara jari-jari tetes minyak dengan kecepatan
terminal ke bawah !
Jawab :
Rumusan gerak ke bawah tetes minyak pada saat tercapai kecepatan terminal ke bawah 𝑣1.
∑𝐹 = 0
𝐹𝑔 − 𝐹𝑏 − 𝐹 = 0
(𝑚𝑚𝑦𝑘 − 𝑚𝑢𝑑) .𝑔 − 6𝜋𝑟𝜂𝑣2 = 0; 𝑚 = 𝜌𝑉; 𝑉 = 4/3 𝜋𝑟3
4
3 𝜋𝑟3(𝜌𝑚𝑦𝑘 − 𝜌𝑢𝑑) .𝑔 − 6𝜋𝑟𝜂𝑣1 = 0 …(1)
Rumusan gerak ke bawah tetes minyak pada saat tercapai kecepatan terminal ke atas 𝑣2 dalam
pengaruh medan listrik E.
∑𝐹 = 0
𝐹 𝑔 − 𝐹𝑏 − 𝐹 𝑒 − 𝐹 = 0
(𝑚𝑚𝑦𝑘 − 𝑚𝑢𝑑) .𝑔 − 𝑄𝐸 + 6𝜋𝑟𝜂𝑣2 = 0
4 V
3 𝜋𝑟 (𝜌𝑚𝑦𝑘 − 𝜌𝑢𝑑) .𝑔 − 𝑄( d ) + 6𝜋𝑟𝜂𝑣2 = 0
3
…(2)
Untuk dapat menentukan muatan tetes minyak Q maka, kombinasikan persamaan (1) dan (2)

18 d v
Q  3/2 (v1  v2 ) 1
2 g (  mnyk  ud ) V

Keterangan:
𝑚𝑚𝑦𝑘 = massa tetes minyak
𝑚 = massa udara yang dipindahkan oleh tetes minyak
𝑔 = percepatan gravitasi
𝑟 = jari-jari tetes minyak
𝜂 = viskositas udara
𝜌𝑚𝑦𝑘 = massa jenis minyak
𝜌 = massa jenis udara
𝑄 = muatan pada tetes minyak
𝐸 = medan lsitrik diantara dua plat pada chamber Millikan
𝑣1 = kecepatan terminal ke bawah
𝑣2 = kecepatan terminal ke atas
𝑉 = tegangan antara 2 plat konduktor pada chamber Millikan
𝑑 = jarak antara 2 plat konduktor pada chamber Millikan

8. Dengan mengguakan set up peralatan dan konsep fisika yang sama, carilah cara untuk
mengHitung muatan pada tetes minyak !
Jawab :
Pengukuran muatan tetes minyak dapat diperoleh dengan dua metode. Berdasarkan modul
metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan dan pengukuran keccepatan
terminal ke bawah 𝑣1, kecepatan terminal 𝑣2, dan potensial yang diberikan V, sedangkan
parameter yang lainnya dalam persamaan tersebut ditantukan berdasarkan set peralatan
eksperimen tetes minyak Millikan serta minyak yang digunakan. Dalam melakukan
eksperimen, banyaknya muatan pada tetes minyak juga dapat divariasikan, demikian juga
dengan besarnya tegangan yang diberikan pada kedua plat pada chamber Millikan. Metode
kedua adalah dengan mengukur muatan tetes minyak pada keadaan tanpa adanya medan
listrik. Kemudian muatan dicari dengan menggunakan persamaan:
 6 dv1  9 v1
q   
 V1  2  g
Tegangan 𝑉1 adalah tegangan yang dibutuhkan tetes minyak tetap berada di antara pelat.
Disini yang besarnya variatif adalah 𝑉1, sedangkan 𝑉2 memiliki nilai pasti.

9. Berikan prediksi bagaimana pengaruh variasi tegangan antar plat pada chamber Millikan dan
variasi pemberian muatan pada tetes minyak !
Jawab :
Pada saat percobaan milik Robert Millikan, digunakan sinar-X di dalam alatnya untuk
mengionkan udara. Dengan begitu, elektron-elektron bebas akan mengikuti minyak yang
dijatuhkan, dan memberi tetesan minyak tersebut muatan negatif. Secara fisis, saat minyak
disemprotkan ke dalam ruang (Millikan asparatus). Butir-butir minyak tersebut tidak memiliki
muatan dan bergerak ke bawah. Saat minyak tersebut diberi muatan, maka terdapat gaya listrik
yang membuat butiran minyak tersebut bergerak ke atas. Butiran minyak tersebut dapat
bergerak ke atas karena butiran-butiran tersebut mendapatkan muatan negatif dari udara yang
terionisasi menjadi muatan negatf dan muatan positif saat terdapat gaya listrik. Variasi
tegangan antar plat pada chamber Millikan akan meningkatkan gaya listrik yang bekerja pada
tetesan minyak sehingga tetesan minyak akan bergerak ke atas.

10. Carilah video animasi/tutorial/penjelasan tentang eksperimen tetes minyak Millikan


berbahasa inggris (wajib) via youtube, perhatikan dan pelajari ! buat ulasan/resume terhadap
isi video tersebut dan sertakan linknya!
Jawab :
https://youtu.be/UFiPWv03f6g
pada video animasi tersebut menjelaskan tentang seorang fisikawan inggris bernama Milikan
yang mencoba menentukan elektron dengan metode yang dikenal sebagai percobaan tetes
minyak milikan. Percobaan tersebut dilakukan pada tahun 1906-1914. Dengan percobaan
tersebut ia menemukan bahwa muatan pada elektron adalah 1,6 × 10−19 𝑐𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏. Dalam
percobaan tersebut milikan menggunakan alat semprot ynag menghasilkan peleton berntuk
kabut yang dikirim melalui pelat kondensor listrik. Gaya yang bekerja adalah gaya
elektrostatis, gravitasi. Pengamatan diukur dengan mengukur gaya jatuh yang diamati melalui
lensa mata mikrometer sinar-x teleskop. Tingkat jatuhnya tetesan ini dapat dikontrol dengan
mengubah kekuatan tegangan yang diberikan ke pelat. dengan percobaan ini ia mengamati
bahwa besarnya muatan listrik q pada tetesan selalu merupakan kelipatan dari muatan listrik
𝑞 = 𝑛𝑒
dimana 𝑛 = 1,2,3,4,5,6 …
𝑞 = 1,6022 × 10−19 𝐶
menggunakan nilai muatan elektron massa elektron 𝑚𝑒 kemudian ditentukan dengan
menggabungkan nilai Thomson dari
𝑒
= 1,7588 × 10−11 𝐶 𝐾𝑔 −1
𝑚𝑒
𝑒 1,6 × 10−19
𝑚𝑒 = =
𝑒/𝑚𝑒 1,7588 × 10−11 𝐶 𝐾𝑔−1
𝑚𝑒 = 9,1094 × 10−31 𝐾𝑔

Anda mungkin juga menyukai