Anda di halaman 1dari 22

TETES MINYAK MILIKAN

Lismu Dhita Septynaningrum 1302617023


Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Jakarta

Abstrak
Tetes minyak milikan merupakan percobaan suatu partikel yang dikenai oleh
medan listrik. Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari kuantisasi muatan
dari tetes minyak , mengukur waktu jatuh dan waktu naik tetes minyak terhadap
perubahan tegangan, menentukan jari jari dan muatan tetes minyak, dan
menentukan nilai muatan elementer (electron). Prinsip yang mendasari terjadinya
tetes minyak yaitu ketika suatu partikel yang telah mengalami ionisasi dan berada
pada suatu medan listrik., maka partikel tersebut akan terpengaruhi oleh medan
listrik tersebut. Percobaan ini, Tetes minyak milikan yang telah disemprotkan ke
tabung milikan akan bergerak melawan gravitasi karena memiliki medan listrik
yang lebih besar. Hasil yang akan di dapatkan dalam percobaan tetes minyak
milikan ini adalah nilai muatan elementer (elektron).

Kata Kunci : medan listrik, muatan, tetes minyak milikan.

A. PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Robert A. Milikan (1869 – 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan
minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga
gaya elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen
tersebut, jatuhan minyak akan mengalami percepatan kebawah yang disebabkan
oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat
oleh gaya stokes. Sehingga akan terjadi keseimbangan gaya – gaya antara gaya
gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut.
Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yaitu William Conrad Rontgen pada
tahun 1895, berhasil menemukan sinar-x atau sinar rontgen. Penemuan sinar-x ini
diilhami oleh percobaanpercobaan sebelumnya oleh J.J. Thompson dan Heinrich
Hertz. Percobaan Thompson mengenai tabung katoda dan percobaan Hertz
mengenai fotolistrik. Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang
sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma ,
sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat
pendek
II. LANDASAN TEORI
Dari hasil percobaan Thomson yang menunjukan bahwa elektron merupakan
bagian dari atom, percobaan Milikan mampu menentukan nilai muatan elektron
(e) dan massanya (m) secara terpisah. Pada awalnya percobaan Milikan dilakukan
untuk menentukan nilai e dan tetapan Avogadro (N). Hasil percobaan
menyimpulkan bahwa nilai muatan tetes minyak merupakan kelipatan dari nilai e.

Pada dasarnya pinsip penentuan muatan dasar elektron dilakukan dengan


mengamati gerak tetesan minyak didalam suatu medan listrik yang terbentuk
antara dua pelat kapasitor seperti yang ditunjukan pada Gambar (1):

Gambar 1. Diagram skematik percobaan Milikan

Gerak tetes minyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Fg), gaya hambat Stoke (Fs),
gaya apung Archimedes (Fa) dan gaya coulomb (Fc) .
1. Gerak Tanpa Medan Listrik

Perhatikan bahwa arah gaya Fs bergantung pada arah


gerak tetes minyak. Resultan gaya yang bekerja pada
tetes minyak tanpa kehadiran medan listrik dinyatakan
sbb :
Gaya tekan ke atas Archimedes (FA):
4
F A= π r 3 ρ u g
3
Gaya gesek stokes yang arahnya berlawanan dengan arah
gerak:
F s=6 πηrv

Gaya Gravitasi (Fg) yang arahnya ke bawah:


4
F g= π r 3 ρ z g
3
Dalam keadaan seimbang (FS1 merupakan fungsi dari v1), maka: F g=F s + F A
4 3
π r ( ρ z −ρ ¿ ¿ u)g−6 πηr v 1=0 ¿
3
Sehingga didapat jari-jari partikel:
9 ηVt
r=
√2 g ( ρc−ρu)
Dengan :
r = jari-jari tetes minyak,
ρ z= rapat massa tetes minyak
ρu= rapat massa udara = 1,29 kg/m3
v = kecepatan tetes minyak jatuh kebawah (tanpa medan listrik)
η= viskositas tetes minyak di udara =1,81 ×10−5Ns/m2

2. Gerak di bawah Pengaruh Medan Listrik

Jika terdapat medan listrik kemudian tetes


minyak
bergerak/tertarik ke atas oleh pelat kapasitor
maka
resultan gaya-gaya yang bekerja pada tetes
minyak
adalah:

F g−F a + F s−F c =0

m z g−m u g+6 πηr v 2−qE=0


4 3 V AB
π r ( ρ z− ρu ) g+ 6 πrv 2 η−q =0
3 d
d
q=6 πηr (v ¿ ¿ 1−v 2) ¿
v AB

Dengan :
v2 = kecepatan tetes minyak bergerak dengan medan listrik
q = muatan tetes inyak
vAB = beda tegangan antara pelat kapasitor
d= jarak yang ditempuh tetes minyak bergerak ke atas

Muatan tetes minyak merupakan kelipatan dari nilai muatan dasar e dan
dinyatakan dengan persamaan berikut:
q = ne
dengan e= 1,6×10−19C, n bilangan bulat = 1,2,3,4,…..

Saat tetes minyak bergerak didalam medium udara, maka dimungkinkan terjadi
penguapan akibat gesekan sehingga terjadi kenaikan suhu udara yang
mempengaruhi nilai viskositas. Faktor koreksi (faktor Cunningham) nilai
viskositas dinyatakan dengan persamaan berikut :
−1
b
[
ηc ( T ) =η0 (T ) 1+
rP ]
dimanaηc adalah viskositas koreksi tetes minyak, η0 adalah viskositas udara
sebagai fungsi T, b (tetapan) = 6.17×10−4 dan P adalah tekanan udara.
Koreksi nilai viskositas mengakibatkan koreksi pada penentuan nilai muatan
tetes minyak yang dinyatakan dengan persamaan berikut:
−3
b
qc=q 1+[ ] rp
2

Tetes minyak milikan adalah merupakan percobaan yang menunjukkan bahwa


muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan
(percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat).
“Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya
gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua
buah pelat konduktor.”1

Robert Millikan melakukan percobaan dengan menyeimbangkan gaya- gaya


antara gravitas dan gaya listrik pada suatu tetes minyak yang ada diantara dua
buah pelat konduktor. Ketika minyak jatuh diudara akan mengalami percepatan
kebawah ynag disebabkan oleh gaya grafitasi dan pada saat yang sama gerak tetes
minyak tersebut dihambat oleh gaya penghambat (gaya stokes). Menurut stokes,
bila sebuah benda dilepaskan tanpa kecepatan awal didalam fluida, benda mula-
mula akan mendapat kecepatan. 2

Karena mendapat kecepatan maka benda akan bertambah besar pula, hingga
mencapai keadaan stasioner. Pada keadaan seperti ini dpat digambarkan hubungan
antara gaya stokes dan gaya gravitasi berdasar persamaan berikut:
Fg= Fs
M.g = K.Vf
Dalam keadaan stasioner menjadi:
Fc= Fg+ Fs
Een = mg + KVr

1
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan Sofia Niksolihin.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
2
Abdillah,Mikrajuddin. 2006. “Diktat Kuliah Fisika Dasar 2”.Bandung:ITB
Dimana E merupakan kuat medan listrik. Secara umum didefinisikan bahwa kuat
medan listrik E di dalam ruang sebagai gaya elektrostatis yang bekerja pada satu
satuan muatan di dalam ruang tersebut.3

Gaya listrik yang dialami butiran minyak menunjukkan butiran minyak memiliki
muatan. Pada saat butiran minyak ke dalam ruangan antara dua pelat butiran
minyak akan bergesekan dengan fluida (udara) dan cahaya lampu yang membantu
dalam proses ionisasi butiran minyak . kemudian didapatkan butiran minyak
bermuatan positif dan negative. Dalam percobaan ini , yang dijadikan objek
pengamatan adalah butiran teets minyak yang bersifat negatif sehingga saat diberi
medan listrik butiran minyak bergerak ke pelat yang bermuatan positif kea rah
atas.4

Viskositas atau yang biasa disebut kekentalan dapat dianggap sebagai gesekan
dalam fluida. Fluida memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu disebut
viskositas yang dilambangkan dengan η. Faktor faktor yang mempengaruhi suatu
viskositas yaitu suatu koefisien kekentalan zat cair, massa jenis benuk, atau besar
partikel. Selain itu yaitu suhu juga berpengaruh. Viskositas erat kaitannya dengan
hukum stokes. Dimana hukum stokes pun juga berpengaruh. Besaran yang
mempengaruhi gaya tersebut adalah viskositas fluida, jari-jari bola, dan kecepatan
relatif terhadap fluida. Dapat dirumuskan sebagai berikut:5
F s=6 πηrv
Pada butiran minyak yang berada di udara dipengaruhi oleh beberapa gaya. Gaya
yang bekerja pada butiran minyak antara lain gaya berat, gaya Archimedes, gaya
stokes, dan gaya coulomb. Gaya berat merupakan gaya tarik bumi terhadap
seluruh benda. Gaya berat arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Gaya berat
disebut juga dengan gaya gravitasi. Gaya gravitasi ada karena adanya pengaruh
percepatan gravitasi bumi. Gaya berat dapat dirumuskan sebagai berikut: 6
W = mg

Muatan listrik Q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan timbulnya medan


listrik didalam ruang tersebut, artinya setiap muatan lain Q yang berada di dalam
ruang itu akan mengalami gaya elekstrotati” makin banyak Q makin kuat gaya F
dan makin medan listrik yang ditimbulkan oleh Q tersebut.” Sehingga kuat medan
listrik di dalam ruang, ditentukan oleh banyaknya muatan Q yang menimbulkan
medan listrik tersebut, serta tergantung pada jaraknya dari muatan Q .7

3
Soedojo, 1985. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid II. University Gajah Mada. Yogyakarta.
4
Sulviyanti, Amsal.2006. Percobaan Milikan. Makassar : Jurnal Eksperimen Fisika. Vol.15, No.4
5
Peter, 1985. Ilmu Fisika Jilid II. University Gajah Mada. Yogyakarta.
6
Zemansky, Sears., 1986. Fisika untuk Universitas 2. Binacipta. Bandung.
7
Leybold instruction sheet 559 41/42. Milikan apparatus power supply. Jakarta : physics’s journal
Percobaan yang dilakukan oleh millikan dapat menyingkap secara meyakinkan
bagiamana sifat muatan listrik dan harga muatan suatu electron (en) dengan
persamaan: 8
−3
b 2
en=q 1+[ ] rp
Terbukti bahwa beberapa bintik minyak bermuatan listrik, karena efek gesekan.
Bintik-bintik itu dapat pula memperoleh muatan jika udara dalam apara tersebut
diionisasi oleh cahaya atau oleh secuil benda Radioaktif beberapa electron atau
ion lalu bertumbukan dengan bintik-bintik minyak itu. 9

Dari percobaan Millikan menyimpulkan qe = e merupakan kelipatan bilangan


bulat dari nilai tertentu yaitu 1,6 ×10−19C dan tdak pernah didapatkan nilai qe = e
kurang dari 1,6 ×10−19C. Selanjutnya nilai 1,6 ×10−19C disebut muatan elementar
(muatan elektron). 10

Melalui percobaan tetes minyak milikan ini, tidak hanya electron yang digunakan
sebagai acuan di dalam dasar teori, akan tetapi analisa fluida juga memiliki
peranan di dalam percobaan. Aliran fluida merupakan garis lurus didalam medan
aliran yang dibuat pada saat waktu tertentu.11

Pada 1917, Milikan memperoleh dua kesimpulan yang sangat penting tentang
muatan listrik yang terkenal di dalam partikel – partikel tetesan minyak yaitu
sebagai berikut:
 Tidak pernah ditemukan suatu partikel tetesan minyak mengandung muatan
yang nilainya lebih kecil dari harga tertentu.
 Semua muatan listrik mengndung muatan listrik yang merupakan kelipatan
bilangan bulat dari muatan minimal tertentu. Muatan listrik terkecil tertentu
akhirnya disebut muatan sebuah elektron.12

B. METODOLOGI PENELITIAN
I. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang diperlukan dalam percobaan Milikan adalah:
1. Satu set peralatan percobaan Milikan seperti pada Gambar 2:

8
Risnik, Halliday., 1986. Fisika 2. Erlangga. Jakarta.
9
Milikan ,R.A.1913. On the elementary electrical charge and the Avogadro constant. Physical
review, Vol II no.2
10
Serway,Raymond A. dan Jewett. 2010. Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics.
USA: Brooks/Cole
11
Sarojo, Abi Ganijanti.2010.Laporan Percobaan Milikan. Lampung: Jurnal Praktikum Fisika
UNILA. Vol.1, No.2
12
Wahyuni,Kamelia.2014.Tetes Minyak Milikan. Jurnal tetes minyak milikan:1-4
2. Sumber tegangan dengan variasi tegangan 0 – 600 V
3. Pencatat waktu dengan ketelitian 0,01 detik
4. Minyak gliserin dan silicon
Komponen peralatan percobaan Milikan pada gambar diatas adalah sbb:
1. Mikroskop (okuler 10x) dengan skala mikrometer (1 garis = 0.1 mm)
2. Pengatur kedudukan mikroskop.
3. Wadah (chamber) Milikan (diameter 8 cm) .
4. Soket tegangan dc keping kapasitor (jarak antar keping 6 cm)
5. Lampu (6 V; 2.5 A)
6. Pengatur intensitas cahaya lampu.
7. Botol minyak
8. Kabel penghubung lampu dengan sumber tegangan
9. Pengatur kedudukan wadah Milikan

Keterangan :
1) Saklar untuk membuka dan menutup arus pada stopwatch (penacacah waktu
pakai tegangan (5).
2) Saklar untuk menghidupkan dan mematikan tegangan.
3) Potensiometer tegangan searah.
4) Layar nilai tegangan pada kapasitor (Voltmeter).
5) Waktu pencacah lama gerak partikel dipengaruhi medan listrik
6) Waktu pencacah lama gerak partikel tanpa medan listrik.
II. CARA KERJA
Langkah-langkah percobaan adalah sebagai berikut:
1. Susun dan siapakan peralatan percobaan Milikan seperti Gambar (1).
2. Masukan minyak gliserin ke dalam botol minyak.
3. Hubungkan kabel penghubung lampu ke sumber tegangan.
4. Atur skala micrometer terhadap kedudukan mikroskop.
5. Atur tegangan kapasitor pada 300 V. Pastikan polaritas kapasitor.
6. Semprotkan tetes minyak ke dalam wadah Milikan.
7. Amati tetes minyak yang turun ke bawah sepanjang 10 garis skala
mikrometer yang teramati pada mikroskop. Jika tetes minyak bergerak
(naik/turun) sepanjang x skala mikrometer maka jarak tempuh sebenarnya
x
s= ×10−4 meter dengan Mob adalah perbesaran lensa objektif.
Mob
8. Catatan: karena sifat bayangan yang teramati oleh mikroskop, gerak tetes ke
bawah pada kenyataannya merupakan gerak keatas.
9. Catat waktu jatuh sebagai waktu naik tetes minyak karena tertarik oleh
polaritas kapasitor.
10. Matikan tegangan kapasitor dan amati gerak keatas tetes minyak sebagai
gerak jatuh ke bawah.
11. Catat waktu gerak naik keatas.
12. Ulangi percobaan untuk tegangan kapasitor 400, 500 dan 600 V.
13. Ulangi percobaan untuk minyak silikon.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari percobaan tetes minyak milikan yang dilakukan, di dapatkan data sebagi
berikut :
SILIKON
t naik (s) t turun (s)
Volt (v)
Dengan arus Tanpa arus
4,31 9,58
70,6
4,56 5,08
6,14 9,13
80,6
2,91 10,2
2,56 2,83
90,3
3,9 4,5
5,15 7,05
100,4
1,91 4,17
2,19 5,12
110,1
2,7 7,89
3,6 5,73
120,4
2,53 6,62
130,5 3,45 6,35
3,08 5,58
2,11 3,44
140,3
2,49 4,69
1,34 3,31
150,8
0,54 1,81
2,12 3,07
160,3
1,02 2,05

GLISERIN
t naik (s) t turun (s)
Volt (v)
Dengan arus Tanpa arus
3,82 4,82
250
4,12 5,15
2,7 3,29
260
1,17 2,16
2,6 2,72
270
1,4 2,18
2,32 2,52
280
2,72 3,19
3,03 3,12
290
1,53 2,12
1,79 2
300
1,17 2,32
2,05 2,3
310
1,85 2,06
1,65 1,99
320
1,69 1,96
2,04 2,26
330
1,69 1,91
3,15 3,4
340
4,07 4,82

Dari data yang di dapatkan , kemudian diolah menjadi sebagai berikut :


 Data Tunggal
Dengan menggunakan rumus :
1
∆ V = ×ns t
2
∆V
KSR= × 100 %
V
Maka di dapatkan data tunggal sebagai berikut :

SILIKON
V ∆V KSR (V±∆V) volt
70,6 0,05 0,071% 70,60±0,05
80,6 0,05 0,062% 80,60±0,05
90,3 0,05 0,055% 90,30±0,05
100,4 0,05 0,050% 100,0±0,0
110,1 0,05 0,045% 110,1±0,0
120,4 0,05 0,042% 120,4±0,0
130,5 0,05 0,038% 130,5±0,0
140,3 0,05 0,036% 140,3±0,0
150,8 0,05 0,033% 150,8±0,0
160,3 0,05 0,031% 160,3±0,0

GLISERIN
v ∆v KSR (V±∆V) volt
250 0,05 0,02% 250,0±0,0
260 0,05 0,02% 260,0±0,0
270 0,05 0,02% 270,0±0,0
280 0,05 0,02% 280,0±0,0
290 0,05 0,02% 290,0±0,0
300 0,05 0,02% 300,0±0,0
310 0,05 0,02% 310,0±0,0
320 0,05 0,02% 320,0±0,0
330 0,05 0,02% 330,0±0,0
340 0,05 0,01% 340,0±0,0

 Data Majemuk
Dengan menggunakan rumus :

t=
∑t
n
2


2
1 n ( ∑ t ) −( ∑ t)
∆V =
n n−1
∆t
KSR= ×100 %
t
Maka di dapatkan data tunggal sebagai berikut :

SILIKON
t naik t turun
 
Volt (s) (s) ∑t ∑t^2 ∑t ∑t^2
(v) Dengan t^2 Tanpa t^2 naik naik turun turun
n
arus naik arus turun
4,31 18,58 9,58 91,78 117,5
1 70,6 8,87 39,37 14,66
4,56 20,79 5,08 25,81 8
6,14 37,70 9,13 83,36 187,4
2 80,6 9,05 46,17 19,33
2,91 8,47 10,2 104,04 0
2,56 6,55 2,83 8,01
3 90,3 6,46 21,76 7,33 28,26
3,9 15,21 4,5 20,25
100, 5,15 26,52 7,05 49,70
4 7,06 30,17 11,22 67,09
4 1,91 3,65 4,17 17,39
110, 2,19 4,80 5,12 26,21
5 4,89 12,09 13,01 88,47
1 2,7 7,29 7,89 62,25
120, 3,6 12,96 5,73 32,83
6 6,13 19,36 12,35 76,66
4 2,53 6,40 6,62 43,82
130, 3,45 11,90 6,35 40,32
7 6,53 21,39 11,93 71,46
5 3,08 9,49 5,58 31,14
140, 2,11 4,45 3,44 11,83
8 4,6 10,65 8,13 33,83
3 2,49 6,20 4,69 22,00
150, 1,34 1,80 3,31 10,96
9 1,88 2,09 5,12 14,23
8 0,54 0,29 1,81 3,28
1 160, 2,12 4,49 3,07 9,42
3,14 5,53 5,12 13,63
0 3 1,02 1,04 2,05 4,20

t naik (dengan arus) (SILIKON)


n t ∆t KSR AP (t±∆t) s
1 4,435 0,125 2,8% 3 4,43±0,12
2 4,525 1,615 35,7% 2 4,5±1,6
3 3,230 0,67 20,7% 2 3,2±0,6
4 3,530 1,62 45,9% 2 3,5±1,6
5 2,445 0,255 10,4% 2 2,4±0,2
6 3,065 0,535 17,5% 2 3,0±0,5
7 3,265 0,185 5,7% 3 3,26±0,18
8 2,300 0,19 8,3% 3 2,30±0,19
9 0,940 0,4 42,6% 2 0,94±0,40
1 2
1,570 0,55 35,0% 1,5±0,5
0

t turun (tanpa arus) (SILIKON)


n t ∆t KSR AP (t±∆t) s
30,70
1 7,330 2,25 2 7,3±2,2
%
2 9,665 0,535 5,54% 3 9,66±0.53
22,78 2
3 3,665 0,835 3,6±0,8
%
25,67 2
4 5,610 1,44 5,6±1,4
%
21,29 2
5 6,505 1,385 6,5±1,3
%
6 6,175 0,445 7,21% 3 6,17±0,44
7 5,965 0,385 6,45% 3 5,96±0,38
15,38 2
8 4,065 0,625 4,0±0,6
%
29,30 2
9 2,560 0,75 2,5±0,7
%
1 19,92 2
2,560 0,51 2,5±0,5
0 %

GLISERIN
t naik t turun
 
Volt (s) (s) ∑t ∑t^2 ∑t ∑t^2
(v) Dengan t^2 Tanpa t^2 naik naik turun turun
n
arus naik arus turun
3,82 14,59 4,82 23,23
1 250 7,94 31,57 9,97 49,75
4,12 16,97 5,15 26,52
2,7 7,29 3,29 10,82
2 260 3,87 8,66 5,45 15,49
1,17 1,37 2,16 4,67
2,6 6,76 2,72 7,40
3 270 4 8,72 4,9 12,15
1,4 1,96 2,18 4,75
2,32 5,38 2,52 6,35
4 280 5,04 12,78 5,71 16,53
2,72 7,40 3,19 10,18
3,03 9,18 3,12 9,73
5 290 4,56 11,52 5,24 14,23
1,53 2,34 2,12 4,49
1,79 3,20 2 4,00
6 300 2,96 4,57 4,32 9,38
1,17 1,37 2,32 5,38
2,05 4,20 2,3 5,29
7 310 3,9 7,63 4,36 9,53
1,85 3,42 2,06 4,24
1,65 2,72 1,99 3,96
8 320 3,34 5,58 3,95 7,80
1,69 2,86 1,96 3,84
2,04 4,16 2,26 5,11
9 330 3,73 7,02 4,17 8,76
1,69 2,86 1,91 3,65
1 340 3,15 9,92 3,4 11,56 7,22 26,49 8,22 34,79
0 4,07 16,56 4,82 23,23

t naik (dengan arus) (GLISERIN)


n t ∆t KSR AP (t±∆t) s
1 3,970 0,15 3,8% 3 3,97±0,15
2 1,935 0,765 39,5% 2 1,93±0,76
3 2,000 0,6 30,0% 2 2,0±0,6
4 2,520 0,2 7,9% 3 2,52±0,20
5 2,280 0,75 32,9% 2 2,2±0,7
6 1,480 0,31 20,9% 2 1,4±0,3
7 1,950 0,1 5,1% 3 1,95±0,10
8 1,670 0,02 1,2% 3 1,67±0,02
9 1,865 0,175 9,4% 3 1,86±0,17
1 2
3,610 0,46 12,7% 3,6±0,4
0

t turun (tanpa arus) (GLISERIN)


n t ∆t KSR AP (t±∆t) s
1 4,985 0,165 3,31% 3 4,98±0,16
20,73 2
2 2,725 0,565 2,7±0,5
%
11,02 2
3 2,450 0,27 2,4±0,2
%
11,73 3
4 2,855 0,335 2,85±0,33
%
19,08 2
5 2,620 0,5 2,6±0,5
%
6 2,160 0,16 7,41% 3 2,16±0,16
7 2,180 0,12 5,50% 3 2,18±0,12
8 1,975 0,015 0,76% 4 1,975±0,015
9 2,085 0,175 8,39% 3 2,08±0,17
1 17,27 2
4,110 0,71 4,1±0,7
0 %

 Perhitungan

Nilai kecepatan tetes minyak ketika naik (Vnaik) dan ketika turun (Vturun)
x
s= ×10−4
Mob
10
s= × 10− 4 m=10−4 m
10
Dengan menggunakan rumus:
s
Vnaik =
t naik
s
Vturun=
t turun

SILIKON
volt v naik (m/s) v turun (m/s)
dengan medan tanpa medan
70,6 2,25E-05 1,36E-05
80,6 2,21E-05 1,03E-05
90,3 3,10E-05 2,73E-05
100,4 2,83E-05 1,78E-05
110,1 4,09E-05 1,54E-05
120,4 3,26E-05 1,62E-05
130,5 3,06E-05 1,68E-05
140,3 4,35E-05 2,46E-05
150,8 1,06E-04 3,91E-05
160,3 6,37E-05 3,91E-05
Rata -rata 4,22E-05 2,20E-05

GLISERIN
volt v naik (m/s) v turun (m/s)
dengan medan tanpa medan
250 2,52E-05 2,01E-05
260 5,17E-05 3,67E-05
270 5,00E-05 4,08E-05
280 3,97E-05 3,50E-05
290 4,39E-05 3,82E-05
300 6,76E-05 4,63E-05
310 5,13E-05 4,59E-05
320 5,99E-05 5,06E-05
330 5,36E-05 4,80E-05
340 2,77E-05 2,43E-05
Rata -rata 4,70E-05 3,86E-05

Nilai Jari-jari (r) tetes minyak milikan


Dengan menggunakan rumus:
9 ηVt
r=
√ 2 g ( ρc−ρu)
η=1,81× 10−5 Ns /m2
g=9,8 m/s 2
ρc=2330 kg /m3
ρu=1,29 kg /m 3

Jari – jari (m)


r
SILIKON GLISERIN
r1 1,03E-09 1,25E-09
r2 8,99E-10 1,69E-09
r3 1,46E-09 1,79E-09
r4 1,18E-09 1,65E-09
r5 1,10E-09 1,73E-09
r6 1,13E-09 1,90E-09
r7 1,14E-09 1,89E-09
r8 1,39E-09 1,99E-09
r9 1,75E-09 1,94E-09
r10 1,75E-09 1,38E-09
Rata -rata 1,28E-09 1,72E-09

Nilai muatan (q) tetes minyak milikan


Dengan menggunakan rumus:
q=6 πηr ( Vnaik −Vturun ) d / v
d=10−4 m
π=3,14

muatan (C)
q
SILIKON GLISERIN
q1 4,44E-24 8,76E-25
q2 4,47E-24 3,33E-24
q3 2,03E-24 2,07E-24
q4 4,21E-24 9,38E-25
q5 8,67E-24 1,16E-24
q6 5,24E-24 4,60E-24
q7 4,15E-24 1,13E-24
q8 6,36E-24 1,96E-24
q9 2,66E-23 1,13E-24
q10 9,16E-24 4,66E-25
Rata-rata 7,53E-24 1,77E-24

Nilai muatan elektron (qc) tetes minyak milikan


Dengan menggunakan rumus:
−3
b
[ ]
qc=q 1+
rp
2

b=6,17 ×10−4
p=1 atm=1,013× 105 pascal

Muatan elektron (C)


qc
SILIKON GLISERIN
qc1 2,45E-25 6,17E-26
qc2 2,06E-25 3,38E-25
qc3 1,72E-25 2,24E-25
qc4 2,76E-25 9,27E-26
qc5 5,16E-25 1,20E-25
qc6 3,23E-25 5,34E-25
qc7 2,61E-25 1,30E-25
qc8 5,08E-25 2,40E-25
qc9 2,80E-24 1,34E-25
qc10 9,64E-25 3,70E-26
Rata-rata 6,27E-25 1,91E-25

Setelah dilakukan pengolahan data serta perhitungan, dlakukan analisa data untuk
mencari least square sebagai berikut :
 Hubungan antara Tegangan (volt) dengan ∆v (m/s) pada SILIKON

x = V (volt)
y = ∆v (m/s)
SILIKON
volt v naik v turun ∆v (m/s)
70,6 2,25E-05 1,36E-05 8,90E-06
80,6 2,21E-05 1,03E-05 1,18E-05
90,3 3,10E-05 2,73E-05 3,70E-06
100,4 2,83E-05 1,78E-05 1,05E-05
110,1 4,09E-05 1,54E-05 2,55E-05
120,4 3,26E-05 1,62E-05 1,64E-05
130,5 3,06E-05 1,68E-05 1,38E-05
140,3 4,35E-05 2,46E-05 1,89E-05
150,8 1,06E-04 3,91E-05 6,69E-05
160,3 6,37E-05 3,91E-05 2,46E-05

n x x^2 y xy
1 70,6 4984,36 8,90E-06 6,28E-04
2 80,6 6496,36 1,18E-05 9,51E-04
3 90,3 8154,09 3,70E-06 3,34E-04
4 100,4 10080,16 1,05E-05 1,05E-03
5 110,1 12122,01 2,55E-05 2,81E-03
6 120,4 14496,16 1,64E-05 1,97E-03
7 130,5 17030,25 1,38E-05 1,80E-03
8 140,3 19684,09 1,89E-05 2,65E-03
9 150,8 22740,64 6,69E-05 1,01E-02
1
0
160,3 25696,09 2,46E-05 3,94E-03
∑ 1154,3 141484,21 0,000201 0,02623431

Dengan menggunakan rumus:


∑ y ∑ x 2−∑ x ∑ xy
a=
n ∑ x 2− ( ∑ x ) 2
(0,000201 ×141484,21)−(1154,3 × 0,0262343)
a= 2
(10 ×141484,21)−( 1154,3 )

a=¿-2,24E-05

n ∑xy −∑ x ∑ y
b=
n ∑ x2 − ( ∑ x ) 2
(10 ×0,02623431)−(1154,3 ×0,000201)
b= 2
(10 ×141484,21)−( 1154,3 )

b=−¿3,68E-07

Sehingga didapat y=a+bx → y=¿2,24E-05 ׿−¿3,68E-07 x)

x y
70,6 3,60E-06
80,6 7,28E-06
90,3 1,09E-05
100,4 1,46E-05
110,1 1,81E-05
120,4 2,19E-05
130,5 2,56E-05
140,3 2,92E-05
150,8 3,31E-05
160,3 3,66E-05
Hubungan antara Tegangan dan perubahan kecepatan (SILIKON)
4.00E-05
f(x) = 0 x − 0
3.50E-05 R² = 1
3.00E-05
2.50E-05
delta v (m/s)

2.00E-05
1.50E-05
1.00E-05
5.00E-06
0.00E+00
0 2 4 6 8 10 12
tegangan (Volt)

 Hubungan antara Tegangan (volt) dengan ∆v (m/s) pada GLISERIN

x = V (volt)
y = ∆v (m/s)

GLISERIN
volt v naik v turun ∆v (m/s)
250 2,52E-05 2,01E-05 5,10E-06
260 5,17E-05 3,67E-05 1,50E-05
270 5,00E-05 4,08E-05 9,20E-06
280 3,97E-05 3,50E-05 4,70E-06
290 4,39E-05 3,82E-05 5,70E-06
300 6,76E-05 4,63E-05 2,13E-05
310 5,13E-05 4,59E-05 5,40E-06
320 5,99E-05 5,06E-05 9,30E-06
330 5,36E-05 4,80E-05 5,60E-06
340 2,77E-05 2,43E-05 3,40E-06

n x x^2 y xy
1 250 62500 5,10E-06 1,28E-03
2 260 67600 1,50E-05 3,90E-03
3 270 72900 9,20E-06 2,48E-03
4 280 78400 4,70E-06 1,32E-03
5 290 84100 5,70E-06 1,65E-03
6 300 90000 2,13E-05 6,39E-03
7 310 96100 5,40E-06 1,67E-03
8 320 102400 9,30E-06 2,98E-03
9 330 108900 5,60E-06 1,85E-03
10 340 115600 3,40E-06 1,16E-03
∑ 2950 878500 0,0000847 0,024672

Dengan menggunakan rumus:


∑ y ∑ x 2−∑ x ∑ xy
a=
n ∑ x 2− ( ∑ x ) 2
(0,0000847 ×878500)−(2950 ×0,024672)
a= 2
(10 × 878500)− ( 2950 )

a=−0,0009

n ∑xy −∑ x ∑ y
b=
n ∑ x2 − ( ∑ x ) 2
(10 ×0,024672)−( 2950× 0,0000847)
b= 2
(10 ×878500)− ( 2950 )

b=106,484 8

Sehingga didapat y=a+bx → y=−0,0009+106,4848 x


x y
250 2,66E+04
260 2,77E+04
270 2,88E+04
280 2,98E+04
290 3,09E+04
300 3,19E+04
310 3,30E+04
320 3,41E+04
330 3,51E+04
340 3,62E+04
Hubungan antara Tegangan dan perubahan kecepatan (GLISERIN)
4.00E+04
3.50E+04 f(x) = 106.48 x − 0
3.00E+04 R² = 1

2.50E+04
delta v (m/s)

2.00E+04
1.50E+04
1.00E+04
5.00E+03
0.00E+00
240 260 280 300 320 340 360
tegangan (Volt)

Dari kedua grafik di atas dapat diketahui bahwa:

Semakin besar tegangan yang diberikan, maka semakin besar pula selang waktu
yang terjadi , karena saat di pengaruhi tegangan yang lebih tinggi maka gerak
tetes minyak yang naik akan semakin cepat. maka resultan gaya yang arahnya ke
atas( gaya listrik dan gaya Archimedes) akan semakin lebih besar dari resultan
gaya yang arahnya ke bawah (gaya gravitasi dan stokes) .

 PEMBAHASAN
Pada percobaan tetes minyak milikan memiliki tujuan untuk mengukur muatan
listrik elektron dengan menyeimbangkan gaya gaya antara gaya gravitasi dan gaya
listrik pada suatu tetes kecil minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan
dengan mengulangi eksperimen ini sampai beberapakali , Robert Milikan
menemukan nilai nilai yang terukur selalu kelipatan dari suatu bilangan yang
sama. Ia selalu meneginterprestasikan bahwa bilangan itu adalah muatan dari
suatu elektron yaitu 1,62 ×10−19 C .
Berdasarkan teori,tetes minyak yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi agar
bergerak ke bawah, tetapi saat percobaan gerak tetes minyak tersebut bergerak ke
atas , hal itu terjadi karena lensa yang digunakan adalah lensa cembung yang
bersifat memperbesar bayangan dan membalik bayangan. Jadi, sebenarnya tetes
minyak tersebut bergerak ke bawah. Maka data waktu saat tetes minyak bergerak
naik dicatat sebagai waktu turun atau waktu tanpa tegangan dan begitu juga
sebliknya. Berdasarkan data yang diperoleh, waktu yang dibutuhkan tetes minyak
untuk bergerak turun lebih lama dari pada waktu untuk bergerak naik karena saat
bergerak ke bawah tetes minyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya stokes
yang arahnya ke bawah dan gaya Archimedes yang arahnya ke atas, sedangkan
saat bergerak naik bertambah lagi dipengaruhi oleh gaya listrik yang arahnya ke
atas.gaya listrik yang muncul menunjukkan bahwa butiran minyak mengandung
suatu muatan. Hal tersebut terjadi karena pada saat di semprotkan , butiran
minyak mengalami gesekan dengan pipa otomizer dan juga bergesekan dengan
cahaya . Cahaya akan mengionkan gas di dalam silinder. Ionisasi akan
menghasilkan elektron. Elektron tersebut akan melekat pada tetes minyak,
sehingga tetes minyak menjadi bermuatan listrik negatif.
Seharusnya, saat semakin tinggi tegangan yang diberikan, semakin cepat pula
waktu yang dibutuhkan tetes minyak untuk naik atau turun gaya gaya listriknya
semakin besar. Tetapi pada data yang diperoleh, waktu yang diperoleh bervariasi .
Berdasarkan perhitungan, nilai muatan elektron rata rata pada silikon adalah 6,27
×10−25 C, dan nilai muatan elektron rata rata pada gliserin adalah 1,91×10−25C.
hasil yang didapat berdasar hitungan berbeda dengan yang ada di literature yang
seharusnya besar muatan elekron adalah 1,602×10−19 C. jadi hasil yang diperoleh
di percobaan tidak sesuai dengan literature karena beberapa kesalahan.
Kesalahan yang terjadi akibat dari kurang sigapnya praktikan saat mengganti
posisi tombol pada stopwatch jadi menyebabkan data waktu yang kurang akurat
karena praktikan harus membagi konsentrasi dengan mengamati butiran tetes
minyak yang kecil. Ada beberapa sebab yang menyebabkan perbedaan waktu naik
ataupun turun pada percobaan, diantaranya pada saat butiran minyak bergerak,
butiran tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga sangat sulit diamati.
Selain itu, butiran tersebut memiliki ukuran yang berbeda satu dengan yang lain.
perbedaan tersebut dikarenakan adanya penggabungan dari tiap-tiap butiran atau
berkoalisi dengan butiran yang lain. sementara beberapa butiran ada yang
bersifat tunggal (tidak berkoalisi). Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan
kecepatan tiap butiran, dimana butiran yang besar memiliki kecepatan yang lebih
tinggi dari pada butiran kecil. Karena butiran yang besar menyerap lebih banyak
electron. Selain perbedaan ukuran, terdapat pula perbedaan lintasan geraknya.
Dimana pergerakan butiran ada yang bergerak seperti zigzag dan ada pula yang
geraknya lurus beraturan. selain itu, beberapa butiran tersebut ada yang bergerak
melenceng dengan sudut θ terhadap bidang vertikal. Sehingga mengakibatkan
waktu tempuhnya satu butiran dengan butiran yang lain berbeda dengan butiran
yang bergerak tegak lurus terhadap bidang horizontal.

D. KESIMPULAN
 Percobaan tetes minyak milikan untuk mengukur muatan listrik elektron
dengan menyeimbangkan gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil
minyak yang berada diantara dua buah elektroda sehinga menimbuktikan
adanya elektron yang memiliki nilai 1,602×10−19 C
 Waktu yang diperlukan tetes minyak untuk naik (dipengaruhi gaya listrik)
lebih cepat daripada waktu turun ( tanpa gaya listrik)
 Rata rata nilai Jari jari muatan minyak yang didapatkan dari percobaan adalah
1,28×10−09 m pada silicon dan 1,72×10−09 m pada gliserin
 Rata rata nilai muatan elektron yang di dapatkan pada silikon adalah 6,27
×10−25 C, dan nilai muatan elektron rata rata pada gliserin adalah 1,91×10−25
C berbeda dengan literatr yang seharusnya, 1,602×10−19 C

E. REFERENSI

Abdillah,Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar 2.Bandung:ITB


Alonso m. Finn.1992. Fisika Universitas. Jakarta; Erlangga
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan
Sofia Niksolihin. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Leybold instruction sheet 559 41/42. Milikan apparatus power supply. Jakarta :
physics’s journal
Milikan ,R.A.1913. On the elementary electrical charge and the Avogadro
constant. Physical review, Vol II no.2
Peter, 1985. Ilmu Fisika Jilid II. University Gajah Mada. Yogyakarta.
Risnik, Halliday., 1986. Fisika 2. Erlangga. Jakarta.
Sarojo, Abi Ganijanti.2010.Laopran Percobaan Milikan. Lampung: Jurnal
Praktikum Fisika UNILA. Vol.1, No.2
Serway,Raymond A. dan Jewett. 2010. Physics for Scientist and Engineers with
Modern Physics. USA: Brooks/Cole
Soedojo, 1985. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid II. University Gajah Mada.
Yogyakarta.
Sulviyanti, Amsal.2006. Percobaan Milikan. Makassar : Jurnal Eksperimen
Fisika. Vol.15, No.4
Wahyuni,Kamelia.2014.Tetes Minyak Milikan. Jurnal tetes minyak milikan:1-4
Zemansky, Sears., 1986. Fisika untuk Universitas 2. Binacipta. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai