Disusun oleh:
JURUSAN FISIKA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop saat itu
dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Robert Millikan
melakukan percobaan tersebut dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara
gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada
di antara dua buah pelat elektroda. Dengan mengetahui besarnya medan
listrik, muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat
ditentukan. Dengan mengulangi eksperimen ini sampai beberapa kali, ia
menemukan bahwa nilai-nilai yang terukur selalu kelipatan dari suatu
bilangan yang sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang terkecil dari
elektron adalah sama ukurannya. Ia menerima Hadiah Nobel untuk
eksperimennya tersebut.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Gaya stokes = 6πrην , apabila tetesan minyak bargerak relatif terhadap udara
disekitarnya. (η : viskositas udara , r : radius tetesan minyak yang dianggap
berbentuk bulat ,v : kecepatan gesekan).
Apabila kecepatan turun atau jatuh dari tetesan minyak dalam ruangan medan
bebas adalah konstan v1 (untuk menempuh jarak S butuh waktu t1), maka gaya-
gaya yang bekerjapada tetesan minyak tersebut adalah gaya berat, gaya dorong
yang berla. Secara matematis dapat dituliskan :
moil .g − m L g − 6πrν1η = 0
S
moil .g − m L g − 6πrη =0
t1
S
m.g − 6πrη =0
t1
S
Vρg − 6πrη =0
t1
4 πr 3 ρg − 6πrv η S = 0
3 t 1
Apabila pada pelat kondensator dengan jarak pelat d diberi tegangn U, maka
tetesan akan naik dengan kecepatan konstan v2. Gaya yang berkurang oleh
kekuatan gaya dorong, gesekan stokes dan gaya akibat medan elektris
menyebabkan tetesan naik dengan persamaan :
4 πr 3 ρg − q U − 9πrη S = 0 (2)
3 d t 2
Apabila medan listrik dengan besaran yang hanya cukup sehingga tetesan minyak
mengambang, maka gaya geseka stokes tidak ada, sehingga persamaan menjadi :
4 πr 3 ρg − q U = 0 (3)
3 d
wanan dengan gaya berat dan gaya gesek Stokes yang menahan jatuhnya tetesan.
Dalam percobaan tetes Millikan, gerakan keceppatan bintik minyak dapat dibuat dalam
tiga keadaan, yaitu gerak ke bawah karena pengaruh gaya berat, gerak ke arah gaya berat
dengan pengaruh gaya berat dan medan magnet, serta gerak berlawanan arah gaya berat
dengan pengaruh medan listrik dan gaya berat.
Keadaan pertama adalah gerak bintik minyak karena pengaruh gaya gravitasi. Pada
kondisi ini bintik minyak bergerak dengan kecepatan konstan. Walaupun dalam kondisi
yang sering kita jumpai di lingkungan kita bahwa berat yang bergerak ke bawah karena
pengaruh gravitasi akan bergerak ke bawah beraturan. Hal ini disebabkan gaya gesek
udara sangat kecil dibanding dengan gaya gesekkanya dapat diabaikan.
Pada percobaan tetes minyak millikan, perbedaan gaya gesekan fluida dalam hal ini udara
dengan bintik minyak sangat mempengaruhi laju bintik minyak tersebut. Hal ini
disebabkan oleh sifat kekentalan (viskositas) fluida tersebut, dalam hal ini adalah udara.
Viskositas pada fluida pada dasarnya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan
yang bersisian pada fluida saat lapisan-lapisan tersebut bergerak.
Secara rinci gaya gesek dalam fluida dijelaskan dalam ”Hukum Stokes’. Sesuai dengan
Hukum Stokes, besar gaya gesekan fluida dirumuskan dengan:
F = 6πηrv
v = kecepatan
Setelah minyak disemprotkan adanya atmosfer ke dalam ruang antar kedua plat kapasitor,
maka tetesan minyak yang jatuh pada awalnya mengalami percepatan. Karena adanya
gaya gesek yang menghambat gerakan, yaitu viskositas udara, maka pada saat tertentu
akan mencapai laju konstan. Dalam waktu bersamaan mengatur posisi alat source level ke
on untuk memberi muatan pada bintik minyak saat melewati ruang antara plat kapasitor
yang telah diberi muatan. Jika bintik minyak telah tampak dan sudah ada bintik minyak
terlewati, maka dipindahkan kembali ke posisi off.
Pada bagian ini bergerak bintik minyak tanpa pengaruh medan listrik, komponen
gaya-gaya bekerja pada bintik minyak seperti gambar di bawah.
FA FS1
W=mg
Gaya ke bawah:
Keadaan gerak minyak dalam pengaruh muatan listrik dapat dilukiskan dengan
gambar berikut:
FA FS1
V2
W=mg FS2
E = VAB / d (2)
Elektroda lempeng
Atas
d
q = 6πηr (v2 − v1 )
V AB
(4)
atau
V AB
q = FS 1 + FS 2
d
Muatan butir partikel harus merupakan kelipatn dari bilangan utuh (n) terhhadap
kuanta muatan listrik keunsuran (et), q = n.e, et = 1,6x10-19C = nilai teoritis kuanta muatan
listrik keunsuran.
Muatan tetesan minyak merupakan kelipatan bulat dari nilai tertentu (bersifat
diskret). Nilai tertentu ini disebut muatan elementer (e), sehingga muatan yang
diamati adalah e, 2e, ..., ne, dengan n = bilangan bulat. Sehinga tidak pernah
terdapat muatan tetesan minyak yang merupakan fraksi (pecahan) muatan
elementer seperti 0,5 e; 2,7 e; 5,3 e dan seterusnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Hari/Tanggal : Selasa,
C. Metode Penelitian
• Metode Keseimbangan
• Metode Dinamis
1. Peralatan disusun seperti pada Gambar.
2. Sumber tegangan dihidupkan dan teropong difokuskan.
3. Minyak disemprotkan ke dalam ruang pengamatan.
4. Satu tetes minyak yang berada dalam ruang pengamatan diamati.
5. Tegangan diatur agar satu tetesan minyak bergerak,waktu (t2) yang
diperlukan untuk menempuh jarak sejauh S dicatat. Nilai tegangannya
dicatat.
6. Waktu (t1) yang diperlukan oleh tetesan untuk menempuh jarak yang sama
sejauh S dalam arah yang berlawanan setelah tegangan dimatikan, dicatat.
7. Langkah 3 – 6 diulangi sebanyak lima kali.
E. Pengumpulan Data
Data ini diperoleh dengan mengubah besar tegangan pada tiap tetes minyak.
F. Instrument Penelitian
9 η(v1 −v2 )
r=
2 ( ρs − ρv ) g
g = 9.8 m/s2
ρv = 1.29 kg/m3
B 3
q = 1 + 2
rs
BAB IV
A. Data Pengamatan
S= 0.1 mm d = 6 mm
1. Silicon
ρ = 0.92 gr/cm3
Waktu Tegangan Volt
(s) 100 110 120 140
t1 5.14 - 5.73 6.38
t2 4.05 - 5.31 5.97
2. Gliserin
ρ = 1.27 gr/cm3
Waktu Tegangan Volt
(s) 80 100 120 140
t1 - 5.14 5.73 6.38
t2 - 4.05 5.31 5.97
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
TEGANGAN HASIL
(V) (t± ∆t) sekon Q N
(V± ∆V) volt
TEGANGAN HASIL
(V) (t± ∆t) sekon Q N
(V± ∆V) volt
B. Pembahasan
KESIMPULAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Modern. 2010. Buku Panduan Praktikum Fisika Modern.
Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
Young and Freedman. 1999. Fisika Universitas Jilid 2 Edisi Kesepuluh. Jakarta :
Erlangga.