Anda di halaman 1dari 18

Eksperimen Fisika I

elektron diantaranya nilai muatannya. Nilai muatan elektron sangat penting dalam
aspek kelistrikan missal tentang arus listrik yang dinyatakan sebagai muatan per
waktu. Hal yang paling penting yakni bagaimana nilai muatan elektron tersebut
diperoleh. Kemudian Robert A. Milikan melakukan percobaan yang dikenal
dengan nama tetes minyak Milikan

Dengan menyemprotkan minyak paraffin ke ruang antar plat sejajar Milikan


dan mengamati gerakan tetes minyak dengan mikroskop. Dengan mikroskop
dapat diamati dan diukur kecepatan vertical tetes minyak tersebut. Setiap satu
skala yang terlihat pada lensa okuler mikroskop dikonversi ke meter adalah
s=x/1,875x10-4m dengan x adalah jumlah skala.

Tetes minyak mengalami tiga gaya yang berbeda, yaitu gaya viskositas,
gaya gravitasi, dan gaya listrik. Dari analisis ketiga gaya ini, dapat diturunkan
suatu persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan muatan electron (q).
Ketika tidak ada medan listrik E dalam dua keeping sejajar. Tetes minyak jatuh ke
bawah hanya disebabkan oleh gaya gravitasi dan diperlambat oleh gaya gesek
udara(gaya Stokes dan gaya Archimedes)

Jenis praktikum tetes minyak milikan ini yakni kuantitatif. Hal ini
dikarenakan output data yang dihasilkan berupa nilai waktu tetes minyak naik
turun akibat pengaruh medan listrik yang didasari variasi tegangan sehingga
nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak serta muatannya.
Pada percobaan ini yang diukur adalah waktu tempuh butiran untuk naik dari
posisi tengah sebagai titik acuan sampai batas atas serta waktu tempuh untuk
turun dari posisi batas atas kembali ke posisi semula. Sehingga nantinya akan
didapatkan kecepatan yang nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari
butiran minyak serta muatan minyak dan elektronnya. .

Percobaan ini dilakukan dengan cara disiapkan alat dan bahan diantaranya
mikroskop, sprayer, minyak paraffin, sumber cahaya, powes supply, stop watch
dan system peralatan Milikan. Hasil dan Pembahasan Eksperimen tetes minyak
Milikan ini dilakukan untuk menentukan jari-jari tetes minyak dan menentukan
nilai muatan butiran minyak. Ketika minyak disemprotkan, karena butiran-butiran

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

minyak bergerak menumbuk partikel cahaya sehingga electron pada butiran


minyak tersebut memiliki energy yang didapatkan dari foton pada cahaya tersebut.
Kemudian butiran-butiran minyak akan bergerak turun karena dipengaruhi oleh
gaya gravitasi, kemudian satelah diberi medan butiran minyak akan bergerak naik,
karena gaya dari luar berupa medan listrik tersebut cukup kuat sehingga nilainya
lebih besar dari gaya gravitasi bumi yang arahnya ke bawah. Pada percobaan kali
ini kita mengamati butiran minyak dengan menggunakan mikroskop. Sifat
bayangan yang terbentuk pada lensa okuler mikroskop yaitu nyata, terbalik dan
diperbesar.

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menunjukkan sifat diskrit muatan listrik.


2. Menentukan besar muatan listrik pada unsur elektron.
3. Menentukan harga factor koreksi dari besar muatan listrik elektron.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop (1909)


saat itu dirancang untuk mengukur muatan listrik elektron. Robert A. Millikan
melakukan percobaan tersebut dengan menyimbangkan gaya-gaya antara gaya

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada di antara dua
buah pelat elektrode. Dengan mengetahui besarnya medan listrik, muatan pada
tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan. Dengan mengulangi
eksperimen ini sampai beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang
terukur selalu kelipatan dari suatu bilangan yang sama. Ia lalu
menginterpretasikan bahwa bilangan ini adalah muatan dari satu elektron:
1.602×10−19 Coulomb (satuan SI untuk muatan listrik). Tahun 1923, Millikan
mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat percobaannya ini.
Eksperimen ini sejak saat itu sering kali diulang dari generasi ke generasi dari
siswa-siswa bidang fisika, walaupun demikian agak sulit dan mahal untuk
melakukan eksperimen ini dengan tepat. Tetes minyak milikan  merupakan
percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya
ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu
gaya stokes (gaya penghambat). Percobaan ini dilakukan dengan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
kecil minyak yang berada diantara dua  buah pelat konduktor (Bahtiar, 2007).
Pada prinsipnya perangkat Millikan terdiri dari dua buah pelat logam yang
disusun horizontal. Butiran-butiran minyak disemprotkan melalui lubang kecil di
antara kedua pelat. Mikroskop dan berkas cahaya diatur sedemikan rupa sehingga
cahaya yang dipantulkan oleh butiran minyak akan diterima oleh mikroskop.
Butiran-butiran minyak ini berupa kabut, ada yang bergerak keatas karena ringan,
dan ada yang bergerak ke bawah karena gaya beratnya besar. Jika pelat bagian
atas diberi potensial positif dan pelat bagian bawah diberi potensial negatif maka
di antara kedua pelat tersebut akan timbul medan listrik E yang homogen. Di
antara butiran minyak tersebut dipilih yang bermuatan negatif. Dengan mengatur
beda potensial antara kedua pelatharus diatur, sehingga butiran minyak yang
dipilih tersebut tetap dalam keadaan diam. Pada keadaan ini berlaku
kesetimbangan gaya antara gaya berat, gaya apung (Archimedes), dan gaya listrik
(Beiser, 1992).

Dalam pendekatannya, percobaan tetes minyak Millikan memakai metode


dinamis. Secara umum metode dinamis adalah suatu metode pemodelan yang
diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

Massachusetts Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan namanya,


penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang
tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah
laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi
utama dalam paradigma dinamika sistem adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik
yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang kompleks
bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah
model-model dinamika sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal
(theory-like). Dalam kaitanya dengan tetes minyak Millikan yaitu untuk
menentukan muatan elementer, metode dinamis adalah pengukuran kecepatan
jatuh tetesan minyak itu setelah terhentinya tegangan dan mengukur kecepatan
naik suatu tetesan minyak pada tegangan yang ditentukan, misal pada saat 400
Volt (Tipler, 2001).

Metode keseimbangan adalah pengukuran tegangan dimana suatu tetesan


minyak yang bermuatan mengambang dalam ruangan Millikan dan mengukur
kecepatan jatuh tetesan minyak tersebut pada suatu keadaan jatuh bebas setelah
berhentinya tegangan. Pada metode keseimbangan, kondensator diberikan suatu
tegangan yang menyebabkan tetesan minyak berada pada keadaan mengambang
atau melayang. Kemudian tegangan dimatikan, maka tetesan minyak akan turun.
Kecepatan turunnya tetesan minyak setelah tegangan dimatikan diukur sebagai
v1 (Krane, 1992).

Pada tetes minyak milikan akan dipengaruhi beberapa gaya yang digunakan
untuk menentukan muatan electron. Gaya-gaya yang mempengaruhinya adalah
gaya gravitasi, gaya Archimedes, gaya listrik dan gaya Stokes.
1)      Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi mempengaruhi tetes minyak bergerak ke bawah. Gaya
gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang mempunyai massa.
Gaya gravitasi mengarah ke pusatbumi dan planet-planet mengorbit mengelilingi
matahari. Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi adalah suatu gaya tarik-
menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa. Jika di bumi,
gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar memiliki

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

massa yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda yang berada di
atasnya. Besar gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya
tertarik ini disebut besar gaya tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran kalau
semua benda yang ada dipermukaan bumi akan terengaruh oleh gaya gravitasi
bumi.
2)     Gaya Archimedes
Tetes minyak milikan ini juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes, gaya
Archimedes adalah gaya apung atau gaya angkat ke atas yang terjadi pada semua
benda yang berada dalam fluida. “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu
zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya
dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut” suatu benda akan
tenggelam tinggal dilihat dari kerapatan benda atau massa jenis bendanya
dibandingkan dengan massa jenis fluida, ini merupakan bunyi dari hukum
Archimedes dan bentuk dari gaya Archimedes.
(Pertiwi dkk, 2015).
3)     Gaya Stokes
Gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan
sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan
gerak benda di dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang
melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya. Gaya gesek itu
sebanding dengan koefisien viskositas (η) fluida. Hukum Stokes berbunyi: “bila
sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam terhadap bola itu akan bekerja
gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerak bola tersebut. Benda
yang jatuh memiliki kecepatan yang makin lama makin besar, tetapi dalam fluida
sebagi mediumnya ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh
makin besar. Sehingga pada satu titik akan didapat kesetimbangan yang
menyebabkan kecepatan benda tersebut akan tetap”.( Susanti, 2019).
4)    Gaya Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang berada
dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipetukarkan dengan
hukum Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang hukum
tersebut, yang hanya berlaku untuk dua buah muatan titik. Dalam tetes millikan

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

digunakan persamaan. Pesawat Millikan merupakan alat yang digunakan untuk


percobaan tetes minyak Millikan. Cara kerja alat ini adalah percikan tetes minyak
dihasilkan oleh penyemprot. Tetes ini masuk kedalam alat melalui lubang kecil
pada lempeng atas sebuah kondensor listrik. Pergerakan tetes diamati dengan
teleskop yang dilengkapi alat micrometer eyepiece. Ion-ion dihasilkan oleh radiasi
pengionan seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari tetes minyak
memperoleh muatan listrik dengan menyerap (mengadsorbsi) ion-ion. Tetes
diantara ruang Millikan hanya melayang-layang, tergantung dari tanda (+ atau -)
dan besarnya muatan listrik pada tetes. Dengan menganalisis data dari jumlah
tetes, Millikan dapat menghitung besarnya muatan Q. Millikan menemukan
bahwa tetes selalu merupakan integral berganda dari muatan listrik elektron e
yaitu :
Q= n.e (2.1)
dimana n = 1, 2, 3
Nilai yang bisa diterima dari muatan listrik e adalah –1,60219x10 -19 C. Dengan
menggabungkan hasil Millikan dan Thomson didapat massa sebuah
elektron  yaitu sebesar 9,11x10-28 gram. Muatan listrik Q di dalam suatu ruang,
akan menyebabkan timbulnya medan listrik di dalam ruang tersebut, artinya setiap
muatan lain Q yang berada didalam ruang itu akan mengalami gaya elektrostatis
”makin banyak Q makin kuat gaya F dan makin medan listrik yang ditimbulkan
oleh Q tersebut.” Sehingga kuat medan listrik di dalam ruang, ditentukan oleh
banyaknya muatan Q yang menimbulkan medan listrik tersebut, serta tergantung
pada jaraknya dari muatan Q (Halliday, 1984). Percobaan yang dilakukan oleh
millikan dapat menyingkap secara meyakinkan bagiamana sifat muatan listrik dan
harga muatan suatu electron (en) maupun bilangan Avogadro (N) dalam satuan
system internasional (Riyanto, 2006).
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas zat cair. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung dalam
fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair.
Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat memiliki
massa jenis yang berbeda-beda. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur
massa jenis suatu zat cair adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer yaitu

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

semakin rendah kerapatan zat tersebut, maka hidrometer akan semakin tenggelam.
Namun keberadaan hidrometer terbatas, hanya untuk keperluan industri dan
penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran nilai massa jenis masih banyak
menggunakan metode konvensional (menghitung massa dibagi volume) dan
dengan menerapkan hukum Archimedes (Anjarsari dkk, 2015).

Viskositas merupakan salah satu sifat fluida. Viskositas yaitu kekentalan, setiap
fluida memiliki kekentalan (viskositas) yang berbeda beda. Viskositas ini
ditimbulkan karena adanya tegangan geser. Pada fluida bergerak, setiap elemen-
elemen dari fluida akan mengalami tegangan yang disebabkan oleh desakan oleh
setiap elemen elemen yang lainnya yang mengelilingi elemen tersebut. Tegangan
yang dihasilkan pada setiap bagian permukaan elemen tersebut dipecahkan ke
dalam komponen-komponen normal dan tangensial terhadap arah gerakan fluida
yakni tekanan timbul, yang dapat terjadi pada fluida bergerak ataupun pada fluida
diam dan tegangan geser yang terjadi hanya pada fluida yang bergerak. Medan
listrik dinyatakan ada pada suatu tempat dalamruang ketika sebuah muatan diuji.
Muatan yang ada pada titik tersebut mengalami gaya listrik. Arah medan listrik
pada suatu titik sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan uji positif yang
ditempatkan pada titik tersebut. Garis yang melewati suatu titik, pada titik tersebut
memiliki arah yang sama dengan medan listrik. Garis-garis medan listrik dapat
digunakan untuk membuat sketsa medan
medan listrik. Ketika garis-garis medan berdekatan, maka medan listriknya besar.
Garis garis medan keluar dari muatan-muatan positif dan mendekati muatan-
muatan negative (Pertiwi dkk, 2015).
Melalui simulasi ini, mahasiswa diminta untuk melakukan observasi
mendasar, yaitu mengukur waktu jatuhnya tetes minyak (droplet) dalam ruang
kabut minyak. Pada awalnya mahasiswa diminta mengamati proses jatuhnya tetes
minyak dan pengoperasian alat (Sarwanto, 2016).
Viskositas merupakan suatu ukuran kekentalan yang menyatakan besar
kecilnya gesekan dalam fluida. Karena adanya gesekan tersebut, maka untuk
menggerakkan benda dalam fluida maka diperlukan sebuah gaya. Fluida yang
dimaksud dapat berupa zat cair maupun zat gas. Viskositas zat cair lebih besar
jika dibandingkan dengan viskositas zat gas. Sehingga kecepatan gerak benda

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

pada zat cair akan lebih lambat bila dibandingkan dengan kecepatan benda
bergerak pada medium zat gas. Untuk mengukur nilai viskositas dari suatu fluida
dapat digunakan viskosimeter. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya
nilai viskositas suatu fluida diantaranya adalah koefisien kekentalan zat cair,
massa jenis bentuk atau besar partikel. Selain itu suhu juga berpengaruh. Semakin
tinggi suhu cairan maka akan semakin kecil nilai viskositasnya, begitupula
sebaliknya, bila suhunya semakin rendah maka akan semakin besar nilai
viskositasnya akan semakin tinggi. Secara matematis dapat ditulis sebagai
persamaan berikut:
𝜇=𝐹/𝐴: 𝑣/𝑙 (2.2)

Satuan internasional dari viskositas adalah Ns/m2=Pa.s. Medan listrik adalah


daerah disekitar benda bermuatan listrik. Benda-benda bermuatan listrik tersebut
mempunyai garis-garis . garis-garis gaya lisrtik tersebut pada muatan positif
bergerak beluar sedangkan pada muatan negatif garis-garis gaya tersebut bergerak
menuju pusat. Gaya merupakan besaran vektor, maka medan listrik pula
merupakan besaran vektor yang memiliki nilai dan arah. Besarnya medan magnet
dapat didefinisikan sebagai hasil bagi yang diperoleh apabila gaya F pada muatan
ditempatkan pada titik itu, dibagi dengan besar muatan. Secara matematis ditulis:
𝐸=𝐹/𝑞 (2.3)

Besar suatu medan listrik adalah gaya persatuan muatan. Seorang ahli sinar
kosmik, elektron dan ion yang terenergi tinggi yang menabrak atmosphere bumi,
Robert A. Milikan (1868-1953) melakukan sebuah percobaan tetes minyak atau
oil drop. Latar belakang dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk
mengetahui nilai muatan listrik yang dibaw oleh suatu elektron, karena hal
tersebut merupakan konstanta penting dalam ilmu fisika. Percoban tersebut
menunjukkan bahwa ternyata muatan elektron bersifat diskrit, yaitu gaya kebawah
pada tetes minyak milikan akan terhambat oleh suatu gaya stokes. Robert A.
Milikan melakukan percobaan

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

Gambar 2.1 Percobaan Tetes Minyak Milikan

Gambar 2.2 Gaya yang bekerja pada satu tetes minyak dalam percobaan milikan

tersebut dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya grafitasi dan gaya listrik
pada suatu tetes minyak yabng aa diantaranya dua plat konduktor. Ketika minyak
jatuh diudara, maka minyak tersebut akan mengalami percepatan kebawah yang
disebabkan oleh gaya grafitasi dan pada saat yang sma tetes minyak tersebut akan
dihambat oleh suatu gaya yang disebut gaya stokes. Pada percobaan tetes minyak
milikan tersebut, minyak disemprotkan menggunakan sprayer melaliu bagian atas
dua keping sejajar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat diamati dan diukur
kecepatan vertikal tetes minyak tersebut. Pada percobaan tetes minyak milikan
terdapat gaya-gaya yang bekerja didalamnya. Untuk gaya-gaya pada kasus
pertama atau disaat medan listrik pada dua keping sejajar dianggap tidak ada.
Tetes minyak jatuh kebawah karena adanya gaya gravitasi yang diperlambat oleh
adanya gaya gesekan dengan udara (gaya stokes dan archimides) atau secara
matematisnya dapat dilihat pada persamaan berikut:
𝐹𝑔=𝑀𝑜∙𝑔 (2.4)

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

Terdapat pula gaya gesek, yaitu gaya yang arahnya berlawanan dengan arah gaya
gravitasi, gaya gesek tersebut dinamakan gaya stokes (Pramono dkk, 2018).

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

DAFTAR PUSTAKA

Anjarsari, L. A,. S. Arif,. & S, Amir. 2015. Desai dan Realisasi Alat Ukur Massa
Jenis Zat Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor
Fotodioda. JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika. Vol. 3(2): 123-130.

Bahtiar, Ayi. 2007. Listrik Magnet II. Erlangga: Jakarta.

Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Erlangga: Jakarta.

Halliday,R. 1984. Fisika Untuk Universitas Jilid 2. Erlangga: Jakarta.

Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.

Pertiwi, P. K., N, Yovanita., N, Ayu., & Z, Muhammad. 2015. Tetes Minyak


Milikan. Jurnal Sains dan Seni . Vol. 4(1): 3-7.

Pramono, M. E., A, Hilda., & Y, Eddy. Tetes Minyak Milikan. Laporan


Praktikum Fisika Modern. Hal: 3-6.

Riyanto. 2006. Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Percobaan e/m. Departemen


Pendidikan Nasional Universitas Jenderal Soedirman Program Sarjana
MIPA Jurusan Fisika.

Sarwanto, 2016. Peran Komunikasi Ilmiah dalam Pembelajaran IPA. SNPS. Hal:
35-40.

Susanti, H., & A, Cahyo Puji. 2019. Rekronstruksi Set Alat Percobaan Viskositas.
Jurnal wahana Pendidikan Fisika. Vol. 4(1): 31-36.

Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Tekhnik  Jilid 2 edisi ketiga.
Erlangga: Jakarta.

BAB IV

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Data Hasil Pengamatan

NO Jarak (cm) Waktu (s) Tegangan (v)


1. 60-70 54 320
2. 40-55 79 410
3. 30-58 25 200
4. 40-50 18 330
5. 30-45 18 210
6. 10-20 26 300
7. 48-60 19 280
8. 44-60 14 330
9. 55-73 43 270
10. 55-65 14 260
4.2 Data Hasil Perhitungan

Tabel. 4.2.1 Data Perhitungan

S(m) V(m/s) r(m) q(c) h(ns/m2) e(lh2/ms) Qc(c)


5,3x10-4 5,56x10-7 2,29x10-8 3,5x10-4 1,8x10-6 134,44 11,4x10-20
8x10-4 1x10-5 9,7x10-8 1x10-3 1,8x10-7 5552,488 8,5x10-8
1,4x10-4 5,9x10-5 2,3x10-7 6,7x10-2 1,8x10-7 371690,847 1,4x10-5
5,3x10-4 2,9x10-5 1,6x10-7 8,48819 18,100039 450210 1035,5452
8x10-4 4,4x10-5 2x10-7 6,9x10-2 1,7x10-6 38513,0099 1,2x10-8
5,3x10-4 2x10-5 1,3x10-7 2841700 1,81x10-6 157x1016 264,476
6,4x10-4 3,3x10-5 1,7x10-7 4x10-4 1,7x10-6 223,78 5,5x10-8
8,5x10-4 6x10-5 2,3x10-7 3,4x10-7 1,7x10-6 19,2x10-2 74,46x10-6
11,2x10-4 2,6x10-5 1,5x10-7 4,2x10-4 18,1x10-7 232,0441 2x10-7
5,3x10-4 3,7x10-5 1,8x10-7 3,4x10-4 18,1x10-7 187,845 5,1x10-8
Tabel 4.2.2 Hasil Perhitungan Pengamatan Tegangan

V(Voult) v Keseksamaan
320 29 3,056 99,045% 291 + 3,056
410 119 12,54 96,94%
200 -91 9,59
NAMA : IKA PUSPITA
NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

330 39 4,11
210 -81 8,53
300 9 0,94
280 -11 1,15
330 39 4,11
270 -21 2,21
260 -31 4,26
Tabel l 4.2.3 Hasil Perhitungan Waktu

t(s) t Keseksamaan t + ti
54 23 2,42 95,51% 31 + 2,42
79 48 5,05
25 -6 0,63
18 -13 1,37
18 -13 1,37
26 -5 0,52
19 -12 1,26
14 -17 1,79
43 12 1,26
14 -17 1,76
4.3 Pembahasan

Pada praktikum kali ini akan dilakukan sebuah percobaan yang sangat
terkenal di bidang fisika yaitu tetes minyak milikan. Dimana dari percobaan ini
data yang diambil ada tiga yaitu, jarak, waktu dan tegangannya. Data yang
diambil ada sepuluh sample. Percobaan ini dibantu dengan alat dan bahan sebagai
berikut seperti pesawat milikan yang berfungsi sebagai alat yang digunakan pada
praktikum ini. Lalu ada power supply yang berfungsi menyuplai tegangannya, ada
stop clock elektronik yang berfungsi sebagai alat untuk menyalakan atau
mematikan alat-alat elektronik. Dan yang terakhir ada kabel yanv berfungsi
sebagai penghantar listrik.

Percobaan tetes minyak milikan ini dilakukan untuk menentukan jari-jari


tetesan minyak dan menentukan nilai muatan butiran minya. Ketika minyak
disemprotkan, maka butiran-butiran minyak bergerak menumbuk partikel cahaya

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

sehingga electron pada butiran minyak tersebut memiliki energi yang didapatkan
dari foton pada cahaya tersebut. Kemudian, butiran-butiran minyak akan bergerak
turun karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, kemudian setelah diberikan medan
butiran minyak akan bergerak naik, karena gaya dari luar berupa medan listrik
tersebut cukup kuat sehingga nilainya lebih besar dari gaya gravitasi bumi yang
arahnya ke bawah.

Percobaan ini dilakukan dengan prinsip minyak yang disemprotkan pada


celah antara 2 plat logam. Cahaya diatur agar ruang pengamat yang dilihat dari
mikroskop mendapatkan cahaya. Kemudian tegangan input yang akan digunakan
diatur. Setelah itu ditentukan tetesan minyak yang akan menjadui objek uji dan
dicatat waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik dari batas bawah sampai garis
batas atas. Lalu switch pembalik digerakkan kearah atas untuk mengatur medan
listrik. Lalu dicatat waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik dari batas atas
sampai garis batas bawah. Hal yang cukup sulit untuk praktikan ialah melihat atau
mengamati butiran ini dikarenakan butuh ketelitan dalam melihatnya. Karena
kadang ada butiran yang diamati tetapi menghilang begitu saja. Adapun variasi
tegangan yang digunakan yaitu dari 200 v- 330 v.

Dalam percobaan ini gaya-gaya yang memengaruhi gerakan tetes minyak


ialah gaya gravitasi, gaya Archimedes, gaya stokes, dan gaya listrik. Gaya
gravitasi selalu mengarah ke pusat bumi yang menyebabkan tetes minyak milikan
bergerak ke bawah. Gaya Archimedes yakni gaya apung atau gaya angkat ke atas
terjadi pada semua benda yang berada dalam fluida. Gaya stokes erat kaitannya
dengan viskositas fluida, dimana gerak tetes minyak milikan akan dihambat oleh
gaya stokes yang disebabkan nilai viskositas yang dimiliki oleh fluida. Gaya
gesek antar permukaan benda yang bergerak dengan fluida akan sebanding
dengan kecepatan relative gerak bend aini terhadap fluida. Hambatan gerak di
dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang melekat pada
permukaan benda dengan bagian fluida disebelahnya . gaya gesek itu sebanding
dengan koefisien viskositas fluida.

Terakhir adalah gaya listrik yang dialami tetes minyak milikan karena
berada dalam medan listrikm antara pelat konduktor yang diberi tegangan. Jika

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

suatu muatan uji dilakukan didekat tongkat bermuatan, maka sebuah gaya
elekttostatik akan bekerja pada muatan tersebut. Di dalam sebuah medan listrik
bekerja sebuah gaya yakni gaya listrik yang sebanding dengan kuat medan dan
muatan partikel itu. Percobaan tetes minyak milikan ini, gerakan kecepatan tetes
minyak milikan dibuat dalam dua keadaan, yaitu gerak ke atas dan gerak ke
bawah karena pengaruh gaya gravitasi, serta gerak berlawanan arah gaya berat
dengan pengaruh medan listrik. Keadaan pertama tets minyak bergerak dengan
kecepatan konstan karena gaya gesekan fluida yaitu udara dengan tetes minyak
telah disemprotkan ke dalam ruang antar kedua pelat kapasitor, maka tetesan
minyak yang jatuh awalnya mengalami percepatan, namun menjadi konstan
karena pengaruh gaya stokes dari udara.

Pada keadaan kedua tetes minyak dapat bergerak ke atas karena pengaruh
medan listrik. Hal ini dapat terjadi karena tetes minyak berada dalam medan listrik
yang terdapat diantara dua kapasitor yang diberi tegangan dan telah terionisasi
saat terjadi gesekan dengan fluida dan cahaya lampu. Sehingga tetes minyak
milikan memiliki muatan dan akan mendapat gaya listrik berupa gaya tarik
menuju pelat konduktor. Jika tetes minyak yang dipilih bergerak keatas dan pelat
bagian atas bermuatan positif, maka terjadi gaya tarrik pada tetes minyak yang
menunjukkan bahwa tetes minyak kbermuatan negative.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:

1. Tetes minyak milikan merupakan suatu percobaan yang menunjukkan


bahwa muatan electron bersifat diskrit, artinya gaya ke bawah pada tetes
milikan akan terhambat oleh gaya ke atas (gaya stokes) yang disebut sebagai
gaya penghambat. Eksperimen tetes minyak milikan dilakukan dengan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

suatu tetes kecil minyak yang berada diantar dua buah pelat konduktor.
Ketika tetes minyak yang jatuh ke bawah maka akan mengalami percepatan
ke bawah akibat gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetets minyak
akan dihambat oleh gaya penghambat (gaya stokes).
2. Besar muatan listrik e akan semakin besar jika Q nilainya juga besar, dan
akan kecil nilai dari muatan listrik jika Q nya juga bernilai kecil.
3. Harga factor koreksi dari besar mutan listrik yang diperoleh secara
berurutan yaitu, 11,4x10-20 ; 8,5x10-8; 1,4x10-5; 1035,5452; 1,2x10-8; 264,476;
5,5x10-8 ; 74,46x10-6 ; 2x10-7 ; dan 5,1x10-8.

5.2 Saran

Karena percobaan tetes minyak milikan ini memerlukan sebuah tingkat


kesabaran yang sangat tinggi dikarenakan kadang butiran yang diamati akan
menghilang begitu saja dan akan mengapung ke mana-mana sehingga diperluka
mata yang benar-benar bisa focus untuk melihat butiran minyak tersbut. Karena
bisa terjadi kesalahan dalam pengambilan data karena hal ini. Sehingga praktikan
harus sabar dalam melakukan percobaan ini. Dan usahkan cahaya yang digunakan
bagus untuk ruangan agar butiran yang kita amati dapat terlihat dengan jelas.

POST TEST

TETES MINYAK MILIKAN

Tetes minyak milikan merupakan suatu percobaan  yang


menunjukkan bahwa muatan electron bersifat diskrit.  Muatan electron
pada tetes minyak milikan yang bersifat diskrit artinya gaya ke bawah pada tetes
miilikan akanterhambat oleh gaya ke atas (gaya stokes) yang disebut sebaga gaya
penghambat.Eksperimen tetes minyak milikan dilakukan dengan
menyeimbangkan gaya-gayaantara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
kecil minyak yang berada diantara dua buah plat konduktor. etika tetes minyak
jatuh ke bawah maka akanmengalami percepatan ke bawah akibat gaya gravitasi
dan pada saat yang samagerak tetes minyak akan dihambat oleh gaya penghambat
(gaya stokes).

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

.Eksperimen dilakukan dalam beberapa langkah percobaan. Tahap pertama


dilakukan pengecekan alat dan penyusunan alat. Tahap kedua
yaitu menghidupkan semua alat yang akan digunakan. Tahap ketiga yaitu
menyemprotkan atomizer yang berisi minyak ke lubang chamber. kemudian salah
satu tetes minyak diamati kecepatan turunnya dengan menghitung waktu
kecepatan ketika turun dan ketika naik. Tetes minyak akan berubah arah geraknya
ketika merubah tegangan ("+
atau-). Percobaan ini menggunakan sumber tegangan 200 Volt sampai 330
Volt. Percobaan tetes minyak milikan ini dilakukan dengan pengulangan hingga
10 sample data.

Hasil eksperimen yang diperoleh yaitu data waktu lamanya tetes


milikan bergerak ke atas dan ke bawah. Data yang dihasilkan ada dua jenis kece
patan yaitu kecepatan ketika tetes minyak milikan turun, dan kecepatan ketika
tetes minyak milikan naik dengan diketahui jarak dan waktu yang didapatkan dari
hasileksperimen. B,erdasarkan hasil yang diperoleh terdapat dua hal yang dapat
dianalisis yaitu ralat pengamatan tegangan dan ralat pengamatan waktu. Hal dapat
dilihat pada tabel diatas yang sudah disajikan.

TUGAS AKHIR

TETES MINYAK MILIKAN

1. Jelaskan sifat diskrit dari muatan listrik


2. Berapakah factor koreksi dari pengukuran muatan electron yang diperoleh
dan bandingkan dengan teori. Jika ada perbandingan jelaskan apa yang
menyebabkan

Jawab

1. Tetes minyak milikan merupakan suatu percobaan yang menunjukkan


bahwa muatan electron bersifat diskrit, artinya gaya ke bawah pada tetes
milikan akan terhambat oleh gaya ke atas (gaya stokes) yang disebut sebagai
gaya penghambat. Eksperimen tetes minyak milikan dilakukan dengan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)
Eksperimen Fisika I

suatu tetes kecil minyak yang berada diantar dua buah pelat konduktor.
Ketika tetes minyak yang jatuh ke bawah maka akan mengalami percepatan
ke bawah akibat gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetets minyak
akan dihambat oleh gaya penghambat (gaya stokes).
2. Harga factor koreksi dari besar mutan listrik yang diperoleh secara
berurutan yaitu, 11,4x10-20 ; 8,5x10-8; 1,4x10-5; 1035,5452; 1,2x10-8; 264,476;
5,5x10-8 ;
74,46x10-6 ; 2x10-7 ; dan 5,1x10-8. Sedangkan pada literatur
1,602x10-5 perbedaaan ini terjadi bisa saja dari keterbatasan dari alat atau
kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati butiran minyak.

NAMA : IKA PUSPITA


NIM : 1911014220016
KELOMPOK : VI (ENAM)

Anda mungkin juga menyukai