Anda di halaman 1dari 6

BERDAKWAH

TANPA PAMRIH
• Sudah seharusnya seorang da‟i tidak berharap mendapat imbalan atau pujian dari
siapa pun pada saat menjalankan tugas dakwahnya. Karena, ia bertugas
menyampaikan sesuatu yang benar, sehingga ia harus melakukannya dengan
ikhlas dan jujur.
• “Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepada kalian atas ajakan-ajakan itu;
upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam,” (QS al-Syu‟arâ‟ [26]:
109).
• Hendaknya para da‟i mempunyai dua karakter istimewa sebagai
berikut. Pertama, hendaknya seorang d‟ai bersikap sebagai orang
yang diberi petunjuk. Kedua, hendaknya seorang d‟ai tidak berharap
mendapat upah atau imbalan apa pun dari orang-orang yang
mendengar dakwahnya.
• Tidak dapat dinamakan seorang da‟i, jika ia tidak menegakkan shalat,
tidak menunaikan ibadah yang disyarai‟atkan oleh Allah dan Rasul-
Nya secara sempurna. Bagaimana mungkin seorang yang tidak
menegakkan shalat dan ibadah lain akan menjadi seorang da‟i yang
mengajak manusia ke jalan Allah.
• “Jika para da’i hanya menjadikan dakwah mereka sebagai sarana untuk
mencari kekayaan, maka dakwah yang dilakukan tidak akan menyentuh
lubuk sanubari para pendengar.”
• “Jika ada seorang da’i yang menggunakan dakwahnya untuk mencari
ketenaran, kedudukan, dan harta maka ia tidak berbeda dengan orang
jahil yang mau menukar berlian dengan tidak lebih dari sekeping kaca.”
•Bolehkah Da’I menerima Amplop
pemberian?

Anda mungkin juga menyukai