Anda di halaman 1dari 16

Eksperimen Fisika I

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I

Nama : Muhammad Iska Sujana

NIM : 1911014210021

Kelompok : VIII (Delapan)

Judul Percobaan : Difraksi Kisi

Tanggal Percobaan : Mei 2021

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : S-1 Fisika

Asisten : Hanisa

NILAI Banjarbaru, 2021


Asisten

(Hanisa)

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi
adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati
penghalang berupa celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit,
maka difraksi menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber
gelombang melingkar. yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.Sama halnya
dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan
mengalami difraksi. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah
sejajar satu sama lain pada jarak yang sama.
Pada jarak tertentu mata kita sulit membedakan posisi dua nyala lampu yang
sangat berdekatan. Gejala ini dikarenakan diameter pupil mata kita sangat sempit.
Akibatnya adalah cahaya dua lampu tersebut ketika sampai ke mata kita
mengalami difraksi. Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang
akan terjadi jika cahaya melalui celah yang sangat sempit. Kita dapat melihat
gejala ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita
rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu
neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang
cukup jauh.
Dengan melewatkan berkas sinar laser yang koheren dan monokromatik
pada sebuah tepi tajam maka akan terbentuk pola difraksi pada layar. Pola difraksi
juga dapat terjadi jika sinar laser dilewatkan pada celah tunggal, lebar dari celah
tunggal yang digunakan dapat diukur dengan mengamati pola difraksi yang
terjadi. Pola distribusi intensitas difraksi baik oleh tepi tajam maupun oleh celah
tunggal dapat diketahui dengan menggunakan photocell.
Cahaya kemudian akan membelok dan menyebar dengan membentuk sudut
tertentu. Apabila yang dilalui oleh cahaya adalah celah ganda dengan jarak
pemisahan tertentu maka akan terjadi interferensi karena gelombang–gelombang
cahaya dengan frekuensi yang sama akan saling bertumbukan. Interferensi yang
terjadi dapat berupa interferensi konstruktif atau interferensi destruktif. Pada titik

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

disaat gelombang cahaya dengan fase yang sama dan frekuensi yang sama saling
bertumbukan, interferensi konstruktif akan terjadi yaitu gelombang dengan
amplitudo yang maksimal. Sedangkan pada saat cahaya dengan fase yang berbeda
saling bertumbukan, interferensi destruktif akan terjadi yaitu gelombang dengan
amplitudo minimal.
Bila cahaya monokromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka
cahaya akan dibelokkan atau dilenturkan. Sedangkan bila cahaya dijatuhkan
polikromatik (cahaya putih atau banyak warna), selain akan mengalami peristiwa
difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi. Hasil interferensi menghasilkan
pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ.
Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi
bila mengalami peristiwa interferensi.
Pada umumnya difraksi terjadi jika gelombang yang lewat bukan kecil
(small opening) di sekitar rintangan atau melewati sisi yang tajam. Contoh
difraksi, apabila diantara sumber titik cahaya dan layar ditempatkan suatu objek
gelap, perbatasan didaerah bayangan dan pencahayaan pada layar tidak tajam.
Bayangan akan mengandung pita-pita cahaya terang dan gelap jika cahaya
membelok ke daerah bayangan. Intensitas pada pita yang pertama akan lebih besar
daripada intensitas di daerah penerangan uniform.
Untuk dapat mempelajari dan memahami fenomena difraksi cahaya dan
interferensi serta pola yang dihasilkan yang terjadi pada saat difraksi cahaya,
diperlukan suatu cara yang dapat mengilustrasikan difraksi cahaya dan interferensi
tersebut. Salah satu cara mengilustrasikan difraksi cahaya dan interferensi yang
terjadi pada saat difraksi cahaya adalah dengan melakukan praktikum Eksperimen
Fisika yang berjudul Difraksi ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengamati proses difraksi yang terjadi dari sumber laser He Ne.
2. Mengukur laser Frinji (pola gelap terang) pada layer.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Jum’at, Mei 2021. Pada pukul 13.30
WITA sampai selesai. Bertempat di laboratorium optik dan fisika modern,

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung


Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Sinar laser (monokromatis dan koheren), berfungsi sebagai alat yang
memancarkan sinar atau radiasi elektromagnetik.
2. Kisi, berfungsi sebagai batas penentuan panjang gelombang dalam cahaya
yang tampak.
3. Meteran, berfungsi sebagai alat untuk menghitung jarak.
4. Layer, berfungsi sebagai tempat hasil cahaya yang didapatkan sehingga
terlihat apakah itu berupa garis gelap ataupun terang.
5. Lensa f=50mm dan lensa f=100mm, berfungsi untuk memfokuskan cahaya.
6. Isolasi, berfungsi untuk melekatkan benda.

3.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah:
1. Merangkai peralatan yang digunakan seperti pada Gambar 3
2. Menyalakan laser dan memfokuskannya hingga maksimal.
3. Mengatur lebar celah untuk b=0,1 cm, lalu menghitung t (jarak antara celah)
tinggi frinji dan w untuk jarak yang diubah-ubah (80, 100, 120, 140 cm)
serta menggambarkannya.
4. Mengulangi Langkah 3 untuk lebar celah (0,6; 0,8; dan 1,0).

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan untuk 100 line/mm
NO L (cm) b (cm) k (cm)
1 80 0,6 4
2 100 0,6 4,67
3 120 0,6 6,25
4 140 0,6 8

Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan untuk 300 line/mm

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

NO L (cm) b (cm) k (cm)


1 80 0,8 15,2
2 100 0,8 18,4
3 120 0,8 21,9
4 140 0,8 25,2

Tabel 4.1.3 Hasil Pengamatan untuk 600 line/mm


NO L (cm) b (cm) k (cm)
1 80 1,0 25,17
2 100 1,0 30,67
3 120 1,0 36,17
4 140 1,0 41,5

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan melakukan percobaan yang berjudul difraksi
kisi. Dimana dari praktikum ini didapatkan tujuannya yaitu pertama praktikan
dapat mengamati proses difraksi yang terjadi dari sumber laser He Ne. Dan tujuan
yang kedua ialah praktikan dapat mengukur laser frinji (pola gelap terang) pada
layer. Percobaan ini juga dibantu dengan alat dan bahan yaitu yang ada sinar laser
(monokromatis dan koheren), kisi, meteran, layer, lensa f=50mm dan f=100mm
dan isolasi.
Pada tahun 1818 Fresnel menunjukkan bahwa fenomena difraksi dapat
dijelaskan dengan merujuk pada teori Huygens digabung dengan konsep
interferensi. Hasil kerja keras Fresnel ditindaklanjuti oleh Kirchhoff yang pada
tahun 1882 mencetuskan cara pandang baru dalam memahami fenomena difraksi.
Teorema Krchhoff ini terimplementasi dalam suatu persamaan yang disebut
sebagai integral Kirchhoff. Integral Kirchhoff ditarik dari prinsip Hurgens–
Fresnel yang menyatakan bahwa rambatan gelombang cahaya dari suatu muka
gelombang dihasilkan dari superposisi muka gelombang sebelumnya.
Fenomena difraksi terkenal sebagai salah satu bidang optik yang sarat
dengan matematika yang rumit sehingga solusi-solusi persamaan-persamaan
matematis yang digunakan sebagai penjelas fenomena difraksi pada saat itu tidak
ada satupun yang dianggap paling ampuh. Hingga pada tahun 1896 Sommerfeld
berhasil membuat formulasi yang dianggap “ampuh” untuk menjelaskan
fenomena difraksi. Sommerfeld melakukan investigasi terhadap fenomena difraksi

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

yang terjadi pada gelombang bidang yang dirambatkan melalui cermin reflektor-
transmiter.
Dari data hasil pengamatan didapatkan tiga buah tabel yaitu pada tabel
pertama untuk 100 line/mm dengan mengambil empat buah data dengan L-nya
dari nilai 80cm – 120cm dengan b-nya yang bernilai 0,6cm. sehingga didapatkan
k-nya secara berturut-turut yaitu 4cm; 4,67cm; 6,25cm; dan 8cm. Pada tabel yang
kedua untuk 300 line/mm dengan mengambil empat buah data dengan L-nya dari
nilai 80cm - 120cm dengan b-nya yang bernilai 0,8cm. sehingga didapatkan k-
nya secara berturut-turut yaitu 15,2cm; 184cm; 21,9cm; dan 25,2cm. Terakhir
pada tabel yang ketiga untuk 600 line/mm dengan mengambil empat buah data
dengan L-nya dari nilai 80cm - 120cm dengan b-nya yang bernilai 1,0 cm.
sehingga didapatkan k-nya secara berturut-turut yaitu 25,17cm; 30,67cm; 36,17;
dan 41,5cm.
Sehingga dari data pengamatan tadi maka dapat kita hitung panjang
gelombang dan W nya dari setiap data. Untuk tabel perhitungan yang pertama
dengan b= 6x10-3m didapatkan panjang gelombang secara berturut-turut yaitu
0,000299cm; 0,00028cm; 0,00031cm; dan 0,00034cm. Dan didapatkan pula W-
nya secara berturut-turut yaitu 0,07973cm; 0,0933cm; 0,124cm; dan 0,15867cm.
Untuk tabel perhitungan yang kedua dengan b= 8x10-3m didapatkan panjang
gelombang secara berturut-turut yaitu 0,0015cm; 0,00145cm; 0,0014cm; dan
0,00142cm. Dan didapatkan pula W-nya secara berturut-turut yaitu 0,3cm;
0,3625cm; 0,42cm; dan 0,497cm. Untuk tabel perhitungan yang terakhir atau
ketiga dengan b= 1x10-2m didapatkan panjang gelombang secara berturut-turut
yaitu 0,3006cm; 0,293cm; 0,29cm; dan 0,29cm. Dan didapatkan pula W-nya
secara berturut-turut yaitu 17,46cm; 58,6cm; 69,6cm; dan 81,2cm.
Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber
cahaya. Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah
lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah
setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah diantara goresan-
goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-
celah yang terpisah.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

Dengan melewatkan berkas sinar laser yang koheren dan monokromatik


pada sebuah tepi tajam maka akan terbentuk pola difraksi pada layar. Pola difraksi
juga dapat terjadi jika sinar laser dilewatkan pada celah tunggal, lebar dari celah
tunggal yang digunakan dapat diukur dengan mengamati pola difraksi yang
terjadi. Pola distribusi intensitas difraksi baik oleh tepi tajam maupun oleh celah
tunggal dapat diketahui dengan menggunakan photocell.
Cahaya kemudian akan membelok dan menyebar dengan membentuk sudut
tertentu. Apabila yang dilalui oleh cahaya adalah celah ganda dengan jarak
pemisahan tertentu maka akan terjadi interferensi karena gelombang–gelombang
cahaya dengan frekuensi yang sama akan saling bertumbukan. Interferensi yang
terjadi dapat berupa interferensi konstruktif atau interferensi destruktif. Pada titik
disaat gelombang cahaya dengan fase yang sama dan frekuensi yang sama saling
bertumbukan, interferensi konstruktif akan terjadi yaitu gelombang dengan
amplitudo yang maksimal. Sedangkan pada saat cahaya dengan fase yang berbeda
saling bertumbukan, interferensi destruktif akan terjadi yaitu gelombang dengan
amplitudo minimal.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Kisi difraksi adalah kisi-kisi yang dibuat dengan galur-galur sejajar yang
berjarak sama terhadap satu sama lain, yang lebih spesifiknya lagi kisi
difraksi bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang. Percobaan
difraksi ini dilakukan dengan menggunakan dua celah diantaranya adalah
celah tunggal dan celah banyak. Pada percobaan celah tunggal, dilakukan
dengan menghidupkan sebuah laser yang mengarah ke dinding. Setelah
seberkas sinar terbentuk pada didinding, praktikan mencatat data dan
mengamati pola difraksi yang terbentuk. Sedangkan pada celah
banyak, sinar laser diarahkan menuju layar sebagai objek pantulan sinar dari
laser. Perbedaan percobaan dengan menggunakan celah tunggal dan celah
banyak salah satunya adalah pada jarak antara sumber cahaya (laser) ke
objek ukur (dinding dan layar).
2. Gelombang cahaya yang terbentuk pada layar  tersusun secara pararel tetapi
tidak bertindih. ada beberapa kendala yang di alami oleh para
praktikan disaat berlangsungnya proses pengambilan data diantaranya
adalah praktikan mengalami kesulitan dalam menentukan cahaya terang
yang menjadi titik acuan pengukuran, susah dalam membuat pola difraksi

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

yang bagus agar mudah diamati karena sinar laser tidak tepat mengarah ke
celah variabel, dan tidak hanya itu kemampuan dari para praktikan yang
terbatas dalam ilmu pengetahuan terutama terkait teori sifat gelombang
cahaya juga mempengaruhi jalannya percobaan.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya alat yang digunakan dapat berfungsi
dengan baik, terutama lasernya seharusnya menggunakan laser yang dapat
berfungsi dengan baik, agar cahaya yang tampak pada layar terlihat dengan jelas.
Seharusnya mahasiswa dapat memahami materi kisi difraksi ini dengan lebih
mendalam agar dapat menjawab berbagai soal mengenai kisi difraksi dengan
benar.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

TUGAS AWAL
DIFRAKSI KISI
1. Jelaskan mengapa difraksi dapat terjadi pada cahaya yang melewati celah
Jawab
1. Karena setiap cahaya yang melewati celah meskipun itu celah yang kecil
maka akan terbentuk peristiwa dimana terjadinya pita gelap dan terang yang
disebut dengan difraksi tunggal. Mengingat pengertian dari difraksi sendiri
ialah kecenderungan gelombang yang dipancarkan dari sumber melewati
celah yang terbatas untuk menyebar Ketika merambat.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

TUGAS AKHIR
DIFRAKSI KISI
1. Bagaimana pola dari hasil difraksi cahaya pada praktikum ini (gambarkan
pada kertas grafik).
2. Jelaskan pola tersebut dapat terjadi
Jawab

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

POST TEST
DIFRAKSI KISI
1. Sebutkan judul, tujuan, alat dan bahan
2. Susun rangkaian beserta keterangan
3. Sebutkan 3 dapus
4. Sebutkan rumus minimal 3 yang ada di modul
5. Apa yang kalian ketahui tentang praktikum ini
Jawab
1. Judul = Difraksi kisi
Tujuan = 1. Mengamati proses difraksi yang terjadi dari sumber laser Ha
Ne.
2. Mengukur laser frinji (pola gelap terang) pada layer.
Alat dan bahan
1. Sinar laser (monokromatis dan koheren)
2. Kisi
3. Meteran
4. Layer
5. Lensa f=50mm dan f=100mm
6. Isolasi
2

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

3.
Keiser, Gerd. 1991. Optical Fiber Communications. USA: Mc Graw-Hill.Inc.
Kholifudin, M Y. 2017. Sinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumber Cahaya
Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya. JP2F. Vol. 8(2):170-174.
Kurniawan, H. 2017. Analisis Pengaruh Kandungan Logam Berat terhadap Energi
Pembakaran Batubara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Vol.
1(2):121-128.
4

5 Sebuah percobaan untuk membuktikan terjadi proses difraksi kisi yang


terjadi pada sumber laser Ha Ne. Dimana difraksi sendiri berarti
kecenderungan gelombang yang dipancarkan dari sumber melewati celah
yang terbatas untuk menyebar ketika merambat. Sehingga dengan ini akan
terlihat pola gelap terang yang akan diamati.

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
Eksperimen Fisika I

NAMA : M.ISKA SUJANA


NIM : 1911014210021
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)

Anda mungkin juga menyukai