BAMBANG HARYANTO
FUNGSI SEORANG MUSLIM
MENJADI ENTREPRENEUR
1. Bentuk Komitmen Beragama dan Ibadah;
2. Melaksanakan Misi Khalifah sebagai Pemakmur Bumi;
3. Mengikuti Jejak Rasulullah dan Sahabat;
4. Memupuk Jiwa Kepemimpinan dan Kemandirian
5. Membangun Fondasi Ekonomi Ummat dan Bangsa;
6. Mengamalkan Ilmu, Iman dan Amal Saleh;
7. Menolak Kemiskinan dan Kekufuran;
8. Menjaga Martabat dan Kemuliaan Hidup;
9. Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengurangi Pengangguran;
10. Jiwa Patriotik Membangun Bangsa agar Berdaulat;
11. Turut Berkomitmen Terhadap Program Dunia [Sustainable Development Goals (SDGs), Melalui Jiwa
Entrepreneur Berdimensi Etik [Melestarikan Alam dan Pembangunan yang Berkelanjutan.
12. Wujud Rasa Syukur
13. Menuju capaian tujuan Pendidikan Tinggi.
14. Jalan untuk Surga
15. Memilih Hidup Produktif
00
1 HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
➢ “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha
Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [QS Adz-Zariyat [51]:
56-58].
01
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
➢ Manusia diciptakan oleh Allah SWT agar beribadah kepadanya. Kata menyembah sebagai terjemahan
dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun. Beribadah berarti menyadari dan mengaku bahwa manusia
merupakan hamba Allah yang harus tunduk mengikuti kehendaknya, baik secara sukarela maupun
terpaksa.
➢ Selama hidup di dunia manusia wajib beribadah, menghambakan diri kepada Allah. Seluruh aktivitas
hidupnya harus diarahkan untuk beribadah kepadanya. Islam telah memberi petunjuk kepada manusia
tentang tata cara beribadah kepada Allah. Apa-apa yang dilakukan manusia sejak bangun tidur sampai
akan tidur harus disesuaikan dengan ajaran Islam, termasuk dalam berdagang. Dan ibadahpun
terbagi dua;
1. Ibadah muhdah (murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan
syarat-syarat pelaksanaannya oleh nash, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak boleh
diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
2. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang dilakuakn oleh manusia yang diwujudkan
dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan dalam konteks mencari
keridhaan Allah SWT, termasuk didalamnya adalah Berdagang/Berbisnis.
02
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
➢ Ibadah kepada ALLAH meliputi semua ibadah asas, ibadah tambahan dan perkara-perkara
harus(mubah), dan hanya akan menjadi ‘berpahala’ jika pelaksanaannya menurut syarat-syarat
yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Syarat-syarat tersebut dinamakan, ‘Lima(5) Syarat
Ibadah Dalam Islam’.
➢ Jika, sekiranya amalan-amalan kita tidak mengikuti syarat-syarat tersebut, maka ia hanya akan
menjadi perbuatan yang sia-sia saja menurut pandangan ALLAH. Amalan itu tidak diberi pahala,
bahkan adakalanya mendatangkan dosa pula.
03
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
➢ NIAT
Niat penting sebelum melaksanakan sesuatu. Ini juga untuk membedakan antara amal ibadah dengan
amalan adat, dan antara niat karena ALLAH SWT dengan niat karena yang lain-lain. Supaya setiap
perlakuan menjadi ibadah, ia mesti dengan niat yang betul. Niat kerana menuruti perintah ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah SAW, “Hanyasanya amalan-amalan itu sah dengan niat, dan adalah bagi setiap seorang
itu menurut apa yang diniatkan". Dan sabdanya lagi, “Niat orang mukmin itu adalah lebih baik daripada
amalannya”.
➢ PERLAKSANAAN
Perlaksanaan di dalam satu hal atau satu perkara mesti mengikut peraturan. Lebih-lebih lagi jika kita ingin
melakukan ibadah, kita harus mendalami peraturan itu supaya kita berada di atas landasan syariat. Untuk
menjayakan usaha manusia, perlaksanaannya mesti mengikut landasan yang Allah Ta’ala telah tetapkan.
Allah memberi peringatan melalui firmanNya, “Dan jika mereka berjuang pada jalan Kami (ikut peraturan
Kami) sesungguhnya Kami akan tunjukkan jalan Kami (jalan keselamatan) bahwasanya ALLAH beserta
orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69)
Dalam hal ini ulama juga berkata, “Yang hak kalau tidak ada peraturan, akan dikalahkan oleh yang batil
yang ada peraturan.”
entrepreneurship/
04
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
entrepreneurship/
05
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
entrepreneurship/
06
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
http://asoib001.tripod.com/5Syarat2Ibadah.htm
07
HIDUP-MATI DAN BERDAGANG
UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH
entrepreneurship/
08
PERINTAH BERDAGANG/BERBISNIS
➢ Tentang perdagangan di dalam Alquran dengan jelas disebutkan bahwa perdagangan
atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah untuk menghindarkan
manusia dari jalan yang bathil dalam pertukaran seuatu yang menjadi milik di antara
sesama manusia. Seperti yang tercantum dalam Surat An-Nisa’ 29.
09
▪ https://pistaza.wordpress.com/2011/10/11/perdagangan-dalam-al-quran/
▪ https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-29
PERINTAH BERDAGANG/BERBISNIS
➢ terdapat beberapa hadits dalam masalah berdagang yang menyebutkan keutamaanya dan juga
menyebutkan bagaimana adab-adabnya sebagaimana disebutkan dalam kitab At Targhib wa At Tarhib, yang
disusun oleh Al Mundziri, juga dalam kitab lainnya. Di antara hadits yang memotivasi untuk berdagang
adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ت َب َر َكةُ َب ْي ِع ِه َما
ْ َور َك لَ ُه َما فِى َب ْي ِع ِه َما َو ِإ ْن َكذَ َبا َو َكت َ َما ُم ِحق ِ ان ِب ْال ِخ َي
َ ار َما لَ ْم َيتَفَ َّرقَا فَإ ِ ْن
ِ ُص َدقَا َو َبيَّنَا ب ِ ➢ ْال َب ِي َع
“ Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan
transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan
mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan
jual beli antara keduanya akan hilang”. (Muttafaqun ‘alaih)[2]
➢ Juga pada hadits,
َّ ب ْال َك ْسبِ َع َم ُل
الر ُج ِل بِيَ ِدهِ َو ُك ُّل بَ ْيع َم ْب ُرور ُ َ➢ أ َ ْطي
“ Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang
mabrur.” (HR. Ahmad, Al Bazzar, Ath Thobroni dan selainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rofi’ bin Khudaij, Abu Burdah
bin Niyar dan selainnya). Wallahu a’lam.[3]
https://rumaysho.com/1441-9-dari-10-pintu-rizki-di-perdagangan.html
[2] HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532
[3] Dicuplik dari http://ibn-jebreen.com/book.php?cat=6&book=50&toc=2304&page=2139&subid=24476 10
PERINTAH BERDAGANG/BERBISNIS
➢ Dari Mu’az bin Jabal, bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya sebaik-
baik usaha adalah usaha perdagangan yang apabila mereka berbicara tidak
berdusta, jika berjanji tidak menyalahi, jika dipercaya tidak khianat, jika membeli
tidak mencela produk, jika menjual tidak memuji-muji barang dagangan, jika
berhutang tidak melambatkan pembayaran, jika memiliki piutang tidak
mempersulit” (H.R.Baihaqi dan dikeluarkan oleh As-Ashbahani).
➢ Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad saw juga mengatakan, Artinya,
Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki
(H.R.Ahmad).
entrepreneurship/
11
2 MELAKSANAKAN MISI KHALIFAH
SEBAGAI PEMAKMUR BUMI
➢ ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَتَ ْج َع ُل فِي َها َم ْن ِ ال َرب َُّك ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي ْالَ ْر َ ََو ِإ ْذ ق
ال ِإ ِني أَ ْعلَ ُم َما
َ َس لَ َك ۖ ق ِ يُ ْف ِس ُد ِفي َها َو َي ْس ِف ُك
َ ُالد َما َء َون َْح ُن ن
ُ س ِب ُح ِب َح ْم ِد َك َونُقَ ِد
َ ََل تَ ْعلَ ُم
ون
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-30
12
MELAKSANAKAN MISI KHALIFAH
SEBAGAI PEMAKMUR BUMI
➢ ‘Imam As Sa’dy mengatakan di dalam tafsirnya hal. 609, “Sungguh telah ada
bagi kalian pada diri Rasulullah suri teladan yang baik yaitu dari sisi di mana
beliau menghadiri sendiri suara hiruk pikuk dan langsung terjun ke medan
laga. Beliau adalah orang yang mulia dan pahlawan yang gagah berani. Lalu
bagaimana kalian menjauhkan diri kalian dari perkara yang Rasulullah
bersungguh-sungguh melaluinya seorang diri? Maka jadikanlah dia sebagai
panutan kalian dalam perkara ini dan sebagainya.”
➢ Kemudian dikatakan oleh Imam As Sa’dy: “Suri teladan itu ada dua macam
yaitu yang baik dan yang buruk. Suri teladan yang baik itu ada pada diri
Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wassalam karena orang yang menjadikannya
sebagai suri teladan, sungguh dia telah menempuh jalan yang akan
menyampaikan kepada kemuliaan yang ada di sisi Allah. Itulah jalan yang
lurus.
▪ https://qurandansunnah.wordpress.com/2009/04/24/sesungguhnya-pada-diri-rasulullah-ada-
teladan-yang-baik-bagim/ 15
MENGIKUTI JEJAK RASULULLAH DAN SAHABAT
➢ ‘Allah menyatakan perintah taat kepada RasulNya setelah taat kepadaNya (3:32) dan
orang yang taat kepada Rasulullah akan mendapat rahmat Allah (3:132; 4:69; 4:13). Dan
Allah mengancam para pembangkang terhadap RasulNya dengan siksaNya (72:23)
➢ ”Muhammad Rasulullah” adalah Nabi dan Rasul terakhir. Dan kerasulannya untuk
seluruh manusia (7:158). Umat Islam wajib bertahkim kepada apa yang dibawa
Muhammad Rasulullah. Seseorang belum beriman sepenuh hati bila belum bertahkin
kepada Rasulullah. Orang yang sudah bersyahadah Muhammad Rasulullah dituntut pula
untuk tidak bertahkim pada selain apa yang bibawa oleh Muhammad Rasulullah (4:65;
33; 36) Allah menyuruh seluruh umat manusia agar mengikuti Muhammad Rasulullah
dan melarang membangkang terhadapnya. Dan taat kepada Muhammad Rasulullah
berarti taat kepada Allah (4:80).
➢ Rasulullah juga bersabda: Barangsiapa yang taatkepadaku, maka sesungguhnya ia
telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku, maka
sesungguhnya ia telah durhaka kepada Allah. (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah).
▪ http://al-quran-hadist.blogspot.co.id/2011/07/digie-review-apa-itu-digie-club.html
16
MENGIKUTI JEJAK RASULULLAH DAN SAHABAT
➢ Pengertian Sahabat
Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam keadaan muslim,
meninggal dalam keadaan Islam, meskipun sebelum mati dia pernah murtad seperti Al Asy’ats bin Qais.
Sedangkan yang dimaksud dengan berjumpa dalam pengertian ini lebih luas daripada sekedar duduk di
hadapannya, berjalan bersama, terjadi pertemuan walau tanpa bicara, dan termasuk dalam pengertian ini
pula apabila salah satunya (Nabi atau orang tersebut) pernah melihat yang lainnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu Abdullah bin Ummi Maktum radhiyallahu’anhu yang buta matanya
tetap disebut sahabat (lihat Tafsir Mushthalah Hadits, hal. 198, An Nukat, hal. 149-151)
➢ ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Barangsiapa hendak mengambil teladan maka
teladanilah orang-orang yang telah meninggal. Mereka itu adalah para sahabat Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka
paling dalam serta paling tidak suka membeban-bebani diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih
oleh Allah guna menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-
Nya. Oleh karena itu tirulah akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya
mereka berada di atas jalan yang lurus.” (Al Wajiz fi ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 198).
▪ https://muslim.or.id/2406-inilah-generasi-terbaik-dalam-sejarah.html
17
DALIL AL-QURAN TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
➢ Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Muhammad adalah utusan Allah beserta orang-orang
yang bersamanya adalah bersikap keras kepada orang-orang kafir dan saling menyayangi
sesama mereka. Engkau lihat mereka itu ruku’ dan sujud senantiasa mengharapkan karunia
dari Allah dan keridhaan-Nya.” (QS. Al Fath)
➢ Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bagi orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin yang
diusir dari negeri-negeri mereka dan meninggalkan harta-harta mereka karena
mengharapkan keutamaan dari Allah dan keridhaan-Nya demi menolong agama Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Sedangkan orang-orang yang tinggal di
negeri tersebut (Anshar) dan beriman sebelum mereka juga mencintai orang-orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin) dan di dalam hati mereka tidak ada rasa butuh
terhadap apa yang mereka berikan dan mereka lebih mengutamakan saudaranya daripada
diri mereka sendiri walaupun mereka juga sedang berada dalam kesulitan.” (QS. Al Hasyr :
8-9)
https://muslim.or.id/2406-inilah-generasi-terbaik-dalam-sejarah.html
18
DALIL AL-QURAN TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
• Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh Allah telah ridha kepada orang-orang yang
beriman (para sahabat Nabi) ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon (Bai’atu
Ridwan). Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Kemudian Allah menurunkan
ketenangan kepada mereka dan membalas mereka dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al Fath
: 18)
• Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang terlebih dulu (berjasa kepada
Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, maka Allah telah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha mepada Allah. dan Allah telah
mempersiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” (QS. At Taubah : 100)
• Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada hari dimana Allah tidak akan menghinakan Nabi dan
orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah
kanan mereka.” (QS. At Tahrim :) (lihat Al Is’aad, hal. 77-78)
entrepreneurship/
19
DALIL AS SUNNAH TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
entrepreneurship/
20
DALIL AS SUNNAH TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
➢ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bintang-bintang itu adalah amanat bagi
langit. Apabila bintang-bintang itu telah musnah maka tibalah kiamat yang dijanjikan
akan menimpa langit. Sedangkan aku adalah amanat bagi para sahabatku. Apabila aku
telah pergi maka tibalah apa yang dijanjikan Allah akan terjadi kepada para sahabatku.
Sedangkan para sahabatku adalah amanat bagi umatku. Sehingga apabila para
sahabatku telah pergi maka akan datanglah sesuatu (perselisihan dan perpecahan, red)
yang sudah dijanjikan Allah akan terjadi kepada umatku ini.” (HR. Muslim)
➢ Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencela para
sahabatku maka dia berhak mendapatkan laknat dari Allah, laknat para malaikat dan
laknat dari seluruh umat manusia.” (Ash Shahihah : 234)
➢ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Apabila disebutkan tentang para
sahabatku maka diamlah.” (Ash Shahihah : 24) (lihat Al Is’aad, hal. 78)
entrepreneurship/
21
DALIL IJMA’ TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
entrepreneurship/
22
DALIL IJMA’ TENTANG KEUTAMAAN SAHABAT
• Al Hafizh Ibnu Hajar berkata di dalam kitab Al Ishabah, “Ahlus Sunnah sudah
sepakat untuk menyatakan bahwa semua sahabat adalah adil. Tidak ada orang
yang menyelisihi dalam hal itu melainkan orang-orang yang menyimpang dari
kalangan ahli bid’ah.”
• Imam Al Qurthubi mengatakan di dalam kitab Tafsirnya, “Semua sahabat adalah
adil, mereka adalah para wali Allah ta’ala serta orang-orang suci pilihan-Nya,
orang terbaik yang diistimewakan oleh-Nya di antara seluruh manusia ciptaan-
Nya sesudah tingkatan para Nabi dan Rasul-Nya. Inilah madzhab Ahlus Sunnah
dan dipegang teguh oleh Al Jama’ah dari kalangan para imam pemimpin umat
ini. Memang ada segolongan kecil orang yang tidak layak untuk diperhatikan
yang menganggap bahwa posisi para sahabat sama saja dengan posisi orang-
orang selain mereka.” (lihat Al Is’aad, hal. 78)
entrepreneurship/
23
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
➢ Banyak sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Namun, terdapat 10 sahabat nabi yang disebutkan secara
spesifik namanya oleh Rasulullah dijamin masuk surga.
➢ 1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar termasuk orang pertama yang memeluk Islam. Sepeninggal Nabi Muhammad, Abu Bakar lah yang
menggantikan posisi ia dengan menjadi khalifah Islam, yaitu pada tahun 632 sampai 634 Masehi. Abu Bakar lahir
dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, nama lengkapnya yaitu Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka’ab
bin Taim bin Murrah bin Ka’ab. Abu Bakar sendiri merupakan ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad
SAW. Dengan kata lain, Abu Bakar adalah mertua Rasulullah. Abu Bakar jugalah yang pertama kali membenarkan
perjalanan Isra’ Mi’raj yang dilakukan Rasulullah. Karenanya, sejak saat itu ia dipanggil Abu Bakar ash-Shiddiq.
➢ 2. Umar bin Khattab
Selain Abu Bakar, Umar bin Khattab termasuk dalam salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Umar
sendiri merupakan khalifah kedua dalam Islam setelah Abu Bakar, yakni mulai tahun 634 sampai 644 Masehi.
Sama seperti pendahulunya, Abu Bakar, Umar pun diberi julukan sebagai Khulafar Rasyidin atau khalifah yang
diberi petunjuk. Umar lahir dari seorang ibu bernama Hantamah binti Hasyim yang amat menyayanginya.
Sebelum akhirnya menggantikan posisi Abu Bakar yang wafat, Umar sempat menjabat sebagai penasihat kepala.
entrepreneurship/
25
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
entrepreneurship/
26
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
27
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
entrepreneurship/
28
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
entrepreneurship/
29
10 SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
9 DIANTARANYA PENGUSAHA
entrepreneurship/
30
SAHABAT YANG DIJAMIN MASUK SURGA
5 DIANTARANYA MILYUNER
Tulisan ini terinspirasi oleh tulisan Dr. Yusuf ibn Ahmad al-Qasim (dapat dibaca di www.al-
mithaq.net/articles.php?action=show&id=199) 31
RASULULLAH DAN SAHABAT ADALAH PEBISNIS
1. Rasulullah lahir
2. Rasulullah menjadi Penggembala Kambing
32
4 MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
➢ Dalam Islam Kepemimpinan adalah sesuatu yang fitrah Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". [QS Al-Baqarah [2];30].
➢ Jiwa kepemimpinan sesungguhnya dimulai dari memimpin diri sendiri, dan keberhasilan memimpin orang
lainpun harus dimulai dengan keberhasilan memimpin diri sendiri.
➢ Seorang pemimpin harus bisa mengalahkan diri sendiri, karena itulah Jihad Besar, sehingga Rasulullah
SAW mengatakan; Dikisahkan, sekembalinya dari sebuah pertempuran, Nabi Saw berkata, “Kita baru saja
pulang dari jihad (perang) kecil menuju jihad terbesar ” Sambil terperangah, para sahabat bertanya,
“Apakah gerangan perang terbesar itu wahai Rasulullah?” Nabi saw menjawab, perang menaklukkan diri
sendiri.” (HR Baihaqi dari Jabir).
➢ Berperang melawan hawa nafsu sesungguhnya jauh lebih sulit dibandingkan dengan berperang melawan
musuh-musuh yang nyata secara fisik. Itulah sebabnya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa perang di
medan pertempuran adalah jihad kecil, sementara perang melawan hawa nafsu adalah jihad besar.
➢ Contoh berperang melawan diri sendiri dalam entrepreneur adalah mengalahkan mental block atau
alasan-alasan negatif yang menjadi penghambat kemajuan sesorang untuk menjadi seorang entrepreneur,
seseorang yang mandiri.
33
MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
• Untuk itu membangun jiwa kemandirian dan kewirausahaan masyarakat menjadi sangat
strategis peranannya. Jiwa kemandirian artinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri dengan segala daya yang dimiliki tanpa bergantung pada orang lain.
• Sementara jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan nilai tambah yang berguna bagi masyarakat dan memberikan keuntungan
finansial bagi diri sendiri.
• Jiwa kemandirian berkaitan dengan semangat seseorang untuk mengaktualisasikan diri dan
menjadi independen sementara entrepreneurship lebih kepada kemampuan untuk menciptakan
suatu output. Jiwa kemandirian adalah pondasi bagi jiwa kewirausahaan.
• Dengan banyaknya masyarakat khususnya generasi muda yang mandiri dan berjiwa
kewirausahaan maka akan ada lebih banyak produk dan jasa buatan dalam negeri yang bisa
menciptakan lapangan kerja sehingga pada gilirannya kemakmuran akan lebih terdistribusi dan
daya saing bangsa akan meningkat. Terlebih jika generasi muda daerah mampu berwirausaha
dengan baik maka pembangunan akan lebih merata, dorongan untuk bermigrasi ke Jawa
berkurang dan potensi daerah akan terberdayakan.
34
MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
➢ Di era yang serba terhubung secara global dan kesempatan bisnis terbuka lebar Indonesia perlu memiliki
pemimpin berjiwa wirausaha. Pemimpin berjiwa wirausaha artinya mampu mandiri dan menciptakan nilai
tambah bernilai ekonomis.
➢ Para lulusan perguruan tinggi sebaiknya berlomba-lomba untuk menciptakan produk atau jasa bernilai
tambah yang bisa dijual dan berguna bagi masyarakat. Terlebih mereka yang berkuliah di jurusan teknik
sebaiknya sanggup berinovasi menciptakan teknologi yang bernilai bisnis dan di sisi lain mampu
memecahkan masalah masyarakat.
➢ Mereka yang berkuliah di bidang soaial dan seni sebaiknya juga berlomba membuat pusat-pusat nilai
tambah (value centres) seperti lembaga konsultan, think tanks, lembaga pelatihan, dan layanan-layanan
lainnya. Sebagai contoh lulusan jurnalistik tidak harus terpaku untuk mencari kerja di perusahaan media
namun bisa juga membuat website informasi gaya hidup di tingkat lokal misalnya dimana ini bisa menarik
audiens dan iklan. Dengan makin banyaknya inovasi, memungkinkan terbentuknya industri baru seiring
pemain-pemain baru masuk ke industri itu menjadi pesaing. Semakin membesar industri itu semakin besar
penciptaan lapangan kerja serta semakin besar kontribusi terhadap GDP.
➢ Terlebih di era internet ini, jalur distribusi telah terpangkas biayanya dengan sangat dramatis, siapapun
bisa menjual apapun selama itu legal di internet kepada seluruh orang di seluruh dunia. Social business
dan public-private partnership selanjutnya dapat menjadi skema ideal bagaimana bisnis bisa berkontribusi
secara sosial.
35
MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
36
MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
➢ sejarah teori kepemimpinan menjelaskan bahwa kepemimpinan yang dicontohkan islam adalah
model terbaik. Model kepemimpinan yang disebut sebagai Prophetic leadership yang contoh
nyatanya adalah orang teragung sepanjang sejarah kemanusiaan yaitu Rasullullah SAW.
➢ Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat
(respect), pengakuan (recognition), kepercayaan (trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan
(loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam kehidupan bersama menuju cita-cita[3].
➢ Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
▪ Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
▪ Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih
berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
▪ Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
.
37
MEMUPUK JIWA KEPEMIMPINAN
DAN KEMANDIRIAN
➢ Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi
orang atau sekelompok orang. Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut
pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama.
➢ Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: [1] Fiedler [1967],
kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-
sama untuk mencapai tujuan [2] John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan
mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di
kehendaki. [3] Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak
orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat . [4] Ott [1996],
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya
seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain. [5] Locke
et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk
mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang
meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi,
kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.
38
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
➢ Imamah atau kepemimpinan Islam adalah konsep yang tercantum dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah, yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi, berdua, keluarga bahkan
sampai umat manusia atau kelompok. Konsep ini mencakup baik cara-cara memimpin
maupun dipimpin demi terlaksananya ajaran Islam untuk menjamin kehidupan yang lebih
baik di dunia dan akhirat sebagai tujuannya.
➢ Kepemimpinan Islam, sudah merupakan fitrah bagian setiap manusia yang sekaligus
memotivasi kepemimpinan yang Islami. Manusia di amanahi Allah untuk menjadi khalifah
Allah [wakil Allah] di muka bumi.
➢ Kholifah bertugas merealisasikan misi sucinya sebagai pembawa rahmat bagi alam
semesta. Sekaligus sebagai abdullah [hamba Allah] yang senantiasa patuh dan
terpanggil untuk mengabdikan segenap dedikasinya di jalan Allah. Sabda Rasulullah :
“Setiap kamu adalah pemimpim dan tiap-tiap pemimpin dimintai
pertanggungjawabannya [responsibelitiy-nya]”. Sehingga makna KEPEMIMPINAN dan
AMANAH adalah sesuatu yang tidak terpisahkan.
39
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
➢ Konsep amanah yang diberikan kepada manusia sebagai khalifal fil ardli
menempati posisi senteral dalam kepemimpinan Islam. Logislah bila
konsep amanah kekhalifahan yang diberikan kepada manusia menuntut
terjalinannya hubungan atau interaksi yang sebaik-baiknya antara
manusia dengan pemberi amanah [Allah], yaitu: [1] mengerjakan semua
perintah Allah, [2] menjauhi semua larangan-Nya, [3] ridha [ikhlas]
menerima semua hukum-hukum atau ketentuan-Nya. Selain hubungan
dengan pemberi amanah [Allah], juga membangun hubungan baik
dengan sesama manusia serta lingkungan yang diamanahkan
kepadanya [Q.S.Ali Imran:112]. Tuntutannya, diperlukan kemampuan
memimpin atau mengatur hubungan vertical manusia dengan Sang
Pemberi [Allah] amanah dan interaksi horizontal dengan sesamanya.
40
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
➢ Konsep amanah yang diberikan kepada manusia sebagai khalifal fil ardli menempati posisi
senteral dalam kepemimpinan Islam. Logislah bila konsep amanah kekhalifahan yang diberikan
kepada manusia menuntut terjalinannya hubungan atau interaksi yang sebaik-baiknya antara
manusia dengan pemberi amanah [Allah], yaitu: [1] mengerjakan semua perintah Allah, [2]
menjauhi semua larangan-Nya, [3] ridha [ikhlas] menerima semua hukum-hukum atau
ketentuan-Nya. Selain hubungan dengan pemberi amanah [Allah], juga membangun hubungan
baik dengan sesama manusia serta lingkungan yang diamanahkan kepadanya [Q.S.Ali Imran:112].
Tuntutannya, diperlukan kemampuan memimpin atau mengatur hubungan vertical manusia
dengan Sang Pemberi [Allah] amanah dan interaksi horizontal dengan sesamanya.
➢ Jika kita memperhatikan teori-teori tentang fungsi dan peran seorang pemimpin yang digagas
dan dilontarkan oleh pemikir-pemikir dari dunia Barat, maka kita akan hanya menemukan bahwa
aspek kepemimpinan itu sebagai sebuah konsep interaksi, relasi, proses otoritas maupun
kegiatan mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi secara horizontal semata.
Konsep Islam, kepemimpinan sebagai sebuah konsep interaksi, relasi, proses otoritas, kegiatan
mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi baik secara horizontal maupun vertikal
41
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
➢ Dalam Islam bahwa Muhammad Rasululloh Saw adalah sosok manusia yang paling ideal,
sempurna dalam segala hal. Beliau bukan hanya seorang nabi dan rasul pilihan, juga
sebagai kepala rumah tangga yang harmonis bagi keluarga-keluarganya, sahabat yang
baik bagi sesamanya, guru yang berhasil bagi murid-muridnya, teladan bagi ummatnya,
panglima yang berwibawa bagi prajuritnya dan pemimpin yang besar bagi kaumnya.
Segala akhlak mulia ada padanya, sehingga Allah sebagai Pencipta pun memujinya,
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.
Keberhasilan beliau sebagai Pemimpin, dilandasi sifat-sifat / kriteria-kriteria pemimpin
yang ideal:
▪ Bertaqwa kepada Allah Swt
Sebagai syarat muthlak sebagai pemimpin. yang telah menjadi karakter kepribadiannya.
42
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
▪ Amanah
Artinya jujur, tidak pernah berdusta, menepati janji, berani mengatakan yang haq, bertindak adil dan
profesional. Sifat ini harus menetap pada seseorang jauh sebelum dia menjadi pemimpin.
Sebagaimana diungkapkan dalam hadits:
والذي نفسي، " َل إيمان لمن َل أمانة له: صلى هللا عليه وسلم- قال رسول هللا: وعن أبي أمامة قال
رواه الطبراني. " بيده َل تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا
▪ )Shiddiq
Membenarkan dan meyakini apa saja yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya sekalipun tidak dapat
difahami oleh akal. Tokoh pemimpin berkarakter ini, adalah Abu Bakar Ashiddiq.
Seorang Shidiq sanggup berkata jujur, berani menyampaikan al-haq dengan segala resikonya,
walaupun ia harus terusir dari negerinya. Sabda Rasulullah Saw,
عن أبي الدرداء " من فر بدينه من أرض إلى أرض مخافة الفتنة على نفسه ودينه كتب عند هللا صديقا
.فإذا مات قبضه هللا ـ عز وجل ـ شهيدا" فيه مجاشع يضع
43
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
▪ Fathonah
Artinya pintar, cerdas, cermat, cepat mengambil keputusan, tepat menentukan
tindakan, mampu membaca keadaan, dan memahami segala permasalahan.
▪ Tabligh
Artinya menyampaikan, Pemimpin sebagai informan tentang segala sesuatu yang
penting diketahui oleh umat. Khususnya mengenai pesan-pesan agama.
▪ Tegas dan Teguh Pendirian
Dalam urusan tauhid dan al-Haq dari Allah seorang pemimpin tidak boleh lemah
dan ragu. Rasulullah selalu tegas dalam membela agama Islam, tidak tergoda
dengan rayuan dan sogokan.
Hai nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali[10].
44
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
▪ Lemah Lembut
Rasululloh Saw terkenal dengan sifatnya yang peramah, bukan pemarah, halus
tutur katanya, tidak menyinggung perasaan orang lain. Allah mengabadikannya
dalam Q.S Al-Fath:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
▪ Pemaaf
Manusia tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, apalagi prajurit, staf atau rakyat
biasa, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Rasulullah sangat
pemaaf walaupun kesalahan sebagian sahabat-sahabatnya sangat fatal yang
mengakibatkan kaum Muslimin kalah perang di Uhud, dengan besar hati beliau
memaafkan sahabatnya dan memohon ampunan bagi mereka.
▪ Senang bermusyawarah
Musyawarah bukan untuk memaksakan kehendak, menolak usulan, otoriter dan
merasa benar sendiri.
45
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
46
5 MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
➢ Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak merubah keadaan suatu kaum
yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan, sehingga
mereka merubahnya sendiri. Juga tidak merubah suatu kaum
yang hina dan rendah, kecuali mereka merubah keadaan
mereka sendiri. Yaitu dengan menjalankan sebab-sebab yang
dapat mengantarnya kepada kemulian dan
kejayaan. Sebagaimana dalam firman-Nya: "Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai
kaum itu sendiri yang merubah diri-diri mereka sendiri"
(QS Al-Ra'd: 11).
47
MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
➢ Sosiolog David McClelland menyatakan bahwa suatu negara bisa menjadi
makmur apabila ada entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk.
Singapura sudah mencapai 7,2%, padahal pada tahun 2001 hanya sekitar
2,1%. Sedangkan Indonesia hanya memiliki 0,18% dari penduduk atau
400.000-an orang. Itulah alasan kenapa pembangunan di Indonesia selalu
memiliki masalah yang jika dilihat relatif sama dari tahun ke tahun. Dan salah
satu permasalahan di Indonesia yang berperan penting terhadap
pembangunan ialah kurangnya peran seorang entrepreneur dalam
membangun bangsa Indonesia.
➢ Dengan menjadikan diri Anda seorang entrepreneur maka Anda mempunyai
Andil membangun fondasi ekonomi untuk meningkatkan jumlah pengusaha
dan kesejahteraan negara.
➢ Karena Indonesia mayoritas beragama Islam, maka sesungguhnya seorang
entrepreneur juga membangun fondasi ekonomi umat.
48
MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
➢ Berdasarkan data populasi penduduk Indonesia tahun 2016
adalah 257.912.349 jiwa. Sekitar 85% penduduk Indonesia
beragama Islam. Sisanya 15% beragama Kristen, Hindu, Budha
dan Konghucu. Terjadi penurunan populasi umat Islam yang
sebelumnya sekitar 95%. Namun demikian Indonesia
masih merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia.
➢ Karena Indonesia mayoritas beragama Islam, maka
sesungguhnya seorang entrepreneur juga membangun fondasi
ekonomi umat.
49
MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
50
MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
http://www.depkop.go.id/content/read/ratio-wirausaha-indonesia-naik-jadi-31-persen 51
MEMBANGUN FONDASI EKONOMI
UMAT DAN BANGSA
➢ Suatu ketika datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan
pertanyaan: ”Wahai Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah
Saw : “Ilmu Pengetahuan tentang Allah ! ” Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang
Nabi maksudkan ?”. Jawab Nabi Saw : ”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa
Ta’ala ! ” Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan lagi
“Wahai Rasulullah, kami bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab tentang
Ilmu !” Jawab Nabi Saw. pula “Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah (berguna)
bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila
disertai kejahilan tentang Allah”[HR.Ibnu Abdil Birrdari Anas].
➢ Kejahilan adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, banyak amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan dan
ilmu pengetahuan karena ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana keimanannya …
QS.[10]:9.
54
MENGAMALKAN ILMU, IMAN DAN AMAL SALEH
➢ IMAN
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada
Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala
sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan
lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna
apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam
hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin
yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat dipisahkan.
56
MENGAMALKAN ILMU, IMAN DAN AMAL SALEH
➢ ILMU
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu,
mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya
ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia
mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut
sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu
57
MENGAMALKAN ILMU, IMAN DAN AMAL SALEH
➢ AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan
baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di
akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan
kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas
pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-
hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti
meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan
benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya
pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia. Demikian
juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi untuk pemecahan masalah-
masalah di masyarakat.
58
HUBUNGAN ILMU, IMAN DAN AMAL SALEH
➢ Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama
islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan. Dalam agama islam
terkandung tiga ruang lingkup, yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Sedangkan iman, ilmu dan amal
barada didalam ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam,
sedangkan ilmu dan amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan
pengamalanya.
➢ Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan sangat menentukan
sekali terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan hati. Akidah sebagai kepercayaan
yang melahirkan bentuk keimanan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-
malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, hari qiamat, dan takdir.
➢ Meskipun hal yang paling menentukan adalah akidah/iman, tetapi tanpa integritas ilmu dan amal
dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan
akan mengakibatkan penurunan keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku lahiriyah
seseorang muslim melambangkan batinnya.
59
HUBUNGAN ILMU, IMAN DAN AMAL SALEH
➢ Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama
islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan. Dalam agama islam
terkandung tiga ruang lingkup, yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Sedangkan iman, ilmu dan amal
barada didalam ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam,
sedangkan ilmu dan amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan
pengamalanya.
➢ Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan sangat menentukan
sekali terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan hati. Akidah sebagai kepercayaan
yang melahirkan bentuk keimanan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-
malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, hari qiamat, dan takdir.
➢ Meskipun hal yang paling menentukan adalah akidah/iman, tetapi tanpa integritas ilmu dan amal
dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan
akan mengakibatkan penurunan keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku lahiriyah
seseorang muslim melambangkan batinnya.
60
7 MENOLAK KEMISKINAN
➢ Perlu kita sadari bahwa ALLAH SWT memuliakan Rasul-Nya dengan
kecukupan materi. Firman-Nya;
▪ عا ِئ ًَل فَأ َ ْغن َٰى
َ َو َو َج َد َك
▪ Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan
kecukupan. [QS adh-Duha [93];8]
➢ Menurut Islam, kekayaan adalah nikmat dan anugerah Allah SWT yang harus
disyukuri. Bagi Islam KEMISKINAN adalah masalah, bahkan musibah yang
harus dilenyapkan, karena KEMISKINAN;
1. Membahayakan akidah.
2. Membahyakan akhlak dan moral.
3. Mengancam Kesetabilan Pemikiran.
4. Membahyakan keluarga.
5. Membahayakan Masyarakat dan Kesetabilannya.
61
1. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN AKIDAH
62
1. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN AKIDAH
63
2. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN AKHLAK DAN MORAL
➢ "Kemiskinan" berbahaya pula terhadap segi etika dan moral. Banyak orang "miskin"
lebih-lebih yang hidup di tengah-tengah orang kaya ---- kekecewaan dan keputus-asaan
mereka mendorong untuk bertindak dengan tindakan-tindakan yang tidak dapat
dibenarkan oleh budi luhur dan akhlaq mulia. Maka dari itu kita sering mendengar suatu
semboyan yang berbunyi: "Rintihan perut lebih hebat dari pada rintihan hati nurani."
Dan akan lebih berbahaya lagi, apabila frustasi dan kekecewaan mereka sudah tidak
dapat dikuasai lagi, maka akan timbul suatu sikap masa bodoh terhadap nilai-nilai etika
dan kemantapan sendi-sendinya, dan pada gilirannya akan menjurus kepada
mengabaikan nilai-nilai Agama.
➢ Hadits Riwayat Abu Nu'aim menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW menjelaskan kepada
para sahabatnya, akan besarnya bahaya "kemiskinan" dan pengaruhnya terhadap
nilai-nilai moral: "Ambillah (=terimalah) pemberian orang itu, selama masih merupakan
pemberian yang wajar. Tetapi apabila sudah merupakan suapan guna mengharap suatu
pinjaman (=hutang), maka janganlah kamu menerimanya. Dan kamu tidak bisa
menghindarinya selama kamu masih diliputi oleh kebutuhan dan "kemiskinan".
64
2. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN AKHLAK DAN MORAL
➢ Rasulullah SAW menjelaskan hubungan antara "kemiskinan" dan kekayaan, dan antara
kehinaan dan kemuliaan, beliau membawakan ceritera, sebagaimana Hadits Riwayat
Bukhari, Muslim dan Nasai dari Abu Hurairah: "Pada suatu malam seorang laki-laki
bersedekah kepada laki-laki lain, yang ternyata ia seorang pencuri. Lalu kejadian ini
diperbicangkan oleh umum. Kemudian di waktu lain, laki-laki tersebut bersedekah lagi
kepada seorang perempuan, yang ternyata ia seorang pelacur. Lalu orang-orangpun
membicarakan kejadian itu lagi. Kemudian laki-laki yang bersedekah itu pada malam
harinya mimpi kedatangan seseorang yang berkata kepadanya: Adapun sedekah anda
kepada pencuri itu, mudah-mudahan dapat menjadikan ia berhenti dari mencuri. Begitu
pula, sedekah anda kepada perempuan lacur itu, dapat menjadikan ia berhenti dari
perbuatan lacur (=zina)."
Kisah di atas menyatakan, betapa besar pengaruh kekayaan itu di dalam menjauhkan
seseorang dari perbuatan a-moral, seperti mencuri dan melacur.
65
3. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN KESETABILAN PEMIKIRAN
➢ "Kemiskinan" juga akan mengganggu dan mempengaruhi pikiran seseorang. Mengapa? ---
Seseorang yang tidak sanggup menutupi kebutuhan hidupnya, keluarganya dan anak-anaknya,
bagaimana ia dapat berpikir dengan cermat? Lebih-lebih, kalau tetangga kanan kirinya,
mendemonstrasikan barang-barang serba lux di rumah-rumah mereka, dan dengan berbagai
perhiasan emas di almari-almarinya.
➢ Suatu riwayat menceriterakan, bahwa Imam Abu Hanifah pernah berkata: "Janganlah kalian
minta fatwa kepada orang yang dalam rumahnya tidak ada gandum". Sebab orang tersebut
pikirannya tidak menentu, bingung dengan urusan dapurnya, sehingga pendapatnya tidak lurus
dan tidak tepat. Ini adalah akibat tidak adanya konsentrasi dan ketenangan berpikir, karena
terpengaruh oleh faktor kekurangan tadi (="kemiskinan"). Ilmu Jiwapun telah mengakui
kebenarannya.
➢ Sebuah Hadits sahih, menyatakan: "Janganlah seorang hakim menjatuhkan vonis, padahal ia
sedang marah.“ Para Ahli Fiqih berpendapat bahwa keadaan "sangat lapar, sangat haus" dan
sebagainya dapat dikategorikan dalam "keadaan marah.
66
4. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN KELUARGA
➢ Bahaya "kemiskinan" dalam mengancam kehidupan keluarga dan rumah tangga, akan melanda beberapa
segi, yaitu segi pembinaannya, segi kelangsungannya dan segi pemeliharaannya.
➢ Dalam pembinaan rumah tangga kita akan menjumpai bahwa "kemiskinan" merupakan penghalang yang
tidak kecil. Banyak jejaka terhalang menikah dan takut memikul tanggung jawab sesudah terlaksanya
perkawinan, disebabkan karena faktor mas kawin, nafkah keluarga dan kemampuan berekonomi sendiri.
Oleh karena itu Al-Qur'an memerintahkan supaya mereka mampu memelihara kehormatan dan menahan
ketabahannya, sehingga mereka dapat mencapai kemampuan untuk mengelola ekonomi rumah tangga
sendiri. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat An-Nuur Ayat 33: "Dan hendaklah orang-orang
yang belum mampu kawin, menjaga kehormatan mereka, sehingga Allah memberi kepadanya kekayaan dan
karunia-Nya.“
➢ Sering kita jumpai beberapa gadis yang sudah saatnya menikah tetapi wali-wali mereka menghalangi jejaka
yang hendak meminangnya, disebabkan jejaka itu dinilai masih lemah ekonominya dan sedikit hartanya.
Sebenarnya kasus semacam ini telah ditentang oleh Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah dalam Surat An-
Nuur Ayat 32: "Dan kawinkanlah laki-laki dan perempuan-perempuan, yang janda di antara kamu, dan
hamba-hamba lelaki dan hamba-hamba perempuan kamu yang sudah layak (berkawin), jika mereka
"miskin", Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya, karena Allah itu maha luas (pemberian-
Nya), lagi maha mengetahui."
67
4. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN KELUARGA
➢ Segi kelangsungan (stabilitas) --- Dalam kelangsungan berumahtangga, tekanan "kemiskinan" sering kali
mengalahkan dorongan-dorongan untuk berbuat baik, bahkan tidak jarang memutuskan ikatan perkawinan
antara suami dengan istri, karena ketidak sukaan istri kepada suami atau sebaliknya. Kasus semacam ini
diakui oleh hukum Islam. Karenanya seorang hakim boleh menceraikan seorang istri dari suaminya, karena
kesulitan dan ketidak mampuan suami untuk memberi nafkah istrinya, dengan latar belakang demi
menghilangkan kesusahan perempuan, sesuai dengan qaidah yang dijelaskan oleh Hadits Riwayat Ibnu
Majah dan Dazaquthnie: "Janganlah mengadakan bahaya dan membalas bahaya.“
➢ Segi pemeliharaan --- Dalam hubungan anggota rumah tangga, sering kita jumpai bahwa "kemiskinan"
mengotori kejernihan udara rumah tangga bahkan kadang merobek-robek jalinan kasih sayang antara
mereka. Dalam hal ini Al-Qur'an menentang adanya kekerasan dan mengutuk kekejaman yang terjadi dalam
rumah tangga, sebagaimana yang difirmankan dalam Surat Al-An'am Ayat 15: "Janganlah kamu sekalian
membunuh anak-anak kamu karena "kemiskinan". Kamilah yang akan memberikan rezki kepadamu dan
kepada mereka.“
➢ Dan dalam Surat Al-Isra' Ayat 32: "Janganlah kamu sekalian membunuh anak-anak kamu, karena takut
"miskin". Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan kepada kamu sekalian. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah satu dosa yang besar."
68
5. KEMISKINAN MEMBAHAYAKAN MASYARAKAT DAN KETENTRAMANYA
69
ARTI, PENYEBAB KEMISKINAN DAN JALAN KELUAR
➢ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “miskin” diartikan
sebagai tidak berharta benda; serba kekurangan (berpenghasilan
rendah). Sedangkan fakir diartikan sebagai orang yang sangat
berkekurangan; atau sangat miskin.
➢ Memperhatikan akar kata “miskin” yang disebut di atas sebagai berarti diam atau tidak
bergerak diperoleh kesan bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap
berdiam diri, enggan, atau tidak dapat bergerak dan berusaha.
➢ Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadap diri sendiri, sedang
ketidakmampuan berusaha antara lain disebabkan oleh penganiyaan manusia lain.
Ketidakmampuan berusaha yang disebabkan oleh orang lain diistilahkan pula dengan
kemiskinan struktural.
➢ Kesan ini lebih jelas lagi bila diperhatikan bahwa jaminan rezeki yang dijanjikan Tuhan,
ditujukan kepada makhluk yang dinamainya dabbah, yang arti harfiahnya adalah yang
bergerak.
➢ Tidak ada satu dabbah pun di bumi kecuali Allah yang menjamin rezekinya (QS Hud [11]:
6). Ayat ini “menjamin” siapa yang aktif bergerak mencari rezeki, bukan yang diam
menanti.
71
ARTI PENYEBAB KEMISKINAN DAN JALAN KELUAR
➢ Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya, menjelaskan bagaimana naluri kepemilikan itu kemudian
mendorong manusia bekerja dan berusaha. Hasil kerja tersebut apabila mencukupi kebutuhannya –
dalam istilah agama– disebut rizki (rezeki), dan bila melebihinya disebut kasb (hasil usaha).
➢ Jalan pertama dan utama yang diajarkan Al-Quran untuk pengentasan kemiskinan adala KERAJA dan
USAHA yang diwajibkannya atas setiap individu yang mampu. Puluhan ayat yang memerintahkan dan
mengisyaratkan kemuliaan bekerja. Segala pekerjaan dan usaha halal dipujinya, sedangkan segala
bentuk pengangguran dikecam dan dicelanya.
➢ Apabila engkau telah menyelesaikan satu pekerjaan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (pekerjaan
yang lain, agar jangan menganggu), dan hanya kepada Tuhanmu sajalah hendaknya kamu mengharap
(QS Alam Nasyrah [94]: 7-8).
➢ Rasulullah Saw. juga pernah bersabda: Salah seorang di antara kamu mengambil tali, kemudian
membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya lalu dijualnya, sehingga ditutup Allah air mukanya,
itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang, baik ia diberi maupun ditolak (HR Bukhari).
➢ Kalau di tempat seseorang berdomisili, tidak ditemukan lapangan pekerjaan. Al-Quran menganjurkan
kepada orang tersebut untuk berhijrah mencari tempat lain, dan ketika itu pasti dia bertemu di bumi
ini, tempat perlindungan yang banyak dan keluasan, Barangsiapa berhijrah di jalan Allah niscaya
mereka mendapat di muka bumi tempat yang luas lagi rezeki yang banyak (QS Al-Nisa’ [4]: 100).
72
8 MENJAGA MARTABAT DAN KEMULIAAN HIDUP
➢ Bekerja dalam ajaran Islam tidak sekedar berlandaskan tujuan yang
bersifat duniawi, namun lebih kepada bekerja untuk ibadah. Bekerja
akan membuahkan hasil dan hasil itulah yang bisa memberikan makan,
tempat tinggal, pakaian, menafkahi keluarga sekaligus menjalani bentuk
ibadah lain dengan baik.
73
MENJAGA MARTABAT DAN KEMULIAAN HIDUP
74
MENJAGA MARTABAT DAN KEMULIAAN HIDUP
76
MENJAGA MARTABAT DAN KEMULIAAN HIDUP
78
9 MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
79
MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
80
MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
81
MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
82
MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
83
MENCIPATAKAN LAPANGAN KERJA
MENGURANGI PENGANGGURAN
84
10 JIWA PATRIOTIK MEMBANGUN BANGSA
➢ Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat ketika patriotisme meliputi patriotisme ekonomi Inilah
jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur dan jalan yang tepat” (Ir.
Soekarno)
➢ Menurut Oxford Concise Dictionary-Tenth Edition pahlawan adalah orang yang dikagumi
karena keberanian dan prestasinya yang menonjol, sedangkan menurut etimologi pahlawan
berasal dari bahasa sangsekerta “Phala-wan” yang bermakna hasil atau buah. Jadi
pengertian pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya
dalam membela kebenaran.
➢ Bagi bangsa Indonesia sangat penting untuk mengembangkan kewirausahaan
(entrepreneurship). Para wirausahawan hari ini ibarat seorang pahlawan, yakni pahlawan
bisnis, ekonomi serta pembangunan.
➢ Menurut Encyclopedia of Amerika (1984) Enterpreneurship adalah pengusaha yang memiliki
keberanian untuk mengambil risiko dengan menciptakan produk, termasuk modal, tenaga
kerja dan bahan untuk mendapat profit.
85
11 TURUT BERKOMITMEN TERHADAP PROGRAM DUNIA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS [SDG’S]
➢ Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017
➢ Platform Millennium Development Goals (MDGs) resmi berakhir. Selama 15 tahun
pelaksanaan MDGs, Indonesia berhasil mencapai 49 dari 67 target indikator yang
ditetapkan. Capaian tersebut menghasilkan perbaikan dan peningkatan taraf hidup yang
signifikan di berbagai bidang pembangunan nasional. Berakhirnya MDGs pada 2015
merupakan awal bagi negara-negara di dunia untuk mulai merumuskan sebuah
platform baru agar dapat melanjutkan cita-cita mulia dari MDGs. Pada 2 Agustus 2015,
di Markas PBB, New York, secara aklamasi 193 negara anggota PBB mengadopsi
dokumen yang berjudul Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable
Development.
➢ Pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan dengan Sustainable Development Summit
yang berlangsung pada 25-27 September 2015, di tempat yang sama. Pertemuan yang
juga dihadiri perwakilan dari 193 negara anggota PBB tersebut berhasil mengesahkan
dokumen yang disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yang memuat 17
tujuan dan terbagi ke dalam 169 target untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi
lebih baik.
86
TURUT BERKOMITMEN TERHADAP PROGRAM DUNIA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS [SDG’S]
➢ Berbeda dengan MDGs, metode dan cara pelaksanaan SDGs menuntut partisipasi
warga. Salah satu cara memastikan tercapainya seluruh tujuan dan target SDGs ialah
dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sipil. Pemerintah bertanggung
jawab membentuk kelembagaan panitia bersama atau sekretariat bersama untuk
pembangunan berkelanjutan di Tanah Air. Di Indonesia sendiri, pelaksanaan agenda
SDGs dibangun berdasarkan pengalaman pemerintah melaksanakan agenda MDGs.
Indonesia sangat serius dalam upaya mencapai indikator-indikator SDGs. Hal ini dimulai
dengan diintegrasikannya 169 indikator SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM) 2020-2040.
➢ Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang diterbitkan pada 4 Juli 2017 menunjukkan konsistensi
pemerintah untuk melembagakan agenda SDGs ke dalam program pembangunan
nasional. Perpres tersebut menekankan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan,
melalui empat platform partisipasi, yaitu pemerintah dan parlemen, filantropi dan
bisnis, ormas, akademisi dan pakar dalam rangka menyukseskan pelaksanaan agenda
SDGs.
87
TURUT BERKOMITMEN TERHADAP PROGRAM DUNIA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS [SDG’S]
88
12 WUJUD RASA SUKUR
89
13 MENUJU CAPAIAN LEBIH PEMBELAJARAN DAN
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
➢Deskripsi kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian
pembelajaran [learning outcome] yang diperoleh seseorang
melalui jalur pendidikan
▪ Pendidikan.
▪ Pelatihan.
▪ Pengalaman Kerja.
▪ Pembelajaran mandiri.
90
MENUJU CAPAIAN LEBIH PEMBELAJARAN DAN
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
▪ CAPAIAN PEMBELAJARAN
91
MENUJU CAPAIAN LEBIH PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
92
MENUJU CAPAIAN LEBIH PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
93
14 JALAN MENUJU SURGA
➢ قال رسول هللا:عن عبد هللا بن عمر رضي هللا عنه قال
ص ُدو ُق ْال ُم ْس ِل ُم َم َع
َّ اج ُر ال َ ِمي ُن ال
ِ َّ « الت:صلى هللا عليه و سلم
– مع النبيين و الصديقين و الشهداء:اء – وفي رواية ُّ ال
ِ ش َه َد
َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة » رواه ابن ماجه والحاكم والدارقطني وغيرهم
➢Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa
Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang
pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan
(dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan
orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).”[1]
▪ [1] HR Ibnu Majah (no. 2139), al-Hakim (no. 2142) dan ad-Daraquthni (no. 17), dalam sanadnya ada kelemahan, akan tetapi ada hadits lain
94
yang menguatkannya, dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, HR at-Tirmidzi (no. 1209) dan lain-lain. Oleh karena itu, hadits
dinyatakan baik sanadnya oleh imam adz-Dzahabi dan syaikh al-Albani (lihat “ash-Shahiihah” no. 3453).
JALAN MENUJU SURGA
➢ Hadis yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang pedagang yang
memiliki sifat-sifat ini, karena dia akan dimuliakan dengan keutamaan besar dan
kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan dikumpulkan
bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid
pada hari kiamat. Imam ath-Thiibi mengomentari hadis ini dengan mengatakan,
“Barangsiapa yang selalu mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia
termasuk golongan orang-orang yang taat (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala);
dari kalangan orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid, tapi
barangsiapa yang selalu memilih sifat dusta dan khianat, maka dia termasuk
golongan orang-orang yang durhaka (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala); dari
kalangan orang-orang yang fasik (buruk/rusak agamanya) atau pelaku
maksiat”.[2]
95
▪ 2] Lihat kitab “Syarhu sunani Ibni Majah” (hal. 155).
JALAN MENUJU SURGA
➢ Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadis ini:
▪ Maksud sifat jujur dan amanah dalam berdagang adalah dalam keterangan yang
disampaikan sehubungan dengan jual beli tersebut dan penjelasan tentang cacat atau
kekurangan pada barang dagangan yang dijual jika memang ada cacatnya.[3]
▪ nilah sebab yang menjadikan keberkahan dan kebaikan dalam perdagangan dan jual beli,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kalau keduanya (pedagang dan
pembeli) bersifat jujur dan menjelaskan (keadaan barang dagangan atau uang
pembayaran), maka Allah akan memberkahi keduanya dalam jual beli tersebut. Akan tetapi
kalau kaduanya berdusta dan menyembunyikan (hal tersebut), maka akan hilang
keberkahan jual beli tersebut”.[4]
▪ Berdagang yang halal dengan sifat-sifat terpuji yang disebutkan dalam hadis ini adalah
pekerjaan yang disukai dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
shahabat y, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang shahih.[5] Adapun hadis
“Sembilan persepuluh (90 %) rezeki adalah dari perniagaan”, maka ini adalah hadis yang
lemah, sebagaimana yang dijelaskan oleh syaikh al-Albani.[6]
96
JALAN MENUJU SURGA
➢ Maksud dari keutamaan dalam hadis ini: “…bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-
orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti)” bukanlah berarti derajat dan kedudukannya
sama persis dengan derajat dan kedudukan mereka, tapi maksudnya dikumpulkan di dalam
golongan mereka, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
➢ Islam sebagai pedoman hidup yang turun dari Sang Pencipta manusia, sangat
menghargai bahkan amat mendorong produktivitas. Rosulullah saw. Bersabda:
ِ ب الْ ُم
➢ ؤم َن ُّ هللا ي ُ ِح
َ إن َّ عن ابن عمر رضي هللا عنهما عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
َ الْ ُم ْحت َ ِـر
ف
➢ Dari Ibnu ‘Umar ra dari Nabi saw, ia berkata: “Sesungguhnya Allah mencintai orang
yang beriman yang berkarya (produktif menghasilkan berbagai kebaikan -pen)” H.R.
Thabrani dalam Al Kabir, juga oleh Al Bayhaqi
98
MEMILIH HIDUP PRODUKTIF
➢ ًّ ن عائشة رضي هللا عنها قالت قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم َم ْن ْأمسَى كَاَل
ُ سى َمـغْـف ُ ْو ًرا لَـه َ ِم ْن
َ ع َم ِل يَدِ ِه ْأم
➢ Dan dari ‘Aisyah ra. Beliau berkata, telah berkarta Rosulullah saw
“Barangsiapa yang disenjaharinya merasa letih karena bekerja (mencari
nafkah) maka pada senja hari itu dia berada dalam ampunan Allah” H.R. At
Thabrani dalam kitab Al Ausath.
Islam membenci pengangguran, sebagaimana yang disampaikan oleh
seorang shahabat Nabi saw, Ibnu Masud ra:
ِ َ ع َم ِل دُنْـيَا َوَل
➢ آخ َرة ِ َ الر ُج َل ف
َ ارغًا َل َ في َّ أرى ْ ُ وعن ابن مسعود قال إني ل َ ْك َره
َ أن
➢ Sesungguhnya aku benci kepada seseorang yang menganggur, tidak bekerja
untuk kepentingan dunia juga tidak untuk keuntungan akhirat. H.R. At
Thabrani dalam kitab Al Kabir.
99
MEMILIH HIDUP PRODUKTIF
➢ Bahkan Rosulullah menghargai seorang hamba yang sanggup mandiri, hidup dengan hasil kemampuannya
sendiri:
➢ حدثنا إبراهيم بن موسى أخبرنا عيسى عن ثور عن خالد بن معدان عن المقدام رضي هللا عنه عن رسول هللا صلى هللا عليه
وسلم قال ثم ما أكل أحد طعاما قط خيرا من أن يأكل من عمل يده وإن نبي هللا داود عليه السَلم كان يأكل من عمل يده
➢ Makanan yang terbaik yang dimakan seseorang adalah dari hasil karya tangannya sendiri dan
sesungguhnya Nabi Dawud AS. Pun makan dari hasil kerjanya sendiri. (H.R. Bukhory : 1966)
Dalam keterangan lain, beliau menyebutkan bahwa sebaik baik usaha adalah apa yang merupakan ekspresi
dari keterampilan dirinya, dan segenap tanggung jawab ekonomi yang dia berikan kepada ahli keluarganya,
dinilai sebagai sedekah yang terus menerus menghasilkan pahala:
➢ حدثنا هشام بن عمار ثنا إسماعيل بن عياش عن بجير بن سعد عن خالد بن معدان عن المقدام بن معد يكرب الزبيدي عن
الر ُج ُل َعلَى نَفْ ِس ِه َوأ ْه ِل ِه َو َولَ ِد ِه
َّ َب ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه َو َما أنْفَق ْ الر ُج ُل َك ْسبًا أ
ُ َطي َّ بَ رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال َما َك َس
ٌ ص َدقَة َ
َ َو َخا ِد ِم ِه فهُ َو
➢ Pekerjaan terbaik seseorang adalah apa yang dikerjakan berdasarkan keterampilannya, dan apapun yang
dinafkahkan seseorang untuk dirinyaوkeluarganya, anaknya dan pembantunya adalah sedekah. H.R. Ibnu
Majah.
100
MEMILIH HIDUP PRODUKTIF
➢ Sesungguhnya Allah mencintai seorang beriman yang sekalipun lemah, tetapi ia produktif dan
selalu menjaga harga dirinya (tidak mau meminta-minta) dan Allah membenci tukang peminta-
minta yang pemaksa. Di dalam Tafsir Al Qurthubi Juz 11 hal 321.
Produktivitas itu tetap harus dipertahankan dalam segala situasi dan kondisi, dengan sebuah
penggambaran yang ekstrim, bahkan sekalipun anda tahu besok akan kiamat, tidak boleh
membuat kita tidak berkarya dan produktif hari ini. Sebagaimana sabda Rosulullah saw:
101
MEMILIH HIDUP PRODUKTIF
• Demikian besarnya penghargaan Islam atas produktivitas, sampai –sampai disebutkan dalam Al Hadits, bahwa
produktivitas juga erat kaitannya dengan jalan untuk memperoleh pengampunan dari dosa-dosa, yang justru malah tidak
akan bisa mendapatkan pengampunan dengan cara yang lainnya.
• Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu ada beberapa dosa yang tidak akan terhapus dengan sholat, shoum, haji dan
umroh. Para shahabat bertanya, dengan apa menghapuskannya ya Rosulallah? Jawab beliau: dengan semangat dan
bersungguh-sungguh mencari nafkah. H.R Ath Thabrani dalam kitab Al Ausath.
Tentu ini disampaikan agar muslimin tidak hanya melulu terfokus pada rutinitas ritual semata, tetapi mereka diingatkan
bahwa ada aktivitas lain yang juga harus mereka tekuni, jika mereka ingin agar dosa-dosa mereka diampuni. Bahwa
mereka pun mesti memiliki semangat yang tinggi untuk mencari nafkah bersungguh-sungguh dalam mencarinya.
Bahkan Rosulullah saw. amat menganjurkan terkumpulnya harta yang baik, halal di tangan orang-orang yang baik. Dan
tentu hal tersebut tidak akan terwujud jika mereka tidak produktif:
• َّ ح ِللْ َم ْر ِء ال
صا ِلح َّ فقال يا عُ َم ُر َو ن َ ِع ًما بِالْ َما ِل ال
ِ صا ِل
• Berkata Rosul saw. Wahai Umar, sesungguhnya sebaik-baik harta yang baik adalah yang dimiliki oleh orang yang sholeh.
HR. Ahmad
102
MEMILIH HIDUP PRODUKTIF
103