Anda di halaman 1dari 14

Bentuk Intervensi Keperawatan Komunitas

1. Pencegahan Primer : tahap pencegahan yang


dilakukan sebelum masalah timbul. Kegiatan ini
dapat berupa perlindungan khusus, dan promosi
kesehatan seperti pemberian penkes,
kebersihan diri, olah raga, imunisasi, dan
perubahan gaya hidup
2. Pencegahan Sekunder : pencegahan yang
dilakukan pada awal masalah timbul maupun
saat masalah berlangsung dengan melakukan
deteksi dini, dan melakukan penanganan yamg
tepat seperti : skrening kesehatan, deteksi dini
adanya masalah kesehatan
3. Pencegahan Tersier : pencegahan yang
dilakukan saat masalah kesehatan telah
selesai, dengan tujuan mencegah komplikasi,
meminimalkan disability, dan memaksimalkan
fungsi melalui rehabilitasi seperti melakukan
rujukan, melakukan konseling.
Bentuk intervensinya adalah melakukan
kegiatan observasi, pemberian terapi
modalitas, pemberian terapi komplementer.
Data fokus dalam pengkajian keperawatan komunitas

• Pengkajian :
1. Core/inti
2. Lingkungan fisik
3. Pendidikan
4. Komunikasi
5. Layanan kesehatan dan soosial
6. Keamanan dan transportasi
7. Ekonomi
8. Politik dan pemerintahan
9. Rekreasi
Metode Pengumpulan Data Pengkajian Askep
Komunitas
1. Windshield Survey
Dilakukan dengan berjalan jalan di lingkungan komunitas
untuk menemukan gambaran tentang kondisi dan
situasi yang terjadi di komunitas, dan karakteristik
penduduk yang ditemui dijalan saat survey dilakukan
2. Informant Interview
Melakukan wawancara dengan tokoh yang menguasai
program dengan menggunakan pedoman
wawancara, pedoman observasi dan kuesioner, juga
mencantumkan informed consent
3. Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu di observasi.
Berapa lama diobservasi, , apa, dimana, waktu dan tempat
komunitas yang akan diobservasi. Kegiatan dilakukan dengan
menggunakan format observasi yang sudah dibuat terlebih
dahulu, bisa digunakan tambahan kamera atau video.
4. Focus Group Discussion (FGD)
Merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapat informasi yang mendalam tentang perasaan,
pikiran mengenai suatu topik melalui proses diskusi
kelompok. FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai
persepsi terhadap sesuatu. Pesertanya terdiri dari sampai 12
orang, harus homogen, dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin, usia, latar belakang sosial ekonomi.
Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Diagnosa Sejahtera /Wellness
Digunakan bila komunitas mempunyai potensi
untuk ditingkatkan, belum ada data
maladaptif. Contoh : potensial peningkatan
tumbuh kembang balita di RT 08 RW 01 desa
X kecamatan A, ditandai dengan angka
cakupan imunisasi 90 persen, 80 persen berat
badan balita diatas garis merah KMS,
cakupan posyandu 90 persen.
2. Diagnosis ancaman (risiko)
Digunakan bila belum terdapat paparan masalah
kesehatan, tetapi sudah ditemukan beberapa
data maladaptif yang memungkinkan
timbulnya gangguan. Contoh : Risiko terjadi
peningkatan DM pada lansia di RT 07 RW 09
ditandai dengan banyak lansia yang jarang
berolah raga, 40 persen lansia menyukai
makanan manis, lansia jarang memeriksakan
kesehatannya di poosbindu
3. Diagnosis Gangguan/Aktual
Diagnosis yang ditegakkan bila sudah timbul
gangguan/masalah kesehatan di komunitas ,
yang didukung beberapa data maladaptif,
contoh : Gangguan kesehatan reproduksi pada
agregat remaja, ditandai dengan 93 persen
remaja mengalami keputihan patologis,
sebagian remaja dalam mengatasi keputihan
hanya didiamkan saja, 80 persen remaja putri
mengatakan belum pernah mendapatkan
informasi kesehatan reproduksi dari petugas
kesehatan.
Skooring yang digunakan dalam menetapkan
prioritas
A. Metode Paper and Pencil Tool
Pentingnya masalah untuk dipecahkan :
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi
Kemungkinan perubahan positif jika diatasi :
0. tidak ada
4. Rendah
5. Sedang
6. Tinggi
Peningkatan kualitas hidup bila diatasi :
0. tidak ada
7. Rendah
8. Sedang
9. Tinggi
B. Prioritas berdasarkan Depkes 2003
a. Risiko keparahan
b. Minat masyarakat
c. Kemungkinan diatasi
d. Waktu
e. Dana
f. Fasilitas
g. Sumber daya
h. Tempat
Pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Rumusan Tujuan Keperawatan komunitas
A. Tujuan Umum : mengacu bagaimana mengatasi masalah di
komunitas. Contoh :
1. Tidak terjadi gangguan infertilitas pada agregat remaja putri di
wilayah …..
B. Tujuan Khusus : mengacu magaimana mengatasi etiologi dengan
menggunakan SMART (Spesific, Measurable : dapat diukur,
Achievable : dapat dicapai, Reality, Time : waktu). Setelah dilakukan
tindakan keperawatan dalam waktu 1 kali pertemuan diharapkan
tidak jadi terjadi gangguan fertilitas pada remaja, ditandai dengan
1. Pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi meningkat dari …
persen menjadi…persen
2. Menurunnya jumlah siswai yang mengalami keputihan dari …persen
menjadi…..persen
3. Remaja sudah memanfaatkan layanan UKS untuk membantu
mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja
2.Tujuan Umum : Masyarakat di RT 09 dan RW 07
mampu melaksanakan hidup bersih dan sehat
Tujuan Khusus : setelah dilakukan tindakan
komunitas selama 1 minggu, diharapkan
masyarakat RT 09 dan RW 07 mampu melaksanakn
hidup bersih dan sehat , ditandai dengan :
a. Masyarakat dapat mengidentifikasi janis sampah
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Menggunakan air bersih dan sehat
d. Melakukan aktivitas fisik
e. Makan sayur dan buah setiap hari
Menyusun Rencana Tindakan Keperawatan Komunitas

• Beri penyuluhan tentang TB dan perawatannya pada


warga RT09 RW 07
• Diskusikan dengan warga tentang gejala TB, tindakan
pencegahan penularan TB
• Deteksi kasus TB melalui skrining pada warga RW07
• Bagikan leaflet penyuluhan TB
• Lakukan pembinaan kader dalam kemampuan
penemuan kasus dan penanganan TB
• Lakukan kerjasama dengan institusi pendidikan formal
dan informal untuk melaksanakan progran terkait

Anda mungkin juga menyukai