Anda di halaman 1dari 6

EKSPERIMEN TETES MINYAK MILIKAN

Violita Riyanda Safitri


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Violitariyanda22@gmail.com

Abstrak
Eksperimen tetes minyak milikan dilakukan variasi sebanyak 5 partikel. Pengamatan gerak butiran diulangi sebanyak 3 kali
yakni 3 kali gerakan naik dan 3 gerakan kali turun untuk masing-masing partikel. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan
kecepatan gerak turun (jatuh) tetes minyak, kecepatan gerak naik tetes minyak, dan muatan tiap butiran tetes minyak. Melalui
analisis data dengan metode dinamis, diperoleh nilai muatan elektron pada partikel pertama sebesar 1,1.10 -19 C, partikel kedua
sebesar 1,7.10-19 C, partikel ketiga sebesar 1,5.10-19 C, partikel keempat sebesar 1,6.10-19 C, dan partikel kelima sebesar 1,52.10-
19
C. Menurut literatur nilai muatan elektron adalah 1,602.10 -19 C, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perolehan mendekati
nilai literature tetapi tidak sempurna.
Kata Kunci— tetes minyak milikan, muatan butiran minyak, medan listrik.

1. PENDAHULUAN Johnstone mengungkapkan bahwa electron adalah nama unit


Percobaan tetes milikan sangat penting dilakukan untuk alami listrik. Robert A. Milikan melakukan percobaan tetes
mengetahui dan mempelajari perkembangan fisika atomik. minyak milikan pada tahun 1913. Percobaan tetes minyak
Tetes milikan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan sekali milikan tersebut menggunakan minyak parafin yang kemudian
dengan konsep karakteristik kelistrikan dan kemagnetan. disemprotkan kedalam ruang antar plat kapasitor dan
Konsep kelistrikan tersebut di kaji secara mikro, hal ini tentu mengamati gerakan pada tetes minyak dengan menggunakan
berkaitan dengan nilai muatan satuan electron dan sifat diskrit mikroskop (Wiyanto, 2008).
muatan electron dalam satuan atom. Pengetahuan tentang Robert A. Milikan (1869 – 1953) melakukan percobaan
konsep karakteristik atom dan kelistrikan di gunakan untuk dengan meneteskan minyak melalui dua plat logam dengan
kemajuan teknologi seperti pada penerangan lampu dan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya elektrolistrik
televisi. mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen
Tahun 1911 dilakukan percobaan untuk mengukur tersebut, jatuhan minyak akan mengalami percepatan kebawah
muatan electron e dan menentukan muatan yang terkuantisasi yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama
atau muatan dalam kelipatan bilangan bulat e. Penghargaan gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes.
nobel dalam disika pada tahun 1923 diberikan kepada Robert Sehingga akan terjadi keseimbangan gaya – gaya antara gaya
Milikan, yaitu dari penemuannya mengukur muatan pada gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat konduktor tersebut
electron. Berdasarkan percobaan yang dilakukan JJ Thomson (Silaban, 1986).
tahun 1897, Ilmuwan fisika Milikan menemukan konsep bahwa Tetes minyak milikan merupakan percobaan yang
ada dua jenis listrik yaitu positif dan negatif, yang diusulkan menunjukkan bahwa muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya
oleh Benyamin Franklinpada tahun 1747. Tahun 1891 Dr. G. ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan
terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat).
“Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya
antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil (2.7)

minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor.” dimana adalah viskositas udara dan adalah rapat massa

(Krane, 1992). udara.

Robert Millikan melakukan percobaan dengan Menurut Tim Penyusun (2018), Eksperimen Tetes

menyeimbangkan gaya-gaya antara gravitas dan gaya listrik Minyak Millikan, ketika minyak jatuh di udara akan mengalami

pada suatu tetes minyak yang ada diantara dua buah pelat percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan

konduktor. Ketika minyak jatuh diudara akan mengalami pada saat yang sama, gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh

percepatan kebawah ynag disebabkan oleh gaya grafitasi dan gaya stokes. Kecepatan tetes minyak akan meningkat

pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh ssssampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya berat ke

gaya penghambat (gaya stokes). Menurut stokes, bila sebuah bwah sama dengan gaya stokes ke atas (gambar 2.1 a)

benda dilepaskan tanpa kecepatan awal didalam fluida, benda


mula-mula akan mendapat kecepatan. Karena mendapat
kecepatan maka benda akan bertambah besar pula, hingga
mencapai keadaan stasioner. Pada keadaan seperti ini dpat
digambarkan hubungan antara gaya stokes dan gaya gravitasi
berdasar persamaan berikut:
Fg = Fs (2.1) Gambar 2.1 Gaya-gaya pada tetes minyak Milikan
(Sumber : Tim Penyusun, 2018)
M.g = K.Vf (2.2)
Berdasarkan latar belakang diatas muncul sebuah
Dalam keadaan stasioner menjadi:
rumusan masalah. Rumusan masalah pada ekperimen tetes
Fc = Fg + Fs (2.3)
minyak milikan ini sebagai berikut :
Een = mg + KVr (2.4)
1. Bagaimana perbandingan harga muatan tetes minyak yang
Dimana E merupakan kuat medan listrik. Secara umum
didapatkan pada setiap pengukuran dengan literatur?
didefinisikan bahwa kuat medan listrik E di dalam ruang
2. Bagaimana pengaruh kecepatan naik dan kecepatan turun
sebagai gaya elektrostatis yang bekerja pada satu satuan
tetes minyak terhadap penentuan nilai muatan tetes?
muatan di dalam ruang tersebut. (Soedojo,1992)
3. Bagaimana perbandingan pengaruh muatan elementer
Menurut Tim Penyusun (2018), dari dua persamaan
pada penentuan bilangan Avogadro yang didpatkan pada
kesetimbangan gaya tersebut, harga k dapat dieliminasi
percobaan tets minyak milikan ini dengan literatur?
sehingga diperoleh muatan tetes sebesar:
Percobaan tetes minyak milikan bertujuan untuk
𝑚𝑔(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
𝑒𝑛 = (2.5) mengetahui perbandingan harga muatan tetes minyak yang
𝐸𝑣𝑓

Besaran massa m dapat ditentukan dengan menggunakan didapatkan pada setiap pengukuran dengan literature.
persamaan volume bola Mengetahui pengaruh kecepatan naik dan kecepatan turun tetes
4 minyak terhadap penentuan nilai muatan tetes. Mengetahui
𝑚 = 𝜋𝑎3 𝜎 (2.6)
3
perbandingan pengaruh muatan elementer pada penentuan
dimana adalah rapat massa tetes minyak. Sedangkan radius
bilangan Avogadro yang didpatkan pada percobaan tets minyak
tetes minyak a dapat ditentukan
milikan ini dengan literature.
dari persamaan Stokes:
2. METODE EKSPERIMEN disiapkan. Sumber cahaya pada mikroskop diatur sehingga
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan adalah butiran minyak dapat terlihat. Kemudian tegangan input diatur
Milikan oil Apparatus yang berfungsi untuk mengetahui hasil sesuai variasi yang akan digunakan. Lalu cairan minyak parafin
tetesan minyak dan untuk diatur tegangan sumbernya, sprayer dimasukkan ke lubang penyemprotan dengan menggunakan
untuk menyemprotkan parafin ke milikan oil apparatus, minyak sprayer. Setelah itu, butiran minyak ditetapkan sebagai objek
parafin adalah minyak yang digunakan dalam percobaan ini, pengamatan dengan menggunakan mikoskop. Kemudian
mikroskop untuk melihat hasil tetesan minyak, sumber cahaya dicatat waktu tempuh butiran tetes minyak dari garis batas
untuk member cahaya agar bisa terlihat tetesan minyaknya dan bawah sampai atas. Untuk keadaan kedua switch pembalik
stopwatch untuk mengukur waktu yang dibutuhkan tetesan digerakkan ke atas. Pada kondisi ini tetes minyak akan bergerak
minyak untuk mencapai jari-jari atas dan jari-jari bawah. turun. Lalu dicatat waktu yang dibutuhkan butiran minyak
untuk naik dari batas atas sampai bawah.
Rangkai Alat
Eksperimen tetes minyak milikan menggunakan variasi
partikel. Eksperimen dilakukan variasi sebanyak 5 partikel.
Lampu Halogen dihidupkan Pengamatan gerak butiran diulangi sebanyak 3 kali yakni 3 kali
gerakan naik dan 3 gerakan kali turun untuk masing-masing
partikel. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan kecepatan
Jarum pemfokus diletakkan pada
bagian atas chamber gerak turun (jatuh) tetes minyak, kecepatan gerak naik tetes
minyak, jari-jari butiran minyak, dan muatan tiap butiran tetes
minyak.
Nozle atomizer diarahkan tegak lurus pada lubang
chamber. Posisi dipindahkan dari switch ionization source
3. HASIL
lever ke posisi Spray Droplet
Telah dilakukan percobaan tetes minyak milikan yang
bertujuan untuk menentukan banyaknya setiap muatan butiran

Plat konduktor pada posisi ground. Dipilih satu tetes minyak dan telah didapatkan data hasil percobaan sebagai
yang mempunyai kecepatan sekitar 0,02 – 0,05 berikut :
mm/s. Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan
Charge Direction of
t (s)
Latter Charge
Penembakan dengan sinar Alpha 8,2
turun 24,6

Tegangan pada plat konduktor 9,1


A
dilepaskan 21
naik 15,85
10
Hasil 6,3
Gambar 2.1 Diagram Alir Prosedur Eksperimen turun 7,4
Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu alat dan B 5,8
bahan yang meliputi milikan oil aparatus, sprayer, minyak 16,5
naik
parafin, mikroskop, sumber cahaya(lampu) dan stopwatch 16,7
3
26,8 2
1 0,0061 + 0,0024
10 [ ] √0,0061
0,000617 100
turun 1+ −6
10,2 102391 × 7,5 × 10
13,8 𝑒𝑛 = 1,1 × 10−9 𝐶
C
6,6 Dan dari perhitungan tersebut, lalu disajikan dalam bentuk
naik 7,7 tabel seperti berikut :
6,8 Tabel 3.2 Tabel Hasil Perhitungan
6,8 Charg Directio
v Charg
turun 7,5 e n of t (s) a(cm)
(cm/s) e (C)
Latter Charge
8,8 0,006 1,1E-
D 7,5E-06
13,8 8,2 1 19
naik 0,002 4,0E-
16,8 turun 4,4E-06
24,6 0 20
14,8 0,005 1,3E-
7,2E-06
6,7 9,1 5 19
A
turun 0,002
7,1 21 4
7,9 15,8 0,003
E naik
17,5 5 2
0,005
naik 10,4 10 0
11,6 0,007 1,7E-
8,6E-06
6,3 9 19
0,006 1,4E-
Setelah didapatkan data hasil percobaan maka kemudian turun 7,9E-06
7,4 8 19
dilakukan perhitungan. data hasil perhitungan sebagai berikut: 0,008 1,7E-
9,0E-06
5,8 6 19
Contoh perhitungan : B
0,003
𝑑 = 0,787 𝑐𝑚 16,5 0
0,003
𝜋 = 3,14 naik
16,7 0
𝑔 0,001
𝜎 = 0,886 ⁄𝑐 3
26,8 9
𝑑𝑦𝑛𝑒 𝑠⁄ 0,005 1,5E-
𝜂 = 0,000018 𝑐𝑚2 6,8E-06
10 0 19
𝑔 0,004 1,4E-
𝜌 = 0,0013 ⁄𝑐 3 turun 6,8E-06
10,2 9 19
2
𝑏 = 0,000617𝑐𝑚 𝐻𝑔 0,003 1,1E-
5,8E-06
13,8 6 19
𝑝 = 102391𝑐𝑚𝐻𝑔 C
0,007
𝑎 = 7,5 × 10−6 𝑐𝑚 6,6 6
0,006
𝑣𝑓 = 0,0061 𝑐𝑚⁄𝑠 naik
7,7 5
𝑣𝑟 = 0,0024 𝑐𝑚⁄𝑠 0,007
3 6,8 4
3 2
2 2
0,007 1,6E-
9𝜂 1 1 𝑣𝑓 + 𝑣𝑟 8,3E-06
𝑒𝑛 = 400 𝑑𝜋𝜎 [( ) ] [ ] √𝑣𝑟 6,8 4 19
2(𝜎 − 𝜌) 𝑔 1 + 𝑏 ∇𝑣 0,006 1,3E-
𝑝𝑎 D turun 7,9E-06
7,5 7 19
3
2 2 0,005 1,2E-
9 × 1,8 × 10−5 1 7,3E-06
𝑒𝑛 = 400 × 0,787 × 3,14 × 0,886 [( ) ] 8,8 7 19
2(0,886 − 0,0013) 9800
0,003 Percobaan tetes minyak milikan yang bertujuan untuk
13,8 6
mengetahui perbandingan harga muatan tetes minyak yang
0,003
naik
16,8 0 didapatkan pada setiap pengukuran. Ketika minyak
0,003 disemprotkan, maka butiran – butiran minyak bergerak
14,8 4
0,007 8,35E- 1,52E- menumbuk partikel cahaya sehingga elektron pada butiran
6,7 5 06 19 minyak tersebut memiliki energi yang didapatkan dari foton
0,007 8,11E- 1,70E-
turun pada cahaya tersebut. Butiran – butiran minyak akan bergerak
7,1 0 06 19
0,006 7,69E- 1,45E- turun karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi, kemudian setelah
7,9 3 06 19
E diberi medan listrik butiran minyak akan bergerak naik, karena
0,002
17,5 9 gaya dari luar berupa medan listrik tersebut cukup kuat
0,004
naik sehingga nilainya lebih besar dari gaya gravitasi bumi yang
10,4 8
0,004 arahnya ke bawah. Hasil pengukuran harga muatan tetes
11,6 3
minyak dipengaruhi oleh kecepatan naik dan kecepatan turun

Tabel 3.3 Bilangan Avogadro dari elektron, sehingga diperoleh variasi hasil dari harga
muatan elektron pada masing-masing pengukuran.
Number
Charge charge D Avogadro's
of Butiran minyak ketika naik dipengaruhi oleh gaya
Letter (esu) (%) Number
Electron
gravitasi, dan ketika turun dipengaruhi oleh medan listrik. Pada
2,4E-
A1 0,7 0,51 1,2E+24
10 saat gerakan butiran minyak naik itu dipengaruhi oleh gaya
8,3E-
A2 0,3 0,83 3,4E+24 gravitasi bumi, gaya stokes dan gaya Coulomb. Gaya stokes
11
2,8E- dan gaya Coulomb arah gayanya berlawanan dengan arah gerak
A3 0,8 0,42 1,0E+24
10
butiran minyak sehingga gaya-gaya tersebut menghambat
3,5E-
B1 1,0 0,28 8,2E+23 gerak butiran. Saat gerakan turun butiran minyak dipengaruhi
10
2,9E- gaya listrik, gaya gravitasi bumi, gaya stokes. Adanya gerakan
B2 0,9 0,41 1,0E+24
10
3,5E- yang lebih cepat ini dikarenakan ada gaya listrik sangat besar
B3 1,0 0,28 8,2E+23
10 sehinga menyebabkan gerak turunnya butiran lebih cepat. Gaya
3,2E-
C1 1,0 0,34 9,0E+23 listrik yang dialami butiran minyak menunjukkan butiran
10
2,8E- minyak memiliki muatan. Data jarak dan waktu dari
C2 0,9 0,41 1,0E+24
10
2,4E- pengamatan sehingga diperoleh kecepatan naik maupun
C3 0,7 0,51 1,2E+24
10 kecepatan jatuh dari elektron yang dapat mempengaruhi nilai
3,4E-
D1 1,0 0,30 8,5E+23 muatan tetes minyak. Nilai kecepatan naik akan jauh lebih
10
2,8E- besar dibandingkan dengan kecepatan turun karena
D2 0,8 0,42 1,0E+24
10
dipengaruhi oleh masing-masing gaya yang bekerja pada
2,4E-
D3 0,7 0,49 1,2E+24
10 kecepatan naik maupun kecepatan turun.
3,2E-
E1 1,0 0,34 9,0E+23 Melalui analisis data dengan metode dinamis, diperoleh
10
3,5E- nilai muatan elektron pada partikel pertama sebesar 1,1.10-19 C,
E2 1,1 0,26 8,0E+23
10
partikel kedua sebesar 1,7.10-19 C, partikel ketiga sebesar
3,0E-
E3 0,9 0,37 9,4E+23 1,5.10-19 C, partikel keempat sebesar 1,6.10-19 C, dan partikel
10
kelima sebesar 1,52.10-19 C. Menurut literatur nilai muatan
4. DISKUSI
elektron adalah 1,602.10-19 C, sehingga dapat disimpulkan dengan kecepatan turun karena dipengaruhi oleh masing-
bahwa hasil perolehan mendekati nilai literature tetapi tidak masing gaya yang bekerja pada kecepatan naik maupun
sempurna. Perbedaan nilai antara perhitungan dan literatur kecepatan turun.
disebabkan oleh ketidaktelitian pengamatan tetes minyak 3. Nilai elementer akan berpengaruh pada penentuan nilai
karena mata pengamat yang terlalu lelah. Tetes-tetes minyak avogadro, sehingga apabila pada nilai elementer semakin
yang ukurannya tidak sama besar sehingga menyebabkan besar maka nilai avogadro yang didapatakan juga akan
jatuhnya berbeda-beda. semakin besar.
Eksperimen tetes minyak milikan menghitung nilai
avogadro dengan pengaruh dari muatan elementer pada 5.2 Saran
perhitungan. Nilai elementer akan berpengaruh pada penentuan Eksperimen yang dilakukan sangat diperlukan ketelitian
nilai avogadro, sehingga apabila pada nilai elementer semakin yang dalam mengamati pergerakan elektron tetes minyak,
besar maka nilai avogadro yang didapatakan juga akan semakin diharapakan fokus dalam pengamatan. Data yang diperoleh
besar. Muatan elementer merupakan muatan listrik yang harus tepat sesuai dengan pengamatan ketika menentukan jarak
dibawa oleh partikel dihitung dengan mengukur gaya yang dan waktu. Jarak dan waktu sangat bepengaruh dalam
bekerja pada sebuah medan listrik. Sehingga muatan elementer menentukan kecepatan naik maupun turun sehingga harus teliti
sangat berpengaruh pada nilai avogadro karena bergantung dalam pengamatan dan pengambilan data.
pada nilai muatan listrik pada tetes minyak milikan.
DAFTAR PUSTAKA
5. KESIMPULAN DAN SARAN Alonso M Finn. 1992. Dasar – Dasar Fisika Universitas Edisi
5.1 Kesimpulan ke-2. Jakarta: Erlangga
Kesimpulan dari eksperimen tetes minyak milikan yang Silaban, Pantur 1986. Fisika Modern Edisi ketiga. Jakarta:
telah dilakukan dapat diketahui sebagai berikut : Erlangga.
1. Hasil pengukuran harga muatan tetes minyak dipengaruhi Soedojo, Peter. 1992. Azas – Azas Ilmu Fisika Jilid 3 Optika.
oleh kecepatan naik dan kecepatan turun dari elektron, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
sehingga diperoleh variasi hasil dari harga muatan Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas
elektron pada masing-masing pengukuran. Indonesia.
2. Data jarak dan waktu dari pengamatan sehingga diperoleh Tim Penyusun. 2017. Buku Panduan Praktikum Eksperimen
kecepatan naik maupun kecepatan jatuh dari elektron Fisika I. Jember Universitas Jember.
yang dapat mempengaruhi nilai muatan tetes minyak. Wiyanto. 2008. Elektromagnetik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nilai kecepatan naik akan jauh lebih besar dibandingkan

Anda mungkin juga menyukai