Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA 1
TETES MINYAK MILIKAN

Oleh :
Nama : Silvia Aprilia Qotrunnada
NIM : 171810201071
Kelompok : B2-6

LABORATORIUM FISIKA MODERN DAN OPTOELEKTRONIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................,.... 3
BAB 3. DESAIN EKSPERIMEN ....................................................................... 7
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................. 7
3.2 Desain Eksperimen ............................................................................ 7
3.3 Metode Analisis data ......................................................................... 9
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 11

2i
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Milikan melakukan sebuah eksperimen untuk mengukur e dan arah muatan
dasar sebuah elektron, menunjukkan perilaku yang menarik dari muatan yang
diamati. Percobaan Milikan terdiri dari dua piringan logam yang tersusun paralel.
Percikan minyak jatuh pada sebuah lubang kecil di atas piringan. Milikan
menggunakan sinar-X untuk mengionisasi udara dalam ruang. Udara bebas akan
mengikuti minyak jatuh melalui teleskop yang tersusun tegak lurus dengan lampu
penerang. Misalkan sebuah tetesan memiliki massa dan membawa muatan negatif.
Gaya yang bekerja pada muatan apabila tidak ada medan listrik di antara plat
adalah gaya gravitasi yang mengarah ke bawah dan gaya Fd yang mengarah ke
atas. Gaya tarik besarnya sebanding dengan kecepatan jatuh tetes minyak.
Kesetimbangan pada kedua gaya akan terjadi ketika tetes minyak mengalami
kecepatan terminal (Soedojo, 2001).
Eksperimen milikan dilakukan dengan mengamati minyak yang dijatuhkan
dalam chamber. Minyak diionisasi terlebih dahulu sehingga menjadi bermuatan
negatif. Waktu jatuh dan naik minyak dihitung menggunakan stopwatch.
Pengolahan data eksperimen akan menghasilkan nilai kecepatan jatuh dan
kecepatan naik minyak, serta nilai muatan elektron.
Penemuan mengenai nilai muatan elektron melalui eksperimen yang
dilakukan oleh Milikan sangat berdampak pada kehidupan manusia. Muatan
elektron banyak diaplikasikan pada alat-alat kelistrikan seperti lampu. Sumber
cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui dilamen
yang kemudian memanas dan menghasilkan foton. Arus listrik harus memiliki
sumber yaitu energi listrik agar bisa dinyalakan dan diubah menjadi bentuk energi
yang lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan dalam praktikum tetes minyak milikan
adalah sebagai berikut.

3
1. Bagaimana nilai muatan elektron hasil eksperimen dibandingkan dengan
teori?
2. Bagaimana nilai bilangan avogadro (N) hasil eksperimen dibandingkan
dengan teori? 1
3. Bagaimana pengaruh kecepatan turun dan kecepatan naik tetes minyak
terhadap nilai muatan?

1.3. Tujuan Eksperimen


Tujuan eksperimen berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1. Menentukan nilai muatan elektron dan membandingkannya dengan teori.
2. Menentukan nilai bilangan avogadro dan membandingkannya dengan teori.
3. Menjelaskan pengaruh kecepatan turun dan kecepatan naik tetes minyak
terhadap nilai muatannya.

1.4. Manfaat
Selubung kompor gas adalah salah satu peranti yang memanfaatkan konsep
radiasi termal. Pemilihan material selubung kompor gas sangat memperhatikan
karakteristik daya pancar dan daya serap radiasi oleh material tersebut.
Karakteristik ini akan mempengaruhi efisiensi kompor gas konvensional.
Peningkatan efisiensi termal dan konsuktivitas termal bertujuan untuk mengurangi
penggunaan energi dalam proses pembakaran.

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran muatan elektronik (e) secara tepat dilakukan oleh Robert Milikan
pada tahun 1909. Milikan menggabungkan hasinya untuk (e) dengan nilai e/me
milik Thomson. Eksperimen yang dilakukan Milikan menunjukkan bahwa ukuran
partikel sekitar 1000 kali lebih kecil dibandingkan atom hidrogen yang ada
(Serway, Moses, dan Moyer, 2005).
Keberhasilan eksperimen yang dilakukan Milikan dimungkinkan oleh ide
cerdiknya, membuat percobaan yang “sesuai” dengan teorinya. Milikan
mengamati tetesan tunggal dengan menganggap semua partikel identik. Ide dasar
Milikan adalah untuk mengukur laju jatuhnya satu tetes yang ditimbulkan oleh
gaya gravitasi dan gaya hambat, menerapkan hukum Stokes untuk menentukan
jari-jari dari massa yang jatuh, kemudian mengukur kecepatan ke atas dalam
medan listrik yang berlawanan (Serway, Moses, dan Moyer, 2005).
Skema perangkat Milikan ditunjukkan pada gambar 2.1. Tetesan Milikan
yang dimasukkan oleh alat penyemprot yang dilewatkan pada lubang kecil di
bagian atas piringan. Atomitas muatan ditunjukkan langsung oleh pengamatan ini.
Perubahan kecepatan muatan saat eksperimen akan terjadi lebih sering ketika
sumber radiasi pengion ditempatkan di antara pelat (Serway, Moses, dan Moyer,
2005).

Gambar 2.2 Eksperimen Milikan


(Sumber : Serway, Moses, dan Moyer, 2005)

5
3
Analisis kuantitatif percobaan Milikan dimulai dengan hukum kedua Newton
yang diterapkan pada kecepatan jatuh minyak. Gaya seret D yang bernilai besar
mengakibatkan kecepatan jatuh konstan sangat cepat dicapai. Besarnya gaya tarik
diasumsikan sebanding dengan kecepatan (D = Cv), sehingga ditemukan
persamaan 2.1 (Serway, Moses, dan Moyer, 2005).

( ) 2.1

Kecepatan ke atas dari tetesan minyak akan memberikan nilai muatan q 2


menurut persamaan 2.2. Persamaan 2.1 dan 2.2 dibagi menjadi persamaan 2.3.
Persamaan 2.3 merupakan bukti yang sangat langsung dan kuat dari kuantisasi
muatan, karena jika rasio kecepatan berturut-turut pada tetesan harus kelipatan
dari unsur yang sama. Rasio pengukuran kecepatan eksperimental Milikan
mempunyai akurasi sekitar 1% (Serway, Moses, dan Moyer, 2005).

( ) 2.2

2.3

Tetes minyak akan berpindah dengan pelan ke atas ketika medan diaktifkan.
Kecepatan rata-rata tetes minyak ini adalah ratusan cm per detik. Milikan
melakukan perhitungan pada ribuan tetesan, hingga akhirnya menemukan bahwa
tetesan minyak memiliki muatan yang sama dengan muatan dasar e dikali suatu
bilangan bulat, dimana e = 1,60x10-19C (Soedojo, 2001).
q = ne n = 0,-1,-2,-3 2.4

Viskositas atau yang biasa disebut kekentala dapat dianggap sebagai gesekan
dalam fluida. Fluida mempunyai gesekan internal yang besarnya tertentu dan
disebut viskositas (η). Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu viskositas yaitu
suatu koefisien kekentalan zat cair, massa jenis bentuk, besar partikel, maupun
suhu. Viskositas erat kaitannya dengan hukum Stokes. Besaran yang
mempengaruhi gaya tersebut adalah viskositas fluida, jari-jari bola, dan kecepatan
relatif terhadap fluida (Soedojo, 2001).
Fs = 6ηπrv 2.5

Gaya yang bekerja pada butiran minyak antara lain gaya berat, gaya
Archimedes, gaya Sokes, dan gaya Coulomb. Gaya berat merupakan gaya tarik

46
bumi terhadap seluruh benda, yang arahnya selalu menuju pusat bumi. Gaya berat
disebut juga gaya gravitasi. Gaya gravitasi ada karena pengaruh percepatan
gravitasi bumi. Gaya berat dirumuskan sebagai persamaan 2.6 (Serway dan
Jewett, 2010). 2.5
W = mg
Benda yang semakin jauh dari permukaan bumi akan menerima pengaruh
percepatan gravitasi yang semakin kecil. Percepatan gravitasi berbanding terbalik
dengan nilai kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Gaya yang berpengaruh lainnya
adalah gaya archimedes. Gaya archimedes adalah gaya apung benda yang berada
pada suatu fluida. Gaya archimedes dirumuskan pada persamaan 2.6, dimana ρ
merupakan massa jenis fluida, dan Vdisp merupakan volume benda yang masuk di
dalam fluida (Serway dan Jewett, 2010).
FA = ρgVdisp 2.6
Gaya stokes merupakan gaya hambat yang diberikan oleh suatu fluida
terhadap suatu benda yang bergerak relatif terhadapnya. Gaya stokes muncul
karena adanya kekentalan atau viskositas dari suatu fluida. Arah gaya stokes
berlawanan dengan arah gerak suatu benda (Serway dan Jewett, 2010).
Gaya coulomb merupakan gaya yang timbul oleh dua muatan berbeda pada
medan listrik. Gaya coulomb antar muatan sejenis akan tolak-menolak dan gaya
coulomb antar muatan tidak sejenis akan tarik menarik. Gaya coulomb
dirumuskan oleh persamaan 2.7, dimana q1 dan q2 merupakan nilai muatan 1 dan
2, r merupakan jarak antar kedua muatan, dan k merupakan suatu konstanta yang
nilainya 9 x 109 Nm2/kg2 (Abdullah, 2006).

2.7
Medan listrik merupakan area dimana terdapat garis-garis gaya listrik. Gaya
coulomb muncul karena muatan q1 menghasilkan medan listrik pada posisi
muatan q2. Muatan q2 berinteraksi dengan medan yang dihasilkan muatan q 1, dan
interaksi tersebut menghasilkan gaya pada muatan q 2. Arah medan listrik keluar
dari muatan posistif dan masuk ke muatan negatif. Besarnya medan listrik dapat
dirumuskan sebagai persamaan 2.8 (Abdullah, 2006).

2.8

75
Eksperimen Milikan yang dilakukan oleh Waliyulhaq dan Kalim (2013)
bertujuan untuk menentukan nilai muatan elektron dengan mengamati tetes
minyak bermuatan. Hasil eksperimen ini tidak sesuai dengan literatur, disebabkan
oleh beberapa faktor. Kesulitan praktikan adalah menentukan waktu jatuh tetes
minyak yang tepat. Tekanan udara juga berpengaruh pada koreksi dari nilai yang
didapatkan selama eksperimen.

86
BAB 3 DESAIN EKSPERIMEN

3.1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum radiasi termal adalah
sebagai berikut.
1. Milikan oil drop apparatus, berfungsi untuk mengatur tegangan yang
berkaitan dengan pergerakan minyak.
2. Adaptor DC 12 volt, berfungsi untuk mengubah tegangan AC yang tinggi
menjadi DC 12 volt.
3. High voltage DC power supply, berfungsi sebagai sumber daya pada
rangkaian eksperimen.
4. Multimeter digital, berfungsi untuk mengukur tegangan.
5. Atomizer + minyak (σ = 886 kg/m3), merupakan minyak yang akan diamati
pada eksperimen.
6. Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu.

3.2. Desain Eksperimen


Langkah kerja pada praktikum tetes minyak milikan adalah sebagai berikut.
1. Peralatan dirangkai seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Desain Eksperimen


(Sumber : Tim Penyusun, 2019)

79
2. Peralatan tetes Milikan diletakkan pada posisi horizontal sebelum melakukan
pengukuran, dengan melihat gelembung air pada level meter tepat di pusat
lingkaran.
3. Posisi switch charging diletakkan pada posisi nol.
4. Adaptor (DC 12 volt) dan DC power supply diletakkan pada posisi off.
5. Posisi switch ionization source lever diletakkan pada posisi off.
6. Lampu halogen dihidupkan dengan memasang adaptor DC 12 volt.
7. Jarum pemfokus diletakkan pada bagian atas chamber. Jarum pemfokus pada
chamber diamati melalui mikroskop, lensa belakang diatur sehingga jarum
pemfokus dapat dilihat dengan jelas, dan lensa depan diatur sehingga grid
terlihat dengan jelas. Jarum pemfokus dipindahkan dari chamber.
8. Atomizer yang berisi minyak disiapkan, kemudian atomizer disiapkan pada
posisi siap menyemprot. Nozle atomizer diarahkan tegak lurus pada lubang
chamber. Posisi switch ionization source lever dipindahkan ke posisi SPRAY
DROPLET.
9. Atomizer disemprotkan dengan sekali tekan, sambil mengamati chamber
melalui mikroskop. Atomizer ditekan sekali lagi untuk mendorong tetes
minyak masuk ke dalam chamber.
10. Ionization source lever dipindahkan ke posisi off bila tetes-tetes minyak telah
terlihat.
11. Plat konduktor diatur pada posisi nol (ground). Satu tetes yang mempunyai
kecepatan sekitar 0,02-0,05 mm/s dipilih, kemudian dicatat kecepatan
jatuhnya. Jarak skala utama sebesar 0,5 mm. Melintasi skala utama
memerlukan waktu 15 detik.
12. Ionization lever dipindahkan ke posisi ON selama 3-4 detik, untuk memberi
muatan pada tetes yang sama. Tegangan DC diberikan pada plat konduktor,
dengan memindahkan switch dari posisi nol ke positif. Mengubah tegangan (-
atau +) akan merubah arah gerak tetes, dipilih agar tetes bergerak ke atas.
Kecepatan naik dicatat untuk tetes minyak yang sama.
13. Tegangan pada plat konduktor (ground) dilepaskan dan dicatat kecepatan
jatuh tetes minyak. Tegangan diberikan pada plat sehingga tetes akan naik dan
dicatat kecepatan naiknya.

810
14. Sinar alpha (ionization lever) ditembakkan kembali jika tetes minyak tidak
memberikan respon terhadap tegangan plat (untuk memberi muatan-muatan
tetes selama 3-4 detik).
15. Pengukuran dilakukan sebanyak 15 pasang kecepatan naik dan kecepatan
turun.

3.3. Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam praktikum tetes minyak milikan adalah
sebagai berikut.
3.2.1. Tabel pengamatan
Tabel 3.1 Pengamatan Kecepatan Tetes Minyak Milikan
Pengukuran Kecepatan Turun Kecepatan Naik
Tetes Ke- Jarak (cm) Waktu (s) Jarak (cm) Waktu (s)
1 s/d 15

3.2.2. Variabel Eksperimen


Variabel eksperimen tetes minyak millikan terbagi menjadi tiga, yaitu
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah
variabel dimanipulasi dalam eksperimen untuk memperoleh data, yaitu jarak (s),
waktu (t), suhu (T), dan viskositas udara. Variabel terikat adalah variabel yang
terpengaruh oleh variabel bebas, dan menjadi besaran yang diukur dalam
eksperimen, yaitu kecepatan turun stasioner dan kecepatan naik stasioner.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dalam eksperimen dan
menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat eksperimen, yaitu
muatan elektron.
Eksperimen yang dilakukan akan memperoleh data jarak antara plat
konduktor yang dijatuhi oleh minyak, dan waktu yang dibutuhkan untuk melewati
plat tersebut. Data-data ini akan digunakan untuk menentukan besar muatan
elektron dan bilangan avogadro. Hasil eksperimen juga akan dibandingkan dengan
teori yang mendasari eksperimen.

11

9
3.3.1. Ralat
1. Menentukan nilai muatan (e)

2. Menentukan Bilangan Avogadro

( )
( )

3. Menentukan Deskripansi

| |

Keterangan :
d : 0,767 cm
: 0,886
: 1,2929 kg/
g : 9,8 m/
: 0,00018 g/s
b : 6,17 x
p : 76 cmHg
: 1,6 x C
V : 200 volt

10
12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar 2. Bandung : ITB.


Sarojo, A.G. 2002. Mekanika. Jakarta : Salemba Teknika.
Serway, R.A. dan Jewett. 2010. Physics for Scientist and Engineers with Modern
Physics. USA : Brooks/Cole.
Serway, R.A, Moses, C.J., dan Moyer, C.A. 2005. Modern Physics Third Edition.
USA : Brooks/Cole.
Soedojo, P. 2001. Fisika Dasar. Yogyakarta : ANDI.
Tim Penyusun. 2019. Modul Eksperimen Fisika 1. Jember : Fisika FMIPA UNEJ.
Waliyulhaq, M. dan Kalim, I. 2013. Eksperimen Milikan. Depok : FMIPA UI.

11
13

Anda mungkin juga menyukai