1.2
Latar Belakang
Robert A. Milikan (1869 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan minyak
melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya elektrolistrik
mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan
mengalami percepatan kebawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang
sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga akan terjadi
keseimbangan gaya gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik diantara dua plat konduktor
tersebut.
Dalam eksperimen minyak milikan, dibutuhkan Milikan Oil-drop Apparatus , adaptor
DC 12 Volt, high voltage DC power supply, multimeter digital, atomizer + minyak,
stopwatch, barometer, dan lampu halogen DC 12 Volt. Eksperimen ini dimulai dengan
menyemprotkan Atomizer kedalam chamber yang telah dibuka setelah terisi pindahkan pada
posisi ionisasi tunggu beberapa detik kemudian pindahkan ke posisi off. Dalam perlakuan
ini, dilakukan pengamatan terhadap tetesan minyak yang telah disemprot tersebut pada
mikroskop. Kemudian dilakukan pengaturan jarak dan waktu yang telah ditentukan baik pada
saat kecepatan naik maupun turun. Dari hal tersebut, kemudian dihubungkan dengan
persamaan yang sudah umum diketahui guna didapatkan nilai muatan elektron dengan
hubungannya pada ketetapan Avogadro.
Eksperimen tetes minyak Milikan merupakan eksperimen dalam menentukan muatan
satuan elektron (e) dan bilangan Avogadro (N) berdasarkan persamaan Faraday dengan
mengetahui sifat diskrit dari muatan elektron. Mengingat hal tersebut merupakan asas paling
fundamental dalam mempelajari karakteristik atomik maupun kelistrikan secara mikro, maka
eksperimen ini dinilai perlu untuk dilakukan.
1.3.
Tujuan Percobaan
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
gaya gravitasi sama dengan gaya elektrostatik, sehingga muatan dapat diketahui besarnya.
(Finn, 1992)
Melalui banyak percobaan dengan tetes minyak milikan yang beragam maka secara
umum muatan dapat diperoleh:
en=mg[(Vf+Vr)/EVf] ....(5)
Dimana besaran massa m dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
m=4/33, sehingga persamaan di atas menjadi:
en=(4/3) 3g[(Vf+Vr)/EVf] ....(6)
Muatan listrik Q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan timbulnya mdan listrik did
ala ruang tersebut, artinya setiap muatan lain Q yang berada di dalam ruang itu akan
mengalami gaya elekstrotati makin banyak Q makin kuat gaya F dan makin medan listrik
yang ditimbulkan oleh Q tersebut. Sehingga kuat medan listrik di dalam ruang, ditentukan
oleh banyaknya muatan Q yang menimbulkan medan listrik tersebut, serta tergantung pada
jaraknya dari muatan Q (Peter, 1985: 14).
Percobaan yang dilakukan oleh millikan dapat menyingkap secara meyakinkan
bagiamana sifat muatan
gesekan.
Bintik-bintik itu dapat pula memperoleh muatan jika udara dalam apara tersebut diionisasi
oleh sinar X atau oleh secuil benda Radioaktif beberapa electron atau ion lalu bertumbukan
dengan bintik-bintik minyak itu. (Zemansky,1986).
Dari percobaan Millikan menyimpulkan qe = e merupakan kelipatan bilangan bulat dari
nilai tertentu yaitu 1,6 x1019C dan tdak pernah didapatkan nilai qe = e kurang dari 1,6 x
1019C. Selanjutnya nilai 1,6 x1019C disebut muatan elementar (muatan elektron). (Silaban,
1986).
Melalui percobaan tetes minyak milikan ini, tidak hanya electron yang digunakan
sebagai acuan di dalam dasar teori, akan tetapi analisa fluida juga memiliki peranan di dalam
percobaan. Aliran fluida merupakan garis lurus didalam medan aliran yang dibuat pada saat
waktu tertentu.(Pitts,1977)
Tempat
Waktu
Stopwatch besar
Menyemprotkan minyak atom (atomic oil) ke dalam plat sejajar Milkan dengan cara
menyemprotkan minyak tersebut. Bila perlu bersihkan terlebih dahulu penutup plat sejajar
electron sehingga minya atom yang disemprotkan dalam plat lebih banyak yang masuk,
sehingga pengamatan lebih mudah.
2.3.2
Mengatur teropong yang terdapat disamping chamber Milikan untuk mengamati tetes
minyak yang telah disemprotkan sedemikian hingga pengamat dapat melihat dengan jelas
tetes tetes minyak.
2.3.3
Mengamati salah satu dari beberapa tetes yang ada, kemudian menentukan kecepatan jatuh
tetes tersebut. Dengan mengukur jarak tempuh dan waktu yang diperlukan (1 skala yang
terlihat pada okuler dikonversi ke meter adalah s=(x/1,875)10-4
skala). Kecepatan tersebut diberi nama v1 dan pengukuran diulang sebanyak 3 kali.
2.3.4
Mengalirkan tegangan listrik pada kedua keeping plat sejajar tersebut sehingga menghasilkan
medan listrik yang dapat menahan tetes minyak sehingga diam di antara dua plat, tegangan
itu diberi nama U1.
2.3.5
Tegangan diperbesar sehingga tetes minyak bergerak melawan arah gravitasi, tegangan
tersebut diberi nama U2.
2.3.6
Menentukan kecepatan tetes minyak akibat gaya listrik U2, kecepatan tersebut diberi nama
v2. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali seperi langkah 3
2.3.7
2.4 Perhitungan
Data 1
Dik : u
x
t
Jawab :
s=
= 100 V
= 30 skala
= 8,1 sekon
Dit :
V?
q?
N?
Dit :
V?
q?
N?
v=
q = 2x
= 2x
N=
Data 2
Dik :
u
x
t
Jawab :
s=
v=
= 200 V
= 40 skala
= 10,4 sekon
q = 2x
= 2x
N=
Data 3
Dik :
u
x
t
Jawab :
s=
= 300 V
= 40 skala
= 8,6 sekon
Dit :
V?
q?
N?
Dit :
V?
q?
N?
Dit :
V?
q?
N?
v=
q = 2x
= 2x
N=
Data 4
Dik :
u
x
t
Jawab :
s=
= 400 V
= 20 skala
= 7,4 sekon
v=
q = 2x
= 2x
N=
Data 5
Dik :
u
x
t
Jawab :
s=
= 500 V
= 30 skala
= 5,8 sekon
v=
q = 2x
= 2x
N=
Data 6
Dik :
u
x
t
Jawab :
s=
N=
Dit :
v=
q = 2x
= 550 V
= 25 skala
= 9,1 sekon
= 2x
V?
q?
N?
2.4 Pembahasan
Pada dasarnya percobaan ini adalah mengamati peristiwa peristiwa yang terjadi
pada tetes minyak atom yang disemprotkan dalam tabung system peralatan milikan. Awalnya
kelompok kami mengalami kesulitan dalam percobaan sebab tetes minyak atom yang masuk
dalam tabung setelah disemprotkan cukup sedikit sehingga sulit untuk mengambil data2nya.
Sehingga tabung system milikan harus dibersihkan supaya tidak ada sesuatu yang
menghambat masuknya semprotan dari minyak atom tersebut. Namun, selanjutnya kelompok
kami tidak bisa melihat pencitraan tetesan minyak di dalam system, bahkan setelah berulang
kali mencoba. Ternyata faktornya adalah tidak diaturnya kembali teropong untuk mengamati
peristiwa didalam tabung sehingga praktikan tidak mendapat citra yang bagus/fokus.
Ketika tetesan tetesan minyak atom diamati, dengan system belum diberi tegangan
(V=0). Maka yang nampak adalah tetes tetes minyak tersebut berjalan mengarah keatas
(sebenarnya kebawah sesuai arah gravitasi bumi), hal ini disebabkan karena teropong yang
digunakan untuk mengamati bersifat memperbesar dan membalikkan bayangan. Yang terjadi
adalah tetes minyak tersebut jatuh kebawah tertarik/ terpengaruh gravitasi bumi. Dan jika
kebawah maka tetes minyak tersebut bergerak melawan arah gravitasi. Sehingga sebenarnya
yang terjadi adalah keterbalikan dari fakta sesungguhnya. Dalam percobaan ini juga nampak
jikalau tetesan minyak bergerak dengan arah menyerongdari yang seharusnya jatuh kebawah
atau keatas, hal ini dikarenakan adanya pengaruh angin dari AC dalam ruangan.
Dalam percobaan ini, ketika system belum dieari tegangan antara dua platnya (V=0) maka
akan diperoleh kecepatan rata rata tetesan minyak atom adalah (2,045) . 10-4 m/s. Tetes
minyak yang jatuh (bergerak searah gaya gravitasi) selain mendapat gaya gravitasi dia juga
mendapat gaya stokes keatas, gaya stokes tersebut merupakan gaya gesek terhadat tetes
minya atom. Kedua gaya itulah yang menyebabkan minyak atom cenderung memiliki
kecepatan yang konstan. Kecepatan tersebut diperlukan untuk mencari gaya kesetimbangan
gaya, tetes tetes minyak yang bergerak tersebut akan mengalami kedudukan kesetimbangan
ketika system milikan diberi tegangan tertentu antara kedua platnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Percobaan Milikan atau yang dikenal juga dengan nama percobaan oil drop dirancang
untuk mengukur muatan listrik electron.
2. Kecepatan naik dan kecepatan turun tetes minyak milikan berpengaruh terhadap
penentuan nilai muatan tetes dimana pada keduanya bekerjainteraksi gaya stokes dan
percepatan grafitasi dari bumi
3. Semakin tinggi tegangan yang diberikan , maka muatan tetes nya semakin kecil.
4. Nilai muatan satuan elektron berdasarkan percobaan dan sifat diskrit dari muatan elektron
adalah sesuai dengan variasi tegangan 100 V, 200 V, 300 V, 400 V, 500 V, dan 550 V secara
berturut-turut yaitu sebesar
,
sedangkan menurut literatur adalah 1,602.10-19 Coulomb. Perbedaan nilai q antara literatur
dengan hasil percobaan yang lumayan jauh kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan alat,
kurang akuratnya dalam pengambilan data, serta pengaruh lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan Sofia Niksolihin.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Dewan pengajar Departemen Fisika. Lab radiasi Departemen Fisika.2011. Modul Materi Bidang
Radiasi. Lab radiasi Departemen Fisika.
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan Sofia
Niksolihin. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
http://www.scribd.com/doc/30100417/EKSPERIMEN-FISIKA-TETES-MINYAK
MILIKAN