Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN MUATAN ELEMENTER ELEKTRON DENGAN

PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN


1)
Utami Sri M,2)Muhammad Hasan,3)Riko Kurniawan,4) M.Rafli Irsyad H,5) Mega Putri E A
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Abstrak. Telah dilakukan eksperimen penentuan muatan elementer elektron dengan percobaan tetes
minyak Milikan. Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan besarnya nilai muatan elementer muatan
partikel elektron. Metode yang digunakan untuk eksperimen ini adalah metode tegangan mengambang,
metode percepatan naik dan turun. Pada metode ini dilakukan pengukuran waktu yang dibutuhkan tetes
minyak untuk bergerak ke bawah sejauh 20 skala akibat gaya gravitasi (t1), dan waktu yang dibutuhkan
untuk bergerak keatas seajuh 20 skala setara dengan 1 mm akibat gaya elektrostatik (t2). Kecepatan
tetesan minyak dalam pengaruh gaya elektrostatik dan tanpa pengaruh gaya elektrostatik digunakan
untuk menentukan besar muatan elementer partikel elektron. Berdasarkan hasil eksperimen dan analisis
yang telah dilakukan, besarnya nilai muatan elektron yang didapatkan dan yang paling mendekati nilai
teorinya adalah 13,18 𝑥 10−18 𝐶. Dan dari analisis data disimpulkan bahwa data yang diperoleh secara
praktikum mendekati nilai teori walaupun memiliki perbedaan karena disebabakan dari beberapa hal
salah satunya adalah praktikan kurang teliti dalam proses pengambilan data.

KATA KUNCI: Gaya Elektrostatik, Gaya Gravitasi, Muatan Elementer Electron, dan Tetes Minyak
Milikan.

I PENDAHULUAN tetesan air bermuatan ini. Muncul ide untuk


mengganti air dengan minyak. Millikan
Pengukuran muatan elementer telah selanjutnya bekerja bersama Harvey Fletcher,
diupayakan oleh Thompson sejak berhasil seorang mahasiswa pascasarjana bimbingannya
menentukan nilai e/m untuk elektron. Dalam yang lain, dalam eksperimen tetesan minyak ini
eksperimennya, Thompson menggunakan [1].
“kamar kabut” (cloud chamber) temuan C.T.R. Pada tahun 1910 Millikan pertama kali
Wilson. Tetapi Thompson gagal [1]. memublikasikan hasil pengukuran yang
Metode Thompson kemudian diperbaiki dilakukannya bersama Fletcher. Dalam
oleh H. A. Wilson dengan cara melakukan makalah itu, Millikan menulis, “Tuan Harvey
pengukuran dua jenis kecepatan yaitu kecepatan Fletcher dan saya, yang telah bekerja bersama-
ke bawah akibat berat tetesan, dan kecepatan ke sama dalam eksperimen ini sejak Desember
atas akibat pengaruh medan listrik. Dari kedua 1909 telah mempelajari tetes minyak ini antara
pengukuran kecepatan ini, Wilson menentukan bulan Desember dan Mei sebanyak satu hingga
massa dan muatan tetesan [1]. dua ribu tetesan minyak yang memiliki muatan
Dalam masa perkembangan inilah, pada mula-mula antara 1 dan 150, dan kami lakukan
tahun 1907 Robert Andrews Millikan dan L. dengan berbagai jenis zat, seperti minyak,
Begeman memulai penelitiannya pada topik raksa, dan gliserin, dan dalam setiap kasus kami
yang sama. Bersamaan Begeman, Millikan temukan bahwa muatan dari sebuah tetesan
membuat perangkat yang sama dengan kamar sebenarnya merupakan sebuah perkalian dari
kabut Wilson. Tetapi dengan sebuah baterai nilai muatan terkecil yang kami ketahui muatan
berdaya tinggi yang dimilikinya saat itu, tersebut berasal dari udara yang ditangkap oleh
Millikan dapat menghasilkan medan listrik tetesan.” Muatan terkecil ini merupakan muatan
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan elementer e [1].
percobaan sebelumnya. Medan listrik yang Pada percobaan kali ini, yang akan
besar ini sangat membantu dalam mengamati ditentukan adalah nilai muatan elementer e
tetesan air tunggal, bukan dalam bentuk kabut yang terdapat dalam sebuah tetesan minyak
tetesan. Pada tahun 1909, Millikan akhirnya milikan dengan menggunakan perangkat
memublikasikan hasil pengukuran muatan eksperimen milikan oil drop. Satu muatan yang
fundamental yang didasarkan atas pengamatan paling fundamental adalah besarnya muatan
elektron atau sebuah proton, yang dinyatakan 𝐹𝑠 = −6𝜋𝑟𝑣 (1)
oleh e. Niali e yang paling teliti yang tersedia
sewaktu penulisan buku ini adalah Dimana  adalah kekentalan fluida dan r
1,6021773(49) x 10-19 C [2]. adalah jari-jari benda berbentuk bola, v adalah
Metode yang digunakan untuk kecepatan gerak benda dalam fluida serta Fs
menentukan nilai elementer e adalah metode adalah gaya gesekan [5].
jatuh naik, yaitu menghitung kecepatan tetesan Sebuah tetesan minyak berjari-jari r0
minyak saat bergerak naik dan turun. Pergerak bergerak dengan kecepatan –v1 memenuhi
tetesan minyak yang ke atas disebabkan oleh hukum stokes di dalam medium yang memiliki
adanya gaya elektrostatis, sedangkan tetesan koefisien viskositas η. Gaya yang dibutuhkan
minyak yang bergerak ke bawah disebabkan oleh tetesan minyak ketika bergerak ke atas,
oleh gaya gravitasi. Adapun gaya-gaya lain
yang mempengaruhi gerak tetesan minyak 𝐹1 = −6𝜋ηr0 v1 (2)
adalah gaya Stokes. Gaya ini berpengaruh
karena tetesan minyak bergesakan dengan udara Tetesan minyak yang bergerak dalam
di sekitarnya. pengaruh medan listrik E, memenuhi hukum
Dengan adanya penjelasan diatas, maka Stokes,
dilakukan percobaan tetes minyak Milikan 𝐹2 = −6𝜋ηr0 v2 (3)
dengan tujuan kita dapat menentuan besar
muatan elementer partikel electron. Resultan kedua gaya pada persamaan (2)
dan persamaan (3) sama dengan q0E yaitu,

II TEORI 𝑞0 𝑈
𝐸0 = = 𝐹1 − 𝐹2 = 6𝜋ηr0 d(v1 + v2 ) (4)
𝑑
Pada tahun 1910, R.A. Millikan berhasil Atau
6𝜋ηr0 d(v1 +v2 )
menunjukkan kuantisasi jumlah terkecil muatan 𝑞0 = 𝑈
(5)
listrik dengan menggunakan minyak yang
dikenal dengan metode tetesan. Dia mengamati Untuk menentukan muatan q0 kita perlu
tetesan minyak yang dipengaruhi medan listrik mengetahui besar jari-jari tetesan r0. Nilai ini
pada pelat vertikal kapasitor dengan jarak pelat diperoleh dari resultan gaya gravitasi F = -V.
d, dan menentukan muatan tetesan q dengan ∆𝜌. 𝑔 dengan gaya Stokes, dimana ∆𝜌 adalah
jari-jari tetesan r dan medan listrik E = U/d. perbedaan antara kerapatan udara dengan
Dalam eksperimennya, dia menemukan bahwa minyak. Dengan demikian,
muatan q sebagai kelipatan integral dari e
muatan elementer, yaitu q = n.e [1]. 4
0 = 𝐹 + 𝐹1 = − 3 𝜋𝑟03 ∆𝜌𝑔 + 6𝜋ηr0 v (6)
Besar muatan satu elektron merupakan
muatan terkecil yang diketahui yakni
1.062 𝑥10−19 C, dan tandanya negatif. Karena Atau
9ηv1
sifatnya fundamental, diberi simbol e dan sering 𝑟0 = √ (7) [1]
2 ∆𝜌𝑔
disebut sebagai muatan elementer. Karena
sebuah benda tidak dapat menerima dan
mengeluarkan sebagian dari elektron, muatan Untuk penentuan nilai muatan q yang
total pada semua benda harus merupakan lebih akurat, harus diperhitungkan bahwa
kelipatan bilangan bulat darimuatan ini. Muatan gesekan Stokes mempunyai dua faktor koreksi
listrik dengan demikian dapat terkuantisasi untuk jari-jari r yang sangat kecil. Persamaan
(hanya ada dalam jumlah diskrit: 1e, 2e,3e, dan terkoreksi untuk gaya gesekan Stokes
seterusnya) [3]. tergantung pada tekanan udara P, yang dapat
Setiap fluida mempunyai kekentalan dituliskan sebagai
yang menimbulkan gesekan pada benda yang
6𝜋ηrv
bergerak di dalamnya. Untuk benda berbentuk 𝐹= 𝑏 (8)
1+
bola yang bergerak dengan kecepatan v dalam 𝑟.𝑝

fluida yang kekentalannya , Stokes telah


menentukan besarnya gaya gesek dengan Dengan b = 80 𝜇𝑚. ℎ𝑃𝑎
persamaan berikut : Jika dimisalkan A = b/p, diperoleh,
𝐴2 𝐴 elementer electron. Metode yang digunakan
𝑟 = √(𝑟02 + 4
)− 2 (9) pada percobaan ini yaitu metode tegangan
mengambang dan metode dinamis (naik turun).
Sehingga diperoleh muatan q sebagai, Sebelum melakukan percobaan dengan dua
𝑞=
𝑞0
(10) metode tersebut dilakukan pengukuran jari –
𝐴 1,5
(1+ )
𝑟
jari terlebih dahuu. Pada saat pengukuran jari –
jari, minyak disemprotkan ke tabung, butiran –
Ada dua macam cara atau metode untuk butiran minyak bergerak menumbuk partikel
menentukan muatan q, yaitu metode ambang sinar X yang ada di dalam tabung, sehingga
dan metode jatuh naik. Metode ambang elektron pada butiran minyak mendapat energi
dilakukan dengan cara mengatur medan listrik dari foton sinar X. Partikel udara akan diionisasi
sehingga gaya berat tetesan minyak tepat oleh sinar X, elektron akan melekat pada butiran
diimbangi oleh gaya listrik sedangkan metode minyak sehingga minyak bermuatan negatif.
jatuh naik dilakukan dengan mengukur v1 dan Butiran minyak akan bergerak turun karena
v2 dalam pengaruh tegangan U. Metode jatuh- pengaruh gravitasi. Namun, karena sifat
naik menghasilkan nilai pengukuran yang lebih bayangan pada mikroskop adalah maya,
tepat dibandingkan metode ambang karena terbalik dan diperbesar maka minyak terlihat
dalam metode jatuh-naik kecepatan v2 benar- bergerak naik. Pada saat bergerak ada gaya yang
benar diukur [1]. menghambat butiran minyak yaitu gaya stokes
dan gaya archimedes yang arahnya berlawanan
dengan arah gaya gravitasi.
III METODOLOGI EKSPERIMEN Dalam percobaan menggunakan metode
mengambang (keseimbangan), ketika minyak
Alat dan Bahan disemprotkan ke tabung, butiran – butiran
1. Alat milikan, digunakan untuk minyak bergerak menumbuk partikel sinar X
yang ada di dalam tabung, sehingga elektron
mengeluarkan tetesan minyak. pada butiran minyak mendapat energi. Sinar X
2. Alat netzmilikan, digunakan untuk akan mengionisasi partikel udara, elektron akan
melihat percepatan naik/turun dari melekat pada butiran minyak sehingga minyak
tetesan minyak. bermuatan negatif.butiran minyak akan terlihat
bergerak naik, hal ini disebabkan karena adanya
3. Stopwatch, digunakan untuk pengaruh gaya gravitasi yang lebih besar dari
menghitung waktu turun dan waktu gaya hambat (gaya stokes) dan gaya
naik. archimedes. Ketika diberi tegangan maka akan
4. Kabel eksperimen, digunakan untuk muncul medan listrik diantara dua elektroda
yang menyebabkan adanya gaya coloumb.
mengalrkan arus listrik. Gaya tersebut lama – kelamaan akan
menghilangkan gaya stokes. Butiran minyak
Skema Alat akan berhenti bergerak (seimbang) jika besar
gaya gravitasi sama dengan jumlah gaya
coloumb dan gaya archimedes.
Dalam percobaan menggunakan metode
naim-turun (dinamis), ketika minyak
disemprotkan ke tabung, butiran – butiran
minyak bergerak menumbuk partikel sinar X
yang ada di dalam tabung, sehingga elektron
pada butiran minyak mendapat energi. Sinar X
akan mengionisasi partikel udara, elektron akan
melekat pada butiran minyak sehingga minyak
GAMBAR 1. Rangkaian Percobaan Tetes bermuatan negatif. Butiran minyak akan terlihat
Minyak Millikan bergerak turun karena adanya tegangan yang
cukup besar yang menimbulkan medan listrik
IV HASIL DAN PEMBAHASAN diantara elektroda. Adanya medan listrik
Pada percobaan tetes minyak milikan ini, tersebut mengakibatkan adanya gaya coloumb
bertujuan untuk menentukan nilai muatan pada butiran minyak. Jika gaya coloumb lebih
besar dari gaya gravitasi maka butiran minyak naik dan Q3 = (-7,18 x 10-8 ± 1,07 X 10-16) C
akan terihat turun. Kemudian tegangan berdasarkan metode turun
diturunkan hingga 0 volt. Sehingga medan listrk Saran
akan berkurangdan akibatnya gaya coloumb Sebaiknya dalam melakukan percobaan tetes
juga berkurang. Butiran minyak akan bergerak minyak milikan, dilakukan pemanasan terlebih
naik karena gaya coloumb yang semakin kecil dahulu agar minyak dapat mencair dan
sehingga butiran minyak ditarik oleh gaya menggunakan skala yang lebih jelas agar
gravitasi. Pada saat minyak bergerak naik pengukuran dapat lebih akurat.
maupun turun akan dipengaruhi oleh gaya
hambat (gaya stokes) yang arahnya selalu V DAFTAR PUSTAKA
berlawanan denan arah gerak benda dan gaya
archimedes yang arahnya selalu berlawanan [1]Subaer, dkk. 2014. Penuntun Praktikum
dengan arah gaya gravitasi. Eksperimen Fisika I Unit Laboratorium Fisika
Berdasarkan analisis data dan Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM.
perhitungan diperleh nilai muatan elementer
(Q1) adalah (3,18 X 10-17 ± 1,15 X 10-8) C [2] Serway, Raymond A dan John W. Jewett.
berdasarkan metode keseimbangan, Q2 = (1,85 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik Buku 2
X 10-13 ± 1,07 X 10-16) C berdasarkan metode Edisi 6. Salemba Teknika, Jakarta.
naik dan Q3 = (-7,18 x 10-8 ± 1,07 X 10-16) C
berdasarkan metode turun. Nilai muatan [3] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi
elemeter yang dihasilkan dari percobaan tidak Kelima Jilid 2. Erlangga, Jakarta
sesuai dengan literatur. Nilai muatan elementer
sesuai literatur adalah 1,602 X 10-19 C. [4] Halliday, D dan Resnick R. 1985. Fisika
Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh beberapa Jilid 1 Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.
faktor antara lain pengamatan yang dilakukan
oleh praktikan terhadap minyak pada skala yang [5] Silaban, Pantur 1986. Fisika Modern
ada pada perangkat percobaan tetes minyak Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Millikan sering keliru yang disebabkan oleh
tetesan minyak tersebut bergerak menjauh dari
skala. Sehingga menyebabkan pengukuran
waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak
tersebut untuk bergerak sejauh 1 mm kurang
tepat, dimana hal ini akan menyumbang
kesalahan pada kecepatan tetesan minyak
Millikan bergerak naik ataupun jatuh. Selain itu
dilakukan secara manual sehingga dalam
pengamatan mata menjadi lelah sehingga
pengambilan data penetapan menjadi tidak
efektif. Disebabkan juga tegangan yang
fluktuatif, terkadang tegangan dibawah 280
Volt sehingga mempengaruhi gerakan tetesan
minyak didalam tabung. menyebabkan gaya
elektrostatik yang bekerja pada tetesan minyak
tidak sama setiap waktunya.

V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil eksperimen dapat


diketahui nilai muatan elementer yang didapat
adalah Q1 = (3,18 X 10-17 ± 1,15 X 10-8) C
berdasarkan metode keseimbangan, Q2 = (1,85
X 10-13 ± 1,07 X 10-16) C berdasarkan metode

Anda mungkin juga menyukai