Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM TETES MINYAK MILIKAN

Hilda Sulasi Ayuningrat


Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution No.105, Kota Bandung, Jawa
Barat 40614.

E-mail: hildasulasiayuningrat@gmail.com

Abstrak. Percobaan tetesan minyak milikan pertama kali dilakukan oleh Robert
Milikan pada tahun 1909. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan jari-jari dan
muatan eleltron atom minyak serta membuktikan bahawa muatan listrik terkuantisasi
secara diskrit. Pada eksperimen tetes minyak Milikan, tetes minyak disemprotkan
melalui bagian atas dua keeping sejajar. Kecepatan vertikal tetes minyak tersebut
dapat diamati dan diukur dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan
micrometer eyepiece. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dapat disimpulkan
bahwa harga muatan elektron hasil percobaan tidak ada yang tepat atau mendekati
nilai yang semestinya. Dimana nilai elektron yang sesuai dengan ketetapan seharusnya
sebesar 1,602 x 10-19 C. Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum, terdapat kendala
mengenai alat dan keterbatasan peneliti. Beberapa kendala tersebut diantaranya ukuran
tetesan minyak milikan yang sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan jelas
meskipun sudah menggunakan mikroskop. Sehingga sulit untuk mendapatkan nilai
pengukuran yang sesuai. Kurangnya kemampuan mata peneliti untuk tetap fokus
mengamati tetesan minyak menyebabkan kegiatan pengukuran kurang akurat.
Dalam kehidupan banyak kejadian
1. Pendahuluan menunjukkan adanya aliran elektron. Contoh
Salah satu konstanta penting dalam fisika sederhana ialah pada rangkaian tertutup yang
adalah nilai muatan listrik yang dibawa oleh terdiri dari sebuah lampu kecil dan baterai. Pada
sebuah elektron. Pada tahun 1909, R.A. Milikan saat saklar ditutup arus konvensional mengalir
dengan menggunakan eksperimen tetes minyak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus
dapat mendemonstrasikan dan mengukur secara yang dimaksud adalah aliran muatan positif,
tepat muatan elektron. sementara disaat yang sama juga mengalir
Suatu zat baik zat cair maupun zat padat muatan negatif dari potensial rendah ke potensial
yang mudah terionisasi jika dimasukan ke dalam tinggi.
alat pengionisasi maka zat tersebut akan
mengalami penguraian menjadi ion positif dan Elektron merupakan dasar penyusun atom.
ion negatif dengan adanya fenomena tersebut Pengukuran muatan electron dilakukan oleh
maka jika zat itu minyak sillikon maka setelah ilmuwan fisika Amerika Robert Milikan pada
mengalami proses ionisasi maka akan terurai tahun 1909 dan dipublikasikan pada tahun 1911.
menjadi ion positif maupun ion negatif. R.A Milikan berhasil menunjukkan kuantisasi
jumlah terkecil muatan listrik dengan
menggunakan minyak yang dikenal dengan
metode tetesan. Metode pengukuran muatan
Hasil/produk reaksi diatas sudah listrik electron oleh Milikan adalah dengan
mengalami proses ionisasi sehingga dapat dicari membuat sebuah system/alat yang dibuat dengan
nilei e-. Robert A Milikan pada tahun 1906 medan listrik untuk mencegah tetesan minyak
melalui percobaan tetes minyak milikan itu jatuh karena gravitasi. Dia mengamati tetesan
berhasil menentukan nilai muatan ion. Prosedur minyak yang dipengaruhi medan listrik pada plat
eksperimen yang digunakan seperti gambar vertical kapasitor dengan jarak plat d, dan
dibawah ini. menentukan muatan tetesan q dengan jari-jari
tetesan r dan medan listrik E = U/d. dalam
eksperimennya, dia menemukan bahwa muatan q
sebagai kelipatan integral dari e muatan
elementer, yaitu q = n.e.

Pada eksperimen tetes minyak Milikan,


tetes minyak disemprotkan melalui bagian atas
dua keeping sejajar. Kecepatan vertikal tetes
minyak tersebut dapat diamati dan diukur dengan
Ketika minyak disemprotkan dari menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan
sprayer/atomizer, maka minyak akan menjadi micrometer eyepiece. Tetes minyak ini
tetes-tetes yang lebih kecil. Kemudian, tetes mengalami tiga gaya yang berbeda, yaitu gaya
minyak tersebut akan masuk ke ionizer atau viskos, gaya gravitasi, dan gaya listrik. Dari
daerah pengion, dimana daerah pengion tersebut analisis ketiga gaya ini dapat diturunkan suatu
adalah udara yang terionisasu oleh sinar-x. persamaan yang dapat digunakan untuk
Tetes minyak tersebut juga akan mendapat menentukan muatan electron (q) dengan
pengaruh dari gaya gravitasi, gaya apung, gaya menyusun peralatan seperti gambar di bawah ini.
archimedes dan gaya gesek udara. Elektron yang
ada dan atau terlepas dari udara akan bereaksi Sebuah tetes minyak berjari-jari r0
dan saling bertumbukan pada minyak, sehingga bergerak dengan kecepatan vr memenuhi hokum
minyak tersebut menjadi terionisasi dan stokes di dalam medium yang memiliki koefisien
bermuatan, namun ada pula yang tidak viskositas 𝜼. Gaya yang mempengaruhi saat
bermuatan, hal tersebut disebabkan oleh elektron- tetesan minyak bergerak ke atas yaitu gaya
elektron dalam udara tersebut bergerak secara gravitasi dan gaya viskos, besarnya :
acak sehingga tidak semua minyak yang keluar
dari sprayer akan terionisasi.
𝑭𝒈 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒇 (1)
𝟗𝜼𝒗𝒓
𝒓𝟎 = √ (7)
𝟐𝚫𝝆𝒈

𝑭𝒔 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓 (2) Catatan :

𝜼𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 = 𝟏, 𝟖𝟓𝟔 x 10-5 N.s/m2

Resultan kedua gaya pada persamaan (1) 𝚫𝝆 = 𝝆𝒎𝒊𝒏𝒚𝒂𝒌 − 𝝆𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 = 𝟖𝟕𝟒, 𝟎𝟏 kg/m3
dan (2) adalah sama dengan gaya listrik
2. Metode Eksperimen
Sistem peralatan pada eksperimen kali ini
dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
𝑭𝑬 = 𝑭𝒈 + 𝑭𝒔 (3)

𝑼
Dimana 𝑭𝑬 = 𝒒 sehingga
𝒅

𝑼
𝒒 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒇 + 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓 (4)
𝒅

Untuk memenuhi tujuan dari percobaan


tersebut, maka dapat di gunakan prosedur
Atau percobaan sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk praktikum
b. Mengamati alat percobaan tetes minyak
𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒅(𝒗𝒇 +𝒗𝒓 )
𝒒= (5) milikan yang telah disusun sedemikian rupa.
𝑼 c. Menghidupkan power supply
d. Mengalirkan tegangan pada dua keping plat
sejajar dengan nilai tegangan maksimum
yaitu 600 volt.
Untuk menentukan nilai muatan, kita perlu
e. Menyemprotkan minyak pada sprayer oil
mengetahui besra jari-jari tetesan r0. Ketika
f. Mengamati tetes minyak yang bergerak
tetesan minyak jatuh dengan kecepatan konstan
keatas pada mikroskop dalam alat tersebut.
dan tidak ada gaya yang berpengaruh selain gaya
g. Mengecilkan tegangan sampai objek yang
gravitasi Fg dan gaya Stokes Fs, maka resultan
diamati dalam kondisi diam.
gaya-gaya tersebut sama dengan nol.
h. Setelah objek dalam kondisi diam,
mematikan tegangan dan menghidupkan
stopwatch secara bersamaan, sehingga objek
𝑭𝒈 = 𝑭𝒔
tetes minyak tersebut kembali bergerak ke
bawah.
i. Mencatat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.
j. Mengulangi langkah 3-9 sebanyak 5x
𝟑 percobaan.
𝟒
𝝅𝒓𝟑 ∆𝝆𝒈 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓 (6)
3. Analisis, Hasil dan Pembahasan akomodasi penglihatan yang terus
Pada praktikum tetes minyak milikan ini, menerus.
memiliki tujuan untuk menentukan jari-jari dan
muatan listriknya sebuah tetes minyak dan 2. Tidak tepatnya melakukan pengukuran
menentukan muatan listrik dari elektron. waktu.
Percobaan tetes minyak milikan dirancang untuk
mengukur muatan listrik elektron dengan 4. Kesimpulan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya
gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis
minyak yang berada antara dua plat elektroda. dapat disimpulkan bahwa harga muatan electron
Robert A Milikan telah menginterpretasikan hasil percobaan tidak ada yang tepat atau
bahwa bilangan ini adalah muatan dari satu mendekati nilai yang semestinya. Dimana nilai
elektron = 1,602 x 10-19 Coulomb. yang sesuai dengan literature seharusnya sebesar
Secara teori, tetes minyak akan mengarah 1,602 x 10-19 C.
ke bawah jatuh karena adanya pengaruh gaya Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum,
gravitasi. Namun, pada waktu melakukan terdapat kendala mengenai alat dan keterbatasan
percobaan, praktikan mengamati kecepatan jatuh peneliti. Beberapa kendala tersebut diantaranya
dari minyak justru mengarah keatas karena sifat ukuran tetesan minyak milikan yang sangat kecil
lensa pada mikroskop yang memperbesar sehingga tidak bisa dilihat dengan jelas meskipun
sekaligus memperbalik bayangan sehingga tetes sudah menggunakan mikroskop. Sehingga sulit
minyak yang teramati mengarah keatas sebelum untuk mendapatkan nilai pengukuran yang
diberi tegangan. sesuai. Kurangnya kemampuan mata peneliti
Dari sekian banyak data yang didapatkan untuk tetap fokus mengamati tetesan minyak
pada saat praktikum, saya melakukan menyebabkan kegiatan pengukuran kurang
pengamatan data sebanyak 15 data. Saya akurat.
melakukan 1 percobaan dengan 5x pengamatan
atau pengambilan data, dengan 3 variabel yang 5. Ucapan Terimakasih
berbeda, yaitu U (volt), t (sekon) dan x (meter), Saya selaku penulis jurnal ini,
karena demi keakuratan data yang akan saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah
hitung. SWT yang telah melancarkan semuanya,
Setalah saya melakukan praktikum, kemudian Saya tidak lupa mengucapkan banyak
kemudian saya melakukan pengolahan dan terimakasih juga kepada Ibu Endah Kurnia
perhitungan data, kemudian didapat hasil sebagai Yuningsih, M.Pfis dan Ibu Diah Mulhayatiah,
berikut : S.Si, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Fisika Modern, dan kepada Para Asisten
Tabel 1. Nilai jari-jari dan muatan elektron Laboratorium yang telah membimbing Saya
atom minyak selama kegiatan praktikum.

Percobaan 𝑟0 (m) q (C) 6. Referensi


1 2,9326 × 10−6 9,739 × 10 −17 [1] Beiser. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi
Ke empat. Jakarta : Erlangga.
2 2,7649 × 10−6 7,870 x 10−17 [2] Giancoli, Douglas C. 2014 . Fisika Prinsip
3 2,5863 × 10−6 8,6643 x 10−17 & Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1 . Jakarta :
4 2,5863 × 10−6 6,7264 x 10−17 Erlangga.
[3] Halliday, Resnick. 2011. Fundamentals of
5 2,1859 × 10−6 5,4130 x 10−17 Physics 9th Edition . USA : John Willey &
Sons.
Hasil yang menunjukkan perbedaan [4] Jewet, Serwey. 2010. Fisika Untuk Sains
dengan ketetapan yang semestinya disebabkan dan Teknik Edisi keenam. Jakarta :
oleh beberapa faktor, diantaranya : Salemba Teknika
[5] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern,
1. Ketidaktelitian pengamatan tetes alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan
minyak karena membutuhkan
Sofia Niksolihin. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia.
[6] Madison.2002.Milikan Oil's Drop
Experiment. Winconson : University of
Wiconson.
[7] Maulana. (n.d.). TT. Penentuan Muatan
Elementer Elektron dengan Percobaan
Tetes Minyak Milikan. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
[8] Muljono, Fisika Modern, Penerbit ITB,
Banung 1997
[9] Tipler, Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan
Teknik Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
[10] Young, Hugh d . 2002. Fisika Universitas
Ed.10 Jilid 1 . Jakarta : Erlangga.
7. Lampiran

A. Tabel pengamatan

Percobaan ke- U (volt) t (sekon) x (m)

1 398 10,90 0,01

2 297 12,4 0,01

3 310 13,46 0,01

4 363 14,57 0,01

5 305 18,39 0,01

Keterangan :

U = Tegangan ambang (volt)


t = Waktu (sekon)
x = Jarak pergerakan 1 skala (meter)

Nst Stopwatch : 0,1 s


Nst Sumber Tegangan : 1 Volt
Nst Skala Micrometer Eyepiece :0,0001 m

B. Pengolahan Data

1. Tegangan (U)
U U2 ̅ = ∑𝑈 𝑛(∑𝑈 2 )−(∑𝑈)2
∆𝑈
𝑈 ∆𝑈 = √ KSR =
𝑈
x100%
Volt 𝑛
𝑛(𝑛−1) 43,94
1673
= = x 100%
5 5(567507)−(1673)2 334,6
398 158404 = 334,6 v =√ 5(5−1) = 13 % (2AP)
2837535−28798929
297 88209 =√ KTP = (U ± ΔU) V
20
38606
= (3,3 ± 0,4) x 102 V
310 96100 =√ 20

363 131769 = √1930,3


= 43,94 V
305 93025
∑U = 1673
∑V2 = 567507

2. Waktu (t)
t t2
Sekon

10,90 118,81
∑𝑡 ∆𝑡
12,48 155,7504 𝑡̅ =𝑛 ∆𝑡 = √
𝑛(∑𝑡 2 )−(∑𝑡)2
= KSR = 𝑡
x100%
69,8 𝑛(𝑛−1) 2,82
= = x 100%
13,46 181,1716 5 5(1006,209)−(69,8)2 13,96
= 13,96 s √ 5(5−1) = 20 % (2AP)
14,57 212,2849 5031−4872,04
=√ KTP = (t ± Δt) s
20
18,39 338,1921 = (14 ± 2,8) s
159,005
∑t = 69,8 =√ 20
∑t2 = 1006,209 = √7,95025
= 2,82 s

3. Jarak jatuhnya elektron (m)


Nst Skala Micrometer Eyepiece :0,0001 m
∑𝑥 1 ∆𝑥
𝑥̅ = ∆𝑥 = 𝑛𝑠𝑡 KSR = x100%
X (m) 𝑛 2 𝑥
=
0,05 1 5×10−5
5 = 0,0001 m = x 100%
0,01 2 0,01
= 0,01 m = 0,05 % (5AP)
= 5 × 10−5 m
0,01
KTP = (x ± Δx) m
0,01 = (0,01 ± 0,0001) m
0,01
0,01
∑x = 0,05

C. Perhitungan Data

1. Percobaan 1 Jawab
Diketahui : 𝑟 9.𝜂.𝑣
𝜂 = 1,856 𝑥 10−5 𝑁. 𝑠/𝑚2 a. 𝑟0 = √
2.∆𝜌.𝑔
∆𝜌 = 874,01 𝑘𝑔/𝑚3
𝑈 = 398 V 9.1,856×10−5 .0,9×10−3
𝑥 = 0,01 m
𝑟0 = √
2.874,01.10
𝑡 = 10,90 s
𝑥 1,50336 𝑥 10−7
0,01
𝑣𝑓 = 2𝑡 = 2.10,90 =
0,01
= 𝑟0 = √
21,80 17480,2
0,5 × 10−3 𝑚/𝑠
𝑥 0,01 𝑟0 = √8,60036 𝑥 10−12
𝑣𝑟 = =𝑡
= 0,9 ×
10,90
10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = 2,93264 × 10−6 m
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑑 = 2,7 × 10−2 𝑚 6.𝜋.𝜂.𝑟0. 𝑑(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
Ditanyakan: b. 𝑞 =
𝑈
a. 𝑟0 ?
b. 𝑞? 6.3,14.1,856 × 10−5 . 2,93264 × 10−6 . 2,7 × 10−2 (0,5 × 10−3 + 0,9 × 10−3 )
𝑞=
398

2,7687 × 10−11 . 1,4 × 10−3


𝑞=
398

3,87618 × 10−14
𝑞=
398

𝑞 = 9,739 × 10−17 C

2. Percobaan 2 Jawab
Diketahui : 9.𝜂.𝑣
𝑟
𝜂 = 1,856 𝑥 10−5 𝑁. 𝑠/𝑚2 a. 𝑟0 = √
2.∆𝜌.𝑔
∆𝜌 = 874,01 𝑘𝑔/𝑚3
𝑈 = 297 V 9.1,856×10−5 .0,8×10−3
𝑥 = 0,01 m
𝑟0 = √
2.874,01.10
𝑡 = 12,48 s
𝑥 1,33632 𝑥 10−7
0,01
𝑣𝑓 = 2𝑡 = 2.12,48 =
0,01
= 𝑟0 = √
24,96 17480,2
0,4 × 10−3 𝑚/𝑠
𝑥 0,01 𝑟0 = √7,6448 𝑥 10−12
𝑣𝑟 = = = 0,8 ×
𝑡 10,90
10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = 2,7649 × 10−6 m
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑑 = 2,7 × 10−2 𝑚 6.𝜋.𝜂.𝑟0. 𝑑(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
Ditanyakan: b. 𝑞 =
𝑈
a. 𝑟0 ? 6.3,14.1,856 × 10−5 . 2,7649 × 10−6 . 2,7 × 10−2 (0,4 × 10−3 + 0,8 × 10−3 )
b. 𝑞? 𝑞=
297

2,6103 × 10−11 . 1,2 × 10−3


𝑞=
297

3,13236 × 10−14
𝑞=
398

𝑞 = 7,870 × 10−17 C

3. Percobaan 3 Jawab
Diketahui : 9.𝜂.𝑣
𝑟
𝜂 = 1,856 𝑥 10−5 𝑁. 𝑠/𝑚2 a. 𝑟0 = √
2.∆𝜌.𝑔
∆𝜌 = 874,01 𝑘𝑔/𝑚3
𝑈 = 310 V 9.1,856×10−5 .0,7×10−3
𝑥 = 0,01 m
𝑟0 = √
2.874,01.10
𝑡 = 13,46 s
𝑥 1,16928 𝑥 10−7
0,01
𝑣𝑓 = 2𝑡 = 2.13,46 =
0,01
= 𝑟0 = √
26,92 17480,2
0,4 × 10−3 𝑚/𝑠
𝑟0 = √6,6892 𝑥 10−12
𝑥 0,01
𝑣𝑟 = = 13,46 = 0,7 ×
𝑡
10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = 2,5863 × 10−6 m
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑑 = 2,7 × 10−2 𝑚 6.𝜋.𝜂.𝑟0. 𝑑(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
b. 𝑞 =
Ditanyakan: 𝑈
6.3,14.1,856 × 10−5 . 2,5863 × 10−6 . 2,7 × 10−2 (0,4 × 10−3 + 0,7 × 10−3 )
a. 𝑟0 ? 𝑞=
b. 𝑞? 310

2,44175 × 10−11 . 1,1 × 10−3


𝑞=
310

2,686 × 10−14
𝑞=
310

𝑞 = 8,6643 × 10−17 C

4. Percobaan 4 Jawab
Diketahui : 9.𝜂.𝑣
𝑟
𝜂 = 1,856 𝑥 10−5 𝑁. 𝑠/𝑚2 a. 𝑟0 = √
2.∆𝜌.𝑔
∆𝜌 = 874,01 𝑘𝑔/𝑚3
𝑈 = 363 V 9.1,856×10−5 .0,7×10−3
𝑥 = 0,01 m
𝑟0 = √
2.874,01.10
𝑡 = 14,57 s
𝑥 1,16928 𝑥 10−7
0,01
𝑣𝑓 = 2𝑡 = 2.14,57 =
0,01
= 𝑟0 = √
29,14 17480,2
0,3 × 10−3 𝑚/𝑠
𝑥 0,01 𝑟0 = √6,6892 𝑥 10−12
𝑣𝑟 = =𝑡
= 0,7 ×
14,57
10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = 2,5863 × 10−6 m
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑑 = 2,7 × 10−2 𝑚 6.𝜋.𝜂.𝑟0. 𝑑(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
Ditanyakan: a. 𝑞 =
𝑈
a. 𝑟0 ? 6.3,14.1,856 × 10−5 . 2,5863 × 10−6 . 2,7 × 10−2 (0,3 × 10−3 + 0,7 × 10−3 )
b. 𝑞? 𝑞=
363

2,4417 × 10−11 . 1 × 10−3


𝑞=
363

2,4417 × 10−14
𝑞=
363

𝑞 = 6,7264 × 10−17 C

5. Percobaan 5 Jawab
Diketahui : 9.𝜂.𝑣
𝑟
𝜂 = 1,856 𝑥 10−5 𝑁. 𝑠/𝑚2 a. 𝑟0 = √
2.∆𝜌.𝑔
∆𝜌 = 874,01 𝑘𝑔/𝑚3
𝑈 = 305 V
𝑥 = 0,01 m 9.1,856×10−5 .0,5×10−3
𝑡 = 18,39 s 𝑟0 = √
𝑥 0,01 0,01 2.874,01.10
𝑣𝑓 = 2𝑡 = 2.18,39 =
36,78
=
0,8352 𝑥 10−7
0,3 × 10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = √
𝑥 0,01 17480,2
𝑣𝑟 = =
𝑡
= 0,5 ×
18,39
10−3 𝑚/𝑠 𝑟0 = √4,7780 𝑥 10−12
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑑 = 2,7 × 10−2 𝑚 𝑟0 = 2,1859 × 10−6 m
Ditanyakan:
a. 𝑟0 ? 6.𝜋.𝜂.𝑟0. 𝑑(𝑣𝑓 +𝑣𝑟 )
b. 𝑞 =
b. 𝑞? 𝑈
6.3,14.1,856 × 10−5 . 2,1859 × 10−6 . 2,7 × 10−2 (0,3 × 10−3 + 0,5 × 10−3 )
𝑞=
305

2,0637 × 10−11 . 0,8 × 10−3


𝑞=
305

1,6509 × 10−14
𝑞=
305

𝑞 = 5,4130 × 10−17 C

D. Tugas Akhir

Soal

1. Jelaskan proses terionisasinya tetes minyak yang keluar dari sprayer dan ketika melewati
daerah pengion ( ionizer chamber)!

2. Jelaskan dan gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak yang bergerak ke
bawah ketika kedua plat tidak diberi tegangan!

3. Turunkan persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan jari-jari elektron (r0)!

𝟗𝜼𝒗𝒓
𝒓𝟎 = √
𝟐𝚫𝝆𝒈

4. Turunkan persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan muatan elektron (q)!

𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒅(𝒗𝒇 + 𝒗𝒓 )
𝒒=
𝑼
5. Jelaskan bagaimana muatan listrik dapat terkuantisasi secara diskrit!

Jawaban

1. Suatu zat baik zat cair maupun zat padat yang mudah terionisasi jika dimasukan ke dalam alat
pengionisasi maka zat tersebut akan mengalami penguraian menjadi ion positif dan ion
negatif dengan adanya fenomena tersebut maka jika zat itu minyak sillikon maka setelah
mengalami proses ionisasi maka akan terurai menjadi ion positif maupun ion negatif.
Ketika minyak disemprotkan dari sprayer/atomizer, maka minyak akan menjadi tetes-tetes
yang lebih kecil. Kemudian, tetes minyak tersebut akan masuk ke ionizer atau daerah
pengion, dimana daerah pengion tersebut adalah udara yang terionisasu oleh sinar-x. Tetes
minyak tersebut juga akan mendapat pengaruh dari gaya gravitasi, gaya apung, gaya
archimedes dan gaya gesek udara. Elektron yang ada dan atau terlepas dari udara akan
bereaksi dan saling bertumbukan pada minyak, sehingga minyak tersebut menjadi terionisasi
dan bermuatan, namun ada pula yang tidak bermuatan, hal tersebut disebabkan oleh elektron-
elektron dalam udara tersebut bergerak secara acak sehingga tidak semua minyak yang keluar
dari sprayer akan terionisasi.

2. Gaya-gaya yang bekerja pada alat tetes minyak milikan ini yaitu, gaya gesek, gaya gravitasi,
gaya viskositas, gaya apung.

3. Ketika tetesan minyak jatuh dengan kecepatan konstan dan tidak ada gaya yang berpengaruh
selain gaya gravitasi Fg dan gaya Stokes Fs, maka resultan gaya-gaya tersebut sama dengan
nol.

𝑭𝒈 = 𝑭𝒔

𝟑
𝟒
𝝅𝒓𝟑 ∆𝝆𝒈 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓

𝟗𝜼𝒗𝒓
𝒓𝟎 = √
𝟐𝚫𝝆𝒈

4. Turunan persamaan untuk muatan:

𝑭𝒈 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒇 (1)
𝑭𝒔 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓 (2)

Resultan kedua gaya pada persamaan (1) dan (2) adalah sama dengan gaya listrik

𝑭𝑬 = 𝑭𝒈 + 𝑭𝒔 (3)

𝑼
Dimana 𝑭𝑬 = 𝒒 𝒅 sehingga

𝑼
𝒒 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒇 + 𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒗𝒓 (4)
𝒅

Atau

𝟔𝝅𝜼𝒓𝟎 𝒅(𝒗𝒇 +𝒗𝒓 )


𝒒= (5)
𝑼

5. Praktikum tetes minyak milikan adalah salah satu eksperimen yang cukup akurat dalam
menentukan muatan listrik elektron. Percobaan ini dilakukan dengan pengamatan secara
langsung peristiwa yang terjadi pada sistem peralatan Milian. Jenis praktikum tetes minyak
milikan ini yakni kuantitatif. Hal ini dikarenakan output data yang dihasilkan berupa nilai
waktu tetes minyak naik turun akibat pengaruh medan listrik yang didasari variasi tegangan
sehingga nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak serta muatannya.
Eksperimen ini digunakan untuk menunjukan bahwa muatan bersifat diskrit. Sistem yang
terdiri dari dua plat sejaijar, minyak semprot, mikroskop, skala. Pengamatan dilakukan di
ruangan tertutup untuk memudahkan melihat butiran-butiran tetes minyak, karena ukurannya
yang sangat kecil, maka pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop sehingga
butiran-butiran tetes minyak ini akan terlihat jelas, namun membutuhkan konsentrasi dan
ketelitian mata yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai