Anda di halaman 1dari 11

2019

Hildasan

Nama : Hilda Sulasi Ayuningrat


NIM : 1172070037
PRAKTIKUM INQUIRY PENGUKURAN KETEBALAN BENDA

MENGGUNAKAN MIKROMETER SEKRUP

A. Judul Praktikum
Pengukuran Ketebalan Benda Menggunakan Mikrometer Sekrup

B. Tugas Pokok
Siswa mengamati alat ukur mikrometer sekrup dan benda yang
akan diukurnya. Dalam penyelidikan ini, siswa ditugaskan untuk
menganalisis dan membuktikan ketelitian alat ukur mikrometer
sekrup.

C. Latar Belakang

Kegiatan melakukan pengukuran dalam suatu besaran fisika,


sangat dibutuhkan dengan namanya alat ukur, dengan adanya
alat ukur dapat membantu kita mendapatkan data hasil
pengukuran (Ruswardiyatmo, 2013).

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur besaran


fisika yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian
mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dalam
ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat
kecil dan tipis seperti kertas, pisau, silet maupun kawat (Tipler,
1998).

Secara umum, mikrometer sekrup terdiri atas, rahang utama


sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius.
Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius diputar
1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5
mm. Ketelitian mikrometer sekrup adalah setengah dari skala
terkecilnya. Satu skala nonius meimiliki nilai 0,01 mm. Hal ini
dapat diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar
sebanyak satu kali putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm
skala utama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius adalah 0,5 /
50 mm = 0,01 mm (Giancoli, 1997).
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang / ketebalan /
diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti kertas,
lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat. Penggunaan
mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran
panjang, ketebalan serta diameter yang sangat presisi (Grffith,
2012).

D. Aplikasi Dunia Nyata


Alat ukur mikrometer sekrup ini mempunyai tingkat ketelitian
paling tinggi dalam pengukuran. Adapun dalam kehidupan sehari-
hari, alat ukur mikrometer sekrup ini biasa digunakan untuk
mengukur tebal kertas, diameter kawat, tebal plat / triplek.

E. Tinjauan Inquiry
Kegiatan ini dilakukan dalam dua bagian, yaitu :
 Bagian I bertujuan untuk menggali informasi dan pemahaman
siswa mengenai alat ukur mikrometer sekrup dan ketelitiannya.
Serta siswa juga diminta untuk menentukan dan merancang
percobaan sendiri.
 Bagian II yaitu siswa diminta untuk mengolah, membahas,
menganalisis dan mempresentasikan hasil percobaan yang
telah didapatkan untuk membuktikan ketelitian alat ukur
mikrometer sekrup.

F. Kerangka Kurikulum

Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut


ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah.

G. Kegiatan Praktik Sains

Praktik Sains Kegiatan


3.2Menerapkan prinsip-prinsip  Siswa mengidentifikasi
pengukuran besaran fisis, pengertian pengukuran.
ketepatan, ketelitian dan  Siswa menerapkan
angka penting, serta notasi konsep-konsep dasar
ilmiah besaran pokok dan
besaran turunan, satuan
dan dimensi.
 Siswa
mendemonstrasikan
contoh-contoh besaran
pengukuran yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
dengan menggunakan
media.
 Siswa mengaplikasikan
pengukuran dan
penerapan konsep
mengenai besaran-
besaran pengukuran
yang ada.

4.2 Menyajikan hasil pengukuran  Siswa mengukur


besaran fisis berikut ketelitian alat ukur
ketelitiannya dengan mikrometer sekrup
menggunakan peralatan dan dengan cara melakukan
teknik yang tepat serta percobaan pengukuran
mengikuti kaidah angka ketebalan suatu benda .
penting untuk suatu  Siswa menyajikan hasil
penyelidikan ilmiah. percobaan pengukuran
ketebalan suatu benda.

H. Alat dan Bahan


1.Mikrometer Sekrup (1 buah)
2.Kertas/karton (1 buah)
3.Triplek (1 buah)
4.Pelat Tembaga (1 buah)

I. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Pengamatan


 Persiapan Siswa / Persiapan Guru 10 menit
Persiapan alat dan bahan.
 Pengamatan Siswa 60 menit
Berikan waktu 10 menit kepada siswa untuk mengamati
jalannya praktikum, berdiskusi tiap kelompok untuk
menentukan apa yang akan mereka ukur, agar data yang
mereka dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam
praktikum ini. Untuk memperoleh data, siswa diberikan waktu
20 menit untuk masing-masing percobaan.
 Diskusi Postlab 20 menit
 Total Waktu 2 jam Pelajaran (@45 menit)

J. Keamanan
Semua pedoman dan tata tertib di Laboratorium harus ditaati dan
diperhatikan.

K. Persiapan dan Pralab


Kegiatan ini dilaksanakan setelah guru memberikan arahan
mengenai konsep pengukuran. Sehingga pada praktikum ini siswa
melakukan percobaan agar mendapatkan menganalisis besaran-
besaran yang ada pada konsep pengukuran dan siswa dapat
menganalisis serta membuktikan ketelitian alat ukur (mirkometer
sekrup).
L. Investigasi
Penyelidikan dalam praktikum ini yaitu:
1. Benda yang akan diukur
Tujuan dari bagian pertama praktikum ini yaitu agar siswa
menentukan benda yang akan diukur menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup.
2. Ketelitian dari alat ukur
Tujuan dari bagian kedua praktikum ini yaitu agar siswa
mengetahui dan menganalisis serta membuktikan ketelitian
alat ukur mikrometer sekrup dengan baik.

 Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan praktikum
2. Cek terlebih dahulu alat dan bahan, apakah masih layak
dipakai praktikum atau tidak.
3. Cek mikrometer sekrup, apakah berada dalam posisi nol atau
tidak, jika tidak maka kalibrasikanlah.
4. Ukurlah sebuah benda (kertas/karton , pelat tembaga dan
triplek) dengan cara menjepitkan masing-masing benda antara
landasan penjepit dengan lengan sekrup.
5. Putarlah sekrup sampai benda (kertas/karton , pelat tembaga
dan triplek) hampir terjepit, kemudian putarlah sekrup
penggeser sampai berbunyi klik 1 kali.
6. Bacalah skala utama, skala nonius putar yang berimpit dengan
garis penunjuk.
7. Lakukanlah pengukuran sebanyak 5x pengukuran tiap masing-
masing benda tersebut.
8. Catatlah data yang diperoleh pada tabel pengamatan

M. Perhatian
Setelah melakukan investigasi pada percobaan ini, siswa
berdiskusi bersama kelompoknya membahas mengenai hal-hal
yang harus dianalisis nantinya. Adapun data-data yang harus
diolah dan dianalisis diantaranya yaitu nilai dari hasil pengukuran
menggunakan alat ukur mikrometer sekrup dari tiap-tiap benda
yang diukur.

N. Kesempatan Setiap Siswa


Setiap siswa diharuskan membuat karya tulis hasil praktikum
beserta analisis dan pembahasan mengenai hal yang
dipraktikumkan. Karya tulisnya berupa laporan hasil praktikum
yang ditulis tangan pada kertas ukuran A4.

O. Hasil Analisis
1. Data yang didapat pada percobaan pengukuran ketebalan
benda menggunakan alat ukur mikrometer sekrup ini
diantaranya jenis benda dan ketebalannya.
Berikut tabel pengamatannya :

NO Jenis Benda Ketebalan


1. Kertas / Karton 1. mm = cm
2. mm = cm
3. mm = cm
4. mm = cm
5. mm = cm

2. Plat Tembaga 1. mm = cm
2. mm = cm
3. mm = cm
4. mm = cm
5. mm = cm

3. Triplek 1. mm = cm
2. mm = cm
3. mm = cm
4. mm = cm
5. mm = cm

2. Cara mengolah dan menganalisis data yang didapat yaitu :


a. Berdasarkan data yang telah didapatkan, siswa dapat
menentukan nilai ketidakpastian dan angka penting.
b. Siswa dapat menganalisis ketelitian alat ukur mikrometer
sekrup dari data yang telah diolah.

P. Penilaian Praktikum
1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Lembar Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
Nama Siswa :
Kelas :
Kelompok :

Skor
No Kegiatan Ket
1 2 3 4 5
Siswa
mengidentifikasi
1 pengertian
pengukuran.

Siswa menerapkan
konsep-konsep
dasar besaran
2 pokok dan besaran
turunan, satuan dan
dimensi.

Siswa
mendemonstrasikan
contoh-contoh
besaran yang
berkaitan dengan
3
kehidupan sehari-
hari dengan
menggunakan
media.

Siswa
mengaplikasikan
pengukuran dan
4 penerapan konsep
mengenai besaran-
besaran yang ada.

Total Skor
Rubrik Penilaian : Nilai Akhir :

5 Sangat tepat Nilai = skor yang diperoleh x 100


4 Tepat skor maksimum
3 Cukup Tepat
Kurang
2
Tepat
1 Tidak Tepat

2. Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)


Lembar Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)
Nama Siswa :
Kelas :
Kelompok :

Skor
No Aspek Ket
1 2 3
Merangkai/Menggunakan
1
Alat
2 Pengamatan
3 Data yang diperoleh
4 Analisis dan Kesimpulan
Total Skor

Rubrik Penilaian

Skor
Aspek
1 2 3
Merangkai / Rangkaian Rangkaian Rangkaian
Menggunakan alat tidak dan cara alat dan cara
Alat benar / menggunakan menggunaka
penggunaan alat benar, n alat benar,
alat salah. tetapi tidak rapih, dan
rapih, dan memperhatik
tidak an
memperhatika keselamatan
n kerja
keselamatan
kerja
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
yang cermat, tetapi cermat dan
dilakukan mengandung bebas
tidak cermat interpretasi interpretasi
Data yang Data yang Data yang Data yang
diperoleh diperoleh diperoleh diperoleh
tidak lengkap lengkap tetapi lengkap,
tidak terorganisir,
terorganisir dan ditulis
dan ditulis rapih
tidak rapih
Analsisi dan Analisis dan Analisis Analisis
Kesimpulan kesimpulan kurang tepat tepat dan
tidak benar dan sebagian kesimpulan
dan tidak kesimpulan sesuai
sesuai tujuan sesuai dengan
praktikum dengan tujuan tujuan
praktikum praktikum

Nilai Akhir :

Nilai = skor yang diperoleh x 100


skor maksimum

3. Penilaian Afektif (Sikap)


Lembar Penilaian Afektif (Sikap)
Aspek Perilaku Yang
Nama Jumla Skor Kode
Dinilai
Siswa h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
Hilda Baik
75 75 50 75 275 68,75
Sulasi A (B)
Keterangan :
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggung Jawab
DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai =
275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Q. Referensi

Giancoli, D. C. (1997). Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Grffith, D. J. (2012). Physics Of Everyday Phenomena. New York:


Mc Graw Hill.

Ruswardiyatmo. (2013). Fisika SMU Kelas 1. Solo: Sinar Grafika.

Tipler, P. A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:


Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai