Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN MILLIKAN (PENENTUAN MUATAN ELEMENTER)

Farah Natasya P
(K1C019012)
Asisten: Tyas Ahadriansya
Tanggal Percobaan: 16/06/2022
PAF15314 - Praktikum Fisika Eksperimen II
Laboratorium Fisika Inti dan Material – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

1. PENDAHULUAN
Abstrak
Percobaan oil - drop atau percobaan tetes minyak
Pada praktikum percobaan milikan (penentuan
yang biasa disebut dengan millikan dilakukan oleh
muatan partikel) bertujuan untuk menentukan
Robert A.Millikan. Percobaan tetes minyak millikan
muatan partikel (keunsuran) dengan metode statis
yang diteliti oleh Robert A.Millikan ini kemudian
(tegangan mengambang) dan dinamis (metode
dianalisis dan didapatkan nilai muatan elektronnya.
percepatan naik turunnya muatan partikel).
Pada percobaan millikan ini menggunakan minyak
Praktikum ini menggunakan satu set peralatan
paraffin yang kemudian disemprotkan kedalam
penyemprot minyak, lempeng elektroda dan
ruang antar plat kapasitor dan mengamati gerakan
teropong, dua buah stop watch dan DC power
pada tetes minyak dengan menggunakan mikroskop.
supply. Eksperimen percobaan milikan atau tetes
Pada percobaan ini dipengaruhi oleh beberapa gaya.
minyak milikan merupakan percobaan untuk
Maka dari situ perlu dilakukan percobaan tetes
menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat
millikan. Robert A.Millikan telah melalukan
diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan
percobaan yang dikenal dengantetesminyak millikan
(percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu
atau oil-drop [1]
gaya stokes (gaya penghambat). Hal tersebut dapat
terjadi ketika minyak milikan jatuh ke udara yang Dalam percobaan ini gaya-gaya yang
selanjutnya akan mengalami percepatan ke bawah mempengaruhi gerakan tetes minyak ialah gaya
yang disebabkan oleh gaya berat (gravitasi), gravitasi, gaya Archimedes, gaya stokes dan gaya
sedangkan pada saat yang sama gerak tetes minyak listrik. Gaya gravitasi selalu mengarah kepusatbumi
tersebut akan meningkat sampai tercapai dan akan menyebabkan tetes minyakbergerak ke
kecepatan stasioner ketika gaya berat (gravitasi) ke bawah. Gaya Archimedes yaitugayaapung atau gaya
bawah sama dengan gaya stokes ke atas. Dengan angkat ke atas yang dialami olehsemua benda dalam
demikian, dapat ditentukan sifat dasar dari muatan fluida. Gaya stokeseratkaitannya dengan viskositas
elektron dengan hubungannya pada bilangan fluida, dimana gerak tetes minyak akan dihambat
avogadro yang merupakan turunan lebih lanjut oleh gaya stokes yang disebabkan oleh nilai
dari aplikasi hukum faraday yang memadukan viskositas yang dimiliki oleh fluida. Gaya gesek yang
antara gaya stokes dengan gaya berat (gravitasi) terjadi antarpermukaan benda yang bergerak dengan
pada tingkatan elektron mikroskopis. . Nilai bilangan fluida akan sebanding dengan kecepatan relative
kuantum muatan elementer dengan metode kesetimbangan statis gerak benda tersebut terhadap fluida. Hambatan
pada masing-masing butiran, yaitu n1=640,2893, gerak disebabkan oleh gaya gesek antara bagian
n2=482,5253, dan n3=698,7712. Sedangkan nilai q yang fluida yang melekat pada permukaan benda dengan
diperoleh antara lain q1=1,02446 10-16 C, q2=0,77204 10-16 bagian fluida di sebelahnya. Gaya gesek itu
C, dan q3=1,11803 10-16 C. Nilai bilangan kuantum muatan
sebanding dengan koefisien viskositas fluida.
elementer dengan metode kesetimbangan dinamis pada masing-
masing butiran, yaitu n1=426,7399, n2=1121,272, dan Menurut Stokes, gaya gesek adalah [2]:
n3=518,0628. Sedangkan nilai q yang diperoleh antara lain Fs = 6πrμv
q1=0,6828 10-16 C, q2=1,7940 10-16C, dan q3=0,8289 10-16
C. Terakhir adalah gaya listrik yang dialami tetes
minyak karena berada dalammedanlistrikantara pelat
konduktor yang dialiri tegangan. Jikasuatu muatan
Kata kunci: Percobaan Milikan, dinamis, statis uji diletakkan di dekat tongkat bermuatann, maka
sebuah gaya elektrostatikakanbekerja pada muatan
tersebut. Di dalamsebuahmedan listrik bekerja
1
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed
sebuah gaya yakni gayalistrik yang besarnya 2.2 PROSEDUR KERJA
sebanding dengankuatmedan dan muatan partikel A. Diagram Alir Keseimbangan Statis
itu. [3]
Prinsip percobaan Milikan adalah
menyemprotkan tetes-tetes minyak ke dalam
ruang antar lempeng kondensator yang terpisah
sejauh d. Percobaan tetes minyak milikan
diawali dengan tetes minyak disemprotkan
melalui bagian atas antara dua keeping sejajar,
dan diamati dengan menggunakan mikroskop
lalu diukur kecepatan vertikal tetes minyak
tersebut. Tetesan minyak tersebut kemudian
akan dipengaruhi oleh gaya-gaya yaitu gaya
listrik, gaya stokes, gaya viskositas dan
gayagravitasi. Dan dari analisis gaya-gaya
tersebut maka dapat digunakan untuk
menurunkan persamaanyang digunakan untuk
menentukan muatan electron. Tetes-tetes
minyak yang disemprotkan dalam
ruangtersebut diamati dengan mikroskop dalam
sorotan sinar cahaya melintang sehingga terlihat
butir-butir berterbangan [4]

2. METODOLOGI

2.1 ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai
berikut yang ditunjukan pada tabel 2-1.

TABEL 2-1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO ALAT BAHAN

1. Satu set peralatan Minyak


penyemprot minyak

2. Lempeng elektroda -

3. Teropong -

4. Dua buah stopwatch -

5. DC Power supply 0- -
600 volt

2
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed
B. Diagram Alir Keseimbangan Statis 3. HASIL DAN ANALISIS

3.1 DATA PRAKTIKUM


TABEL 3-1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lokasi Laboratorium Fisika Inti dan Material

hari/tgl: Kamis, jam: 09.00-10.00


WIB
16 Juni 2022

TABEL 3-2 DATA HASIL PRAKTIKUM METODE KESETIMBANGAN


STATIS

Butir Potensial
s (m) t (s)
No. (V)

1. 160 10-2 5,3

2. 160 10-2 6,4

3. 160 10-2 5,0

TABEL 3-3 DATA HASIL PRAKTIKUM METODE KESETIMBANGAN


DINAMIS

Butir Potensial
s (m) t1 (s) t2 (s)
No. (V)

1. 290 10-2 6,8 9

2. 290 10-2 4 3,7

3. 290 10-2 8,2 4,5

3.2 PEMBAHASAN
Prinsip yang digunakan pada percobaan
Millikan adalah pengaruh gaya gravitasi dan gaya
listrik pada partikel bermuatan (tetesan minyak).
Tetesan minyak yang dihamburkan dalam ruang
pengamatan dipengaruhi oleh medan listrik,
medan listrik sendiri yaitu efek yang ditimbulkan
oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron,
lon, atau proton dalam ruangan di sekitarnya
Medan listrik tersebut ditimbulkan dari beda
potensial antara elektroda positif ( atas) dan
elektroda negatif (bawah) yang diberikan pada
pelat kondensator. Pada saat gaya gravitasi sama
dengan gaya listrik maka tetesan minyak tersebut
akan mengambang. Tetesan minyak dalam medan
listrik dipengaruhi oleh beberapa gaya yaitu gaya

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed
berat, gaya Stokes yang merupakan gaya TABEL 3-5 DATA HASIL
PERHITUNGAN
penghambat, gaya dorong dan gaya METODE KESETIMBANGAN DINAMIS
elektrostatis.
Butir
Metode kesetimbangan adalah q (C) n
No.
pengukuran tegangan dimana suatu tetesan
minyak yang bermuatan mengambang 1. 0,6828 10-16 426,7399
dalam ruangan millikan dan mengukur
kecepatan jatuh tetesan minyak tersebut pada 2. 1,7940 10-16 1121,272
suatu keadaan jatuh bebas setelah
berhentinya tegangan. Kondensator 3. 0,8289 10-16 518,0628
diberikan suatu tegangan yang
menyebabkan tetesan minyak berada pada dand
Nilai q yang diperoleh pada metode
keadaan mengambang atau melayang. kesetimbangan stats pada masing-masing
Percobaan millikan ini yang bertujuan butiran, yaitu q1=1,02446 10-16 C, q2=0,77204 10-
untuk menghitung muatan elementer butiran 16
C, dan q3=1,11803 10-16 C. Pada metode
minyak yang disemprotkan, Ketika minyak kesetimbangan dinamis didapatkan nilai q
disemprotkan, maka butiran – butiran minyak sebesar q1=0,6828 10-16 C, q2=1,7940 10-16 C, dan
bergerak. Pada percobaan kali ini, butiran q3=0,8289 10-16 C. Nilai bilangan kuantum
minyak diamati dengan menggunakan muatan elementer (n) untuk kesetimbangan statis
mikroskop. Sifat bayangan yang terbentuk masing-masing butiran, yaitu n1=640,2893,
pada lensa okuler mikroskop yaitu nyata, n2=482,5253, dan n3=698,7712. Sedangkan, nilai
terbalik, diperbesar. Ketika butiran minyak bilangan kuantum muatan elementer (n) untuk
naik, sebenarnya butiran minyak sedang kesetimbangan dinamis masing-masing butiran,
bergerak turun dan begitu juga sebaliknya, yaitu n1=426,7399, n2=1121,272, dan
ketika butiran minyak bergerak turun n3=518,0628. Nilai n seharusnya merupakan
sebenarnya itu geraknya adalah naik. Jadi bilangan bulat, namun nilain yang
ketika naik dipengaruhi oleh gaya gravitasi, didapatkan pada percobaan bukan bilangan
dan ketika turun dipengaruhi oleh medan bulat. Maka dari itu, nilai n yang didapatkan
listrik. pada percobaan tidak sesuai. Hal ini
Berdasarkan percobaan yang telah disebabkan karena terdapat gaya yang
dilakukan didapatkan hasil sebegai berikut: mempengaruhi gerak dari tetesan minyak.
Selain adanya gaya elektrostatik, terdapat
TABEL 3-4 DATA HASIL PERHITUNGAN juga gaya berat, gaya dorong, serta gaya
METODE KESETIMBANGAN STATIS
stokes. Komponen gaya tersebut bergerak
pada bidang vertikal, sehingga membuat
tetesan minyak turun dengan gerak jatuh
Butir
q (C) n bebas atau naik. Tetesan minyak yang
No.
ukurannya tidak sama besar (tidak homogen)
1. 1,02446 10-16 640,2893 juga menyebabkan kecepatan jatuh dari tetes
minyak tersebut berbeda beda. Hasil dari n
2. 0,77204 10-16 482,5253
(bilangan kuantum) pada butiran masing-
3. 1,11803 10-16 698,7712 masing metode tersebut tidak bernilai bulat
sedangkan dalam literature menyatakan
bahwa nilai n suatu partikel akan bernilai
bulat.

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed
4. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan LAMPIRAN
dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai bilangan kuantum muatan elementer
dengan metode kesetimbangan statis pada
masing-masing butiran, yaitu n1=640,2893,
n2=482,5253, dan n3=698,7712. Sedangkan
nilai q yang diperoleh antara lain q1=1,02446
10-16 C, q2=0,77204 10-16 C, dan q3=1,11803
10-16 C.
2. Nilai bilangan kuantum muatan elementer
dengan metode kesetimbangan dinamis pada
masing-masing butiran, yaitu n1=426,7399,
n2=1121,272, dan n3=518,0628. Sedangkan
nilai q yang diperoleh antara lain q1=0,6828 Lampiran 1. Pelaksanaan Praktikum
10-16 C, q2=1,7940 10-16C, dan q3=0,8289 10-16
C.

DAFTAR PUSTAKA

[1] David, Halliday. 1984. Fisika Edisi Ketiga Jilid


2. Jakarta: Erlangga
[2] Dosen-Dosen Fisika. 2010. Fisika II
ListrikMagnet Gelombang Optika Fisika
Modern. Surabaya : Yohanes Pembina
JurusanFisika.Kenneth, Krene. 1986. Fisik
Modern Edisi Ketiga. Jakarta: ErlanggaDavid,
Halliday. 1984. Fisika Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Lampiran 2. Data Praktikum
Erlangga.
[3] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa
: Hans J. Wospakrik dan Sofia Niksolihin. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia.
[4] Suyoso. (2011). Modul 1 : Muatan Listrik dan
Hukum Coulomb. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Lampiran 3. Data Praktikum

5
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai