Anda di halaman 1dari 17

MODUL PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II

SEMESTER GENAP

TEKNIK PERMINYAKAN & TEKNIK INDUSTRI


STT-MIGAS BALIKPAPAPAN
2020
JUDUL PRAKTIKUM

I. Besaran Gelombang (F5)


II. Kapasitansi Dielektrik (F6)
III. Jembatan Wheatstone (F7)
IV. Rangkaian R-L-C (F8)

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Besaran Gelombang (F5)

1.1 Tujuan Praktikum


• Memahami konsep dasar perambatan gelombang
• Mengenal dan memahami besaran-besaran gelombang
• Menganalisis besaran-besaran gelombang

1.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan simulasi fisika dari
https://phet.colorado.edu/en/simulation/wave-on-a-string

1.3 Dasar Teori


Gelombang adalah energi yang merambat dari satu titik ke titik lainnya. Berdasarkan
arah getar dan arah rambatnya gelombang diklasifikan menjadi dua jenis , yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang tranversal adalah gelombang yang
arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang transversal terdiri dari bukit
dan lembah. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah
dengan arah getarnya. Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan.

Gambar I – Ilustrasi gelombang transversal dan longitudinal

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Pada umumnya gelombang yang diamati dinyatakan dalam fungsi sinusoidal. Fungsi
sinussoidal tersebut terdiri dari variabel-varibel, yang mana merupakan besaran/parameter
gelommbang. Parameter belombang yang umum di antaranya : amplitudo, fase gelombang,
panjang gelombang, periode, frekuensi, dan cepat rambat gelombang. Amplitutudo merupakan
perpindahan maksimum elemen/partikel dari posisi kesetimbangannya, saat gelombang
merambat. Fase gelombang adalah jumlah putaran/sudut yang ditempuh suatu titik selama
perambatan.

Fungsi Sinussoidal :

𝑦(𝑥, 𝑡) = 𝑦𝑚 sin (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 − 𝜑)

Keterangan :

𝑦 = 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 (𝑚)

𝑦𝑚 = 𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 (𝑚)

𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 + 𝜑 = 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (° 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛)

𝜑 = 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 (° 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛)

𝑟𝑎𝑑
𝜔 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ( );
𝑠

𝑘 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑚−1 );

1.4 Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan perbedaan gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik!
2. Jelasakan secara lengkap pengertian beserta hubungan matematis dari besaran-besaran
gelombang!
3. Turunkan persamaan gelombang!
4. Tentukan persamaan kecepatan dan percepatan gelombang dari persamaan posisi!
𝑦(𝑥, 𝑡) = 𝑦𝑚 sin (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 − 𝜑)
5. Jelaskan bagaimana mengukur panjang gelombang dan periode pada suatu gelombang
tali! Berikan ilustrasi nya juga!

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
1.5 Prosedur praktikum
1. Buka simulasi phet. https://phet.colorado.edu/sims/html/wave-on-a-string/latest/wave-
on-a-string_en.html
2. Atur simulasi menjadi osscillate

3. Atur simulasi menjadi no end

4. Atur Damping ke posisi none dan Tension ke posisi high, serta tampilkan Rulers dan
reference Line

5. Atur amplitudo dan frekuensi pada simulasi


6. Tentukan nilai s yang terbaca pada penggaris
7. Hitung banyak gelombang yang terjadi
8. Hitung panjang gelombang yang terjadi, periode dan kecepatan rambat gelombang
tersebut

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
1.6 Tugas Analisis
1. Amatilah panjang gelombang untuk setiap variasi frekuensi yang diberikan, kemudian
hitung cepat rambat gelombang
2. Jelaskan hubungan antara kepatan dan frekuensi serta kecepatan panjang gelombang,
beserta juga frekuensi dan panjang gelombang berdasarkan data

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Kapasitansi Dielektrik (F6)

1.1 Tujuan Praktikum


• Memhami prinsip kerja kapasitor dua plat sejajar
• Mengamati hubungan antara parameter dua plat sejajar dan besarnya kapasitansi
• Mengamati pengaruh bahan dielektrik terhadap besarnya kapasitansi

1.2 Peralatan
1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link
https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/capacitor-lab
2. Simulasi menggunakan dukungan Java yang dapat di unduh melalui link
https://java.com/en/download/manual.jsp

1.3 Dasar Teori


Kapasitor merupakan komponen elektrik yang dapat menyimpan muatan listrik.
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Struktur sebuah kapasitor terbuat
dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik
yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,
phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatanmuatan positif dan negatif
di awan.

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Gambar II. Kapasitor plat sejajar

Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat


menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb =
6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah
kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
memuatmuatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

𝑄 = 𝐶𝑉 (1)

Keterangan :

Q = besar muatan, C (coloumb)

C = Kapasitansi Listrik, F (farad)

V = besar tegangan, V (Volt)

1.4 Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan bagaimana menghitung besar kapasitansi pada kapasitor plat sejajar!
2. Bagaimana menghitung besarnya energi yang tersimpan dalam kapasitor?
3. Perhatikan gambar berikut!

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Berdasarkan nilai di atas tentukan nilai dari :
a. Kapasitansi
b. Muatan pada plat kapasitor
c. Energi yang tersimpan dalam kapasitor

4. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar diatas, apabila konstanta dielektrik dari material adalah 3, maka
tentukan nilai dari:
a. Kapasitansi kapasitor
b. Muatan pada plat kapasitor
c. Energi yang tersimpan dalam kapasitor

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
1.5 Prosedur praktikum
1. Buka file simulasi yang telah anda unduhdari phet
2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut

3. Atur beberapa nilai variabel simulasi berikut:


a. Nilai tegangan input rangkaian dengan cara menaikan pin voltase pada baterai.
b. Jarak antara plat
c. Luas penampang plat
4. Perhatikan nilai ketiga alat ukur (kapasitansi, muatan, dan energi yang tersimpan). Catat
hasilnya pada tabel hasil simulasi
5. Hitung nilai kapasitansi, muatan, dan energi yang tersimpan. Catat hasilnya pada tabel
hasil perhitungan

1.6 Tugas Analisis


Berikut ini adalah poin-poin yang dibahas dalam laporan, di antaranya :
1. Buatlah grafik antara Kapasitansi terhadap konstanta dielektrik
2. Analisis hubungan kapasitansi dan dielektik

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Jembatan Wheatstone (F7)

1.1 Tujuan Praktikum


• Memahami prinsip Jembatan Wheatstone dengan menggunakan simulasi
• Mencari nilai hambatan pengganti pada simulasi yang tidak diketahui dengan
menggunakan prinsip Jembatan Wheatstone

1.2 Peralatan
1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link
https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/circuit-construction-kit-ac
2. Simulasi menggunakan dukungan Java yang dapat di unduh melalui link
https://java.com/en/download/manual.jsp

Gambar III – Ilustrasi jembatan wheatstone

1.3 Dasar Teori


Jembatan Wheatstone merupakan suatu alat ukur yang ditemukan oleh Samuel
Hunter Christie dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone. Rangkaian pada
Jembatan Wheatstone dibentuk oleh empat buah hambatan yang membentuk segiempat

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
A – B – C – D atau lebih. Konsep pada rangkaian jembatan Wheatstone digunakan
untuk menentukan/mengukur salah satu nilai hambatan yang tidak diketahui
besarannya. Rumus pada rangkaian seri atau paralel tidak dapat digunakan untuk
menentukan hambatan pengganti pada rangkaian jembatan.

Gambar IV - Contoh Rangkaian Jembatan Wheatstone

Persamaan yang berlaku untuk mencari hambatan pengganti pada Gambar – IV adalah
𝑅1 𝑥𝑅2
𝑅𝑎 = 𝑅 (1)
1 +𝑅2 +𝑅5

𝑅1 𝑥𝑅5
𝑅𝑏 = 𝑅 (2)
1 +𝑅2 +𝑅5

𝑅2 𝑥𝑅5
𝑅𝑐 = 𝑅 (3)
1 +𝑅2 +𝑅5

𝑅𝑏3 = 𝑅𝑏 + 𝑅3 (4)
𝑅𝑐4 = 𝑅𝑐 + 𝑅4 (5)
1 1 1
=𝑅 +𝑅 (6)
𝑅𝑏3,𝑐4 𝑏3 𝑐4

𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅𝑎 + 𝑅𝑏3,𝑐4 (7)

Apabila rangkaian diberikan tegangan sebesar V, maka arus yang mengalir pada
rangkaian memenuhi persamaan sebagai berikut :
𝑉
𝐼=𝑅 (8)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Keterangan :
V = tegangan yang diberikan pada rangkaian (volt)
I = kuat arus (ampere)
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = hambatan penggganti (Ω)

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
1.4 Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian dari rangkaian delta!
2. Tentukan nilai dari hambatan pengganti rangkaian berikut!

3. Apabila rangkaian nomor 2 diberikan tegangan sebesar 20 Volt, tentukan nilai arus
yang diperoleh!

1.5 Prosedur praktikum


1. Buka file simulasi
2. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar IV
3. Atur nilai kedua tegangan input dengan cara klik kanan pada sumber tegangan.
Pastikan nilai hambatan dalam pada sumber tegangan bernilai 0 (nol)
4. Atur kelima nilai resistansi (𝑅1 ≠ 𝑅2 ≠ 𝑅3 ≠ 𝑅4 ≠ 𝑅5 ) dan tegangan input baterai
pada rangkaian simulasi dengan cara klik kanan pada setiap komponen
5. Perhatikan nilai arus pada amperemeter. Catat angka yang terbaca pada
amperemeter pada tabel perhitungan
6. Hitung nilai hambatan pengganti dan arus yang mengalir pada simulasi. Catat
hasilnya pada tabel hasil perhitungan
7. Lakukan langkah 3-6 sebanyak 5 kali dengan nilai resistor dan tegangan yang
berbeda

1.6 Tugas analisis


1. Catatlah arus hasil perhitungan empiris dengan jembatan wheatstone
2. Catatlah arus hasil pengukuran
3. Analisis hasil perhitungan dan pengukuran

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Rangkaian R-L-C (F8)

1.1 Tujuan Praktikum


• Menentukan nilai impedansi pada simulasi rangkaian RLC seri
• Menentukan nilai arus maksimum pada simulasi rangkaian RLC seri
• Menentukan nilai tegangan pada resistor, induktor, dan kapasitor pada
simulasi rangkaian RLC seri

1.2 Peralatan
• Praktikum menggunakan Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat
diakses melalui link https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/circuit-
construction-kit-ac
• Simulasi menggunakan dukungan Java yang dapat di unduh melalui link
https://java.com/en/download/manual.jsp

Gambar V – Simulasi RLC

1.3 Dasar Teori


Pada rangkaian yang memuat resistor, induktor, dan kapasitor baik yang
berhubungan seri maupun paralel, hubungan antara arus dan tegangan dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan diferensial sebagaimana pada rangkaian yang hanya memuat
resistor atau induktor atau kapasitor saja. Perhatikan gambar rangkaian RLC seri
berikut.
Modul Praktikum Fisika Dasar-II
Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
Gambar VI – Skema rangkaian RLC seri

Dari rangkaian tersebut dapat diperoleh nilai reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 (1)

1
𝑋𝑐 = 𝜔𝐶 (2)

𝜔 = 2𝜋𝑓 (3)

Untuk menghitung impedansi pada suatu rangkaian RLC seri, digunakan persmaan
sebagai berikut :

𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝑐 )2 (4)

Keterangan :

L = induktansi dari induktor, H (Henry)

C = Kapasitansi dari kapasitor, F (Farad)

𝑋𝐿 = reaktansi induktif (Ω)

𝑋𝑐 = Reaktansi kapasitif (Ω)

𝜔 = frekuensi sudut sinyal tegangan (rad/s)

R = resistansi (Ω) ; Z = impedansi (Ω)

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
1.4 Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian arus bolak-balik!
2. Apa yang dimaksud dengan :
a. Reaktansi induktif
b. Reaktansi kapasitif
c. Impedansi
d. Fasor
e. Arus maksimum dan arus efektif
f. Tegangan maksimum dan tegangan efektif
g. Frekuensi tegangan
3. Tentukan nilai 𝑍, 𝐼𝑚 , 𝑉𝑅 , 𝑉𝐿 pada rangkaian berikut jika tegangan input yang
diberikan pada rangkaian bernilai 10 volt dengan frekuensi 1 Hz !

1.5 Prosedur praktikum


1. Buka file simulasi
2. Buatlah rangkaian RLC seri seperti gambar V
3. Atur nilai tegangan input dan frekuensi sinyal tegangan input dengan cara klik
kanan pada sumber tegangan. Pastikan nilai hambatan dalam pada sumber
tegangan bernilai 0 (nol)
4. Atur nilai resistansi, induktansi, dan kapasitansi pada rangkaian dengan cara
klik kanan pada setiap komponen
Modul Praktikum Fisika Dasar-II
Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby
5. Perhatikan nilai arus maksimum yang terukur pada amperemeter. Catat arus
maksimum yang terukur pada tabel hasil simulasi.
6. Ukur nilai tegangan resistor, tegangan induktor, dan tegangan kapasitor dengan
menggunakan multimeter. Catat hasilnya pada tabel hasil simulasi (catat nilai
tegangan tertinggi yang terbaca pada voltmeter).
7. Hitung nilai arus maksimum, tegangan resistor, tegangan induktor, dan
tegangan kapasitor. Catat hasilnya pada tabel hasil perhitungan.
8. Bandingkan nilai yang tercantum pada tabel hasil simulasi dan tabel hasil
perhitungan.

1.6 Tugas Analisis


Analisis hasil perhitungan beserta pengukuran arus dan tegangan pada
komponen R, L, dan C

Modul Praktikum Fisika Dasar-II


Teknik Perminyakan & Teknik industri, STT-Migas Balikpapan
Dosen pengampu : Dharma Arung Laby

Anda mungkin juga menyukai