Disusun oleh :
Nama : 1. Anik Lutfiah K1C016003
2. Dini Amaliah Luthfi K1C016057
3. Rose Firdiany Nur S K1C016066
Asisten : Khairunnisa Syifa R
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 28 November 2018
Pengumpulan Laporan : Rabu, 5 Desember 2018
ABSTRAK
Praktikum verifikasi besaran radiasi foton bertujuan menentukan energi rata-rata
spektrum energi Co-60, menentukan pajanan radiasi foton dengan udara, dan
menentukan persentasi dosis kedalaman radiasi foton dalam jaringan air. Alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu sumber radiasi (Co-60), air, blok
radiasi, detektor radiasi, mistar, busur derajat, dan pinset. Pada percobaan ini
dilakukan dengan 4 cara yang berbeda. Percobaan pertama dilakukan dengan
mengukur radiasi foton dari sumber radiasi dengan posisi detektor radiasi tegak
lurus dengan sumber radiasi (Co-60) dengan ketinggian 10 cm sampai 100 cm,
percobaan ke dua dilakukan dengan mengukur radiasi foton dari sumber radiasi
dengan posisi detektor radiasi membentuk sudut dengan sumber radiasi,
percobaan ke tiga dilakukan dengan meletakan sumber radiasi (Co-60) di bawah
tempat air yang terbuat dari plastik kemudian diukur dosis serapnya dengan
detektor radiasi pada skala kedalaman, dan percobaan ke empat dilakukan dengan
menuangkan air pada tempat wadah plastik yang digunakan kemudian mengukur
dosis serap sesuai dengan skala kedalaman. Hasil akhir dari percobaan yang
dilakukan berupa data hasil pengukuran radiasi foton dan dosis serap. Data
tersebut diinterpretasikan ke dalam suatu grafik yang menggambarkan hubungan
radiasi foton (μSv/h) dengan ketinggian dan sudut serta menggambarkan
hubungan dosis serap (gary) dengan kedalaman dengan air.
1.2 Tujuan
Praktikum verifiksi besaran radiasi foton bertujuan:
2.1 Foton
Foton adalah jenis partikel dasar yang membentuk unit dasar radiasi
elektromagnetik, yang meliputi gelombang radio, inframerah, cahaya tampak,
ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Foton tidak memiliki massa, tidak ada
muatan listrik, dan berjalan dengan kecepatan cahaya. Tidak seperti beberapa
partikel, seperti proton dan neutron, mereka tidak dianggap terdiri dari komponen
yang lebih kecil. Foton termasuk ke dalam kelas partikel yang bertanggung jawab
atas gaya dasar alam, dan membawa gaya elektromagnetik. Menurut teori
elektrodinamika kuantum, cara partikel bermuatan listrik bersikap terhadap satu
sama lain dapat digambarkan dalam hal foton. Foton adalah partikel cahaya, tetapi
mereka juga memiliki sifat seperti gelombang, seperti panjang gelombang dan
frekuensi.
Materi dapat berinteraksi dengan partikel cahaya dalam beberapa cara.
Sebuah elektron dalam sebuah atom, misalnya, dapat menyerap foton,
menyebabkan ia melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Seiring waktu,
elektron dapat kembali ke tingkat energi yang lebih rendah, memancarkan energi
ekstra sebagai sebuah foton. Mata mampu mendeteksi cahaya karena molekul
tertentu dalam retina menyerap energi dari foton dalam kisaran cahaya tampak
frekuensi. Energi ini diubah menjadi impuls listrik yang berjalan di sepanjang
saraf optik ke otak.
Dalam beberapa kasus, elektron dapat menyerap relatif partikel energi tinggi
sinar ultraviolet kemudian memancarkan energi foton dengan panjang gelombang
yang lebih panjang dari cahaya tampak, sebuah fenomena yang dikenal sebagai
fluoresensi. Molekul dapat menyerap energi pada frekuensi inframerah, yang
menyebabkan mereka untuk bergerak lebih, sehingga terjadi peningkatan suhu; ini
adalah mengapa benda dapat dipanaskan oleh sinar matahari atau pemanas listrik.
Foton dengan yang berenergi tinggi, seperti sinar-X dan sinar gamma, dapat
memiliki efek merusak pada materi. Mereka memiliki energi yang cukup untuk
menghilangkan elektron dari atom, membentuk ion bermuatan positif, dan untuk
memecah ikatan kimia. Efek ini menyebabkan perubahan kimia yang bisa sangat
merusak organisme hidup (Admin, 2018).
dan
𝛥Ф
Ø=
𝛥𝑡
dimana ΔN adalah jumlah partikel, Δa adalah luas penampang hambur dan Δt
adalah waktu penyinaran.
4. Radiasi yang masuk dalam jaringan adalah dosis serap dengan satuan rad (1
rad = 100 erg/gr = 10-5 joule/gr) dan gray ( 1Gy = 1 joule/kg)
𝐸𝑝
D=
𝛥𝑚
- Gy (Gray)
3.3 Flowchart
A. Menentukan Pajanan Radiasi Foton dengan Udara
Mulai
(º )
selesai
Mulai
Memasang radiasi foton, jaringan air dan detektor dalam satu pusat sumbu.
Menentukan volume air yang akan diradiasi.
selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Jarak
Jarak
(cm) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1,93 0,67 0,19 0,15 0,26 0,07 0,02 0,05 0,15 0,07
μsv/h 2,56 0,63 0,22 0,15 0,26 0,3 0,07 0,04 0,06 0,3
1,56 0,41 0,52 0,07 0,3 0,22 0,15 0,1 0,08 0,07
rata -
rata 2,016667 0,57 0,31 0,123333 0,273333 0,196667 0,08 0,063333 0,096667 0,146667
Tabel 4.2 Data Hasil Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Sudut
Sudut 0 30 45 60
0,37 0,07 0,22 0,19
μsv/h 0,15 0,22 0,07 0,26
0,37 0,11 0,11 0,04
rata - rata 0,296667 0,133333 0,133333 0,163333
Tabel 4.3 Data Hasil Dosis Serap Radiasi Foton Dalam Jaringan Air
Kedalaman
(cm) 1 2 3 4 5 6
Udara (μsv/h) 2 2,93 1,59 1,59 1,7 0,81
Air (μsv/h) 1,56 1,11 0,67 0,93 0,41 0,44
Volume 0,0001858 0,0003716 0,00055 0,00074 0,000929 0,00111
(m^3) 2 4 7 3 1 5
Dosis serap 1,78E- 6,68E-
air (Gy) 4,73E-11 9,78E-11 3,3E-11 11 2,78E-11 12
Dosis serap 2,75E- 1,48E- 5,57E-
udara (Gy) 3,95E-08 8,16E-08 08 08 2,3E-08 09
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh baik dari hasil pajanan
radiasi foton dengan variasi jarak, hasil pajanan radiasi foton dengan variasi sudut
dan hasil nilai dosis serap radiasi foton dalam jaringan air dapat digambarkan
menggunakan grafik sebagai berikut:
1.5
0.5
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Jarak (cm)
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0° 30° 45° 60°
Sudut
7E-08
udara Air
Gambar 4.2.3 Grafik Dosis Serap Radiasi Foton dalam Jaringan Air
Pada gambar 4.2.1, data pengamatan hasil pajanan radiasi foton dengan
variasi jarak dapat dinyatakan bahwa jarak sangat berpengaruh terhadap pajanan
radiasi foton terhadap udara yang menyebar, yaitu apabila jarak detector semakin
jauh dari sumber radiasi, maka pajanan radiasinya akan berkurang secara
signifikan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan besarnya nilai radiasi
foton akan semakin berkurang dengan semakin bertambahnya jarak karena
besarnya radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara sumber dan
sistem pengukur.
Berdasarkan teori, besarnya pajanan radiasi foton dengan udara terhadap
variasi sudut tidak terlalu berubah secara signifikan karena radiasi menyebar
secara radial (menyebar ke segala arah). Gambar 4.2.2 merupakan data
pengamatan hasil pajanan radiasi foton dengan variasi sudut. Gambar 4.2.2 dapat
dilihat bahwa terdapat penurunan nilai pajanan radiasi foton secara signifikan,
tepatnya saat mengukur pada sudut 0o nilai pajanan radiasi diperoleh 0,2966670
dan saat 30o nilai pajanan radiasinya yaitu 0,133333 sehingga grafik yang
didapatkan menunjukkan grafik yang menurun secara signifikan. Kemudian saat
mengukur di sudut 45o, tidak terjadi perubahan nilai pajanan radiasi yaitu masih
tetap bernilai 0,133333. Tetapi ketika mengukur di sudut 60o, terjadi perubahan
nilai pajanan radiasi yaitu sebesar 0,163333, sehingga grafiknya meningkat. Data
pengamatan ini ada yang tidak sesuai dengan referensi yaitu pada saat sudut 0 o-
30o, grafiknya mengalami penurunan secara signifikan.
Selain itu, dilakukan juga pengamatan terhadap dosis serap radiasi foton
dalam jaringan air yang dapat dilihat pada gambar 4.2.3. Berdasarkan referensi,
hubungan antara dosis serap dan kedalaman menunjukkan bahwa semakin tebal
atau semakin tinggi permukaan air pada pada wadah, maka nilai cacahnya akan
semakin sedikit, karena ada energi yang terserap dalam jaringan air (water
phantom) (Kristiyanti dan Edy, 2014). Pada kedua media baik di udara maupun di
air, grafik dosis serap radiasi foton mengalami grafik yang serupa. Pada
kedalaman 1-2 cm grafik mengalami kenaikan, kemudian pada kedalaman 2-4 cm
grafik mengalami penurunan dan pada kedalaman 5 cm, grafik menunjukkan
grafik yang meningkat, terakhir pada kedalaman 6 cm, grafik menunjukkan grafik
yang menurun. Hasil pengamatan ini tidak sesuai referensi, karena grafik
mengalami proses naik – turun yang seharusnya apabila semakin tinggi
permukaan air pada wadah maka nilai dosis serapnya seharusnya berkurang, tetapi
pada kedalaman 2 cm dan 5cm mengalami peningkatan. Apabila ditinjau dari
medianya, nilai dosis serap radiasi foton di air lebih kecil daripada nilai dosis
serap radiasi foton di udara yang berarti hal ini masih sesuai dengan referensi
karena jaringan air dapat menyerap energi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pajanan radiasi foton dengan udara pada variasi jarak dari sumbu pusat
yaitu semakin besar jarak dari sumber radiasi maka pajanan radiasinya
akan berkurang secara signifikan.
2. Pajanan radiasi foton dengan udara pada variasi sudut menunjukkan
hubungan radiasi foton terhadap variasi sudut tidak terlalu berpengaruh,
karena radiasi menyebar secara radial (menyebar ke segala arah).
3. Grafik hubungan antara dosis serap dan kedalaman jaringan air
menunjukkan hasil dari percobaan sesuai dengan referensi yaitu nilai dosis
serap di air lebih kecil daripada dosis serap di udara.
5.2 Saran
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum sebaiknya diperbaharui
agar hasil yang didapatkan saat praktikum lebih akurat
2. Pada percobaan dosis serap dengan kedalaman air sebaiknya wadah air yang
digunakan saat praktikum diperbesar sehingga mudah dalam pembacaan
pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyanti dan Edy Karyanta, 2014, “Analisis Dosis Radiasi pada Kolam Air
Iradiator Gamma 2 Mci Menggunakan MNCP”, Prima, Vol 11 No. 2 : 11.