Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I


VERIFIKASI BESARAN RADIASI FOTON
(ACARA – 5)

Disusun oleh :
Nama : 1. Anik Lutfiah K1C016003
2. Dini Amaliah Luthfi K1C016057
3. Rose Firdiany Nur S K1C016066
Asisten : Khairunnisa Syifa R

Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 28 November 2018
Pengumpulan Laporan : Rabu, 5 Desember 2018

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
VERIFIKASI BESARAN RADIASI FOTON
Anik Lutfiah (K1C016003), Dini Amaliah Luthfi (K1C016057),
Rose Fridiany Nur Sukma (K1C016066)
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jenderal Soedirman
Email: aniklutfiah188@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum verifikasi besaran radiasi foton bertujuan menentukan energi rata-rata
spektrum energi Co-60, menentukan pajanan radiasi foton dengan udara, dan
menentukan persentasi dosis kedalaman radiasi foton dalam jaringan air. Alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu sumber radiasi (Co-60), air, blok
radiasi, detektor radiasi, mistar, busur derajat, dan pinset. Pada percobaan ini
dilakukan dengan 4 cara yang berbeda. Percobaan pertama dilakukan dengan
mengukur radiasi foton dari sumber radiasi dengan posisi detektor radiasi tegak
lurus dengan sumber radiasi (Co-60) dengan ketinggian 10 cm sampai 100 cm,
percobaan ke dua dilakukan dengan mengukur radiasi foton dari sumber radiasi
dengan posisi detektor radiasi membentuk sudut dengan sumber radiasi,
percobaan ke tiga dilakukan dengan meletakan sumber radiasi (Co-60) di bawah
tempat air yang terbuat dari plastik kemudian diukur dosis serapnya dengan
detektor radiasi pada skala kedalaman, dan percobaan ke empat dilakukan dengan
menuangkan air pada tempat wadah plastik yang digunakan kemudian mengukur
dosis serap sesuai dengan skala kedalaman. Hasil akhir dari percobaan yang
dilakukan berupa data hasil pengukuran radiasi foton dan dosis serap. Data
tersebut diinterpretasikan ke dalam suatu grafik yang menggambarkan hubungan
radiasi foton (μSv/h) dengan ketinggian dan sudut serta menggambarkan
hubungan dosis serap (gary) dengan kedalaman dengan air.

Kata Kunci: Radiasi foton, Dosis serap, Co-60.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur Radioaktif adalah suatu unsur yang akan selalu mengalami
peluruhan untuk mencapai kondisi stabil. Peluruhan unsur radioaktif ini akan
menimbulkan efek radiasi bagi benda-benda sekitarnya. Radiasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu radiasi pengion dan radiasi non pengion.
Radiasi non pengion tidak menimbulkan efek bagi bahan yang dilewati karena
tidak akan terjadi ionisasi, sedangkan radiasi pengion akan mengionisasi
bahan yang dilewati sehingga berbahaya bagi tubuh, sebagai contoh adalah
radiasi foton (Beiser, 1987).
Radiasi foton merupakan radiasi pengion yang jika mengenai suatu bahan
akan mengionisasi bahan sehingga akibatnya sangat berbahaya bagi tubuh.
Karena sifat radiasi tersebut, maka perlu perlindungan keselamatan terhadap
segala kegiatan yang terkait dengan radiasi baik proses, peralatan dan pekerja
radiasi. Untuk keperluan tersebut salah satunya adalah menyatakan besaran-
besaran radiasi sesuai medanya seperti pajanan radiasi foton, dosis serap, dan
fluks radiasi foton.

1.2 Tujuan
Praktikum verifiksi besaran radiasi foton bertujuan:

1. Menentukan energi rata-rata spektrum energi Co-60


2. Menentukan pajanan radiasi foton dengan udara
3. Menentukan persentasi dosis kedalaman radiasi foton dalam jaringan air
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Foton
Foton adalah jenis partikel dasar yang membentuk unit dasar radiasi
elektromagnetik, yang meliputi gelombang radio, inframerah, cahaya tampak,
ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Foton tidak memiliki massa, tidak ada
muatan listrik, dan berjalan dengan kecepatan cahaya. Tidak seperti beberapa
partikel, seperti proton dan neutron, mereka tidak dianggap terdiri dari komponen
yang lebih kecil. Foton termasuk ke dalam kelas partikel yang bertanggung jawab
atas gaya dasar alam, dan membawa gaya elektromagnetik. Menurut teori
elektrodinamika kuantum, cara partikel bermuatan listrik bersikap terhadap satu
sama lain dapat digambarkan dalam hal foton. Foton adalah partikel cahaya, tetapi
mereka juga memiliki sifat seperti gelombang, seperti panjang gelombang dan
frekuensi.
Materi dapat berinteraksi dengan partikel cahaya dalam beberapa cara.
Sebuah elektron dalam sebuah atom, misalnya, dapat menyerap foton,
menyebabkan ia melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Seiring waktu,
elektron dapat kembali ke tingkat energi yang lebih rendah, memancarkan energi
ekstra sebagai sebuah foton. Mata mampu mendeteksi cahaya karena molekul
tertentu dalam retina menyerap energi dari foton dalam kisaran cahaya tampak
frekuensi. Energi ini diubah menjadi impuls listrik yang berjalan di sepanjang
saraf optik ke otak.
Dalam beberapa kasus, elektron dapat menyerap relatif partikel energi tinggi
sinar ultraviolet kemudian memancarkan energi foton dengan panjang gelombang
yang lebih panjang dari cahaya tampak, sebuah fenomena yang dikenal sebagai
fluoresensi. Molekul dapat menyerap energi pada frekuensi inframerah, yang
menyebabkan mereka untuk bergerak lebih, sehingga terjadi peningkatan suhu; ini
adalah mengapa benda dapat dipanaskan oleh sinar matahari atau pemanas listrik.
Foton dengan yang berenergi tinggi, seperti sinar-X dan sinar gamma, dapat
memiliki efek merusak pada materi. Mereka memiliki energi yang cukup untuk
menghilangkan elektron dari atom, membentuk ion bermuatan positif, dan untuk
memecah ikatan kimia. Efek ini menyebabkan perubahan kimia yang bisa sangat
merusak organisme hidup (Admin, 2018).

2.2 Radiasi Foton


Radiasi foton dapat dikategorikan menjadi dua kategori yakni radiasi sinar-X
yang dihasilkan dari pemercepat elektron mulai dari orde kiloVolt hingga
megaVolt. Radiasi sinar-X yang dihasilkan dari proses ini memiliki sifat energi
yang tidak terkuantisasi. Sedangkan sinar-γ dihasilkan dari peluruhan spontan inti
yang tidak stabil, yang memiliki enegi yang terkuantisasi dengan energi minimum
1,17 MeV hingga 1,33 MeV sehingga energi rata-rata foton adalah 1,25 MeV.
Radiasi foton adalah radiasi pengion yang jika mengenai suatu bahan akan
mengionisasi bahan sehingga akibatnya sangat berbahaya bagi tubuh. Karena sifat
radiasi tersebut maka perlu perlindungan keselamatan terhadap segala kegiatan
yang terkait dengan radiasi baik proses, peralatan, dan pekerja radiasi. Untuk
keperluan tersebut maka perlu menyatakan besaran-besaran radiasi pada masing-
masing medannya, yaitu:
1. Radiasi pada medan sumber dengan satuan MeV yang merupakan energi
partikel radiasi. Elektron volt adalah setara dengan energi yang dipancarkan
partikel bermuatan е yang dipercepat dengan beda potensial 1 volt. Muatan
ekeltron adalah 1,602 x 10-19 C, sehingga satu elektron volt adalah 1,602 x 10-
19
C x 1,602 x 10-19 J = 1,602 x 10-13 J.
2. Radiasi ketika melewati udara, faktor pajanan dengan udara (X) merupakan
perbandingan antara julah foton tiap elemen volum udara ΔQ dengan massa
udara Δm, satuannya adalah roentgen.
𝛥𝑄
X=
𝛥𝑚
3. Radiasi yang melewati bidang permukaan material merupakan fluks Ф dan
rapat fluks Ø dengan
𝛥𝑁
Ф = 𝛥𝑎

dan
𝛥Ф
Ø=
𝛥𝑡
dimana ΔN adalah jumlah partikel, Δa adalah luas penampang hambur dan Δt
adalah waktu penyinaran.
4. Radiasi yang masuk dalam jaringan adalah dosis serap dengan satuan rad (1
rad = 100 erg/gr = 10-5 joule/gr) dan gray ( 1Gy = 1 joule/kg)
𝐸𝑝
D=
𝛥𝑚

(Tim Fisika Eksperimen, 2018)


Ionisasi dalam jaringan dapat juga dihasilkan oleh radiasi selain foton, seperti
alfa, beta, neutron, dan proton. Oleh sebab itu perlu suatu satuan yang tidak
bergantung kepada macam radiasi, energi dan sifat bahan penyerap, tetapi hanya
bergantung pada jumlah energi yang terserap per satuan massa bahan yang
disinari. Satuan tersebut disebut dosis serap. Dosis serap, D, didefinisikan sebagai
jumlah energi yang diserahkan oleh radiasi atau banyaknya energi yang diserap
oleh suatu bahan per satuan massa bahan.
Beberapa satuan yang biasa digunakan dalam dosis radiasi adalah sbb:
- r (Rontgen)

- rad (radiation absorbed dose)

- Gy (Gray)

Kesetaraan besaran � besaran tersebut adalah sebagai berikut:


1 Gy = 1 joule/kg

1 rad = 10-2 joule/kg

1 rad = 100 erg / gram bahan0,01 J/kg bahan = 0,01 Gy

1 rad = 2,58 x 10-4/kg udara= 0,877 rad

Penentuan dosis serap berkas radiasi Co-60 menggunakan detektor ionisasi


dengan faktor kalibrasi dosis serap air. Protokol IAEA TRS No. 398
merekomendasikan penentuan dosis serap air berkas radiasi Co-60 menggunakan
detektor ionisasi dengan factor kalibrasi dosis serap air pada kondisi standar
dengan jarak sumber kepermukaan fantom, SSD = 80 cm, luas lapangan 10 cm x
l0 cm dan kedalaman pengukuran 5 cm dan 10 cm. Pengukuran dilakukan dengan
detektor volume 0,6 cc tipe 2581 yang dirangkai dengan elektrometer Farmer tipe
2570 A. Diuraikan juga hasil perbandingan dosis serap air tersebut dengan
protokol TRS No. 277 yang menggunakan faktor kalibrasi paparan dan kerma
udara. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan sebesar
± 2% (Dyah, 2014).

2.3 Cobalt-60 dan Dosis Serap Foton


Kobalt adalah elemen pertama dalam kolom kesembilan tabel periodik.
Kobalt diklasifikasikan sebagai logam transisi. Atom Kobalt memiliki 27 elektron
dan 27 proton dengan 32 neutron dalam isotop yang paling melimpah. Dalam
kondisi standar kobalt adalah keras, logam rapuh dengan warna putih kebiruan.
Ini adalah salah satu dari beberapa elemen yang secara alami magnetik. Kobalt
hanya agak reaktif. Bereaksi lambat dengan oksigen dari udara. Membentuk
banyak senyawa dengan unsur-unsur lain seperti kobalt (II) oksida, kobalt (II)
fluoride, dan kobalt sulfida. dengan deret unsur periode pertama, Ti, V, Cr, Mn,
dan Fe, terakhir Co. Tingkat oksidasi tertinggi dari ion Kobalt adalah V dan
sangat sedikit senyawaan yang dikenal. Untuk senyawaan ion Kobalt (III) banyak
dijumpai dengan atom-atom donor (biasanya N) dan untuk ion Kobalt (I) biasanya
dengan ligan-ligan phi-aseptor. Cobalt-60 (60 Co) adalah suatu isotop yang
diproduksi menggunakan suatu sumber sinar ( radiasi energi tinggi). Kobalt-60
dapat digunakan untuk membuat sinar gamma yang digunakan untuk mengobati
kanker dan mensterilkan peralatan medis (Tedi, 2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum verifikasi besaran radiasi foton dilakukan pada hari Rabu, 28
November 2018 pukul 09.00 – 11.00 WIB di Laboratorium Fisika Inti dan
Material Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jenderal Soedirman.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Sumber radiasi Co-60
2. Air
3. Detektor radiasi
4. Blok radiasi
5. Mistar Plastik
6. Busur derajat
7. pinset

3.3 Prosedur kerja


3.3.1 Menentukan intensitas radiasi
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
2. Memasang sumber radiasi foton (radiasi γ ) Co-60 pada set alat percobaan
verifikasi besaran radoasi foton
3. Memasang detektor radiasi secara tegak lurus terhadap sumber radiasi
(radiasi γ) Co-60
4. Mengukur radiasi foton yang dipancarkan oleh sumber radiasi (radiasi γ)
Co-60 dengan menggunakan detektor radiasi
5. Melakukan pengukuran dengan menvariasikan ketinggian dari 10 cm
sampai 100 cm dengan kenaikan 10 cm. Kemudian mencatat hasil yang
diperoleh
6. Melakukan pengulangan pada langkah langkah 1 sampai 6 untuk sudut 0˚
sampai dengan 60˚

3.3.2 Menentukan persentasi dosis kedalaman radiasi foton dalam jaringan


air
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini
2. Meletakkan sumber radiasi foton (radiasi γ ) Co-60 dibawah wadah
kosong yang telah diberi skala kedalaman 1 cm sampai dengan 6 cm
3. Memasang detektor radiasi secara tegak lurus dengan sumber radiasi foton
(radiasi γ ) Co-60
4. Mengukur dosis serap dari sumber radiasi (radiasi γ ) Co-60 pada skala
kedalaman 1 cm sampai dengan 6 cm, kemudian mencatat hasil yang telah
diperoleh
5. Melakukan pengulangan pada langkah 1 sampai 4 dengan menggunakan
air

3.3 Flowchart
A. Menentukan Pajanan Radiasi Foton dengan Udara

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan:

Detektor rad Alert, blok radiasi, mistar


plastik, busur derajat, sarung tangan,
sumber radiasi Co-60, dan air.

Memasang sumber radiasi foton dengan detektor secara tegak lurus


dengan jarak sumbu 10 cm dan menentukan volume udara yang
dilewati radiasi foton
V

Mencacah selama 60 detik dengan menggunakan detektor.

Memasang sumber radiasi foton dan detektor dengan membentuk


sudut 30º terhadap posisi tegak lurusnya. Atur jarak sumbu pusat 50
cm dan mencacah selama 60 detik.

(º )

selesai

B. Menentukan Absorbsi Radiasi Foton dalam Jaringan Air

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan:

Detektor rad Alert, blok radiasi,


mistar plastik, busur derajat, sarung
tangan, sumber radiasi Co-60, dan
air.

Memasang radiasi foton, jaringan air dan detektor dalam satu pusat sumbu.
Menentukan volume air yang akan diradiasi.

Mencacah selama 60 detik

selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Jarak
Jarak
(cm) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1,93 0,67 0,19 0,15 0,26 0,07 0,02 0,05 0,15 0,07
μsv/h 2,56 0,63 0,22 0,15 0,26 0,3 0,07 0,04 0,06 0,3
1,56 0,41 0,52 0,07 0,3 0,22 0,15 0,1 0,08 0,07
rata -
rata 2,016667 0,57 0,31 0,123333 0,273333 0,196667 0,08 0,063333 0,096667 0,146667

Tabel 4.2 Data Hasil Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Sudut
Sudut 0 30 45 60
0,37 0,07 0,22 0,19
μsv/h 0,15 0,22 0,07 0,26
0,37 0,11 0,11 0,04
rata - rata 0,296667 0,133333 0,133333 0,163333

Tabel 4.3 Data Hasil Dosis Serap Radiasi Foton Dalam Jaringan Air
Kedalaman
(cm) 1 2 3 4 5 6
Udara (μsv/h) 2 2,93 1,59 1,59 1,7 0,81
Air (μsv/h) 1,56 1,11 0,67 0,93 0,41 0,44
Volume 0,0001858 0,0003716 0,00055 0,00074 0,000929 0,00111
(m^3) 2 4 7 3 1 5
Dosis serap 1,78E- 6,68E-
air (Gy) 4,73E-11 9,78E-11 3,3E-11 11 2,78E-11 12
Dosis serap 2,75E- 1,48E- 5,57E-
udara (Gy) 3,95E-08 8,16E-08 08 08 2,3E-08 09
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh baik dari hasil pajanan
radiasi foton dengan variasi jarak, hasil pajanan radiasi foton dengan variasi sudut
dan hasil nilai dosis serap radiasi foton dalam jaringan air dapat digambarkan
menggunakan grafik sebagai berikut:

Pajanan Radiasi Foton Variasi Jarak


2.5
energi radiasi foton (μsv/h)

1.5

0.5

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Jarak (cm)

Gambar 4.2.1 Grafik Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Jarak

Pajanan Radiasi Foton Variasi Sudut


0.35
energi radiasi foton (μsv/h)

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0° 30° 45° 60°
Sudut

Gambar 4.2.2 Grafik Pajanan Radiasi Foton dengan Variasi Sudut


Grafik Hubungan Dosis Serap Radiasi Foton dengan
Kedalaman
9E-08 1.2E-10
8E-08
1E-10
Dosis Serap Udara

7E-08

Dosis Serap Air


6E-08 8E-11
5E-08
6E-11
4E-08
3E-08 4E-11
2E-08
2E-11
1E-08
0 0
1 2 3 4 5 6
Kedalaman (cm)

udara Air

Gambar 4.2.3 Grafik Dosis Serap Radiasi Foton dalam Jaringan Air

Pada gambar 4.2.1, data pengamatan hasil pajanan radiasi foton dengan
variasi jarak dapat dinyatakan bahwa jarak sangat berpengaruh terhadap pajanan
radiasi foton terhadap udara yang menyebar, yaitu apabila jarak detector semakin
jauh dari sumber radiasi, maka pajanan radiasinya akan berkurang secara
signifikan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan besarnya nilai radiasi
foton akan semakin berkurang dengan semakin bertambahnya jarak karena
besarnya radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara sumber dan
sistem pengukur.
Berdasarkan teori, besarnya pajanan radiasi foton dengan udara terhadap
variasi sudut tidak terlalu berubah secara signifikan karena radiasi menyebar
secara radial (menyebar ke segala arah). Gambar 4.2.2 merupakan data
pengamatan hasil pajanan radiasi foton dengan variasi sudut. Gambar 4.2.2 dapat
dilihat bahwa terdapat penurunan nilai pajanan radiasi foton secara signifikan,
tepatnya saat mengukur pada sudut 0o nilai pajanan radiasi diperoleh 0,2966670
dan saat 30o nilai pajanan radiasinya yaitu 0,133333 sehingga grafik yang
didapatkan menunjukkan grafik yang menurun secara signifikan. Kemudian saat
mengukur di sudut 45o, tidak terjadi perubahan nilai pajanan radiasi yaitu masih
tetap bernilai 0,133333. Tetapi ketika mengukur di sudut 60o, terjadi perubahan
nilai pajanan radiasi yaitu sebesar 0,163333, sehingga grafiknya meningkat. Data
pengamatan ini ada yang tidak sesuai dengan referensi yaitu pada saat sudut 0 o-
30o, grafiknya mengalami penurunan secara signifikan.

Selain itu, dilakukan juga pengamatan terhadap dosis serap radiasi foton
dalam jaringan air yang dapat dilihat pada gambar 4.2.3. Berdasarkan referensi,
hubungan antara dosis serap dan kedalaman menunjukkan bahwa semakin tebal
atau semakin tinggi permukaan air pada pada wadah, maka nilai cacahnya akan
semakin sedikit, karena ada energi yang terserap dalam jaringan air (water
phantom) (Kristiyanti dan Edy, 2014). Pada kedua media baik di udara maupun di
air, grafik dosis serap radiasi foton mengalami grafik yang serupa. Pada
kedalaman 1-2 cm grafik mengalami kenaikan, kemudian pada kedalaman 2-4 cm
grafik mengalami penurunan dan pada kedalaman 5 cm, grafik menunjukkan
grafik yang meningkat, terakhir pada kedalaman 6 cm, grafik menunjukkan grafik
yang menurun. Hasil pengamatan ini tidak sesuai referensi, karena grafik
mengalami proses naik – turun yang seharusnya apabila semakin tinggi
permukaan air pada wadah maka nilai dosis serapnya seharusnya berkurang, tetapi
pada kedalaman 2 cm dan 5cm mengalami peningkatan. Apabila ditinjau dari
medianya, nilai dosis serap radiasi foton di air lebih kecil daripada nilai dosis
serap radiasi foton di udara yang berarti hal ini masih sesuai dengan referensi
karena jaringan air dapat menyerap energi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pajanan radiasi foton dengan udara pada variasi jarak dari sumbu pusat
yaitu semakin besar jarak dari sumber radiasi maka pajanan radiasinya
akan berkurang secara signifikan.
2. Pajanan radiasi foton dengan udara pada variasi sudut menunjukkan
hubungan radiasi foton terhadap variasi sudut tidak terlalu berpengaruh,
karena radiasi menyebar secara radial (menyebar ke segala arah).
3. Grafik hubungan antara dosis serap dan kedalaman jaringan air
menunjukkan hasil dari percobaan sesuai dengan referensi yaitu nilai dosis
serap di air lebih kecil daripada dosis serap di udara.

5.2 Saran
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum sebaiknya diperbaharui
agar hasil yang didapatkan saat praktikum lebih akurat
2. Pada percobaan dosis serap dengan kedalaman air sebaiknya wadah air yang
digunakan saat praktikum diperbesar sehingga mudah dalam pembacaan
pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2018. Pengertian Foton. Available at : https://usaha321.net/pengertian-


foton.html. Diakses 2 November 2018.
Beiser, A., 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Dyah Rochmawati. 2014. Karakteristik Dosis Serap Foton Di Air Dengan Metode
Trs-398 Pada Linear Accelerator. Skripsi thesis, UNIVERSITAS
AIRLANGGA.

Kristiyanti dan Edy Karyanta, 2014, “Analisis Dosis Radiasi pada Kolam Air
Iradiator Gamma 2 Mci Menggunakan MNCP”, Prima, Vol 11 No. 2 : 11.

Tedi. 2015. Pengertian ciri dan sifat kobalt. Available at :


https://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-kobalt.html. Diakses 2
November 2018.

Tim Fisika Eksperimen. 2018. Modul Praktikum Eksperimen Fisika 1.


Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum Verifikasi Besaran Radiasi Foton

Anda mungkin juga menyukai