Anda di halaman 1dari 8

Analisis Sinyal Praktikum - IV

20 April 2020

‘’ SAMPLING DAN ALIASING ’’

A. Ila Sahmila
1707045040

ABSTRAK
Proses Sampling adalah proses pencuplikan nilai dari suatu sinyal kontinyu dimana
terdapat nilai pada setiap wakt sedangkan aliasing adalah fenomena bergesernya frekuensi
tinggi gelombang menjadi lebih rendah. Sehingga tujuan dari Sampling dan Aliasing yaitu
yaitu untuk mengetahui bentuk sinyal yang telah dirangkai, untuk mengetahui tinggi
amplitudo dan rendah amplitudo pada sinyal yang dihasilkan serta untuk mengetahui
perbedaan nilai fs atau frekuensi sampling pada nilai yang berbeda.

Kata Kunci : Sampling, Aliasing, Amplitudo

I. Latar Belakang informasi yang akan disampel sedangkan


Dalam kehidupan sehari-hari kita aliasing adalah fenomena bergesernya
sebenarnya sering menemukan adanya frekuensi tinggi gelombang menjadi lebih
sinyal di sekitar kita, sinyal yang dimaksud rendah yang diakibatkan pemilihan
yaitu suatu isyarat yang jika direspon akan interval sampling yang terlalu besar
menghasilkan informasi. Penggunaan sehingga informasi yang di dapatkan akan
sinyal dalam kehidupan sehari-hari yaitu jauh berbeda dari frekuensi yang
sinyal pada lampu, sinyal listrik, sinyal dikandung oleh sinyal aslinya.
telepon dan lain sebagainya. Oleh karena itu praktikum tentang
Proses Sampling adalah proses “Operasi Dasar pada Sinyal” yaitu untuk
pencuplikan nilai dari suatu sinyal mengetahui bentuk sinyal pertama dan
kontinyu dimana terdapat nilai pada setiap sinyal kedua pada audio streo dan untuk
waktu (waktu yang digunakan adalah mengetahui bentuk sinyal pertama dan
waktu analog) dimana nilainya tertentu kedua setelah dikuatkan 10 kali lalu
untuk suatu waktu tertentu. Proses dilemahkan ¼.
sampling harus memenuhi syarat nyquist Pembangkit Sinyal Audio yaitu untuk
yaitu frekuensi sinyal sampling harus lebih mengetahui hasil grafik yang dihasilkan
besar dua kali dari frekuensi sinyal dan untuk mengetahui apakah frekuensi
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
yang diberikan mempengaruhi hasil sinyal sinyal digital. Untuk sebuah input berupa
audio yang di hasilkan serta untuk sinyal analog perlu proses awal yang
mengetahui berapa tinggi bernama digitalisasi melalui perangkat
Adapun tujuan pada praktikum yang bernama analog-to-digital conversion
tentang Operasi Dasar pada Sinyal yaitu (ADC), dimana sinyal analog harus
untuk mengetahui bentuk sinyal yang telah melalui proses sampling, quantizing dan
dirangkai, untuk mengetahui tinggi coding. Demikian juga output dari
amplitudo dan rendah amplitudo pada processor digital harus melalui perangkat
sinyal yang dihasilkan serta untuk digital-to-analog conversion (DAC) agar
mengetahui perbedaan nilai fs atau outputnya kembali menjadi bentuk analog.
frekuensi sampling pada nilai yang Ini bisa kita amati pada perangkat seperti
berbeda. PC, digital sound system dan sebagainya
Adapun manfaat pada praktikum (Syaifuddin, 2015).
tentang Operasi Dasar pada Sinyal yaitu Pada analisa system pemrosesan
dapat untuk mengetahui bentuk sinyal sinyal diskrit, deretnya dapat dimanipulasi
yang telah dirangkai, dapat mengetahui dalam beberapa cara. Perkalian (product)
tinggi amplitudo dan rendah amplitudo dan penambahan (sum) dari dua deret x
pada sinyal yang dihasilkan serta dapat dan y dinyatakan sebagai sample perkalian
mengetahui perbedaan nilai fs atau dan pembagian dimana
frekuensi sampling pada nilai yang x . y={x (n) y (n) } (product) (2.1)
berbeda. x + y={x ( n)+ y ( n)} (sum) (2.2)
Perkalian dari deret x dengan sebuah nilai
II. Tinjauan Pustaka α dinyatakan sebagai
Dalam proses pengolahan sinyal α . x=x (n−n 0) (2.3)
analog, sinyal input masuk ke Analog dimana n 0 adalah bilangan integer. Dalam
Signal Processing (ASP), diberi berbagai realita kehidupan sehari-hari, khususnya
perlakukan (misalnya pemfilteran, dalam dunia electronic communication
penguatan,dsb.) dan outputnya berupa engineering, kita mengenal proses
sinyal analog Proses pengolahan sinyal aritmatika pada sinyal yang meliputi
secara digital memiliki bentuk sedikit meliputi penguatan sinyal, pelemahan
berbeda. Komponen utama system ini sinyal, penjumlahan dua buah sinyal dan
berupa sebuah processor digital yang perkalian dua buah sinyal (Syaifuddin,
mampu bekerja apabila inputnyaberupa 2015).
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
Audio diartikan sebagai suara atau merupakan sura atau getaran dengan
reproduksi suara. Gelombang suara adalah frekuensi tinggi yaitu diatas 20Hz. Dalam
gelombang yang dihasilkan dari sebuah aplikasi elektronika frekuenai gelombang
benda yang bergetar. Gambarannya adalah ultrasonik dapat dihasilkan oleh getaran
senar gitar yang dipetik, gitar akan elastis dari sebuah kristal kuarsa yang di
bergetar dan getaran ini merambat di induksikan oleh resonans dengan suatu
udara, atau air, atau material lainnya. Satu- medan listrik bolak-balik yang dikenakan
satunya tempat dimana suara tak dapat pada kristal kuarsa disebut efek
merambat adalah ruangan hampa udara. piezoelektrik (Syaifuddin, 2015).
Gelombang suara ini memiliki lembah dan Efek doppler adalah perubahan
bukit, satu buah lembah dan bukit akan frekuensi atau panjang gelombang dari
menghasilkan satu siklus atau periode sebuahsumber gelombang yang diterima
(Widodo, 2015). oleh pengamat. Total dapat berupa hasil
Sinyal dan sistem perlu dipahami tiga superposisi dari gerakan sumber dan atau
konteks realitas yaitu realitas yang dialami gerakan pengamat sesuai rumus berikut :
pancaindra, realitas yang dituangkan v±vp (2.4)
dalam bahasa dan realitas yang dibangun
fp= ( ) f
v ± vs s
di dunia maya (realitas digital) (Cahyadi, Jika sumber dalam keadaan diam
2012). maka v s=0 , apabila pengamat dalam
Sinyal adalah model dari besaran fisik keadaan diam maka v p =0 (Syaifuddin,
yang berubah terhadap waktu. Besaran ini 2015).
bisa deteksi dengan alat ukur apabila ia Sinyal diklasifikasikan menjadi dua
memiliki cukup energi E. Agar dinamika kategori yaitu sinyal analog dan sinyal
sumber sinyal bisa diamati, maka sinyal diskrit. Suatu sinyal analog dinotasikan
perlu merambat, menembus medium dengan x a (t), dimana di dalamnya variabel
(yakni sistem) untuk tiba ditempat
t mempresentasikan sembarang kuantitas
pengamat. Namun medium sering kali
fisik. Suatu sinyal diskrit dinotasikan
bersifat resistif, mengambil energi panas
dengan x(n) dimana didalamnya variabel n
dari sinyal, sehingga tidak banyak lagi
merupakan nilai integer yang
energi yang tersisa untuk diamatai di
mempresentasikan waktu diskrit. Oleh
tempat penerima (Cahyadi, 2012).
karena itu sinyal diskrit sering juga disebut
Gelombang adalah getaran yang
merambat, sedangkan ultrasonik
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
dengan sinyal waktu diskrit yang di 5. Selesai
notakasikan sebagai berikut:
x ( n )={ x ( n ) }={… , x (−1 ) , x ( 0 ) , x ((2.5)
1 ) , …}
(Maladzi, 2017).

Metode Flowchart 1
Kasus
Mulai
Carilah sebuah sinyal audio dan
sampling sinyal tersebut. Analisis hasil
yang kalian dapatkan. Kemudian Di masukkan variabel yang

rangkailah sebuah lagu (yang berbeda tiap diberikan

orang) kemudian analisis dengan merubah


Di rangkai not nada lagu
nika Fs sebanyak 3 nilai berbeda!

Di cari bentuk sinyal berdasarkan


Algoritma 1
frekuensi sampling 5000, 10000, 100000 a
1. Dibuat Program
2. Dimasukkan variabel yang diberikan
Fs=25000 Tampilkan hasil
3. t=0:1/Fs:0.25Dicari frekuensi 200,
400, 600, 800 dengan fungsi
Selesai
x=sin(2*pi*f*t)
4. Diplot hasil yang didapatkan Flowchart 1
5. Selesai
Mulai

Algoritma 2
1. Dibuat program Dimasukkan varibel nilai Fs
dan t
2. Dimasukkan variabel yang diberikan
3. Di rangkai not nada lagu
Dicari Frekuensi 200, 400, 600, dan
3. Dicari bentuk sinyal berdasarkan
800 dengan fungsi: x=sin(2*pi*f*t)
frekuensi sampling 5000, 10000,
100000
4. Tampilkan hasil Tampilkan hasil
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
Fs1=5000;
Fs2=10000
Fs3=100000
Selesai t=0:1/Fs:0.25;
c=sin(2*pi*262*t);
d=sin(2*pi*294*t);
e=sin(2*pi*330*t);
f=sin(2*pi*350*t);
g=sin(2*pi*392*t);
Script 1 a=sin(2*pi*440*t);
b=sin(2*pi*247*t);
clear all;
c1=sin(2*pi*523*t);
Fs=25000;
nol=[zeros(size(t))];
t=0:1/Fs:0.25;
nada1=[e,e,nol,d,c,nol,d,e,f,g,f,e,d,nol];
subplot(411)
nada2=[g,g,nol,b,c,nol,d,f,e,d,c,e,nol,d,nol,
f=200;
c,nol];
x=sin(2*pi*f*t);
nada3=[e,e,nol,d,c,nol,d,e,f,g,f,e,d,nol];
sound(x,Fs);
nada4=[g,g,nol,b,c,nol,d,f,e,d,c,e,nol,d,nol,
plot(x)
c,nol];
title('Frekuensi 200 Hz','fontsize',16)
lagu=[nada1,nada2,nada3,nada4];
xlabel('Waktu (s)','fontsize',14)
sound(lagu,Fs);
ylabel('Amplitudo (m)','fontsize',14)
plot(lagu);
subplot(412)
title('Frekuensi Sampling 5000
f=400;
Hz','fontsize',16)
x=sin(2*pi*f*t);
xlabel('Waktu (s)','fontsize',14)
sound(x,Fs);
ylabel('Amplitudo (m)','fontsize',14)
plot(x)
wavwrite(lagu,'ninabobo.wav');
title('Frekuensi 400 Hz','fontsize',16)
xlabel('Waktu (s)','fontsize',14)
ylabel('Amplitudo (m)','fontsize',14)
III. Hasil dan Pembahasan
subplot(413)
f=600; Hasil 1
x=sin(2*pi*f*t);
sound(x,Fs);
plot(x) (a)

title('Frekuensi 600 Hz','fontsize',16)


xlabel('Waktu (s)','fontsize',14) (b)
ylabel('Amplitudo (m)','fontsize',14)
subplot(414)
f=800; (c)
x=sin(2*pi*f*t);
sound(x,Fs);
plot(x) (d)

title('Frekuensi 800 Hz','fontsize',16)


xlabel('Waktu (s)','fontsize',14)
ylabel('Amplitudo (m)','fontsize',14) Gambar 4.1 Grafik Frekuensi
Sampling
Script 2

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
Dari hasil yang didapatkan pada Dari hasil yang didapatkan pada
Gambar 4.1 terdapat 4 gambar Gambar 4.1 terdapat 3 gambar sinyal
gelombang dengan frekuensi yang dengan frekuensi yang berbeda-beda dan
berbeda-beda dan memiliki amplitudo memiliki amplitudo yang sama yaitu 1
yang sama yaitu 1 dan waktu (t) pun pada gambar pertama (a) yaitu sinyal
sama yaitu 1. Pada gambar (a) dengan dengan frekuensi sampling 5000Hz,
frekuensi 200Hz. Pada gambar (b) gambar kedua (b) yaitu sinyal dengan
dengan frekuensi 400Hz. Pada gambar frekuensi sampling 10000Hz , gambar (c)
(c) dengan frekuensi 600Hz. Pada sinyal yaitu dengan frekuensi sampling
gambar (d) dengan frekuensi 800Hz. 100000Hz.
Pada gambar (a) dengan frekuensi
Hasil 2 sampling yaitu 5000Hz didapatkan bentuk

(a)
grafik seperti yang tertera pada Gambar
4.1 yaitu dengan tinggi amplitudo yaitu 1
didapatkan suara yang sangat pelan karena
frekuensi sampling nya yang kecil.
Pada gambar (b) dengan frekuensi
sampling yaitu 10000Hz didapatkan
bentuk grafik seperti yang tertera pada
Gambar 4.1 yaitu dengan tinggi
(b)
amplitudo yaitu 1 didapatkan suara yang
sangat pelan karena frekuensi sampking
nya yang sedang dibanding dengan dengan
frekuensi sampling 5000Hz
` Pada gambar (c) dengan frekuensi
(c)
sampling yaitu 100000Hz didapatkan
bentuk grafik seperti yang tertera pada
Gambar 4.1 yaitu dengan tinggi
amplitudo yaitu 1 didapatkan suara yang
sangat cepat karena frekuensi sampling
(Gambar 4.1 Grafik Frekuensi nya yang kecil.
Sampling)
Pembahasan
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
Gelombang suara adalah gelombang sampling 100.000 memiliki amplitudo
yang dihasilkan dari sebuah benda yang tertinggi yaitu 1 dan amplitudo terendah
bergetar. Gambarannya adalah senar gitar yaitu -1.
yang dipetik, gitar akan bergetar dan Jika dilihat sekilas pada gambar grafik
getaran ini merambat di udara, atau air, tersebut hampir mirip namun jika di
atau material lainnya. Sinyal adalah perbesar atau di zoom akan terlihat sedikit
pembawa informasi dan energi tentang perbedaannya semakin besar frekuensi
suatu gejala fisik. Dengan kata lain sinyal sampling yang di berikan maka amplitudo
adalah persentasi fisik dari informasi. nya semakin tinggi. Perbedaan suara antara
Dengan demikian pengolahan sinyal 3 grafik tersebut jelas sangat berbeda
sangat erat maksudnya dengan usaha untuk semakin kecil frenkuensi samplingnya
mengukur dan mengetahui lebih baik maka semakin pelan pula suara yang
tentang informasi dan yang terkandung di dihasilkan begitupun sebaliknya jika
dalamnya. frekuensi sampling yang diberikan
Dengan menggunakan audio yang semakin besar pula suara yang dihasilkan.
telah dirangkai dengan durasi 10 detik
dipanggil dengan menggunakan octave V. Kesimpulan
dengan frekuensi sampling 50000, 10.000, Adapun hasil yang di dapatkan pada
dan 100.000 didapatkan bentuk grafik sinyal audio yang telah dirangkai dengan
seperti gambar diatas dengan sumbu x judul nina bobo dengan menggunakan
sebagai waktu (t) sesuai dengan kapasitas *.wav yaitu pada grafik yang dihasilkan
frekuensi sampling yang diberikan dan seperti pada Gambar 4.1 Pada frekuensi
sumbu y sebagai amplitudo dimana sampling yang diberikan yaitu 5000,
amplitudo merupakan jarak atau 10.000, dan 100.000.
simpangan terjauh dari titik kesetimbangan Frekuensi yang diberikan
dalam gelombang sinusoida. Pada gambar mempengaruhi grafik yang dihasilkan,
(a) diatas dengan frekuensi sampling 5.000 semakin besar frekuensi sampling yang di
memiliki amplitudo tertinggi yaitu 1 dan berikan maka semakin cepat pula sinyal
amplitudo terendah yaitu -1. Pada gambar audio begitupun sebaliknya.
(b) diatas dengan frekuensi sampling Adapun amplitudo yang didapatkan
10.000 memiliki amplitudo tertinggi yaitu dengan tinggi amplitudi yang dihasilkan
1 dan amplitudo terendah yaitu -1. Pada yaitu mencapai 1.
gambar (c) diatas dengan frekuensi
Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I
FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - IV
20 April 2020
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, Erwin. 2012. Ikhtisar Sinyal dan
Sistem Linier Waktu Kontinyu dan
Waktu Diskrit. Bandung: Pusat
Penelitian Teknologi Informasi dan
Komunikasi (PPTIK) Institusi
Teknologi Bandung
Widodo, Akhmad. 2016. Misaligment Samarinda, 26 April 2020
Kopling dengan Analisis Sinyal Mengetahui,
Getaran Kondisi Steady State Asisten Praktikan
Menggunakan Metode Reverse.
Semarang : Universitas Diponegoro
Maladzi, Radhi. 2017. Analisis Kerusakan
Hadi Darmawan A. Ila Sahmila
Bantalan Gelinding Dengan
NIM.1607045013 NIM.1707045040
Variasi Kecepatan Putar
Berdasarkan Pola Getaran
Menggunakan Metoda Envelope
Analysis. Semarang: Universitas
Diponegoro
Syaifuddin, Arif. 2015. Fast Fourier
Transform (FFT) Untuk Analisis
Sinyal Suara Doppler Ultrasonik.
Semarang: Universitas Diponegoro
Khairunnisa. 2018. Analisis Signal-To-
Noise Ratio Pada Sinyal Audio
Dengan Teknik Konvolusi.
Banjarmasin: Politeknik Negeri
Banjarmasin

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai