KATA PENGANTAR…………………………………………………2
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………3
1.1 Latar belakang……………………………………………...3
1.2 Tujuan………………………………………………………3
1.3 Rumusan Masalah………………………………………….4
BAB 2. PEMBAHASAN……………………………………………..5
2.1 Definisi dari multimeter …………………………………..5
2.2 Cara Kalibrasi……………………………………………...6
2.3 Pengunaan pengukuran…………………………………….6
BAB 3. PENUTUP…………………………………………………….9
3.1 KESIMPULAN……………………………………………..9
3.2 SARAN……………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………10
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan
Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Komputer Elektronika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Makassar, 17-Juni-2019
Penyusun
2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak di peroleh pada pembuatan makalah ini,
diantaranya:
1.2.1 Untuk mengetahui penjelasan tentang multimeter
1.2.2 Untuk mengetahui mengkalibrasi Multimeter
1.2.3 Untuk mengetahui mengukur arus dan tegangan yang benar?
3
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang hendak kami bahas dalam makalah ini,
diantaranya:
1.3.1 Bagaimana penjelasan tentang multimeter ?
1.3.2 Bagaimana cara mengkalibrasi Multimeter ?
1.3.3 Bagaimana cara mengukur arus yang benar?
1.3.4 Bagaimana cara mengukur tegangan yang benar?
4
BAB 2. PEMBAHASAN
Multimeter sering disebut AVO Meter. Avometer berasal dari kata ”AVO” dan
”meter”.
A : ampere, untuk mengukur arus listrik. Kuatarus diukur dengan amperemeter
V : volt, untuk mengukur volt atau tegangan. Tegangan diukur dengan voltmeter
O : ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Hambatan diukur dengan ohmmeter.
Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran.
Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus,
tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan
hambatan listrik.
Berdasarkan prinsip kerjanya, multmeter atau multitester dibagi menjadi dua jenis :
1. Multimeter analog
2. Multimeter digital
Pada multimeter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-
angka (digit), sedangkan multimeter analog tampilannya menggunakan pergerakan
jarum untuk menunjukkan skala, untuk memperoleh hasil ukur harus dibaca
berdasarkan range atau divisi.
Kelebihan multimeter analog harganya lebih murah dari pada jenis multimeter digital.
Multimeter analog kebanyakan hanya digunakan untuk mengetahui baik atau
jeleknya komponen dan memeriksa sambungan suatu rangkaian.
Multimeter digital mempunyai daya baca pengukuran lebih tepat dibandingkan
dengan multimeter analog. Namun, harganya belinya lebih mahal.
5
2.2 Mengkalibrasi Multimeter
Gambar 6. (a) Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter dan (b)Setelah Dikalibrasi
1. Jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada angka 0 (lihat gambar 6a).
2. Jika belum putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke
kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
3. Pasang Probe pada konektor + dan –.
4. Putar range selektor switch ke skala Ohmmeter.
5. Tempelkan probe + ke probe – agar terjadi Short Circuit (lihat gambar 6b).
6. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohmmeter atau
tidak, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.
6
akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus
diganti dulu.
4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC
dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu
daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai
penghubung.
5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan
probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek
pemakaian arusnya.
6. Baca hasil ukur pada multimeter.
Mengukur tegangan AC
Mengukur tegangan DC
7
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur
pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek,
probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak
boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter.
8
BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
kesimpulan yang di peroleh pada pembahasan makalah ini yaitu:
Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe
analog dan tipe digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama,
keduanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran
arus (ampere). Pada saat sebelum melakukan pengukuran harus di perhatikan
bahwa alat itu apakah sudah di kalibrasi kalibrasi. Pada saat pembacaan harus
diperhatikan antara selektor, skala maksimum dengan jarum penunjuk.
3.2 SARAN
Untuk memahami dan mengerti cara penggunaan maupun aplikasi alat
ukur multimeter dalam kehidupan sehari-hari diperlukan fasilitas alat ukur
tersebut dan referensi dari buku-buku. Oleh karena itu, mahasiswa harus aktif
demi tercapainya tujuan dari makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sapiie, Sujana. 2000. Pengukuran dan alat-alat ukur listrik. Jakarta: Pradnya
Paramita
http://pengukuran-avometer.blogspot.com/2012/09/kalibrasi-avo-meter.html
diakses pada 17 – 01 – 2014
http://shelladesykanova.blogspot.com/2012/12/berdasarkan-pembacaan-hasil-
ukurnya.html diakses pada 17 – 01 – 2014
10