Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Indikator :
1. Siswa dapat mendefinisikan tentang pengukuran dan metrologi.
2. Siswa dapat menyebutkan prinsip-prinsip dasar pada pengukuran.
3. Siswa dapat membedakan jenis dan macam alat ukur pembanding dan atau alat
ukur dasar.
4. Siswa dapat menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar sesuai
prosedur.
A. PENDAHULUAN
Gambar 1.Baut
Setiap produk memiliki dimensi dan standar yang baku. Kualitas dimensi
ditentukan dalam proses produksi yang telah melalui beberapa proses panjang.
Dimensi dapat mempengaruhi nilai suatu produk baik nilai fungsi maupun nilai
estetis.Sebagai contoh kita pernah membeli baut di toko bangunan untuk mengikat
bagian peralatan rumah tangga. Saat membeli baut pasti kita memilih ukuran
B. PENGUKURAN
C. STANDAR PENGUKURAN
1. Standar Internasional
Pada awal perkembangan teknik pengukuran, dikenal dua sistem satuan yaitu
sistem metrik (dipelopori Perancis sejak 1795) dan sistem CGS (centimeter-gram-
second) yang dipelopori oleh Amerika Serikat dan Inggris (kedua Negara ini juga
menggunakan sistem metrik untuk kepentingan internasional).Dan sejak tahun 1960
dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan internasional.
3. Standar sekunder
Standar sekunder merupakan turunan dari standar primer yang disimpan atau
dipelihara di berbagai industri alat ukur atau di laboratorium kalibrasi.Standar
sekunder dapat diproduksi dan di gunakan untuk kalibrasi alat standar dibawahnya.
Standar sekunder waktu berupa alat yang disebut frequency counter dijual secara
bebas.
4. Standar kerja
1. Jenis Pengukuran:
a. Pengukuran Linier
c. Pengkuran Kedataran
d. Pengukuran Profil
g. Penyetelan Posisi
a. Alat ukur Langsung : adalah alat ukur yang hasil pengukuran dapat langsung
dibaca
3. Cara Pengukuran
a. Pengukuran Langsung
a. Mekanis
b. Optis
c. Elektris Hidrolis
d. Pneumatis
Sensor
Pencatat Pengubah
Gambar 2.Mikrometer
1. Sensor
2. Pengubah
a. Mekanis
b. Mekanis optis
c. Elektris
d. Optis elektris
e. Pneumatis
3. Pencatat
Adalah bagian alat ukur yang menampilkan hasil ukuran dari benda kerja yng
diukur.Macam pencatat ini ada yang analog dan digital.
Syarat Pengukuran adalah Benda ukur, Alat Ukur dan orang yang
mengukur. Dalam proses pengukuran seringkali terjadi kesalahan yang
menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat. Penyebab pengukuran tidak teliti:
a. Alat Ukur
b. Benda Ukur
c. Posisi Pengukuran
d. Lingkungan
e. Pengukur
Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling sederhana dan banyak
dikenal orang. Biasanya berupa pelat dari baja atau kuningan di mana pada
kedua sisi dari salah satu permukaannya diberi skala (metris dan inchi).
Panjang dari skala ukurannya adalah 150 mm – 300 mm dengan pembagian
dalam ½ atau 1 mm. Pengukuran dilaksanakan dengan menempelkan mistar
ini pada obyek ukur sehingga panjang dari obyek ukur dapat langsung dibaca
pada skala mistar ukur. Kecermatan pembacaan tidak dapat lebih kecil dari ½
mm, oleh sebab itu mistar ukur tidak dapat digunakan untuk pengukuran
dengan kecermatan tinggi. Dalam metrologi industri, mistar ukur hanya dipakai
untuk memperkirakan dimensi obyek ukur serta untuk melakukan
penggambaran secara kasar.
2. Jangka
Jangka adalah alat ukur/alat gambar yang dapat digunakan untuk
mengukur dan membuat suatu lingkaran. Alat ini termasuk alat ukur tidak
langsung karena adalah dapat memberikan pembacaan ukuran secara langsung,
sehingga memerlukan bantuan alat ukur lain seperti: mistar, meteran, atau siku-
siku. Jenis – jenis jangka adalah sebagi berikut :
a. Jangka tusuk
Jangka tusuk mempunyai sepasang kaki berujung lancip. Bila dalam
keadaan tertutup ke dua ujung kaki tadi berimpit dan sama panjang. Jangka
tusuk digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda kerja dan untuk
memindahkan jarak dari alat ukur (atau benda satu) ke benda lain.
Gambar 9. Penyiku
4. Bevel Protractor