Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN KE-8

DEFINISI DAN MANFAAT STATISTIKA PENGENDALIAN KUALITAS

A. TUJUAN
Setelah membahas materi pada bab ketujuh ini diharapkan mahasiswa mampu :
1) Menjelaskan definisi statistik pengendalian kualitas
2) Menjelaskan manfaat statistik pengendalian kualitas

B. URAIAN MATERI

1. Definisi Statistik Pengendalian Kualitas

Pada sub bab pertama kita akan membahas tentang definisi daripada statistik
pengendalian kulaitas. Namun kita harus tahu terlebih dahulu tentang definisi kualitas itu
sendiri. Dimana kualitas pada dasarnya adalah ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa
dengan standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Berikut adalah pendapat
beberapa ahli tentang kualitas, sebagai berikut: (Ariani, 2004: 3) Ada dua segi umum
tentang kualitas yaitu, kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Semua barang dan
jasa dihasilkan dalam berbagai tingkat kualitas. Crosby (1979) Kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability dan cost
effectivenes. Elliot (1993) Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang
berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan
yang disengaja, maka dari itu istilah teknik yang sesuai adalah kualitas rancangan.
Feigenbaum (1991) Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa
yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance, dalam mana
produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan. Garvin (dalam Bounds, et.al., 1994 : 46-84; Lovelock, 1944 : 101-107),
Membagi pendekatan modern terhadap kualitas ke dalam empat era kualitas, yaitu
inspeksi, pengendalian kualitas secara statistik, jaminan kualitas, dan manajemen
kualitas strategik.

Statistik merupakan ilmu matematika yang membahas mengenai cara


mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, dan menyimpulkan data dari
sampel yang mewakili populasi. Pengendalian kualitas adalah prosedur yang meliputi

1
bebagai bentuk teknik dan alat – alat untuk menjaga kualitas suatu produk yang diproduksi
guna memenuhi konsumen atau pemesan dengan memperhatikan biaya dan waktu yang
efisien mungkin sehingga menghasilkan keuntungan yang optimum. Maka definisi
statistik pengendalian kualiitas adalah bagian ilmu matematika yang membahas tentang
pengumpulan data, teknik pengolahan data, penyajian data dalam bentuk alat yang dipakai
untuk pengendalian kualitas produk, dan penyimpulan sebagai alat ukur guna memenuhi
kualitas produk yang diharapkan konsumen atau pemesan dengan biaya dan waktu yang
efisien.

Konsep dasar penggunaan statistik untuk pengendalian kualitas, bermula dari


berbagai kajian dan eksperimen beberapa ahli statistika. Dr. Waiter Shewhart ilmuwan
pada Laboratonum Bell, yang dipublikasikan tahun 1924. prinsip-prinsip pengendalian
mutu secara statistik mulai dikenal. Dr. Shewhar dan rekan-rekannya mengembangkan
diagram-diagram pengendalian selama 1920-1930. Dr. Waiter Shewhart menggunakan
hukum-hukum probabilitas dan statistik untuk menggambarkan bagaimana suatu
variasi mempengaruhi ukuran-ukuran sampel bagi produk- produk manufaktur, yaitu:

1) Bila suatu barang atau jasa yang diproduksi outputnya akan serupa (similar) tetapi
tidak sama (identical).
2) Adanya variasi adalah merupakan hal yang normal dan wajar.
3) Tidak ada dua benda yang benar-benar sama. Namun Shewhart menganggap
terdapat dua variabilitas yaitu variabilitas yang berada dalam batas-batas yang
ditentukan dan variabilitas yang berada di Iuar batas-batas.
4) Dia mengamati bahwa data tidak selalu memberikan kepastian mengenai pola yang
"normal". Sehingga dari ketidak konsistenan yang ditunjukkan data, dia
menyimpulkan bahwa meskipun dalam setiap proses selalu dihasilkan variasi pada
proses yang menghasilkan variasi terkendali (controlled variation) dan ada proses
yang menghasilkan variasi tak terkendali (uncontrolled variation).

Pengendalian kualitas sangat diperlukan sekali dalam bidang industri untuk menjaga
kestabilan kualitas akan produk yang diproduksinya. Kualitas akan suatu produk akan
menentukan Permintaan konsumen akan suatu barang atau produk sangat bergantung
kepada :

1) Keadaan strata ekonomi konsumen.


2) Kesesuaian waktu dalam memerlukan suatu produk.

2
3) Manfaat dari pada sebuah produk.
4) Kualitas akan suatu produk.
5) Harga beli dari sebuah produk yang baru.
6) Harga jual dari sebuah produk sisa pakai.
7) Merek dari sebuah produk.

Pada proses produksi hal – hal di atas yang berkaitan dengan pengendalian kualitas
dijabarkan dalam bentuk :

1) Pendetailan sebuah ukuran produk


2) Ciri – ciri dari pada operasi produk
3) Biaya produksi baik bahan baku dan proses produksi produk
4) Syarat produksi yang mendukung guna memenuhi standar kualitas produk yang
dipesan oleh konsumen.

Syarat – syarat di atas terkadang tidak dapat terpenuhi secara menyeluruh dalam
pembuatan sebuah produk yang dipesan oleh sipemesan. Sebagai ilustrasi merek handpone
tertentu yang awalnya harganya sangat tinggi dengan sfesifikasi yang berkualitas dengan
memperhatikan bahan baku dan mesin yang terjamin sehingga mempunyai daya tahan
yang cukup lama. Tetapi dengan pesatnya perkembangan teknologi banyak pabrik
elektronik yang memproduksi handpone yang mirip dengan handpone yang diproduksi
sebagai pencetus. Sehingga sebuah perusahaan tersebut mengembangkan produksinya
dengan mengefisienkan biaya dari pada bahan baku dan biaya produksi sehingga
menghasilkan produk yang lebih murah dari pada produk sebelumnya dengan mengurangi
kualitas utama dengan tidak mengurangi keinginan dari si konsumen.

Produk yang beredar ditengah – tengah konsumen pada era tahun 2015 ini lebih
cenderung kepada kualitas bodi dari pada kualitas mesin dan bahan yang terjamin sehingga
dengan begitu konsumen tergiur untuk membelinya dengan sfesifikasi yang luar biasa
dengan harga yang sangat murah. Padahal produk tersebut ketika sudah dipakai oleh
konsumen hanya bertahan beberapa waktu saja terkadang yang lebih mengherankan ada
barang dengan tampilan yang sangat baik ternyata tidak tahan lam ketika dipakai.

Langkah – langkah untuk pengendalian kualitas suatu produk :

1) Menentukan Standar

3
Menentukan standar produk yang akan diproduksi sesuai dengan standar
pemesan atau konsumen. Kemudian standar tersebut dideskripsikan dan dirinci
sehingga memudahkan dalam proses produksi untuk dapat mengefisienkan biaya
bahan baku dan biaya produksi.
2) Menentukan Pembanding
Membuat produk yang sesuai dengan pemesanan dengan produksi pada waktu
operator produksi dalam keadaan seimbang sehingga memenuhi standar kualitas.
Produk tersebut dapat dijadikan sebagai pembanding untuk menentukan produk
– produk sesudahnya agar terkendali.
3) Melakukan Tindakan
Setelah membandingkan produk yang diproduksi dengan produk yang sebagai
pembanding, maka jika terjadi kesalahan dalam produksi tersebut atau kualitas
menurun harus segera diilakukan tindakan yang cepat guna menyelesaikan
penurunan kualitas tersebut agar tidak terjadi sererusnya. Dengan tidak
mengabaikan efisiensi biaya produksi.
4) Melakukan Evaluasi
Perusahaan secara berkala melakukan riset guna memperbaiki dari pada sebuah
produk agar dimungkin dapat menghasilkan produk yang sama dengan kualitas
yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah. atau mungkin perusahaan lebih
mengembangkan lagi guna memndapatkan side agar dapat memproduksi produk
yang lebih baik dari pada produk sebelumnya dengan tidak mengabaikan efisien
biaya total.

Teknik untuk pengendalian kualitas pada statistik dapat dipergunakan waktu kapan
saja dan tempat yang berlainan sekalipun. Penyajian data pada statistik sebagai langkah
pengendalian kualitas yaitu dengan metode yang khusus atau metode yang digabungkan
antara metode satu dengan metode yang lainnya. Metode penyajian data pada ststistik
dengan beberapa metode yaitu sebagai berikut :

1) Diagram Garis
Suatu diagram yang menggambarkan penyajian data dari waktu ke
waktu, sehingga akan jelas terlihat peningkatan atau penurunannya. Sehingga
mudah untuk mengevaluasi dari proses produksi. Teknik ini untuk mengetahui
seberapa banyak produk yang cacat dan produk yang lolos sehingga layak

4
dikatakan sebagai produk yang berkualitas. Perhatikan gambar grafik garis
sebagai berikut :

DATA SAMPEL
25

20

15

10

0
0 5 10 15 20 25

Gambar 7.1
Contoh Diagram Garis

Dengan melihat gambar grafik garis di atas maka kita bisa mengetahui naik
turun dari data terebut.
2) Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan data tunggal yang telah disusun
menjadi kelas – kelas interval dengan langkah penulisan cara tally. Sehingga
dengan tabel distribusi kita dapat mengetahui karakteristik dari sebuah data yang
telah dirinci dalam bentuk kelas – kelas yang berinterval. Dengan distribusi
frekuensi kita dapat mengetahui :
a. Penyebaran kualitas produk
b. Kualitas sebuah produk dengan rata – rata
c. Dapat membandingkan produk dari beberapa sfesifikasi data yang diperoleh
dari kelas – kelas interval yang terinci.

Perhatikanlah oleh Anda contoh Distribusi Frekuensi berikut :

Tabel 7.1

Contoh Tabel Distribusi Frekuensi

5
No Data Frekuensi
1 60 – 65 12
2 66 – 71 14
3 72 – 77 18
4 78 – 83 16
5 84 - 89 10

3) Gambar Kontrol
Gambar kontrol merupakan penyajian data dalam bentuk grafik sehingga
dengan mudah mengetahui data tersebut dalam kondisi terkontrol atau tidak
dengan adanya batasan baik batasan bawah atau batasan atas. Gambar kontrol
ada tiga macam bentuk yaitu :
a. Gambar kontrol shewart untuk ukuran karakteristik kualitas disebut juga
dengan gambar untuk variabel atau gambar untuk 𝑥̅ (rata – rata)dan R
(Range atau jangkauan) dan gambar untuk 𝑥̅ (rata – rata) dan 𝜎(simpangan
baku).
b. Gambar kontrol untuk proporsi atau perbandingan antara banyaknya produk
yang cacat dengan seluruh produksi. Gambar kontrol ini sering disebut
dengan gambar p (p-chart).
c. Gambar kontrol untuk jumlah cacat perunit. Gambar kontrol ini sering
disebut dengan gambar kontrol c (c-chart).

Gambar diatas dapat dipergunakan baik dalam industri maupun manajemen,


sehingga pengendalian kualitas dapat terkendali dengan sebaik – baiknya.
Perhatikanlah oleh Anda contoh kartu kendali berikut :

6
KARTU KENDALI
25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

LKA TITIK SENTRAL DATA SAMPEL LKB

Gambar 7.2

Contoh Kartu Kendali

4) Tabel Sampling
Tabel sampling dapat dipergunakan untuk menjamin ketercapaian
kualitas sebuah produk yang dikehendaki baik oleh produsen terlebih oleh si
pemesan atau konsumen. Dengan tabel sampling persentase ketercapaian sebuah
produksi produk dapat terlihat ketika tercapai atau tidak.
5) Metode Khusus
Kontrol kualitasmetode khusus dipergunakan dalam dunia industri dikarenakan
metode ini terkategori rumit dimana anataranya adalah korelasi, analisis varian,
analisis toleransi dan lain – lain.

2. Manfaat Statistik pengendalian Kualitas


Pada sub bab kedua pada bab ketujuh kita akan membahas manfaat dari pada
statistik pengendalian kualitas. Statistik pengendalian kualitas merupakan suatu alat
manajemen metode statistik secara ilmiah dan terprosedur dengan baik sehingga dapat
memberikan keuntungan yang optimum. Beberapa manfaat dari pada statistik
pengendalian kualitas adalah sebagai berikut :
1) Menyajikan teknik untuk lebih mengerti akan adanya variasi dalam karakteristik
kualitas dan menoong untuk secara langsung atau tidak langsungmemperbaiki
kualitas atau menurunkan biaya atau kedua-duanya. Dengan mengetahui ratio =

7
𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
terdiri dari dua faktor utama yaitu faktor biaya dan kualitas dimana untuk
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎

kualitas oarang akan menyadari akan variasinya. Semakin besar biaya yang
digunakan maka rasio akan semakin kecil, maka ketika ingin mendapatkan rasio
yang besar artinya biaya harus diefisienkan sehingga akan lebih kecil biaya
sehingga ratio akan semakin besar. Dengan ratio semakin besar maka berarti
kualitas barang akan semakin baik.
2) Dengan menggunakan pengendalian kualitas akan meningkatkan kualitas produk
semakin lebih baik. Secara pengamatan biasanya seseorang akan melihat drai
pada rata – rata yaitu jumlah pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan
yang diamati. Untuk itu dalam statistik pengendalian kualitas akan digunakan
dengan adanya toleransi sebagai dasar untuk menjadikan standar patokan dalam
perbandingan apakah sebuah produk memenuhi kriteria atau tidak. Misaknya
sebuah patokan standar disebutkan 8 ± 0,05 cm, maka jika ada ukuran 8,1 cm
maka masih terkategori masuk dalam kriteria dalam produk yag terkendali dalam
hal kualitas, jika ada data 7,99 cm, maka data tersebut menandakan bahwa produk
tersebut terkategori dalam produk dalam kendali dimana kualitas produk masih
terjaga, dan ketiga 7,89 maka data ini termasuk dalam kategori dibawah standar
maka data produk ini terategori tidak terkendali dimana kualitas produk ini tidak
terkategori kurang kualitasnya.
3) Menjaga kualitas lebih merata(uniform), barang yang diproduksi secara masala
dengan menggunakan alat cetak yang sama maka tetap akan terjadi
penyimpangan. Jika penyimpangan keluar dari kontrol maka dinamakan dengan
produksi dengan kalitas yang tak terkontrol. Tidak mungkin dalam suatu produksi
dengan jumlah yang masal akan terus sama akan tetapi akan terjadi
penyimpangan tetapi penyimpangan dengan kartu kendali akan menjadikan
pembuatannya dengan penyimpangan yang relatif kecil sehingga masih tetap
dikatakan sebagai produsi dengannormal atau uniform.
4) Menjadikan dalam penyedian bahan baku menjadi lebih berkualitas. Produk yang
berkualitas bergantung kepada bahan bakunya. Jika bahan baku tidak berkualitas
maka produk yang diproduksinya pun akan kurag berkualitas juga. Sebaliknya
jika bahan baku yang disediakan adalah berkualitas maka produk yang
dihasilkanpun akan berkualitas. Namun tidak semata – mata bahan baku yang

8
berkualitas sehingga menjadikan produk berkualitas ada pengaruh lainnya
sehingga menjadikan produk berkualitas.
5) Penggunaan alat produksi yang lebih efisien. Dalam dunia industri proses
pembuatan produk ada yang menggunakan mesin ada yang manual dengan
manusia. Ketika menggunakan mesin maka secara otomatis mesin perlu adanya
pematauan apakah berjalan dengan baik ataukah tidak maka dari itu
diperlukannya alat engontrol hasil dengan statistik pengensalian kualitas,
sehingga akan lebih tepat kapan harus diperbaiki mesin tersebut agar seperti
beropersi pada awal produksi. Sehingga produksi akan terjamin kulitasnya.
6) Mengurangai kerja ulang, sehingga akan menjadikan waktu produksi lebih tepat
waktu. Selain produksi akan berjalan dengan baik menjadikan produksi tidak
banyak terjadi pembuangan barang rusak sehingga akan menjadikan penambahan
baku yang baru menjadikan biaya yang dieluarkan akan membengkak, selain itu
jika terlalu sering keraja ulang akan menjadikan produk yang dipesan akan
menjadikan tidak tepat waktu.
7) Inspeksi yang lebih baik, sehingga dapat menentukan apakah suatu produk
memenuhi standar kualitas yang diiinginkan ataukah tidak memenuhi. Jika
inspeksi dilakukan pada suatu barang maka perlu pengontrolan yang sangat baik
sehinga jika ada banyak produk yang kualitasnyna jatuh pada batas tolerasi maka
petugas kualitas akan mengalami kesusahan untuk menerima ataupun menolak
sehingga perlu diperiksa untuk dikkontrol kembali. Jika terlalu banyak produknya
maka akan menggunakan metode sampling untuk melakukan pengontrolan
kembali.
8) Memperbaiaki hubungan Produsen dan konsumen. Dalam dunia industri
penyediaan bahan baku akan terjadi dari pihak industri yang lain. Contoh industri
minuman memerlukan gula dari produksi industri yang lain, pembuatan baja
memerlukan bahan baku dari indusrti yang lain. Sehingga ketika salig menjaga
kualitas akan menjadikan produk yang dihasilkan nerkualits yang tinggi
menjadikan hubungan konsumen dan produksi akan menjadi lebih baik sesuai
dengan esannan awal.
9) Sfesifikasi lebih baik, dengan menyebutkan secara rinci dari sfesifikasi suatu
produk yang dihasilkan oleh pabrik konsumen an lebih mudah untuk
mendapatkan produk yang tepat yang memang benar-benar diinginkan oleh
konsumen. Contoh seserang ingin mendapatkan sepatu berukuran 39, maka

9
denganmudah akan mendapatkannya setiapproduk yang dihasilkan sudah terera
nomor dan pilihannya.
10) Menjadikan dunia pabrik menjadi saling percaya dan dinamis dalam bekerja,
dengan data seseorang dikritik akan lebih menerima dibandingakan dengan
pembicaraan tanpa ada data yang mendukung. Karena tanpa data akan saling
klaim bahwa dirinya masih dalam keadaan baik, sehingga tidak mungkin
menghasilkan produk yang gagal.
C. TUGAS
PETUNJUK :
1) Tugas ini sebagai Tugas ke-8 Mata Kuliah Statistik Pengendalian Kualitas.
2) Tugas diketik dalam kertas A4, margin Narrow, jenis huruf Times New Roman 12
pt, spasi 1,15.
3) Dikirimkan dalam bentuk Word dengan nama file : Nama/ Tugas Ke-1/ Statistik
Pengendalian Kualitas ke email : dosen00527@unpam.ac.id paling lambat sebelum
perkuliahan pertemuan ke-9 dimulai.
4) Keterlambatan pengiriman tugas akan diberikan nilai nol.

TUGAS :

Buatlah Makalah yang berupa :

1) Cover yang berisi judul, logo UNPAM dan nama


2) Tinjauan Pustaka mengenai :
a. Definisi Kualitas menurut beberapa ahli
b. Definisi Statistik Pengendalian Kulaitas
c. Manfaat Statistik Pengedalian Kualitas
3) Pembahasan
4) Kesimpulan
5) Daftar Pustaka
D. REFERENSI

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Praptono. 1986. Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarta: Karunika Universitas


Terbuka.

Ronal E. Walpole. 1993. Pengantar Statistika. Jakarta : Gramedia.

10

Anda mungkin juga menyukai