Anda di halaman 1dari 26

Pengendalian Tenaga

Kerja
Pendahuluan

Pengendalian tenaga kerja, atau pengendalian


karyawan perusahaan merupakan salah satu
unsur penting dalam pengendalian produksi.
Berhasil tidaknya suatu proses produksi akan
tergantung kepada kemampuan kerja dan
kesungguhan kerja dari karyawan perusahaan
Sistem Produksi Keseluruhan
Sistem ini digunakan untuk Dalam proses pembuatan bagan
proses ada beberapa pertimbangan
 Mengidentifikasi jarak
yang perlu diperhatikan yaitu
pengangkutan/perpindahan
ataupun jarak yang harus  Apa yang dikerjakan
ditempu karyawan  Dimana pekerjaan itu dilaksakan
 Mengidentifikasi kegiatan  Kapan pekerjaan itu akan
menggungu (penundaan dilaksakan
kegiatan)  Bagaimana karyawan
 Mengidentifikasi proses mengerjakan pekerjaan tersebut
 Mengidentifikasi waktu  Siapa yang menjalankan
pekerjaan itu
Bangan proses

Keterangan dalam bangan proses Berikut adalah layout dalam suatu


perusahaan
Bangan proses berdasarkan layout Layout yang disarankan
Bagan proses berdasarkan layout yang Kesimpulan
disarankan
Karyawan menempati tempat kerja secara tetap

 Beberapa karyawan  Keterangan dalam bagan operasi


menyelesaikan pekerjaan
mereka di tempat tanpa
perlu berpindah oleh
karena itu pengendalian
metode kerja terletak
pada memininalkan
gerakan – gerakan yang
tidak penting saat
bekerja.
 Contoh bagan operasi  Contoh bagan operasi yang
diusulkan
Karyawan bekerja dengan mesin

 Penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang efisien


merupakan titik berat dalam metode kerja karyawan
dengan mesin selain pemanfaatan dan penggunaan mesin
yang optimal
 Metode kerja ini menjadi penting bagi perusahaan yang
proses produksinya intermiten karena dibutuhkan waktu
persiapan mesin
Bagan manusia-mesin, satu karyawan satu mesin
Karyawan (Operator) Waktu (Menit) Mesin
Menyiapkan bahan 1 1 Kosong (idle)
Memasang Dipergunakan
2 2
Membungkus produk akhir Mesin memproses barang
3 3

4 4

5 5

Mengambil 6 6 Dipergunakan

Meneliti produk akhir 7 7 Kosong (idle)

8 8

9 9

10 10
Bagan manusia-mesin satu mesin dua karyawan
Karyawan (Operator) Pembantu Karyawan Waktu (Menit) Mesin
Memasang Menyiapkan barang 1 1 Dipergunakan

Meneliti produk akhir 2 2


Mesin memproses
3 3 barang
Membungkus produk
Kosong akhir 4 4
Membungkus produk
akhir 5 5
Mengambil kosong 6 6 Dipergunakan
Berdasarkan 2 bagan Untuk melihat pasangan mana
disimpulkan bahwa yang paling ekonomis
diperlukan data tambahan yang
 jika, satu karyawan
terbagi sebagai berikut
menggunakan 1 mesin
maka, waktu pengerjaannya  Upah karyawan operator
adalah 10 menit dengan Rp. 250,- /jam
output sebanyak 6 unit
/jam (60 menit : 10 menit)
 Upah karyawan pembantu
 Jika, dua karyawan Rp. 125,- /jam
menggunakan 1 mesin  Biaya penggunaan mesin
maka, waktu pengerjaannya Rp. 1.000,- /jam
adalah 6 menit dengan
output sebanyak 10 unit
 Harga jual pokok
/jam (60 menit : 6 menit) Rp. 250,- /unit
Kontribusi/ jam = nilai output –
(biaya –biaya )
Nilai output = output/jam X upah
operator

 Satu karyawan, 1 mesin


6 X 250,- Rp. 1.500,-
Biaya karyawan Rp. 250,-
Biaya penggunaan mesin Rp. 1.000,-
Rp. 1.250,
Kontribusi /jam Rp. 250,-
 Dua karyawan, 1 mesin
10 X Rp. 250,- Rp. 2.500,-

Biaya karyawan operator Rp. 250,-


Biaya karyawan pembantu Rp. 125,-
Biaya penggunaan mesin Rp. 1.000,-
Rp. 1.375,-
Kontribusi /jam Rp. 1.125,-

Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas pasangan kedua yaitu 2 karyawan, 1 mesin adalah
pasangan yang ekonomis dimana pasangan ini memiliki output /jam sebesar 6 unit /jam,
nilai kontribusi /jam sebesar Rp. 1.125,- dan bersarkan bagan, karyawan – karyawan
memiliki 1 menit waktu cadangan pada 1 kali pembuatan produk sehingga waktu cadangan
dapat digunakan untuk keperluan lain.
 Perbandingan jumlah karyawan dengan jumlah mesin
Contoh:
Karyawan
 Memasang bahan pada mesin 2,00 menit
 Mengambil produk dari mesin 1,50 menit
 Memeriksa produk 3,00 menit
 Membungkus 2,50 menit
 Berjalan ke mesin berikutnya 1,00 menit
 Upah Rp. 250,- /jam

Mesin
 Lamanya proses 25,00 menit
 Biaya penggunaan mesin Rp. 100,- /jam
 
Rumus:

Mesin/karyawan =
=
= 2,85 dibulatkan menjadi 3 mesin
  
Berikut cara memeriksa kombinasi mesin/karyawan

1 karyawa/2 mesin
Biaya TK 28,5() = Rp. 118,75

Biaya mesin 28,5 ()(2) = Rp. 95,-

Total = Rp. 213,75

Biaya per unit =


= 106,875
  
1 karyawa/3 mesin
Biaya TK (10X3) () = Rp. 125,-

Biaya mesin (10X3) ()(3) = Rp. 150,-

Total = Rp. 275

Biaya per unit =


= 91,667
Karyawan bekerja sama
 Dalam melaksanakan kegiatan proses produksi tidak jarang
karyawan bekerja dalam kelompok.
 Untuk itu kegiatan pengendalian metode kerja dalam
bentuk pendataan seperti tugas yang harus dilaksanakan
tiap karyawan dalam kelompok dan hubungan pekerjaan
tiap karyawan secara akurat agar setiap anggota
kelompok melaksanakan tugas sesuai porsi yang
memininalisir campurtangan pihak lain di luar kelompok
Pengukuran kerja
 Dalam melaksanakan proses produksi perlu dilakukan
evaluasi, evaluasi ini disarkan pada pengukuran waktu
penyelesaian pekerjaan. Tanpa adanya pengukuran waktu
maka
1. Biaya produksi tidak dapat dipergunakan
2. Anggaran perusahaan tidak dapat disusun
3. Penyelesaian proses produksi tidak dapat dievaluasi
4. Tidak bisa disusun program pengupahan
5. Karyawan akan bekerja lamban dan seenaknya
6. Produktivitas perusahaan menurun
 Beberapa metode pengukuran kerja
1. Studi waktu
Salah satu cara penyusunan waktu standar karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya
Prosedur studi waktu yaitu
a. Memilih karyawan secara acak
b. Menghitung waktu rata2 penyelesaian 1 unit pekerjaan
c. Meneliti tingkat kecakapan karyawan yang menjadi sampel
d. Menghitung waktu normal
e. Menghitung waktu cadangan
f. Menghitung waktu standar
waktu
Surono Suroto Suroyo
Pagi 1 00.16.45 00.13.00 00.10.30
08.00- 2 00.16.45 00.13.00 00.10.30 Menghitung waktu rata-rata
09.00 3 00.17.00 00.13.15 00.10.45  Surono 18 menit 45 detik atau
18,75 menit
Siang 1 00.17.45 00.14.00 00.11.30
11.00- 2 00.18.00 00.14.15 00.11.45  Suroto 15 menit 00 detik atau
12.30 3 00.18.30 00.14.45 00.12.15 15,00
 Suroyo 12 menit 30 detik atau
Siang 1 00.19.00 00.15.15 00.12.45
12,50
13.30- 2 00.19.30 00.15.45 00.13.15
15.00 3 00.19.45 00.16.00 00.13.30

Sore 1 00.20.30 00.16.45 00.14.15


15.30- 2 00.20.45 00.17.00 00.14.30
16.00 3 00.20.45 00.17.00 00.14.30
Rata- rata 00.18.45 00.15.00 00.12.30
Tingkat kecakapan Surono 80% Suroto
Tingkat kecakapan Suroto 100% Tingkat kecakapan= 100%
Tingkat kecakapan Suroyo 120% Waktu Rata2 = 15 menit 00 detik
Waktu normal = 100%(15)
Surono = 15,00 atau 15 menit
Tingkat kecakapan= 80%
Waktu Rata2 = 18 menit 45 detik Suroyo
Waktu normal = 80%(18,75) Tingkat kecakapan= 120%
= 15,00 atau 15 menit Waktu Rata2 = 12 menit 30 detik
Waktu normal = 120%(12,50)
= 15,00 atau 15 menit
Dik
Cadangan kelelahan 2,5%
Cadangan penundaan 4,0%
Cadangan gangguan 1,5%
Cadangan lain2 2,0%
Waktu Cadangan 10,0%
Maka waktu standar = waktu
normal + waktu cadangan
Dengan demikian waktu cadangan adalah 10%
dari waktu normal (15 menit) yaitu 1,5 menit
=15 menit + 10%(15 menit)
=15 menit + 1,5 menit
=16,5 menit atau 16 menit 30 detik
 Data waktu standar dasar  Sampl kerja
Merupakan suatu tabel yang Teknik analisis pelaksanaan kerja
dipergunakan untuk mengetahui dan penggunaan mesin dengan
perkiraan waktu pada umumnya berdasakan pada teori-teori statistic
suatu pekerjaan dilaksanakan melalui observasi langsung

 Data penentuan waktu dan gerak


Hampir sama dgn data waktu
standar bedanya data penentuan
waktu dan gerak mencatat kegiatan
dan waktu sub2 pekerjaan
Partisipasi kerja
 Partisipasi kerja merupakan suatu hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan
karena berhasil tidaknya suatu proses produksi ditentukan
berdasarkan partisipasi kerja tiap karyawan

Anda mungkin juga menyukai