( 𝒇𝒊
𝑷 𝑿𝒊 = 𝐥𝐢𝐦
)
𝒏→∞ 𝒏
•Dik : 65 orang karyawan perusahaan (f) dengan
gaji (x) dalam ribuan rupiah sbb :
x 55 65 75 85 95 105 115
f 8 10 16 14 10 5 2
1 11 12 13 14 15 16
2 21 22 23 24 25 26
3 31 32 33 34 35 36
4 41 42 43 44 45 46
5 51 52 53 54 55 56
6 61 62 63 64 65 66
Keterangan :
I = dadu pertama
II = dadu ke dua
23 = dadu pertama keluar mata 2, dadu
kedua keluar mata 3
51 = dadu pertama keluar mata 5 dan
dadu kedua keluar mata 1
Syarat dari ruang sampel suatu eksperimen :
1. Dua hasil atau lebih tidak dapat terjadi secara
bersamaan
2. Harus terbagi habis
•Ex.
Dilempar mata uang logam ke atas 3 kali maka
akan diperoleh ruang sampel :
S = (GGG, GG, ...)
Jika X = jumlah gambar (=G), maka dalam 3 kali
lemparan :
GGG...X = 3 GG...X =2 GG...X = 2 dst
Jadi :
X = {0,1,2,3}; hasil eksperimen dapat
menghasilkan nilai X = 0; X = 3 dst
Jika disajikan dalam bentuk tabel frekuensi :
x f Fr = P(X)
0 1 1/8 = 0,125
1 3 3/8 = 0,375
2 3 3/8 = 0,375
3 1 1/8 = 0,125
Jika : dua dadu dilempar sebanyak 2 kali dan X
adalah jumlah mata dadu tersebut, maka :
X f Fr {=P(X)}
2 1 1/36 = 0,028
3 2 2/36 = 0,056
4 3 3/36 = 0,083
5 4 4/36 = 0,111
6 5 5/36 = 0,139
7 6 6/36 = 0,167
8 5 5/36 = 0,139
9 4 4/36 = 0,111
10 3 3/36 = 0,083
11 2 2/36 = 0,056
12 1 1/36 = 0,028
36 1
• HIMPUNAN
Adalah sekumpulan objek yang didefinisikan
dengan jelas dan dapat dibeda-bedakan.
Himpunan biasanya :
1. dilambangkan dengan pasangan kurung
kurawal { } dan biasanya
2. dinyatakan dengan huruf kapital, seperti A, B,
C...
3. ditulis dengan lambang , dan bukan anggota
himpunan dengan lambang
•Jika
:
S = himpunan, maka obyek yang terkandung di
dalamnya dinamakan anggota atau elemen.
S = {X1, X2,X3,...}
X1, X2, X3, ... Masing-masing merupakan
anggota atau elemen dari S
Ex.
Suatu mata uang logam dilempar ke atas
sebanyak satu kali, maka :
S = {G, } ; G, adalah anggota atau elemen S
Anggota S, dapat berupa variabel :
1. Diskrit; tidak mengambil seluruh nilai dalam
suatu interval.
S = {x :x = 0, 1, 2, 3}
(nilai berupa kumpulan beberapa titik)
2. Kontinu ; mengambil seluruh nilai dalam suatu
interval.
S = {x : 0 ≤ x ≤ 1}
(nilai berupa garis seluruh titik)
(:) dibaca sedemikian rupa sehingga (srs)
Sehingga :
S = { x : 0 ≤ x ≤ 1}
Merupakan himpunan yang diwakili oleh
variabel x dapat mengambil nilai mulai dari 0
sampai dengan 1
Biasanya :
X = { x : x ∈ A dan x ∈ B }
Sebagai anggota X, x juga anggota (A) dan
anggota (B)
Ex.
X = himpunan mahasiswa UNWIRA yang ikut
MABIM
A = mahasiswa FE-UNWIRA
B = mahasiswa FE-UNWIRA yang pernah ikut
MABIM
X = { x : x ∈ A dan x ∈ B }
Jika himpunan tidak mempunyai anggota atau
elemen disebut himpunan kosong (∅ )
• KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
´𝐴
S
A
•Ex. Tersedia 100 barang yg ternyata 10 rusak
S = seluruh barang (100)
A = barang rusak (10)
= barang tidak rusak (100-10 =90)
P() = 1 – P(A)
R = { x : x ∈ A, atau x ∈ }
INTERSEKSI DUA KEJADIAN
Jika :
S = suatu ruang sampel (himpunan)
A = himpunan bagian S
B = himpunan bagian S
Maka :
Interaksi dua kejadian A dan B dapat ditulis
A ∩ B atau AB, artinya S selain mempunyai
sifat atau ciri-ciri A juga B, artinya selain
anggota A juga anggota B.
A ∩ B = { x : x ϵ A dan x ϵ B }
Hijau = himpunan
Bagian A A
Orange = himpunan A
∩
B
B
Bagian B
Merah = interseksi
A dan B
Ex.
A = Jumlah uang yang dapat digunakan unt
berbelanja selama bulan September 2016 oleh
seorang mahasiswa
A = {x : 0 ≤ x ≤ Rp 100.000 }
B = besarnya pengeluaran mahasiswa tersebut
pada bulan September
B = {x : x ≥ Rp 100.00 }
A ∩ B = { x : x = Rp 100.000 }
Jika kiriman dari orang tuanya meningkat
Rp175.000 , sehingga :
A = { x : 0 ≤ x ≤ Rp275.000 }
Maka :
A ∩ B = { x : Rp100.000 ≤ x ≤ Rp275.000 }
UNION DUA KEJADIAN
A U B = { x : x ϵ A, x ϵ B atau x ϵ AB }
Merah = himpunan
Bagian A
Orange = himpunan A B
Bagian B
Pria 40 10
Wanita 10 10
pria 3 12
wanita 10 5
Dari soal dan data tadi, jika :
W = wanita; M = menikah; D = Doktor
Ketiganya mewakili kejadian bahwa pelamar
yang terpilih wanita, sudah menikah dan
bergelar Doktor, maka carilah
a. P(W), P(M), P(D)
b.
Peristiwa Yang Saling Meniadakan
jika dua peristiwa atau lebih dapat terjadi
pada saat yang bersamaan, sehingga
peristiwa ini disebut juga peristiwa
persamaan.
Jika dua peristiwa A dan B tidak saling lepas,
maka probabilitas terjadinya peristiwa ini :
𝑷 ( 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑩 ) =𝑷 ( 𝑨 ) + 𝑷 ( 𝑩 ) − 𝑷 ( 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝑩 )
𝑷 ( 𝑨 ∪ 𝑩 )=𝑷 ( 𝑨 )+ 𝑷 ( 𝑩 ) − 𝑷 ( 𝑨 ∩ 𝑩 )
Soal.
Berapa probabilitas sebuah kartu raja (king)
atau bergambar hati (heart) yang dipilih
secara acak dari satu set kartu yang berisi 52
kartu.
Jawab.
Dalam satu set kartu terdapat 4 buah yang
bergambar King dan 13 kartu bergambar
Heart, maka probabilitas dipilihnya kartu
tersebut :
•Raja
(King); P(A) = di mana terdapat 4 kartu King
dalam 1 set
Hati (Heart); P(B) = ; di mana terdapat 13 kartu
Heart dalam 1 set
Raja bergambar Hati; P(A dan B) = ; di mana
terdapat 1 kartu raja
bergambar Heart dalam 1
set kartu
•Dengan
mengguakan rumus Peristiwa Tidak
Saling Lepas (non exclusive), maka
probabilitas sebuah kartu bergambar King
atau Heart :
P(A atau B) = P(A∪B) = P(A)+P(B) - P( A
dan B)
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A∩B)
= + -=
= 0,3077
A dd A∩B B
Soal.
Perusahaan elektronik mengambil sampel 100
rumah tangga dan kepada responden ditanyakan
apakah berencana membeli TV ukuran besar
atau tidak.
Jawaban responden dilihat pada tabel:
Merencanakan untuk Benar-benar telah membeli total
membeli ya tidak
Ya 200 50 250
30
A = 82 K = 93
53
164 10
68
Jawab.
1. Aljabar saja 82 orang
2. Aljabar dan Kalkulus bukan Statistik = 30 org
3. Kalkulus saja = 93 orang
4. Aljabar, Kalkulus dan Statistik= 53 orang
5. Kalkulus dan Statistik bukan Aljabar = 10 org
6. Aljabar dan Statistik bukan Kalkulus = 164 org
7. Statistik saja = 68 orang
•a. Probabilitas mahasiswa mengambil ketiga
mata kuliah adalah : P(AKS) =