334.244 tenaga kerja (Herawati & Rudatin, kepribadian pelaku bisnis itu sendiri
2014). (Etikariena & Muluk, 2014). Janssen
Industri kreatif telah dipetakan oleh (2000) menjelaskan bahwa perilaku
Departemen Perdagangan Republik inovatif memiliki 3 dimensi, idea
Indonesia ke dalam 14 subsektor industri, generalization, idea promotion dan idea
diantaranya yaitu sektor periklanan realization.
(advertising), arsitektur, pasar barang seni, Idea generaltization adalah
kerajinan (craft), desain, pakaian (fashion), Kemampuan individu untuk memeperoleh
video, film dan fotografi, permainan atau menciptakan ide atau cara baru. Ide-
interaktif (game), musik, seni pertunjukan, ide yang dicari bukan hanya sebatas pada
penerbitan, layanan komputer dan piranti produk, tapi dalam berbagai aspek lain.
lunak (software), televisi & radio Individu dengan idea generalization yang
(broadcasting), serta riset dan tinggi mampu mencari peluang dan
pengembangan (R&D) (Herawati & menghasilkan gagasan baru. Dimensi yang
Rudatin, 2014). Dari 14 subsektor tersebut, kedua adalah idea promotion adalah
industri fashion merupakan salah satu Kemampuan individu untuk mencari
industri kreatif yang paling unggul di Kota dukungan dari lingkungan sekitar untuk
Bandung (Herawati & Rudatin, 2014). mewujudkan ide atau cara yang telah
Industri fashion telah berubah dari ditemukan. Setalah individu menemukan
kebutuhan primer manusia sebagai ide, ide tersebut perlu memeroleh
penutup aurat menjadi kebutuhan akan dukungan dari sekitar sehingga ide
mode, gaya dan tren (Jerusalem, 2009). tersebut terlihat semakin nyata dan dapat
Berkembangnya bisnis fashion di diimplementasikan. Idea generalization ini
Bandung ini dibuktikan dengan banyaknya membedakan perilaku inovasi dengan
pelaku industri yang membuka factory kreatifitas. Dimensi yang terakhir adalah
oulet, percetakan, sablon, dan banyaknya idea realization adalah Kemampuan
distribution store (Barilian dkk, 2014). individu untuk mengimplementasikan atau
Perkembangan industri di Kota Bandung mewujudkan ide-ide baru yang ditemukan
ini membuat para pelaku industri kreatif kedalam pekerjaan. Ide baru yang
harus mempertahakankan eksistensinya ditemukan kemudian diwujudkan secara
agar mampu bertahan dalam situasi yang nyata.
kompetitif. Salah satunya dengan Kepribadian individu yang senang
menerapkan inovasi atau ide-ide baru melakukan pekerjaan dan aktivitas baru
dalam bisnis mereka (Shalley, Zhou & cenderung menggunakan ide-ide baru
Oldham, 2004). Menurut Li & Zheng dalam melakukan pekerjaan (Rossberger &
(2014) seorang individu akan sukses ketika Krause, 2014). Sementara individu yang
memunculkan perilaku inovatif dalam lebih responsif dan senang membantu
melakukan setiap pekerjaanya. Perilaku orang lain mendorong
inovatif adalah tindakan menghasilkan dan pengimplementasian ide-ide baru dalam
menerapkan ide-ide baru dalam suatu suatu pekerjaan (Rossberger & Krause,
pekerjaan untuk mencapai tujuan individu 2014). Perbedaan kepribadian individu ini
maupun organisasi (Scott, Bruce, 1994; berpengaruh pada potensi untuk
Woodman, dkk, 1993; Robert, 2001). menghasilkan ide-ide baru yang berbeda
Penerapan ide-ide baru mampu pula (Barron & Harrington, 1981; Zhou &
meningkatkan kinerja suatu perusahaan Shalley, 2003). Perilaku inovatif telah
atau organisasi, sehingga perilaku inovatif diteliti berdasarkan faktor internal dan
menjadi aspek penting yang harus selalu eksternal yang mempengaruhinya (Jung
dikembangkan (Etikariena & Muluk, dalam Abdullah dkk, 2016). Kepribadian
2014). Perilaku inovatif ini didukung oleh menjadi salah satu faktor internal yang
3 | Firdaus Muttaqin: Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap
Perilaku Inovatif pada Pelaku Industri Kreatif di Kota
Bandung
untuk tipe kepribadian extraversion, Li, X & Zheng, Y. (2014). The Influential
agreeableness, neuroticism dan Factors of Employees Innovative
conscientiousness tidak memiliki pengaruh Behavior and the Management
terhadap perilaku inovatif pada pelaku Advices. Journal of Service Science
industri kreatif di Kota Bandung. and Management, Vol. 7, hal. 446-
450.
REFERENSI Limakrisna, N., Sudarso, A., Daryus, C.
Amo, B.W., Kolvereid, L. (2005), (2015). Entrepreneurship Orientation
Organizational strategy, individual for Building Business Performance:
personality and innovation An Empirical Study Distro Small
behaviour. Journal of Enterprising Medium Enterprises Bandung City’,
Culture, 13(01), 7-19. International Journal of Economics
Departemen Perdagangan Republik and Financial Issues, Vol. 5, special
Indonesia. 2008. Pengembangan issue, hal.144-149.
Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. McCrae, R. R (1992). Openness to
Rencana Pengembangan Ekonomi experience as a basic dimension of
Kreatif Indonesia 2009-2015, DPRI, personality. Paper presented at the
Jakarta. annual convention of American
Etikariena, A., & Muluk, H. (2014). Psychological Association.
Hubungan antara memori organisasi Washington D.C.
dan perilaku inovatif karyawan. McCrae, R. R., & Costa, P. T., Jr. (1997).
Jurnal Fakultas Psikologi UI, vol. Conceptions and correlates of
18(2), hal. 77-88. Openness to experience. In R.
Feist, Jess, & Gregory J. Feist. (2010). Hogan, J. A. Johnson & S. R. Briggs
Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 1. (Eds.), Handbook of personality
Jakarta: Salemba Humanika. psychology. Orlando, FL: Academic
Feist, Jess, & Gregory J. Feist. (2010). Press.
Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Pervin, L. A., Cervone, D., & Oliver, P. J.
Jakarta: Salemba Humanika. (2012). Psikologi kepribadian: Teori
Feist, J., & Feist, G. (2012). Theory of dan Penelitian (edisi ke-9). Kencana
Personality II. Jakarta: Salemba Prenada Media Group. Jakarta.
Humanika. Robert, M. L & John, J. H. (2001).
George, J. M. & Zhou, J. 2001. When Manajemen Sumber Daya
Openness to experience and Manusia(Jilid 2). Jakarta : Salemba
Conscientiousness are Related to Empat.
Creative Behavior: An Interactional Scott, & Bruce, R. A. 1994. “Determinants
Approach. Journal of Applied of Innovative behavior: A Path
Psychology, vol. 86, hal. 513-524. Model Of Individual Innovation in
Herawati, T. Rudatin, C. L. (2014) Potensi the Workplace”. Academy of
Kota Bandung Sebagai Destinasi Management Journal.
Incentives Melalui Pengembangan Shalley, C. E., Zhou, J., & Oldham, G. R.
Ekonomi Kreatif, Epigram. Vol.11 (2004). The effects of personal and
No.2, Hal. 95-102. contextual characteristics on
Janssen, O. (2000). Job demands, creativity: Where should we go from
perceptions of effort–reward fairness here?. Journal of Management,
and innovative work behaviour. Vol.30, Hal. 933–958.
Journal of Occupational and Sung, S.Y., & Choi, J.N. (2009). Do Big
Organizational Psychology 2000, five Personality Factors Affect
vol. 73, hal. 287–302. Individual Creativity. The
8 | Firdaus Muttaqin: Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap
Perilaku Inovatif pada Pelaku Industri Kreatif di Kota
Bandung