Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andianus Regho Pi

NIM : 041862979
Prodi : Ilmu Hukum

TUGAS ILMU NEGARA

Pertanyaan :

1. Apakah ada hubungan perubahan bentuk negara yang satu ke bentuk negara yang lain
sebagai siklus menurut Polybius? Berikan alasan teoritis dan hasil analisa teman – teman.
2. Ada banyak sarjana yang membedakan antara monarki dan republic menurut Jellinek?
Bagaimana pula menurut Duguit? Jelaskan.

Jawaban :
1. Polybios telah mengubah teori kuno tentang pemerintahan campuran dalam dua hal.
a. Ia membuat pemerintahan-pemerintahan yang bukan campuran dan mempunyai
kecenderungan untuk memerosotkan suatu hukum yang historis tetapi siklusnya
didasarkan atas pengalaman Yunani dan sama sekali tidak sesuai dengan
perkembangan konstitusi Roma.
b. Pemerintahan campuran menurut Polybios bukanlah sebagai halnya dengan konsepsi
Aristoteles, yaitu bukan suatu keseimbangan dari kelas - kelas kemasyarakatan
melainkan dari kekuatan-kekuatan politik. Di sini Polybios melukiskan tentang
prinsip-prinsip hukum Roma, tentang Kolegliatet (kebersamaan) yang memungkinkan
tiap badan pemerintahan untuk memveto tindakan badan lain yang mempunyai
imperium yang sama atau kurang.

Dengan demikian maka Polybios memandang pemerintahan campuran sebagai suatu


sistem saling mengawasi yaitu bentuk yang kemudian dimuat oleh Montesquieu dan
pencipta konstitusi Amerika Serikat. Polybios membuat suatu siklus tentang penggantian
berturut-turut pemerintahan yang dari berkonstitusi baik ke berkonstitusi buruk sebagai
berikut:

Monarki – Tirani – Aristokrasi – Oligarki – Demokrasi – Demokrasi Ekstrem; dan


seterusnya.
Konsep Polybios yang merupakan siklus penggantian pemerintahan tersebut merupakan
suatu analisis terhadap pengalaman dalam negara-negara kota di Yunani.

2. Perbedaan antara monarki dan republic menurut Jellinek dan Duguit


 Leon Duguit
Dalam bukunya, Traitede Droit Constitutionel, ia berpendapat bahwa untuk
menentukan apakah suatu negara berbentuk republik atau monarki adalah dengan
menggunakan ’cara penunjukkan/pengangkatan kepala negara’.
Jika kepala negara diangkat berdasarkan keturunan maka bentuk negaranya
adalah monarki. Sedangkan jika kepala negara diangkat berdasarkan pemilihan
maka bentuk negaranya adalah republik.
 Jellinek
Dalam bukunya Algemeine Staatslehre, Jellinek membedakan bentuk negara
monarki dan republik berdasarkan pembenukan kemauan negara.
Bila pembentukan kemauan negara ditentukan oleh seorang saja maka bentuk
negaranya adalah monarki. Sedangkan jika kemauan negara ditentukan oleh lebih
dari satu orang maka negara yang terbentuk adalah republik.
Namun, jika bertitik tolak pada pendapat Jellinek, maka negara Inggris, Swedia,
Norwegia, Denmark, Nederland dan Belgia harus dikategorikan sebagai negara
republik sebab negara-negara tersebut terbentuk karena kemauan orang banyak,
namun kenyataannya menurut HTN, negara-negara tersebut berbentuk monarki.

Anda mungkin juga menyukai