Anda di halaman 1dari 2

ILMU NEGARA

Pertanyaan:
1. Apakah ada hubungan perubahan bentuk Negara yang satu ke bentuk negara yang lain
sebagai siklus menurut Polybius? berikan alasan teoritis dan hasil analisis teman-teman.
2. Ada banyak sarjana yang membedakan antara monarki dan republic. Jelaskan bagaimana
konsep kajian perbedaan monarki dan republik menurut Jellinek? Bagaimana pula menurut
Duguit? Jelaskan

Jawaban:
1. Polybius mengutarakan sebuah teori penting tentang Negara yang bernama “cycle theory”.
Dalam teori tersebut Polybus menyatakan bahwa:
Bentuk negara atau pemerintahan yang satu merupakan akibat daripada bentuk negara
yang lain. Bentuk negara itu berubah-ubah sedemikian rupa, sehingga perubahannya
merupakan suatu lingkaran. Siklus tersebut yaitu, Monarki-Tirani-Arsitokrasi-Oligarki-
Demokrasi-Okhlorasi-Monarki.
Menurut saya teori tersebut dapat terjadi dalam tempo waktu yang cukup lama. Diman
perubahan bentuk negara merupakan diakibatkan adanya percikan atau benturan
kepentingan dalam negara itu sendiri.
2. Arti pentingnya mempelajari ilmu negara
Ilmu negara adalah ilmu yang menyelidiki pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari
pada negara dan hukum negara pada umumnya. Kata ilmu menggambarkan bahwa Ilmu
Negara merupakan suatu pengetahuan, sedangkan sendi-sendi menitikberatkan pada asas
atau kebenaran. Oleh karena itu, ilmu Negara menjadi penting dalam suatu pemerintahan
karena ilmu Negara mengkaji terkait asal mula Negara, hakikat, dan bentuk Negara pada
umumnya, sehingga dapat diketahui suatu organisasi mana yang dapat dikatakan sebagai
Negara terlepas dari tempat, keadaan, dan waktu.
3. Kelemahan ilmu Negara dalama teori hokum murni
Teori hukum murni (hans kelsen) merupakan salah satu aliran hukum positivisme yang
bersifat normatif. Teori hukum murni memiliki dua ciri utama yaitu:
a. ajarannya tentang hukum yang bersifat murni; dan
b. adanya hierarkis daripada perundang-undangan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa inti ajaran hukum murni Hans Kelsen adalah
bahwa hukum itu harus dipisahkan dari anasir-anasir yang tidak yuridis seperti etis,
sosiologis, politis dan sebagainya. Dengan demikian teori hukum murni tidak memberikan
tempat bagi berlakunya hukum alam. Hukum merupakan sollen yuridis semata-mata yang
terlepas dari das sein / kenyataan sosial.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dismpulkan bahwa teori hukum murni memiliki
kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
a. hukum hanya dipahami dari sisi tekstual saja.
b. unsur keadilan atau ketidakadilan bukan merupakan tujuan utama dari teori hukum
murni karena kemurnian mutlak bagi teori hukum apapun adalah tidak mungkin.
c. tidak mengakui akan prinsip-prisnsip hukum alam.
d. Tidak mampu menjawab pertentangan terkait norma-norma fundamental di dalam
hukum.
e. Hukum menjadi kehilangan sifat responsifnya.
f. Tiadanya elemen budaya hukum yang dapat menutupi kelemahan dari legal
substance dan legal structure.
4. Persamaan dan perbedaan asal mula Negara menurut teori perjanjian,
Persamaan (Thomas Hobbes dan John Locke):
Sama-sama menyatakan bahwa Negara dapat terbentuk dari adanya perjanjian
masyarakat, atau perjanjian antara pemerintah dari Negara penjajah dengtan rakyat daerah
jajahan.
Perbedaan (Thomas Hobbes dan John Locke):
a. Thomas Hobbes menyatakan bahwa Negara yang dibuat berdasarkan perjanjian
masyarakat harus berbentuk kerajaan (monarchie).
b. John Locke menyatakan bahwa Negara yang dibuat berdasarkan perjanjian
masyarakat harus berbentuk kerajaan konstitusional.

Anda mungkin juga menyukai