dan kota besar.Kota besar dan federasi selalu tergantung pada perdagangan dan manufaktur
serta akumulasi modal yang relative tinggi.Dimana mereka mengembangkan struktur politik
yang berbeda dan independen dan itu ditentukan oleh para negarawan.
Pada abad pertengahan di eropa tidak bisa dikatakan menganut Negara feodal karena pada
masa itu lebih tepat bila disebut sebagai dunia Kristen karena pada abad ke-8 sampai abad
ke-19 dominasi Kristen sangat kental di eropa. Dan puncaknya Negara sangat dilindungi oleh
Kristen dan Kristen ingin menyatukan pusat kerajaan Kristen kedalam satu tempat Roma.
Dimana kerajaan- kerajaan tersebut tersebar dari Jerman sampai Spanyol dan dari Prancis
utara sampai Italia. Pada abad pertengahan gereja secara konsisten berusaha mendapatkan
sumber otoritas spiritual diatas otoritas secular dan berusaha mngubah sumber otoritas adri
wakil satu ke wakil lainnya.Dan Kristen menegaskan bahwa kebaikan terletak pada ketundukan
terhadap Tuhan.
Masyarakat Kristen disebut sebagai masyarakat Kristen internasional dimana mereka sangat
menyerahkan kepada tuhan sebagai suatu otoritas untuk memecahkan permasalahan dan
konflik. Dan agama dijadikan sebagai rujukan politik bagi mereka.Dan barulah saat Kristen
mendapat tantangan terutama masalah konflik yang ditimbulkan oleh Negara-negara nasional
lahirlah gagasan modern dan kemudian menjadi landasan bagi perkembangan bentuk baru
identitas politik identitas nasional. Akibat pergeseran ini pada abad ke-15 sampai ke-18
muncullah Negara berbentuk kerajaan dengan siten absolute dibeberapa Negara dibelahan
dunia seperti prancis, Persia, Austria, spamyol ,rusia dan tempat lainnya serta bentuk kerajaan
republic konstitusional yang terdapat di Inggris dan Belanda.
Absolutisme menandai kemunculan suatu bentuk Negara yang didasarkan pada: penyerapan
kesatuan- kesatuan politik yang lebih kecil dan lebih lemah kepada struktur politik yang lebih
besar dan lebih kuat. Pemerintahan Absolut mengklaim bahwa mereka sendirilah yang
memegang hak keputusan yang sah atas segala macam urusan Negara.sedangkan Monarkhi
absolute mengklaim menjadi otoritas tertinggi tentang semua masalah hukum manusia, dimana
legitimasi raja didasarkan atas hak ilahi
Terdapat enam perkembangan sejarah system Negara-negara:
(1) Pertumbuhan batas-batas wilayah dengan sebuah system aturan yang uniform.
(2) Penciptaan mekanisme baru dalam pembuatan dan pelaksanaan hokum.
Inti dari gagasan modern adalah suatu tatanan konstitusional dan hokum yang impersonal dan
mempunyai hak istimewa yang membatasi suatu struktur otoritas bersama dan menetapkan
sifat,bentuk control,serta administrasi atas komunitas yang ada. Tatanan ini dikemukakan oleh
Thomas hobbes sebagai suatu bentuk kekuasaan public yang berbeda, yang terpisah baik dari
pemerintah maupun yang diperintah, dan memberikan kesinambungan untuk poin referensi
politik tertinggi dalam suatu komunitas dan wilayah khusus.ini merupakan suatu gagasan yang
disusun dengan tujuan untuk menolak hak seseorang menentukan identitas politiknya sendiri
secara bebas dalam kedaulatan mereka mereka menolak suatu hak kedaulatan untuk bertindak
dengan kebebasan terhadap penduduk dan rakyat.
Gagasan kedaulatan berubungan erat dengan gagasan Negara modern. Kedaulatan menjadi
cara berfikir baru mengenai problem lama yaitu mengenai hakikat pemerintahan dan kekuasaan
dan ketika bentuk otoritas yang mapan tidak bisa lagi diterima begitu saja, maka gagasan
kedaulatanlah yang akan memberikan hubungan antara kekuasaan politik dan kepemerintahan.
Dan dalam perdebatan mengenai kedaulatan di dapatlah bahwa terdapat uraian yang berbeda
mengenai tempat yang tepat kekuasaan tertinggi dalam masyarakat , sumber otoritas bagi
kekuasaan tersebut, batasan-batasan atas kekuasaan tersebut, dan tujuan yang bisa atau yang
seharusnya menjadi arah kekuasaan tersebut.Tapi, sebagai teori kedaulatan yang berkembang
dari Bordin sampai Hobbes, dari Locke sampai Rousseau, ia menjadi teori kemungkinan
mengenai, dan kondisi-kondisi dari pelaksanaan kekuasaan politik yang benar. Teori tersebut
mengembangkan dua kecendrungan yang menonjol yaitu mengenai, dimana tepatnya terdapat
otoritas yang berdaulat, dan mengenai bentuk dan batas-batas yang tepat, ruang lingkup yang
sah, dengan argument tersebut teori ini menjadi teori kekuasaan yang sah.
4. KEDAULATAN NEGARA
Bodin mendefinisikan kedaulatan adalah kekuasaan yang luas dan tak terbagi untuk membuat
hukum-hukum,ia merupakan kekuasaan tertingggi atas warganegara.menurutnya hukum tidak
lain hanyalah perintah dari sang penguasa dalam melaksanakan kekuasaannya. Penguasa
mempunyai kemampuan untuk berbuat dan mengubah hukum bagi semua
warganya.menurutnya penguasa tidak tunduk pada yang lain sebab ia adalah penguasa yang
membuat hukum untuk warganegara, dan kekuasaan memerintah akan terlaksana dengan
tepat jika dilaksanakan sevara sederhana dan tanpa syarat.
Dalam pemikiran Bodin, kedaulatan adalah cirri yang menentukan kekuasaan konstitutif
Negara. Meskipun penguasa adalah kepala Negara yang sah, dan dia menjadi demikian karena
jabatannya bukan karena dirinya sendiri. Ada beberapa jenis Negara menurut pembahagiannya
seperti Negara monarkhi, aristokrasi, dan demokrasi namun Bordin cendrung memilih
perintahan monarkhi yang adil, monarkhi yang akan melembutkan kekuasaan dengan
menghormati hukum dan keadilan, kedaulatan yang dijalankan dengan tepat, atau
pemerintahan yang baik tunduk pada hukum tuhan dan hukum alam serta tunduk pada hak
hukum fundamental atau adat dari komunitas politik.
Berbeda dengan Bordin, Hobbes mengatakan bahwa individu seharusnya sudi menyerahkan
hak-hak pemerintahan dirikepada suatu otoritas tunggal karena kalau semua individu
melakukan hal tersebut secara stimulant maka akan tercipta suatu pemerintahan yang efektif ,
aman dan damai untuk jangka panjang.suatu huungan otoritas yang khas akan tercipta
hubungan antara penguasa dan warganegara kekuasaan yang khas akan dibangun :
kekuasaan atau kedaulatan yang sah, warganegara diharuskan tunduk pada penguasa Karena
kedudukan penguasa telah disahkan sendiri oleh warga Negara.
Menurut Hobbes, kedaulatan harus melestarikan diri sendiri tidak terbagi dan absolute dan
pengesahan atas hal ini adalah keselamatan rakyat. Dan keselamatan yang dimaksud bukan
semata hanya keselamatan fisik saja, tapi penguasa harus memberikan perlindungan terhadap
semua hal karena hal yang yang paling berharga bagi manusia adalah kehidupannya
sendiri.Ada dua hal yang membuat Hobbes sangant controversial, pertama, mernyataan
fundamental mengenai dimana persisnya kedaulatan tersebut terletak, apakah pada Negara,
pemerintah, kerajaan, atau terletak ditangan rakyat. Kedua, berkenaan dengan bentuk , batasbatas, dan ruang lingkup serta tindakan Negara.
5. KEDAULATAN RAKYAT
Dalam pembahasan ini kita akan membahas pandangan Jhon Locke dan Rousseau. Menurut
Locke otoritas politik diberikan oleh individu pada pemerintah dengan maksud mengejar tujuantujuan yang diperintah dan andainya tujuan itu gagal diwakili dengan tepat maka pertimbanganpertimbangan akhir ada ditangan rakyat atau warga Negara baik mereka menolak ataupun
menetapkan pemerintahan sendiri.Pemerintah memerintah dimana legitimasinya dipertahankan
dengan persetujuan individu persetujuan merupakan suatu gagasan krusial dan sulit dalam
tulisan Locke.pengesahan dapat ditafsirkan sebagai penegasan bahwa hanya persetujuanpersetujuan aktif yang terus menerus dari individulah yang akan cukup menjamin suatu otoritas
dan legitimasi pemerintah.
Selain itu, Locke membentuk suatu ajaran yang bertentangan secara mendasar dengan konsep
Hobbesian mengenai Negara. Ajaran Locke menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi merupakan
hak yang tidak bisa dipisahkan dari rakyat dan bahwa supremasi pemerintahan adalah
supremasi yang di delegasikan dan berpegang pada kepercayaan , bahwa pemerintah
menikmati otoritas politik yang penuh sepanjang kepercayaaan ini dipertahankan, dan
keabsahan atau hak pemerintah untuk memerintah dapat ditarik jika rakyat menilai hal ini perlu
dan patut dilakukan yaitu apabila tujuan masyarakat telah dilecehkan.
Berbeda dengan Locke, menurut Rousseau kekuasaan politik memerlukan pengakuan yang
eksplisit dan formal dan bahwa kedaulatan berasal dari rakyat . Menurut pertimbangannya,
kedaulatan adalah penciptaan, otoritas dan penegakan hukum, sesuai dengan persyaratan dan
standar kebaikan umum.dan kedaulatan umum didapt dari persetujuan.dan hanya warga
Negara saja yang dapat mengartikulasikan arah terakhir kepentingan umum. Selain itu,
rousseau mempertahankan bahwa warga Negara hanya bisa diwajibkan untuk mematuhi sistim
hukum dan peraturan yang mereka atur sendiri dengan pertimbangan kebaikan umum. Menurut
Rousseau , penting untuk membedakan antara keinginan umum dengan keinginan bersama
Diposkan oleh rahmie winata di 05.17
http://rahmiewinata.blogspot.my/2011/03/munculnya-kedaulatan-dan-negara-modern.html
Negara Jerman Barat dan Jerman timur yang menyetujui untuk bergabung kembali menjadi negara Jerman
Pemecahan
Yaitu terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya negara lama sehingga
negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi.
Misalnya: Negara Yugoslavia yang terpecah menjadi Negara Slovenia, Kroasia,
Macedonia, Serbia, Boznia-Harzegovina, Kosovo dan Montenegro.
Negara Uni Sovyet yang terpecah menjadi banyak negara-negara baru seperti
Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Latvia, Lituania,
Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
Cekoslovakia yang terpecah menjadi negara Ceko dan Slovakia.
Pecahan Yugoslavia
Pemisahan Diri
Yaitu memisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru.
Misalnya: Wilayah India yang kemudian terpecah membentuk negara India, Pakistan
dan Bangladesh.
Timor Leste yang memisahkan diri dari Indonesia.
Perjuangan
Yaitu hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain kemudian
memerdekakan diri.
Misalnya: Indonesia yang melakukan perjuangan revolusi sehingga mampu
membentuk negara merdeka.
Kebanyakan kemerdekaan yang diperoleh negara Asia-Afrika setelah Perang Dunia II
adalah hasil perjuangan rakyatnya.
Negara Kongo yang merupakan negara yang diberikan kemerdekaan oleh Prancis
catatan tambahan:
Perbedaan antara penaklukan dan pendudukan atas wilayah yang belum ada
pemerintahan sebelumnya adalah pada Penaklukan, daerahnya belum memiliki
penduduk dan pemerintahan. Sedangkan pada pendudukan atas wilayah yang
belum ada pemerintahan, sudah memiliki penduduk tapi belum memiliki pemerintahan
saja.
Perbedaan antara Pemecahan dan Pemisahan diri adalah pada Pemecahan, negara
lama atau negara sebelumnya benar-benar hilang dan terpecah menjadi negara-negara
baru. Sedangkan pada Pemisahan Diri, negara lama masih ada dan bagian yang
memisahkan diri itu membentuk negara baru.
Referensi:
Winarno. 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
http://bioebus.blogspot.my/2012/11/proses-terjadinya-negara-di-zaman-modern.html
PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI
EROPA ANTARA ABAD 14-18
ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang
sekaligus adalah raja Inggris.
Perang 100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah
menumbuhkan sentimen nasional di Prancis.
Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan dArc ( Jeanne dArc) pada
tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu.
Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.
e.
Belanda
Yang dimaksud Belanda pada waktu itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan
Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states)
merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain
Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya.
Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu
Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk
Belanda dan Austria.
Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk
kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar
orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan terhadap
kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon bagi
pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara
memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada
tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.
Revolusi Industri
Apakah di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda terdapat kegiatan industri/pabrik?
Pernahkan Anda mengamati kegiatan industri? kalau ya, berapa jumlah tenaga
kerjanya. Apakah kegiatan tersebut menggunakan tenaga kerjanya. Apakah
kegiatan tersebut menggunakan mesin modern atau alat yang masih tradisional?
Revolusi industri bukanlah suatu proses yang terjadi secara mendadak, melainkan
melalui proses sejarah yang tejadi sebelumnya.
Pengertian Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:
a.
Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris
ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah
menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari
penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.
b.
Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibatnya yang revolusioner dalam
kehidupan ekonomi, politik dan sosial.
Bagaimana keadaan sosial ekonomi di Inggris maupun Eropa pada umumnuya
sebelum revolusi industri?
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang
mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup)
Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia
lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang
Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur
hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia
yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri
rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan
dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari
pemerintah.
Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang
diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di
Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk
bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan
pasukan sendiri.
Pernahkan Anda memikirkan mengapa revolusi industri justru muncul pertama kali
di Inggris? Latar belakang yang mendorong munculnya revolusi industri di Inggris
yaitu:
I.
Faktor Ekstern:
Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan
seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan
lain-lain.
Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
a. The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge
b. The Royal Society of England (1662)
II.
Faktor Intern:
1. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
2. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal
3. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
4. Inggris, memiliki jajahan yang luas
5. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi
mutunya.
6. Mulai muncul paham ekonomi liberal
7. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah
dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan
- pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
- pemupukan
- Irigasi
8. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris
banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co
dan Massachussets Bay Co.
Revolusi industri di Inggris digerakkan oleh para inovator/penemu teknologi yaitu
mesin, tenun, mesin uap dan alat transportasi antara lain melalui tokoh-tokoh
sebagai berikut:
a. John Kay menemukan kumparan terbang tahun 1733
b. James Hargreaves menemukan alat pemintal disebut Spinning Jenney tahun
1765. Jenney adalah nama isterinya.
c. Richard Arkwright dan John Kay menemukan alat tenun yang dapat
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.
d. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785
e. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
1.
Munculnya industri secara besar-besaran.
2.
Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa
menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3.
Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa
ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi
dengan alat-alat tradisional!
4.
Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri
5.
Berkembangnya kapitalisme modern
6.
Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme
modern.
Kapitalisme merupakan aliran di bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk
meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang
banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis
(pemilik modal) yang kaya raya hanya merupakan pedagang perantara yang
berkembang misalnya di Italia antara abad XIII XIV di kota-kota dagang seperti
Venesia, Genoa dan lain-lain. Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri,
kapitalis merupakan produsen dan sekaligus pedagang dan distributor.
Sebagai produsen mereka membutuhkan bahan mentah maupun bahan baku untuk
industri serta pasar. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari tanah jajahan
guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan pasar tersebut sehingga lahirlah
imperialisme modern.
Imperialisme berasal dari kata imperare artinya memerintah/menguasai. Daerah
kekuasan disebut imperium. Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai
daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang
dikuasai semakin kuat dan masyhurlah negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan
menjadi imperialisme kunodan modern.
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan
Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan imperialisme kuno adalah 3G gold
(mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Nasrani),
glory (kejayaan negara dan raja)
Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi
imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong
imperialisme modern yaitu:
1. berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)
2. memasarkan hasil industri
3. memperoleh bahan baku
4. kelebihan penduduk Eropa
Pelopor imperialisme modern yaitu Inggris disusul negara Eropa lainnya. Selain halhal yang telah diuraikan di atas adalah dampak negatif dari revolusi industri
khususnya bagi Inggris?
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang
murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya
kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan
aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undangundang berikut ini:
1.
Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat
protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen .
Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi
pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah
terutama ke Amerika
2.
Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan
Inggris.
3.
Factory Act (1833) yang menetapkan:
a.
Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh
perusahaan dan tambang.
b.
Anak-anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam
mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anakanak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan
yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di loronglorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja
lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4.
Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur
agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi
penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
Revolusi Perancis
Meletusnya revolusi Perancis tidak dapat dilepaskan dari praktek pemerintahan
yang absolut yang berlangsung hampir di seluruh Eropa. Absolutisme pada mulanya
diajarkan oleh seorang pemikir asal Frorence, Italia yang bernama Niccolo
Machiavelli (1469-1527). Dalam bukunya berjudul Il Principe yang berarti Sang
raja, Machiavelli menjelaskan bahwa dalam memerintah, seorang raja boleh
bertindak/berkuasa tanpa batas terhadap negara, harta dan rakyatnya asalkan
untuk kejayaan negara tersebut.
Pemikiran Machiavelli ini tak dapat dipisahkan dari latar belakang hidupnya di Italia
yang pada waktu itu sulit bersatu. Italia termasuk negara Eropa yang baru
terbentuk sebagai negara kesatuan seperti sekarang ini pada tahun 1861.
Pandangan Machiavelli ini banyak dilakukan oleh raja-raja pada waktu itu. Mereka
bertindak tanpa batas yang menyebabkan penderitan bagi rakyatnya namun hanya
untuk kepentingan diri dan lingkungan istana. Reaksi terhadap kesewenangwenangan raja itulah yang menyebabkan revolusi Perancis seperti uraian berikut ini.
A.
Sebab-sebab Revolusi Perancis
1.
Pemerintahan monarkhi absolut.
Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV Navare 15891610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643. Lous XIII didampingi Perdana
Menteri Richellieu yang menyatakan raja tak akan membagi otoritasnya dengan
siapapun juga, termasuk para bangsawan tinggi. Selain itu juga Perdana Menteri
Kardinal Mazaru. Pengganti Louis XIII adalah Louis XIV yang memerintah paling
absolut selama 72 tahun (1643-1715). Dalam memerintah, raja didampingi Perdana
Menteri Kardinal Mazarin dan Menteri keuangan bernama Colbert. Masih ingatkah
Anda apa yang dimaksud Colbertisme dalam uraian merkantilisme di depan?
Ciri-ciri pemerintahan Louis XIV adalah :
- Bergelar raja matahari (Le Roi Soleil)
- Menganggap dirinya wakil Tuhan di dunia (Le Droit Devine) sehingga rakyat harus
tunduk.
- Semboyan negara adalah saya (Letat Eest Moi)
- Membangun istana Versailles yang megah seperti gambar di bawah ini.
Montesquieu
Voltaire 1694-1778 dari Perancis. Kritikan Voltaire sangat tajam terhadap
pemerintahan absolute. Ia meperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan pribadi,
agama dan mengeluarkan pendapat (Liberte entiere de la personne, .. de la
religion, de la presse)
Jean Jacques Rousseau 1712-1778, seorang pemikir Perancis. Dalam buku du
Condtract Sosial yang artinya: Perjanjian Masyarakat, Rousseau mengatakan
bahwa menurut kodratnya, manusia itu sama dan merdeka dalam mengatur
kehidupannya. Masyarakat mengadakan perjanjian untuk membentuk
pemerintahan yang menyelenggarakan ketertiban bagi masyarakat sehingga
terjamin haknya. Jadi raja yang memerintah itu memegang kedaulatan dari rakyat.
Sehingga dalam memerintah harus mendengarkan suara rakyat, karena suara
rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei) Gagasan Rousseau melahirkan
paham demokrasi modern (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
Diposkan oleh Nur Octavia putri di 01.05
http://nuroctavia.blogspot.my/2012/11/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa.html
I. Pendahuluan
Sejarah telah mencatat bahwa negara-negara Barat (Regional Eropa) merupakan wilayah-wilayah tempat
munculnya peradaban manusia yang cukup maju. Mulai dari pesisir pantai sampai dengan wilayah
daratan Eropa tidak luput dari keterlibatannya dalam perkembangan peradaban kehidupan manusia dari
dulu sampai sekarang.
Hubungan-hubungan masa lalu yang tercipta sebagai hasil dari upaya pemenuhan kebutuhan hidup
melalui perdagangan, perluasan wilayah, dan pengakuan kedaulatan dari wilayah-wilayah sekitar telah
menimbulkan banyak kejadian penting yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan peradaban
kehidupan manusia sampai detik ini.
Salah satu kejadian penting itu adalah perang. Perang besar yang terjadi di muka bumi ini di saat
peradaban kehidupan manusia sudah bisa dibilang maju dan modern telah melibatkan beberapa negara
di benua Eropa. Ada beberapa negara yang mencoba untuk menguasai regional Eropa dan ada
beberapa negara Eropa yang menjalin koalisi perang dengan negara-negara dari benua lain untuk
kepentingan dan keperluan masing-masing.
Kesadaran terhadap dampak negatif dari peperangan di masa lalu puncaknya pada pasca Perang
Dunia II menyebabkan negara-negara Eropa yang termasuk ke dalam blok Eropa Barat
mendirikan Council of Europe pada tahun 1949. Pengalaman yang tidak menyenangkan selama masa
perang memicu negara-negara Eropa Barat untuk melakukan usaha-usaha penyelamatan Eropa dari
kemungkinan-kemungkinan peperangan di masa yang akan datang.
Dalam perkembangan Uni Eropa, negara-negara pionir yang juga dikenal dengan sebutan The Inner
Six sering melakukan pertemuan-pertemuan dan menghasilkan banyak traktat-traktat yang
menghasilkan banyak kesepakatan-kesepakatan baru. Perjalanan terbentuknya Uni Eropa dari masa
awal mengalami perkembangan yang cukup bagus dan signifikan. Hal yang paling mencolok adalah
semakin banyaknya negara-negara Eropa yang bergabung dengan The Inner Six sehingga terbentuklah
persatuan yang saat ini dikenal dengan sebutan European Union. Saat ini tercatat ada 27 negara
anggota UE dengan 23 bahasa resmi.
II. Permasalahan
Di dalam buku European Union Politics (Cini, 2003) pembahasan tentang sejarah awal terbentuknya Uni
Eropa dimulai dan dititikberatkan dari terbentuknya European Community (EC), lalu apa yang
menyebabkan begitu pentingnya keberadaan EC dalam terwujudnya suatu komunitas regional besar
yang saat ini dikenal dengan nama European Union (EU)? Issue lain yang juga akan dicoba dijawab pada
makalah ini adalah tujuan utama pembentukan EU dan apakah tujuan tersebut tercapai mengingat bahwa
pembentukan EU diawali dengan pembentukan EC?
III. Latar Belakang Masalah
Relasi antara dibentuknya European Community (EC) dengan tujuan dibentuknya European Union (EU)
menjadi sangat penting untuk dicermati, karena mustahil sesuatu yang besar diciptakan tanpa tujuan
tertentu yang sangat besar pula. Di sinilah nantinya akan terlihat titik temu alasan utama pentingnya
keberadaan EC sebagai titik tolak dasar pembentukan komunitas besar yang saat ini kita kenal dengan
nama European Union.
IV. ISI
A. Apa itu European Community (EC)?
European Community (EC) merupakan institusi internasional negara-negara Eropa yang terdiri
dariEuropean Coal and Steel Community (ECSC), European Economic Community (EEC), dan European
Atomic Energy Community (EAEC/Euratom). Negara-negara pionir yang tergabung ke dalam komunitas
ini dikenal dengan sebutan The Inner Six (Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Italia).
Tujuan utama dibentuknya Masyarakat Eropa (EC) adalah terciptanya pasar bebas. Ketentuan-ketentuan
khusus yang mengaturnya adalah Pasal 3 (a) yang melarang adanya cukai; Pasal 3 (b)
mengaturCommunitys common commercial policy seperti dalam bidang pertanian, perikanan dan
transportasi; pasal 3 (g) secara khusus mewajibkan Community memasyarakatkan bahwa persaingan
dijamin dalam internal market tidak terganggu, dan Pasal 3 (h) mengatur tentang perkiraan tingkat
kebutuhan hukum dalam pasar bebas.
ECSC adalah komunitas negara-negara The Inner Six yang bertujuan menghapus berbagai hambatan
perdagangan dan menciptakan pasar bersama tempat produk, pekerja, dan modal dari sektor batubara
dan baja dari negara-negara anggota bisa bergerak dengan bebas. Pada tanggal 9 Mei 1950 (Europe
Day), Robert Schuman (Menlu Prancis) mempresentasikan ide-idenya dalam misi penyelamatan Eropa
sehingga terbentuk European Coal and Steel Community (ECSC). ECSC akhirnya ditandatangani pada
Traktat Paris (18 April 1951) oleh 6 negara pinoir yang juga merupakan anggota Council of Europe.
ECSC resmi dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 1952 s/d tahun 2002. Dalam pelaksanaannya ECSC
terbukti ampuh menjaga keharmonisan Eropa selama hampir setengah abad.
Traktat Roma (25 Maret 1957) menghasilkan Euratom dan European Economic Community (EEC).
Tujuan dari pembentukan EEC adalah terciptanya Pencapaian Custom Unions, yang merupakan usaha
untuk penghapusan customs duties, import quotas, dan berbagai hambatan perdagangan lainnya antar
sesama negara anggota. Di sisi lain diberlakukan Common Customs Tarrif (CCT) negara ketiga (negaranegara non-anggota).
Dalam pasar bebas semua sumber ekonomi harus bergerak secara bebas, tidak ada hambatan oleh
batasan negara. Oleh karena itu Traktat Roma menetapkan empat kebebasan (four freedoms) yang
mengikat yaitu kebebasan perpindahan barang, kebebasan berpindah tempat kerja, kebebasan memilih
tempat tinggal dan lalu lintas jasa yang bebas, lalu lintas modal yang bebas[1].
Pasar bebas mempunyai kebijakan yang komersial umum, relasi komersial dengan negara-negara ketiga
dan kebijakan persaingan. Salah satu dari ketentuan-ketentuan khusus yang mengatur pasar bebas yang
mempunyai peranan sangat penting bagi Masyarakat Eropa adalah Hukum Persaingan Usaha[2].
Namun demikian, saat ini pergerakan barang dagang, jasa, modal, dan penduduk antarnegara anggota
masih belum sepenuhnya bebas, artinya pelaksanaan tujuan dari pembentukan EEC masih dalam proses
penyempurnaan.
Terkait dengan kebijakan pasar bebas yang diwujudkan dalam EEC, maka tujuan dibentuknya
EAEC/Euratom juga terkait dengan pergerakan bebas sumber produksi, distribusi, dan riset yang
diperlukan untuk pengembangan sumber energi yang berbasis kepada penguunaan nuklir antar sesama
negara anggota. EEC dan EAEC (Euratom) resmi diberlakukan pada tahun 1958.
ESCS, EEC dan Euratom resmi disatukan (merger) menjadi European Community (EC) atau Masyarakat
Eropa pada bulan Juli 1967. Kerjasama ekonomi yang disepakati pada EEC segera diterapkan, sehingga
pada tahun 1968 semua tarif yang ada antar negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya.
Setelah ketiga organisasi itu disatukan ke dalam EC tidak terlihat adanya progress yang cukup besar,
sampai pada saat Georges Pompidou menggantikan posisi De Gaulle sebagai Presiden Perancis.
Georges Pompidou melakukan tindakan-tindakan yang lebih terbuka untuk memicu perkembangan EC.
Atas saran Pompidou, sebuah pertemuan digelar di Den Haag, Belanda pada tahun 1969. Dalam
pertemuan ini dicapai beberapa poin penting, seperti pembentukan sistem financial untuk EC yang
didasarkan pada kontribusi tiap negara anggota, pembentukan kebijakan luar negeri, dan negosiasi
dengan Inggris, Denmark, Irlandia dan Norwegia untuk bisa bergabung dengan EC.
Sukses besar EC berlanjut sampai pada terbentuknya komunitas regional yang saat ini dikenal dengan
nama European Union. Dalam perkembangannya banyak terjadi pertemuan-pertemuan lainnya yang
menghasilkan banyak kebijakan-kebijakan baru dan jumlah keanggotaan yang semakin besar jumlahnya.
B. Tujuan Utama Pembentukan Uni Eropa
Pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh The Inner Six menelurkan kebijakan-kebijakan yang mengatur
hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan dan pengembangan sektor produksi dan distribusi antar sesama
negara anggota. Dimulai dari kerja sama antar sesama negara-negara anggota di dalam kerangka
pengolahan, sumber perolehan bahan baku produksi, dan distribusi batu bara dan besi baja (ECSC),
sampai dengan terbentuknya suatu komunitas yang lebih luas yang disebut European Community (EC)
yang merupakan gabungan antara ECSC, EEC, dan Euratom.
Jika diperhatikan dengan sangat teliti, maka terlihat jelas bahwa cikal bakal pondasi utama
pembentukanEuropean Union adalah komunitas-komunitas yang mengutamakan urusan-urusan
ekonomi. Mulai dari pengaturan perolehan sumber bahan baku produksi, sampai dengan pengaturan di
bidang distribusi hasil produksi antar sesama negara-negara anggota, semuanya tercermin di
dalam merger ECSC, EEC, danEuratom menjadi satu komunitas yang disebut Masyarakat
Eropa/European Community (EC).
Dalam pelaksanaannya, keberadaan EC mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini
menyebabkan munculnya minat dari negara-negara lain di luar negara-negara anggota untuk bergabung
dengan komunitas ini. Kesuksesan inilah yang mendorong Inggris, Denmark, Irlandia dan Norwegia untuk
mengajukan diri bergabung dengan EC.
Pengajuan diri Inggris untuk menjadi bagian dari EC tidak berjalan mulus. Kejadian-kejadian di masa lalu
membuat De Gaulle (Presiden Perancis) tidak meloloskan niat Inggris untuk bergabung dengan EC.
Seiring berjalannya waktu, penggantian tampuk kepemimpinan di Perancis akhirnya memberikan angin
segar kepada Inggris untuk meloloskan niatnya bergabung dengan EC. Georges Pompidou, di masa
kepemimpinan dialah Inggris beserta tiga negara lainnya resmi bergabung dengan EC.
Fakta penolakan De Gaulle terhadap keinginan Inggris untuk bergabung dengan EC yang didasari oleh
kejadian-kejadian di masa lalu menimbulkan retorika apakah keberadaan ECSC, EEC, dan Euratom yang
akhirnya terintegrasi ke dalam European Community murni berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama
dalam bidang ekonomi saja? Metamorfosa EC menjadi European Union (EU) terjadi dalam rentang waktu
yang cukup panjang, dan di dalamnya terdapat banyak perkembangan kebijakan-kebijakan baru melalui
pertemuan-pertemuan antar negara anggota yang jumlahnya senantiasa bertambah.
Penolakan De Gaulle terhadap keinginan Inggris untuk bergabung dengan EC bukan satu-satunya hal
yang menimbulkan retorika keberadaan EU yang diawali oleh EC didasari atas kepentingan dan
tujuan ekonomi saja. Kenyataan lainnya yang cukup mencolok adalah adanya beberapa negara anggota
yang menolak menggunakan mata uang Euro dan menolak untuk termasuk ke dalam
kebijakan Schengen[3].
V. Kesimpulan
Di bagian pendahuluan makalah ini telah dijelaskan sedikit tentang sejarah awal terbentuknya EU, yaitu
berdasarkan trauma pasca perang antar negara-negara di kawasan Eropa yang puncaknya sangat
dirasakan pada pasca Perang Dunia II. Keruntuhan perekonomian negara-negara Eropa pasca Perang
Dunia II memang menjadi alasan utama untuk membangun kerja sama antar negara-negara di kawasan
Eropa sehingga perekonomian bisa kembali normal.
Namun demikian, mustahil perekonomian akan kembali stabil dan berjalan dengan normal jika penyebab
utama malapetaka (perang) tidak diantisipasi. Berbicara soal perang erat kaitannya dengan banyak
kepentingan, dan apabila kita membahas tentang kepentingan, maka akan sangat erat kaitannya dengan
politik. Jadi tujuan utama pendirian EC yang perlahan tapi pasti bermetamorfosa menjadi apa yang
sekarang dikenal dengan nama European Union adalah kepentingan untuk membangun kembali
perekonomian negara-negara anggota EC pasca Perang Dunia II dan sekaligus sebagai salah satu
upaya untuk meredam rivalitas antar negara-negara di kawasan Eropa sehingga bisa dicegah terjadinya
perang yang berdampak sangat buruk terhadap kehidupan, terutama di dalam bidang perekonomian,
karena perang menguras banyak biaya dan menghancurkan sumber-sumber produksi basis-basis
perekonomian negara-negara yang terkena imbas perang.
Fakta bahwa negara-negara anggota UE saat ini merupakan bagian dari negara-negara maju seantero
dunia menunjukkan bahwa apa yang dicita-citakan sejak awal tentang misi penyelamatan Eropa cukup
berhasil. Namun demikian, latar belakang historis hubungan antar negara-negara besar di benua Eropa
juga memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan Uni Eropa sejak awal
pembentukannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan pada setiap pertemuan
yang diadakan juga dipengaruhi oleh kepentingan politik dan ekonomi dari beberapa negara besar.
Misi utama penyelamatan Eropa melalui sektor kerjasama di bidang ekonomi menuai sukses besar dalam
perjalanannya sampai saat ini. Dimulai dari pembentukan ECSC (Traktat Paris, 18 April 1951), dan
kemudian diikuti oleh traktat Roma pada tanggal 25 Maret 1957 yang menghasilkan keputusan
pembentukan EEC dan Euratom yang kemudian diintegrasikan dengan ECSC dalam suatu wadah yang
disebut European Community (EC) adalah cikal bakal kesuksekan negara-negara anggota dalam
pencapaian misi penyelamatan Eropa.
Seiring perkembangannya, kerjasama-kerjasama di bidang ekonomi juga mendorong lahirnya kerjasamakerjasama lain yang merupakan usaha pemenuhan kepentingan politik negara-negara anggota (terutama
kepentingan politik negara-negara besar seperti Perancis, Jerman, dan Inggirs).
Jadi, secara garis besar bisa ditarik dua tujuan utama pembentukan Uni Eropa, yaitu:
1.
2.
Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang ekonomi yang fokus terhadap keleluasaan gerak
sumber produksi, manusia (sumber tenaga kerja), hasil produksi, dan jasa tanpa tarif atau minimal dengan
kesegaraman tarif yang rendah.
Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang politik sehingga dapat mengurangi dampak negatif
rivalitas antar negara-negara besar di Eropa yang telah ada sejak dahulu kala sehingga bisa menghindari terjadinya
perang kembali di Eropa, serta menjadi salah satu kekuatan di dunia dalam regulasi internasional.
Dari kesimpulan ini dapat dilihat alasan pentingnya keberadan EC dalam sejarah terbentuknya Uni Eropa.
Dengan demikian terjawab pula pertanyaan ketiga dari makalah ini, yaitu pembentukan Uni Eropa yang
diawali dengan pembentukan EC (kerjasama dalam bidang ekonomi) telah mencapai tujuan utamanya,
yaitu kerjasama dalam bidang ekonomi, dan berkembang ke dalam kerjasama politik yang dapat
mengontrol rivalitas antar negara-negara besar di Eropa sehingga perang bisa dihindari, serta perlahan
tapi pasti menjadi salah satu bagian utama dalam percaturan politik dunia internasional.
Daftar Pustaka
Andi Fahmi Lubis, dkk. (2009). Hukum Persaingan Usaha Antara Teks & Konteks. Jakarta: GTZ
Cini, Michele. (2003). European Union Politics. New York: Oxford University
Craig, P., & de Burca, G. (2003). EU Law, Text, Cases and Material . New York: Oxford University Press.
Foster, Nigel. (2010). EU Law Directions, 2nd ed. New York: Oxford University Press.
Korah, V. (2000). An Introductory Guide to EC Competition Law and Practice . Portland Oregon: Oxford.
http://www.schengenvisa.cc/
[1] Valentine Korah, An Introductory Guide to EC Competition Law and Practice, 7th ed. (Portland,
Oregon: Oxford, 2000)
[2] Paul Craig and Grainne de Burca, EU Law, Text, Cases and Material, 3rd ed. (New York: Oxford
University
Press, 2003) p.936.
[3] The Schengen Visa has made traveling between its 25 member countries (22 European Union states
and 3 non-EU members) much easier and less bureaucratic. Traveling on a Schengen Visa means that
the visa holder can travel to any (or all) member countries using one single visa, thus avoiding the hassle
and expense of obtaining individual visas for each country. This is particularly beneficial for persons who
wish to visit several European countries on the same trip. The Schengen visa is a visitor visa. It is
issued to citizens of countries who are required to obtain a visa before entering Europe.
(http://www.schengenvisa.cc/)
http://nederindo.com/2012/04/sejarah-terbentuknya-uni-eropa/