Anda di halaman 1dari 39

Oleh:

Ir. M. Munir Fahmi, MT.


 
 Perencanaan Maintenance
Didefinisikan sebagai proses pemilihan informasi dan
pembuatan assumsi keadaan di masa yang datang
untuk mengembangkan lintasan kegiatan maintenance
termasuk reparasi, dan pekerjaan overhaul.

 Penjadwalan Maintenance
Yaitu penjadwalan dalam sistem kerja maintenance
merupakan rencana kerja yang tersusun dan saling
terkait satu sama lainnya dengan berbasis waktu guna
mengefektifkan kerja, sehingga akan diperoleh hasil
yang baik.
Perencanaan dan Penjadwalan
Program perawatan harus dibuat secara lengkap
dan teperinci menurut spesifikasi yang diperlukan
Persiapan awal dalam perencanaan perawatan
Tahapan perencanaan pekerjaan perawatan

Jadwal program perawatan perlu disiapkan dan


harus ditaati dengan baik.
Program perawatan harus dibuat secara lengkap
dan teperinci menurut spesifikasi yang diperlukan
Perencanaan sumber daya manusia
 Program perawatan harus dibuat secara lengkap
dan terperinci menurut spesifikasi yang
diperlukan
- Perencanaan perawatan tahunan (Annual
maintenance plans) meliputi anggaran, rencana
inspeksi, persiapan, pengaturan sub-kontrak,
pengaturan tenaga kerja dll.

- Perencanaan perawatan bulanan (Monthly


maintenance plans), perencanaan ini didasarkan
pada perencanaan tahunan yang meliputi
persiapan dan pelaksanaan pekerjaan perawatan,
pengembangan, pengaturan beban kerja dll.
- Perencanaan perawatan mingguan dan harian
(Weekly maintenance plans), menyangkut rencana
pelaksanaan, pengaturan tenaga kerja,
pengendalian progress pelaksanaan pekerjaan
perawatan, dll.

- Perencanaan kerja yang bersifat terpisah (Major


maintenance project), meliputi jadwal perbaikan
secara periodik, modifikasi, ataupun overhaul.
 Langkah persiapan awal dalam perencanaan
perawatan:
 Definisikan perencanaan, tujuan maupun
batasannya
 Kumpulkan informasi dan data yang diperlukan;
drawings, manual books, standar-standar, dll.
 Identifikasi kebutuhan tenaga kerja, material,
spare parts, tools, special tools
 Identifikasi laporan stock
 Identifikasi berbagai toleransi yang diperlukan
 Identifikasi suppliers, konsultan ataupun
kontraktor yang diperlukan
 Garis besar tahapan perencanaan pekerjaan
perawatan
A. Perencanaan pada tahap persiapan pekerjaan
perawatan :
 Mengidentifikasi permasalahan
 Mengumpulkan informasi
 Melakukan langkah analisis
 Menetapkan batasan perencanaan
 Menetapkan alternatif-alternatif rencana
 Memilih rencana yang akan dipakai dari

alternatif yang ada


 Menyiapkan langkah pelaksanaan

B. Perencanaan pada tahap operasi


 Penyusunan prosedur operasional
 Pertimbangan-pertimbangan yang bersifat
teknis
 Contoh spesifikasi pekerjaan dalam daftar rencana perawatan
untuk mesin diesel penggerak generator listrik
 Jadwal program perawatan perlu disiapkan dan
harus ditaati dengan baik.

 Program perawatan harus dibuat secara lengkap


dan teperinci menurut spesifikasi yang
diperlukan.
Periode perawatan:
• Perawatan harian (daily maintenance)
• Perawatan mingguan (50 jam)
• Perawatan 100 jam
• Perawatan 200 jam (bulanan)
• Perawatan 400 jam
• Perawatan 1.000 jam
• Perawatan 2.000 jam
Contoh: Perawatan Pompa Harian
1). Pengecekan tekanan minyak pada alat ukur
tekanan (Pressure gauge).
2). Pengecekan secara visual, tentang operasional
pompa secara keseluruhan.
3). Pemberian grease (gemuk) pada poros pompa
atau pada bagian pompa yang bergerak.
4). Pengecekan sistim perlistrikan pada pompa.
5). Mencatat kegiatan perawatan harian pompa pada
buku jurnal harian mesin.
Contoh: Perawatan Pompa Mingguan
1). Pengecekan oil seal rumah pompa dari adanya
kebocoran.
2). Mencatat kegiatan perawatan mingguan pompa
pada buku jurnal harian mesin.

Contoh: Perawatan Pompa Berkala


1). Pengecekan kebocoran rumah pompa yang
disebabkan oleh karat, pada semua jenis pompa.
2). Penggantian oil seal rumah pompa.
3). Pengecekan kerapatan ulir I dan ulir II.
4 ). Penggantian ball bearing poros ulir yang
menempel pada rumah pompa.
5). Mencatat kegiatan perawatan buku jurnal harian
mesin.
Contoh Jadwal Harian
 

Dedi Iwan Rudi Puan

Senin 12 12 10

Selasa 8

Rabu 8

Kamis
Contoh Jadwal Mingguan

CREW WORK HOURS AVAILABILITY FORECAST


 

For week of : ……/…../….. To ……/……./…..


For crew : ……………………. By : ………………. Date : ……./……./…….

Craft Persons Paid Leave Train Misc. Carryover Avail.


Hrs Hrs
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……
…………. ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……

Total ………… x 40= …………- …………..- …………. - ………. - ………….. = ……


Contoh Jadwal Mingguan

  SCHEDULE WORKSHEET

For week of : ……/…../….. To ……/……./…..


For crew : ……………………. By : ………………. Date : ……./……./…….

FORECAST AVAILABLE HOURS LEFT


(Work Order)
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
……………………… ………………………………………………………………………………
Total …………… …………………..
 Contoh bagan untuk jadwal perawatan preventif

Pembersihan umum setiap bulan


Inspeksi mekanik dan listrik setiap 3 bulan
Pelumasan setiap 3 bulan
X Overhaul setiap tahun
 Perencanaan sumber daya manusia
Misalkan suatu proses terdiri dari lima unit utama yang
saling berhubungan, harus dihentikan untuk dilakukan
perawatan, perbaikan dan modifikasi.

Personil yang melakukan pekerjaan ini ditugaskan dari


pusat bagian perawatan, setiap personil hanya dapat
melakukan tugas menurut keahliannya masing-
masing.

Personil yang terlibat dalam pekerjaan


1 pekerja mekanik 1 pekerja las
1 pekerja listrik 1 pekerja insulator panas
1 pekerja instrumen 1 pekerja pembersihan kimia
Perkiraan alokasi waktu kerja (dalam hari) dari masing-
masing elemen pekerjaan pada tiap unit:
Urutan Unit A Unit B Unit C Unit D Unit E
pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
1 instrumen mekanik mekanik mekanik listrik
(2 hari) (2 hari) (2 hari) (3 hari) (1 hari)
Pekerjaan las Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
2 instrumen listrik listrik mekanik
(2 hari) (6 hari) (4 hari) (3 hari) (1 hari)
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Pemasangan
3 listrik mekanik instrumen insulator panas insulator panas
(4 hari) (4 hari) (5 hari) (3 hari) (3 hari)
Pekerjaan las Pekerjaan Pekerjaan Pembersihan
4 las mekanik kimia
(3 hari) (4 hari) (3 hari) (2 hari)
Pemasangan
5 insulator panas
(2 hari)
Dalam penyelesaian pekerjaan, pada tiap akhir periode
ditambah satu hari untuk pemeriksaan semua unit secara
serentak.
Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa:
a. Penyusunan urutan pekerjaan pada tiap unit dapat
saling menunjang.
b. Setiap tugas (elemen pekerjaan), sekali dimulai dapat
berlangsung terus tanpa terjadi pemisahan, sehingga
akan menghasilkan:
 Waktu yang optimum untuk penyelesaian pekerjaan
(overhaul) termasuk dengan melakukan pemeriksaannya.
 Program kerja dapat diterapkan pada tiap unit.
 Program kerja untuk tiap unit melibatkan seluruh pekerja yang
bersangkutan.
Prosedur dalam mengalokasikan seluruh
pekerjaan perawatan, sebagai berikut:
a. Mengkalkulasi waktu kerja total yang dibutuhkan
untuk overhaul pada tiap unit dengan cara
menjumlahkan waktu dari masing-masing elemen
pekerjaannya.

Unit A : 2 + 2 + 4 + 3 + 2 = 13 hari kerja


Unit B : 2 + 6 + 4 + 4 = 16 hari kerja
Unit C : 2 + 4 + 5 + 3 = 14 hari kerja
Unit D : 3 + 3 + 3 + 2 = 11 hari kerja
Unit E : 1 + 1 + 3 = 5 hari kerja
b. Mengkalkulasikan alokasi pekerjaan untuk tiap jenis
keahlian.
Pekerjaan mekanik 15 hari kerja
Pekerjaan listrik 12 hari kerja
Pekerjaan instrumentasi 13 hari kerja
Pekerjaan las 9 hari kerja
Pekerjaan insulator panas 8 hari kerja
Pembersihan kimia 2 hari kerja
c. Mempertimbangkan kedua hal tersebut di atas untuk
menentukan berapa lama waktu yang akan
dibutuhkan.
- Dalam perencanaan ini, waktu overhaul yang
dibutuhkan pada unit B adalah 16 hari kerja.
- Jumlah waktu kerja dari unit B ini adalah yang
terbanyak, oleh karenanya diambil sebagai dasar
dalam menentukan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
- Seluruh pekerjaan yang telah diselesaikan perlu
dilakukan pemeriksaan untuk menjamin kesiapannya,
dan untuk ini diperlukan waktu 1 hari.
- Dengan demikian waktu minimum mutlak yang
dibutuhkan untuk penyelesaian seluruh program
perawatan tersebut tidak boleh kurang dari 16 hari + 1
hari (untuk pemeriksaan), jadi = 17 hari.
d. Merencanakan setiap unit pekerjaan pada blok chart
dengan skala yang tepat dan menganalisis urutan
pekerjaan yang akan dilakukan.

e. Menyusun program kerja.


- Sebagai langkah awal dapat direncanakan bahwa
waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan adalah 17 hari.
- Sebenarnya cara ini dilakukan untuk semua elemen
pekerjaan pada unit B yang kritis, dan semua elemen
pekerjaan yang termasuk dalam unit A, C, D dan E
harus disesuaikan susunannya terhadap unit B.
- Kalau pekerjaan tersebut tidak mungkin diselesaikan
dalam waktu 17 hari, maka jangka waktunya harus
ditambah sehingga mencapai optimum.
Pemasangan
Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Listrik Pekerjaan Las Instalator
Unit A Instrumen Las
Panas
(2) (2) (4) (3) (2)

Pekerjaan P
Pekerjaan Instrumen Pekerjaan Mekanik Pekerjaan Las
Unit B Mekanik e
m
(2) (6) (4) (4) e
Pemeriksaan
r
dilakukan bila
i
semua unit
k
Pekerjaan dilakukan
Pekerjaan Listrik Pekerjaan Instrumen Pekerjaan Mekanik s
Unit C Mekanik setelah
a
selesai
a
(2) (4) (5) (3) secara
n
lengkap

(
1
Pemasangan Pembersihan
Pekerjaan Mekanik Pekerjaan Listrik
Unit D

)
Insulator Panas Kimia

(3) (3) (3) (2)

Pek. Pek. Pemasangan


Unit E List. Mek. Insulator Panas
(1) (1) (3)

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
(hari)
Ilustrasi suatu program kerja yang lebih memadai dengan jumlah
waktu totalnya: 18 hari + 1 hari untuk pemeriksaan = 19 hari. Suatu
cara pendekatan dalam penyusunan program dapat dilakukan dengan
mengatur beberapa elemen pekerjaan sedemikian rupa tanpa
merubah jumlah waktu yang telah ditentukan pada program dasar.
Pemasangan
Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Listrik Pekerjaan Las Instalator
Unit A Instrumen Las
Panas
(2) (2) (4) (3) (2)
P
e
Pekerjaan
Pekerjaan Instrumen Pekerjaan Mekanik Pekerjaan Las m
Unit B Mekanik
e
(2) (6) (4) (4) r
i
k
Pekerjaan s
Pekerjaan Listrik Pekerjaan Instrumen Pekerjaan Mekanik
Unit C Mekanik a
(2) (4) (5) (3) a
n

Pemasangan Pembersihan

(
Pekerjaan Mekanik Pekerjaan Listrik
Unit D Insulator Panas Kimia 1

)
(3) (3) (3) (2)

Pek. Pek. Pemasangan


Unit E List. Mek. Insulator Panas
(1) (1) (3)

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
(hari)
f. Dengan informasi yang dikutip dari program kerja,
maka jadwal waktu untuk tiap jenis pekerjaan dapat
ditentukan susunannya.

Pekerjaan Unit C Unit B Unit D Unit E Unit B Unit C


Mekanik
(2 hari) (2 hari) (3 hari) (1 hari) (4 hari) (3 hari)

Pekerjaan Unit E Unit C Unit A Unit D


Listrik
(1 hari) (4 hari) (4 hari) (3 hari)

Pekerjaan Unit A Unit B Unit C


Instrumen
(2 hari) (6 hari) (5 hari)

Unit A Unit A Unit B


Pekerjaan Las
(2 hari) (3 hari) (4 hari)

Pemasangan
Unit E Unit D Unit A
Instalator
Panas (3 hari) (3 hari) (2 hari)

Pembersihan Unit D
Kimia
(1 hari)

Waktu (hari) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Penjadwalan Metoda Lintasan
Kritis
(Critical Path Method; CPM)
CPM digunakan untuk menentukan pekerjaan
perawatan yang paling kritis terhadap waktu
penyelesainnya dengan skala besar.

sehingga,  Dapat menetapkan pekerjaan yang


merupakan bottlenecks,
- kapan harus ada lembur atau
- penambahan tenaga kerja
 Dapat mengevaluasi akibat perubahan
program kerja atau penyimpangan yang
terjadi, dan mengendalikannya.
Asumsi untuk analisis pekerjaan perawatan:
1. Pekerjaan perawatan terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang terdefinisi dengan jelas.
2. Setiap kegiatan bisa di mulai dan di akhiri
tanpa tercampur dengan kegiatan lain.
3. Setiap kegiatan saling terkait dengan urutan
pelaksanaan satu sama lain.
Simbol yang digunakan:
disebut node/event; menunjukkan titik
berawalnya atau titik berakhirnya kegiatan.
Nomor di dalam digunakan untuk identifikasi.
menunjukkan kegiatan. Didekatnya ditulis
simbol kegiatan dan lama waktunya.

menunjukkan kegiatan semu (dummy).


Urutan kegiatan ada, tetapi dalam
kenyataannya tidak ada (lama waktunya nol).
Contoh:

Kegiatan yang Lamanya;


Kegiatan
mendahului hari
A - 5
B - 25
C - 18
D A 14
E D 14
F B, D 4
G C, D 5
H F, G 3
I E, H 1
Jaringan kegiatan dari contoh, sbb.:

D, 14 E, 14
2 3 7
A, 5 I, 1

B, 25 F, 4 H, 3
8
1 4 6

C, 18
G, 5
5
Node/event dibagi menjadi 3 ruang
- Ruang bawah (a) untuk menuliskan nomor
node/event
b c
- Ruang kiri (b) untuk menuliskan saat
a paling cepat kegiatan mulai atau berakhir
- Ruang kanan (c) untuk menuliskan saat
paling lambat kegiatan mulai atau
berakhir

Perhitungan yang digunakan dalam CPM


- Perhitungan maju dari kiri ke kanan, untuk
menghitung saat paling cepat seluruh pekerjaan
perawatan dikerjakan dan diselesaikan
- Perhitungan mundur dari kanan ke kiri, untuk
menghitung saat paling lambat.
Garis panah untuk perhitungan maju (dari kiri ke kanan)
selalu ada ES dan LS, sedangkan garis panah untuk
perhitungan mundur (dari kanan ke kiri) selalu ada EF
dan LF.

b c ES LS

EF LF

ES : saat paling cepat kegiatan mulai


LS : saat paling lambat kegiatan mulai
EF : saat paling cepat kegiatan berakhir
LF : saat paling lambat kegiatan berakhir
Contoh: Pekerjaan perawatan dalam pabrik

D, 4
2 5
A, 10 G, 11

B, 5 E, 10 H, 15
1 3 6 8

C, 8 I, 3

F, 12
4 7
Perhitungan maju
• Kegiatan A paling cepat mulai hari ke nol, di node
1, demikian juga kegiatan B dan C.
• Di node 2, kegiatan A paling cepat berakhir pada
hari ke 10, sekaligus mengawali kegiatan D paling
cepat pada hari ke 10.
• Kegiatan D berlangsung selama 4 hari, maka
berakhir paling cepat pada hari ke 14 di node 5.
• Dengan cara yang
10 D, 4 14
sama untuk kegiatan
A, 10 2 5 G, 11 yang lain.

0 B, 5 5 E, 10 15 H, 15 30
1 3 6 8

C, 8
I, 3
8 F, 12 20
4 7
• Di Node 8 terdapat tiga kejadian sekaligus berakhir paling
cepat pada saat yang berbeda yaitu kegiatan G, H, dan I.
- Kegiatan G berakhir paling cepat pada hari ke 25
- Kegiatan H berakhir paling cepat pada hari ke 30
- Kegiatan I berakhir paling cepat pada hari ke 23

Diplih berakhir paling cepat yang terbesar yaitu pada hari ke


30.
Perhitungan mundur
10 15 D, 4 14 19

A, 10 2 5 G, 11

0 0 B, 5 5 5 E, 10 15 15 H, 15 30 30
1 3 6 8

C, 8
I, 3
8 15 F, 12 20 27
4 7

• Di mulai pada node 8, berakhir paling cepat dari perhitungan maju


pada hari ke 30 disamakan dengan berakhir paling lambat untuk
kegiatan G, H, dan I.
• Kegiatan G berakhir paling lambat pada hari ke 30, sedangkan lama
pelaksanaannya 11 hari, maka di node 5 boleh mundur mulai
paling lambat pada hari ke 19.
• Begitu juga kegiatan I, boleh mundur mulai paling lambat pada
hari 27 pada node 7.
• Dari node 2, 3, dan 4 ke node 1, perlu perhatian khusus.
- Kegiatan A boleh mulai paling lambat pada hari ke 5 di node 1.
- Kegiatan C boleh mulai paling lambat pada hari ke 7 di node 1.
- Tetapi kegiatan B harus di mulai pada hari ke 0 di node 1 (tidak
boleh mundur).
Diplih berakhir paling lambat dari perhitungan mundur pada hari ke
0 di node 1.

 Node 1, 3, 6, dan 8 menunjukkan ruang kiri dan


kanan sama. Artinya slack (selisih antara saat
paling cepat dan saat paling lambat akhir kegiatan)
sama dengan nol, dan menunjukkan lintasan kritis
dari pekerjaan perawatan.
 Lintasan kritis mengandung makna bahwa
kegiatan-kegiatan perawatan yang ada pada
lintasan tersebut tidak boleh terlambat dikerjakan
dan memerlukan perhatian khusus dari
manajemen.
Latihan:
Pekerjaan perawatan dalam pabrik yang
ditunjukkan pada jaringan kegiatan di bawah
ini. Tentukan lintasan kritisnya.

D, 15
2 5
A, 4 I, 3
E, 6
B, 8 F, 12 J, 10
1 3 6 9

C, 7 L, 0 K, 5
G, 9 H, 11
4 7 8

Anda mungkin juga menyukai