Etika Profesi
Bab 1 PENDAHULUAN
Tujuan umum:
• Memahami tujuan belajar etika
Tujuan khusus:
• Memahami definisi etika
• Memahami konsep baik dan buruk.
• Memahami domain ilmu etika dalam pribadi
manusia.
1
04/04/2017
2
04/04/2017
1.1.2 Akhlaq`
• Akhlaq secara bahasa adalah bentuk jamak dari kata khulq, artinya tingkah
laku, perangai, tabi’at.
• Secara istilah, akhlaq adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong
perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi .
• Akhlak adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
• Menurut Ibn Maskawaih : akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan.
• Abdullah Dirroz dalam Tatapangarsa (1984):“ Akhlak adalah suatu
kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana
berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang
benar ( dalam hal akhlak baik ) atau pihak yang jahat ( dalam hal akhlak
yang tidak baik).
• Imam Ghozali: suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan
pikiran.
1.1.3 Moral
• Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin
Mores, bentuk plural dari Mos yang berarti
kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
• Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S
Poerwodarminto dijelaskan bahwa moral adalah
ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.
• Moral secara terminologis adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menentukan batas-batas
dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau
perbuatan yang secara layak dapat dikatakan
benar –salah, baik-buruk .
3
04/04/2017
4
04/04/2017
• Bila baik buruk adalah realitas, maka baik buruk bersifat obyektif, dan
mutlak.
• Pandangan ini didukung: Nelson, F. Copleston, GE Moore, Betrand Russel,
dan kaum Adliyah.
• Pandangan ini lebih kuat dari pandangan sebelumnya dengan alasan-
alasan berikut:
– Bahwa nilai baik buruk pastilah sudah ada sebelum ketetapan apapun
diberlakukan.
– Baik buruk ada pada semua masyarakat, dan bersifat objektif, khususnya pada
hal yang bersifat umum.
– Orang dari berbagai latar belakang bisa berbicara mengenai baik-buruk, dan
berusaha mencari titik temu, dari perbedaan yang ada.
– Baik-buruk etis adalah salah satu ukuran kesempurnaan manusia, yang
bersifat objektif, dengan belajar etika dan mengamalkannya maka manusia
akan mencapai peningkatan kesempurnaan yang objektif dan hakiki, bukan
kesempurnaan yang dibuat-buat.
– Dll.
5
04/04/2017