Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI
ACARA II
PERENCANAAN PRODUKSI

Disusun Oleh
Plug: E
Kelompok: 5

1. Irfan Syah Aji Wijaya (122150090)


2. Rifandi Elfrianto (122150109)
3. Raka Ardiansyah (122150115)

LABORATORIUM
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
ACARA II
PERENCANAAN PRODUKSI

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mampu memahami maksud dan tujuan perencanaan produksi.
2. Praktikan mampu memahami prosedur peramalan dan berbagai macam
metode peramalan.
3. Praktikan dapat memahami dan membuat Jadwal Induk Produksi (JIP).

2.2 Landasan Teori


2.1.1 Perencanaan Produksi
Perencanaan Produksi merupakan aktivitas untuk menetapkan produk
yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai
dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Perencanaan produksi berkaitan erat dengan
pengendalian produksi. Kedua hal tersebut bertujuan untuk merencanakan dan
mengendalikan aliran material kedalam, di dalam dan keluar pabrik sehingga
posisi keuntungan maksimal yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.1.2 Peramalan permintaan produk


Peramalan (Forecasting) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Peramalan diperlukan untuk
mengantisipasi pengaruh perubahan kondisi pasar yang kompleks dan dinamis,
dimana terjadi perubahan permintaan yang bervariasi sepanjang waktu. Untuk
menghadapi beragamnya kebutuhan, beberapa teknik peramalan telah
dikembangkan. Teknik peramalan ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Peramalan kualitatif adalah peramalan yang menggunakan intuisi
penyusunnya, tidak menggunakan pendekatan matematis maupun statistik.
2. Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang menggunakan model
matematis dan statistik dari data historis.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-2
2.2.3 Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat merupakan perencanaan yang dibuat untuk
memenuhi total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan dalam
menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya yang ada, sehingga ongkos total produksi dapat ditekan
seminim mungkin. Terdapat 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam membuat
perencanaan agregat. Keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memproduksi banyak barang pada saat permintaan rendah dan menyimpan
kelebihannya sampai saat yang dibutuhkan
2. Menambah tenaga kerja pada saat permintaan tinggi dan
memperhatikannya (mengurangi) pada saat permintaan rendah.
Penambahan ini memerlukan biaya rekrutmen dan pelatihan. Biaya
kompensasi dan reorganisasi seringkali harus dikeluarkan jika harus
dilakukan pengurangan tenaga kerja.
3. Melemburkan pekerja, alternatif ini sering dipakai dalam perencanaan
agregat, tetapi ada keterbatasannya dalam menjadwalkan kapasitas mesin
dan tenaga kerja yang ada.
4. Mensubkontrakkan sebagian pekerjaan pada saat sibuk, alternatif ini
mengakibatkan tambahan ongkos karena subkontrak dan kekecewaan
konsumen bila terjadi keterlambatan pengiriman barang yang
disubkontrakkan.
Rencana agregasi memperhitungkan tenaga kerja dan kualitas produk
secara keseluruhan. Agar lebih berguna, rencana harus dijabarkan dalam kuantitas
produk untuk masing-masing individu produk. Proses penjabaran atau disagregasi
ini akan menghasilkan jadwal induk yang selanjutnya akan menjadi input bagi
MRP.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-3
2.3 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Data penjualan (Permintaan) tahun yang lalu
2. Kertas HVS
3. Alat tulis
4. Kalkulator dan laptop
5. Data waktu proses produk

2.4 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan semua peralatan yang digunakan.
2. Melakukan analisis peramalan dengan menghitung ME, MSE, dll.
3. Melakukan pemilihan metode peramalan yang terbaik.
4. Melakukan verifikasi.
5. Melakukan peramalan untuk periode mendatang.
6. Menyiapkan data permintaan atau hasil peramalan.
7. Melakukan analisis perencanaan agregat.
8. Memilih metode perencanaan agregat yang memberikan hasil yang
terbaik.
9. Menguraikan produk famili menjadi produk individual atau item produk.
10. Menentukan proporsi ukuran untuk masing-masing item.
11. Menghitung disagregasi dari masing-masing item produk.

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-4
2.5 Pengumpulan Data
2.5.1 Data Permintaan
Data permintaan produk tamiya selama setahun disajikan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Data permintaan
Permintaan
Periode
A B
1 1900 1200
2 2900 2100
3 3900 4200
4 3500 6105
5 5300 4300
6 6100 5400
7 7150 6500
8 7300 6900
9 7450 7100
10 7600 7500
11 7800 7800
12 7900 7905
Total 68800 67010

2.5.2 Waktu Proses


Berdasarkan praktikum Acara 1 dapat diperoleh hasil waktu proses
pembuatan produk sebagai berikut:
a. Produk A = 12,523 detik/unit = 0.209 jam/unit
b. Produk B = 10,577 detik/unit = 0.176 jam/unit
2.5.1 Biaya-biaya Produksi
Biaya-biaya yang terlibat dalam prosuksi tamiya adalah sebagai berikut:
a. Biaya Hiring = Rp 16.700,00/ unit
b. Biaya Layoff = Rp 18.200,00/ unit
c. Inventory = Rp 32.300,00/ unit

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-5
2.6 Pengolahan Data
2.6.1 Pengolahan Permintaan Agregat
Permintaan agregat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Permintaan agregat = Permintaan (unit) x Waktu Proses (jam)
Hasil perhitungan lain disajikan pada Tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2 Data permintaan agregat
Total
Permintaan
Periode Permintaan Waktu Proses Permintaa
Agreagat
n Agregat
A B A B A B
1 1900 1200 0.209 0.176 397.1 211.2 608.3
2 2900 2100 0.209 0.176 606.1 369.6 975.7
3 3900 4200 0.209 0.176 815.1 739.2 1554.3
4 3500 6105 0.209 0.176 731.5 1074.48 1805.98
5 5300 4300 0.209 0.176 1107.7 756.8 1864.5
6 6100 5400 0.209 0.176 1274.9 950.4 2225.3
7 7150 6500 0.209 0.176 1494.35 1144 2638.35
8 7300 6900 0.209 0.176 1525.7 1214.4 2740.1
9 7450 7100 0.209 0.176 1557.05 1249.6 2806.65
10 7600 7500 0.209 0.176 1588.4 1320 2908.4
11 7800 7800 0.209 0.176 1630.2 1372.8 3003
12 7900 7905 0.209 0.176 1651.1 1391.28 3042.38
6880 6701 11793.7
Total 2.508 2.112 14379.2 26172.96
0 0 6
Propors 0.54939 0.45060
i 1 9

Contoh perhitungan (periode ke-7):


Produk A = 1900 x 0,209 = 397,1
Produk B = 1200 x 0,176 = 211,2

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-6
Grafik permintaan agregat dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Grafik permintaan agregat

2.6.1 Hasil Peramalan


Berdasarkan peramalan yang dilakukan menggunakan software WinQSB
diketahui tingkat error (MAD) hasil peramalan dengan metode SEST sebesar
169,077 dan metode DEST sebesar 173,8154 Dengan demikian metode peramalan
terpillih adalah metode SEST. Hasil peramalan metode terpilih dapat dilihat pada
Tabel 2.3
Tabel 2.3 Data hasil peramalan metode terpilih
Periode y'
13 3140.54
3238.12
14
1
3335.70
15
1

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-7
3433.28
16
1
3530.86
17
2
3628.44
18
2
3726.02
19
2
3823.60
20
3
3921.18
21
3
4018.76
22
3
4116.34
23
3
4213.92
24
3
Grafik peramalan dengan metode SEST dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini:

Grafik Hasil Peramalan


4500
4000
3500
3000
2500 Y'

2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 2.2 Grafik permintaan agregat

2.6.2 Uji Verifikasi


Perhitungan uji verifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Data perhitungan kesalahan dengan metode SEST
Period
Error Etn-(Etn-1)
e
1 0 0
2 367.4 367.4 367.4

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-8
556.556 189.156 189.156
3
3 3 3
196.242 - 360.313
4
9 360.313 4
- - 204.934
5
8.69177 204.935 7
294.109 302.801 302.801
6
6 4 4
328.713
7 34.6038 34.6038
4
- -
8 331.023
2.30957 331.023
- - 35.0617
9
37.3713 35.0618 7
0.07104 37.4423 37.4423
10
5 8 8
- - 7.15405
11
7.08301 7.15405 3
- - 54.2153
12
61.2983 54.2153 3
- 1924.10
Total
61.2983 6

Contoh perhitungan kesalahan (periode ke-2)


Et (Et-1) = 367.4 0
= 367.4
Et ( E t1 )
a. MR = n1 = 174.9187322

b. BKA = 2,66 x MR = 12219,54
c. BKB = -2,66 x
MR = -12219,54
d. Grafik uji verifikasi

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-9
Grafik Uji Verifikasi
800

600

400 BKA
BKB
200
Error
Eror

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-200

-400

-600

Gambar 2.3 Grafik uji verifikasi

2.6.3 Perencanaan Agregat Berdasarkan Level Produksi


Perencanaan agregat produksi dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
Y '
Level Produksi (LP) =
n
Inventory (I) = Kumulatif LP Kumulatif Y
Cost = {I-(I min)} x cost inventory
Perhitungan disajikan pada Tabel 2.5 berikut ini:
Tabel 2.5 Perhitungan biaya inventory
Periode y' kum y' LP kum LP I I-Imin Cost
13 3140.54 3140.54 3677.232 3677.232 536.692 536.692 17335152
3238.12 6378.66
14 3677.232 7354.464 975.803 975.803 31518437
1 1
3335.70 9714.36
15 3677.232 11031.7 1317.334 1317.334 42549888
1 2
3433.28 13147.6
16 3677.232 14708.93 1561.285 1561.285 50429506
1 4
3530.86 16678.5
17 3677.232 18386.16 1707.655 1707.655 55157257
2 1
3628.44 20306.9
18 3677.232 22063.39 1756.445 1756.445 56733174
2 5
Tabel 2.5 (Lanjutan)
Periode y' kum y' LP kum LP I I-Imin Cost

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-10
3726.02 24032.9
19 3677.232 25740.62 1707.655 1707.655 55157257
2 7
3823.60 27856.5
20 3677.232 29417.86 1561.284 1561.284 50429473
3 7
3921.18 31777.7
21 3677.232 33095.09 1317.333 1317.333 42549856
3 6
4018.76 35796.5
22 3677.232 36772.32 975.802 975.802 31518405
3 2
4116.34 39912.8
23 3677.232 40449.55 536.691 536.691 17335119
3 6
4213.92 44126.7
24 3677.232 44126.78 0 0 0
3 8

Contoh perhitungan perencanaan agregat (Periode ke 13)

LP =
Y ' = 44126.784/12 = 3677.232
n
I = Kum LP Kum Y = 3677.232 3140.54= 536.692
Cost = I-(Imin) x Biaya Inventory = 536.692 [ 1073,64(1104,25 ) ] x
32300,-
= 17335152

2.6.4 Hiring dan Layoff


Biaya yang disebabkan oleh hiring dan layoff dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Biaya peningkatan = hiring x biaya peningkatan
Biaya penurunan = layoff x biaya penurunan
Tabel 2.6 Perhitungan biaya Hiring dan Layoff
Period
Y' Hiring Layoff Cost
e
3140.5
13 0 0 0
4
3238.1 Rp.1.629.602,
14 97.581 0
21 -
3335.7 Rp.1.629.586,
15 97.58 0
01 -
3433.2 Rp.1.629.586,
16 97.58 0
81 -
17 3530.8 97.581 0 Rp.1.629.602,

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-11
62 -
3628.4 Rp.1.629.586,
18 97.58 0
42 -
3726.0 Rp.1.629.586,
19 97.58 0
22 -
3823.6 Rp.1.629.602,
20 97.581 0
03 -
3921.1 Rp.1.629.586,
21 97.58 0
83 -
4018.7 Rp.1.629.586,
22 97.58 0
63 -
4116.34 Rp.1.629.586,
23 97.58 0
3 -
4213.9 Rp.1.629.586,
24 97.58 0
23 -
Rp.17.925.49
Total
6,-
Contoh perhitunngan (Periode ke-14)
Biaya peningkatan = Rp 97.581,- x Rp16.700,-
= Rp 1.629.602,-
Biaya penurunan = 0 x 13000
=0

2.6.5 Diagregasi Peramalan


Disagregsi peramalan dihitung dengan rumus : Y x Proporsi tiap item.
Perhitungan disagregasi disajikan pada Tabel 2.6
Tabel 2.6 Disagregasi
Periode y' Proporsi Disagregasi
A B A B
0,54939 0,45060 1725,38 1415,15
13 3140,54
1 9 4 6
3238,12 0,54939 0,45060 1778,99 1459,12
14
1 1 9 5 6
3335,70 0,54939 0,45060 1832,60 1503,09
15
1 1 9 4 7
3433,28 0,54939 0,45060 1886,21 1547,06
16
1 1 9 4 7
3530,86 0,54939 0,45060 1939,82 1591,03
17
2 1 9 4 8
3628,44 0,54939 0,45060 1993,43 1635,00
18
2 1 9 3 9
19 3726,02 0,54939 0,45060 2047,04 1678,97

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-12
2 1 9 3 9
3823,60 0,54939 0,45060 2100,65
20 1722,95
3 1 9 3
3921,18 0,54939 0,45060 2154,26
21 1766,92
3 1 9 3
4018,76 0,54939 0,45060 2207,87 1810,89
22
3 1 9 2 1
0,54939 0,45060 2261,48 1854,86
23 4116,343
1 9 2 1
4213,92 0,54939 0,45060 2315,09 1898,83
24
3 1 9 1 2

Contoh perhitungan (periode ke-13)


Disagregasi produk A = Y x Proporsi produk A
= 3140.54 x 0.549391
= 1725.384
Disagregasi produk B =Y x Proporsi produk B
= 3140.54 x 0.450609
= 1415.156

2.6.6 Master Production Scheduling (MPS)


Perhitungan MPS dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
disagregasi produk
MPS =
waktu proses tiap produk
Perhitungan MPS disajikan pada Tabel 2.7

Tabel 2.7 Master Production Scheduling (MPS)


Periode y' Disagregasi WS MPS
A B A B A B
1725,38 1415,15
13 3140,54 0,209 0,176 8.255 8.041
4 6
3238,12 1778,99 1459,12
14 0,209 0,176 8.512 8.290
1 5 6
3335,70 1832,60 1503,09
15 0,209 0,176 8.768 8.540
1 4 7
16 3433,28 1886,21 1547,06 0,209 0,176 9.025 8.790

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-13
1 4 7
3530,86 1939,82 1591,03
17 0,209 0,176 9.281 9.040
2 4 8
3628,44 1993,43 1635,00
18 0,209 0,176 9.538 9.290
2 3 9
3726,02 2047,04 1678,97
19 0,209 0,176 9.794 9.540
2 3 9
3823,60 2100,65
20 1722,95 0,209 0,176 10.051 9.789
3 3
3921,18 2154,26
21 1766,92 0,209 0,176 10.307 10.039
3 3
4018,76 2207,87 1810,89
22 0,209 0,176 10.564 10.289
3 2 1
2261,48 1854,86
23 4116,343 0,209 0,176 10.820 10.539
2 1
4213,92 2315,09 1898,83
24 0,209 0,176 11.077 10.789
3 1 2

Contoh perhitungan (Periode ke-13)


MPS produk A = 1725.384/0.209= 8.255
MPS produk B = 1415.156/0.176= 8.041

2.6.7 Hasil MPS


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan. diperoleh Master
Production Scheduling seperti pada Tabel 2.8 berikut ini:
Tabel 2.8 Data hasil MPS
MPS
Periode
A B
13 8.255 8.041
14 8.512 8.290
15 8.768 8.540
16 9.025 8.790
Tabel 2.8 (Lanjutan)
MPS
Periode
A B
17 9.281 9.040
18 9.538 9.290
19 9.794 9.540
20 10.051 9.789

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-14
21 10.307 10.039
22 10.564 10.289
23 10.820 10.539
24 11.077 10.789

2.7 Analisis Hasil


Berdasarkan hasil praktikum pada acara 2 perencanaan produksi ini dilihat
dari keseluruhan data permintaan yang sudah ada sebelumnya untuk
menentukan peramalan permintaan di periode selanjutnya. Dari 2 produk yang
diramalkan permintaannya produk A memilki waktu proses sebesar 0,209
jam/unit dan produk B memiliki waktu proses sebesar 0,176 jam/unit. Dari
hasil perhitungan permintaan agregat produk A memiliki jumlah permintaan
agregat sebesar 14379.2 dan memiliki proporsi sebesar 0,549. Produk B
memiliki jumlah permintaan agregat sebesar 11793.76 dan memiliki proporsi
sebesar 0,450.
Setelah itu menentukan total permintaan agregat dan di plotkan ke dalam
grafik total permintaan agregat dan hasilnya naik. Untuk menentukan metode
yang akan dipilih, menggunakan software dan keseluruhan data yang akan
diramalkan. Dalam menentukan metode yang akan dipilih, memilih error yang
paling sedikit. Setelah menentukan metode lalu uji verifikasi dari metode yang
dipilih untuk menentukan MR, BKA dan BKB. Dari hasil perhitungan MR
didapatkan sebesar 174.918, BKA didapatkan hasil 12219.54 dan BKB
didapatkan hasil 12219.54. Kemudian dari hasil error yang didapatkan serta
BKA dan BKB diplotkan kedalam grafik.

Setelah itu menghitung perencanaan agregat berdasarkan level


produksinya. Level produksi didapatkan sebesar 3677.232. Dan untuk
menentukan cost dari tiap produk, tiap periode mencari inventory terlebih
darhulu dari tiap produk dan didapatkan total cost sebesar Rp. 1.735.152,-.
Kemudian menentukan hiring dan layoff dari data yang sudah diramalkan

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-15
untuk periode selanjutnya. Setelah itu melakukan perhitungan disagregasi
peramalan dari tiap periode yang diramalkan dan proporsi dari tiap produk
yang ingin diproduksi. Setelah menghitung disagregasi peramalan dari tiap
produk dan tiap periode, lalu menghitung Master Production Scheduling
(MPS) yang dihitung dari waktu proses dari tiap produk. Dari hasil MPS yang
telah dihitung angkanya dibulatkan ke atas agar produk yang diproduksi tidak
kekurangan dari jumlah yang ingin diproduksi.

2.8 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pada percobaan perencanaan produksi ini
praktikan dapat memahami berbagai macam metode peramalan, berbagai
macam ukuran kesalahan dalam peramalan permintaan, menentukan
metode peramalan sesuai dengan pola data permintaan sebelumnya dan
dapat mengetahui kebutuhan proses produksi untuk periode ke depan dari
produk yang ingin di produksi sesuai perkiraan peramalan permintaan
yang sudah ditentukan

Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian


Produksi II-16

Anda mungkin juga menyukai