NIM : 191450021
Kelas : Logistik 3B
Matkul : Sistem Persediaan
Sebuah perusahaan yang memproduksi 4 Produk yang berbeda pada satu lintasan produksi. Data-
data yang tentang kelima produk tersebut seperti pada table berikut
ch x (1-di/pi) x
di
11,760
20,800
10,733 Jumlah siklus produksi yang optimal adalah = 9.2679854
14,063
6,379
63,735
Jika membeli suatu produk harganya Rp. 22.000, - dan jika diproduksi, biaya produksi perunit Rp. 27.000,- dengan ti
membeli biaya pesan sebesar Rp. 5000,- tapi apabila memproduksi biaya setup sebesar Rp. 50.000 jika permintaan pe
sebesar 1,72%/bulan. Jika membeli terdapat, supplier tidak dapat memenuhi sesuai dengan permintaan, sehingga peru
Kekurangan persediaan tsb diperbolehkan dengan konsumen akan menunggu sampai barang tersebut tersedia (system
biaya kekurangan sebesar Rp. 5000/unit/periode. Perusahaan ingin menentukan kebijaksanaan yang mana yang sehar
memproduksi sendiri) jelaskan alasannya dan berapa jumlah yang harus diproduksi atau dibuat?
Dit : Perusahaan ingin menentukan kebijaksanaan yang mana yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan
(membeli atau memproduksi sendiri) jelaskan alasannya dan berapa jumlah yang harus diproduksi atau
dibuat?
2. Menggunakan EPQ
a:2
b:1
Total Harga
Rp 5,500,000,000
Total Harga
Rp 5,250,000,000
etode EOQ mempuyai total harga
arankan untuk membeli barang,
n produksi sendiri.
Dik : Demand 26000 unit tiap tahun
Biaya Pemesanan 62000 per pesan (Rp. 6a.000)
Fraksi Biaya Simpan 26% per tahun (25 + a - b)%
Q ch q/2
Q-7200 1,312 Not Valid Tc(Qc= 1) Rp 1,872 0.5
Q-7050 1,326 Valid Tc(Qc= 1399) Rp 1,833 699.5
Q-6900 1,341 Not Valid Tc(Qc= 1400) Rp 1,794 700
Q-6800 1,350 Not Valid Tc(Qc= 1800) Rp 1,768 900
Q 1,326
D 26000
Q/D 0.0510085451
0.05 Tahun
15 Hari
Diasumsikan 1 tahun = 300 hari
a:2
b:1
IH 41.4664523
IS 93.2995177
Dit : Jelaskan tentang Klasifikasi persediaan dengan model ABC,
(Tujuan, Manfaat, Proses klasifikasi)?
Jawab :
Activity Based Costing adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk
menghitung setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan
alokasi yang berbeda-beda pada setiap aktivitasnya. Metode ini didasari pada konsep
bahwa untuk menjalankan suatu rencana pada sebuah perusahaan maka manajemen
perusahaan harus melaksanakan serangkaian aktivitas.
Tujuan Activity Based Costing adalah untuk menglokasikan biaya ke transaksi dari
aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi dan kemudian mengalokasikan
biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.
Klasifikasi Activity Based Costing, adalah metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan
peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut
kelompok A, B dan C.
1. Kelas A : Nilai Rupiah per tahun nya tinggi. Kelompok A biasanya sejumlah 10-20% dari total elemen
merepresentasikan 60-70% total nilai.
2. Kelas B : Nilai Rupiah per tahun pertengahan. Kelompok B berjumlah 20% dari total item dan
merepresentasikan 20% total nilai
3. Kelas C : Nilai Rupiah per tahun rend. biasanya berjumlah 60-70% dari total elemen dan merepresentas
10-20% total nilai.
Pengelompokkan dengan menggunakan prinsip ini akan membantu seseorang untuk bekerja lebih fokus p
elemen-elemen yang bernilai tinggi (grup A) dan memberikan kontrol yg secukupnya untuk elemen-eleme
yg bernilai rendah (grup C). Prinsip ABC ini bisa digunakan dalam pengelolaan pembelian, inventori,
penjualan, dsb.
gi pembebanan harga pokok
erlalu rendah (under costing).
nggolongan berdasarkan
mpok besar yang disebut
Jawab :
Metode Sistem P (Periodic Review Method)
a. Periode Pemesanan Tetap
b. Jumlah Pemesanan berubah-ubah untuk setiap Pemesanan
c. Membutuhkan Safety Stock yang relatif lebih Besar
d. Administasi Relatif Ringan
Jawab : Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana
faktor - faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan.
lingkungan yang
onomi