Anda di halaman 1dari 13

NAMA : VIVI RAHMAH HIDAYATI

NIM : 072010059
KELAS : AKUNTANSI 2B
1.

Jenis Aktivitas Driver Biaya DB Tarif BOP Pembebanan


(DB) Sesungguhnya BOP

SM Jumlah setting 5 50.000 250.000

PB Berat bahan 2.000 600 1.200.000

PL Berat limbah 40 8.000 320.000

PM Jumlah periksa 1 11.000 11.000

BL Jam mesin 1.000 100 100.000

Jumlah BOP dibebankan 1.881.000

Jumlah Biaya produksi total produk A :

- Biaya bahan = Rp. 5.200.000


- BTKL = Rp. 3.800.000
- BOP = Rp. 1.881.000 +

Harga Pokok Produksi = Rp. 10.881.000


Kuantitas = 5.000 :

Hrg Pokok Penjualan = Rp. 2.176,2

2.

 Metode Rata – Rata Tertimbang Departemen 1


a. Perhitungan Unit Ekuivalen
BBB = 45.000 kg + ( 100% x 10.000 kg ) = 55.000 kg
BTKL = 45.000 kg + ( 80% x 10.000 kg ) = 53.000 kg
BOP = 45.000 kg + ( 80% x 10.000 kg ) = 53.000 kg
b. Perhitungan Biaya Produksi / Unit

Unsur Biaya BDP awal Biaya Periode Total Biaya Unit Biaya
Biaya (Rp) Sekarang (Rp) Ekuivalen Produksi / Unit
(Rp)

BBB 2.800.000 30.000.000 32.800.000 55.000 596,4

BTKL 2.200.000 28.600.000 30.800.000 53.000 581,1

BOP 2.900.000 34.000.000 37.000.000 53.000 698,1

Jumlah 100.600.000 1.875,6

 Metode Rata – Rata Tertimbang Departemen 2


a. Perhitungan Unit Ekuivalen
BBB = 48.000 kg + ( 100% x 5.000 kg ) = 53.000 kg
BTKL = 48.000 kg + ( 60% x 5.000 kg ) = 51.000 kg
BOP = 48.000 kg + ( 90% x 5.000 kg ) = 52.000 kg

b. Perhitungan Biaya Produksi / Unit

Unsur Biaya Biaya BDP Biaya Periode Total Biaya Unit Biaya Produksi
awal (Rp) Sekarang (Rp) Ekuivalen / Unit (Rp)

HP dari Dep 1 21.000.000 84.402.000 105.402.000 53.000 1.988,7

Biaya yang ditambahkan dalam departemen 2

BTKL 2.100.000 33.800.000 35.900.000 51.000 703,9

BOP 6.300.000 45.000.000 81.500.000 52.500 980,9

Jumlah 222.802.000 3.673,5


MAKALAH AKUNTANSI BIAYA
“PRODUK GABUNGAN DAN PRODUK SAMPINGAN”

Disusun Oleh :
Vivi Rahmah Hidayati (072010059)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagaimacam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita selalu membawa keberkahan, baik di alamkehidupan
ini, maupun di kehidupan akhirat nanti, sehingga semua cita-cita serta harapan yangkita capai
lebih mudah dan bermanfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada selaku dosen akuntansi
biaya serta teman-teman sekalian yang telah membantu baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini selesai dalam waktu yang telah di tentukan.Kami menyadari
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah-makalah kami
dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yangkami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
inginmengambil atau menyempurnakan lagi.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................1
1.3 TUJUAN .................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1 PERBEDAAN PRODUK GABUNGAN DAN PRODUK SAMPINGAN...........2


2.2 PERHITUNGAN HARGA .....................................................................................2
2.3 METODE UNTUK MENGHITUNG BIAYA PRODUK SAMPINGAN .............3
BAB 3 PENUTUP ..............................................................................................................7

3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................7


DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................7

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya industri akan selalu memunculkan produk-produk baru. Perusahaan
akan selalu berusaha menciptakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Akibatnya
peningkatan dalam output salah satu produk pasti akan menyebabkan peningkatan kuantitas
dari produk atau produk-produk lain, dan demikian sebaliknya suatu perusahaan tidak hanya
memproduksi satu produk tetapi beragam produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal
ini menjadikan masalah baru bagi perusahaan dalam perhitungan akuntansinya. Bersumber
dari masalah inilah kalkulasi produk gabungan dan produk sampingan menjadi penting untuk
dibahas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar biaya bersama dan biaya produk?
2. Bagaimana perhitungan akuntansi produk bersama dan produk sampingan?
3. Bagaimana penjelasan masing-masing metode alokasi biaya bersama?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar biaya bersama dan biaya produk
2. Mengetahui perhitungan akuntansi produk bersama dan produk sampingan
3. Mengetahui penjelasan masing-masing metode alokasi biaya bersama
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Produk Gabungan dan Produk Sampingan

Produk gabungan diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau serentetan proses
umum, dimana setiap produk yang dihasilkan memiliki lebih dari nilai nominal dalam bentuk
sesuai dengan hasil pemrosesan tersebut. Produksi bersifat simultan karena proses produksi
menghasilkan seluruh produk tanpa dapat dihindari. Peningkatan output salah satu produk
akan menyebabkan meningkatnya kuantitas produk atau produk-produk lain, demikian
sebaliknya, walaupun tidak harus dalam proporsi yang sama.
Produk sampingan umumnya didefinisikan sebagai produk dengan total nilai yang relatif
kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk yang total nilainya
lebih besar (produk utama). Contoh residu dan produk sampingan dalam industri
perminyakan..
Titik pisah didefinisikan sebagai titik dimana produk tersebut dapat dipisahkan sebagai
unit individual Sebelumnya produk masih dalam satu kesatuan yang homogen.

2.2 Perhitungan Harga

Produk sampingan dan produk gabungan sulit dihitung biayanya karena biaya gabungan
yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Misalnya, suatu bijih dapat saja mengandung timah
dan tembaga. Dalam kondisi mentah, mineral-mineral ini adalah produk gabungan sampai
dipisahkan oleh pemrosesan bijih. Biaya menemukan, menambang, dan memproses bijih
tersebut adalah biaya gabungan, karena sebelum titik pisah batas, baik timah maupun
tembaga tidak dapat diproduksi sendirian tanpa menghasilkan yang lainnya.

Oleh karena tidak dapat dibaginya biaya gabungan, maka metode alokasi yang digunakan
untuk menentukan biaya per unit dari produk gabungan bersifat sedikit arbitrer. Perhitungan
biaya produk gabungan dan produk sampingan menyoroti masalah pembebanan biaya ke
produk yang asal, penggunaan peralatan, bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas lainnya tidak
dapat benar-benar ditentukan. Jika tidak ada persediaan awal maupun akhir, maka total angka
laba atau rugi periodik.
3

Hal ini disebabkan karena metode alokasi yang berbeda menyebabkan jumlah yang
berbeda dialokasikan ke persediaan dari berbagai produk gabungan atau produk sampingan.
Alokasi biaya gabungan mungkin diharuskan guna menjustifikasi harga jual di hadapan
badan pemerintah. Akan tetapi, baik akuntan maupun ekonom sering kali mempertanyakan
validitas pemisahan biaya gabungan untuk menentukan harga yang wajar dalam penetapan
harga produk yang diatur oleh pemerintah.

2.3 Metode untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan

Ada 2 kategori untuk menghitung biaya produk sampingan:

1. Biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan.


a. Metode 1 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan kotor dari
produk sampingan.
b. Metode 2 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan bersih dari
produk sampingan
2. Sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan tersebut.
a. Metode 3 : Metode biaya penggantian (replacement cost method).
b. Metode 4 : Metode nilai pasar (market value method) atau metode pembatalan atau
pembalikan biaya (reversal cost method)
 METODE 1: Pengakuan Pendapatan Kotor
pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan ditampilkan dalam laporan laba
rugi sebagai salah satu dari kategori ini:
a) Pendapatan lain-lain
b) Tambahan pendapatan penjualan
c) Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama
d) Pengurang biaya produksi produk utama.
Metode 1a: Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pendapatan Lain-lain.
Contoh sbb, dengan asumsi pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan adalah
sebesar $1.500:
Penjualan (produk utama :10.000 unit @ $2) $ 20,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 unut @ $1,50) $ 1,500
4

Total biaya produksi (11.000 unit @ $1,50) $ 16,500


Tersedia untuk dijual $ 18,000
Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @ $1,20) $ 3,000
Harga Pokok Penjualan : $ 15,000
Laba kotor $ 5,000
Beban pemesanan dan administrasi $ 2,000
Laba operasi $ 3,000
Pendapatan lain-lain: penjualan produk sampingan $ 1,500
Laba sebelum pajak $ 4,500
 METODE 2 : Pengakuan Pendapatan Bersih
 Metode pendapatan bersih (net revenue method): membebankan biaya yang terjadi
setelah titik pisah batas (yaitu biaya untuk memproses maupun memasarkan produk
sampingan) ke pendapatan produk sampingan.
 Beberapa perusahaan memiliki akun ‘Produk Sampingan’, dimana semua biaya yang
terjadi setelah titik pisah batas di debit ke akun ini, sementara pendapatan yang
diperoleh dikreditkan ke akun tersebut.
 Saldo dari produk sampingan ditampilkan di laporan laba rugi dengan mengikuti
salah satu cara yang dijelaskan dalam metode 1.
 METODE 3 : Metode Biaya Penggantian
 Metode biaya penggantian (replacement cost method) biasanya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang produk sampingannya digunakan oleh perusahaan itu
sendiri.
 Adanya produk sampingan menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan baku
yang serupa dari pemasok.
 Biaya produksi produk utama yang menghasilkan produk sampingan dikredit, dan
debitnya diposting ke departemen yang menggunakan produk sampingan tersebut.
 Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut merupakan biaya pembelian atau
biaya penggantiannya.
 METODE 4 : Metode Harga Pasar (Pembatan Biaya)
 Metode ini mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan
aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat
dijual.
5

 Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi
dari produk utama dikredit.
 Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja atau overhead pabrik yang terjadi setelah
titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan.
 Metode Perhitungan Biaya Produk Gabungan
Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah batas), dapat dialokasikan ke
produk gabungan menggunakan salah satu dari metode berikut:
1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari produk individual. 2. Metode
biaya rata-rata per unit.
2. Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada faktor pembobotan yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran fisik unit seperti berat, ukuran
linear atau volume.
 Metode Biaya Rata-Rata Per Unit
Metode biaya rata-rata per unit ( average unit cost method) adalah metode yang
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan sedemikian rupa sehingga setiap
produk menerima alokasi biaya gabungan per unit dalam jumlah yang sama, yang disebut
sebagai biaya rata-rata per unit.
Biaya rata-rata per unit = Total biaya produksi gabungan
Total jumlah unit yang diproduksi
 Metode Rata-Rata Tertimbang
 Metode rata-rata tertimbang menggunakan faktor pembobotan yang diberikan ke
setiap unit sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan. Dasar alokasi =
Barang jadi dari semua jenis x faktor pembobotan
 Faktor pembobotan dapat didasarkan pada atribut seperti ukuran unit, tingkat
kesulitan, waktu yang diperlukan untuk memproduksi unit tsb, perbedaan dalam
jenis tenaga kerja yang digunakan, perbedaan jumlah bahan baku yang digunakan.
 Contoh: asumsi faktor pembobotan yang dibebankan keempat produk :
Produk A = 3 poin, Produk B = 12 poin, Produk C = 13.5 poin, Produk D = 15 poin
6

 Metode Unit Kuantitatif


 Metode unit kuantitatif (quantitative unit method): adalah metode yang
mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan satuan pengukuran yang sama,
misalnya galon, ton, atau meter persegi.
 Jika produk gabungan tidak bisa diukur dalam satuan ukuran yang sama, maka
ukuran tersebut harus dikonversikan ke satuan yang sama. Misal ketika arang
diproduksi, batubara,benzol,amonia sulfat dan gas juga ikut diproduksi dan
masing-masing diukur dalam satuan yang berbeda.
 Contoh berikut ini menggunakan metode unit kuntitatif dengan menggunakan
berat sebagai dasar alokasi biaya gabungan dengan asumsi biaya batubara adalah
sebesar $40 per ton.

SOAL !!!

Perusahaan minyak kelapa yang membuat produk minyak kelapa dengan kapasitas 100.000 liter
pertahun. Dari poduk minyak, dihasilkan juga ampas minyak sebanyak 5.000 kg. Harga minyak
per liter Rp 1.000,- dan ampas minyak yang bisa dijual sebesar Rp 100,-/kg. Biaya produksi
untuk minyak Rp 60.000.000,- biaya operasi Rp 10.000.000,- pendapatan bunga Rp 2.500.000,-.
Tahun 2011 minyak yang terjual 80.000 liter.

Tentukan laporan laba rugi dari produk sampingan diakui sebagai tambahan perusahaan!!
7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat
dihasilkannya dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa
langsung dijual atau diproses lebih lanjut.

Istilah produk sampingan digunakan untuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil
dan diproduksi secara berbarengan dengan produk yang bernilai lebih besar. Produk yang
nilainya lebih besar biasa disebut dengan produk utama. Produk sampingan juga bisa
diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat
dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah
atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil
dibandingkan dengan nilai keseluruhan produk.

DAFTAR PUSTAKA

https://mynewacehloensayang.blogspot.com/2018/02/makalah-akuntansi-biaya-produk-
gabungan.html

https://www.academia.edu/6618661/produk_gabungan_dan_sampingan

Anda mungkin juga menyukai