NIM : 072010059
KELAS : AKUNTANSI 2B
1.
2.
Unsur Biaya BDP awal Biaya Periode Total Biaya Unit Biaya
Biaya (Rp) Sekarang (Rp) Ekuivalen Produksi / Unit
(Rp)
Unsur Biaya Biaya BDP Biaya Periode Total Biaya Unit Biaya Produksi
awal (Rp) Sekarang (Rp) Ekuivalen / Unit (Rp)
Disusun Oleh :
Vivi Rahmah Hidayati (072010059)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagaimacam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita selalu membawa keberkahan, baik di alamkehidupan
ini, maupun di kehidupan akhirat nanti, sehingga semua cita-cita serta harapan yangkita capai
lebih mudah dan bermanfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada selaku dosen akuntansi
biaya serta teman-teman sekalian yang telah membantu baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini selesai dalam waktu yang telah di tentukan.Kami menyadari
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah-makalah kami
dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yangkami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
inginmengambil atau menyempurnakan lagi.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Produk gabungan diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau serentetan proses
umum, dimana setiap produk yang dihasilkan memiliki lebih dari nilai nominal dalam bentuk
sesuai dengan hasil pemrosesan tersebut. Produksi bersifat simultan karena proses produksi
menghasilkan seluruh produk tanpa dapat dihindari. Peningkatan output salah satu produk
akan menyebabkan meningkatnya kuantitas produk atau produk-produk lain, demikian
sebaliknya, walaupun tidak harus dalam proporsi yang sama.
Produk sampingan umumnya didefinisikan sebagai produk dengan total nilai yang relatif
kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk yang total nilainya
lebih besar (produk utama). Contoh residu dan produk sampingan dalam industri
perminyakan..
Titik pisah didefinisikan sebagai titik dimana produk tersebut dapat dipisahkan sebagai
unit individual Sebelumnya produk masih dalam satu kesatuan yang homogen.
Produk sampingan dan produk gabungan sulit dihitung biayanya karena biaya gabungan
yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Misalnya, suatu bijih dapat saja mengandung timah
dan tembaga. Dalam kondisi mentah, mineral-mineral ini adalah produk gabungan sampai
dipisahkan oleh pemrosesan bijih. Biaya menemukan, menambang, dan memproses bijih
tersebut adalah biaya gabungan, karena sebelum titik pisah batas, baik timah maupun
tembaga tidak dapat diproduksi sendirian tanpa menghasilkan yang lainnya.
Oleh karena tidak dapat dibaginya biaya gabungan, maka metode alokasi yang digunakan
untuk menentukan biaya per unit dari produk gabungan bersifat sedikit arbitrer. Perhitungan
biaya produk gabungan dan produk sampingan menyoroti masalah pembebanan biaya ke
produk yang asal, penggunaan peralatan, bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas lainnya tidak
dapat benar-benar ditentukan. Jika tidak ada persediaan awal maupun akhir, maka total angka
laba atau rugi periodik.
3
Hal ini disebabkan karena metode alokasi yang berbeda menyebabkan jumlah yang
berbeda dialokasikan ke persediaan dari berbagai produk gabungan atau produk sampingan.
Alokasi biaya gabungan mungkin diharuskan guna menjustifikasi harga jual di hadapan
badan pemerintah. Akan tetapi, baik akuntan maupun ekonom sering kali mempertanyakan
validitas pemisahan biaya gabungan untuk menentukan harga yang wajar dalam penetapan
harga produk yang diatur oleh pemerintah.
Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi
dari produk utama dikredit.
Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja atau overhead pabrik yang terjadi setelah
titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan.
Metode Perhitungan Biaya Produk Gabungan
Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah batas), dapat dialokasikan ke
produk gabungan menggunakan salah satu dari metode berikut:
1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari produk individual. 2. Metode
biaya rata-rata per unit.
2. Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada faktor pembobotan yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran fisik unit seperti berat, ukuran
linear atau volume.
Metode Biaya Rata-Rata Per Unit
Metode biaya rata-rata per unit ( average unit cost method) adalah metode yang
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan sedemikian rupa sehingga setiap
produk menerima alokasi biaya gabungan per unit dalam jumlah yang sama, yang disebut
sebagai biaya rata-rata per unit.
Biaya rata-rata per unit = Total biaya produksi gabungan
Total jumlah unit yang diproduksi
Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode rata-rata tertimbang menggunakan faktor pembobotan yang diberikan ke
setiap unit sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan. Dasar alokasi =
Barang jadi dari semua jenis x faktor pembobotan
Faktor pembobotan dapat didasarkan pada atribut seperti ukuran unit, tingkat
kesulitan, waktu yang diperlukan untuk memproduksi unit tsb, perbedaan dalam
jenis tenaga kerja yang digunakan, perbedaan jumlah bahan baku yang digunakan.
Contoh: asumsi faktor pembobotan yang dibebankan keempat produk :
Produk A = 3 poin, Produk B = 12 poin, Produk C = 13.5 poin, Produk D = 15 poin
6
SOAL !!!
Perusahaan minyak kelapa yang membuat produk minyak kelapa dengan kapasitas 100.000 liter
pertahun. Dari poduk minyak, dihasilkan juga ampas minyak sebanyak 5.000 kg. Harga minyak
per liter Rp 1.000,- dan ampas minyak yang bisa dijual sebesar Rp 100,-/kg. Biaya produksi
untuk minyak Rp 60.000.000,- biaya operasi Rp 10.000.000,- pendapatan bunga Rp 2.500.000,-.
Tahun 2011 minyak yang terjual 80.000 liter.
Tentukan laporan laba rugi dari produk sampingan diakui sebagai tambahan perusahaan!!
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat
dihasilkannya dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa
langsung dijual atau diproses lebih lanjut.
Istilah produk sampingan digunakan untuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil
dan diproduksi secara berbarengan dengan produk yang bernilai lebih besar. Produk yang
nilainya lebih besar biasa disebut dengan produk utama. Produk sampingan juga bisa
diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat
dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah
atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil
dibandingkan dengan nilai keseluruhan produk.
DAFTAR PUSTAKA
https://mynewacehloensayang.blogspot.com/2018/02/makalah-akuntansi-biaya-produk-
gabungan.html
https://www.academia.edu/6618661/produk_gabungan_dan_sampingan