Anda di halaman 1dari 4

RESUME

PERTEMUAN KE-13
MENILAI INVESTASI DENGAN NET PRESENT VALUE

1. Metode penyusutan yang dipercepat


Jawab :
Apabila perusahaan diijinkan melakukan penyusutan dengan menggunakan metode yang
berbeda-beda, maka penggunaan penyusutan yang dipercepat (accelerated depreciation) akan
lebih menguntungkan. Misalnya perusahaan akan menggunakan metode penyusutan Double
Decline Balance (DDB). Metode penyusutan DDB dirumuskan sebagai 2(1/n). dalam hal ini n
adalah usia ekonomis. Penyusutan dihitung dari nilai buku akktiva tetap yang disusut.

2. Masalah keterbatasan dana


Jawab :
Batasan dana yang tetap untuk suatu periode biasanya jarang tejadi. Hal ini disebabkan karena
dengan berjalannya waktu, proyek yang sedang dilaksanakan mungkin telah menghasilkan kas
masuk bersih, dan arus kas tersebut bisa dipergunakan untuk menambah anggaran yang
ditetapkan.
Masalah yang timbul dalam keadaan keterbatasan dana adalah penentuan opportunity cost.
Opportunity cost menunjukkan biaya yang ditanggung perusahaan karena memilih suatu
alternatif.

3.  Masalah Modal Kerja


Jawab :
Setiap investasi modal umumnya akan memerlukan tambahan modal kerja. Tidak mungkin suatu
investasi hanya akan memerlukan pembelian aktiva tetap tanpa harus memiliki aktiva lancar.
Jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai aktiva lancar ini (setelah dikurangi dengan
pendanaan spontan, kalau ada), merupakan kebetuhan akan modal kerja.

4. Pemilihan Modal Kerja


5. Pemilihan Aktiva
Jawab :
Masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah memilih aktiva (mesin misalnya) yang
mempunyai karaktristik yang berbeda, tetap kapasistasnya sama.
Apabila ada dua mesin ynag mempunyai kapasitas yang sama, mempunyai harga yang sama,
usia ekonomis yang sama pula, tetapi dengan biaya operasi yang lebih rendah, maka tanpa
melakukan analisis yang terlalu rumit kita dengan mudah memilih mesin yang mempunyai biaya
operasi yang lebih rendah. Pertimbangan kita adalah memilih mesin yang mempunyai present
value kas keluar yang paling kecil. Meskipun demikian pedoman ini perlu berhati-hati dalam
menerapkannya.

6. Penggantian Aktiva
Jawab :
Penggantian aktiva adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian
aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.
Ada beberapa alasan yang mendasari penggantian aktiva. Alasan mengapa aktiva tetap perlu
diganti adalah:
a) Penggunaan mesin baru akan mendapat keuntungan potensial. Contohnya, dengan mesin baru
penggunaan bahan dan tenaga kerja Menjadi lebih sedikit, sehingga harga pokok produk menjadi
lebih rendah dan memberikan penghematan.
b) Mengganti mesin yang rusak atau sudah tidak bekerja sesuai dengan kapasitasnya
produksinya, dikarenakan rusak atau masa umur ekonomisnya sudah habis. Apabila mesin ini
tidak diganti dan terus dipergunakan maka akan menimbulkan kerugian seperti: waktu
pengerjaan di mesin itu bertambah, produk perusahaan menurun karena waktu satuan produksi
bertambah, kualitas produksi menurun, biaya tenaga kerja bertambah, biaya perawatan
bertambah.
7. Pengaruh Inflasi
Jawab :
Inflasi akan mempengaruhi dua faktor, yaitu :
1) Arus kas
Arus Kas merupakan laporan yang berisikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dalam perode waktu tertentu. Adanya laporan ini membuat pemilik
usaha dapat mengetahui sumber kas diperoleh dan bagaimana kas
digunakan/dibelanjakan.
2) Tingkat keuntungan yang dipandang layak (r)
Semakin besar inflasi yang diharapkan, semakin tinggi tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Sedangkan pengaruh terhadap arus kas terutama akan disebabkan oleh:
a. Pembebanan pajak yang cenderung dihitung berdasar atas nilai historis
b. Intensitas inflasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi arus kas.

Konsep-konsep penting dalam pertemuan ini


1. Accelerated Depreciation adalah metode penyusutan yang mengalokasikan proporsi yang
relatif besar dari biaya aset untuk tahun-tahun awal dari masa manfaat asset.
2. Double Decline Balance atau metode saldo menurun ganda adalah perhitungan biaya
depresiasi berdasarkan nilai buku asset menurun dari tahun ketahun.
3. Short-termism merupakan kebijakan yang memaksimalkan laba saat ini atau jangka pendek
dengan mengorbankan pembangunan dan investasi jangka panjang perusahaan.
4. Agency Costs adalah biaya tambahan yang muncul ketika prinsipal menunjuk agen untuk
membuat keputusan mewakili kepentingan mereka. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan,
pemegang saham bertindak sebagai prinsipal, sedangkan manajemen bertindak sebagai agen.
5. Modal Kerja adalah ukuran likuiditas perusahaan, efisiensi operasional dan kesehatan
keuangan jangka pendeknya. Jika suatu perusahaan memiliki modal kerja yang besar, maka ia
harus memiliki potensi untuk berinvestasi dan tumbuh. Jika aset lancar perusahaan tidak
melebihi kewajiban lancar, maka mungkin mengalami kesulitan untuk tumbuh atau membayar
kembali kreditor, atau bahkan bangkrut.
6. Common Horizon Approach pendekatan ini mengatakan bahwa jika kita ingin
membandingkan alternatif, gunakan waktu yang sama.
7. Equivalent Annual Cost adalah biaya tahunan untuk memiliki dan memelihara suatu aset yang
ditentukan dengan membagi nilai sekarang bersih dari pembelian aset, biaya operasi dan
pemeliharaan dengan nilai sekarang dari faktor anuitas. Ini adalah alat penganggaran modal yang
digunakan oleh perusahaan untuk membandingkan aset dengan masa manfaat yang tidak sama.
Konsep yang sama dapat diterapkan untuk menganalisis proyek yang memiliki masa manfaat
yang tidak sama.
8. Incremental Cash Flow adalah arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi, dimana
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu
proyek dikerjakan, ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan
(kas) saat proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.
9. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung
secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi
mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang.
Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang
dan jasa secara umum.
10. Nominal Value adalah nilai uang yang tertera pada mata uang atau instrumen keuangan
lainnya. Nilai ini sangat mudah diketahui karena hanya perlu melihat angka yang ada. Misalnya,
pada uang yang tertulis Rp500 dan Rp1.000, keduanya memiliki nilai nominal yang masing-
masing adalah Rp500 dan Rp1.000. Meski keduanya memiliki biaya produksi dan bahan yang
sama, tetapi tetap saja nilai nominalnya berbeda.
11. Real Value adalah nilai sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai