Anda di halaman 1dari 15

SESI 6 KONSEP DASAR EKUALISASI DALAM

PERPAJAKAN
SESI 6 KONSEP DASAR EKUALISASI DALAM
PERPAJAKAN
Ekualisasi pajak secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu ekualisasi dan pajak. Ekualisasi
berasal dari kata equal atau setara yang mana ekualisasi dapat diartikan sebagai proses
penyamaan atau proses penyetaraan.

Secara umum, ekualisasi pajak dapat didefinisikan sebagai proses ekualisasi, proses penyamaan,
atau proses pengecekan untuk mengetahui kesesuaian jenis pajak satu dengan yang lainnya. Pajak
yang yang diteliti kesesuaiannya adalah pajak yang berhubungan satu sama lain. Atau, ekualisasi
pajak juga dapat berarti proses mengecek kesamaan antara satu jenis pajak yang merupakan bagian
dari laporan pajak lain.
SESI 6 KONSEP DASAR EKUALISASI DALAM
PERPAJAKAN
Secara teknikal, proses penyamaan dilakukan dengan membandingkan
pendapatan dan biaya atau objek pajak yang tercatat di laporan keuangan
terhadap pendapatan dan biaya atau objek pajak yang dilaporkan dalam
SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan).
SESI 6 KONSEP DASAR EKUALISASI DALAM
PERPAJAKAN
Tujuan Ekualisasi Pajak

Dengan ekualisasi pajak maka wajib bisa mempersiapkan diri disaat akan terjadi
pemeriksaan oleh kantor pajak. Bila ditemukan selisih dalam laporan keuangan dan
laporan SPT, maka wajib pajak bisa memperbaikinya sebelum pemeriksaan pajak
berlangsung.

Maka dari itu, ekualisasi pajak dalam perspektif wajib pajak bisa digunakan sebagai
langkah preventif agar kesalahan saat pemeriksaan pajak bisa diminimalisir.
Bahkan, ekualisasi pajak bisa digunakan untuk mengetahui secara pasti apakah SPT
tahunan yang dilaporkan sudah benar atau belum.
SESI 6 KONSEP DASAR EKUALISASI DALAM
PERPAJAKAN
Dasar Hukum Ekualisasi Pajak

Ekualisasi pajak diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2020. Peraturan ini
mengatur mengenai Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
Kewajiban Perpajakan.

DJP mengeluarkan Peraturan Nomor PER-07/PJ/2014 tentang Pencabutan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-
04/PJ/2012.

Dasar hukum dari Ekualisasi Pajak mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tahun 2017 yaitu Nomor
SE-10/PJ/2017 yang menjelaskan tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan dalam Rangka Pemeriksaan
untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.
Beberapa Teknik
Sebelum Ekualisasi

1. Analisis Angka-Angka
2. Penelusuran Angka
3. Pengujian Keterkaitan
4. Ekualisasi dan Rekonsiliasi
Analisis Angka-Angka

Cek penghitungan matematis


seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan
Penelaahan dan penguraian pembagian dalam SPT

atas angka-angka dan Bandingkan dan lakukan


analisis atas angka-angka
bagian-bagiannya serta dalam SPT Wajib Pajak dengan
neraca, laporan laba rugi,
hubungannya dengan angka Lakukan analisis atas laporan
pada pos lain untuk keuangan Wajib Pajak tahun
pajak yang diperiksa dengan
tahun-tahun sebelumnya
mengetahui kewajaran
jumlah suatu pos
Penelusuran Angka

Lakukan penelaahan mundur


atas pos yang diperiksa sampai
Penelaahan secara mundur dengan tanggal neraca;

(tracing) untuk menelusuri Lakukan penelusuran saldo


pada neraca dan laporan
angka-angka dalam suatu laba rugi dengan saldo pada
buku besar, buku besar
pos sesuai dengan rekam tambahan, jurnal umum,
dan/atau dokumen-dokumen
Wajib Pajak terkait lainnya
jejak pemeriksaan (audit trail)
Pengujian Keterkaitan
Dapatkan buku persediaan,
buku kas/bank, buku piutang,
buku utang;
Pengujian yang dilakukan untuk
Periksa kebenaran saldo-saldo
meyakini suatu transaksi persediaan, kas/bank, piutang,
utang;
berdasarkan pengujian atas
Periksa kebenaran mutasi
mutasi pos-pos lain yang terkait persediaan, kas/bank, piutang,
utang;
atau berhubungan dengan
Lakukan uji keterkaitan dengan
transaksi tersebut menggunakan formula
Penghasilan bruto (tunai) >< Penerimaan kas/bank, uang muka penjualan
Penghasilan bruto (akrual) >< Pelunasan piutang usaha
Pembelian >< Pelunasan utang usaha
Barang masuk/keluar >< Mutasi persediaan
Pengujian Keterkaitan
• Pengujian Arus Barang
Formula (disesuaikan dengan jenis persediaan):
Saldo Awal Persediaan (Unit) +/+
Pembelian (Unit) +/+
Saldo Akhir Persediaan (Unit) -/-
Persediaan keluar/digunakan/dijual/HPP (Unit) xxx

• Pengujian Arus Uang


Saldo Akhir Kas/Bank +/+
Pengeluaran Kas/Bank +/+
Saldo Awal Kas/Bank -/-
Penyesuaian non penghasilan +/-
Penerimaan Kas/Bank xxx
Pengujian Keterkaitan
• Pengujian Arus Piutang
Pelunasan/Penerimaan melalui Kas/Bank +/+
Pelunasan Non Kas/Bank +/+
Saldo Akhir Piutang Usaha +/+
Saldo Awal Piutang Usaha -/-
Penyesuaian +/-
Peredaran Usaha xxx

• Pengujian Arus Utang


Saldo Akhir Utang Usaha +/+
Pembelian Tunai +/+
Pelunasan Utang Usaha +/+
Saldo Awal Utang Usaha -/-
Penyesuaian +/-
Pembelian xxx
Ekualisasi atau Rekonsiliasi
Tentukan saldo-saldo atau pos-
pos yang akan dicocokkan
(misalnya penjualan,
penyerahan DPP PPN,
pembelian)

Mencocokkan saldo 2 atau lebih Gunakan saldo-saldo:


• peredaran usaha dengan
angka yang mempunyai jumlah penyerahan menurut
SPT Masa PPN
hubungan satu dengan yang • peredaran usaha dengan
objek PPh Pasal 22
lainnya Kegiatan Usaha di Bidang
Lain
Ekualisasi atau
Rekonsiliasi

Melakukan perbandingan antara jumlah


penghasilan pada SPT Tahunan PPh Badan
dan jumlah Objek PPN dalam SPT Masa
PPN
Ekualisasi Objek Pph Badan dan Objek PPN
Objek PPN Dalam Negeri terdiri dari:
Peredaran usaha +/+
Ditambah:
a. Uang muka pelanggan akhir +/+
b. Pemberian cuma-Cuma +/+
c. Penyerahan antar cabang (dalam hal tidak terdapat pemusatan PPN terutang) +/+
d. Harga jual aktiva Pasal 16D UU PPN +/+
e. Pemakaian sendiri +/+
f. Penggantian biaya yang pajak masukannya telah dikreditkan +/+
g. Pemakaian sendiri +/+
h. Penyerahan BKP/JKP lainnya +/+
i. …. Dsb +/+

Jumlah +/+
Dikurangi:
a. Uang muka pelanggan awal (pastikan telah difakturkan masa sebelumnya) -/-
b. …dsb -/-

Jumlah -/-
Jumlah Penyerahan Seluruhnya +/+
Penyerahan non BKP/JKP -/-
Penyerahan BKP/JKP Menurut Pemeriksa Pajak xxx
Penyerahan BKP/JKP Menurut SPT xxxx
Selisih xx
Tugas 3

Lihatlah video di bawah ini.

https://www.youtube.com/watch?v=v8dZ-WHfCxY

1. Jelaskan bagaimanakah tahap-tahap Teknik ekualisasi PPh Pasal 21 dan Biaya


Gaji pada SPT PPh Badan dilakukan?
2. Kemungkinan potensi sengketa Pajak apakah yang mungkin timbul dari penyajian
biaya gaji pada SPT PPh Badan dengan pelaporan Objek PPh Pasal 21 pada SPT
Masa PPh Pasal 21

Jawaban dikumpulkan pada SSO sebelum sesi ke 7

Anda mungkin juga menyukai