Anda di halaman 1dari 86

Audit Kas Dibank

Pengertian Kas Di Bank:


Kas dibank merupakan kas perusahaan yang disimpan di bank. Biasanya dalam bentuk giro atau
rekening Koran. Penyetoran dan pengambilan kas tersebut biasanya menggunakan check atau
menggunakan giro.
Sistem Informasi Kas Dibank
Prosedur:
Prosedur Penerimaan Bank
Prosedur Pengeluaran Bank
Dokumen dalam Sistem Informasi Kas Dibank
Rekening koran
Buku bank, buku chek,
Bukti penerimaan bank, bukti pengeluaran bank
Jurnal penerimaan bank, jurnal pengeluaran bank, buku besar kas dibank
Pengendalian Intern Kas Dibank
1. Adanya pemisahan fungsi bagian keuangan, pencatatan dan otorisasi atas pengeluaran dan
penerimaan bank
2. Adanya rekonsilasi bank setiap bulan dan dikaji ulang oleh bagian akuntansi
3. Penerimaan check, kas dan giro harus disetor paling lambat satu hari dari tanggal diterima.
4. Check dan giro ditandatangi oleh 2 orang.
5. Digunakannya kwitansi yang bernomor urut tercetak.
Akuntansi Kas Dibank
Permasalahan kas dibank adalah sering terjadinya perbedaan antara saldo kas menurut catatan
bank dan menurut catatan perusahaan, sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi antara saldo menurut
catatan bank dan saldo menurut catatan peruahaan.
Bank Rekonsiliasi;
Merupakan rincian yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan menurut bank dan catatan
menurut perusahaan, yang biasanya dilaporkan setiap bulan, dan merupakan salah satu bentuk
pengendalian kas dibank oleh perusahaan yang berguna untuk:
1. mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening cash dan catatan bank.
2. Mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bajk tetapi belum dicatat oleh
perusahaan.
Hal-hal yang menimbulkan perbedaaan adalah:
PERUSAHAAN:
Deposit in transit (setoran dalam perjalanan)
uang tunai yang tidak disetorkan ke bank

1
Outstanding check (Cek yang beredar):
Yaitu check yang sudah dikeluarkan perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran, tetapi
oleh si pembawa check belum diuangkan ke bank, sehingga bank belum mencatatnya sebagai
pengeluaran.
BANK.
Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan, tetapi belum dicatat oleh
perusahaan:
1. Pelunasan piutang melalui bank
2. Interest income (Pendapatan bunga)
3. Beban jasa bank
4. Chek tidak cukup dana (check kosong)
PERUSAHAAN DAN BANK:
1. Kesalahan pencatatan baik yang dilakukan oleh pihak bank maupun pihak perusahaan..
2. Kesalahan yang terjadi harus dikoreksi oleh pembuat kekeliruan.
PT ABC
Bank Rekonsiliasi Bulan Desember 2016
Catatan bank Catatan perusahaan
Saldo 4.765 Saldo 4.330
Tambah: Ditambah:
Setoran dlm. Perjalanan 400 Jasa giro 75
400 Piutang 590
665
Dikurangi: Dikurangi:
Check yang beredar (500) Biaya bank (50)
(500) Check kosong (100)
Kesalahan catat
(180)
piutang
(330)

Saldo yang benar 4.665 Saldo yang benar 4.665

Jurnal penyesuaian:
Kas Dibank..................665
Piutang Usaha................590
Pendapatan jasa giro.........75

Biaya Bank....................50
Piutang Usaha..............280
Kas Dibank.....................330

2
Audit Kas Dibank
Tujuan Audit Kas Dibank
Tujuan Umum
Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa kas dibank disajikan secara wajar dalam laporan
posisi keuangan.
Tujuan Khuus
Untuk memberikan kesimpulan apakah terdapat pengendalian intern yang memadai atas Kas
Dibank
Untuk memberikan keyakinan memadai:
Transaksi kas benar benar terjadi
Saldo kas memang ada
Transaksi kas dicatat secara lengkap
transaksi kas dicatat secara tepat
Transaksi kas dicatat pada periode yang seharusnya
Transaksi kas dicatat pada akun yang tepat
Saldo kas dimiliki oleh perusahaan
Saldo kas disajikan sesuai PSAK yang berlaku umum
Pengujian Pengendalian Kas
Tujuan pengujian pengendalian kas adalah untuk memperoleh kesimpulan apakah
penengendalian intern kas memadai atau tidak.
Metodologi pengujian pengendalian Kas:

Memahami SPI KAS

Menilai risiko
pengendalian yang
direncanakan

Menentukan luas
pengujian pengendalian Prosedur Audit

Ukuran Sample

Merancang Pengujian Item item yang dipilih


Pengendalian atas
Penetapan waktu
transaksi

Sumber Arens, Auditing jilid 2, halaman 11, Erlangga, 2014.(diolah kembali).


Memahami Pengendalian Intern
Langkah langkahnya adalah:
1. Mempelajari bagan arus klien (arus dokumen penerimaan dan pengeluaran kas)

3
Pelajari bagan arus penerimaan dan pengeluaran kas untuk melihat kelemahan kelemahan dan
kebaikan dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas
2. Menyiapkan kuesioner pengendalian intern kas
Cara ini lebih sederhana dan praktis.
3. Melaksanakan pengujian pengendalian Walktrough
Cara ini untuk menguji apakah apa yang dilaksanakan sesuai dengan bagan arus yang ada.
Caranya dengan mengambil dua atau tiga dokumen penerimaan dan pengeluaran kas untuk
menguji apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan dalam bagan
arus penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Narrrative
Dengan cara ini, auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur penerimaan
dan pengeluaran kas dari entitas.

Menilai risiko pengendalian yang direncanakan


Setelah memahami pengendalian intern, maka harus ditetapkan apakah risiko pengendalian
dalam kondisi tinggi, sedang atau rendah.
Menentukan luas pengujian pengendalian
Menetapkan apakah pengujian pengendalian luas atau sempit tergantung dari hasil evaluasi atas
pengendalian intern.
Merancang pengujian pengendalian
Dalam hal ini menetapkan prosedur audit, sample yang diambil, item yang dipilih dan penetapan
waktu.

4
Pengujian Pengendalian atas transaksi
Pengujian pengendalian atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas meliputi kelengkapan
dokumen, dan otorisasi dengan mengambil sample atas transaksi penerimaan dan pengeluaran
kas.
Pengujian Substantive Kas
Pengujian substantive kas meliputi pengujian transaksi dan pengujian saldo akhir dengan tujuan
untuk meyakini nilai wajarnya.
Pengujian Substantive atas Transaksi
Penggujian substantive atas transaksi meliputi pengujian atas ketepatan perhitungan matematis,
kebenarn nomor perkiraan dan kebenaran posting ke buku besar. Pengujian ini dapat dilakukan
bersamaan dengan pengujian pengendalian atas transaksi.
KAP RUKAMANAN DAN REKAN
Klien PT. Rasiatex
Tahun buk u : 2014
Test Transak si Penerimaan Kas Di Bank Index: 3
Tgl No bukti Keterangan Jumlah No A B C D
Rp. Perk
03-Des-14 BKM 01 Pelunasan Piutang PT. Gamo
invoice no. 34/XI/14
check nomor DA534875 266.875.000 103.1 √ √ √ √

29-Des-14 BKM 04 Penerimaan sewa bangunan


dari PT. Aso untuk masa
1 tahun
check nomor BQ246783 150.000.000 203.1 √ √ √ √

Catatan:
Sample dipilih dalm bentuk check untuk penerimaan diatas Rp.100

A = kelengkapan supporting documen


B = kebenaran perhitungan matematis
C = Otorisas
D = Kebenaan nomor perkiraan
E = Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar

Dibuat oleh Direview oleh:

5
KAP RUKAMANAN DAN REKAN
Klien PT. Rasiatex
Tahun buk u : 2014
Test Transak si Pengeluaran Kas Di Bank Index: 3
Tgl No bukti Keterangan Jumlah No A B C D
Rp. Perk
02-Des-14 BKK 02 Pembayaran utang PT. Gami
faktur no. 03/XI/14
check nomor BC 253002 150.000.000 201.1 √ √ √ √

08-Des-14 BKK 04 Pembayaran iklan PT. PR


5 kali tayang, check
BC 253005 150.000.000 104.1 √ √ √ √

Catatan:
Sample dipilih dalm bentuk check untuk penerimaan diatas Rp.100
juta

A = kelengkapan supporting documen


B = kebenaran perhitungan matematis
C = Otorisas
D = Kebenaan nomor perkiraan
E = Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
Dibuat oleh Direview oleh:

Pengujian Substntive atas Saldo


Prosedur Analitis
1. Lakukan analisis perubahan saldo kas tahun lalu dengan tahun audit untuk seluruh bank,
2. Identifikasi untuk perubahan dalam jumlah siginifikan dan saldo yang tidak mengalami
perubahan.
3. Analasis sebab sebab perubahan yang signifikan dan buat kesimpulan.

KAP RUKMANA DAN REKAN

Klien : PTAuditex
Akun: Kas Dibank
Prosedur Analitis Kas Di Bank
2016 2015 Perubahan
Bank Rp. %
1 Bank Mandiri 176-2 1.924.982.000 1.282.348.000 642.634.000 50%
2 Bank Mandiri 254-5 267.433.000 338.017.000 (70.584.000) -21%
3 BNI 43556 265.240.000 284.119.000 (18.879.000) -7%
4 BNI US $ 454556 92.397.000 1.491.061.000 (1.398.664.000) -94%
5 BCA Cab. Cikampek 53.896.000 53.896.000 - 0%
6 Bank Muamalat 032145 1.500.000.000 1.500.000.000 - 0%
7 BRI 403455 49.492.000 96.676.000 (47.184.000) -49%
4.153.440.000 5.046.117.000

Kesimpulan:
Terdapat mutasi yang cukup signifikan yaitu untuk Bank Mandiri 162-2 50% dan BNI US $ -94%
Terdapat saldo bank yang tidak bermutasi dengan jumlah yang cukup signifikan yaitu
Bank Muamalat 032145 Rp.1.500.000.000

6
Prosedur Konfirmasi
1. Lakukan konfirmasi untuk saldo bank dan perubahan saldo bank per tanggal akhir tahun
dengan jumlah yang signifikan.
2. Bandingkan hasil jawaban konfirmasi dengan sado rekening koran dan saldo buku besar
sebelum rekonsiliasi.
3. Buat kesimpulan.
PT. Rasiatex
Jalan Merdeka 46 Bandung
Tilp 022 664531
=======================================================================
Bandung, 3 Januari 2017

Nomor :002
Perihal : Konfirmasi Saldo Bank
Lampiran :-

Kepada Yth.
Direktur Utama
PT. Bank Muamalat.
Jalan Pajajaran46 Bandung.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan sedang dilaksanakannya Audit atas Laporan Keuangan PT. Rasiatex untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2016, mohon bantuan saudara untuk memberikan
informasi saldo Bank atas nama PT. Rasiatex per .31 Desember 2016. pada perusahaan saudara,
dengan mengisi bagian bawah surat ini selanjutnya difaximili atau dikirimkan kepada:

KAP RUSLI dan Rekan,


Jl. Sidomukti No.80 Bandung
Telp. (022) 6645541, Fax (022) 6645541.

Seandainya ada perbedaan, mohon dijelaskan angka menurut catatan perusahaan saudara.
Kami harapkan hasil konfirmasi atas saldo tersebut diatas dapat diterima oleh auditor kami paling
lambat tanggal 10 Januari 2017.

Demikian kami sampaikan dan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

. Hasri
Hasri
Finance Manager

Kepada nomor: 04/I/Rasiatex/2017


Yth. KAP RUSLI dan Rekan,
Jl. Sidomukti No.80 Bandung
Telp. (022) 6645541, Fax (022) 6645541

Menurut catatan kami, saldo Bank PT. Rasiaex per 31 Desember 2016.. sebesar Rp.1.500.000.000…
adalah benar / dengan pengecualian di bawah ini:

7 Januari 2015

Nama : Rekso
Jabatan : Manager Akuntansi
dan Keuangan
Tanda tangan & cap
perusahaan
: Rekso

7
Prosedur Inspeksi
Pengujian Saldo
1. Bandingkan saldo laporan keuangan dengan buku besar dan rincian jurnal yang
membentuknya dan perhitungan rekonsiliasi bank dan rekening koran pada bulan Desember
periode berjalan.
2. Periksa mengenai perjanjian kredit untuk mengetahui apakah terdapat pembatasan dari
rekening bank yang dimiliki perusahaan.
Pengujian Transaksi
Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca dan tanggal laporan audit terutama untuk check
beredar dan setoran dalam perjalanan pada akhir tahun apakah telah diselesaikan dibulan Januari
periode berikutnya.

8
KAP RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT.Auditex
Tahun buk u : 2014
Ak un : kas Dibank Index: 3.2

Saldo kas Saldo bank

Saldo 31 Desember 2014 319.750.000 L 319.750.000 CB


Penambahan: D

Pengurangan:
Check beredar
BC 2530010 PT. Iklan (50.000.000) (50.000.000) D

Saldo yang benar 269.750.000 269.750.000


Ŧ Ŧ
Jurnal Koreksi:
Hutang Usaha 50.000.000
kas dibank 50.000.000

Kesimpulan: .Kas di bank disajik an secara wajar

L = Cek Saldo Buku Besar


D = Cek dengan rek. Koran Des 14 dan jan 15
Ŧ = Cek Footing
CB = jawaban konfirmasi sesuai

Dibuat oleh direview

9
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

Siklus Piutang Usaha

Saldo awal Piutang Usaha xx


Penambahan:
Penjualan kredit xx

Pengurangan:
Pelunasan (xx)
Penghapusan (xx)
Retur Penjualan Kredit (xx)
Discount Penjualan (xx)

Saldo akhir Piutang Usaha xx

Audit Penjualan

1. Pengertian Penjualan
. Merupakan transaksi penyerahan barang atau jasa dari penjual dengan pembeli dan
menerima balas jasa langsung.

2. Proses Bisnis dalam Penjualan Kredit


1. Permintaan penawaran harga dari pelanggan
2. Pesanan penjualan
3. Persetujuan kredit
4. Pengiriman Barang
5. Pencatatan penjualan

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Prosedur Dokumen
1 Prosedur Pesanan penjualan Surat Penawaran Harga, Surat Pesan
Penjualan.
2 Prosedur Pengiirman barang Faktur Penjualan, Surat Pengiriman Barang
3 Prosedur pencatatan penjualan Surat Pesanan Penjualan, Faktur Penjualan,
Surat Pengiriman Barang.

4. Pengendalian Intern Penjualan


1. Adanya pemisahan fungsi bagian penjualan, pengiriman barang, penagihan,
otorisasi kredit, dan pencatatan.
2. Digunakannya formulir bernomor urut tercetak.
3. Digunakannya daftar harga jual dan setiap terjadi penyimpangan harga jual harus
disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Pengakuan Pendapatan
Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut
terpenuhi:
a) Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai
dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan
kewajiban masing masing.;
b) Entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang
akan dialihkan
c) Entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang
akan dialihkan
d) Kontrak memiliki subastansi komersial (yaitu risiko, waktu atau jumlah arus kas
masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
e) Kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya
dalam pertukaran baraang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan. Dalam
mengevaluasi apakah kolektibilitas dari jumlah imbalan kemungkinan besar
terjadi, entitas hanya mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk
membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo. Jumlah imbalan yang akan menjadi
hak entitas mungkin leibh kecil dari harga yang tercatat dalam kontrak jika imbalan
bersifat variable karena entita dapat menawarkan suatu konsesi harga kepada
pelanggan ( PSAK 72;09).

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas memenuhi kewajiban
pelaksanaan daengan mengalihkan baragn atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada
pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh pengendalian
atas aset tersebut.Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan (PSAK 72;31)

Audit Penjualan
Tujuan Audit Penjualan
Tujuan Umum
Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa Penjualan disajikan secara wajar dalam
Laporan Rugi Laba dan Komprehensif Lainnya.
Tujuan Khusus
 Untuk memberikan kesimpulan apakah terdapat pengendalian intern yang
memadai atas Piutang Usaha.
 Untuk memberikan keyakinan memadai:
1. transaksi Penjualan benar benar terjadi (keterjadian)
2. ransaksi Penjualan dicatat secara lengkap (kelengkapan)
3. transaksi Penjualan dicatat secara tepat (akurasi)
4. transaksi Penjualan dicatat pada periode yang seharusnya (pisah batas)
5. transaksi Penjualan dicatat pada akun yang tepat (klasfikasi)

Audit penjualan meliputi:

Pengujian Substantif
Pengujian Pengendalian Pengujian Analitis
Transaksi

Pengujian Pengendalian Penjualan


Tujuan Pengujian Pengendalian Penjualan adalah untuk memperoleh kesimpulan
apakah pengendalian intern Penjualan memadai atau tidak.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Memahami Pengendalian Internal-
Penjualan

Menilai risiko pengendalian


penjualan

Prosedur Audit
Merancang:
Ukuran Sample
Pengujian Pengendalian
Penjualan
Item item yang dipilih

Penetapan waktu

Sumber Arens, Auditing jilid 2, halaman 11, Erlangga, 2014.(diolah kembali).

Memahami Pengendalian Intern Penjualan


Langkah langkahnya adalah:
1. Mempelajari bagan arus penjualan
Pelajari bagan arus penjualan untuk melihat kelemahan kelemahan dan kebaikan
dari prosedurnya
2. Menyiapkan kuesioner pengendalian intern Penjualan .
Cara ini lebih sederhana dan praktis.
3. Melaksanakan pengujian pengendalian Walktrough
Cara ini untuk menguji apakah apa yang dilaksanakan sesuai dengan bagan arus
yang ada. Caranya dengan melakukan sample penjualan kredit untuk melihat apakah
prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan dalam bagan arus
penjualan kredit.
4. Narrrative
Dengan cara ini, auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur
penjualan.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Contoh bagan arus:

Menilai risiko pengendalian yang direncanakan


Setelah memahami pengendalian intern, maka harus ditetapkan apakah risiko
pengendalian dalam kondisi tinggi, sedang atau rendah.
Tahapan menilai risiko pengendalian yang direncanakan:
• Kerangka Kerja Risiko Pengendalian.
• Identifikasi Pengendalian Intern Kunci dan Kelemahannya.
• Kaitkan Pengendalian Intern Kunci dengan Tujuan Audit.
• Menilai Risiko Pengendalian.
Menentukan luas pengujian pengendalian
Menetapkan apakah pengujian pengendalian luas atau sempit tergantung dari hasil
evaluasi atas pengendalian intern.

Pengendalian Pengujian
Tujuan audit
kunci yang ada pengendalian

Merancang pengujian pengendalian


Penetapan prosedur audit
Penetapan prosedur audit dalam Pengujian pengendalian penjualan bergantung kepada
asersi manajemen yang akan diuji.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Penetapan ukuran sample
Besarnya ukuran sample penjualan tergantung dari pengendalian intern penjualan. Jika
pengendalian intern penjualan lemah, maka ukuran sample menjadi besar dan
sebaliknya.
Item yang dipilih
Item yang dipilih dapat berupa Faktur Penjualan, Surat Pengiriman Barang, Surat
Pesanan Penjualan, hal ini tergantung dari asersi manajemen yang akan diuji.
Penetapan waktu
Waktu pelaksanaan pengujian pengendalian dapat dilakukan setelah dilakukan
Pengujian Analitis.

Pengujian Pengendalian atas transaksi Penjualan


Pengujian pengendalian atas transaksi penjualan meliputi kelengkapan dokumen, dan
otorisasi dengan mengambil sample atas transaksi penerimaan dan pengeluaran
Piutang Usaha.
Asersi yang diuji dalam Pengujian Pengendalian Penjualan

Keterjadian Kelengkapan Akurasi

Posting dan
Pisah Batas
Iktisar

Pengujian Substantive atas Transaksi Penjualan


Pengujian Substantive Transaksi Penjualan bertujuan untuk memberikan kesimpulan
apakah transaksi penjualan dinyatakan wajar.
Penggujian substantive atas transaksi meliputi pengujian atas ketepatan perhitungan
matematis, kebenaran nomor perkiraan dan kebenaran posting ke buku besar.
Pengujian ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengujian pengendalian atas
transaksi.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Asersi yang diuji dalam Pengujian Substantif Transaksi Penjualan

Posting dan
Keterjadian Kelengkapan Akurasi Klasifikasi Pisah Batas
Iktisar

Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Penjualan


No Asersi yang diuji Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Transaksi
1 Keterjadian
Penjualan yang dicatat adalah yang dikirim kepada Periksa bukti persetujuan kredit Periksa urutan faktur penjualan
pelanggan
Review jurnal penjualan yang tidak biasa
Telusuri jurnal penjualan ke dokumen pendukung
(faktur penjualan, surat pengiriman barang
pesanan penjualan)

2 Kelengkapan
Seluruh transaksi penjualan telah dicatat Memeriksa urutan dokumen pengiriman Menelusuri dokumen pengiriman ke jurnal penjualan

3 Akurasi
Penjualan dicatat dengan benar Memeriksa dokumen pendukung dari faktur Menelusuri jurnal penjualan ke faktur penjualan
penjualan
memeriksa daftar harga dan otorisasi yang tepat Menelusuri rincian faktur penjualan ke dokumen
pengiriman dan pesanan penjualan

4 Posting dan iktisar


Transaksi penjualan telah dicatat pada buku memeriksa rekonsilasi buku pembantu dengann buku menelusuri faktur penjualan ke buku besar piutang
pembantu dan buku besar besar piutang usaha usaha

5 Klasifikasi
Penjualan dicatat pada akun yang tepat Memeriksa jurnal penjualan dan barang yang dijual

6 Pisah batas
Penjualan dicatat pada periode yang tepat Memeriksa urutan dokumen pengiriman memeriksa pesanan penjualan akhir periode dengan
pengiriman barangnya.
memeriksa penjualan periode awal berikutnya.

Pengujian Prosedur Analitis

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Analisis Perubahan
Analisis Anggaran dengan Realisasi
1. Bandingkan realisasi bulan penjualan tahun berjalan dengan anggaran penjualan.
2. Identifikasi bulan yang memiliki selisih signifikan antara realiasi dengan anggaran.
Analisis Perubahan Tahun
1. Lakukan analisis perubahan tahun untuk penjualan dan harga pokok penjualan tahun lalu
dengan tahun sekarang.
2. Telusuri penyebabnya jika perubahannya signifikan.
Analisis Common Size Penjualan
1. Buatlah analisis common size berdasarkan produk dan wilayah.
2. Identifikasi pangsa produk dan wilayah yang tinggi.
3. Identifikasi pelanggan utama.
Analisis Ratio
1. Bandingkan rasio laba kotor tahun lalu dengan tahun sekarang.
2. Buat kesimpulan atas hasil analisis ratio tersebut.

Contoh:
KAP Rukmana sedang melakukan audit siklus penjualan dan penagihan sebagai bagian
dari audit umum atas laporan keuangan PT. Rasiatex untuk tahun buku 2015.
Data Penjualan dan harga pokon Penjualan:
2014 2013

Penjualan kredit 100,000,000,000 90,000,000,000


Harga Pokok Penjualan 75,000,000,000 80,000,000,000
Laba Kotor 25,000,000,000 10,000,000,000

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Data anggaran dan realisasi tahun 2014 sebagai berikut:
Data Penjualan tahun 2015
Bulan Realisasi anggaran
1 Januari 10,000,000,000 11,000,000,000
2 Februari 8,000,000,000 12,000,000,000
3 Maret 15,000,000,000 14,000,000,000
4 April 8,000,000,000 8,500,000,000
5 Mei 7,000,000,000 7,500,000,000
6 Juni 4,000,000,000 5,000,000,000
7 Juli 9,000,000,000 12,000,000,000
8 Agustus 12,000,000,000 11,000,000,000
9 September 10,000,000,000 12,000,000,000
10 Oktober 5,000,000,000 6,000,000,000
11 November 3,000,000,000 5,000,000,000
12 Desember 9,000,000,000 14,000,000,000

100,000,000,000 118,000,000,000

Rincian penjualan per produk dan wilayah tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Segment produk
Jenis Kain Rp.
Olivia Twill 50,000,000,000
Saten Velvet 12,000,000,000
Cationic twill 25,000,000,000
Broken Saten 13,000,000,000
100,000,000,000
Segment Wilayah
Jawa Barat 45,000,000,000
Jawa Tengah 23,000,000,000
Jawa Timur 32,000,000,000
100,000,000,000

Pisah batas penjualan


Untuk melakukan uji pisah batas penjualan diambil 4 dokumen pesanan penjualan akhir bulan
Desember 2015 dengan data sebagai berikut:
Data penjualan
No Keterangan Tgl kirim NO NO Penjualan Tgl tiba Tgl
NO sales order SPB Faktur Rp. pencatatan
1 PT. Marda 05/MR/XII/15 30 Des. 2015 11/XII/15 05/XII/15 150,000,000 31 Des 15 31 Des 15
2 PT Ara 05/AR/XII/15 30 Des. 2015 12/XII/15 06/XII/15 200,000,000 31 Des 15 31 Des 15
3 PT Amalia 07/AM/XII/15 31 Des. 2015 13/XII/15 07/XII/15 300,000,000 01 Jan 16 31 Des 15
4 PT Marsa 09/MAR/XII/15 31 Des. 2015 14/I/16 08/XII/15 200,000,000 31 Des 15 08 Jan 16
850,000,000

syarat pengiriman : franco gudang pembeli

Berikut ini data untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Data diambil

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


secara sampling untuk penjualan diatas Rp.1 milyar pada bulan Mei dan Desember 2014
sebagai berikut:
3 Mei 2015 no bukti pengiriman barang P /001/ V /15, penjualan kepada PT. Amiru, kain
Olivia twill 50.000 meter Rp.4.750.000.000., PPN Rp.475.000.000, invoice nomor
1013/3/I/15,Surat pesanan penjualan nomor AM/03/V/15. Dari transaksi tersebut dijurnal:
4.01 Piutang usaha……………… 5.4.225.000.000
2.003 PPN Keluaran…………………………….......475.000.000
1.003 Penjualan…………………………………4.750.000.000.

5 Desember 2015 no bukti pengiriman barang P /003/XII /14, penjualan kepada PT. Arfa, kain
Saten Velvet 35.000 meter Rp.2.432.500.000, PPN Rp.243.250.000, invoice nomor
1015/XII/15,Surat pesanan penjualan nomor AR/04/XII/15. Dari transaksi tersebut dijurnal:
1.01 Piutang usaha……………… 2.675.750.000
2.003 PPN Keluaran……………………………......243.250..000
1.003 Penjualan…………………………………2.432.500.000.

Diminta:
Buatlah kertas kerja untuk:
1. Pengujian Pengendalian dan Substatif transaksi jiakdiasumsikan dari hasil pemeriksaan:
• Dokumen telah lengkap meliputi surat persanan penjualan, faktur, laporan penerimaan
barang.
• Penjumlahan dan perkalian penjualan telah benar
• Persetujuan penjualan telah diotorisasi oleh Bagian Kredit.
• Nomor perkiraan telah sesuai.
• Angka angka jurnal telah benar di posting ke buku besar Penjualan, PPN Keluaran dan
Piutang Usaha.
2. Pengujian Analitis:
• Analisis Anggaran dan Realisasi tahun 2015
• Analisis Perubahan Tahun Penjualan dan harga PokokPenjualan tahun 2015
• Analisis Gross Proffit Margin tahun 2015 dan 2014
• Analisis Common Size Penjualan berdasarkan produk dan wilayah tahun 2015
• Pisah Batas Penjualan tahun 2015

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


KAP RUKAMANAN DAN REKAN
Klien PT. Rasiatex
Tahun buku : 2015
Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Index:
Tgl No bukti Keterangan Jumlah No A B C D E
Rp. Perk
3-May-15 FP 001/V/15 Penjualan kepada PT. Amiru:
Olvia twill 50.000 meter Rp.4.750.000.000 4,750,000,000 103 √ √ √ √ √
PPN 10% 475.000.000 475,000,000 205
Total 5.225.000.000

5-Dec-15 FP 003/XII/15 Penjualan dari PT. Arfa:


Saten Velvet 35.000 meter Rp.2.432.500.000 2,432,500,000 103 √ √ √ √ √
PPN 10% 243.250.000 243,250,000 205
Total . 2.675.750.000

Catatan:
Sample dipilih untuk penjualan minimal Rp.1.000.000.000 secara random dalam bentuk pesanan penjualan

A = kelengkapan supporting documen meliputi surat pesanan penjualan, , faktur, laporan pengiriman barang

B = kebenaran perhitungan matematis


C = Otorisasi
D = Kebenaan nomor perkiraan
E = Kebenaran posting ke buku besar persediaandan utang usaha

Dibuat oleh Direview oleh:

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Klien : PT Rasiatex
Tahun buk u : 2015
Ak un : Analisis Anggaran dengan Realisasi Penjualan

Bulan Realisasi Anggaran


Rp %

1 Januari 10.000.000.000 11.000.000.000 (1.000.000.000) -9%


2 Februari 8.000.000.000 12.000.000.000 (4.000.000.000) -33%
3 Maret 15.000.000.000 14.000.000.000 1.000.000.000 7%
4 April 8.000.000.000 8.500.000.000 (500.000.000) -6%
5 Mei 7.000.000.000 7.500.000.000 (500.000.000) -7%
6 Juni 4.000.000.000 5.000.000.000 (1.000.000.000) -20%
7 Juli 9.000.000.000 12.000.000.000 (3.000.000.000) -25%
8 Agustus 12.000.000.000 11.000.000.000 1.000.000.000 9%
9 September 10.000.000.000 12.000.000.000 (2.000.000.000) -17%
10 Oktober 5.000.000.000 6.000.000.000 (1.000.000.000) -17%
11 November 3.000.000.000 5.000.000.000 (2.000.000.000) -40%
12 Desember 9.000.000.000 14.000.000.000 (5.000.000.000) -36%

100.000.000.000 118.000.000.000 (18.000.000.000) -15%

Ke s impulan:
Secara keseluruhan terjadi realisasi penjualan lebih kecil dibandingkan
dengan yang dianggarkan sebesar 15% (tidak signifikan).
Secara bulanan perbedaan yang signifikan yaitu bulan Februari, November
dan Desember 2015

Dibuat oleh Direview oleh

Klien: PT Rasiatex
Tahun buk u: 2015
Ak un Analisis Perubahan Tahun Penjualan dan Rasio Laba Kotor
Perubahan
Bulan 2015 2014
Rp %

Penjualan 100.000.000.000 90.000.000.000 10.000.000.000 10%


Harga Pokok Penjualan 75.000.000.000 80.000.000.000 (5.000.000.000) -7%

Laba Kotor 25.000.000.000 10.000.000.000


Rasio Laba Kotor 25% 11%

Kesimpulan:
Terjadi kenaikan penjualan tetapi terjadi penurunan HPP antara tahun lalu dengan tahun sekarang.
Rasio laba kotor naik 14% dibandingkan dengan tahun lalu.
terdapat kemungkinan salah saji pada akun penjualan dan Harga Pokok Penjualan.

Dibuat oleh Direview oleh

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Klien : PT Rasiatex
Tahun buk u : 2015
KKP Analisis Common Size Penjualan

No Segment Rp. Penjualan % Segment Rp. Penjualan %

Segmen Produk Segmen Wilayah:


1 Olivia Twil 50.000.000.000 50% Jawa Barat 45.000.000.000 45%
2 Saten Velvet 12.000.000.000 12% jawa Tengah 23.000.000.000 23%
3 Cationic Twill 25.000.000.000 25% Jawa Timur 32.000.000.000 32%
4 Broken Saten 13.000.000.000 13%
100.000.000.000 100% 100.000.000.000 100%

Kempulan:
Produk jenis Olivia Twill memilik pangsa pasar tertinggi dan sgnifkan
sedangkan berdasarkan segment wilayan penjualan terbesar di jawa Barat.
Pelanggan utama adalah PT. Gstex yang mendominasi penjualan 45% dari total penjualan.

Dibuat oleh Direview oleh

RUKMANA DAN REKAN


Registered Public Accountant

Klien : PT. Rasiatex


Tahun buku : 2015 Index:
lamiran supporting schedule: Cut off Penjualan
Keterangan No Tgl kirim NO NO Jumlah Tgl tiba Tgl
Sales Order SPB Faktur Rp. pencatatan
1 PT. Marda 05/MR/XII/15 30-Des-15 12/XII/15 05/XII/15 150.000.000 31-Des-15 31-Des-15
2 PT. Aria 05/AR/XII/15 30-Des-15 12/XII/15 06/XII/15 200.000.000 31-Des-15 31-Des-15
3 PT. Amalia 07/AM/XII/15 31-Des-15 13/XII/15 07/XII/15 300.000.000 05-Jan-16 31-Des-15
4 PT. Marsa 09/MAR/XII/15 31-Des-15 14/I/16 05/I/16 250.000.000 07-Jan-16 08-Jan-16
750.000.000

Catatan: syarat pengiriman franco gudang pembeli.

Kesimpulan:
terdapat pergeseran penjualan kepada PT. Amalia, seharusnya penjualan diakui pada bulan Januari 2016.

Dibuat oleh Direview:

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Penerimaan Kas
1. Proses Bisnis Penerimaan kas atas Piutang Usaha
1. Penetapan Piutang Usaha yang telah jatuh tempo.
2. Melakukan penagihan.
3. Menerima pelunasan Piutang Usaha.

2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas


No Prosedur Dokumen
1 Prosedur Penagihan Faktur Penjulan, Surat Penawaran Harga,
Surat Pesan Penjualan, Surat Pengiriman
Barang, Faktur Pajak.
2 Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang Bukti Kas Masuk, Faktur Penjualan
Usaha
3 Prosedur pencatatan penerimaan kas dari Bukti Kas Masuk, Faktur Penjualan
piutang usaha

3. Pengendalian Intern Penerimaa Kas


1. Adanya pemisahan fungsi bagian penjualan, pengiriman barang, penagihan,
otorisasi kredit, dan penerimaan kas.
2. Digunakannya formulir bernomor urut tercetak.
3. Dilakukannya rekonsiliasi bank secara berkala.

4. Audit Penerimaan Kas

Memahami Pengendalian Internal-


Penerimaan Kas

Menilai risiko pengendalian


penerimaan Kas

Prosedur Audit
Merancang:
Ukuran Sample
Pengujian Pengendalian
Penerimaan Kas
Item item yang dipilih

Penetapan waktu

Sumber Arens, Auditing jilid 2, halaman 11, Erlangga, 2014.(diolah kembali).


Memahami Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Langkah langkahnya adalah:

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


1. Mempelajari bagan arus penerimaan kas
Pelajari bagan arus penerimaan kas untuk melihat kelemahan kelemahan dan
kebaikan dari prosedurnya
2. Menyiapkan kuesioner pengendalian intern Penerimaan kas .
Cara ini lebih sederhana dan praktis.
3. Melaksanakan pengujian pengendalian Walktrough
Cara ini untuk menguji apakah apa yang dilaksanakan sesuai dengan bagan arus
yang ada. Caranya dengan melakukan sample penerimaan kas untuk melihat
apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan dalam
bagan arus penjualan kredit.
4. Narrrative
Dengan cara ini, auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur
penerimaan kas.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Penerimaan Kas
No Asersi yang diuji Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Transaksi
1 Keterjadian
Penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang Mengamati apakah perusahaan membuat bank Mereview jurnal penerimaan kas yang tidak biasa.
benar-benar diterima rekonsiliasi
Menelusuri ayat jurnal penerimaan kas ke Laporan
Bank
2 Kelengkapan
Seluruh penerimaan kas telah dicatat Memerika nomor urut buki kas masuk memeriksa daftar penerimaan kas ke jurnal
penerimaan kas
3 Akurasi
Penerimaan kas dicatat sebesar jumlah yang Mengamati apakah perusahaan membuat bank memeriksa daftar penerimaan kas ke jurnal
diterima. rekonsiliasi penerimaan kas

4 Posting dan iktisar


Transaksi penjualan telah dicatat pada buku menelusuri jurnal penerimaan kas ke buku pembantu
pembantu dan buku besar dan buku besar piutang usaha.
5 Klasfikasi
Penerimaan kas dicatat pada akun yang tepat memeriksa verivasi internal akun yang dicatat memeriksa akun pada jurnal penerimaan kas
6 Pisah batas
Penerimaan kas dicatat pada periode yang tepat memeriksa bank rekonsilasi akhir periode dan awal
periode berikutnya
Contoh:
KAP Rukmana sedang melakukan pengujian pengendalian dan substantive transaksi
penerimaan kas sebagai bagian atas audit siklus penjualan dan penagihan yang merupakan
bagian dari audit umum atas laporan keuangan PT. Rasiatex untuk tahun buku 2015.
Berikut ini data untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi penerimaan
kas.. Data diambil secara sampling untuk penerimaan kas diatas Rp.1 milyar pada bulan Mei
dan Desember 2015 sebagai berikut:
3 Mei 2015 no bukti penerimaan kas BKM 001/ V /15, pelunasan piutang usaha dari PT.
Amiru, atas faktur nomor 1013/V/15 jumlah piutang usaha Rp.4.000.000.000., discount 2%
Rp.80.000.000, dokumen lainnya berupa Faktur Pajak, Surat Pesanan Penjualan dan Surat
Pengiriman Barang, Dari transaksi tersebut dijurnal:
1002 Kas Di Bank……………….3.920.000.000
5002 Discount Penjualan…… ……...80.000.000
1003 Piutang Usaha………..……………........4.000.000.000

5 Desember 2015 Bukti Kas Masuk nomor BKM /003/XII /14, pelunasan piutang usaha dari
PT. Arfa, Rp.2.000.000.000, discount 2% Rp.40.000.000, invoice nomor 1015/XII/15.
Dokumen pendukung lainnya Surat pesanan penjualan, Faktur Pajak, Surat Pengiriman
Barang. Dari transaksi tersebut dijurnal:

1002 Kas Di Bank……………….1.960.000.000

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


5002 Discount Penjualan…… ……...40.000.000
1003 Piutang Usaha………..……………........2..000.000.000

Dari hasil pemeriksaan diperoleh kesimpulan:


Dokumen dinyataan lengkap, perhitungan matermatis telah benar, dokumen telah diotorisasi,
nomor perkiraan telah benar, dan jurnal telah diposting ke buku besar yang sesuai.
Diminta:
Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Penerimaan Kas.
Jawab:
KAP RUKAMANAN DAN REKAN
Klien PT. Rasiatex
Tahun buku : 2015
Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Penerimaan Kas Index:
Tgl No bukti Keterangan Jumlah No A B C D E
Rp. Perk
3-May-15 BKM 001/V/15 Pelunasan Piutang dari Pt. Arfa
Jumlah Piutang Usaha 4,000,000,000 1,003 √ √ √ √ √
Discount 2% (80,000,000) 5,002
Penerimaan kas 3,920,000,000 1,002

5-Dec-15 BKM 003/XII/15 Pelunasan Piutang dari PT. Arfa


Jumlah Piutang Usaha 2,000,000,000 1,003 √ √ √ √ √
Discount 2% (40,000,000) 5,002
Penerimaan kas 1,960,000,000 1,002

Catatan:
Sample dipilih untuk pelunassan piutang usaha minimal Rp.1.000.000.000 secara random

A = kelengkapan supporting documen meliputi bukti kas masuk, faktur, surat pesanan penjualan, , faktur,
laporan pengiriman barang.
B = kebenaran perhitungan matematis
C = Otorisasi
D = Kebenaran nomor perkiraan
E = Kebenaran posting ke buku besar

Dibuat oleh Direview oleh:

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


Soal 1 Audit Siklus Penjualan dan Penagihan
Berikut ini prosedur audit yang telah dilakukan oleh KAP Darmawan dalam kaitannya
dengan audit atas siklus penjualan dan penagihan sebagai berikut:
1. Membandingkan saldo buku besar piutang usaha dengan buku pembantu piutang
usaha.
2. Memeriksa persetujuan kredit atas pesanan penjualan
3. Memeriksa dokumen kredit ke faktur penjualan untuk memastikan bahwa semua
transaksi telah dicatat.
4. Melakukan perhitungan Reveivable turn over untuk mengetahui tingkat kepatuhan
debitur dalam melunasi hutangnya.
5. Melakukan konfirmasi piutang usaha untuk debitur yang memiliki saldo.

Berdasarkan prosedur audit tersebut


a. Tunjukan mana yang merupakan pengujian pengendalian, pengujian substantif
transaksi, prosedur analitis, dan pengujian atas rincian saldo
b. Jelaskan tujuan audit dari masing masing prosedur tersebut.

Soal 2
Kasus
KAP Aryanto sedang melaksanaan audit atas PT. Amili untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2017. Berikut data audit piutang usaha dari PT. Amili sebagai berikut:
Saldo buku besar Piutang Usaha Rp.450.000.000
Rincian debitur sebagai berikut:
1-30 hari 61-90 hari >90 hari Total
PT Sejahtera 300.000.000 300.000.000
PT. Alam 100.000.000 100.000.000
PT. Sejuk 50.000.000 50.000.000
450.000.000 450.000.000

Hasil audit:
1. Semua debitur dilakukan konfrimasi dan menjawab setuju atas aldo piutang usahanya.
2. Buku besar piutang usaha telah sesuai dengan buku pembantunya.
3. Peristiwa setelah tanggal laporan keuangan:
Seluruh debitur telah melunasi piutangnya yaitu PT. Sejahtera tanggal 5 Januari 2018
(BKM 03/I/18), PT. Alam tanggal 6 Januari 2018 (BKM 04/I/18), dan PT. Sejuk tanggal
7 Januari 2018 (BKM 05/I/18)..

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


4. Berdasarkan pemeriksaan pesanan penjualan akhir tahun diperoleh informasi pesanan
penjualan dari PT. Alas kepada PT. Amali sebesar Rp.400 juta syarat fob shiping point
dengan perjanjian hak dan risiko atas barang beralih pada tanggal kirim. Barang dikirm
tanggal 30 Desember 2017 dan diterima PT. Alas tanggal 4 Januari 2018. PT. Amali
mencatat transaksi tersebut tanggal 4 Januari 2018,
Diminta:
Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan Supporting Schedule Piutang Usaha.

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan


AUDIT UTANG USAHA

1 PSAK Terkait:
• PSAK 1 Revisi 2014, penyajian Laporan keuangan
2 Pengertian Hutang Usaha/Dagang
Merupakan hutang yang diakibatkan dari pembelian barang dagangan, bahan baku,
perlengkapan atau jasa secara kredit di dalam kegiatan normal perusahaan.
3 Sistem Informasi Akuntansi Hutang Usaha/Dagang
Prosedur Pembelian Kredit
Prosedur Pembayaran Hutang Dagang
Prosedur Retur Pembelian Kredit
Dokumen dalam Prosedur Pembelian Kredit:
Surat Permintaan Harga kepada Pemasok
Surat Penawaaran Harga dari Pemasok
Surat Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan Barang, Faktur Pembelian, Surat Jalan, Faktur Pajak Masukan
Dokumen Prosedur Pembayaran Hutang Dagang
Faktur Pembelian, Surat Jalan, Laporan Penerimaan Barang
Bukti Kas Keluar, Check.
Dokumen Prosedur Retur Pembelian Kredit
1. Laporan Pengeluaran Barang,
2. Laporan Pengiriman Barang
3. Kredit Memo

Neni / Audit Utang Usaha


4 Pengendalian Intern Utang Usaha
1. Adanya pemisahan fungsi antara bagian pembelian, pembayaran dan persetujuan
kredit, dan penerimaan barang.
2. Adanya otorisasi dari bagian kredit atas pembelian barang
3. Adanya anggaran pembelian kredit
5 Akuntansi Hutang Usaha
Pengakuan hutang dagang
1. Hak kepemilikan dan tanggungjawab barang telah berpindah dari penjual kepada
pembeli
2. Hak atas Jasa atau barang telah berpindah dari penjual kepada pembeli

Contoh kasus:

No Pembelian Tgl Kirim Tgl terima Rp Hak kepemilikan


kredit barang oleh pembeli
1 Barang 01/10/02 12/10/02 100.000 Tgl kirim
dagangan
2 Perlengkapan 01/11/02 12/11/02 200.000 Tgl terima
3 Barang 12/12/02 03/01/03 300.000 Tgl kirim
dagangan
4 Barang 15/12/02 04/01/03 400.000 Tgl Terima
dagangan

Berapakah hutang dagang yang diakui jika syarat:


Fob Shiping point (hak atas barang dan risiko beralih pada tanggal kirim)
Fob Destination (hak atas barang dan risiko beralhi pada tanggal tiba).

Audit Hutang Usaha


Pengujian
No Komponen Utang Usaha Pengendalian Substantif
Transaksi Transaksi Saldo
1 Saldo awal Utang Usaha xx √
2 Pembelian kredit xx √ √
3 Pembayaran Utang Usaha (xx) √ √
Potongan Pembelian (xx) √ √
Retur Pembelian (xx) √ √

Saldo akhir xx √

Neni / Audit Utang Usaha


Pengujian Pengujian Pengujian
Pengujian analitis
Pengendalian Subtantif Transaksi Substantif Saldo

Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Utang Usaha


Pengujian Pengendalian dan Subatantif Transksi Utang Usaha tebagi dua yaitu:
1. Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Pembelian Kredit
2. Pengujian Pengenalian dan Substantif Transaksi Pengeluaran Kas
Pengujian Pengendalian dan Subtantif Transaksi Pembelian Kredit

Keterjadian Kelengkapan Akurasi


Pembelian untuk barang Seluruh pembelian telah Pembelian yg. dicatat
yang diterima dicatat telah akurat

Klasifikasi Pisah Batas Posting dan Iktisar


Transaksi pembelian
pembelian dicatat pada Pembelian dicatat pada kredit telah dicatat di
akun yang tepat periode yang tepat buku besar

Sampling dalam pengujian pengendalian dan substantive transaksi pembelian


Pembelian dalam perusahaan dapat dibagi kedalam :
- Pembelian barang dagangan, bahan baku (sering terjadi)
- Pembelian asset tetap
- Pembelian perlengkapan
- Pengadaan jasa

Langkah 1 :
Sampling stratifikasi
Untuk memudahkan pengujian, dapat dilakukan terlebih dahulu penggolongan
transaksi sebagai berikut :
1. Golongan transaksi pembelian barang dagangan/bahan baku
2. Golongan transaksi pembelian asset tetap
3. Golongan transaksi pembelian lainnya.
Langkah 2
Melakukan uji masing-masing golongan transaksi pembelian.

Neni / Audit Utang Usaha


No Pembelian Sifat Transaksi Pengujian
1 Barang dagangan Sering terjadi, jumlahnya material sampling
2 Aset tetap Jarang terjadi, jumlahnya material populasi
3 Perlengkapan Sering terjadi, jumlahnya tidak material sampling
4 Lainnya Jarang terjadi, sifatnya tidak material sampling

Langkah 3
Pengujian pembelian barang dagangan.
Identifikasi pembelian setiap bulan, pilih pembelian yang paling besar untuk beberapa
bulan. Lakukan blok sampling, pilih jumlah yang akan diambil untuk sampling, dalam
blok sampling bulan Desember harus ikut dipilih.

Langkah 4
Tetapkan jumlah transaksi terbesar setiap bulan yang dipilih untuk sampling.

Langkah 5
Lakukan pengujian atas transaksi yang telah dipilih.

Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Pembelian


No Asersi yang diuji Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Transaksi
1 Keterjadian
Pembelian yang dicatat adalah yang diterima kepada Periksa bukti persetujuan pembelian Periksa urutan Laporan Perimaan Barang
pemasok
Review jurnal pembelian yang tidak biasa
Telusuri jurnal pembelian ke dokumen pendukung
(faktur pembelian, surat jalan, Laporan Pen. Barang
pesanan pembelian)
2 Kelengkapan
Seluruh transaksi pembelian telah dicatat Memeriksa urutan dokumen Lap. Pen. Barang Menelusuri dokumen penerimaan ke jurnal pembelian

3 Akurasi
Pembelian dicatat dengan benar Memeriksa dokumen pendukung dari faktur Menelusuri jurnal pembelian ke faktur pembelian
pembelian
memeriksa daftar harga dan otorisasi yang tepat Menelusuri rincian faktur pembelian ke dokumen
penerimaan dan pesanan pembelian
4 Klasifikasi
Pembelian dicatat pada akun yang tepat Memeriksa jurnal pembelian dan barang yang dibeli
5 Pisah batas
Pembelian dicatat pada periode yang tepat Memeriksa urutan dokumen pengiriman memeriksa pesanan pembelian akhir periode dengan
penerimaan barangnya.
memeriksa pembelian periode awal berikutnya.
6 Posting dan Iktisar
Transaksi pembelian telah dicatat pada buku pembantu dan buku
memeriksa
besar rekonsilasi buku pembantu dengann buku menelusuri faktur pembelian ke buku besar utang
besar utang usaha usaha

Neni / Audit Utang Usaha


KAP RUKMANA DAN REKAN
Klien : PTRasiatex
Thn buku : 2014
Pengujian Pengendalian Pembelian
Tgl No Bukti Keterangan Asersi yg.diuji
1 2 3 4 5
3 Mei 2014 P 001/V/14 Pembelian dari PT Amiru : ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Olivia Twill 50.000 meter Rp 4.750.000.000
PPN 10% 475.000.000
Total 5.225.000.000
Invoice nomor 1013/V/14

5 Desember 2014 P 003/XII/14 Pembelian dari PT Arfa : ✓ ✓ ✓ ✓ ✓


Saten Velvet 35.000 meter Rp 2.432.500.000
PPN 10% 243.250.000
Total 2.675.750.000
Invoice nomor 1015/XII/14

1 Keterjadian periksa otorisasi kredit


2 Kelengkapan periksa urutan dokumen penerimaan barang
3 Akurasi periksa dokumen pendukung dari faktur pembelian
4 Posting & Iktisar periksa rekonsiliasi buku pembantu dgn buku besar utang usaha
5 Pisah batas periksa urutan dokumen pengiriman

Dibuat oleh : Direview oleh :

KAP RUKMANA DAN REKAN


Klien : PT Rasiatex
Thn buku : 2014
Pengujian Transaksi Pembelian
Tgl No Bukti Keterangan Jumlah Asersi yg.diuji
Rp 1 2 3 4 5
3 Mei 2014 P 001/V/14 Pembelian dari PT Amiru : ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Olivia Twill 50.000 meter Rp 4.750.000.000 4,750,000,000
PPN 10% 475.000.000 475,000,000
Total 5.225.000.000
Invoice nomor 1013/V/14

5 Desember 2014 P 003/XII/14 Pembelian dari PT Arfa : ✓ ✓ ✓ ✓ ✓


Saten Velvet 35.000 meter Rp 2.432.500.000 2,432,500,000
PPN 10% 243.250.000 243,250,000
Total 2.675.750.000
Invoice nomor 1015/XII/14

Catatan :
Sampel dipilih dengan pembelian minimal Rp 1.000.000.000 secara random dalam bentuk pesanan pembelian.

1 Keterjadian periksa urutan laporan penerimaan barang


2 Kelengkapan periksa dokumen pembelian ke jurnal
3 Akurasi periksa jurnal pembelian ke faktur pembelian,dokumen penerimaan dan pesanan pembelian
4 Posting & Iktisar periksafaktur pembelian ke buku besar utang usaha
5 Pisah batas periksa pesanan pembelian akhir periode dengan penerimaan barang

Dibuat oleh : Direview oleh :

Neni / Audit Utang Usaha


Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Pengeluaran Kas

Keterjadian Akurasi
Kelengkapan
Peng . Kas dicatat Transaksi peng. kas
Seluruh peng,kas
untuk barang yang yang dicatat telah
telah dicatat
diterima akurat

Klasifikasi Pisah Batas Posting dan Iktisar


Tranaksi peng. kas Transaksi peng. Kas Peng, Kas telah
dicatat pada akun dicatat pada tanggal dicatat ke buku
yang tepat yang benar besar

Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi Pengeluaran Kas


No Asersi yang diuji Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Transaksi
1 Keterjadian
Pengeluaran kas dicatat untuk barang yang diterima Mengamati apakah perusahaan membuat bank Mereview jurnal pengeluaran kas yang tidak biasa.
rekonsiliasi
Menelusuri ayat jurnal pengeluaran kas ke Laporan
Bank
2 Kelengkapan
Seluruh pengerluaran kas telah dicatat Memerika nomor urut buki kas masuk memeriksa daftar pengelauran kas ke jurnal
penerimaan kas
3 Akurasi
Pengeluaran kas dicatat sebesar jumlah yang dibayarkan. Mengamati apakah perusahaan membuat bank memeriksa daftar pengerluaran kas ke jurnal
rekonsiliasi pengeluaran kas

4 Klasfikasi
Pengeluaran kas dicatat pada akun yang tepat memeriksa verivasi internal akun yang dicatat memeriksa akun pada jurnal pengeluaran kas
5 Pisah batas
Pengeluaran kas dicatat pada periode yang tepat memeriksa bank rekonsilasi akhir periode dan awal
periode berikutnya
6 Posting dan iktisar
Transaksi pengeluarann telah dicatat pada buku besar dan menelusuri jurnal pengeluaran kas ke buku pembantu
buku pembantu dan buku besar utang usaha.

Pengujian Analitis
Analisisi Perubahan Tahun
Buat analisis perubahan tahun, untuk mengetahui perubahan utang usaha dari tahun
sebelumnya, apakah jumlahnya signifikan atau tidak.
Analisis Rasio

Neni / Audit Utang Usaha


Payable Turnover Ratio
Tujuannya untuk mengetahui kepatuhan /entitas dalam membayar hutang dagangnya.
Pengujian Subtantif Saldo Hutang Usaha

Detail tie in Eksistensi Kelengkapan Akurasi

Klasifikasi Pisah Batas Hak dan Kewajiban

Tujuan Pemeriksaan Substantif Saldo Hutang Usaha


Tujuan umum pemeriksaan Hutang Usaha untuk memperoleh keyakinan memadai
bahwa Hutang Usaha disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia.
Tujuan khusus pemeriksaan Hutang Usaha adalah untuk memperoleh keyakinan
memadai bahwa utang usaha:
1. Terdapat pengendalian intern yang memadai.
2. betul betul ada. (keberadaan)
3. Telah dicatat secara lengkap (kelengkapan)
4. Dicatat secara akurat (Akurasi)
5. Diklasifikasikan secara tepat (Klasfikasi).
6. Dicatat dalam periode yang tepat (Pisah Batas)
7. Merupakan utang usaha per tanggal akhir laporan. (`Hak dan Kewajiban)
Pengujian Substantif Saldo Hutang Usaha
1. Buatlah Top Schedule Utang Usaha (Detail Tie In)
2. Buatlah Supporting Schedule Utang Usaha (Detail Tie In)
3. Cocokkan saldo awal Utang Usaha dengan KKP tahun lalu (Detail Tie In)
4. Cocokkan saldo masing-masing supplier dengan saldo menurut subsidiary ledger
utang usaha (jika jumlah suppliernya banyak, tidak usah 100%).(Detail Tie In)
5. Kirimkan surat konfirmasi kepada supplier yang memiliki saldo. (Keberadaaan,
Akurasi)
6. Kirimkan surat konfirmasi kepada supplier dengan saldo nol (Kelengkapan)
7. Periksa pembayaran setelah tanggal pelaporan. (Keberadaan,)

Neni / Audit Utang Usaha


8. Periksa pembelian tunai pada awal periode berikutnya (Kelengkapan)
9. Periksa perjanjian dan syarat syarat pembayaran utang usaha. (Klasikasi, Hak dan
Kewajiban).
10. Periksa pencatatan Hutang Wesel (Klasifikasi)
11. Periksa surat pesanan pembelian mendekati akhir periode dan periksa penerimaan
barangnya pada akhir periode dan awal periode berikutnya untuk memastikan tidak
ada pergeseran utang usaha. (Pisah Batas)

Neni / Audit Utang Usaha


KAP RUKAMANAN DAN REKAN
Klien PT. Rasiatex
Tahun buku : 2014
Test Transaksi Pembayaran Utang Usaha Index:
Tgl No bukti Keterangan Jumlah No A B C D E
Rp. Perk
03-Jun-14 BKK 01/VI/14 Pembayaran Utang kepada PT. Amiru:
Invoice nomor 1013, tanggal 3 Mei 2014 5.225.000.000 201 √ √ √ √ √

25-Des-14 BKK 003/XII/14 Pembayaran Utang kepada PT. Arfa:


Invoice nomor 1015/XII/14 2.675.750.000 201 √ √ √ √ √

Catatan:
Sample dipilih dengan pembayaran utang usaha minimal Rp.1.000.000.000 secara random dalam bentuk pesanan

A = kelengkapan supporting documen meliputi surat pesanan penjualan, faktur, laporan


pengeluaran barang.
B = kebenaran perhitungan matematis
C = Otorisasi
D = Kebenaan nomor perkiraan
E = Kebenaran posting ke buku besar persediaan, harga pokok penjualan, piutang dan penjualan

Dibuat oleh Direview oleh:

Neni / Audit Utang Usaha


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien :PT. Rasiatex


Tahun buku :2014
Lampiran Supporting schedule: Utang Usaha Indeks:
Prosedur analitis piutang usaha

Analisis Perubahan Tahun:


2014 2013 Perubahan

Pembelian kredit 40.000.000.000 70.000.000.000 (30.000.000.000) -43%


Utang Usaha 1.150.000.000 1.431.601.000 (281.601.000) -20%
- -

Kesimpulan:
Terjadi penurunan utang usaha dan pembelian kredit tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013

Analisis Ratio
Acc. Payable turnover Pembelian kredit ,40.0000.000.000
= 31
Rata rata utang (1.150.000.000 + 1.431.601.000) / 2 =

Rata-rata lama pembayaran = 365 12 hari


31
Syarat pelunasan = 30 hari
Rata rata kecepatan membayar (18) hari

Kesimpulan:
Entitas patuh dalam pembayaran utang usaha.

Dibuat oleh direview oleh:

Neni / Audit Utang Usaha


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT. Rasiatex


Tahun buku : 2014 Index:
lamiran supporting schedule: Cut off Utang Dagang
Keterangan Tgl kirim NO NO Kwanitias Jumlah Tgl tiba Tgl
SPB Faktur Meter Rp. pencatatan

1 PT. Gaza 28-Des-14 110/SPB/14 30/XII/14 6.000 26.500.000 Vo 31/12/2014 31/12/2014


2 PT. Jamumu 30-Des-14 111/SPB/14 31/XII/14 25.000 75.000.000 Vo 31/12/2014 31/12/2014
3 PT. Mara 02-Jan-15 002/SPB/15 02/I/15 30.000 329.500.000 Vo 05/01/2015 05/01/2015
431.000.000

Catatan: syarat pengiriman franco gudang pembeli.

Kesimpulan: setelah memeriksa transaksi pembelian lebih kurang satu minggu sebelum dan sesudah tanggal
laporan keuangan, tidak ditemukan pergeseran pencatatan pembelian kredit dan utang usaha.

Vo periksa SPB, Faktur, dan perhitungan matematisnya,


periksa pencatatan di buku pembelian, posting ke buku pembantu utang dan kartu persediaan.

Dibuat oleh Direview:

Neni / Audit Utang Usaha


Klien :PT. Rasiatex
Tahun buk u 2
: 014
Akun H
: utang Dagang Index:.............
NAMA KREDITUR Saldo per book Jurnal Koreksi saldo per audit Pelunasan
NO Debet Kredit 31/12/2014 s/d 31/3/15
Saldo awal 1.000.000.000 B
Penambahan 1.500.000.000
Pengurangan (1.350.000.000)
Saldo akhir 1.150.000.000
L
Rincian Saldo Akhir
1 PT. Iklan 334.000.000 SL 334.000.000 200.000.000 Vo
2 PT Baru 220.000.000 SL 220.000.000 200.000.000 Vo
3 PT.Mali 165.000.000 SL 165.000.000 150.000.000 Vo
4 PT. Jamumu 75.000.000 SL 75.000.000 75.000.000 Vo
5 PT. Gaza 26.500.000 SL 26.500.000 25.000.000 Vo
6 PT. Gistex 329.500.000 SL, K 9.500.000 320.000.000 -
-
-
1.150.000.000 9.500.000 - 1.140.500.000 650.000.000
f f
Catatan:
Hasil konfirmasi saldo PT. Gistex 320.000.000
Saldo menurut pembukuan 329.500.000
Selisih (9.500.000)
Penyebabnya adalah discount pembelian yang belum dicatat oleh PT. Gistex

Jurnal koreksi
Utang usaha 9.500.000
Discount pembelian 9.500.000

L sesuai buku besar


SL sesuai buku pembantu utang usaha -
K berdasarkan konfirmasi
Vo telah diperiksa ke bukti pembayaran kas.
B sesuai KKP tahun lalu
f penjumlahan sudah benar

Dibuat oleh diperiksa oleh Disetujui

Neni / Audit Utang Usaha


Neni / Audit Utang Usaha
AUDIT ASET TETAP

1 Pengertian Aset Tetap


Aset tetap adalah aset berwujud yang:

(a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan

(b) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. (PSAK 16)

Tanah dan Bangunan yang disewakan

Tanah dan bangunan yang disewakan kepada pihak lain dapat masuk kedalam klasifikasi aset tetap
dengan syarat:

1
a. Pendapatan yang diterima tidak hanya pendapatan dari sewa saja tetapi ada pendapatan lainnya
yang signifikan selain dari sewa.
Contoh: PT. Amali menyewakan bangunan untuk acara seminar dan pernikahan dengan syarat
konsumsi harus disediakan oleh PT. Amali, tidak boleh membeli dari luar. Atas aturan ini PT.
Amali akan mendapat dua sumber pendapatan yatu dari pendapatan sewa dan pendapatan
konsumsi. Berdasarkan kalkulasi, pendapatan dari konsumsi lebih besar dibandingkan dengan
pendapatan sewa.
b. Sewa merupakan jenis sewa operasi.

2 Jenis jenis Aset Tetap


1. Tanah
2. Bangunan
3. Peralatan
4. Kendaraan
5. Mesin

Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap

1. Prosedur perolehan aset tetap


2. Prosedur pemakaian aset tetap
3. Prosedur pengeluaran aset tetap

Dokumen dalam Prosedur Perolehan Aset Tetap

1. Dokumen permintaan pengadaaan Aset Tetap


2. Faktur Pembelian Aset Tetap
3. Faktur Pajak Masukan,
4. Laporan Penerimaan Barang
5. Bukti Kas keluar
6. Bukti kepemilikan aset tetap (sertifikat tanah , BPHTB tanah dan bangungan, BKPB
kendaraan)
7. Kontrak perjanjian sewa pembiayaan

Dokumen dalam Prosedur Pengeluaran Aset Tetap

1. Surat Keputusan Direksi

2
2. Bukti Kas Masuk (penjualan dan penukaran aset tetap)
3. Bukti Pengeluaran Barang.

3 Akuntansi Aset Tetap

Pengukuran aset tetap:

Diukur berdasarkan harga perolehan.

Perolehan aset tetap

Komponen biaya perolehan aset tetap meliputi:

a. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi discoun pembelian dan potongan-potongan lain.
b. Biaya –biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen; dan
c. Estmasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena
entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk
menghasilkan persediaan (PSAK 16 Revisi 07, par 15).

Penyusutan aset tetap:

▪ Metode Garis lurus: (HP – NR) / n


▪ Metode saldo menurun ganda: tarif x nilai buku, 2 x 100 / n

Pelepasan aset tetap

• Dibuang: Rugi sebesar nilai buku


• Dijual: Rugi jika harga jual < nilai buku
• Ditukar: Rugi jika HP aset tetap baru < nilai aset yang dikerluarkan

Aset Tidak Lancar Tersedia untuk Dijual

Jika ada aset tetap direncanakan akan dijual dalam jangka waktu kurang dari satu tahun,
maka aset tetap tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan dialihkan kedalam

3
Aset Tidak Lancar Tersedia untuk Dijual dengan nilai yang terendah antara nilai wajar
neto atau nilai bukunya.

Penyajian aset tetap:

Model Biaya

Harga perolehan.................................................xx

Akumulasi Penyusutan.....................................(xx)

Akumulasi Penurunan Nilai..............................(xx)

Nilai tercatat aset tetap.......................................xx

Model Revaluasi

Nilai wajar.........................................................xx

Akumulasi Penyusutan.....................................(xx)

Akumulasi Penurunan Nilai..............................(xx)

Nilai tercatat aset tetap.......................................xx

4 Pengendalian Intern Aset Tetap

1. Adanya anggaran untuk penambahan aset tetap, pengeluaran aset tetap.


2. Adanya anggaran untuk biaya pemeliharaan aset tetap.
3. Adanya otorisasi untuk mutasi aset tetap.
4. Adanya kebijakan tertulis untuk kapitalisasi dan depresiasi aset tetap.
5. Adanya kartu aset tetap.
6. Adanya kode aset tetap.
7. Adanya inventarisasi pisik secara berkala.
8. Bukti kepemilikan aset tetap disimpan ditempat yang aman.
9. Diasuransikannya aset tetap.

5 Audit Aset Tetap

Karakteristik dari aset tetap adalah adanya transaksi yang sedikit tetapi dengan jumlah
nominal Rp. yang besar.

4
Tujuan Pemeriksaan Aset Tetap

Tujuan umum:

Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa Aset Tetap disajikan secara wajar dalam
laporan keuangan.

Tujuan khusus:

Untuk memperoleh keyakinan memadai bawa Aset Tetap :

1. memiliki pengendalian intern yang memadai


2. memang ada
3. telah dicatat secara lengkap
4. diklasfikasikan secara tepat
5. hak entitas
6. penyusutan aset tetap dialokasikan secara tepat kepada beban periode berjalan
7. dicatat pada periode yang seharusnya.

Pengujian
Komponen Akumulasi
No Substantif
Penyusutan Aset Tetap
Transaksi Saldo
1 Saldo awal Ak. Penys xx √
2 Penambahan A.P xx √
3 Pengurangan A.P
-Pembuangan Aset Tetap (xx) √
-Penjualan Aset Tetap (xx) √
-Penukaran Aset Tetap (xx) √
Saldo akhir xx √

5
Pengujian
Komponen Akumulasi Penurunan
No Substantif
Nilai Aset Tetap
Transaksi Saldo
1 Saldo awal Ak. Penurunan Nilai xx √
2 Penambahan A.P. Nilai xx √
3 Pengurangan A.P. Nilai (xx) √

Saldo akhir xx √

Prosedur Pemeriksaan Aset Tetap

Pengujian Pengujian Pengujian


Pengujian analitis
Pengendalian Subtantif Transaksi Substantif Saldo

Pengujian Pengendalian dan Substantif Transaksi

1. Pelajari dan evaluasi pengendalian intern Aset Tetap


Untuk mengevaluasi pengendalian inten aset tetap dapat dengan melakukan quesioner,
jika jawaban quesinoer mengatakan “tidak” ada kemungkinan pengendalian intern aset
tetap tidak memadai.
2. Pilih sampel transaksi pengadaan Aset Tetap
3. Periksa keseusaian dokumen pengadaan dengan bukti kas keluar.
4. Periksa keabsahan otorisasi (keterjadian)
5. Periksa kebenaran pencatatan akun.(klasifikasi)
6. Buat kesimpulan.

6
Daftar Pertanyaan Pengendalian Intern Aset Tetap
No Pertanyaan Y T TR
1 Apakah dibuatkan anggaran untuk penambahan aset tetap
2 Apakah terdapat otorisasi untuk mutasi aset tetap
3 Apakah terdapat kebijakan tertulis untuk kapitalisasi dan depresiasi aset tetap
4 Apakah dibuatkan kartu aset tetap
5 Apakah telah dibuat kode aset tetap
6 Apakah dilakukan inventarisasi pisik secara berkala untuk Aset Tetap
7 Apakah Bukti kepemilikan aset tetap disimpan ditempat yang aman
8 Apakah aset tetap diasuransikan

Pengujian Analitis Aset Tetap

Analisis Perubahan Tahun Aset Tetap

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui penambahan dan pengurangan aset tetap dalam
tahun berjalan yang terjadi secara signifikan, sehingga focus pemeriksaan dapat ditujukan
kepada jenis aset tetap yang mengalami mutasi secara signifikan.

Prosedur audit

1. Lakukan perhitungan mutasi harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap
tahun berjalan dengan tahun lalu.
2. Identifkasi mutasi harga perolehan yang memiliki nilai signfikan
3. Bandingkan mutasi pengurangan HP dengan mutasi pengurangan AP.

Analisis Ratio

Rasio Salah saji yang mungin

Rasio BP dengan HP Salah saji beban penyusutan dan akumulasi


penyusutan

Rasio Beban Pemeliharaan dengan HP Kesalahan kapitalisasi

7
RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT. Auditex


Tahun buku : 2014
Akun : Aset Tetap
Penujian Analitis
2014 2013 Selisih
Harga Perolehan
Tanah 30,500,000,000 25,000,000,000 5,500,000,000
Bangunan 4,350,000,000 4,000,000,000 350,000,000
Kendaraan 1,200,000,000 1,200,000,000 -
Peralatan 220,000,000 100,000,000 120,000,000
36,270,000,000 30,300,000,000 5,970,000,000

Akumulasi Penyusutan
Bangunan 417,500,000 200,000,000 217,500,000
Kendaraan 300,000,000 150,000,000 150,000,000
Peralatan 78,750,000 25,000,000 53,750,000
796,250,000 375,000,000 421,250,000

Beban Penyusutan Rasio BP dgn HP Tarif


Bangunan 217,500,000 5% 5%
Kendaraan 125,000,000 10% 12,5%
Peralatan 53,750,000 24% 25%

Beban Pemeliharaan: Rasio B. Pem dgn


HP
Bangunan 1,000,000,000 23%
Kendaraan 25,000,000 2%
Peralatan 10,000,000 5%

Kesimpulan:
Mutasi signifikan adalah untuk Tanah dan bangunan
Ada indikasi salah saji dalam pencatatan Beban Penyustan Kendaraan
Indikasi salah saji Beban Pemerliharan Bangunan dimana rasionya 23%

Dibuat oleh diperiksa oleh

8
Pengujian Substantif Saldo Aset Tetap

Pengujian Substantif Nilai Perolehan Aset Tetap

Asersi Detail Tie In

1. Buatlah Top Schedule Aset Tetap


2. Buatlah supporting schedule komponen perolehan Aset Tetap
3. Cocokkan saldo awal aset tetap dengan Kertas kerja tahun lalu
4. Cocokkan saldo buku besar akhir tetap dengan Daftar Aset Tetap,

Asersi Keberadaan

Lakukan pengamatan fisik asset tetap dengan cara membandingkan Daftar Aset Tetap
dengan fisiknya.

Asersi Kelengkapan

Lakukan pengamatan fisik asset tetap dengan cara membandingkan fisiknya dengan
Daftar Aset Tetap

Penilaian dan Alokasi

1. Telusuri penambahan asset tetap dan komponen biaya perolehannnya apakah sesuai
dengan Standar akuntansi yang digunakan.
2. Telusuri pengurangan asset tetap apakah sesuai dengan standar akuntansi yang
digunakan.

Asersi Hak

Periksa bukti kepemilikan aset tetap

1. Periksa apakah terdapat akun kredit bank di neraca


2. Periksa dokumen perjanjian kredit untuk mengetahui apakah terdapat aset tetap yang
dijadikan jaminan kredit.
3. Lakukan tanya jawab dengan pihak manajemen, apakah terdapat aset tetap yang
disewakan dengan cara sewa pembiayaan.

Asersi Akurasi

9
1. Periksa kelayakan biaya pemeliharan aset tetap untuk mendeteksi pembebanan
pengeluaran yang seharusnya dikapitalisasi.
2. Periksa komponen biaya penambahan perolehan aset tetap dan kesusainnya dengan
standar akuntansi yang digunakan.
3. Periksa konsistensi kebijakan kapitalisasi dengan tahun sebelumnya.

Asersi Pisah Batas

Periksa pengadaan aset tetap akhir periode dan awal periode berikutnya untuk
memastikan aset tetap dicatat pada periode yang tepat.

Asersi Penyjian dan Pengungkapan

1. Periksa kondisi fisik aset tetap untuk memastikan ada tidaknya penurunan nilai aset
tetap.
2. Periksa apakah aset tetap disajikan sesuai dengan Standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

Pengujian Substantif Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Asersi Detail Tie In

1. Buatlah supporting schedule komponen Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Inspeksi)


2. Cocokkan saldo awal Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dengan Kertas kerja tahun
lalu
3. Buatlah supporting schedule komponen Akumulasi Penunuran Nilai Aset Tetap
4. Cocokkan saldo awal Akumulasi Penururan Nilai Aset Tetap dengan Kertas kerja
tahun lalu
5. Cocokkan saldo akhir Akumulasi Penyusutan dengan buku besarnya

Asersi Akurasi

1. Test ketepatan perhitungan penambahan penyusutan


2. Test ketepatan perhitungan pengurangan penyusutan
3. Periksa kebijakan depresiasi konsisten dengan tahun sebelumnya.

10
Pengujian Substantif Saldo Akumulasi Penurunan Nilai Aset Tetap

Asersi Akurasi

1. Test ketepatan perhitungan penambahan penurunan Nilai


2. Test ketepatan perhitungan penurunan nilai

Hubungan Audit Aset Tetap dengan Akun yang Lainnya

Kas
Ak. Pajak
Dib.
Peny. Dimuka

Ak.
As. Dib.
Pen. Dimuka
Nilai
Aset
Tetap
Biaya Kredit
Pem.
A.T Bank

R/L Sewa
Peng. Dit..
A.T Kew. Dimuka
Leasing

Contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Aset Tetap

Klien : PT. Rasiatex


Top Schedule : Aset Tetap
Per 31 Desember 2014 Index:
Indeks Saldo Penyesuaian Audit Saldo Tahun
No. Perkiraan KKP Buku Dr Kr Audit Sebelumnya

Biaya Perolehan: -
Tanah 26.500.000.000 26.500.000.000 25.000.000.000
Bangunan 4.357.000.000 4.357.000.000 4.000.000.000
30.857.000.000 30.857.000.000 29.000.000.000
Akumulasi Penyusutan
Bangunan (417.500.000) 1.137.500 (416.362.500) (200.000.000)
(417.500.000) (416.362.500) (200.000.000)

30.439.500.000 1.137.500 - 60.881.275.000 57.600.000.000

11
RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT. Rasiatex


Tahun buku : 2014
Akun : Tanah Index:.............
Tgl Keterangan Jurnal Koreksi
Saldo Per book Saldo per audit

Jan 1 saldo awal 25.000.000.000 B 25.000.000.000

Penambahan -
Feb 1 Harga beli 1.470.588.000 Vo 1.470.588.000
BPHTB 29.412.000 29.412.000
Hak Pakai Tanah 4 thn - D 50.000.000 50.000.000

1.500.000.000 D 1.550.000.000

Pengurangan -

Saldo 31 Des. 2014 26.500.000.000 26.550.000.000


L f
Catatan:
pembelian tanah jalan Merdeka 46 Bandung seluas 300 meter, No sertifikat 124/Bdg/2014
harga beli Rp.1.460.588.000, BPHTB Rp.29.412.000, hak pakai tanah Rp.50.000.000 untuk masa
4 tahun. Tujuan penggunaan tanah untuk gudang.

Jurnal Koreksi:
Tanah 50.000.000
Hak Pakai Tanah 50.000.000
(hak pakai tanah dikapitalisasi sesuai ISAK 25)

B sesuai Kertas Kerja Tahun lalu


D periksa dokumen sertifikat tanah
Vo periksa bukti kas keluar
L sesuai buku besar
f penjumlahan sudah benar

Kesimpulan:
Akun Tanah sudah disajikan secara wajar

Dibuat oleh Diperiksa Disetujui

12
RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT. Rasiatex


Tahun buku : 2014
Akun : Bangunan Index:.............
Tgl Keterangan Jurnal Koreksi
Saldo Per book Saldo per audit
Dr Cr

Jan 1 saldo awal 4.000.000.000 B 4.000.000.000

Feb 1 Penambahan
BKK 20/II/14
pembelian bangunan 350.000.000 Vo 350.000.000
BPHTB 7.000.000 D 7.000.000

Pengurangan - -

Saldo 31 Desember 14 4.357.000.000 4.357.000.000


L f
Ak. Penyusutan
Saldo awal 200.000.000 B 200.000.000
Penambahan 217.500.000 1.137.500 216.362.500
Pengurangan - -
417.500.000 1.137.500 416.362.500
L f
Catatan:
Tanggal 1 Februari dibeli bangunan bangunan kantor Jalan Braga 106 Bandung dengan harga
Rp,350,000,000, BPHTB Rp.7.000.000.
Bangunan tersebut diasuransikan kepada PT. Arta Mas, nilai pertanggungan Rp.300.000.000
polis nomor 23/AT/14

Perhitungan penyusutan: -
Bangunan lama 4 milyar x 5% = 200.000.000
Bangunan baru 357 juta x 5% x 11/12= 16.362.500
Saldo per audit 216.362.500

Jurnal koreksi:
Ak Penyusutan Bangunan 1.137.500
Beban Peny. Bangunan 1.137.500

B sesuai KKP tahun lalu


Vo periksa bukti kas keluar
L Kesusaian angka laporan keuangan, buku besar, jurnal dan bukti pendukung

Kesimpulan:
Akun Bangunan dan Akumulasi Penyusutan Bangunan disajikan secara wjajar

Dibuat oleh Diperiksa Disetujui

13
14
Audit Investasi Saham

1 Tujuan Kepemilikan Saham


No Tujuan kepemilikan Akun Metode Pencatatan

1 Jangka pendek Investasi Ekuitas Diperdagangkan Metode Biaya


2 Bukan investasi jangka pendek Investasi Ekuitas Tersedia untuk Dijual Metode Biaya

3 Pengaruh signifikan Investasi Ekuitas Entitas Asosiasi Metode Ekuitas


4 Pengendalian Investasi Ekuitas Entitas Anak Metode Biaya
5 Pengendalian bersama Investasi Ekuitas Ventura Bersama Metode Ekuitas
2 Metode Pencatatan Saham:

transaksi Metode Biaya Metode Ekuitas

dr cr dr cr
Pembelian saham Rp.100.000 (10%) Investasi saham 100.000 Investasi saham 100.000

Kas 100.000 Kas 100.000

Laba investe Rp.300.000 Investasi Saham 30.000


Pendapatan Investasi 30.000

Pengumuman dividen Rp.200.000 Piutang Dividen 20.000 Piutang dividen 20.000


Pendapatan Dividen 20.000 Investasi saham 20.000

saldo investasi saha, 100.000 saldo investasi saha, 100.000


30.000
(20.000)
110.000

Akuntansi Investasi Saham Diperdagangkan


Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan yaitu jika
(i) Diperoleh dan atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat.
(ii) Pada pengakuan awal, merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual terkini;.................(PSAK 55 Par. 08).

Asumsi Pasar Aktif

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


Pengakuan awal:
Asumsi: Investasi Ekuitas Diperdagangkan yang memiliki nilai wajar:
Pada saat pengakuan awal aset keuangan, investasi ekuitas Diperdagangkan diukur pada nilai
wajarnya melalui laba rugi dimana biaya transaksi diakui sebagai beban pada saat pengakuan
awal.(PSAK 55, par 43) dengan syarat memiliki pasar aktif.
(PSAK 55 par. 26)

Pelaporan:
Diukur pada nilai wajar (tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan
atau pelepasan lain). Selisih harga perolehan dgn nilai wajar disajikan ke laba rugi tahun
berjalan.
Contoh kasus
1. 03/11/17 PT. ABC membeli 100.000 lembar saham PT. Alia dengan harga Rp.45 per
lembar (jumah saham yang beredar PT. Alia 1.000.000 lembar), komisi dan perantara 5%
dan dimaksudkan untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Instrumen ekuitas tersebut
memiliki pasar aktif.
2. Laba bersih PT Alia tahun 2017 Rp.2.500.000
3. PT. Alia mengumumkan dividen per lembar Rp.4 per lembar.
4. Harga pasar dari saham PT. Alia per 31 Desemeber 2017 Rp.48 perlembar. (nilai wajar)

NO TRANSAKSI JURNAL untuk INVESTOR


3/11 Pembelian 100.000 * 45 = 4.500.000 Inv. Ekuitas Diperdagangkan 4.500.000
Komisi 5% * 4.500.000 = 225.000 Beban Komisi 225.000
Cash………………………4.725.000 Kas 4.725.000
Kepemilikan:
100.000/1000.000 * 100 = 10%
.31/12 Laba bersih PT. Alia 2.500.000 No. entry

Piutang Dividen 400.000


31/12 10% x 4.000.000 = 400.000
Pendapatan Dividend 400.000

31/12 NO, entry

Inv. Ekuitas Diperdagangkan 300.000


31/12 (48-45) x 100.000 = 300.000
Laba Belum Direaliasasi 300.000

Akuntansi Investasi Saham Tersedia Untuk Dijual

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


Investasi dalam saham diklasifikasikan sebagai Investasi Ekuitas Tersedia untuk dijual adalah:
▪ Umumnya Kepemilikan saham yang kurang dari 20%
▪ tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat
▪ Investor tidak memiliki pengaruh signifikan atau pengendalian atau pengendalian bersama
atas kebijakan Investee.

Akuntansi Investasi Ekuitas Tersedia Untuk Dijual


Dicatat menggunakan Cost Method.

Pengakuan awal : Asumsi “adanya pasar aktif”


Diakui sebesar nilai wajar pembelian ditambah biaya transaksi.

Pelaporan:
Diukur pada nilai wajar (tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan
atau pelepasan lain).
Selisih nilai wajar dengan biaya perolehan disajikan dalam Penghasilan Komprehensif
lainnya

Contoh kasus:
1. 03/11/17 PT. ABC membeli 100.000 lembar saham PT. Alia dengan harga Rp.45 per
lembar (jumah saham yang beredar PT. Alia 1.000.000 lembar), komisi dan perantara 5%
dan dimaksudkan tidak untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Instrumen ekuitas
tersebut memiliki pasar aktif.
2. Laba bersih PT Alia tahun 2017 Rp.2.500.000
3. PT. Alia mengumumkan dividen Rp.4 per lembar.
4. Harga pasar dari saham PT. Alia per 31 Desemeber 2017 Rp.48 perlembar. (nilai wajar)

NO TRANSAKSI JURNAL untuk INVESTOR


3/11 Pembelian 100.000 * 45 = 4.500.000 Inv. Ekuitas Diperdagangkan 4.725.000
Komisi 5% * 4.500.000 = 225.000 kas 4.725.000
Cash………………………4.725.000
Kepemilikan:
100.000/1000.000 * 100 = 10%
.31/12 Laba bersih PT. Alia 2.500.000 No. entry

100.000 lb x Rp.4 Piutang Dividen 400.000


31/12 Pendapatan Dividend 400.000

31/12 NO, entry

31/12 HP 100.000 lb Rp. 4.725.000 Inv. Ekuitas Tersedia Utk Dijual 75.000
Nilai wajar 100.000 x 48 = 4.800.000 Pengh.Komprehensif Lainnya 75.000
selisih.................................. 75.000
Pajak Reklasifikasi R/L 18.750
25% x 75.000 Aset Pajak Tangguhan 18.750

Audit Investasi Ekuitas Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


Saldo awal (nilai perolehan) xx
Penambahan (nilai wajar) xx
Pengurangan (nilai perolehan) (xx)
Saldo akhir (nilai perolehan) xx
Penyesuaian ke nilai wajar akhir tahun xx
Nilai wajar akhir tahun xx

Tujuan audit:

2 3 4
1
Keberadaan Kelengkapan Akurasi
Detail tie in

5 6 7 8
Klasifikasi Pisah Batas Nilai Realisasi Hak

Tujuan Audit Prosedur Audit


Detail tien in ▪ Periksa saldo awal investasi saham dengan KKP tahun lalu.
▪ Periksa rincian setiap investasi saham akhir tahun dengan
buku besarnya.
Keberadaan , ▪ Inspeksi fisik sertifikat saham di bank kustodian dan
Kelengkapan dan bandingkan dengan daftar saham yang dimiliki.
Akurasi
Klasifikasi ▪ Bandingkan surat ketetapan manajemen atas klasifikasi saham
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dengan buku
besarnya.
▪ Periksa tanggal perolehan investasi saham untuk memastikan
apakah klasifikasi saham sudah benar.

Pisah batas ▪ Memeriksa transaksi pada akhir tahun dan permintaan


keterangan dari broker apakah saham dicatat pada periode yang
seharusnya.
Nilai realisasi ▪ Bandingkan harga pasar saham akhir tahun dengan nilai saham
pada buku besarnya.
▪ Periksa kebenaran pelaporan laba yang belum direalisasi atas
investasi saham diperdagangkan dan investasi saham tersedia
untuk dijual dalam perhitungan rugi laba
Hak ▪ Memeriksa dokumen sertifikat saham

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


▪ Memeriksa pinjaman apakah terdapat investasi saham yang
dijadikan sebagai jaminan pinjaman.

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT Auditex
Tahun buku : 2017
Akun : Investasi Saham Diperdagangkan
saldo per book Koreksi Saldo per audit Saldo tahn
Tgl
Lembar Rp debet kredit Lembar Rp lalu

26/12/17 1 Saham PT. BNI 800.000 S 800.000.000 80.000.000 800.000 880.000.000 300.000.000
27/12/17 2 Saham PT. Mandiri 300.000 S 360.000.000 15.000.000 300.000 375.000.000 200.000.000

Nilai wajar akhir tahun 1.100.000 - 1.160.000.000 95.000.000 - 1.255.000.000 500.000.000


L K

Per audit: BNI Mandiri


lembar 800.000 300.000
Nilai wajar 31/12/17 per lembar ∩ Rp1.100 Rp1.250
Nilai wajar 31/12/17 per audit 880.000.000 375.000.000

Jurnal Koreksi:
Investasi Ekuitas Diperdagangkan 95.000.000
Laba Belum Direalisasi 95.000.000

Kesimpulan: Invesatasi saham diperagangkan disajikan secara wajr

L sesuai buku besar


S sesuai dengan sertifikat saham dan ketetapn manajemen atas klasifikasi saham
∩ diambil dari harga saham per 31/12/17 pada harian Kompas.
K sesuai dengan KKP tahun lalu. -

dibuat oleh diperiksa

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT Auditex
Tahun buku : 2017
Akun : Investasi Tersedia Untuk Dijual
saldo per book Koreksi Saldo per audit Saldo tahn
Tgl
Lembar Rp debet kredit Lembar Rp lalu

5/12/17 1 Saham PT. Telkom 200.000 S 420.000.000 - 200.000 420.000.000 150.000.000


12/12/17 2 Saham PT. Bayu 300.000 S 720.000.000 - 300.000 720.000.000 200.000.000

Nilai wajar akhir tahun 500.000 - 1.140.000.000 - - 500.000 1.140.000.000 350.000.000


L K

Per audit: PT Telkom PT Bayu


lembar 200.000 300.000
Nilai wajar 31/12/17 per lembar ∩ Rp2.100 Rp2.400
Nilai wajar 31/12/17 per audit 420.000.000 720.000.000

-
-

Kesimpulan: Investasi saham tersedia untuk dijual disajikan secara wajar

L sesuai buku besar


S sesuai dengan sertifikat saham dan ketetapn manajemen atas klasifikasi saham
∩ diambil dari harga saham per 31/12/17 pada harian Kompas.
K sesuai dengan KKP tahun lalu. -

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT> Auditex


Top Schedule: Investasi Saham
Perkiraan Index Saldo per book jurnal koreksi Saldo tahun
debet kredit lalu
saldo per audit

Inv. Saham Diperdagangkan 4.1 1.160.000.000 95.000.000 1.255.000.000 500.000.000


Inv. Saham Tersedia untuk Dijual 4.2 1.140.000.000 1.140.000.000 350.000.000

2.300.000.000 95.000.000 2.395.000.000 850.000.000

Kesimpulan:

direview
dibuat oleh oleh

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN Nama
Registered Public Accountant NPM
Kelas
Klien : No. Urut
Tahun buku :
Akun : Investasi Saham Diperdagangkan
saldo per book Koreksi Saldo per audit Saldo tahn
Tgl
Lembar Rp debet kredit Lembar Rp lalu

- - - - - - -

dibuat oleh diperiksa

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant

Klien : PT Auditex
Tahun buku : 2017
Akun : Investasi Tersedia Untuk Dijual
saldo per book Koreksi Saldo per audit Saldo tahn
Tgl
Lembar Rp debet kredit Lembar Rp lalu

dibuat oleh diperiksa

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


RUKMANA DAN REKAN
Registered Public Accountant
Klien :
Top Schedule: Investasi Saham
Perkiraan Index Saldo per book jurnal koreksi Saldo tahun
saldo per audit
debet kredit lalu

- - - -
- - -

- - - -

Kesimpulan:

direview
dibuat oleh oleh

Soal

KAP Rukmana sedang melakukan audit atas PT. Rasiatex untuk periode tahun buku 2014 untuk
akun investasi saham diperdagangkan. Berikut data yang diperoleh sebagai berikut:.
Saldo buku besar investasi jangka pendek sebesar Rp.820.000.000 merupakan investasi saham
Bank Mandiiri dengan perincian 800.000 lembar, nominal Rp.800, dibeli dengan harga Rp.1.000
perlembar, biaya provisi dan meterai Rp.20.000.000, dibeli tanggal 1 November 2014, bukti kas
keluar nomor BKK 34/XI/2014.
2014 2013

Investasi Saham Diperdagangkan 820.000.000 -

Berdasarkan pernyataan manajemen, bahwa Saham Bank Mandiri merupakan saham yang
memiliki pasar aktif. Tujuan kepemilikan adalah untuk diperjual belikan dalam jangka waktu
satu tahun.

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


Nilai wajar saham per 31 Desember 2014 adalah Rp.1.100 perlembar berdasarkan data dari Bursa
Efek Indonesia.
Peristiwa setelah tanggal laporan keuangan:
Saham Bank Mandiri dijual pada tanggal 5 Februari 2015 sebanyak 400.000 lembar @ Rp.800
per lembar, provisi dan meterai Rp.6.000.000 bukti kas masuk nomor BKM 47/II/15
Diminta:
Buatlah Supporting Schedule Investasi Jangka Pendek.

Neni/Auditing 2 / Audit Investasi


1. Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dapat dibagi ke

dalam tiga kategori, kecuali ..........

a. Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi

b. Pengendalian terhadap register asuransi

c. Pengendalaian terhadap penghapusan beban asuransi

d. Pengendalian tehadap pelunasan beban asuransi

2. Terdapat empat fungsi bisnis dalam siklus penggajian dan personalia yaitu :

1. Bisnis personalia dan kesempatan kerja

2. Bisnis pencatatan waktu dan persiapan penggajian

3. Bisnis pembayaran gaji

4. Bisnis penyusunan SPT pajak gaji dan pembayaran pajak

Berikut adalah fungsi-fungsinya beserta dokumen yang terkait, yang merupakan fungsi

dari bisnis pembayaran gaji adalah ……..

a. Departemen yang menjadi sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal

terkait informasi gaji. ( Catatan personalia, formulir otorisasi tingkat pembayaran,

dsb)

b. Mempengaruhi secara langsung beban penggajian setiap periode. (Kartu waktu, dsb)"

c. Untuk meningkatkan pengendalian umumnya cek pembayaran diproses secara

terpisah dari pengeluaran lainnya. (Cek gaji, rekonsiliasi rekening bank penggajian,

dsb)

d. Untuk mencegah salah saji, memverifikasi output secara independen. (Formulir W-

2 dan SPT pajak penghasilan)

3. Test of controls procedures apakah yang dilakukan saat mengecek keakurasian yang

dilakukan dalam test of controls-inventory transactions , kecuali…

a. Amati dan evaluasi pemisahan tugas yang tepat

b. Review dan test prosedur transfer persediaan

c. Review dan test prosedur pengeluaran bahan baku untuk pabrik

d. Review dan tes prosedur untuk barang-barang konsinyasi

4. Periksa prosedur dan formulir yang digunakan untuk mengklasifikasikan persediaan adalah
test of controls prosedur yang dilakukan untuk mengetahui ….

a. Klasifikasi

b. Akurasi

c. Kelengkapan

d. Pisah batas (cut off)

5. Dokumen yang harus diperoleh untuk melakukan audit atas kas umum adalah

a. Salinan rekonsiliasi bank

b. Surat konfirmasi saldo bank"

c. Pisah batas rekening Koran bank

d. a,b dan c benar

6. Menggunakan uang kas secara tidak sah dengan cara menunda pencatatan penerimaannya

disebut dengan…

a. Kiting

b. Window dressing

c. Lapping

d. Leping

7. Terdapat empat pengendalian yang dilakukan atas wesel bayar, kecuali ……

a. Verifikasi independen secara periodik

b. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga

c. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai

d. Otorisasi yang tidak memadai atas penerbitan wesel baru

8. Auditor memiliki empat masalah utama dalam audit modal saham dan modal disetor lebih

dari nominal:

1. Transaksi modal saham yang ada dicatat/dibukukan

2. Transaksi modal saham yang tercatat dan dicatat secara akurat

3. Modal saham dicatat secara akurat

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar"

"Berdasarkan keempat masalah utama tersebut, manakah yang mengharuskan pengujian dan

pengendalian substantive atas transaksi ….


a. 1 dan 2

b. 2 dan 3

c. 3 dan 4

d. 4 dan 1

9. Hal yang tercakup dalam komunikasi dengan komite audit dan manajemen ada empat hal,

kecuali..

a. Fraud dan illegal act

b. Exsternal control deficiencies

c. Other significant issues

d. Management letters

10. Manakah yang benar laporan yang berhubungan dengan laporan keuangan prospektif

berikut ini …

a. Hanya peramalan keuangan yang biasanya layak untuk penggunaan terbatas

b. Hanya proyeksi keuangan yang biasanya layak untuk penggunaan umum

c. Jenis laporan keuangan prospektif biasanya layak untuk penggunaan terbatas

d. Jenis laporan keuangan prospektif biasanya layak untuk penggunaan umum "

Latihan Audit
1.Dalam usaha memahami pengendalian intern suatu siklus pembelian dan pembayaran auditor
harus melakukan ke tiga hal di bawah ini kecuali:
a. Mempelajari bagan arus perusahaan
b.Menyiapkan kuesioner
c.Melakukan pengujian atas keaslian dokumen.
d.Melakukan walk-through test.
2. Salah satu prosedur pengujian pengendalian dibawah ini akan mengujieksistensi pengeluaran
kas kecuali:
a. Mereview buku harian engeluaran kas
b. Menelusuri cek yang dibatalkan kepada pembelian yang bersangkutan
c. Melakukan pembicaraan dengan pegawai dan mengamati kegiatan dalam proses
pembayaran
d. Menguji dokumen pendukung sebagai bagian pengujian pembelian
3. Dalam audit" mengapa konfirmasi utang kurang biasa dilakukan disbanding konfirmasi
piutang:
a.karena konfirmasi utang tidak lebih penting dari konfirmasi piutang.
b.karena konfirmasi utang tidak perlu dilakukan.
c. karena sumber informasi yang mendukung saldo utang lebih dapat dipercaya dari pada
sumber informasi yang mendukung saldo piutang
d.karena konfirmasi utang lebih sulit dilakukan daripada konfirmasi piiutang
4. .pengendalian yang efektif atas pembelian bahan baku adalah termasuk seluruh prosedur
dibawah ini kecuali:
a.pelaporan sistematis atas perubahan produk yang akan mempengaruhi bahan baku.
b.Menentukan kebutuhan bahan baku sebelum menerbitkan pesanan pembelian.
c.Mendapakan laporan tertulis pihak ke tiga mengenai kualitas dankuantitas
sebelum pembayaran dilakukan.
d. Harus mendapatkan persetujun financial sebelum membuat komitmen
5. Dalam mengaudit rekening utang, prosedur audit yang dikembangkan biasanya difokuskan
pada penyajian manajemen tentang:
a. Eksistensi/keberadaan
b. Penyajian dan pengungkapan
c. Kelengkapan
d. Penilaian atau alokasi
6. Dari prosedur audit di bawah ini, mana yang dapat mendeteksi pencurian barang persediaan
yang terdiri dari ratusan jenis senilai Rp 1000,- s/d Rp 10.000,- dan beberapa jenis barang yang
harganya Rp. 100.000,- an:
a. Membuat catatan persediaan secara perpetual atas barang-barang yang lebih mahal
dengan pengecekan periodik atas pengelolaan catatan perpetual tersebut.
b. Meminta kantor akuntan independen menyiapkan laporan pengendalian intern atas efektivitas
pengendalian administratif dan akuntansi atas persediaan.
c. Menentukan ruang gudang yang khusus untuk barang-barang lebih mahal dangan memberikan
kartu persediaan yang berurutan.
d. Mengharuskantandatangan pegawai yang diberi wewenang atas seluruh
permintaan pembelian atas barang yang lebih mahal.
7. Apabila dibandingkan antara konfirmasi utang kepada vendor dan konfirmasi piutang kepada
debitur pernyataan dibawah ini yang benar adalah:
a. Konfirmasi utang merupakan prosedur audit yang lebih diterima daripada konfirmasi piutang.
b. Teknik sampling statistik lebih dapat diterima dalam konfirmasi utang daripada dalam
konfirmasi piutang. Konfirmasi piutang lebih cenderung untuk memberikan penekanan kepada
C. rekening dengan saldo nihil pada tanggal neraca daripada konfirmasi utang.
d. Adalah kecil kemungkinan bahwa permintaan konfirmasi yang dikirim kepada vendor
akan menunjukkan jumlah utang daripada permintaan konfirmasi piutang menunjukkan
jumlah tagihan.
8. Dari pernyataan di bawah ini pilih yang bukan merupakan kelemahan pengendalian intern
berkaitan dengan aktiva tetap Peralatan Pabrik.
a. Cek yang diterbitkan untukmembayar pembelian peralatan pabrik tidak disahkan oleh Kepala
Bagian Keuangan.
b. Seluruh pembelian Peralatan Pabrik harus diawali dari permintaan oleh departemen atau unit
yang memerlukannya.
c. Penggantian Peralatan Pabrik bisanaya dibuat jika perkiraan umur aktiva yang tercantum
dalam daftar penyusutan sudah habis.
d. Hasil penjualan Peralatan Pabrik yang sudah habis disusutkan dikreditkan ke rekening
Pendapatan Lain-Lain.
9. Untuk tujuan pengendalian kuantitas' persediaan yang dipesan dihilangkan tidak ditampakkan
dalam formulir pesanan pembelian dan.
a. Disampaikan kepada bagian akuntansi.
b. Disimpan dalam arsip bagian pembelian.
c. Dikembalikan kepada unit yang meminta barang.
d. Disampaikan kepada bagian penerimaan barang.
10. Dari pengendalian intern di bawah ini mana yang dapat mencegah faktur pembelian yang
sudah dibayar untuk diajukan untuk meminta pembayaran kembali:
a. Cek yang belum ditandangani sebaiknya disiapkan oleh pegawai
berwenang menandatangani cek ybs. b. Dokumen pembayaran utang harus disetujui paling tidak
oleh dua orang pemimpin perusahaan.
e. Tanggal yang tercantumkan dalam dokumen pembayaran harus hanya beberapa hari dari
tanggal pengajuan pembayaran.
d. Manager yang berwenang menandatangani cek harus membandingkan cek dengan
dokumen dan menandai dokumen tersebut sebagai "LUNAS"

latihan
Saat ini saudara ditugaskan untuk
melakukan pengujian pengendalian aset
tetap. Jelaskan:
a. ciri ciri pengendalian intern aset tetap
yang memadai (minimal 3 buah).
Adanya anggaran untuk penambahan aset tetap,
pengeluaran aset tetap.
2. Adanya anggaran untuk biaya pemeliharaan
aset tetap.
3. Adanya otorisasi untuk mutasi aset tetap.
4. Adanya kebijakan tertulis untuk kapitalisasi
dan depresiasi aset tetap.
5. Adanya kartu aset tetap.
6. Adanya kode aset tetap.
7. Adanya inventarisasi pisik secara berkala.
8. Bukti kepemilikan aset tetap disimpan
ditempat yang aman.
9. Diasuransikannya aset tetap.

b. prosedur audit yang harus dilakukan


untuk pengujian pengendalian aset tetap.
Pengujian Pengendalian dan Substantif
Transaksi
1. Pelajari dan evaluasi pengendalian intern
Aset Tetap
Untuk mengevaluasi pengendalian inten aset
tetap dapat dengan melakukan quesioner,
jika jawaban quesinoer mengatakan “tidak” ada
kemungkinan pengendalian intern aset
tetap tidak memadai.
2. Pilih sampel transaksi pengadaan Aset Tetap
3. Periksa keseusaian dokumen pengadaan
dengan bukti kas keluar.
4. Periksa keabsahan otorisasi (keterjadian)
5. Periksa kebenaran pencatatan
akun.(klasifikasi)
6. Buat kesimpulan.
ASET TETAP
Berikut ini prosedur audit yang dilakukan oleh
KAP Johar dalam pemeriksaan aset tetap PT.
Amari
atas audit laporan keuangan 31 Desember 2018
sebagai berikut:
1. Membandingkan daftar aset tetap beserta
daftar akumulasi penyusutan aset tetapnya
dengan
dengan kartu-kartu aset tetapnya.
2. Mengidentifikasi tujuan kepemilikan aset tetap
3. Menjuumlahkan daftar aset tetap dan
bandingkan dengan saldo buku besarnya.
4. Memeriksa mutasi penambahan dalam tahun
berjalan dan meneliti
- Harga perolehannya
- Dokumen-dokumen pendukung
- otorisasinya
5. Memeriksa mutasi pengurangan dalam tahun
berjalan dan meneliti :
- Perlakuan akuntansinya
- Dokumen-dokumen pendukung
- otorisasinya
6. Memeriksa secara physik penambahan aset
tetap dalam tahun berjalan.
7. Menghitung penyusutan aset tetap untuk beban
tahun berjalan.
8. Membandingkan hasil perhitungan penyusutan
aset tetap dengan buku besarnya.
9. Membandingkan nilai tercatat aset tetap
dengan nilai wajarnya, untuk kemungkinan
terjadinya
penurunan nilai aset tetap
10. Memeriksa keabasahan bukti kepemilikan
sertifikat tanah..
11. Memeriksa aset tetap yang disewakan kepada
pihak lain besarta kontrak perjanjiannya
12. Memeriksa aset tetap yang dimaksudkan
untuk dijual dalam waktu kurang dari satu tahun.
13. Memeriksa penyajian aset tetap yang
dimaksudkan untuk dijual
14. Memeriksa kelengkapan dokumen pembelian
aset tetap
15. Melakukan analisis perubahan tahun aset
tetap.
Pertanyaan:
a. Klasifikasikan kedalam asersi mana setiap
prosedur audit yang sudah dilakukan tersebut.
b. Jelasakan untuk masing masing prosedur
tersebut jenis pengujian yang dilakukan.
(pengujian
pengendalian, pengujian substantive transaksi,
pengujian anilitis, pengujian substantive saldo).

jawaban
No Asersi Jenis Pengujian
1 Asersi kelengkapan pengujian substansif saldo
2 Asersi Hak pengujian substansif saldo
3 Asersi Detail Tie In pengujian substansif saldo
4 Asersi penilaian dan alokasi pengujian substansif saldo
5 Asersi penilaian dan alokasi pengujian substansif saldo
6 Asersi Keberadaan pengujian substansif saldo
7 Asersi Akurasi pengujian substansif saldo
8 Asersi Detail Tie In pengujian substansif saldo
9 Asersi penyajian dan pengungkapan pengujian substansif saldo
10 Asersi Hak pengujian substansif saldo
11 Asersi Hak pengujian substansif saldo
12 Asersi Hak pengujian substansif saldo
13 Asersi penyajian dan pengungkapan pengujian substansif saldo
14 Asersi kelengkapan pengujian substansif transaksi
15 Asersi Akurasi Pengujian Analitis
Kasus Terpadu
PT. RAHMA menunjuk Kantor Akuntan Publik Rukmana dan Rekan untuk melakukan pemeriksaan atas
laporan keuangan PT.RAHMA untuk periode tahun 2012 setelah melalui penilaian risiko yang dilakukan
terhadap klien tersebut. Selanjutnya saudara dipilih sebagai salah satu staf auditor yang menangani klien
tersebut.

Berikut ini data mengenai kas dan setara kas dari buku besar 31/12/2012:
2012 (Rp) 2011(Rp)
Kas dan Setara Kas
Kas kecil 60.900.000 50.000.000
Bank Pembangunan 319.750.000 198.128.000

Temuan –temuan selama pekerjaan lapangan audit adalah sebagai berikut:


1. Hasil pemeriksaan kas kecil
Saudara melakukan perhitungan uang kas P.T. RAHMA pada hari Senin 3 Januari 2013 pada jam
08.00 – 09.00 kasir yang bertanggung jawab atas kas tersebut adalah sdr. Bakti.
Hasil perhitungan kas adalah sebagai berikut :

Lembar/
Rp.
Keping
Uang kertas 100.000 200
50.000 600
20.000 100
10.000 117
5.000 10
2.000 5
1.000 5

Uang logam 1.000 50


500 30

Selain uang kas tersebut diatas, juga ditemukan :


Penerimaan dan pengeluaran dari tanggal 1 Jan – 2 Januari 2013::
 Pengisian kembali kas kecil tanggal 2 Januari 2013 Rp.25.000.000
 Sdr.Firman Rp.15.600.000: biaya perjalanan dinas bag. Pemasaran (BKK/1//I/13), tanggal
2 Januari 2013.
 Sdr. Alamsyah Rp.17.000.000, biaya pinjaman pegawai (BKK/2/I/13), tanggal 2 Januari
2013.
Saldo menurut buku kas pada tanggal 3 Januari 2103 sebesar: Rp.53.300.000

2. Hasil Pemeriksaan Bank


Saldo buku bank per 31 Desember 2012 menunjukkan angka Rp.319.750.000 dengan rincian
buku besar bank sebagai berikut

Kas Dibank No. Perk:


Tgl Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des-12 400.000.000
1 EB500201 PT. Galai 200.000.000 600.000.000
1 BC 253001 PT. Gaza 25.000.000 575.000.000
2 BC 253002 PT.Gami 150.000.000 425.000.000
3 DA534875 PT.Gamo 650.000.000 1.075.000.000
3 BC 253003 PT. Ria 75.000.000 1.000.000.000
5 BB300530 PT. Riani 150.000.000 1.150.000.000
7 BC 253004 PT. Eldorado 140.000.000 1.010.000.000
8 BC 253005 Advertising exp. 150.000.000 860.000.000
9 BC 253006 PT. jamumu 80.000.000 780.000.000
10 BC 253007 PT. Ali 75.000.000 705.000.000
15 BC 253008 Salaries exp. 40.000.000 665.000.000
18 BC253456 PT. Eldorado 75.000.000 740.000.000
22 BC 253009 PT. Gaza 40.000.000 700.000.000
29 BQ246783 Sewa 150.000.000 850.000.000
29 BC 253010 PT. gami 530.250.000 319.750.000
1.225.000.000 1.305.250.000

Rekening Koran per tanggal 31 Desember 2012 dari Bank Pembangunan menunjukan saldo
sebesar Rp782.875.000. dengan rincian rekening koran sebagai berikut:.
Bank Pembangunan
Klien : PT Rahma
Rekening Koran 31 Desember 2012
Tgl Nomor Check Debit Kredit Saldo
Balance 400,000,000
1 EB 500201 200,000,000 600,000,000
1 BC 253001 25,000,000 575,000,000
2 BC 253002 150,000,000 425,000,000
3 DA 534875 650,000,000 1,075,000,000
3 BC 253003 75,000,000 1,000,000,000
7 BC 253004 140,000,000 860,000,000
8 BC 253005 150,000,000 710,000,000
10 BB 300530 PT Riani 150,000,000 860,000,000
15 BC 253008 40,000,000 820,000,000
22 BC 253009 PR Gaza 40,000,000 780,000,000
29 Biaya Adm 1,125,000 778,875,000
30 Jasa Giro 4,000,000 782,875,000
621,125,000 1,004,000,000

Bank Pembangunan
Klien : PT Rahma
Rekening Koran 31 Januari 2013
Tgl Nomor Check Debit Kredit Saldo
Balance 782,875,000
1 BB 300535 150,000,000 932,875,000
2 BC 2540012 300,000,000 1,232,875,000
3 BC 2540022 400,000,000 1,632,875,000
8 BQ 246783 Sewa 150,000,000 1,782,875,000
12 BC 253456 PT Eldorado 75,000,000 1,857,875,000
16 BC 253010 530,250,000 1,327,625,000
19 BC 253006 PT Jamumu 80,000,000 1,247,625,000
20 BC 253007 PT Ali 75,000,000 1,172,625,000
21 BC 253011 600,000,000 1,772,625,000
22 BC 253457 75,000,000 1,847,625,000
31 Biaya Adm 4,500,000 1,843,125,000
31 Jasa Giro 7,500,000 1,850,625,000
689,750,000 1,757,500,000
Diminta buatlah:
a. Top schedule kas dan setara kas
b. Berita acara pemeriksaaan kas kecil.
c. Supporting schedule kas kecil
d. Supporting schedule Kas Dibank
Lengkapi dengan Tickmark yang diperlukan sebagai dasar bahwa audit prosedur telah dilaksanakan.
Kap Rukmana sedang melakukan audit umum atas PT. Rasiatex untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2015.

Ikhtisar penjualan selama tahun 2015 sebagai berikut:


Penjualan Per Jenis Kain (dalam Rp)
JENIS DPP PPN JUMLAH
Olivia Twill 45.000.000.000 4.500.000.000 49.500.000.000
Cationic Twill 20.000.000.000 2.000.000.000 22.000.000.000
Saten Velvet 30.000.000.000 3.000.000.000 33.000.000.000
Broken Saten 5.000.000.000 500.000.000 5.500.000.000
100.000.000.000 10.000.000.000 110.000.000.000

Saldo piutang usaha per 31 Desember 2014 adalah Rp.15.000.000.000


Rincian saldo Piutang Usaha per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Saldo Piutang Usaha
Umur piutang Saldo per
No Debitur 30 hari 31-60 hari 61-90 hari diatas 90 hr 31–12–2015
Rp Rp Rp Rp Rp
1 P.T. Galai 800.000.000 - - 800.000.000
2 P.T. Gaza 600.000.000 - 600.000.000
3 P.T. Gami 900.000.000 - - 900.000.000
4 P.T. Ria - 500.000.000 500.000.000
5 P.T. Gamo 600.000.000 - 600.000.000
6 P.T. Riani 2.800.000.000 - 2.800.000.000
7 P.T. Eldorado 400.000.000 - 400.000.000
8 P.T. Jamumu 17.490.000.000 - 17.490.000.000
9 P.T. Ali - 350.000.000 - 350.000.000
10 P.T. Jakarta 1.703.600.000 1.703.600.000
24.293.600.000 350.000.000 1.000.000.000 500.000.000 26.143.600.000
Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Keuangan
Pelunasan piutang usaha bulan Januari 2016 adalah sebagai berikut:
PT. Galai Rp.800.000.000 no BKM 01/I/16,
PT. Gaza Rp.600.000.000 no BKM 02/I/16
PT. Gami Rp.900.000.000 no BKM 03/I/16
PT. Ali Rp.350.000.000 no BKM 04/I/16
PT. Eldoradoi Rp.400.000.000 no BKM 05/I/16
PT. Jamumu Rp.17.490.000.000 no BKM 06/I/16
PT. Jakarta Rp.1.703.600.000 no BKM 07/I/16
Data Lainnya yang saudara temukan adalah:
Pernyataan Pailit
 P.T. Gamo dinyatakan pailit. oleh Pengadilan Niaga Jakarta berdasarkan Surat Keputusan
nomor Menkeh/40/II/2016, tanggal 13 Januari 2016 .
Penundaan pembayaran
PT. Ria mengajukan penundaan pembayaran sampai tanggal 1 Juli 2016.
Tingkat bunga:
Tingkat bunga pasar obligasi pemerintah per 31 Desember 2015 adalah 10 % per tahun.
Pesanan penjualan terakhir pada bulan Desember 2015 adalah sebagai berikut:
No Keterangan Tgl kirim NO NO Kwantias Jumlah Tgl tiba Tgl
SPB Faktur meter Rp. pencatatan
1 PT. Riani 31-Des-15 112/SPB/15 161/XII/15 35.000 2.800.000.000 31/12/2015 31/12/2015
2 PT. Jamumu 31-Des-15 113/SPB/15 162/XII/15 30.000 3.000.000.000 31/12/2015 31/12/2015
5.800.000.000
Konfirmasi
Konfirmasi yang sdr kirim untuk debitur yang belum melunasi piutangnya sampai bulan
Januari 2016. Konfirmasi dikirim pada tanggal 5 Januari i 2016. Menggunakan konfirmasi
positif.
Sample Penjualan
Sample penjualan yang dipilih adalah sample penjualan yang memiliki perbedaan signifkan
dengan realisasi tahun 2014 ( bulan Februari, Juli dan bulan Desember 2014) dengan rincian:
Tahun buku :2015
Sample Penjualan
No. No. Faktur Tgl. Faktur Qty Harga DPP PPN
1 0023//II/2015 4-Feb-15 1.000 100.000 100.000.000 10.000.000
2 0032//II/2015 4-Feb-15 1.720 101.000 173.720.000 17.372.000
3 0207//II/2015 15-Feb-15 2.400 90.000 216.000.000 21.600.000

1 0019//III/2015 2-Jul-15 1.050 99.300 104.375.000 10.437.500


2 0020//III/2015 2-Jul-15 1.400 112.000 156.800.000 15.680.000
3 0053//III/2015 3-Jul-15 1.500 111.000 166.500.000 16.650.000
8 0270//III/2015 22-Jul-15 1.900 113.500 215.650.000 21.565.000
9 0323//III/2015 24-Jul-15 2.000 118.010 236.020.000 23.602.000

1 0001//XII/2015 1-Dec-15 9.000 111.110 100.000.000 10.000.000


2 0002//XII/2015 1-Dec-15 9.500 117.890 112.000.000 11.200.000
3 0029//XII/2015 5-Dec-15 12.000 95.000 114.000.000 11.400.000
4 0161//XII/2015 31-Dec-15 35.000 80.000 2.800.000.000 280.000.000
5 0164//XII/2015 31-Dec-15 30.000 100.000 3.000.000.000 300.000.000
Hasil pemeriksaan sample penjualan adalah:
faktur penjualan telah didukung dengan Surat Pengiriman Barang dan pesanan penjualan dan
faktur penjualan serta telah diakukan otorisasi persetujuan kredit,telah dicatat dengan benar
dalam jurnal penjualan dan telah diposting ke buku besar, perkaliannya juga sudah benar.
Tugas Saudara buatlah Kertas Kerja”:
1. Sample Penjualan
2. Analisa Perubahan Tahun Penjualan
3. Supporting Schedule Penjualan
4. Cut off Penjualan
5. Prosedur analitis Piutng Usaha
6. Konfirmasi Piutang Usaha
7. Supporting Schedule Piutang Usaha
8. Supporting Schedule Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
9. Jurnal Koreksi (jika ada)
1. KAP Sandika sedang memeriksa utang usaha PT. Auditex untuk tahun yang berakhir
31/12/10 dengan data sebagai berikut :
Berdasarkan buku besar dan perinciannya sebagai berikut

Kode Rek Nama Kreditur No. LPB Jumlah Tgl Pembelian


2.1.0.1.1 Ramatex 010/XII/2010 Rp. 80.000.000 24/12/2010
2.1.0.1.2 Bistex 011/XII/2010 Rp. 40.000.000 25/12/2010
2.1.0.1.3 Toko Abadi 012/XII/2010 Rp. 5.000.000 26/12/2010
2.1.0.1.4 PT. Citra 013/XII/2010 Rp. 3.000.000 27/12/2010
2.1.0.1.5 Pertamina 014/XII/2010 Rp. 15.000.000 28/12/2010
2.1.0.1.6 Multicoin 015/XII/2010 Rp. 7.000.000 29/12/2010
Jumlah Rp. 150.000.000

a. Saldo buku besar hutang usaha setelah Saudara periksa, telah sesuai dengan jurnal
dan kartu-kartu hutangnya
b. Seluruh utang telah dikonfirmasi dan menyatakan setuju, Kecuali PT. Citra yang
menyatakan bahwa utang perusahaan telah diganti menjadi utang wesel tanggal 28
Desember 2010
c. Penelusuran ke bukti pesanan barang dari bagian pembelian diperoleh data sebagai
berikut :
No Surat Pesanan Supplier Tgl. Tgl. Jenis Kwantitas Harga Syarat
Kirim Tiba
1 003/XII/10/AUDI Ramatex 28/12/10 05/01/11 OliXllia 1.000 7.100 Shipping
Point
2 004/XII/10/AUDI Ramatex 29/12/10 06/01/11 Saten 2.000 7.300 Destination
3 004/XII/10/AUDI Bistex 29/12/10 04/01/11 Broken 1.500 6.100 Shipping
Point
4 005/XII/10/AUDI Ramatex 29/12/10 04/01/11 Cationic 2.000 6.660 Shipping
Point
d. Penelusuran ke pembayaran selama bulan Januari 2011 diperoleh hasil sbb:
Kreditur No. LPB Jumlah Tgl. Bayar
Ramatex 010/XII/2010 Rp. 80.000.000 25/1/2011
Bistex 011/XII/2010 Rp. 40.000.000 26/1/2011
Pertamina 014/XII/2010 Rp. 15.000.000 27/1/2011
Multicom 015/XII/2010 Rp. 7.000.000 28/1/2011

Buatlah Supporting schedule utang usaha


Tugas Audit Aset Tetap

1. Soal Teori
Saat ini saudara ditugaskan untuk melakukan pengujian pengendalian aset tetap. Jelaskan:
a. ciri ciri pengendalian intern aset tetap yang memadai (minimal 3 buah).
b. prosedur audit yang harus dilakukan untuk pengujian pengendalian aset tetap.

2. Soal teori
Berikut ini prosedur audit yang dilakukan oleh KAP Johar dalam pemeriksaan aset tetap PT. Amari
atas audit laporan keuangan 31 Desember 2018 sebagai berikut:
1. Membandingkan daftar aset tetap beserta daftar akumulasi penyusutan aset tetapnya dengan
dengan kartu-kartu aset tetapnya.
2. Mengidentifikasi tujuan kepemilikan aset tetap
3. Menjuumlahkan daftar aset tetap dan bandingkan dengan saldo buku besarnya.
4. Memeriksa mutasi penambahan dalam tahun berjalan dan meneliti
- Harga perolehannya
- Dokumen-dokumen pendukung
- Otorisasinya
5. Memeriksa mutasi pengurangan dalam tahun berjalan dan meneliti :
- Perlakuan akuntansinya
- Dokumen-dokumen pendukung
- Otorisasinya
6. Memeriksa secara physik penambahan aset tetap dalam tahun berjalan.
7. Menghitung penyusutan aset tetap untuk beban tahun berjalan.
8. Membandingkan hasil perhitungan penyusutan aset tetap dengan buku besarnya.
9. Membandingkan nilai tercatat aset tetap dengan nilai wajarnya, untuk kemungkinan terjadinya
penurunan nilai aset tetap
10. Memeriksa keabasahan bukti kepemilikan sertifikat tanah..
11. Memeriksa aset tetap yang disewakan kepada pihak lain besarta kontrak perjanjiannya
12. Memeriksa aset tetap yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu kurang dari satu tahun.
13. Memeriksa penyajian aset tetap yang dimaksudkan untuk dijual
14. Memeriksa kelengkapan dokumen pembelian aset tetap
15. Melakukan analisis perubahan tahun aset tetap.
Pertanyaan:
a. Klasifikasikan kedalam asersi mana setiap prosedur audit yang sudah dilakukan tersebut.
b. Jelasakan untuk masing masing prosedur tersebut jenis pengujian yang dilakukan.
(pengujian pengendalian, pengujian substantive transaksi, pengujian anilitis, pengujian
substantive saldo).

12 KAP Rukmana sedang melakukan audit umum atas PT. Rasiatex untuk tahun yang berkahir 31
Desember 2014. Berikut ini audit atas aset tetap dengan data sebagai berikut:
Daftar Aset Tetap
Saldo per Mutasi Saldo per
Perkiraan 31/12/2013 Penambahan Pengurangan 31/12/2014
Rp Rp Rp Rp
Tanah 25.000.000.000 5.500.000.000 30.500.000.000
Bangunan 4.000.000.000 350.000.000 - 4.350.000.000
Kendaraan 500.000.000 500.000.000
Peralatan 100.000.000 120.000.000 - 220.000.000
-
35.570.000.000 1.301.750.000 4.015.250.000
Akumulasi Penyusutan
Perkiraan Saldo per Mutasi dalam tahun 2014 Saldo per
31/12/2013 Penambahan Pengurangan 31/12/2014
Rp Rp Rp Rp
- Bangunan 200.000.000 217.500.000 - 417.500.000
- Kendaraan 150.000.000 150.000.000 - 300.000.000
- Inventaris 25.000.000 53.750.000 - 78.750.000

375.000.000 421.250.000 0 796.250.000

Informasi lainnya adalah sebagai berikut :


1. Tanah
Tanah
Lokasi Tgl Perolehan No bukti No sertifikat Status Luas (m²) Dalam Rp. Keterangan
Jl.Nanjung 66 Cimahi 01-Jan-10 BKK 01/I/`10 246/A/2010 Hak milik 10.000 10.000.000.000 Gudang

Jl. Braga 106 Bandung 10-Jan-11 BKK/ 21/I/11 245/B/2011 Hak milik 4.000 15.000.000.000 Kantor
Jl. Jakarta 36 Bogor 01-Jul-14 BKK/30/VII/14 246/B/2014 Hak milik 5.000 4.000.000.000 Kenaikan nilai
Jl. Merdeka 46 Bdg 01-Jul-14 BKK/30/VII/14 247/B/2014 Hak milik 300 1.500.000.000 operasional

19.300 30.500.000.000 -

Lokasi tanah jalan Nanjung 66 Cimahi


digunakan untuk kegiatan umum dan administrasi,
Tanah tersebut dijadikan jaminan kredit Bank Bumi nomor persetujuan kredit PK 75/BB/01/2014,
tanggal 2 Januari 2014 sebesar Rp.1.500.000.000. jangka waktu kredit 01/01/2014 s/d
30/06/.2016.

Lokasi jalan Braga 106 Bandung


digunakan untuk kantor pemasaran

Penambahan tanah:
 Penambahan tanah Rp.4.000.000.000
Lokasi jalan Jakarta 36 Bogor
manjemen menetapkan bahwa tanah tersebut ditujukan untuk kenaikan nilai. Pembelian tanah
tersebut tanggal 15 Pebruari 2014 secara tunai BKK Nomor 010/II/2014, dengan harga beli
Rp.3.921.568.627, BPHTB Rp.78.431.373, hak pakai tanah Rp.100.000.000 untuk masa empat
tahun dan dicatat dalam Hak Pakai Tanah (Aset Tidak Berwujud), nilai wajar tanah
Rp.5.500.000.000 ,

 Penambahan tanah Rp.1.500.000.000


Lokasi jalan Merdeka 46 Bandung dengan harga Rp.1.470.588.000, direncanakan tanah tersebut
untuk gudang persediaan kain saten velvet, BPHTB Rp.29.412.000, hak pakai tanah
Rp.50.000.000 dan dicatat dalam Hak Pakai Tanah (asset tidak berwujud). untuk masa 4 tahun.

2. Bangunan
Bangunan
Lokasi Tgl Luas (m²) HP AP 31/12/114 Nilai wajar Keterangan
Jl.Nanjung 66 Cimahi Perolehan
01-Jan-13 1.000 1.500.000.000 150.000.000 1.600.000.000 gudang
Jl. Braga 106 Bandung 10-Jan-13 1.000 1.500.000.000 150.000.000 1.600.000.000 kantor
Jl. Braga 107 Bandung 03-Jan-13 500 1.000.000.000 100.000.000 1.200.000.000 disewakan
Jl. Merdeka 46 Bdg 05-Jan-14 300 350.000.000 17.500.000 400.000.000 operasional
2.800 4.350.000.000 417.500.000

Lokasi Tgl Perolehan Luas (m²) HP AP 31/12/112 Nilai wajar Keterangan


Jl.Nanjung 66 Cimahi 01-Jul-10 1.000 2.500.000.000 200.000.000 1.600.000.000 Adm
Jl. Braga 106 Bandung 10-Mei-10 1.000 1.500.000.000
200.000.000 1.600.000.000 Pemasaran
Jl. Merdeka 46 Bdg 05-Jan-12 300 350.000.000 17.500.000 400.000.000 Pemasaran
2.300 4.350.000.000 417.500.000

Bangunan di Jalan Braga 107 Bandung


Pada tanggal 3 Maret 2014, Gedung aula di jalan Braga 107 Bandung disewakan kepada PT.
Cipaganti berdasarkan surat perjanjian sewa nomor 04/III/SW/DIR/2014 untuk masa lima tahun,
dengan pembayaran sewa setiap tahun sebesar Rp.60.000.000, PPN keluaran Rp.5.000.000 dan PPh
final 2% Rp.1.000.000 telah diterima bukti potongnya. tanggal 5 Maret 2014.

Bangunan jalan Merdeka 46 Bandung


Pada tanggal 5 Januari 2014, perusahaan mendirikan bangunan seluas 300 meter 2 seharga
Rp.350.000.000 bukti nomor BKK 20/I/2014, jumlah tersebut sudah termasuk BPHTB, dan PPn
masukan, nilai wajar bangunan Rp.400.000.000

Peristiwa setelah tanggal laporan keuangan


Pada tanggal 5 Maret 2015, terjadi kebakaran pada bangunan kantor jalan Braga nomor 106
Bandung, taksiran kerugian sebesar Rp.800.000.000 berdasarkan estimasi dari Jasa Penilai PT. Arta
Mas.

3. Kendaraan
NO. Merk Kendaraan Pemegang No. Kendaraan Thn. Perolehan HP AP 31/12/14 Nilai wajar
1 Toyota Avanza operasional D 1365 HV Jan-13
150.000.000 37.500.000 130.000.000
2 Toyota Avanza operasional D 1639 OT Jan-13 150.000.000 37.500.000 130.000.000
3 Toyota Avanza operasional D 1860 HV Jan-13 150.000.000 37.500.000 130.000.000
4 Toyota Avanza operasional D 1861 HV Jan-13 150.000.000 37.500.000 130.000.000
5 Toyota Avanza operasional D 1862 HV Jan-13
150.000.000 37.500.000 130.000.000
6 Toyota Avanza operasional D 1863 HV Jan-13
150.000.000 37.500.000 130.000.000
7 Mtisubhishi Bag. Pengiriman Barang D 1337 HV Jan-13
300.000.000 75.000.000 200.000.000
1.200.000.000 300.000.000 980.000.000

Kendaraan mini bus Mitshubhishi nomor D 1337 HV


Tanggal 21 Desember 2014 , berdasarkan surat keputusan Direksi nomor 04/XII/DIR/12,
ditetapkan bahwa kendaraan mini bus nomor D 1863 HV Harga perolehan 150 juta, Penawaran
telah dilakukan melalui iklan Pikiran Rakyat tanggal 26 Des 2014. Sampai tanggal 31/12/2014
belum terjual. Nilai wajar kendaraan Rp.115.000.000, estimasi biaya penjualan Rp.1.000.000.

4. Inventaris
Inventaris yang diperoleh dalam tanggal 5 Januari tahun 2014 adalah 20 unit computer merk
Toshiba dari P.T. Komputer Indonesia @ Rp. 6.000.000 = Rp.120.000.000, PPN masukan 10%
Rp.12.000.000 secara kredit bukti nomor FP/KOMP/005/2014 dan bukti penerimaan barang
nomor 03/LPB/I/2014.

Diminta:
KKP Top Schedule dan Supporting Schedule Aset Tetap

Anda mungkin juga menyukai