Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 5

Pertemuan 6

Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian


Substantif Terhadap Aktiva Tetap
Audit & Assurance 2
KELAS 20 AKUNTANSI 1
1. Fitriatul Fadhilah 3. Revalina

2. Meisy Adrilia
AKTIVA TETAP

Aktiva tetap adalah kekavaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis
lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan
untuk dijual kembali. Karena kckayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva retap discbut
dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets).

Aktiva tetap dalam perusahaan manufaktur urnumnya digolongkan menjadi:

1. Tanah dan perbaikan tanah

2. Gedung dan perbaikan Gedung

3. Mesin dan ekuipmen pabrik

4. Mebel

5. Kendaraan
TRANSAKSI YANG BERSANGKUTAN DENGAN AKTIVA TETAP DAN
AKUN PENILAINYA

AKTIVA TETAP
1. Pemerolehan Penghentian Pemakaian
2. Pengeluaran Modal Penjualan
3. Revaluasi Pertukaran
4. Pertukaran

DEPRESIASI AKUMULASI AKTIVA TETAP


5. Penghentian pemakaian Penjualan Depresiasi
6. Pertukaran
7. Pertukaran
Jurnal – Jurnal Transaksi yang Menyangkut
Perubahan Aktiva Tetap dan Akun Depresiasi
Akumulasi yang Bersangkutan

 Transaksi pemerolehan aktiva tetap. Transaksi ini dicatar


sebagai berikut:
Aktiva Terap xx
Kas XX
 Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure).
Transaksi ini dicatat sebagai berikut:
Aktiva Tctap XX
Kas XX
 Transaksi depresiasi aktiva tetap. Transaksi ini dicatat
sebagai berikut:
Biaya Depresizsi xx
Dcpresiasi Akumulasian Aktiva Tetap xx
Jurnal – Jurnal Transaksi yang Menyangkut
Perubahan Aktiva Tetap dan Akun Depresiasi
Akumulasi yang Bersangkutan
 Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
Depresiasi Akumulasi Aktiva Tetap xx
Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap xx

 Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap


Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap xx
Kas xx
Sediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
Perbedaan Karakteristik Aktiva
Tetap dengan Aktiva Lancar

• Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar di dalam neraca;


transaksi perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya
menyangkut jumlah rupiah yang besar.
• Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva
tetap mempun•ai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi-laba,
sedangkan kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva tancar berpengaruh langsung terhadap perhitungart
rugi-laba tahun yang diaudit.
• Aktiva tetap disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan
depresiasi aktunulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca
pada nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca.
Perbedaan Pengujian Substantif terbadap Aktiva Tetap Dengan
Terhadap Aktiva Lancar

Perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar tersebut di atas


mengaldbatkan perbedaan pengujian substantif terhadap kedua macam aktiva terstbut.
• Karena frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka juntlah
waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetap relatif lebih
sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk pengujian subsuntif
terhadap aktiva lancar.
• Dalam pengujian Substantif terhadap aktiva lancar, auditor memusatkan perhatiannya
terhadap ketepatan pisah batar stansaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar,
karena kesalahan atau ketidaktelitian pisah batas transaksi.
• Pengujian subtstanstif terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada verifiakasi mutasi
aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit. verifikasi saldo aktiva tetap pada
tanggal neraca tidak mendpaat perhatian audit, karen aktiva tetap disajiakan pada
kosnya, bukan nilai bersih yang direalisasikan pada tanggal neraca.
Pengujian Substantif teihadap Aktiva Tetap dalam
Audit yang Pertama Kalinya
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangbn dalam audit terhadap aktiva terap pada audit yang percama kalinya:
1. Apakah laporan keuangan tahun scbelumnya telah diaudir oleh auditor independen lain?
2. Apakah klien menyeleng,garalun cararan rinci unruk aktiva tetapnya?
3. Apakah klicn mcngarsipkan dokumen-dokumen yang mcndukung transaksi yang bcfsangkutan
dengan pemerolehan dan mutasi aktiva tetap sampai.dengan saat audit yang pertama dilalcsanalun?

Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudir oleh auditor indcpenden lain, dan audit yang
sekarang ini merupalcan audit yang pertama kalinya, auditor mempunyal kewajiban untuk memverifikasi
saldo arval akriva retap, unruk memperoleh keyakinan mengenai kewajaran saldo tersebut. Verifikasi
tersebut dilakukan oleh auditor meliputi periode sejak saar aktiva tetip tersebut diperoleh sampai dengan
awal tahun yang diaudit. Semul bukti yang mendukung transaksi mutasi aktiva tetap harus diverifikasi oleh
auditor. Oleh karena itu, tersedianya catatan aktiva terap yang rinci dan dokumen yang mendukung
transaksi pemerolehan dan mutasi akti►a recap yang clicatat di dalam catatan aktiva rerap tersebut
diperlukan oleh auditor dalam audit yang pertama kali.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Aktiva
Tetap Di Neraca

prinsip akuntansi berterima umum dalam penyartan aktiva tetap di neraca berikut ini:
1. Dasar penilaian aktiva tcrap harus dicantumkan di dalam neraca.
2. Akriva tetap yang digadaikan harus dijelaskan.
3. Jumlah deprcsiasi akumulasian dan biaya depresiasi untuk tahun kini harus ditunjuklcan di
dalam laporan keuangan.
4. Metodc yang digunakan dalam penghitungan depresiasi go1ongan bcsar aktiva tetap harus
diungkapkan di dalam laporan kcuangan.
5. Aktiva tetap harus dtpccah ke dalam golongan yang terpisah jika jumlahnya matcrial.
6. Aktiva terap yang tclah habis didepresiasi namun masih digunakan untuk beroperast, jika
jum1ahnya materia1, harus dijelaskan
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO AKTIVA TETAP

1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi


yang bersangkutan dengan aktiva tetap.
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan dineraca.
3. Membuktikan asersi kelengkapan aktiva tetap yang dicantumkan
di neraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang
dicantumkan dineraca.
5. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan aktiva tetap
dineraca.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO
AKTIVA TETAP
Prosedur audit diklasifikasikan menjadi beberapa golongan, yaitu :
• Prosedur Audit Awal
Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca dengan
catatan akuntansi yang mendukungnya. Auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsiliasi informasi aktiva tetap dineraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

1. Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun aktiva tetap bersangkutan
di buku besar.
2. Hitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar.
3. Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu.
4. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam aktiva tetap
dan depresiasi akumulasinya
5. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap ke jurnal yang bersangkutan.
6. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu aktiva tetap dengan akun kontrol aktiva tetap di buku besar.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO
AKTIVA TETAP
Prosedur Analitik
Ratio berikut ini sering kali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap aktiva
tetap:

Ratio Formula

1. Tingkat perputaran aktiva tetap 1. Hasil penjualan bersih / rerata saldo


2. Ratio laba bersih dengan aktiva aktiva tetap
tetap 2. Hasil penjualan bersih / Rerata
3. Ratio aktiva tetap dengan modal saldo ativa tetap
saham 3. Aktiva tetap / Modal saham
4. Ratio biaya reparasi dan 4. Biaya reparasi dan pemeliharaan /
pemeliharaan dengan aktiva tetap Hasil penjualan bersih
Pengujian terhadap Transaksi
Rinci
1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung transaksi pemerolehan aktiva tetap
tersebut
2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung transaksi tersebut
3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit
2. Periksa dokumen kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva tetap
3. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian pemakaian
aktiva tetap
4. Periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa
5. Lakukan inspeksi terhadap polis asuransi aktiva tetap
6. Mintalah informasi mengenai Aktiva tetap yang dijadikan jaminan dalam
penarikan uang
7. Lakukan inspeksi terhadap perjanjian leasing
8. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi dan deplesi aktiva tetap
9. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu ke dalam buku pembantu aktiva tetap
10. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatay didalam akun-akun yang terkait
dalam transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

1. Periksa klasifikasi aktiva tetap di dalam


neraca.
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan
dengan aktiva tetap.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai