Disusun oleh:
Nama : Atalariq Iqbal Fawwaz Nadiqa
NIM : 3012011034
Kelas : 20 Akuntansi 1
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Hukum Etika Dan Bisnis. Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas
dari Pak Nur Ahmad Ricky Rudianto. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah
wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada , pada kuliah Hukum Etika Bisinis yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis, Sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang
lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi
seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.
Hukum adalah sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia merujuk
pada sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan penegakan hukum
oleh kelembagaan penegak hukum karena segala kehidupan manusia dibatasi oleh hukum
Dalam menciptakan hokum dan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial,
mempertahankan jati diri menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep
pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan
yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K
(Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar
itu benar serta mematuhi segala undang-undang yang berlaku di tempat bisnis itu berada.
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai bentuk tugas mata kuliah Hukum dan Etika Bisnis
Sesi 7
1.3 Manfaat Makalah
Manfaat makalah ini yakni untuk memperdalam pengetahuan penulis ataupun pembaca
makalah ini dibidang studi Hukum dan Etika Bisnis.
Bab 2 Pembahasan
I. Konsep Hukum Dan Perbuatan Melawan Hukum
1.1 Pengertian Asas Hukum
Hukum memiliki Beberapa definisi antara lain :
a. Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat.
b. Peraturan hokum ditetapkan oleh Lembaga atau badan yang bewenang untuk itu.
c. Penegak aturan hukum bersifat memaksa
d. Hukum memiliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan
dikenakan sanksi yang tegas
Hukum sendiri memliki Fungsi yakni :
a. Ordering
Sebagai Alat Penertib
b. Balancing
Alat penjaga keseimbangan
c. Katalisator
Menjaga keseimbangan dan keharmonisan kepentingan-kepentingan yang ada
Asas hukum adalah kecenderungan yang disyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita
pada hukum dan merupakan sifat-sifat umum dengan segala keterbatasannya sebagai
pembawaan yang umum itu, tetapi tidak boleh tidak harus ada.
4.3 Oligopoli
Oligopoli adalah keadaan pasar dengan suatu komoditas yang hanya dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Sebagian besar pasar industri tidak didominasi oleh satu perusahaan
tetapi biasanya oleh empat perusahaan atau lebih. Pasar pasar semacam ini terletak dalam
spektrum antara dua ujung pasar kompetitif sempurna dengan banyak penjual dan pasar
monopoli sempurna dengan hanya satu penjual. Struktur pasar yang tidak murni secara
kolektif dinamakan pasar kompetitif tidak sempurna dan salah satu karakteristik pentingnya
adalah oligopoli.
Adapun karakteristik dari pasar oligopoli
Tidak banyak penjual yang hanya ada beberapa penjual besar.
Penjual lain tidak bisa memasuki pasar meskipun ada lebih dari satu penjual dalam pasar
oligopoli, namun penjual baru sulit memasuki industri tersebut.
Pengertian Korupsi menurut UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian Negara.
• Dari sudut pandang budaya, istilah korupsi berasal dari Barat. Asal katanya dari
bahasa Inggris, corruption dan dari bahasa Latin, ruptus yang berarti dirusak bersama.
• Secara budaya Indonesia tidak mengenal istilah korupsi. Kata Prof. Soetandyo. Di
negara modern, uang pribadi yang menjadi uang publik harus ada dasar hukumnya,
seperti pajak. Kalau tidak ada dasar hukumnya, kata Soetandyo, artinya pemerasan.
Sebaliknya, bila uang negara atau uang rakyat diambil menjadi uang pribadi sebagai
gaji pegawai negeri juga harus ada dasar hukumnya.
• Awal Februari 1970, pemerintah mengangkat Dr. Moh Hatta menjadi Penasihat
Presiden Urusan Pemberantasan Korupsi (Kompas, 5 Februari 1970). Dan pemerintah
juga membentuk Komisi 4 untuk memberi saran kepada Presiden.
Pembangunan Berkualitas
● Managing Director Ekonit Saparini PhD berpendapat, persoalan lebih mendasar dari
korupsi dan persepsi kesejahteraan adalah pilihan kebijakan pembangunan..
● Menurut ekonom Unika Atma Jaya Jakarta, D.r A. Prasetyantoko, yang lebih perlu
dicermati dari korupsi adalah masih rapuhnya kualitas kelembagaan perekonomian
nasional. Kalaupun korupsi tak memberiefek Jangka pendek, dalam arti kinerja
perekonomian tetap sangat baik, korupsi akan membuat kineria itu jadi selembung
yang siap pecah tiap saat.
Kesejahteraan Kelas Menengah Paling Menikmati. Saat ini, indikator makro ekonomi
Indonesia di permukaan terlihat baik- baik saja.
Tahun 2009 ekonomi tumbuh 4,5 persen pada kuartal IV-2009 dan kuartal 1, 2010 naik
menjadi 5,7 persen meskipun ada krisis keuangan Yunani.
sequence=2
Likadja, J. A. C. (2015). Memaknai “Hukum Negara (Law Through State)” dalam Bingkai “Negara Hukum
Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, dan
Harjono, D. K. (2009). Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi Dan
Labetubun, M. A. H., Kembauw, E., Hasan, M., Arifudin, O., Yulistiyono, A., Maulina, D., ... & Nugroho, L.
Izad, R. (2019). Pidana Hukuman Mati Di Indonesia Dalam Perspektif Etika Deontologi. Al-Syakhsiyyah: